ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH

TATA GEREJA PEMBUKAAN

A N G G A R A N D A S A R

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

ANGGARAN DASAR ORGANISASI IKATAN ALUMNI STM PEMBANGUNAN/SMKN 26 JAKARTA JAKARTA (IASPEM26)

ANGGARAN DASAR PERSATUAN MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT (PERMIAS) NEW JERSEY

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

UNDANG-UNDANG NEGARA BAGIAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PEMBUKAAN BAB I BENTUK DAN KEDAULATAN

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN WARGA SUMBA DI SALATIGA P E R W A S U S ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

ANGGARAN DASAR DHARMAYUKTI KARINI

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY

PEMERINTAH KOTA BATU

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH

Pasal 3 1. Peserta Biasa mempunyai Hak Bicara dan Hak Suara 2. Peserta Luar Biasa mempunyai Hak Bicara

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

FORUM KOMUNIKASI PEMUDA, PELAJAR DAN MAHASISWA

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PPI SPANYOL

HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENGORGANISASI, MENGGABUNGKAN, MEMBUBARKAN JEMAAT DAN PERKUMPULAN MENGORGANISASI JEMAAT PELAJARAN 10

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu:

Halaman PEMBUKAAN

ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik itu organisasi profit. maupun non profit memiliki kebijakan mutasi.

MUKADDIMAH. Forum Pimpinan Fakultas Bidang Ilmu Pertanian PTM se Indonesia (FPF-BIP PTM) mempunyai:

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS. BAB I Lambang dan Atribut Organisasi

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN. (Indonesian Students Association in Leiden) ANGGARAN DASAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL

PERATURAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

KEPALA DESA SUKARAJA KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA CIPTA BINA MANDIRI

KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

1 A D I A R T I I K A L U N I D U A P U L U H D U A B E L A S

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA PEMBUKAAN

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ANGGARAN DASAR PEMUDA MUAHMMMADIYAH BAB I NAMA, IDENTITAS, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG. Pasal 1. Nama, Identitas dan Tempat Kedudukan

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR: 07/BPMS-BNKP/2008 tentang PELAYAN BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

SIDANG UMUM HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS PADJADJARAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

TATA DASAR TATA DASAR

Transkripsi:

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa Roh Kudus memanggil, menghimpun, memelihara, dan menumbuhkan gereja didalam namanya. Oleh karena itu, Ia menjadi alas dan Kepala Gereja. Kami percaya dan mengaku bahwa gereja dipilih dan dikuduskan dari dunia ini dan serentak diutus ke dunia ini untuk mewujudkan dan memelihara persekutuan, memberitakan kabar kesukaan, serta melaksanakan pelayanan kasih kepada dunia. Kami Persekutuan Pemuda Kristiyasa Gereja Kristen Protestan di Bali meyakini bahwa tugas dan panggilan kami selaku warga gereja adalah untuk mengambil bagian secara penuh didalam mewujudkan dan memelihara persekutuan, pemberitaan kabar baik serta melaksanakan pelayanan kasih seperti yang kami imani bahwa kami diciptakan oleh Tuhan Allah untuk memuliakan namanya. Oleh sebab itu, kami memiliki visi menjadi Pelayan Yang Setia. Atas dasar keyakinan itu, Persekutuan Pemuda Kristiyasa Gereja Kristen Protestan di Bali menetapkan Anggaran Dasar yang tidak bertentangan dengan Tata Gereja Kristen Protestan di Bali yang berlaku. BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN PASAL 1 1. Organisasi ini bernama PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA Gereja Kristen Protestan di Bali yang selanjutnya disebut PP. Kristiyasa GKPB 2. Nama KRISTIYASA adalah orang kristen yang berbuat baik hanya bagi hormat dan kemuliaan Kristus melalui keteladanan hidup kristiani serta beribadah kepada Kristus. PASAL 2 PP. Kristiyasa didirikan pada tanggal satu bulan November tahun seribu Sembilan ratus delapan puluh empat (1-11-1984) sampai waktu yang yang tidak ditentukan lamanya, PASAL 3 Kedudukan PP. Kristiyasa adalah: 1. PP. Kristiyasa tingkat Jemaat berkedudukan di masing-masing Jemaat GKPB 2. PP. Kristiyasa tingkat Wilayah kedudukannya ditentukan secara musyawarah oleh PP. Kristiyasa Jemaat di Wilayah pelayanan yang bersangkutan 3. PP. Kristiyasa GKPB tingkat Pusat berkedudukan di Mangupura, Bali dan berkantor di Sinode GKPB dengan wilayah pelayanan meliputi seluruh dunia. 1

