BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan didirikan memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. atau kekayaan bagi para pemegang saham. Nilai perusahaan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pemulihan salah satu di bidang industri manufaktur asing. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di. memiliki tujuan dalam mendirikan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama. Dalam kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Terdapat

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB I PENDAHULUAN. saham (Brigham dan Gapenski 1996). Semakin tinggi nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TEORI AGENSI, PERATURAN BAPEPAM VIII G.7, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, NILAI PERUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Brigham dalam Borolla (2011) menjelaskan bahwa tujuan berdirinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan bisnis terutama yang telah go public pada umumnya. tujuan manajemen keuangan adalah untuk mengambil keputusan-keputusan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. orientation) maupun organisasi yang tidak berorentasi pada laba (non-profit

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder. Kartika

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut diikuti oleh naiknya harga saham. Peningkatan nilai perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. berdampak terhadap nilai perusahaan (Fama dan French, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia terus mengalami perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya (Fenandar, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB 1 dikarenakan tidak adanya pengawasan (monitoring) yang ketat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan yang pada awalnya dikelola langsung oleh pemiliknya,

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan sustainability. Perusahaan yang telah go public akan meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era industri yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam teori struktur modal. Teori struktur modal muncul dari teori agency

BAB I PENDAHULUAN. (shareholder) dengan jalan memaksimalkan kekayaan pemilik.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan sumber daya tambangnya dan sektor

BAB I PENDAHULUAN. struktur kepemilikannya memiliki hak untuk memilih dewan komisaris UKDW

BAB I PENDAHULUAN. memberikan laba bagi para pemiliknya (Glos dalam Umar, 2001). Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan. kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. turunnya nilai perusahaan itu sendiri. Bagi investor, harga saham merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ketersediaan dana yang cukup untuk membiayai kegiatan operasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

PENDAHULUAN. perusahaan yang ditransaksikan di bursa untuk perusahaan yang sudah go public. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan selain memaksimalkan laba adalah memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. menyejahterakan para stakeholder dan shareholder, yang lainnya yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Sedangkan jika semakin tinggi kepemilikan institusional akan mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama dengan mendirikan suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah mensejahterahkan kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan oleh para investor dan kreditor (Haruman, 2008). Brigham dan Borolla (2011) dalam Bernandhi (2013).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaaan juga harus dimaksimalkan, nilai peusahaan yang telah go public

DAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai

BAB I PENDAHULUAN. Sektor keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap entitas bisnis (perusahaan) dalam operasinya tentu memiliki tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. (Masdupi, 2005)

BAB I PENDAHULUAN. Sugiarto 2009). Wild et al (2005) mengatakan perbandingan antara hutang dan modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan (Indrayani, 2009). Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengukur tingkat kesehatan keuangan (financial health) suatu perusahaan. yaitu menggunakan analisis rasio keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 2009:7).Bagi perusahaan yang telah go public memaksimalkan nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. offline hingga bisnis online. Dalam perkembangan bisnis offline Indonesia bisa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Selama setengah abad terakhir, sektor Consumer Goods telah. mencapai pertumbuhan yang signifikan dari segi pendapatan dan imbal

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan. Persaingan demi kelangsungan hidup dan demi perkembangan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Selain itu, bank juga dikenal

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. and Gapensi dalam Hermuningsih, 2013 ). Kekayaan pemegang saham dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang merupakan organisasi bisnis umumnya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. modal akan meningkat. Jika perusahaan mempunyai prospek yang baik di. harga saham akan menurun. (Mardiyati dkk., 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan perusahaan kepada tenaga profesional (agent) yang lebih mengerti

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari banyak bermunculan pesaing-pesaing baru didalam dunia usaha. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah meningkatkan dan memaksimalkan kemakmuran. perusahaan, dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. mensejahterakan pemilik perusahaan. Menurut Jansen (2001) dalam Yulia, dkk

