2015 PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional memerankan bagian yang sangat

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

M 2015 PENERAPAN TEKNIK BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfa Mitri Suhara, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek keterampilan yang terbagi dalam dua kelompok, yakni

BAB 1 PENDAHULUAN. Di zaman yang modern ini kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam meningkatkan harkat martabat suatu

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rianti Febriani Setia, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. siswa memperoleh keahlian praktis untuk berkomunikasi, yakni membaca, menulis,

BAB I PENDAHULUAN KAJIAN KETERBACAAN DAN NILAI KARAKTER TEKS ARTIKEL HARIAN KOMPAS SERTA UPAYA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR MEMBACA KRITIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan terus berkembang sejak manusia mengenal peradaban

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan siswa dalam membaca, merupakan salah satu faktor yang

I. PENDAHULUAN. Ada empat segi keterampilan berbahasa yakni keterampilan menyimak/

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arin Rukniyati Anas, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurikulum 2013 terdapat pada Kompetensi Inti (KI) 4 yaitu Mencoba,

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

BAB 1 PENDAHULUAN. Riama N Sihombing, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik tingkat SMA adalah Menemukan Gagasan dari Beberapa Artikel

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Debby Agita Viantiputri,2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meningkatkan mutu pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan pun cenderung mengukur aspek kognitif saja.

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Salah satu keterampilan berbahasa yaitu menulis.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional seperti dinyatakan dalam Pasal 3 Undang-Undang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan bahasa selain menyimak, menulis, dan berbicara yang bersifat reseptif. Membaca merupakan proses yang melibatkan penginderaan dan mental. Pada proses membaca, indera penglihatan manusia yaitu mata memproses lambang-lambang tulisan. Kemudian mental berperan untuk menghubungkan apa yang telah diproses oleh mata dengan pengalaman dan pengetahuan sehingga manusia dapat memahami apa yang telah dibacanya. Menurut Wasitoh (dalam Tarigan, 1989, hlm.25) membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Dengan kata lain, membaca merupakan proses untuk memetik dan memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bacaan. Membaca dibagi menjadi dua bagian, yakni membaca nyaring dan membaca dalam hati. Salah satu jenis dari membaca dalam hati ialah membaca pemahaman. Menurut Rubin (dalam Somadayo, 2011 hlm.7) membaca pemahaman adalah proses intelektual yang kompleks yang mencakup dua kemampuan utama, yaitu penguasaan makna kata dan kemampuan berpikir tentang konsep verbal. Artinya, membaca pemahaman membutuhkan kemampuan membaca dan kemampuan berpikir untuk mencerna kata-kata atau lambang-lambang pada teks bacaan. Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap proses pemahaman teks bacaan. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut: a) faktor kognitif, berkaitan dengan pengetahuan, pengalaman, dan tingkat kecerdasan (kemampuan berpikir) seseorang; b) faktor afektif, berkaitan dengan kondisi emosional, sikap, dan situasi; Martha Widya Rusyanti, 2015 PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015) Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1

