Randy Aditya, Paulus Taru dan Adnan

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN POTENSI TENAGA GELOMBANG LAUT SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI PERAIRAN MALANG SELATAN

Mahmudin, Iwan Suyatna dan Adnan. (Tidal Prediction Using Neural Nets (Backpropagation) In Pantai Indah Kutai Regency of East Borneo)

STUDI ASPEK PERTUMBUHAN UDANG NENEK (Harpiosquilla raphidea) DI PERAIRAN JUATA LAUT KOTA TARAKAN

Shatya Angga B., Iwan Suyatna dan Adnan

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN SIDAT DENGAN MENGGUNAKAN BUBU DI DAERAH ALIRAN SUNGAI POSO SULAWESI TENGAH

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2013, hlm ISSN

MODEL PREDIKSI GELOMBANG TERBANGKIT ANGIN DI PERAIRAN SEBELAH BARAT KOTA TARAKAN BERDASARKAN DATA VEKTOR ANGIN. Muhamad Roem, Ibrahim, Nur Alamsyah

Sumber : Wiryawan (2009) Gambar 9 Peta Teluk Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 14,2 (2009) :

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UJI COBA PERANGKAP UDANG DENGAN BENTUK YANG BERBEDA (EXPERIMENTAL FISHING WITH TRAP PRAWN DIFFERENT FORM) 1) Irhamsyah

Berikut ini adalah gambar secara skematis karangka pemikiran penelitian :

KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN TELUK MERANTI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

BEBERAPA JENIS PANCING (HANDLINE) IKAN PELAGIS BESAR YANG DIGUNAKAN NELAYAN DI PPI HAMADI (JAYAPURA)

PENGUKURAN SEDIMEN TERLARUT DI MUARA DESA NUSAPATI KECAMATAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN MEMPAWAH

Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 18. No. 2, April 2013 ISSN

Study Catches of Decpterus Fish (Decapterus Sp) With The Arrested Purse Seine in Samudera Fishing Port (Pps) Lampulo

TUGAS: RINGKASAN EKSEKUTIF Nama: Yuniar Ardianti

Jumlah kapal (unit) pada ukuran (GT) >100

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TRANSPORT SEDIMEN DI MUARA SUNGAI SERUT KOTA BENGKULU ANALYSIS OF SEDIMENT TRANSPORT AT SERUT ESTUARY IN BENGKULU CITY

Tingkah Laku Ikan Terhadap Alat Tangkap Statis. Oleh: Ririn Irnawati

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5. HASIL PENELITIAN 5.1 Distribusi Spasial dan Temporal Upaya Penangkapan Udang

II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Saskia (1996), yang menganalisis

4 HASIL. Gambar 8 Kapal saat meninggalkan fishing base.

BAB III BAHAN DAN METODE

ANALISIS PERBEDAAN KEDALAMAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TERHADAP KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN PADA ALAT TANGKAP CANTRANG

TRANSPORT SEDIMEN YANG DISEBABKAN OLEH LONGSHORE CURRENT DI PANTAI KECAMATAN TELUK SEGARA KOTA BENGKULU

UKTOLSEYA (1978) menyatakan bahwa usaha-usaha perikanan di daerah pantai tidak terlepas dari proses-proses dinamika kondisi lingkungan laut yang

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PAPER TEKNIK PENANGKAPAN IKAN ALAT TANGKAP IKAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM KOTA BONTANG. 4.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Bontang. Gambar 4.1 Peta Wilayah Kota Bontang

3.2.1 Spesifikasi alat tangkap Bagian-bagian dari alat tangkap yaitu: 1) Tali ris atas, tali pelampung, tali selambar

Lift Net & Traps. Ledhyane Ika Harlyan. Dept. of Fisheries Resources Utilization and Marine Science Fisheries Faculty, Brawijaya University 1

