BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

CHAIRUNNISA NURSANI

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dalam pemilihan sample dilakukan dengan purposive sampling, yaitu pemilihan

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

BAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri


BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010. Peneliti mengambil sampel industri yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Prosedur pemilihan sampel dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Sampel NO. KETERANGAN JUMLAH 1. Data perusahaan yang memenuhi kriteria sampel 108 2. Data yang di outler (57) Data perusahaan yang diolah 51 Sumber : Data Sekunder yang diolah 2013 B. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Uji Statisktik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan standar deviasi suatu data. Berdasarkan tabel 4.1, diketahui jumlah sampel (N) adalah 51 data perusahaan, variabel yang diteliti adalah DR (manajamen laba), KA (kualitas audit), MAN (kepemilikan manajerial), INST (kepemilikan 51

53 intitusional), ASING (kepemilikan asing), KEL (kepemilikan keluarga). Sedangkan variabel size dan leverage sebagai variabel kontrol. Hasil analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DARIT 51-1.7285 4.3185 -.026049 1.2959556 KA 51 0 1.41.497 MAN 51 0 1.33.476 INST 51.0003.8500.295653.2274598 ASING 51 0 1.25.374 KEL 51 0 1.27.451 SIZE 51 11.52 17.27 13.8810 1.58950 LEV 51.05 2.98.5763.42414 Valid N (listwise) 51 Variabel pertama yaitu manajamen laba (DR) memiliki mean atau nilai ratarata sebesar -0.011123 dan nilai standar deviasi sebesar 1.2959. Nilai minimum manajemen laba sebesar -1.7285 yaitu pada PT. Garda Tujuh Buana Tbk. Nilai maksimum manajemen laba sebesar 4.3185 yaitu pada PT. Intiland Development Tbk. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini memiliki manajemen laba yang rendah karena mendekati nilai minimum. Variabel penelitian kedua adalah Kualitas audit (KA) memiliki mean atau nilai rata-rata 0.41 dan nilai standar deviasi 0.497. Nilai minimum KA sebesar 0 untuk perusahaan yang tidak menggunakan kualitas audit. nilai maksimum 1

54 untuk perusahaan yang menggunakan kualitas audit. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini masih sedikit perusahaan yang menggunakan kualitas audit karena mendekati nilai minimum. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, variabel penelitian ketiga yaitu kepemilikan manajerial (MAN) antara 0 sampai dengan 1 dengan rata-rata sebesar 0.33 dan standar deviasi sebesar 0.476. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata perusahaan yang menjadi sampel perusahan ini memiliki kepemilikan manajerial yang rendah karena mendekati nilai nilai minimum. Kepemilikan institusional (INST) adalah berkisar antara 0.0003 sampai dengan 0.8500 dengan rata-rata sebesar 0.2956 dan standar deviasi sebesar 0.2274. Tampak bahwa terdapat perusahaan dengan kepemilikan institusional sebesar 0.03% yaitu PT. Bakrie & Brothers Tbk dan ada yang sampai dengan 85% saham dimiliki oleh institusional yaitu PT. Goodyear Indonesia Tbk, dengan rata-rata kepemilikan institusional sebesar 29.99%. Kepemilikan asing (ASING) memiliki mean atau nilai rata-rata sebesar 0.25 dan nilai standar deviasi sebesar 0.374. Nilai minimum kepemilikan asing sebesar 0 untuk perusahaan yang memiliki kepemilikan asing kurang dari 50%. Nilai maksimum 1 untuk perusahaan yang memiliki kepemilikan asing lebih dari 50%. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata perusahaan yang menjadi sampel perusahaan ini memiliki kepemilikan asing yang rendah karna mendekati nilai minimum.

