HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA LANSIA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTUVITAS SEHARI-HARI DI DESA TUALANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN LANSIA DENGAN KONSEP DIRI LANSIA DI KELURAHAN BAMBANKEREP KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Desa Tualango Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEMANDIRIAN PEMENUHAN ADL

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berusia 60 tahun (Badan Pusat Statistik, 2015). Menurut WHO

Jurnal Care Vol. 3, No. 3, Tahun 2015 HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN DENGAN KEJADIAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI PADA LANSIA. Endang Mei Yunalia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas sehari-hari (Nugroho,2008). Kemandirian lansia dalam

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. Jurnal yang berjudul

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS FISIK LANSIA DI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMAMPUAN AKTIVITAS DASAR LANSIA DI PUSKESMAS KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN. Manuscript

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ACTIVITIES OF DAILY LIVING (ADL) PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA

Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KONDISI FISIK DENGAN TINGKAT STRES PADA LANSIA DI DUSUN JIMUS DESA PULE KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut organisasi kesehatan dunia (WH O), ada empat tahapan batasan-batasan

BAB I PENDAHULUAN. masa hidup manusia yang terakhir. Lanjut usia atau yang lazim disingkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terkadang menimbulkan masalah sosial, tetapi bukanlah suatu penyakit

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING PADA LANSIA DI DESA KALISONGO KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG ABSTRAK

JNPH Volume 4 No. 1 (Juli 2016) The Author(s) 2016

HUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA

PENERAPAN FUNGSI AFEKTIF KELUARGA PADA LANSIA DALAM PEMENUHAN ACTIVITY DAILY LIVING

The correlation of family motivation to the degree indepence of elderly in UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat

Comparison Of Functional Status of Elderly Living with Family and Living in UPTD Banda Aceh

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), lanjut usia (lansia) adalah orang berusia

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS DUKUNGAN KELUARGA DALAM KEMANDIRIAN LANSIA DI DESA PAYUNGSARI KECAMATAN PEDES KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

GASTER, Vol. 9, No. 1 Februari 2012

STUDI KORELASI DEMENSIA DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN LANSIA DALAM PEMENUHAN ACTIVITIES OF DAILY LIVING

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017 DUKUNGAN KELUARGA BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA PERHATIAN PADA LANSIA DI DESA SENGKLEYAN JENGGRIK KEDAWUNG SRAGEN. Oleh : Ade Pratiwi

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

TUGAS KELUARGA DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN DENGAN MEKANISME KOPING LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua itu identik dengan semakin

KEMAMPUAN KELUARGA MENGENAL MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP KEMAMPUAN MERAWAT AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI LANSIA

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses menua adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan

ABSTRAK HUBUNGAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL DENGAN RISIKO JATUH PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA PUSKESMAS ABIANSEMAL II BADUNG

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Pada Lansia Di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTUALISASI DIRI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA 31 NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. di atas 65 tahun (7,79 % dari seluruh jumlah penduduk). Bahkan, Indonesia. paling cepat di Asia Tenggara (Versayanti, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. usia tua di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia harapan

Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Statistik (2013), angka harapan hidup perempuan Indonesia dalam rentang

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI DI POSYANDU LANSIA PERMADI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI LANSIA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU LANSIA DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG ABSTRAK

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Karya Tulis Ilmiah DUKUNGAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN LANSIA

BAB I PENDAHULUHAN. Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan melalui

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. baik pula kualitas hidupnya, tetapi lain halnya jika menghadapi. sebagai persepsi individu mengenai keberfungsian mereka di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun. Pada tahun 2010, diprediksi jumlah lansia sebesar 23,9 juta jiwa dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sangat serius (Setyopranoto, 2010). Stroke merupakan penyebab kematian ketiga

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Manuscript

BAB 1 PENDAHULUAN. dua miliar pada tahun 2050 (WHO, 2013). perkiraan prevalensi gangguan kecemasan pada lanjut usia, mulai dari 3,2 %

BAB I PENDAHULUAN. (Activity Daily Living/ADL) (Effendi,2008). tidak lepas dari bimbingan dan perhatian yang diberikan oleh keluarga,

GAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK DIASUH ASISTEN RUMAH TANGGA. Abstrak.