PENGARUH JUMLAH LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN MINI DI PERAIRAN PEMALANG DAN SEKITARNYA

Bathimetri di perairan pantai depan Sungai Bahu, Kecamatan Malalayang, Manado

ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN JARING INSANG TETAP DAN BUBU DI KECAMATAN MEMBALONG KABUPATEN BELITUNG

BAB III BAHAN DAN METODE

Kajian pola arus di daerah penangkapan bagan apung di Desa Tateli Weru

Jaring Angkat

Daerah penangkapan tuna hand liners yang mendaratkan tangkapannya di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Analisis Komparasi

PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA

Penangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. informal dan hampir 30% dari pekerja di sektor informal adalah nelayan, dan secara

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2/Permen-KP/2015. Tanggal 08 Januari 2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan

SIRKULASI ANGIN PERMUKAAN DI PANTAI PAMEUNGPEUK GARUT, JAWA BARAT

TINJAUAN PUSTAKA. jenis merupakan sumber ekonomi penting (Partosuwiryo, 2008).

PENGARUH MODIFIKASI KABAM (TRAP) TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN SELUANG (Rasbora sp)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Perbandingan Hasil Tangkapan Rajungan Pada Alat Tangkap Bubu Kerucut dengan Umpan yang Berbeda

EROSI MARIN SEBAGAI PENYEBAB KERUSAKAN LAHAN KEBUN DI KELURAHAN TAKOFI KOTA TERNATE

I. PENDAHULUAN Visi

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR

ANALISIS PENDAPATAN USAHA KARAMBA JARING TANCAP DI KELURAHAN PETOAHA KECAMATAN ABELI KOTA KENDARI

PRODUKTIVITAS PANCING ULUR UNTUK PENANGKAPAN IKAN TENGGIRI (Scomberomorus commerson) DI PERAIRAN PULAU TAMBELAN KEPULAUAN RIAU

MAKSIMISASI PENDAPATAN NELAYAN PANCING ULUR DI DESA TETE B KABUPATEN TOJO UNA-UNA

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Selain itu,indonesia juga merupakan negara dengan garis pantai

III. Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI ARUS DAN SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN PANTAI LARANGAN KABUPATEN TEGAL

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bulan Januari-Februari yang mencapai 80 persen. Tekanan udara rata-rata di kisaran angka 1010,0 Mbs hingga 1013,5 Mbs. Temperatur udara dari pantauan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bukit Gunung Sulah Kelurahan Gunung Sulah

3 METODOLOGI PENELITIAN

STUDY ON THE PVC TRAP FOR ELL (Monopterus albus)

KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Teluk Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi, merupakan salah satu daerah

ABSTRACT. Keyword : contribution, coal, income

6 PEMBAHASAN 6.1 Daerah Penangkapan Ikan berdasarkan Jalur Jalur Penangkapan Ikan

ANALISIS KUAT TEKAN BETON TANPA TULANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE UJI TAK RUSAK BERDASARKAN KECEPATAN GELOMBANG SONIK

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

5 HASIL TANGKAPAN DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Simulasi pemodelan arus pasang surut di kolam Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menggunakan perangkat lunak SMS 8.1 (Surface-water Modeling System 8.

POTENSI IKAN KAKAP PUTIH

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

3 METODOLOGI PENELITIAN

Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia.

TINGKAT KERAMAHAN LINGKUNGAN BUBU LIPAT YANG BERBASIS DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA KARANGANTU KOTA SERANG PROVINSI BANTEN

Daerah penangkapan ikan dari kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Pantai Belang

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 1. No. 1, Desember 2010: 24-31

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

Kondisi Oseanografi Fisika Perairan Utara Pulau Bengkalis Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau

DAYA SAING PRODUK-PRODUK INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (KELOMPOK BARANG KAYU DAN HASIL HUTAN) DI KOTA TARAKAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Selatan

Bab 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Jumlah Armada Penangkapan Ikan Cirebon Tahun Tahun Jumlah Motor