55 Kepemilikan keluarga (MAN) antara 0 sampai dengan 1 dengan rata-rata sebesar 0.33 dan standar deviasi sebesar 0.476. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata perusahaan yang menjadi sampel perusahan ini memiliki kepemilikan keluarga yang rendah karena mendekati nilai nilai minimum. 2. Uji Korelasi (pearson correlation) Tabel 4.3 Uji Korelasi Model Variabel Variabel Sig. Kesimpulan (2-tailed) 1 Kualitas Audit (KA) Manajemen Laba (DR) 0.404 Tidak Signifikan 2 Kepemilikan Manajerial (MAN) Manajemen Laba (DR) 0.103 Tidak Signifikan 3 Kepemilikan Manajemen Laba 0.011 Signifikan Institusional (INST) (DR) 4 Kepemilikan Asing Manajemen Laba 0.132 Tidak (ASING) (DR) 5 Kepemilikan Manajemen Laba Keluarga (KEL) (DR) Signifikan 0.124 Tidak Signifikan Hasil uji korelasi dari tabel 4.3 menunjukkan Penerapan kualitas audit terhadap manajemen laba memiliki nilai signifikan > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa Penerapan kualitas audit tidak berhubungan signifikan dengan manajemen laba. Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis pertama yang menyatakan Penerapan kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Pada variabel kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba memiliki nilai signifikan > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak

56 berhubungan signifikan dengan manajemen laba. Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis kedua bahwa kepemilikan manajerial bepengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Pada variabel kepemilikan institusional terhadap manajemen laba memiliki nilai signifikan < 0.05. Hal ini model menunjukkan hasil kepemilikan institusional berhubungan signifikan dengan manajemen laba. Hal ini sesuai dengan hipotesis ketiga bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen laba. Dan pada variabel kepemilikan asing terhadap manajemen laba memiliki nilai signifikan > 0.05. Hal ini menunjukkan hasil kepemilikan asing tidak berhubungan signifikan dengan manajemen laba. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis keempat bahwa kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Pada variabel kepemilikan keluarga terhadap manajemen laba memiliki nilai signifikan > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga tidak berhubungan signifikan dengan manajemen laba. Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis kedua bahwa kepemilikan keluarga bepengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa hubungan antara variabel dependen dan variabel independen tidak semuanya berhubungan, hanya variabel kepemilikan institusional dan asing terhadap manajemen laba. Sedangkan hubungan Penerapan Kualitas Audit, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan

57 Keluarga terhadap Manajemen Laba tidak berpengaruh, hal ini menarik untuk dilakukan uji lebih lanjut, dengan melakukan uji regresi berganda. 3. Analisis Regresi a. Untuk Uji Model DR Regresi pertama diketahui untuk mencari besarnya residual dari model Discretionary Revenue (Stubben, 2010). Residual ini merupakan cerminan besarnya earnings management yang dilakukan perusahaan. Tabel 4.4 Hasil Regresi Manajemen Laba ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 22.766 1 22.766 13.384.001 a Residual 83.348 49 1.701 Total 106.114 50 a. Predictors: (Constant), DRit b. Dependent Variable: DARit Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh hasil uji sinifikansi untuk model manajemen laba, variabel independen (X) dapat mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Untuk model Uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 13.384 probabilitas 0.001. Probabilitas lebih kecil dari batas nilai signifikan ( = 0.05). Maka hasil regresi manajemen laba bisa digunakan untuk regresi penelitian Pengaruh kualitas audit dan struktur kepemilikan terhadap manajemen laba.

58 b. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Sebagai salah satu syarat untuk melakukan uji regresi adalah data yang digunakan harus memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Untuk melihat hasil uji ini digunakan metode grafik dan metode Kolmogorov Smirnov (Imam Ghozali, 2010). a) Metode Grafik Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan plotting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal dengan dasar pengambilan keputusan jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

59 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa variabel mengikuti garis diagonal, meskipun agak melenceng namun tetap mendekati ke garis diagonal tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal. Untuk memperkuat pengujian tersebut maka dilakukan pengujian normalitas dengan metode Kolmogorov-Smirnov. b) Metode Kolmogorov-Smirnov Pengambilan keputusan dilihat dari nilai signifikan (Asymp. Sig). Apabila nilai signifikan lebih besar (>) dari = 0.05, maka data terdistribusi normal (H0 diterima).

