BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan anatara kreativitas ( X) sebagai variabel bebas, dengan problem

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. teknik korelasional seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasinya (Azwar, 200 4). Penelitian ini menghubungkan tiga variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penilitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitianinimerupakanbentukpenelitiandeskriptifdenganmenggunakandua

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dukungan sosial dari atasan dengan burnout pada paramedis keperawatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparasi, di mana penelitian komparasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Transkripsi:

38 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional yaitu merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. Penelitian ini menggunakan variabel dukungan sosial keluarga dengan minat berwirausaha pada mahasiswa. B. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Variabel bebas (X) : Dukungan Sosial Keluarga b. Variabel terikat (Y) : Minat Berwirausaha C. Defenisi Operasional Dalam penelitian ini defenisi operasional dari variabel yang diteliti adalah sebagai berikut : 1. Dukungan sosial keluarga Dukungan sosial keluarga merupakan perlakuan yang diberikan oleh anggota keluarga yang diterima oleh individu berupa pemberian bantuan, pertolongan dan semangat. Dukungan sosial tersebut diwujudkan dalam bentuk informasi, tingkah laku verbal atau non verbal dari keluarga, saat

39 individu menghadapi kesulitan atau masalah dimana keadaan dirasa tidak nyaman bagi individu tersebut, hal ini akan diungkapkan dengan menggunakan skala dukungan sosial keluarga. Semakin tinggi skor yang diperoleh seseorang dalam skala dukungan sosial keluarga, artinya semakin tinggi dukungan sosial keluarga yang dirasakannya. Semakin rendah skor yang diperoleh seseorang dalam skala dukungan sosial keluarga, artinya semakin rendah pula dukungan sosial keluarga yang dirasakan oleh individu. Jenis-jenis dukungan sosial keluarga yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis atau dimensi dukungan sosial yang dikemukakan oleh House (dalam Smet, 1994) yaitu : a. Dukungan Emosional, yang mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan. b. Dukungan Instrumental, yang berhubungan dengan pemberian bantuan langsung berupa materi atau pemberian fasilitas kepada Individu. c. Dukungan Informasi, yang berhubungan dengan pemberian nasehat, petunjuk-petunjuk atau umpan balik. d. Dukungan penghargaan, yang berhubungan dengan ungkapan hormat dan penghargaan untuk individu. 2. Minat berwirausaha Minat dalam berwirausaha adalah pilihan aktivitas seseorang karena merasa tertarik, senang dan berkeinginan untuk berwirausaha serta berani mengambil resiko untuk meraih kesuksesan. Aspek-aspek minat berwirausaha

40 yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek-aspek minat yang dikemukakan oleh Pintrich dan Schunk (1996) Aspek -aspek minat berwirausaha disusun berdasarkan kecenderungan memberikan perhatian yang berhubungan dengan wirausaha, dengan indikator diantaranya : 1. Sikap umum terhadap aktivitas ( general attitude toward the activity), yaitu perasaan suka tidak suka, setuju tidak setuju dengan aktivitas, umumnya terhadap sikap positif atau menyukai aktivitas. Sikap umum yang ditandai suka atau tidak suka terhadap kegiatan berwirausaha. 2. Kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas ( specivic for or living the activity), yaitu memutuskan untuk menyukai suatu aktivitas atau objek yang berkaitan dengan wirausaha. 3. Merasa senang dengan aktivitas (enjoyment of the activity), yaitu individu merasa senang dengan segala hal yang berhubungan dengan aktivitas wirausaha yang diminatinya. 4. Aktivitas tersebut mempunyai arti atau penting bagi individu (personal importence or significance of the activity to the individual) yaitu aktivitas wirausaha menjadi tolak ukur bagi kehidupan sehingga individu menaruh perhatian terhadap kegiatan wirausaha. 5. Adanya minat intriksik dalam isi aktivitas (intrinsic interes in the content of the activity), yaitu emosi yang menyenangkan yang berpusat pada aktivitas itu sendiri. Minat yang ada pada dasar diri