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan menjamin akuntanbilitas manajemen terhadap stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan sebaliknya semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu cara perusahaan untuk mengembangkan usahanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham untuk mengelola dan menjalankan perusahaan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (pemegang saham). Tujuan ini dapat diwujudkan dengan. memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm)

BAB I PENDAHULUAN. simpanan, dan menyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk. Bank sentral, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), BAPEPAM-LK (Badan Pengawas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Inti dari hubungan keagenan adalah adanya pemisahan antara kepemilikan

BAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan pemilik seperti melakukan ekspansi untuk meningkatkan suatu gaji.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memiliki kaitan erat dengan lingkungan dan masyarakat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar global yang pesat membantu pertumbuhan perekonomian dunia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini merupakan rasio hutang yang digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. akuntabel terhadap seluruh stakeholder, bukan hanya terhadap salah satu

BAB I PENDAHULUAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ngkatan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan didirikan memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Wahidawati (2010), tujuan perusahaan adalah mamaksimalkan kemakmuran para pemegang saham atau memaksimalkan nilai perusahaan, bukan memaksimalkan profit. Karena arti dari memaksimalkan profit adalah mengabaikan tanggung jawab sosial, mengabaikan resiko, dan berorientasi jangka pendek. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan terbuka, yang sering dikaitkan dengan harga saham (Sujoko dan Soebiantoro, 2010). Harga saham yang tinggi mengindikasikan nilai perusahaan yang tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga prospek perusahaan di masa depan Wahidawati (2010). Meningkatnya nilai perusahaan merupakan sebuah prestasi bagi para pemegang saham, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, kesejahteraan pemililk juga akan meningkat. Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka panjang yang seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya karena penilaian investor terhadap perusahaan dapat diamati melalui pergerakan harga saham perusahaan yang 1

2 ditransaksikan di bursa untuk perusahaan yang sudah melakukan go public (Reny dan Priantinah, 2012). Peningkatan nilai perusahaan dapat tercapai apabila ada kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi sharehoder maupun stakeholder dalam membuat keputusan keuangan dengan tujuan memaksimumkan modal kerja yang dimiliki. Apabila tindakan antara manajer dengan pihak lain tersebut berjalan sesuai, maka masalah diantara kedua pihak tersebut tidak akan terjadi. Kenyataannya penyatuan kepentingan kedua pihak tersebut sering kali menimbulkan masalah. Adanya masalah diantara manajer dan pemegang saham disebut masalah agensi (agency problem). Adanya agency problem tersebut akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan keuangan perusahaan, yaitu meningkatkan nilai perusahaan dengan cara memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Hal ini membutuhkan sebuah kontrol dari pihak luar dimana peran monitoring dan pengawasan yang baik akan mengarahkan tujuan sebagaimana mestinya (Laila, 2011). Beberapa periode terakhir ini di Indonesia tidak sedikit perusahaan yang berusaha untuk mendekati masyarakat. Berbagai upaya dilakukan dalam bentuk dana maupun pelatihan. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility. Aktivitas yang dilakukan perusahaan ini pada dasarnya dilatar belakangi beberapa alasan, seperti kompetisi antar perusahaan, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, menghindari konflik dengan masyarakat di sekitar perusahaan, kewajiban yang

3 telah diatur pemerintah dalam peraturan perundang-undangan, maupun untuk menciptakan image yang baik (Bambang dan Melia, 2013). Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, ada beberapa pihak yang berperan dalam menentukan kebijakan, seperti kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial. Kepemilikan institusional adalah proporsi kepemilikan saham pada akhir tahun yang dimiliki oleh lembaga, seperti asuransi, bank atau institusi lain (Tarjo, 2011). Semakin besar kepemilikan institusi maka akan semakin besar kekuatan suara dan dorongan dari institusi tersebut untuk mengawasi manajemen. Akibatnya, akan memberikan dorongan yang lebih besar untuk mengoptimalkan nilai perusahaan sehingga kinerja perusahaan akan meningkat. Kinerja yang meningkat tersebut akan menguntungkan bagi pemegang saham karena dengan kata lain pemegang saham akan mendapatkan banyak keuntungan berupa dividen (Mayang, 2014: 16). Kepemilikan manajerial merupakan kondisi di mana manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan (Tarigan, 2011: 2). Pemberian kesempatan manajer untuk terlibat dalam kepemilikan saham bertujuan untuk menyetarakan kepentingan manajer dengan pemegang saham. Keterlibatan manajer tersebut mendorong manajer untuk bertindak secara hati-hati karena mereka akan turut menanggung konsekuensi atas keputusan yang diambilnya. Selain itu, manajer akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya dalam mengelola perusahaan (Sisca, 2010: 48).