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN DALEMAN TULUNG KLATEN SKRIPSI

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut data statistik Indonesia, dari tahun ke tahun jumlah penduduk di

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk Indonesia diproyeksikan dalam kurun waktu dua puluh lima tahun

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Gerontik

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Masa tua merupakan masa yang paling bahagia. Yaitu masa dimana kita

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN. berstruktur lanjut usia karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

RELATIONSHIP FAMILY SUPPORT WITH INDEPENDENT ELDERLY VILLAGE OF DAILY LIVING SUB KAKARA B TOBELO SELATAN WEST DISTRICT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memperbaiki keruskan yang diderita (Martono & Parka, 2009).

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

BAB I PENDAHULUAN. ketidaktahuan keluarga maupun masyarakat terhadap jenis gangguan jiwa

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa, sesuai Undang Undang Nomor 13 tahun 1998 Bab I pasal 11 ayat 11

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA LANSIA THE CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT AND ELDERLY DAILY LIVING ACTIVITIES INDEPENDENCES Endang Mei Yunalia, S.Kep Ns., M.Kep Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri Jl. Selomangleng No., Kediri 64 Email: yunalia_blitar@yahoo.co.id ABSTRAK Usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus hidup manusia, yaitu bagian dari proses kehidupan yang akan dialami oleh setiap individu. Lansia mengalami berbagai macam perubahan diantaranya perubahan fisik dan psikologis. Hal tersebut membuat lansia mengalami penurunan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari hari sehingga dukungan keluarga sangat dibutuhkan lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirian ADL pada lansia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kemandirian ADL (Indeks Barthel). Berdasarkan uji korelasi Spearman Rank (Rho) diperoleh p value 0,08, sehingga p < α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirian ADL (activity daily living) pada lansia. Dari penelitian ini diharapkan keluarga lebih berperan aktif dalam mendukung aktivitas sehari hari pada lansia sehingga lansia lebih mandiri dalam menjalankan kelangsungan hidupnya sehari hari. Kata kunci: Dukungan keluarga, kemandirian, ADL, lansia Abstract: Elderly is the last phase of life process than will be experience by everybody. The elderly undergo various changes including physical and psychologycal. This makes the elderly experience a decreased ability to perform activities of daily living so that family support is needed. The purpose of this research was to identify the correlation between the relationship between family support and elderly daily living activities independences. This research used an observational research design with cross sectional approach. The research instrument used family support questionnaire and elderly daily living activities indepedences (Barthel index). Based on Spearmank Rank (Rho) correlation test can get p value 0,08, so p < α (0,05), it means that there is any correlation between family support and elderly daily living activities independences. From this study are expected family more active to supporting the elderly daily living activities so that elderly more independent in their life. Key words: Famili support, independence, activity daily living, the elderly. PENDAHULUAN Lansia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara langsung menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus hidup manusia, yaitu bagian dari proses kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap individu. Journal of Nursing Care & Biomolecular Vol No Tahun 06 -