41 individu dapat ditunjukkan pada emosi yang menyenangkan sehingga berpusat pada aktivitas wirausaha. 6. Berpartisipasi dalam aktivitas ( reported choise of or participant in the activity) yaitu individu memilah atau berpartipasi dalam aktivitas. Individu berpartisipasi aktif dalam kegiatan wirausaha karena wirausaha dianggap aktivitas penting. D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi penelitian Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa psikologi yang berada pada semester V (lima) s ampai dengan semester IX (sembilan) pada tahun ajaran 2013-2014 berjumlah 517 orang. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska Riau. Sebagai Rincian : Tabel 3.1 :Populasi Penelitian angkatan semester jumlah 2011 V 182 2010 VII 184 2009 IX 151 Total 517 Sumber : Bagian Akademik Fakultas Psikologi UIN SUSKA RIAU 2013

42 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 1999). Untuk mengambil sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendapat dari Arikunto (2006), yang menyatakan apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika populasinya besar, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan konsep diatas, populasi penelitian ini lebih dari 100, yaitu 517 orang, maka penulis mengambil sampel 25% dari populasi. Total sampel pada penelitian ini adalah 129 orang mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska Riau. E. Teknik Sampling Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara terlebih dahulu menetapkan jumlah tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel dari populasi, kemudian dengan patokan jumlah tersebut, diambil sampel yang memenuhi persyaratan sebagai sampel dari populasi tersebut. Adapun penyebaran sampel berdasarkan teknik sampling yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut :

43 Tabel 3.2 : Jumlah Sampel Penelitian Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska Riau Semester/ Angkatan Populasi Sampel V 182 Orang 182/612x153 = 45 VII 184 Orang 184/612x153 = 46 IX 151 Orang 151/612x153 = 38 Total 129 orang F. Teknik Pengumpulan Data 1. Alat Ukur a. Skala Dukungan Sosial Keluarga Untuk mengungkapkan variabel dukungan sosial keluarga. Skala dukungan sosial keluarga pada penelitian ini disusun berdasarkan teori House (dalam Smet, 1994). Yang terdiri dari empat jenis atau dimensi dukungan sosial yaitu dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi dan dukungan penghargaan. Skala disusun berdasarkan model Skala likert, menggunakan 4 (empat) alternatif jawaban dengan menghilangkan jawaban netral. Hal ini dikarenakan menyediakan pilihan tengah dipicu oleh kekhawatiran bahwa pilihan tengah atau netral disediakan maka kebanyakan subjek akan cenderung untuk menempatkan pilihannya dikategori tengah tersebut, sehingga data mengenai perbedaan diantara responden menjadi kurang informatif. Dengan kata lain dikhawatirkan respon yang diperoleh tidak cukup bervariasi (Nussbeck dalam Azwar, 2012). Yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Skala terdiri dari

44 dua kelompok pernyataan, yaitu pernyataan favorable (mendukung) dan pernyataan unfavorabel (tidak mendukung), dengan ketentuan sebagai berikut Untuk pernyataan favorabel nilai 4 (empat) jika jawaban SS (sangat sesuai), nilai 3 (tiga) jika jawaban S (sesuai), nilai 2(dua) jika jawaban TS (tidak sesuai), nilai 1 (satu) jika jawaban sangat tidak sesuai (STS). Untuk pernyataan unfavorable nilai 4 (empat) jika jawaban STS (sangat tidak sesuai), nilai 4 (empat) jika jawaban TS (tidak sesuai), nilai 2 (dua) jika jawaban S (sesuai), nilai 1 (satu) jika jawaban SS (sangat sesuai). Blue Print skala dukungan sosial keluarga untuk diuji coba dapat dilihat pada tabel 3.3 ; Tabel 3.3 : Blue Print Skala dukungan sosial keluarga Sebelum Uji Coba / Try out No Aspek Favorabel Unfavorabel Jumlah 1 Dukungan Emosional 1,9,17,25,33 5,13,21,29,37 10 2 Dukungan Instrumental 2,10,18,26,34 6,14,22,30,38 10 3 Dukungan Informasi 3,11,19,27,35 7,15,23,31,39 10 4 Dukungan Penghargaan 4,12,20,28,36 8,16,24,32,40 10 Jumlah 20 20 40 b. Skala Minat dalam Berwirausaha Skala minat dalam Berwirausaha dalam penelitian ini disusun berdasarkan teori Pintrich dan Schunk (1996), yang peneliti modifikasi dari skala minat berwirausaha dalam penelitian Rudi Hartono (2011). Skala minat wirausaha meliputi aspek-aspek yaitu: sikap umum terhadap aktivas berwirausaha, kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas wirausaha, merasa

