BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi dan internet ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengintegrasikan kebutuhan perkembangan teknologi informasi. Semakin

pelanggan yang dinamakan dengan FTTH (fiber to the home). Selain itu, Telkom IndiHome menggunakan kabel serat optik yang sebelumnya hanya

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini internet tidak hanya digunakan sebagai media bertukar

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengabdian Masyarakat di SMK Bangun Nusantara APLIKASI FIBER OPTIK. Oleh :Suyatno Budiharjo

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia atau yang sering dikenal oleh awam dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. atas dasar harga berlaku triwulan terhadap triwulan tumbuh 5,01

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serat optik (fiber optic), kabel koaksial (coaxial cable), satelit atau dengan koneksi

BAB I PENDAHULUAN. jalannya komunikasi maupun transaksi dengan lebih cepat, mudah dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memicu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Assalamualaikum Wr Wb.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globlisasi saat ini telekomunikasi dan informasi sudah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODUL VII MATA KULIAH : SALURAN TRANSMISI

PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) PERUMAHAN NATAENDAH KOPO Atika Fitriyani 1, Tri Nopiani Damayanti, ST.,MT.2, Mulya Setia Yudha 3

BAB I PENDAHULUAN. Inovasi di dalam teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat dan

ANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYTEM PADA LINK STO GEGERKALONG KE PERUMAHAN CIPAKU INDAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk meningkatkan profit bisnis yang sedang dijalankan. Pengetahuan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu teknologi penting dan menjadi trend dalam jaringan komputer adalah

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam kehidupan

PERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) UNTUK PERUMAHAN PESONA CIWASTRA VILLAGE BANDUNG MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMULASI OPTISYSTEM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia IT dan telekomunikasi termasuk salah satu bisnis yang masih sangat cerah di masa mendatang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan

BAB I PENDAHULUAN. yang direspon oleh kemajuan teknologi telekomunikasi (Kasali, 2010). Di abad ini,

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di gunakan sebagai alat komunikasi saja (telepon / sms), tetapi juga

Gambar I. 1 Jumlah dan penetrasi pengguna internet di Indonesia (APJII, 2014)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sama akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

BAB III JARINGAN AKSES SERAT OPTIK DI PT TELKOM STO JATINEGARA SERTA APLIKASI SDH DAN MODUL SDT1

ANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYSTEM PADA LINK STO GEGERKALONG KE SETRA DUTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara

ANALISIS KINERJA JARINGAN FTTH (FIBER TO THE HOME) DI JALAN LOTUS PERUMAHAN CEMARA ASRI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ekonomi menengah ke atas. Mulai dari kebutuhan informasi pendukung

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PT. DJARUM KUDUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

11/9/2016. Jenis jenis Serat Optik. Secara umum blok diagram transmisi komunikasi fiber optik. 1. Single Mode Fiber Diameter core < Diameter cladding

ANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME DENGAN OPTISYSTEM PADA LINK STO KOPO KE NATA ENDAH KOPO UNIVERSITAS TELKOM

BAB I PENDAHULUAN. 80% pengguna internet Indonesia adalah remaja berusia tahun. dengan total

BAB II DASAR TEORI. yang biasanya berbentuk sinyal listrik menjadi sinyal cahaya dan kemudian

PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) PERUMAHAN NATAENDAH KOPO Atika Fitriyani 1, Tri Nopiani Damayanti, ST.,MT.2, Mulya Setia Yudha 3

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Agus Sugiono (2000) secara umum ada faktor-faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pada abad ini. Dengan adanya telekomunikasi, orang bisa saling bertukar

BAB I PENDAHULUAN. terhubung dengan PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) di area Gresik,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. ini, tuntutan konsumen atas kualitas layanan komunikasi bergerak atau mobile

BAB V PENUTUP. Selanjutnya keterbatasan dan saran penelitian dijelaskan untuk perbaikan


BAB I PENDAHULUAN. juga memiliki keuntungan keuntungan lain yang mampu meningkatkan efisiensi

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi jaringan komputer saat ini telah memasuki hampir ke seluruh segi

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEPERCAYAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL

ANALISA KINERJA JARINGAN TULANG PUNGGUNG (BACKBONE) MENGGUNAKAN SERAT OPTIK DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, kecepatan dan ketepatan dalam melakukan sesuatu hal yang berhubungan

SIMULASI PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DI PERUMAHAN LEGOK INDAH MENGGUNAKAN SIMULASI OPTISYSTEM

Bab I Pendahuluan I. 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kompetisi pada dunia bisnis terus berjalan semakin kompetitif. Perusahaan-perusahaan yang ada berusaha semaksimal mungkin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan seseorang atau