Pada tahap ini individu mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental, khususnya kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang dimilikinya (Hardywinoto, 005). Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang yaitu kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang kesehatan khususnya kedokteran dan keperawatan, sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta meningkatkan usia harapan hidup. Saat ini penduduk lanjut usia merupakan penduduk dengan jumlah perkembangan yang cukup pesat. Hampir di semua negara terdapat kecenderungan peningkatan jumlah penduduk lansia dari tahun ke tahun. Fenomena tersebut terjadi karena bertambahnya usia harapan hidup orang pada umumnya sebagai dampak dari peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang diterima oleh masyarakat (Soejono, 000). Bertambahnya lansia di Indonesia sebagai dampak keberhasilan pembangunan, menyebabkan meningkatnya permasalahan pada kelompok lansia yang perjalanan hidupnya secara alami akan mengalami masa tua dengan segala keterbatasannya terutama dalam masalah kesehatan. Hal tersebut di perkuat lagi dengan kenyataan, bahwa kelompok lansia lebih banyak menderita penyakit yang menyebabkan ketidakmampuan dibandingkan dengan orang yang lebih muda. Keadaan tersebut masih di tambah lagi bahwa lansia biasanya lebih menderita berbagai macam gangguan fisiologi yang bersifat kronik, juga bersifat biologik, psikis, sosial ekonomi, akan mengalami kemunduran (Nugroho, 008). Pertambahan jumlah lansia di Indonesia, dalam kurun waktu tahun 990-005, tergolong tercepat di dunia. Menurut Badan Kesehatan dunia WHO penduduk lansia di Indonesia pada tahun 00 mendatang sudah mencapai angka,34% atau tercatat 8,8 juta orang. Berjumlah sekarang 6 juta dan akan menjadi 5,5 juta pada tahun 00 atau sebesar,37% penduduk dan merupakan peringkat ke 4 dunia, dibawah Cina, India dan Amerika Serikat.). Berdasarkan data survey, jumlah lansia yang berada di Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kediri tahun 04 yaitu sebanyak 50 orang lansia, dilihat dari 0 (40%) lansia mandiri dan 30(60%) lansia tidak mandiri. Dari 30(60%) lansia yang tidak mandiri itu didapatkan (0%) lansia tidak mandiri karena kondisi fisik yang tidak sehat dan (0%) lansia tidak mandiri karena dimensia. Hal ini menunjukan tingginya jumlah lansia yang tidak mandiri karena kondisi fisik yang tidak sehat di Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kediri tahun 04. Berbagai perubahan tersebut di atas sering membuat lansia mengalami masalah dalam menghadapi kehidupan sehingga dukungan keluarga sangat dibutuhkan (Hurlock, 998). Dukungan keluarga bagi lansia sangat diperlukan selama lansia masih mampu memahami makna dukungan keluarga tersebut sebagai penyokong kehidupannya. Hardy dan Setyabudy (006) mengatakan bahwa dukungan keluarga dapat mengurangi pengaruh negatif dari pengalaman yang menyebabkan stres di antara para lansia. Dukungan keluarga juga dapat mengatasi rasa kesepian yang umumnya di rasakan lansia. Maryam (008), menambahkan bahwa seseorang yang merasa banyak memiliki dukungan lebih baik dalam penanggulangan terhadap sakit, stres, pemenuhan aktivitas dan yang menyulitkan lainnya. Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemandirian lansia dalam aktivitas sehari hari yaitu dengan dukungan keluarga. Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirian ADL (Activity Daily Living) pada lansia. Journal of Nursing Care & Biomolecular Vol No Tahun 06 -

METODE Rancangan penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 34 lansia di Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Tahun 04 diambil dengan teknik random sampling. Variabel independen adalah dukungan keluarga diukur menggunakan kuesioner. Variabel dependen adalah kemandirian ADL diukur menggunakan pengukuran Indeks Barthel. Data kemudian diuji statistic dengan uji Spearman Rank (rho) α = 0,05. HASIL Tabel. Karakteristik responden berdasarkan umur No Umur Frekuensi Prosentas e 3 55-69th 70-84th 85-99th 6 6 47, 47, 5,9 Jumlah 34 00 Berdasarkan tabel. menunjukkan bahwa sebagian besar usia responden adalah 55-69 dan 70-84 tahunyaitu sebanyak 6 orang (47,%) Tabel. Distribusi Frekuensi Karakteristik responden berdasarkan pendidikan No Pendidikan Frekuensi Prosentas e 3 4 Pendidikan dasar Pendidikan menengah Pendidikan tinggi Tidak 0 0 58,8 5,9 0 35,3 sekolah Berdasarkan tabel. menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan responden adalah SD yaitu sebanyak0 orang (58,8%). Tabel.3Distribusi Frekuensi Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan No Pekerjaan Frekuensi % 3 4 5 PNS Wiraswasta Petani IRT Tidak bekerja 6 6 7 4,9 7,6 7,6 50,0,8 Berdasarkan tabel.3 di atas menunjukan bahwa sebagian besar pekerjaan responden adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 7 orang (50,0%). Dukungan Keluarga terhadap Lansia Tabel.4Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga No. Pengetahuan Jumlah %.. 3. Mendukung Kurang Mendukung Tidak Mendukung 5 4 5 44, 4, 4,7 Berdasarkan tabel.4 di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden mendapat dukungan dari keluarga yaitu sebanyak 5 orang (44,%). Kemandirian ADL Lansia Tabel.5Distribusi Kemandirian Lansia No. Pengetahuan Jumlah %.. 3. Mandiri Dependen Ringan Dependen Sedang Dependen Berat 3 7 38, 0,6 35,3 4. 5,9 Berdasarkan tabel.5 di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar sebagian besar responden dalam pemenuhan ADL nya mandiri yaitu sebanyak3 orang (38,%). Journal of Nursing Care & Biomolecular Vol No Tahun 06-3

Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kemandirian ADL Pada Lansia Tabel. 6. Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kemandirian ADL Pada Lansia DK Kemandirian ADL Jumlah Mandiri Ringan Sedang Bet F % F % F % F % f % Mendukung 8 3,5 5,9 5 4,7 0 0 5 44, Kurang 5 4,7 5 4,7 4,8 0 0 4 4, Tidak 0 0 0 0 3 8,8 5,8% 5 4,6 Jumlah 3 38, % 7 0,6 % 35,3% 5,8% 34 00 r= 0,40 P value = 0,08 α = 0,05 Berdasarkan tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa terdapat sebagian kecil lansia yang mandiri mendapatkan dukungan keluarga yaitu sebanyak 3,5% (8 responden). Berdasarkan uji Korelasi Spearman Ran k(rho) p-value yang diperoleh sebesar 0,08yang berarti < 0,05 (α),maka Ho ditolak dan H diterima berarti ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirian ADL pada lansia. Pembahasan Dukungan Keluarga pada Lansia Berdasarkan tabel.4 didapatkan data bahwa dari 34 responden yang menjadi sampel penelitian diketahui sebagian besar (44,%) mendapatkan dukungan yaitu sebanyak 5 orang. Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan Purnama (03) menyatakan bahwa lansia mendapat dukungan dari keluarganya. Dukungan adalah suatu upaya yang diberikan untuk orang lain meliputi moral dan material agar orang yang diberikan dukungan menjadi termotivasi dalam melakukan kegiatan (Maryam, 008). Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit (Friedman, 003). Menurut Stanley (007) dukungan keluarga yaitu dukungan yang berupa dukungan nyata, pengharapan dan dukungan emosional.dukungan keluarga mempunyai peran penting bagi kehidupan individu dalam berbagai situasi, salah satu diantaranya dapat meringankan beban individu apabila individu berada dalam situasi yang sulit. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dukungan keluarga meliputi kelas sosial ekonomi, seperti tingkat pendapatan atau pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan, bentuk keluarga, latar belakang keluarga, tahap siklus kehidupan keluarga, model peran peristiwa situasional khususnya masalah kesehatan atau sakit. Dengan melihat ini, maka diperlukan dukungan keluarga dan keterlibatan keluarga serta perhatian keluarga terhadap kualitas hidup lansia agar lebih baik. Kebutuhan hidup lansia lainnya dapat terpenuhi dengan baik melalui dukungan informasional seperti pemberian informasi, dukungan instrumental seperti bantuan materi, dukungan emosional seperti seperti rasa kenyamanan dan dukungan penilaian seperti pemberian support. Kemandirian ADL pada lansia Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa dari 34 responden yang diteliti, menunjukkan bahwa sebagian besar 3 orang (38,%) responden dalam kategori mandiri, hampir setengah yaitu orang (35,3%) dalam kategori dependen sedang, kemudian hampir sebagian yaitu 7 orang (0,6%) dalam kategori dependen ringan dan orang (5,9%) dalam kategori dependen berat. Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan Triswandari (008) yang menyatakan bahwa lansia mandiri dalam aktivitas sehari-hari. Journal of Nursing Care & Biomolecular Vol No Tahun 06-4