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO

Sebaran Arus Permukaan Laut Pada Periode Terjadinya Fenomena Penjalaran Gelombang Kelvin Di Perairan Bengkulu

Transkripsi:

STUDI HASIL TANGKAPAN BELAT (Set Net) DAN KETAHANAN BELAT (Set Net) TERHADAP PENGARUH ARUS DAN GELOMBANG DI PERAIRAN TJ. LIMAU KOTA BONTANG (Catches and Resistance Study of Set Net toward Currents and Waves in The Tanjung Limau Waters of Bontang City) RANDY ADITYA 1), PAULUS TARU 2) dan ADNAN 2) 1) Mahasiswa Jurusan MSP-FPIK, Unmul 2) Staf Pengajar Jurusan MSP-FPIK, Unmul Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman Jl. Gunung Tabur No. 1 Kampus Gunung Kelua Samarinda E-mail: sampah.amburadul@gmail.com ABSTRACT The purposes of this research were to know catches of Belat (Set Net), the current speed and wave height around belat (Set Net). This research was conducted in July-August 2015. The primary data were all cought fishes belat and secondary data were measurement of the current speed and wave height. Based on the sampling results obtained on the total weight of the lowest catch a day was 1.30 kg / day and for the highest total catch was 6.90 kg / day. For the measurement of the lowest current strength is 0,100 meters / sec and for the measurement of the highest current speed of 0.500 m / sec. The measurement of the lowest recorded wave height is 0,100 meters high, while the measurement of the highest waves recorded was 0.435 meters. This research concludes that the resistance of belat (Set Net) in the current speed of 0.500 m / sec and the wave height of 0.435 meters was still work well. Keywords: Bontang City, catches, current, set net, wave PENDAHULUAN Seiring arah pembangunan perikanan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan hidup nelayan berserta keluarga, maka sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan pendapatan nelayan berserta keluarga, maka sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan pendapatan nelayan melalui hasil penangkapan ikan dengan menggunakan alat yang produktif. Laut Indonesia terletak didaerah khatulistiwa, beriklim tropis ternyata membawa konsekuensi kaya akan jenis jenis maupun potensi sumberdaya perikanannya. Untuk ikan diperkirakan ada 6.000 jenis dan 3.000 jenis diantaranya sudah teridentifikasi (Subani dan Barus, 1989 dalam Siburian, 2003). Jurnal Ilmu Perikanan Tropis. Vol. 21. No. 2, April 2016: 064 071 Diterima 30 September 2015. Semua hak pada materi terbitan ini dilindungi. Tanpa izin penerbit dilarang untuk mereproduksi atau memindahkan isi terbitan ini untuk diterbitkan kembali secara elektronik atau mekanik. 64 Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 21. No. 2, April 2016 ISSN 1412-2006