60 Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas dengan metode Kormogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 51 Normal Parameters a Mean.0000000 Std. Deviation 1.08938943 Most Extreme Differences Absolute.093 Positive.093 Negative -.058 Kolmogorov-Smirnov Z.667 Asymp. Sig. (2-tailed).765 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat hasil pengujian berdasarkan one-sample Kolmogorov-Smirnov, menunjukkan nilai Asymp. Sig sebesar 0,765 > 0,05 dan dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila nilai variance inflation factor (VIF) lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

61 Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant).156 1.746.089.929 KA -.407.383 -.153-1.064.293.768 1.303 MAN -.382.475 -.134 -.803.426.567 1.765 INST -1.674.802 -.287-2.087.042.838 1.193 ASING.898.486.257 1.847.071.821 1.219 KEL -.506.529 -.168 -.955.344.514 1.945 SIZE.039.115.049.342.734.783 1.276 LEV -.004.340 -.002 -.013.990.849 1.178 a. Dependent Variable: DARIT Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa tolerance yang dimiliki oleh masing-masing variabel diatas 0,1 yang berarti tidak terdapat korelasi antar variabel bebas. Dan dapat dilihat pula, dari hasil perhitungan VIF, tidak ada satupun variabel independen yang memiliki nilai VIF > 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel dalam model regresi. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi dilakukan menggunakan uji Durbin-Watson (DWTest).

62 Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1.542 a.293.178 1.1747188 1.812 a. Predictors: (Constant), LEV, SIZE, KEL, ASING, INST, KA, MAN b. Dependent Variable: DARIT dari tabel 4.7 dapat diketahui nilai Durbin-Watson sebesar 1.812. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan = 0,05 dengan jumlah sampel sebanyak 51 perusahaan dan jumlah variabel independen (k) sebanyak 5, maka didapat nilai du = 1.7701 dan nilai dl =1.3431. Oleh karna nilai DW 1.812 lebih besar dari batas atas (du) 1.7701 dan kurang dari batas bawah (4 du) 2.2299, maka dapat disimpulkan bahwa tidak dapat menolak H0, yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif dan disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi. 4. Uji Heterokedastisitas Pengujian heteroskedastisitas ini digunakan untuk mengetahui apakah suatu model regresi memiliki kesamaan atau ketidaksamaan varians. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan metode grafik.

63 Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas Dari grafik scatter plots dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai. c. Uji Hipotesis 1. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mencari kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat.

64 Tabel 4.10 Hasil Uji R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.542 a.293.178 1.1747188 a. Predictors: (Constant), LEV, SIZE, KEL, ASING, INST, KA, MAN b. Dependent Variable: DR Dari tabel diatas dapat diketahui besarnya adjusted R square adalah sebesar 0,178. Hasil ini berarti sebesar 17,8% variasi manajemen laba dapat dijelaskan oleh kelima variabel yang diteliti, yaitu kualitas audit, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, kepemilikan keluarga, size, dan leverage. Sedangkan sisanya yaitu 82,2% diterangkan oleh faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap variabel manajemen laba. 2. Uji Serentak dengan F-test Uji F digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.

65 Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 24.637 7 3.520 2.550.027 a Residual 59.338 43 1.380 Total 83.975 50 a. Predictors: (Constant), LEV, SIZE, KEL, ASING, INST, KA, MAN b. Dependent Variable: DARIT Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui hasil uji ANOVA atau uji F dapat dilihat dari nilai F hitung sebesar 2,550 dengan probabilitas sebesar 0.027. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi manajemen laba, atau dapat dikatakan bahwa keberadaan kualitas audit, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, kepemilikan keluarga, kontrol size, dan kontrol leverage secara bersama-sama berpengaruh terhadap manajemen laba. 3. Uji Parsial dengan T-test Jika F-test bertujuan untuk melihat pengaruh variabel independent secara bersama-sama dalam sebuah model terhadap variabel dependentnya, maka uji T (T-test) ini bertujuan untuk melihat apakah setiap variabel independent signifikan dalam mempengaruhi variabel dependennya.