Berdasarkan Tabel. diketahui bahwa bahwa sebagian besar usia responden adalah 55-69 dan 70-84 yaitu sebanyak 6 orang (47,%). Sebagaimana umunya semakin muda usia seseorang semakin mandiri dalam beraktivitas sehari-harinya. Usia berpengaruh pada kemandirian ADL pada lansia, kecenderungan lansia yang usianya muda memiliki kemandirian dalam melakukan semua aktivitasnya untuk kelangsungan hidupnya yang lebih baik. Berdasarkan Tabel. diketahui bahwa dari 34 responden hampir setengah yaitu 3 orang (67,6%) responden berjenis kelamin perempuan. Hal ini dikarenakan laki-laki lebih sering mengurus pekerjaan dan perempuan cenderung memiliki waktu lebih banyak di rumah meskipun pada kenyataannya perempuan ikut serta membantu bekerja. Hal ini sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa responden dalam penelitiannya adalah sebagian besar perempuan, karena perempuan cenderung tinggal di rumah sebagai ibu rumah tangga (Rinajumita, 0). Berdasarkan tabel.3 diketahui bahwa dari 34 responden sebagian besar tingkat pendidikan responden adalah SD yaitu sebanyak 0 orang (58,8%). Sebagaimana umunya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi dan komunikasi dapat secara efektif akan dapat dilakukan. Tingkat pendidikan berpengaruh pada kemandirian ADL pada seseorang, kecenderungan pasien yang mempunyai tingkat pendidikan lebih tinggi mempunyai mekanisme koping yang lebih baik dalam menghadapi permasalah seperti dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Berdasarkan tabel.4 diketahui bahwa dari 34 responden sebagian besar pekerjaan responden adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 7 orang (50,0%). Hal ini dikarenakan responden pada penelitian ini sebagian besar perempuan dan mereka lebih memilih menjadi ibu rumah tangga dikarenakan juga pendidikan mereka yang minimum. Sehingga aktivitas sehari-harinya bagi lansia dan keluarga nya terpenuhi. Menyikapi hal ini, lansia yang tinggal bersama keluarga pada umumnya tidak berubah aktivitasnya bahkan bertambah. Sebagaimana diketahui bahwa bahwa lansia dikeluarga banyak yang masih menjalankan peranannya sebagai orang tua seperti mengasuh cucu, membersihkan rumah dan lainnya. Sehingga dapat meningkatkan rasa kemandirian lansia dalam beraktivitas di kehidupan sehari-harinya (Sugiarto, 005). Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kemandirian ADL pada Lansia Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hampir setengahnya responden mendapatkan dukungan keluarga yaitu 5 orang (44,%) dan sebagian besar kemandirian ADL kategori mandiri yaitu 8 orang (3,5%). Dari hasil penelitian didapatkan hubungan antara dukungan kelurga dengan kemandirian ADL pada lansia. Dari hasil uji Korelasi Spearman Rank (Rho) diketahui bahwa prosentase lansia yang ada dalam kemandirian ADL kategori mandiri lebih tinggi pada lansia yang mendapat dukungan keluarga tinggi yaitu 44,% di banding lansia yang mendapatkan dukungan kurang dari keluarga, yaitu 4,%. Hasil analisis diperoleh nilai Spearman Rank (Rho) sebesar 0,40 dengan nilai p-value sebesar 0,08, atau hal ini berarti nilai p-value <0,05 sehingga Ho ditolak dan H diterima serta dapat disimpulkan bahwa secara statistik terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirian ADL pada lansia. Hal ini terjadi karena dukungan keluarga yang tinggi serta kondisi lansia yang tidak mengalami banyak masalah gangguan pada sistem sensori, fungsional dan kognitif, sehingga berpengaruh baik bagi kemandirian lansia untuk melakukan aktivitas sehariharinya seperti makan, mandi, toileting, berpakaian, dll. Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Triswandari (008) tentang Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kemandirian ADL pada lansia yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kemandirian ADL pada lansia. Lansia adalah akhir dari penuaan, tahap yang mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental. Dengan perubahan fisik lansia mengalami penurunan pendengaran dan penglihatan. Lansia yang sehat secara mental yaitu lansia yang menyenangi aktifitas sehari-hari. Apabila Journal of Nursing Care & Biomolecular Vol No Tahun 06-5