2 c) faktor teks bacaan, berkaitan dengan tingkatan kesukaran dan keterbacaan suatu bacaan yang dipengaruhi oleh pilihan kata, struktur, isi bacaan, dan penggunaan bahasanya; d) faktor penguasaan bahasa, berkaitan dengan tingkat kemampuan berbahasa yang meliputi perbendaharaan kata dan struktur bacaan. Pada era globalisasi ini, membaca merupakan sesuatu hal yang sangat penting yang perlu dikuasai manusia. Karena pada zaman sekarang, segala sesuatu disajikan melalui media informasi dan komunikasi. Hampir seluruh informasi disajikan dalam bentuk wacana tertulis berupa buku, majalah, surat kabar, artikel internet, atau dokumen tertulis lainnya (Somadayo, 2011, hlm.1). Untuk menyerap informasi dari berbagai media informasi dan komunikasi tersebut diperlukan kemampuan membaca yang baik. Kemampuan menulis dan membaca merupakan dua keahlian standar yang harus dimiliki setiap manusia modern saat ini. Karena menulis dan membaca merupakan kebutuhan primer untuk menunjang kehidupan manusia di zaman modern, terutama membaca. Berdasarkan data Bank Dunia Nomor 16369-IND dan studi IEA (Interantional Association for the Evaluation Achiecievement), untuk kawasan Asia Timur, Indonesia memegang posisi terendah dengan skor 51,7 dibawah Filipina (skor 52,6), Thailand (skor 65,1), Singapura (74,0), dan Hongkong (skor 75,5). Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan membaca masyarakat Indonesia masih rendah.oleh karena itu, kemampuan membaca haruslah menjadi perhatian para pendidik, orang tua, maupun pemerintah mengingat pentingnya peran membaca dalam kehidupan manusia. Pembelajaran membaca di sekolah mencakup aspek sastra dan nonsastra. Salah satu jenis teks nonsastra ialah teks eksplanasi. Teks eskplanasi merupakan genre teks yang tergolong baru pada pembelajaran bahasa Indonesia. Melalui kegiatan membaca pemahaman teks eksplanasi, siswa diharapkan mampu menangkap isi atau makna yang terkandung di dalamnya. Untuk memahami struktur dan kaidah teks eksplanasi kompleks tersebut, siswa harus memiliki kemampuan membaca yang baik. Rosdiana dan Jubaedah (dalam Tarigan, 1998, hlm. 172) siswa SMA dituntut untuk mampu menggunakan bacaan sebagai pedoman dan alat bantu terhadap usaha yang kreatif, sehingga ia dapat menempuh

3 suatu kehidupan yang baik dan aktif. Tetapi kenyataannya, dalam pembelajaran membaca khususnya membaca pemahaman masih saja mengalami hambatan.

4 Menurut Somadayo (2011, hlm.31) hambatan dalam membaca pemahaman diantaranya: 1. siswa kurang bisa berkonsentrasi saat membaca sehingga siswa mengalami kesulitan untuk memahami suatu teks; 2. kurangnya pengetahuan tentang cara membaca untuk menemukan ide pokok secara cepat; 3. bahan bacaan yang tidak sesuai dengan kondisi atau perkembangan psikologis siswa; 4. kurangnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki siswa sebelumnya terhadap suatu bacaan; 5. metode yang disajikan guru dalam pembelajaran membaca kurang variatif. Dari faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam membaca pemahaman di atas, dapat dikatakan bahwa membaca pemahaman bukan sesuatu hal yang mudah. Di dalam membaca pemahaman, siswa harusmenggunakan pengertian dan khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat informasi dari suatu bacaan. Siswa tidak hanya membaca dengan menggerakkan mata tetapi jugaharus melibatkan pikiranmereka. Olehkarena itu, dibutuhkan variasi dalam pembelajaran membaca pemahaman disekolah, sehingga siswa dapat menguasai kemampuan membacapemahaman dengan lebih baik. Salah satu bentuk variasi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman yaitu dengan cara menggunakan metode pembelajaranyang efektif. Metode yang digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman haruslah menjadikan siswa lebih mempertajam daya pikir dan daya imajinatifnya terhadap suatu bacaan. Ada berbagai macam metode yang dapat menjadi inovasi bagi guru dalam pembelajaran membaca, salah satunya metode Generating Between Schemata And Text(GITS). Secara umum GIST bertujuan agar siswa memiliki kemampuan untuk memahami intisari paragraf dengan cara menyediakan sebuah resep membaca dengan memproduksi inti sari kalimat demi kalimat guna membangun intisari keseluruhan paragraf, atau membuat intisari wacana berdasarkan intisari paragraf demi paragraf. Beberapa penelitian tentang penerapan metode Generating Between Schemata and Text (GIST) sudah pernah dilakukan, salah satunya yakni penelitian

5 yang dilakukan oleh Raswati yang berjudul Keefektifan Metode Generating Interaction Between Schemata and Text (GIST) Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman pada siswa kelas VII SMPN 9 Bandung. Selain itu, banyak penelitian yang meneliti tentang penerapan metode dalam pembelajaran membaca pemahaman seperti penelitian yang dilakukan oleh Putri Lusiana Dewi yang berjudul Keefektifan Strategi Parafrase dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman. Perbedaan pada penelitian ini yakni terletak pada genre teks yang dipilih, genre teks yang dijadikan penelitian ini adalah teks eksplanasi kompleks. Teks eksplanasi merupakan teks yang tergolong baru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan belum banyak penelitian tentang teks eksplanasi. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode GIST ini dalam pembelajaran teks eksplanasi kompleks pada siswa kelas XI SMAN 13 Bandung. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. rendahnya minat membaca pada siswa, karena kurangnya motivasi dari guru maupun orangtua. Selain itu, bahan bacaan yang masih belum tersedia dengan baik; 2. masih kurangnya konsentrasi siswa ketika membaca suatu teks atau bahan bacaan, sehingga siswa mengalami kesulitan untuk memahami isi dari teks tersebut; 3. penggunaan metode pembelajaran yang belum variatif, sehingga siswa cenderung merasa bosan ketika membaca dengan menggunakan metode yang terlangsung.