66 Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant).156 1.746.089.929 KA -.407.383 -.153-1.064.293 MAN -.382.475 -.134 -.803.426 INST -1.674.802 -.287-2.087.042 ASING.898.486.257 1.847.071 KEL -.506.529 -.168 -.955.344 SIZE.039.115.049.342.734 LEV -.004.340 -.002 -.013.990 a. Dependent Variable: DARIT Tabel 4.9 menunjukkan bahwa kualitas audit mempunyai t hitung -1.064 dengan tingkat probability sebesar 0.293 > 0.05 menunjukkan bahwa komposisi kualitas audit memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba sehingga hipotesis 1 ditolak. Kepemilikan manajerial mempunyai t hitung 0.803 dengan tingkat probability sebesar 0.426 > 0,05 menunjukkan bahwa komposisi kepemilikan manajerial memiliki pengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap manajemen laba sehingga hipotesis 2 ditolak. Kepemilikan institusional memiliki t hitung -2.087 dengan tingkat probability 0.042 > 0,05 menunjukkan bahwa komposisi kepemilikan institusional memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba sehingga hipotesis 3 diterima.

67 Kepemilikan asing memiliki t hitung 1.847 dengan tingkat probability 0,071 > 0,05 menunjukkan bahwa komposisi kepemilikan asing memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba sehingga hipotesis 4 ditolak. Kepemilikan keluarga memiliki t hitung -0.955 dengan tingkat probability 0.344 > 0,05 menunjukkan bahwa komposisi kepemilikan keluarga memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba sehingga hipotesis 5 ditolak. Untuk variabel kontrol size memiliki t hitung 0.342 dengan tingkat probability 0.734 > 0,05 menunjukkan bahwa secara parsial size berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba. Untuk variabel kontrol leverage memiliki t hitung -0.013 dengan tingkat probability 0.990 > 0,05 menunjukkan bahwa secara parsial leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba. Konstanta sebesar 0.156 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka rata-rata perubahan DR (manajemen laba) sebesar 15,6 %. Dapat disimpulkan bahwa variabel DR (manajemen laba) dipengaruhi oleh Kepemilikan Institusional dengan persamaan regresi : Manajemen Laba (DR) = 0.156 0.407 KA 0.382 MAN 1.674 INST + 0,898 ASING 0.506 KEL + 0.039 SIZE 0.004 LEV

68 C. Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Manajemen laba. Hal ini didasarkan pada tabel 4.8 dimana nilai F hitung 2.550 dan nilai signifikan sebesar 0,027 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kualitas Audit, Struktur Kepemilikan (Manajerial, Institusional, Asing, dan Keluarga), variabel kontrol size, dan variabel kontrol leverage terhadap manajemen laba. Masing-masing variabel independen memiliki kontribusi untuk menjelaskan variabel dependen secara bersama-sama, hal ini berarti perusahaan dengan Kualitas Audit dan dengan kepemilikan (baik kepemilikan manajerial, institusional, asing dan keluarga) yang rendah maka manajemen laba akan meningkat. 1. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa kualitas audit berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H1) yang merupakan pengujian antara kualitas audit berpengaruh terhadap manajemen laba ditolak. Artinya kualitas audit tidak meningkatkan kecenderungan manajemen melakukan manajemen laba. 2. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba Hasil hipotesis 2 (H2) menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap manajemen laba karna nilai koefisien kepemilikan manajerial -0.382 dan mempunyai t hitung -0.803 dengan taraf signifikansi sebesar 0.426 di atas signifikansi 0,05.

69 Hasil penelitian tidak mendukung penelitian yang dilakukan Eddy Suranta dan Pratana Puspa Midiastuty (2005) menghasilkan kepemikan manajerial memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap manajemen laba. Namun penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Gideon (2005) dan Okta (2010) yang menyatakan bahwa penerapan mekanisme kepemilikan manajerial kurang memberikan kontribusi dalam mengendalikan manajemen laba. 3. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba. Hasil pengujian terhadap hipotesis 3 (H3) menunjukkan bahwa komposisi kepemilikan institusional memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien kepemilikan institusional -1.674 serta nilai t hitung sebesar -2.087 dengan nilai signifikansi 0.042, yang berarti bahwa kepemilikan institusi berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Arah koefisien negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi kepemilikan institusional maka manajemen laba akan cenderung kecil. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Jensen dan Meckling (1976), yang menemukan adanya pengaruh negatif signifikan. Serta penelitian yang dilakukan oleh Cornett et al. (2006) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba sehingga dapat menjadi kendala bagi perilaku oportunistik manajemen. Kepemilikan institusional akan membuat manajer merasa terikat untuk memenuhi target laba dari para investor, sehingga mereka akan tetap cenderung terlibat dalam tindakan manajemen laba.

