Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

dokumen-dokumen yang mirip
MUZARA'AH dan MUSAQAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

HUKUM RINGKAS PUASA RAMADHAN HUKUM RINGKAS PUASA RAMADHAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Najis dan Cara Membersihkannya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

PENGERTIAN TENTANG PUASA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

TAFSIR AYAT PUASA. Oleh: Download ± 300 ebook Islam, Gratis!!! kunjungi.

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Oleh : Syaikh Salim bin Ied al-hilali

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH)

PAKET FIQIH RAMADHAN (PUASA)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Hadits-hadits Shohih Tentang

Syarah Istighfar dan Taubat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Keutamaan Bulan Ramadhan

Dzikir Keluar Masuk RUMAH Serta Syarahnya

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Menjaga Kebersihan Jasmani bagian dari Sunnah Rasulullah

SEKILAS HIBAH, WARISAN

1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur an

SIFAT WUDHU NABI. 2. Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

PUASA DI BULAN RAJAB

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

DOA dan DZIKIR Seputar MASJID

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

BILA SYA BAN TELAH TIBA

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

TIGA SIFAT KHAWARIJ DI ZAMAN INI HUKUM RINGKAS PUASA RAMADHAN

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

Shahih dan Dha'if Hadits PUASA Enam Hari Bulan Syawwal

BILA HARI IED JATUH PAD HARI JUMAT

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Penguasa Yang Maha Sempurna Dan Bergantung Kepada-Nya Segala Sesuatu. Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni, MA. Publication: 1435 H_2014 M

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Jagalah Lisan ك ب ع ا ي س ئ ىل

KHITHBAH. Bahwa Nabi a melamar Aisyah i kepada Abu Bakar y HR. Bukhari Juz 5 : 4793.

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

Peringatan Terhadap Sebagian Hadits Tentang Tetangga yang Dinisbatkan Kepada Nabi حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahmaan

Tata Cara Shalat Malam

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

Panduan Lengkap I tikaf Ramadhan

Lima Syarat Wajib Haji

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

FIQIH MUSLIMAH PRAKTIS

Hadits Palsu Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

OBAT PENAWAR HATI. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, - 1 -

FIQIH PENGANTIN - 1 -

ZAKAT FITRAH (HR. Abu Dawud : 1594, lafazh ini miliknya dan Ibnu Majah : Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani - 1 -

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

Do a & Wirid Mengobati Guna-guna dan Sihir Menurut Al-Qur an dan As-Sunnah

Keutamaan Membaca. Publication: 1434 H_2013 M KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT. Oleh: Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

MANDI JANABAH, HUKUM DAN TATA CARANYA

Bisakah Kirim Pahala BISAKAH KIRIM PAHALA

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

QIYAMUL LAIL (Shalat Malam) Tatacara Pelaksanaan dan Hukum Seputarnya (bag 1)

Transkripsi:

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan? Kamis, 27 Oktober 2005 17:17:15 WIB Oleh Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Para ulama telah sepakat bahwa puasa wajib atas seorang mus-lim yang berakal, baligh, sehat, dan bermukim (tidak musafir), dan bagi seorang wanita hendaklah ia suci dari haidh dan nifas.[1] Adapun tentang tidak wajib berpuasa bagi mereka yang tidak berakal dan belum baligh, maka berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:.ع ن ال م ج ن و ن ح ت ى ي ف ي ق و ع ن الن اي م ح ت ى ي س ت ي ق ظ و ع ن الص ب ي ح ت ى ي ح ت ل م :ر ف ع ال ق ل م ع ن ث لا ث ة Telah diangkat pena dari tiga golongan: dari orang gila sampai ia sadar, dari orang tidur hingga ia bangun, dan dari anak kecil hingga ia baligh. [2] Sedangkan tentang tidak wajibnya berpuasa atas orang yang sakit dan musafir, maka berdasarkan firman Allah Ta ala: ة م ن أ ي ام أ خ ر و م ن آ ان م ر يض ا أ و ع ل ى س ف ر ف ع د... Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain... [Al-Baqa-rah: 185] Jikalau orang yang sakit dan musafir tersebut tetap berpuasa, maka hal tersebut telah mencukupinya, karena dibolehkannya mereka berbuka merupakan suatu bentuk keringanan (rukhsah), dan jika mereka tetap melaksanakan yang wajib, maka itu adalah baik. http://almanhaj.or.id/content/1636/slash/0 1