Nelayan yang terdapat diperairan pesisir Bontang Utara menggunakan berbagai macam alat tangkap, diantaranya adalah belat, jaring insang, bagan, bubu dan pancing. Belat (Set Net) merupakan alat tangkap ikan dan udang yang bersifat pasif dibuat dari bahan seperti patok, ranting ranting, jaring, bambu, dan sebagainya. Biasanya di bangun di daerah pasang surut dengan dasar yang landai, dalam pengoperasiannya alat tangkap belat ini tidak bergerak dan hanya mengandalkan arus pasang surut perairan. Daerah penangkapan dari alat tangkap belat ini merupakan daerah daerah teluk, dimana ikan ikan dalam migrasinya melalui tempat tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk (1). Mengetahui hasil tangkapan belat (Set Net), (2). Mengetahui kecepatan arus dan tinggi gelombang disekitar belat (Set Net). Jika di lihat dari segi prinsip penangkapan, maka belat (Set Net) hampir sama dengan sero. Namun, belat (Set Net) sudah lebih maju dan daerah operasionalnya bisa lebih jauh dari perairan pantai. Seperti halnya sero alat tangkap ini memanfaatkan ikan-ikan yang senang bermigrasi ke daerah pantai dan belat (Set Net) tersebut dipasang di daerah yang dilalui oleh ikan. Jalan yang dilalui oleh ikan dihadang oleh net, akibatnya ikan akan menuju jaring. Alatnya sendiri merupakan suatu bangunan jaring yang dipasang secara menetap pada suatu perairan tertentu, Sudirman dan Mallawa (2004). Pemasangan belat didaerah penangkapan akan berbeda satu dan lainnya, ada yang dipasang di dasar perairan dan ada yang dipasang mulai dari permukaan perairan sampai menyentuh dasar perairan. Perbedaan pemasangan alat tangkap ini tergantung dari jenis ikan yang akan dijadikan target tangkapan dan daerah penangkapan dimana belat akan dipasang (Martasuganda, 2002 dalam Wulandari, 2006). METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di perairan Tanjung Limau Kota Bontang Kalimantan Timur selama satu bulan yaitu bulan Juli sampai bulan Agustus 2015. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi belat, perahu, serok, penggaris, timbangan, keranjang, alat tulis, kamera, GPS dan kompas. Sedangkan bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ikan hasil tangkapan belat. Parameter penelitian Paramater dalam penelitian ini meliputi: (1)Parameter Utama yaitu m enghitung jumlah ikan hasil tangkapan dan mengidentifikasi berat dan jenis ikan hasil tangkapan. (2)Parameter Pendukung yaitu mengukur kecepatan arus dan kekuatan gelombang. Prosedur penelitian Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan langsung dan wawancara, dengan melakukan beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Pengamatan pendahuluan Pengamatan pendahuluan dilakukan untuk mengetahui distribusi pengoperasian belat dan daerah nelayan sekitar Kelurahan Bontang Baru Tj. Limau 2. Pengamatan dilapangan a. Mengadakan wawancara dengan nelayan b. Mengukur dan mengamati konstruksi belat yang digunakan serta cara pengoprasiannya. c. Melakukan kegiatan penangkapan. d. Melakukan identifikasi, pengukuran dan penimbangan ikan hasil tangkapan. e. Mengukur tinggi gelombang dengan menggunakan metode Wove Pole yaitu pengamatan dengan menggunakan papan kayu sepanjang 4 meter, lebar 15 cm, tebal 3 cm, yang berskala setiap 20 cm. f. Mengukur kecepatan arus dengan menggunakan alat Current Meter Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 21. No. 2, April 2016 ISSN 1412-2006 65

Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer meliputi mencatat dan mengukur data-data yang diperlukan, data-data tersebut meliputi semua hasil pengukuran arus dan pengukuran gelombang serta mengidentifikasi semua ikan hasil tangkapan belat. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain. Pengumpulan data dapat diperoleh dari nelayan, perpustakaan, dan literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Frekuensi dan Pengambilan Sampel Pengambilan sampel hasil tangkapan dilakukan setiap hari selama tiga puluh kali (30) kali selama satu bulan mulai tanggal 13 Juli sampai 11 Agustus 2015. Setiap periode dilakukan pengambilan sampel hasil tangkapan sebanyak 1 kali. Analisi Data Analisis hasil tangkapan menggunakan metode deskriptif Semua hasil pengumpulan data yang telah diperoleh diolah menggunakan rumus perhitungan kekuatan arus, gelombang dan mengukur energi gelombang. Dengan rumus, energi gelombang: Dimana : E : Energi (joule = kg/ m.s 2 ) ρ (roh) : Massa jenis (kg/m 3 ) g : Gravitasi (9,8 m/s 2 ) H : Tinggi gelombang (m) HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Bontang Utara mempunyai luas wilayah daratan 26.20 km 2 dengan jumlah penduduk sebesar 72.676 jiwa dengan kepadatan penduduk sekitar 2.774 jiwa/km 2 yang terbagi dalam 6 kelurahan. Alat Tangkap Pada dasarnya alat tangkap belat merupakan alat tangkap ramah lingkungan, alat tangkap ini merupakan alat tangkap pasif yang beroprasi di daerah pinggir pantai. Alat tangkap belat merupakan alat tangkap yang mengandalkan pasang surut, cara pengoperasian alat ini yaitu dengan menghadang ikan. Tabel 1. Deskripsi alat tangap belat yang di gunakan selama penelitian No. Bagian-bagian Belat Keterangan 1. Bahan Jaring/Trawl dan Tongga kayu 2. Jarak sisir 150 cm 3. Penaju (Main fence) 1800 cm 4. Sayap (Wing) 1. -Lebar 450 cm 66 Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 21. No. 2, April 2016 ISSN 1412-2006