45 senang dengan hal yang berhubungan dengan aktivitas wirausaha, aktivitas wirausaha mempunyai arti penting bagi individu, adanya minat intrinsik dalam isi aktivitas wirausaha (hal yang menarik dari aktivitas tersebut), berpartisipasi dalam aktivitas wirausaha. Skala disusun berdasarkan model Skala likert, menggunakan 4 (empat) alternatif jawaban dengan menghilangkan jawaban netral., hal ini dikarenakan menyediakan pilihan tengah dipicu oleh kekhawatiran bahwa pilihan tengah atau netral disediakan maka kebanyakan subjek akan cenderung untuk menempatkan pilihannya dikategori tengah tersebut, sehingga data mengenai perbedaan diantara responden menjadi kurang informatif. Dengan kata lain dikhawatirkan respon yang diperoleh tidak cukup bervariasi (Nussbeck dalam Azwar, 2012). Yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Skala terdiri dari dua kelompok pernyataan yaitu, pernyataan favorable (mendukung) dan pernyataan unfavorabel (tidak mendukung), dengan ketentuan sebagai berikut Untuk pernyataan favorabel nilai 4 (empat) jika jawaban SS (sangat sesuai), nilai 3 (tiga) jika jawaban S (sesuai), nilai 2(dua) jika jawaban TS (tidak sesuai), nilai 1 (satu) jika jawaban sangat tidak sesuai (STS). Untuk pernyataan unfavorable nilai 4 (empat) jika jawaban STS (sangat tidak sesuai), nilai 4 (empat) jika jawaban TS (tidak sesuai), nilai 2 (dua) jika jawaban S (sesuai), nilai 1 (satu ) jika jawaban SS (sangat sesuai). Blue Print skala minat berwirausaha untuk diuji coba dapat dilihat pada tabel 3.4 :

46 Tabel 3.4 : Blue Print Skala Minat dalam Berwirausaha Sebelum uji coba/ Try out No Aspek Favorabel Unfavorabel Jumlah 1 Sikap umum terhadap aktivitas (sikap terhadap 1,13,23,35,47 7,18,29,41,53 10 wirausaha) 2 Kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas wirausaha 2,14,24,36,48 8,19,30,42,54 10 3 Merasa senang dengan aktivitas wirausaha 3,15,25,37,49 9,20,31,43,55 10 4 Aktivitas wirausaha mempunyai arti atau penting bagi individu 4,16,26,38,50 10,21,32,44,56 10 5 Adanya minat intrinsik dalam isi aktivitas wirausaha (hal yang 5,17,27,39,51 11,22,33,45,57 10 dianggap menarik dari aktivitas tersebut) 6 Berpartisipasi dalam aktivitas wirausaha 6,28,40,52,59 12,34,46,58,60 10 Jumlah 30 30 60 2. Teknik Pengolahan Data a. Uji Coba Alat Ukur Sebelum alat ukur digunakan untuk penelitian yang sebenarnya, maka alat ukur yang akan digunakan harus diuji cobakan ( try-out) terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas dengan tujuannya memperoleh aitem-aitem yang layak untuk dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. Alat ukur yang diujicobakan adalah skala dukungan sosial keluarga dan skala minat berwirausaha. Uji coba ini dilakukan pada mahasiswa UIN Suska Riau yang berjumlah 80 orang, diluar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska Riau