KONSEP JARINGAN KOMPUTER

MENGIDENTIFIKASI PERALATAN Teknologi Informasi dan Komunikasi. tik.com

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan semakin ketat, hal ini terlihat bahwa Bank berlomba lomba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempengaruhi tingkat kerja dari berbagai sektor baik itu pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. dunia, melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain. Internet

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globaisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan antara lain membentuk identitas produk melalui merek. Selama dekade

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mampu membaca situasi yang terjadi agar dapat mengelola fungsi-fungsi

Jaringan Kabel Optik

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, teknologi dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berikut grafik proyeksi tahun pengguna internet Indonesia keluaran APJII:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menghadapi era pasar bebas yang disebabkan oleh globalisasi, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam perusahaan adalah

MANFAAT PEMASANGAN OPTICAL TERMINATION PREMISES DALAM JARINGAN FIBER TO THE HOME

BAB I PENDAHULUAN. sehingga merambah ke banyak sektor. Internet adalah salah satu sektor yang


Paparan Publik PT FIRST MEDIA Tbk. Jakarta, 15 April 2016

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam beberapa tahun belakangan ini ialah industri pasar modal. Pasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

LAPORAN GELADI UNIVERSITAS TELKOM PT. TELKOM INDONESIA Tbk. WITEL BALI SELATAN DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. interconnection-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan inilah dinamakan proses produksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi dan perdagangan bebas yang dihadapi

ANALISA PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYSTEM UNTUK TOWER A BANDUNG TECHNOPLEX LIVING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persoalan manajemen semakin kompleks, apalagi dengan kondisi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi dan internet ini mendorong terjadinya perubahan budaya dalam kehidupan manusia. Perubahan yang terjadi akibat perkembangan teknologi menimbulkan peralihan kegiatan yang terjadi pada manusia. Manusia tidak perlu lagi melakukan aktivitas mereka di luar rumah karena kemudahan teknologi komunikasi dan internet yang dapat di akses di dalam rumah. Banyak sekali pilihan yang ditawarkan melalui perkembangan teknologi komunikasi dan internet seperti penggunaan surat berperangko sudah digantikan dengan pesan e-mail, kemudian pertemuan rapat yang dilakukan di sebuah ruangan atau tempat telah digantikan melalui tele-conferences yang disediakan melalui aplikasi-aplikasi yaang tersambung dengan koneksi internet. Saat ini media elektronik menjadi salah satu media yang sangat diandalkan untuk melakukan komunikasi sosial maupun kegiatan bisnis. Para pengusaha kecil, menengah, maupun besar, banyak yang menggunakan dan memanfaatkan kemajuan teknologi internet sebagai sarana untuk memenangkan dan memajukan bisnis mereka. Menurut data terbaru yang diambil dari internet world statistic, jumlah pengguna internet Indonesia pada akhir tahun 2015 mencapai 78 juta atau sekitar 31,3% dari jumlah penduduk Indonesia. Hal tersebut dinyatakan dalam gambar 1.1 berikut ini: 13

I N D O N E S I A V I E T N A M F I L I P I N A T H A I L A N D M A L A Y S I A M Y A N M A R K A M B O J A S I N G A P U R A L A O S B R U N E I 47.300.000 47.134.843 38.000.000 20.596.847 7.100.000 5.000.000 4.653.057 985.586 318.900 78.000.000 DATA PENGGUNA INTERNET ASEAN 2015 Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di ASEAN Sumber: Internet World Stats (http://www.internetworldstats.com/) Di Indonesia saat ini media untuk menyalurkan teknologi komunikasi dan internet semakin canggih. Salah satunya adalah penggunaan teknologi serat optik (fiber optik) yang merupakan saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah dari sinar laser (Kusnandar, 2015). Teknologi serat optik ini lebih dikenal dengan FTTH (Fiber to the Home) yang menggunakan kecepatan cahaya melewati serat optik tadi sebagai media penyalur akses komunikasi dan internet yang disediakan berbagai macam perusahaan penyedia jasa layanan multimedia kepada kostumer. Untuk menyalurkan pemasangan internet ke rumah (IKR) menggunakan kabel serat optik, beberapa perusahaan penyedia jasa multimedia tersebut menggunakan perusahaan vendor untuk melakukannya. Dengan melakukan pemasangan internet di rumah ini memiliki banyak manfaat seperti 14