No. Bagian-bagian Belat Keterangan 5. Badan (Body) a. Kamar 1 350 cm -Lebar 123 cm b. Kamar 2 300 cm -Lebar 123 cm c. Kamar 3 240 cm -Lebar 150 cm 6. Bunuhan (Crib) 400 cm 1 inch (2,54 cm) Bahan jaring yang di gunakan dalam alat tangkap belat yaitu jaring trawl dengan jarak sisir yaitu 150 cm dengan tonggak kayu sebagai tiangnya. Untuk penaju (Main face) panjang 1800 cm, tinggi dengan ukuran mata jaring dengan sayap (Wing) panjang 1.200cm, tinggi 200cm, lebar 450cm dan ukuran mata jaring 2 inch (5,08cm). Badan (Body) memiliki 3 kamar, kamar 1 memiliki panjang 350cm, tinggi 200cm, lebar 123 cm dan ukuran mata jaring. Kamar 2 memiliki panjang 300cm, tinggi 200cm, lebar 123cm dan ukuran mata jaring 2 inch (5,08cm) sedangkan kamar 3 memiliki panjang 240cm, tinggi 200cm, lebar 150cm dan ukuran mata jaring 2 inch (5,08cm). Sedangkan untuk bunuhan (Crib) memiliki panjang, tinggi 400 cm dengan ukuran mata jaring 1 inch (2,54 cm). Hasil Tangkapan Pencacatan jumlah hasil tangkapan dilakukan setiap pagi jam 07.00 WITA setiap hari selama 30 hari, pencatatan meliputi penghitungan jumlah hasil tangkapan, penghitungan jumlah jenis dan penghitungan berat total perhari. Pencatatan jumlah hasil tangkapan dilakukan terhitung tanggal 13 Juli 2015 hingga 11 Agustus 2015. Tabel 2. Total hasil tangkapan Total Hasil Tangkapan Ikan (hari) Bulan Tanggal Jumlah Jenis jumlah Individu (ekor) 13 8 36 3,50 Juli 14 10 55 2,90 15 10 33 3,50 16 9 77 5,60 17 6 64 2,80 Jumlah Berat (gram) Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 21. No. 2, April 2016 ISSN 1412-2006 67

Total Hasil Tangkapan Ikan (hari) Bulan Tanggal Jumlah Jenis jumlah Individu (ekor) 18 8 86 3,20 19 7 86 1,30 20 8 73 2,50 21 5 68 5,90 22 9 71 3,60 23 7 89 4,20 24 5 64 3,80 25 7 97 2,20 26 9 87 2,90 27 6 68 4,70 28 7 75 4,70 29 7 96 3,60 30 6 73 2,40 31 8 62 2,40 1 10 67 2,00 2 5 77 3,60 3 6 84 2,10 4 8 22 4,20 Agustus 5 5 43 6,90 6 4 64 3,40 7 7 37 2,10 8 6 74 1,20 9 8 55 1,30 10 8 43 1,90 Jumlah Berat (gram) Gambar 1. Grafik hasil tangkapan selama 30 hari 68 Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 21. No. 2, April 2016 ISSN 1412-2006