6. Mana Yang Lebih Utama Bagi Mereka, Berbuka Atau Puasa? Jika orang yang sakit dan musafir tidak mendapatkan kesulitan dalam berpuasa, maka berpuasa lebih utama, sedangkan jika mereka menemukan kesulitan dalam berpuasa, maka berbuka lebih utama. Telah diriwayatkan dari Abu Sa id al-khudri Radhiyallahu anhu, dia berkata: Kami pergi berperang bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di saat bulan Ramadhan, di antara kami ada yang berpuasa dan ada yang berbuka. Mereka yang berpuasa tidak mencela yang berbuka, begitu pula sebaliknya yang berbuka tidak mencela yang berpuasa. Mereka berpandangan, bagi orang yang memiliki kekuatan, berpuasa untuknya lebih baik. Dan bagi yang merasa lemah, maka berbuka adalah lebih baik. [3] Adapun tentang tidak wajibnya berpuasa atas wanita yang sedang haidh dan nifas, maka berdasarkan hadits Abu Sa id Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:.أ ل ي س إ ذ ا ح اض ت ل م ت ص ل و ل م ت ص م ف ذ ل ك ن ق ص ان د ي ن ه ا Bukankah mereka (para wanita) jika sedang haidh mereka tidak shalat dan tidak berpuasa? Itulah kekurangan mereka dari segi agama. [4] Jika wanita yang haidh dan nifas tetap berpuasa, maka puasanya itu tidak mencukupi mereka (tidak sah puasanya), karena salah satu syarat puasa adalah suci dari haidh dan nifas, dan wajib bagi mereka untuk mengqadha' puasa tersebut. Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu anhuma, dia berkata, Dahulu di saat kami sedang haidh di zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, kami diperintahkan untuk mengqadha' puasa dan kami tidak diperintahkan untuk mengqadha' shalat. [5] http://almanhaj.or.id/content/1636/slash/0 2

7. Apa Yang Wajib Dilakukan Oleh Lelaki Tua Jompo Dan Wanita Tua Yang Lemah, Juga Orang Sakit Yang Tidak Ada Harapan Sembuh Barangsiapa yang tidak mampu berpuasa dikarenakan lanjut usia atau yang semisalnya, maka boleh baginya berbuka dan memberi makan seorang miskin setiap hari dari harihari yang ditinggalkannya, berdasarkan firman Allah: و ع ل ى ال ذ ين ي ط يق ون ه ف د ي ة ط ع ام م س ك ين...Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin... [Al-Baqarah: 184] Diriwayatkan dari Atha', bahwasanya dia mendengar Ibnu Abbas membaca ayat tersebut, kemudian Ibnu Abbas berkata, Ayat ini tidak mansukh (dihapus hukumnya), yang dimaksud adalah lelaki dan wanita yang sudah lanjut usia, dimana mereka tidak mampu untuk berpuasa, maka mereka memberi makan orang miskin setiap hari dari hari-hari yang ditinggalannya. [6] 8. Wanita Hamil Dan Menyusui Wanita yang sedang hamil dan menyusui, jika mereka tidak mampu untuk berpuasa atau khawatir akan anak-anaknya bila mereka berpuasa, maka boleh bagi mereka berdua untuk berbuka dan wajib atas mereka untuk membayar fidyah tetapi mereka tidak wajib mengqadha. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyalahu anhuma, bahwasanya dia berkata, Diberikan keringanan kepada orang yang sudah tua dan wanita tua yang lemah dalam hal tersebut, sedang keduanya sanggup berpuasa untuk tidak berpuasa jika mereka mau dan memberi makan orang miskin setiap hari serta tidak ada kewajiban qadha' atas keduanya. Kemudian hukum ini dinasakh dengan ayat ini: ف م ن ش ه د م نك م الش ه ر ف ل ي ص م ه http://almanhaj.or.id/content/1636/slash/0 3