4 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sofiyaningsih & Hardianingsih (2011) dan Agustine (2014) mengungkapkan bahwa pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan terbukti mempengaruhi nilai perusahaan, artinya tinggi rendahnya kepemilikan saham oleh jajaran manajemen berkaitan dengan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Sedangkan Sukirni (2012) kepemilikan manajerial berpengaruh negatif secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Novitasari dan Purwanto (2014) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan agency theory yang menyatakan bahwa agency cost dapat dikurangi dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh manajemen. Penelitian yang dilakukan oleh Sukirni (2012) dan Agustine (2014) mengungkapkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Sofiyaningsih dan Hardianingsih (2011) menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak terbukti mempengaruhi nilai perusahaan, artinya tinggi rendahnya kepemilikan saham oleh investor institusional tidak berkaitan dengan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Surya & Hadiprajitno (2012) dan Agustine (2014) mengungkapkan bahwa Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wardoyo dan Veronica (2013) menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, yang berarti bahwa semakin luas pengungkapan Corporate Social

5 Responsibility yang dilakukan perusahaan tidak berpengaruh terhadap naik/turunnya nilai perusahaan. Penelitian kali ini mencoba menghadirkan kembali permasalahan yang berkaitan dengan nilai perusahaan. Menurut penelitian Novitasari dan Purwanto (2014 ) kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sofiyaningsih dan Hardiningsih (2011) menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak terbukti mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Agustine (2014) mengungkapkan bahwa pengaruh kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun berbeda dengan penelitian Novitasari & Purwanto (2014), Agustine (2014), Surya & Hadiprajitno (2012), dan Wardoyo & Veronica (2013) bahwa kepemilikan manajerial dan Corporate Social Responsibility tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memilih judul penelitian Pengaruh Corporate Social Responsibility, Kepemilikaan Instutisional, dan Kepemilikan Manajemen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Industri Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

6 1. Apakah Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014? 2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada sektor manufakur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014? 3. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada sektor manufakur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian di atas adalah untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan istitusional dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan : 1. Mengetahui apakah terdapat pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014. 2. Mengetahui apakah terdapat pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014.

7 3. Mengetahui apakah terdapat pengaruh kepemilikan intitusional terhadap nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014. 1.4 Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis a. Pihak investor Memberikan pertimbangan dalam menilai kinerja perusahaan sehingga dapat membantu pengambilan keputusan untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. b. Pihak perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan tambahan informasi terhadap perusahaan dalam proses pengambilan keputusan, terutama pada aspek nilai perusahaan yang berkaitan dengan Corporate Social Responsibility, kepemilikan instutisional, dan kepemilikan manajerial. c. Bagi Masyarakat Diharapkan dapat memberikan stimulus secara proaktif sebagai pengontrol atas perilaku-perilaku perusahaan dan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak yang harus diperoleh.

8 2. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pengetahuan mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan instutisional, dan kepemilikan manajerial terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan. 3. Kontribusi Kebijakan Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi kepada perusahaan untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang terbaik agar dapat memberikan ketertarikan kepeda para investor dalam jangka panjang untuk berinvestasi sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkan nilai perusahaan khususnya perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini sangat diperlukan ruang lingkup pembatasan dari permasalahan untuk menghindari adanya pembahasan yang semakin meluas dan tidak terarah, hingga penulis membatasi pembahasan yang hanya mengacu pada pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan instutisional, dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2014.