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa total hasil tangkapan terbesar yakni pada tanggal 5 Agustus yakni sebesar 6,90 kg dan total hasil tangkapan terendah yakni 1,20 kg pada tanggal 8 Agustus dan untuk rata rata hasil tangkapan selama 30 kali pengambilan sampel adalah 3,22 kg. Gambar 2. Hasil pengukuran arus selama 30 hari Rata-rata kecepatan arus yg terukur adalah 0,202 m/s dan untuk kecepatan arus tertinggi adalah 0,500 m/x pada tanggal 6 Agustus kemudian hasil pengukuran kecepatan arus terendah yakni sebesar 0,100 m/s pada tanggal 16 Juli. Gambar 3. Hubungan hasil tangkapan dengan kecepatan arus Dengan rata-rata kecepatan arus sebesar 0,202 m/s telah didapat rata rata hasil tangkapan ikan sebesar 3,22 kg selama 30 hari pengambilan sampel Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 21. No. 2, April 2016 ISSN 1412-2006 69

Gelombang Untuk rata rata hasil pengukuran tinggi gelombang sebesar 0,206 meter dan hasil pengukuran tertinggi gelombang yang tercatat adalah sebesar 0,435 meter pada tanggal 6 Agustus dan hasil pengukura tinggi gelombang terendah yang tercatat sebesar 0,100 meter pada tanggal 4 Agustus. Gambar 4. Pengukuran tinggi gelombang selama 30 hari Gambar 5. Hubungan hasil tangkapan dengan tinggi gelombang Dengan rata-rata tinggi gelombang sebesar 0,206 meter telah didapat rata-rata hasil tangkapan ikan sebesar 3,22 kg selama 30 hari pengambilan sampel. KESIMPULAN 1. Kisaran hasil tangkapan yaitu 1,20 kg sampai 6,90 kg dengan angka rata-rata hasil tangkapan selama 30 hari adalah 3,22 kg. 2. Kisaran tinggi gelombang yaitu 0,100 meter sampai 0,435 meter dengan rata-rata tinggi gelombnag sebesar 0,206 meter selama 30 hari pengukuran tinggi gelombang. 70 Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 21. No. 2, April 2016 ISSN 1412-2006

3. Hubungan hasil tangkapan dengan pengukuran tinggi 0,206 meter diperoleh rata-rata hasil tangkapan sebesar 3,22 kg selama 30 hari. 4. Kisaran kecepatan arus yang tercatat yaitu 0,100 m/s sampai 0,500 m/s dengan rata-rata kecepatan arus sebesar 0,202 m/s yang tercatat selama 30 hari pengukuran arus. 5. Hubungan hasil tangkapan dengan pengukuran kecepatan arus dengan rata-rata kecepatan arus sebesar 0,202 m/s diperoleh rata-rata hasil tangkapan sebesar 3,22 kg selama 30 hari. 6. Dengan rata-rata kecepatan arus sebesar 0,202 m/s dan arus tertinggi sebesar 0,500 m/s, kemudian dengan ratarata tinggi gelombang sebesar 0,206 meter dan gelombang tinggi yang tercatat adalah sebesar 0,435 meter kondisi alat tangkap belat masih dengan kondisi yang baik dan masih bisa menahan kecepatan arus dan tinggi gelombang yang lebih besar. DAFTAR PUSTAKA Siburian, Y,P. 2003. Studi Jenis Dan Ukuran Nekton Hasil Tangkapan Belat Pada Lokasi Yang Berbeda Di Perairan Pesisir Bontang Utara Kota Bontang. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Universitas Mulawarman. Samarinda. Sudirman dan Mallawa, A. 2004. Teknik Penangkapan Ikan. Renika Cipta. Jakarta. Wulandari, R. 2006. Hubungan Ketinggian Pasang Terhadap Hasil Tangkapan Belat Di Perairan Bontang Kuala Kota Bontang. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Universitas Mulawarman. Samarinda. Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 21. No. 2, April 2016 ISSN 1412-2006 71