kebutuhan tersebut bisa terpenuhi, maka timbulah angan-angan untuk berfikir dan berusaha untuk mencapai bagaimana bisa terpenuhi kebutuhan tersebut misalnya makan, pakaian, tempat tinggal, dan kehidupan. Lansia bukanlah untuk mengembalikan peran mereka sebagai pencari nafkah, melainkan bagaimana mempersiapkan mereka untuk dapat menikmati ruas akhir dari kehidupannya dengan kemandirian yang maksimal. Bila kemandirian menolong diri sendiri tanpa bantuan telah tercapai, maka masih banyak lahan kegiatan untuk para usia lanjut yang masih banyak digali dan dimunculkan. Eratnya ikatan kekeluargaan diantara anggota keluarga dan lingkungan sosial disekitarnya, memungkinkan seseorang usia lanjut selalu sibuk. Mulai dari menjaga cucu, mengikuti kegiatan keagamaan, mengembangkan hobi, aktif kegiatan sosial dan rumah tangga hingga usaha berdagang ataupun usaha lain menghasilkan tambahan penghasilan (Soejono dkk, 000). Dukungan dari keluarga terdekat dapat saja berupa anjuran yang bersifat mengingatkan lansia untuk tidak bekerja secara berlebihan (jika lansia masih bekerja), memberikan kesempatan kepada lansia untuk melakukan aktifitas yang menjadi hobinya, memeberikan kesempatan kepada lansia untuk menjalankan ibadah dengan baik, dan memberikan waktu istirahat yang cukup sehingga lanjut usia tidak mudah stres dan cemas (Bandiyah, 009). Kebanyakan lansia yang membutuhkan bantuan tergantung pada keluarga dan kerabat sebagai satu-satunya sumber bantuan (Tamher dan Khasiani, 009). Keluarga memiliki fungsi sebagai pendukung terhadap anggot keluarga lain yang selalu siap memberikan bantuan pada saat dibutuhkan. Dukungan keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan. Mengenai hal ini, mengingat pentingnya peranan keluarga, mesti lebih kuat lagi dalam pelaksanaan tugas keluarga terkait dengan lansia. Salah satu tugas keluarga adalah keluarga harus mampu mengenal masalahmasalah yang terjadi pada lansia. Kemampuan mengenal masalah ini membantu keluarga menghadapi masalah perilaku lansia dalam menjalankan aktivitasnya. Keluarga hendaknya terus memberikan dukungan kepada anggota keluarga dan lansia. Dukungan yang diberikan bukan hanya motivasi tetapi dukungan lain juga harus diberikan. Selain itu, keluarga juga hendaknya dapat menjadi fasilitator yang menjembatani antara lansia dengan lingkungan dan masyarakat. Seseorang ketika memasuki usia lanjut bukan berarti lansung meninggalkan kemandirian dalam aktivitasnya harus terus dipelihara. Sebab menjadi lansia bukan berarti lemah tidak berdaya dan bergantung pada orang lain. Berdasarkan teori di atas dapat dinyatakan bahwa dukungan keluarga erat hubungannya dengan kemandirian ADL pada lansia. Hal ini berarti ada keserasian antar teori dengan fakta dimana 5 orang mendapat dukungan keluarga menunjukkan sebagian besar yaitu 6 orang dengan ADL mandiri. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirian ADL pada lansia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut penting bagi keluarga untuk memberikan dukungan kepada lansia dalam melaksanakan pemenuhan kebutuhan sehari hari dimana cara yang dapat diberikan oleh keluarga antara lain dengan memberikan kesempatan penuh kepada lansia yang memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan sehari hari dengan tetap melakukan pengawasan serta mengajarkan, memberi bantuan, dan memberikan kesempatan bertahap pada lansia yang memiliki ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan sehari harinya. REFERENSI Bandiyah, Siti. 009. Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika. Hurlock, E. B. 998. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (ed.5). Jakarta : Erlangga Hardy, W dan Setyabudy. 006. Menjaga Keseimbangan Kualitas Hidup Para Journal of Nursing Care & Biomolecular Vol No Tahun 06-6

Lanjut Usia: Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Beberapa Aspek. Jakarta: Gramedia Friedman, M Marylin. 003. Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika Tamher & Noor Khasiani. 009. Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Hardywinoto. 005. Panduan Gerontologi. Jakarta: Gramedia. Triswandari, B.T. 008. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Aktivitas Sehari hari di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolangu Malang. Malang: Universitas Brawijaya. (Online), (http://www.repository.unbraw.ac.id., diakses tanggal 4 Januari 04) Rinajumita. 0. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kemandirian Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lampasi Kecamatan Payakumbuh Utara. Padang: Universitas Andalas Fakultas Kedokteran. (Online), (http://repository.unand.ac.id/6884/ diakses pada tanggal Januari 04) Maryam, dkk. 008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Nugroho, Wahjudi. 008. Keperawatan Gerontik dan Geriatri. Edisi 3. Jakarta: EGC. Stanley, dkk. 007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi. Jakarta: EGC. Sugiarto. 005. Buku ADL. Edisi 3. Jakarta: EGC. Soejono. 000. Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Pasien Geriatri untuk Dokter dan Perawat. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Soejono, dkk. 000. Pengkajian Paripurna pada Pasien Geriatri. Jakarta: Internal Publishing. Journal of Nursing Care & Biomolecular Vol No Tahun 06-7