Barangsiapa di antara kamu yang hadir di bulan itu (Rama-dhan), maka hendaklah dia berpuasa. [Al-Baqarah: 185] Dan telah ditetapkan bagi orang yang sudah tua dan wanita tua yang lemah, jika keduanya tidak mampu berpuasa. Juga bagi wanita yang sedang hamil dan menyusui, jika keduanya khawatir, maka mereka boleh tidak berpuasa dan harus memberi makan seorang miskin setiap hari. [7] Juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata, Jika wanita yang sedang hamil khawatir akan dirinya, begitu juga wanita yang menyusui khawatir akan anaknya di saat bulan Ramadhan, maka boleh bagi mereka berdua untuk berbuka, kemudian memberi makan orang miskin setiap hari dari hari-hari yang ia tinggalkan dan tidak wajib atas mereka mengqadha' puasa. [8] Dari Nafi Radhiyallahu anhu, dia berkata, Salah seorang puteri dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu menjadi isteri salah seorang laki-laki Quraisy, dan di saat Ramadhan ia sedang hamil, kemudian ia kehausan, maka Ibnu Umar memerintahkannya untuk berbuka dan memberi makan seorang miskin setiap hari (yang ditinggalkan). [9] 9. Ukuran Makanan Yang Wajib Dikeluarkan Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, bahwasanya dia pernah tidak mampu berpuasa selama setahun (30 hari di bulan Ramadhan-pent.), maka dia pun membuat bubur satu mangkuk besar dan memanggil 30 orang miskin hingga membuat mereka semua kenyang.[10] [Disalin dari kitab Al-Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil Aziiz, Penulis Syaikh Abdul Azhim bin Badawai al-khalafi, Edisi Indonesia Panduan Fiqih Lengkap, Penerjemah Team Tashfiyah LIPIA - Jakarta, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir, Cetakan Pertama Ramadhan 1428 - September 2007M] Footnote http://almanhaj.or.id/content/1636/slash/0 4

[1]. Fiqhus Sunnah (I/506) cet. ar-rayyan [2]. Shahih: [Shahiih al-jaami ish Shaghiir 3514], Sunan at-tirmidzi (II/102/693). [3]. Shahih: [Shahiih Sunan at-tirmidzi (no. 574)], Shahiih Muslim (II/787, no. 1116 (96)), Sunan at-tirmidzi (II/108, no. 708). [4]. Shahih: [Mukhtashar Shahiih al-bukhari (no. 951], Shahiih al-bukhari (Fat-hul Baari) (IV/191, no. 1951). [5]. Shahih: [Shahiih Sunan at-tirmidzi (no. 630)], Shahiih Muslim (I/265, no. 335), Sunan Abi Dawud (I/444, no. 209, 260), Sunan at-tirmidzi (II/141, no. 784), Sunan an- Nasa-i (IV/191). [6]. Shahih: [Irwaa-ul Ghaliil (no. 912)], Shahiih al-bukhari (Fat-hul Baari (VIII/179, no. 4505). [7]. Sanadnya kuat: HR. Al-Baihaqi (IV/230). [8]. Shahih: Syaikh al-albani menyandarkannya dalam Irwaa-ul Ghaliil (IV/19) kepada ath-thabari (no. 2758) dan ia berkata sanadnya shahih sesuai dengan syarat Muslim. [9]. Sanadnya shahih: [Irwaa-ul Ghaliil IV/20], ad-daraquthni (II/207, no. 15). [10]. Sanadnya shahih: [Irwaa-ul Ghaliil IV/21], ad-daraquthni (II/207, no. 16). http://almanhaj.or.id/content/1636/slash/0 5