akses untuk mendapatkan informasi dapat dinikmati secara langsung dan tidak terbatas dari seluruh dunia; transaksi perbankan/keuangan hanya perlu dilakukan di dalam rumah saja; komunikasi jarak jauh lebih lancar dengan adanya aplikasi jejaring sosial pada telepon canggih (smartphone); dan lain sebagainya. Perusahaan penyedia layanan tersebut seperti Indihome (PT. Telkom), MNC Play Media, Firstmedia, My Republic, dan lain sebagainya. Alasan penggunaan vendor dalam pemasangan IKR biasanya dilakukan oleh perusahaan jasa penyedia layanan multimedia supaya perusahaan mereka dapat berkonsentrasi dengan pengembangan serta kualitas produk dan efisiensi alokasi dana anggaran perusahaan penyedia jasa layanan multimedia tersebut untuk mencapai keuntungan perusahaan secara maksimal. Hal ini menyebabkan banyaknya perusahaan-perusahaan vendor yang saling berlomba untuk dapat memenangkan penawaran kontrak tersebut sebagai perusahaan rekanan untuk pemasangan IKR. Namun tak sedikit dari sekian banyak perusahaan vendor yang berada dalam industri ini gulung tikar akibat kesalahan strategi internal perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan telekomunikasi sangat menentukan performansi dan reputasi dari perusahaan tersebut. Penggunaan sumber daya di industri telekomunikasi khususnya dalam pemasangan IKR seperti tenaga ahli yang berpengalaman di bidang serat optik, penggunaan mesin yang sesuai dengan jenis pekerjaannya, pemilihan material yang tepat, dan lain sebagainya. 15

Pandangan sumber daya merupakan salah satu teori yang paling berpengaruh dan paling banyak digunakan dalam teori manajemen. Pandangan ini memberikan gambaran tentang bagaimana kondisi internal perusahaan dapat menjadi sumber keunggulan bersaing yang berkelanjutan (Kraaijenbrink et al., 2010). Barney (1991) mengungkapkan pandangan sumber daya (resourcebased view) untuk pertama kalinya. Barney berargumentasi bahwa keunggulan bersaing yang berkelanjutan berasal dari sumber daya dan kemampuan perusahaan yang bernilai, langka, sulit untuk ditiru, dan sulit digantikan, serta harus dilengkapi dengan kemampuan perusahaan untuk mengorganisasikannya (Barney et al., 2001). Pandangan sumber daya dikembangkan dalam rangka untuk melengkapi pandangan industri oganisasi yang dikembangkan oleh Bain dan Porter pada tahun-tahun sebelumnya (Kraaijenbrink et al., 2010). Pandangan industri organisasi memiliki paradigma structure-conductperformance (struktur industri akan mempengaruhi strategi, dan strategi akan mempengaruhi performa perusahaan). Sedangkan pandangan sumber daya merupakan pandangan yang menjelaskan mengapa perusahaan dalam struktur industri yang sama dapat berbeda performanya (Kraaijenbrink et al., 2010). PT. Step Point Indonesia (PT. Step Point) merupakan sebuah perusahaan menengah yang dibentuk untuk fokus pada industri teknologi informasi, khususnya pada bidang infrastruktur yang menggunakan jaringan kabel serat optik. Hingga saat ini PT. Step Point berpengalaman melayani perusahaan lokal dan multinasioal, dan dengan pengalaman tersebut 16

menjadikan PT. Step Point lebih baik dalam memberikan solusi dan layanan kepada perusahan-perusahaan yang bergerak di bidang layanan data, yang menggunakan jaringan fiber optik sebagai media utama koneksi antar data. PT. Step Point adalah perusahaan yang dibentuk pada tanggal 28 Oktober 2011 oleh Hengky Dewanto, dengan struktur organisasi fleksibel yang berkantor di Gedung Sinar Kasih lantai 5, Jl. Dewi Sartika no 136 D - Cawang, Jakarta Selatan. Sejak didirikan pada tahun 2011 hingga saat ini, PT. Step Point mengalami peningkatan omzet dan laba, namun demikian peningkatan ini dibarengi dengan peningkatan jumlah perusahaan pesaing yang memiliki kualitas yang sama dengan Steppoint di industri jasa telekomunikasi. Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa telah terjadi peningkatan laba selama 2 (dua) tahun terakhir yaitu sejumah 1,196,679,524 rupiah. Tabel 1.1 Total Aset, Kewajiban dan Laba PT. Step Point Indonesia periode 2014-2015 Keterangan 2014 2015 (Rupiah) (Rupiah) Total Aset 2,477,684,567 4,043,527,203 Total Kewajiban 1,159,324,449 1,369,532,191 Total Laba 385,287,352 1,355,634,894 Namun, perbandingan antara total aset dengan total laba yang dimiliki oleh PT. Step Point ini masih kurang maksimal. Pada Tabel 1.1 dijelaskan bahwa besarnya jumlah aset yang tidak seimbang dengan pendapatan total laba PT. Step Point setiap tahun. Dengan total aset yang dimiliki sekarang, seharusnya PT. Step Point menghasilkan total laba yang lebih besar. Hal tersebut berarti, 17