70 Emiten yang dianalisis termasuk memiliki struktur kepemilikan yang terkonsentrasi pada suatu institusi yang biasanya memiliki saham yang cukup besar yang mencerminkan kekuasaan, sehingga mempunyai kemampuan untuk melakukan intervensi terhadap jalannya perusahaan dan mengatur proses penyusunan laporan keuangan. Akibatnya manajer terpaksa melakukan tindakan berupa manajemen laba untuk memenuhi keinginan pihak-pihak tertentu, diantaranya pemilik. Selain itu pandangan atau konsep dari Porter (dalam Theresia 2012) juga menyatakan bahwa institusional adalah pemilik yang lebih memfokuskan pada current earnings. Akibatnya manajer terpaksa untuk melakukan tindakan yang dapat meningkatkan laba jangka pendek, misalnya dengan melakukan manipulasi laba. 4. Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap manajemen laba perusahaan. Hasil pengujian terhadap hipotesis 4 (H4) menunjukkan bahwa kepemilikan asing menunjukkan bahwa komposisi kepemilikan asing memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisian kepemilikan asing sebesar 0.898 serta memiliki t hitung 1.847 dengan nilai signifikansi 0.071 diatas signifikasi 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa kepemilikan asing berpengaruh negatif terhadap manajemen laba ditolak. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Viska (2012) yang menyimpulkan bahwa kepemilikan asing negatif signifikan terhadap manajemen laba. Kepemilikan asing memiliki kelebihan karena memiliki akses yang lebih terhadap teknologi yang superior, terutama teknologi informasi untuk

71 pengumpulan dan penilaian informasi kuantitatif sehingga dapat mengurangi praktik manajemen laba. 5. Pengaruh Kepemilikan Keluarga terhadap manajemen laba perusahaan. Hasil pengujian terhadap hipotesis 5 (H5) menunjukkan bahwa komposisi kepemilikan keluarga memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien kepemilikan keluarga - 0.506 serta nilai t hitung sebesar -0.955 dengan nilai signifikansi 0.344, yang berarti bahwa kepemilikan institusi berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Arah koefisien negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi kepemilikan keluarga maka manajemen laba akan cenderung kecil. Direktur independen dapat bekerja dengan optimal dikarenakan anggota keluarga yang berada dalam manajemen akan cenderung patuh dan menyampaikan informasi mengenai perusahaan secara lengkap kepada pemilik perusahan selaku prinsipal sehingga kecil kemungkinan terjadi konflik kepentingan serta asimetri informasi antara agen dan prinsipal. Namun, pengaruh positif kepemilikan keluarga itu tidak berlaku apabila keluarga tersebut hanya bertindak sebagai investor (Isakov dan Wesskopf, 2009). Menurut penelitian Isakof dan Wesskopf (2009) tersebut, kinerja perusahaan akan baik hanya jika anggota keluarga pemilik perusahaan terlibat secara aktif dalam pengelolaan perusahaan. Dalam penelitian Giovannini (2009) diketahui bahwa keberadaan direktur yang independen dan tidak memiliki hubungan dengan keluarga pemilik perusahaan akan meningkatkan kinerja saham. Direktur yang independen dan

72 tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga pemilik akan bekerja dengan lebih profesional karena ia tidak melindungi kepentingan manapun. TABEL 4.11 RINGKASAN HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS Kode Hipotesis Koef Uji T/ Kesimpulan Uji F H1 Kualitas audit berpengaruh negatif terhadap -0.407 0.293 Ditolak manajemen laba perusahaan. H2 Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif -0.382 0.426 Ditolak terhadap Manajemen Laba perusahaan H3 Kepemilikan institusional berpengaruh negatif -1.674 0.042 Diterima terhadap Manajemen Laba perusahaan H4 Kepemilikan asing berpengaruh negatif terhadap 0.898 0.071 Ditolak Manajemen Laba perusahaan H5 Kepemilikan keluarga berpengaruh negatif terhadap manajemen laba perusahaan -0.506 0.344 Ditolak