47 pada tanggal 18-28 November 2013. Sampel Try out diambil dengan karekteristik yang sama. Dengan subjek penelitian yaitu mahasiswa yang berada pada semester V sampai semester IX. Try out dilakukan pada mahasiswa Fakutas Syariah, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Da wah dan Komunikasi, Fakultas Pertanian dan Peternakan dan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau b. Uji Validitas, Daya Beda Aitem dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya diperlukan suatu pengujian validitas. Menurut Azwar (2009) validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suatu tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, dimana validitas isi menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes itu. Pengujian validitas isi menggunakan analisis rasional dari profesional judgment (Azwar,

48 2009). Pendapat profesional dalam mengkaji validitas skala penelitian ini adalah pembimbing skripsi dan narasumber. 2. Uji Daya Beda / Daya Dekriminasi Aitem Uji daya beda/ daya deskriminasi aitem dalam penelitian ini, menggunakan teknik korelasi product moment dari Carl Pearson dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16.0 for windows, dengan cara menghubungkan atau mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor totalnya. Penentuan kesahihan menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Azwar (2010) yang menyatakan bahwa skala psikologi yang digunakan untuk indeks daya deskriminasi minimal adalah 0,30. Dengan demikian aitem yang koefisiennya < 0,30 dinyatakan gugur, sedangkan aitem yang dianggap shahih adalah aitem dengan koefisien korelasi 0,30. Berdasarkan hasil analisis terhadap 40 aitem skala dukungan sosial keluarga yang telah diujicobakan, terdapat 1 aitem yang gugur dan 39 aitem yang valid. Nilai daya deskriminasi atau daya beda aitem dukungan sosial keluarga berkisar antara 0,355-0,696 (Lampiran D). Rekapitulasi skala dukungan sosial keluarga setelah diujicobakan dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini :

49 Tabel 3.5 : Skala dukungan sosial keluarga Hasil Try Out No 1 2 3 Aspek Dukungan Emosional Dukungan Instrumental Dukungan Informasi Valid Gugur Favorabel Unfavorabel F UF Jumlah 1,9,17,25,33 13,21,29,37-5 10 2,10,18,26,34 6,14,22,30,38 - - 10 3,11,19,27,35 7,15,23,31,39 - - 10 4 Dukungan Penghargaan 4,12,20,28,36 8,16,24,32,40 - - 10 Jumlah 19 20 0 1 39 1 40 Berdasarkan tabel try out skala dukungan sosial keluarga diatas terdapat beberapa aitem yang valid dan gugur. Maka selanjutnya disusun blue print skala penelitian dukungan sosial keluarga yang baru, dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut ini : Tabel 3.6 : Skala dukungan sosial keluarga (Untuk Penelitian) No Aspek Favorabel Unfavorabel Jumlah 1 Dukungan Emosional 1,8,16,24,32 12,20,28,36 9 2 Dukungan Instrumental 2,9,17,25,33 5,13,21,29,37 10 3 Dukungan Informasi 3,10,18,26,34 6,14,22,30,38 10 4 Dukungan Penghargaan 4,11,19,27,35 7,17,23,31,39 10 Jumlah 20 19 39 Sementara itu, pada variabel minat berwirausaha dari 60 yang telah diujicobakan, terdapat 2 aitem yang gugur dan 58 aitem yang valid dengan nilai daya deskriminasi atau daya beda aitem minat berwirausaha berkisar

50 antara 0,321-0,680 (Lampiran D). Adapun rincian aitem yang valid dan gugur dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut ini : Tabel 3.7 : Skala Minat Berwirausaha Hasil Try Out No Aspek 1 Sikap umum terhadap aktivitas (sikap terhadap wirausaha) 2 Kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas wirausaha 3 Merasa senang dengan aktivitas wirausaha 4 Aktivitas wirausaha mempunyai arti atau penting bagi individu 5 Adanya minat intrinsic dalam isi aktivitas wirausaha (hal yang dianggap menarik dari aktivitas tersebut) 6 Berpartisipasi dalam aktivitas wirausaha Sahih Gugur Favorabel Unfavorabel F UF Jumlah 1,13,35,47 7,18,29,41,53 23-9 2,14,24,36,48 3,15,25,37,49 4,16,26,38,50 5,17,27,39,51 6,28,40,52,59 8,19,30,42,54 - - 10 9,20,31,43,55 - - 10 10,21,32,44-56 9 11,22,33,45,5 7 12,34,46,58,6 0 - - 10 - - 10 Jumlah 29 29 1 1 58 2 40 Berdasarkan tabel try out skala minat berwirausaha terdapat beberapa aitem yang valid dan gugur, maka disusun blueprint skala penelitian minat berwirausaha yang baru, dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini :

51 Tabel 3.8 : Skala Minat Berwirausaha (Untuk Penelitian) No Aspek Favorabel Unfavorabel Jumlah 1 Sikap umum terhadap aktivitas (sikap terhadap wirausaha) 1,13,34,46 7,18,28,40,52 9 2 Kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas wirausaha 3 4 Merasa senang dengan aktivitas wirausaha Aktivitas wirausaha mempunyai arti atau penting bagi individu 2,14,23,35,47 8,19,29,41,53 10 3,15,24,36,48 9,20,30,42,54 10 4,16,25,37,49 10,21,31,43 9 5 Adanya minat intrinsik dalam isi aktivitas wirausaha (hal yang 5,17,26,38,50 11,22,32,44,55 10 dianggap menarik dari aktivitas tersebut) 6 Berpartisipasi dalam aktivitas wirausaha 6,27,39,51,57 12,33,45,56,58 10 Jumlah 29 29 58 3. Uji Reliabilitas Reliabilitas diterjemah dari kata reliability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel. Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajengan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2009) Untuk menguji realibilitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik alpha dengan bantuan program SPSS 16.0 For Windows melalui komputer. Skala yang diestimasi reliabilitasnya dibelah menjadi dua, sehingga

52 setiap belahan berisi aitem-aitem dalam jumlah yang sama banyak, maka peneliti menggunakan uji statistik koefisien reliabilitas Alpha. Adapun rumus yang digunakan adalah : = 2 1 1 + 2 Keterangan S1 2 dan S2 2 = Varians skor belahan 1 dan belahan 2 Sx 2 = Varians skor tes Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (r xx ) yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya dan sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2010). Keseluruhan aitem dukungan sosial keluarga dan minat berwirausaha yang valid kemudian diuji reliabilitasnya dan diperoleh keofesien relibilitas sebesar 0,950 untuk dukungan sosial keluarga dan 0,951 untuk minat berwirausaha. Dengan demikian reliabilitas kedua skala dalam penelitian tergolong tinggi dan alat ukur ini andal untuk mengungkap dukungan sosial keluarga dan minat berwirausaha pada mahasiswa. Selanjutnya ada 39 aitem skala dukungan sosial keluarga dan 58 aitem skala minat berwirausaha digunakan dalam penelitian.

53 G. Teknik Analisis Data Dalam menganalisa data penelitian ini, digunakan teknik Product Moment Correlation, yaitu teknik statistik parametrik untuk mencari korelasi dua variabel. Teknik analisis statistik parametrik yang digunakan untuk uji Analisis data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Statistical Product and Service Solutions (SPSS) For Windows versi 16.0. H. Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Psikologi UIN SUSKA RIAU pada mahasiswa dan mahasiswi semester 5, 7, dan 9. Rincian jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini : Tabel 3.9 : Rincian Jadwal Penelitian No Jenis Penelitian Waktu 1. Pengajuan Synopsis Februari 2013 2. Pengarahan Synopsis 10 April 2013 3. Pengarahan Proposal 02 September 2013 4. Seminar Proposal 16 Oktober 2013 5. Penyusunan instrumen penelitian November 2013 6. Uji coba instrumen penelitian November 2013 7. Pelaksanaan Penelitian 16 17 Desember 2013 8. Seminar Hasil Penelitian 05 Maret 2014 9. Ujian Munaqasah 21 Mei 2014