6 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan rumusanmasalah sebagai berikut. 1) Bagaimana profil pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas XI di SMA Negeri 13 Bandung? 2) Bagaimana proses pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks siswa kelas XI dengan menggunakan metode Generating Between Schemata And Text(GIST)? 3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman teks eksplanasi siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode Generating Between Schemata and Text GIST (GIST) dan kelas kontrol yang menggunakan metode terlangsung? D. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini, peneliti ingin mendeskripsikan hal-hal berikut: 1) profil pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas XI di SMA Negeri 13 Bandung; 2) proses pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi siswa kelas XI dengan menggunakan metode Generating between schemata and text(gist); 3) perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman teks eksplanasi siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode Generating Between Schemata And Text(GIST) dan kelas kontrol yang menggunakan metode terlangsung. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai penambah khazanah tentang penerapan metode Generating Interaction Between Schemata And Text (GIST) dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi pada siswa kelas XI.

7 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru sebagai gagasan yang inovatif untuk menerapkan metode Generating Interaction Between Schemata and Text (GIST) dalam pembelajaran membaca pemahaman siswa. Sedangkan, bagi siswa sebagai pengalaman yang menarik dalam pembelajaran membaca pemahaman agar siswa mampu memahami materi pembelajaran dengan baik. F. Struktur Organisasi Hasil dari penelitian ini akan dituangkan dalam lima bab yakni bab pendahuluan, kajian pustaka/landasan teoretis, metode penelitian, temuan dan pemabahasaan, dan bab terakhir simpulan, implikasi, dan rekomendasi. Lebih lanjut, untuk memerinci kelima bab tersebut adalah sebagai berikut. 1. BAB 1 Pendahuluan Bab pendahuluan ini berisi tentang hal-hal yang mendasari dilaksanakannya penelitian. Pada dasarnya bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan struktur organisasi skripsi yang menjadi landasan penelitian. 2. BAB 2 Landasan Teoretis dan Kajian Pustaka Bab ini berisi tentang landasan teoretis dan kajian pustaka sebagai acuan dalam penelitian ini. Adapun yang dibahas dalam bab ini yaitu variabel-variabel yang menjadi subjek penelitian. Pertama, seputar ihwal membaca yang meliputi pengertian membaca, tujuan membaca, dan aspek membaca. Kedua, seputar ihwal membaca pemahaman yang meliputi pengertian membaca pemahaman, tujuan membaca pemahaman, dan jenis membaca pemahaman. Ketiga, seputar konsep metode Generating between schemata and text(gist) yang meliputi pengertian dan cara kerja metode yang diterapkan pada pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi. Keempat, seputar ihwaltentang teks eksplanasi kompleks yang meliputi struktur teks dan ciri atau kaidah kebahasaan teks eksplanasi kompleks.

8 3. BAB 3 Metodologi Penelitian Pada bab metodologi penelitian ini berisi tentang cara untuk melakukan penelitian. Lebih lanjut bab ini berisi tentang bagaimana desain penelitian, penentuan populasi dan sampel, penentuan instrumen-instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpulan data, dan analisis data. 4. BAB 4 Analisis Data dan Pembahasan Pada bab analisis data dan pembahasan berisi tentang temuan dan jawaban atas rumusan masalah dengan menggunakan instrumen-instrumen penelitian. Hasil dari pengumpulan data ini diuraikan dengan pembahasan yang dilandasi dengan teori-teori dan instrumen. 5. BAB 5 Simpulan dan Saran penelitian. Pada bab ini berisi tentang simpulan yang menyeluruh tentang hasil