performa dari PT. Step Point masih kurang dalam mengelola aset dan sumber daya yang dimilikinya. Menurut Cabrera-Suarez et al. (2001), kepemilikan sumber daya dan kemampuan perusahaan bukanlah kunci utama keberhasilan; melainkan pengelolaan kedua hal tersebut yang menentukan pertumbuhan dan keberhasilan perusahaan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa untuk dapat mencapai keberhasilan, perusahaan harus memiliki sumber daya dan kemampuan yang kemudian dapat dikelola dengan sesuai dan menghasilkan keberhasilan. Pandangan pendekatan sumber daya tidak menekankan pada seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan, melainkan hanya bertumpu pada beberapa sumber daya tertentu yang memiliki nilai strategik. Sumber daya strategik inilah yang kemudian akan dikelola dan menjadi dasar bagi keunggulan bersaing yang berkelanjutan bagi perusahaan. Walaupun tidak berkorelasi secara langsung dengan kondisi finansial perusahaan, namun pada kenyataannya perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing yang berkelanjutan dapat mengejar strategi pertumbuhan dan strategi keunggulan profitabilitas (Rangone, 1999). Beberapa peneliti sebelumnya telah menggunakan pendekatan ini untuk mengajukan kerangka pikir dan pendekatan untuk mendukung analisis strategi dan penciptaan pilihan strategik (Rangone, 1999); namun seluruhnya ditujukan untuk menganalisis perusahaan besar yang memiliki data yang lengkap dan sumber daya yang kuat untuk menganalisis secara tepat. Rangone (1999) mengajukan konsep analisis yang cocok digunakan pada perusahaan kecil dan 18

menengah. Konsepnya tepat digunakan karena tidak membutuhkan terlalu banyak waktu, hanya berfokus pada sumber daya tertentu saja yang memiliki dampak bagi keunggulan bersaing, dan tidak membutuhkan data yang sangat rinci. Cara untuk memperoleh keunggulan bersaing yang berkelanjutan dalam pendekatan Rangone (1999) adalah dengan mengidentifikasi sumber daya penting yang mempengaruhi performa kunci. Dengan mengetahui hal ini, perusahaan dapat mengetahui secara tepat sumber daya penting apa saja yang seharusnya dioptimalkan guna mendapatkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Dengan demikian, manajer ataupun pemilik perusahaan dapat memiliki pedoman analisis yang tepat guna menciptakan pilihan strategik, sesuai dengan pertumbuhan dan peningkatan profitabilitas yang diinginkan. 1.2 Rumusan Masalah PT. Step Point Indonesia memiliki performa yang kurang maksimal jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama. Perusahaan belum dapat menganalisis sumber daya apa saja yang strategik bagi perusahaan, sehingga kesulitan untuk menentukan pilihan strategik yang dapat digunakan untuk memperoleh dan mempertahankan keunggulan bersaing yang berkelanjutan. 1.3 Pertanyaan Penelitian Adapun pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah Apa saja pilihan strategik yang dapat dikembangkan oleh perusahaan berdasarkan sumber 19

daya strategik yang dimiliki untuk dapat memperoleh dan mempertahankan keunggulan bersaing yang berkelanjutan?. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi dan menganalisis berbagai sumber daya strategik dan nilai konsistensi strategik yang penting bagi perusahaan. 2. Mengidentifikasi berbagai pilihan strategik yang dapat dikembangkan oleh perusahaan berdasarkan sumber daya strategik yang dimiliki untuk dapat memperoleh dan mempertahankan keunggulan bersaing yang berkelanjutan. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini secara khusus bermanfaat bagi PT. Step Point untuk dapat memberikan masukan bagi pemilik dan tim manajemen dalam mengidentifikasi dan menganalisis sumber daya strategik yang penting bagi perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk dapat memberikan panduan tentang berbagai pilihan strategik yang dapat dikembangkan perusahaan berdasarkan sumber daya strategik yang dimiliki untuk dapat memperoleh dan mempertahankan keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Penelitian ini diharapkan juga dapat bermanfaat bagi pemilik dan tim manajemen perusahaan kecil dan menengah lain dalam memberikan panduan yang komprehensif bagi pengembangan dan peningkatan profitabilitas perusahaan melalui perspektif sumber daya. 20

1.6 Batasan Penelitian Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini akan dianalisis menggunakan pandangan sumber daya, sehingga penelitian hanya akan dibatasi pada analisis internal perusahaan. Faktor-faktor eksternal, seperti potensi pasar dan profitabilitas industri, akan diabaikan. PT. Step Point telah berdiri selama 5 tahun, oleh sebab itu faktor eksternal diasumsikan telah mendukung berlangsungnya usaha hingga saat ini. Hal ini dilakukan guna mencegah meluasnya masalah yang akan dianalisis. 1.7 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang uraian sistematis mengenai beberapa teori dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini merupakan penjelasan mengenai desain penelitian, obyek penelitian, teknik pengumpulan data, sumber data, dan analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 21

Memaparkan uraian data yang diperoleh dan pembahasannya. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang simpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan implikasi dari temuan penelitian. 22