BAB II DASAR DAN TUJUAN PASAL 4 PP. Kristiyasa GKPB berdasarkan kasih seperti yang diajarkan oleh TUHAN YESUS KRISTUS yang adalah Tuhan dan Juruselamat dunia, Sumber Kasih, kebenaran dan hidup. PASAL 5 PP. Kristiyasa GKPB bertujuan mewujudkan Tri Panggilan Gereja, yaitu: Bersekutu, Bersaksi dan Melayani a. Bersekutu adalah kehidupan saling mengasihi antar anggota pemuda di dalam Kristus yang diwujudkan dengan kegiatan-kegiatan bersama dalam peribadatan b. Bersaksi adalah melaksanakan tugas pemberitaan Firman Tuhan, yaitu karya penyelamatan Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus. c. Melayani adalah tugas panggilan gereja yang diwujudkan melalui pelayanan kasih terhadap sesama manusia seutuhnya, sebagaimana Tuhan Yesus mengasihi dunia. BAB III ASAS BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA PASAL 6 Dalam terang pengakuan keyakinan seperti tersebut dalam pembukaan, PP. Kristiyasa GKPB berasaskan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. BAB IV KEGIATAN PASAL 7 Untuk mencapai tujuan, PP. Kristiyasa GKPB melakukan kegiatan-kegiatan: 1. Ibadah 2. Pembinaan / pelatihan dalam bidang rohani maupun keterampilan berorganisasi 3. Pelayanan kasih 4. Jejaring secara Oikumene 2

BAB V VISI DAN MISI PASAL 8 1. Visi PP. Kristiyasa GKPB adalah: Pemuda Kristiyasa dapat menjadi pelayan yang setia 2. Misi PP. Kristiyasa GKPB adalah: a. Mempersiapkan pemuda untuk selalu setia melayani Yesus Kristus ditengahtengah aktivitasnya sehari-hari b. Melatih, membina, dan memperlengkapi pemuda melalui kelompok kecil, pelatihan, bimbingan konseling, seminar / lokakarya, camp / retreat, maupun visitasi atau kunjungan c. Mempersiapkan pemuda menjadi pemimpin dan utusan Kristus ditengah-tengah keluarga, gereja, dan masyarakat / dunia BAB VI STATUS DAN STRUKTUR ORGANISASI PASAL 9 Status PP. Kristiyasa GKPB berada dibawah naungan Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) sebagai satu-satunya wadah penampung aspirasi Pemuda Gereja Kristen Protestan di Bali yang berbentuk persekutuan dan kesatuan. PASAL 10 Struktur organisasi PP. Kristiyasa disusun sebagai berikut: 1. TINGKAT JEMAAT Pengurus Jemaat PP. Kristiyasa GKPB selanjutnya disebut Pengurus Jemaat 2. TINGKAT WILAYAH Pengurus Wilayah PP. Kristiyasa GKPB selanjutnya disebut Pengurus Wilayah 3. TINGKAT PUSAT Pengurus Pusat PP. Kristiyasa GKPB selanjutnya disebut Pengurus Pusat BAB VII KEPENGURUSAN PASAL 11 1. Susunan Pengurus Jemaat, Pengurus Wilayah, dan Pengurus Pusat, masing-masing sekurang-kurangnya terdiri dari Badan Pengurus Harian: Ketua, Sekretaris, dan Bendahara atau sesuai dengan kebutuhan 2. Pengurus Pusat Lengkap terdiri dari seluruh Pengurus Pusat dan Utusan-utusan Pengurus Wilayah 3

PASAL 12 1. Masa jabatan Pengurus PP. Kristiyasa GKPB adalah: a. Pengurus Jemaat selama dua tahun b. Pengurus Wilayah selama dua tahun c. Pengurus Pusat selama dua tahun 2. Setiap masa jabatan kepengurusan hanya berlaku untuk dua kali masa jabatan secara berturut-turut, namun disesuaikan dengan keadaan masing-masing (sejauh memungkinkan) 3. Jika dalam keadaan seorang atau lebih Pengurus berhalangan tetap, maka Pengurus Jemaat, Pengurus Wilayah, dan Pengurus Pusat berhak mengangkat pengurus baru sampai batas waktu yang ditentukan untuk disahkan PASAL 13 Tanggung jawab pengurus: a. Pengurus Jemaat bertanggung jawab kepada Majelis Jemaat GKPB masing-masing dan berkoordinasi dengan Pengurus Wilayah b. Pengurus Wilayah bertanggung jawab kepada Majelis Wilayah dan berkoordinasi dengan Pengurus Pusat c. Pengurus Pusat bertanggung jawab kepada Kongres PP. Kristiyasa GKPB dan berkoordinasi dengan MSH GKPB (Deptubin) PASAL 14 Pengesahan dan pelantikan pengurus dilakukan oleh: 1. Pengurus Jemaat disahkan oleh Majelis Jemaat GKPB setempat, kemudian didoakan dan diteguhkan ditengah-tengah ibadah jemaat oleh Pendeta setempat serta disaksikan oleh Pengurus Wilayah setempat dan Pengurus Pusat 2. Pengurus Wilayah disahkan oleh Majelis Wilayah, kemudian didoakan dan diteguhkan ditengah-tengah ibadah salah satu jemaat oleh Pendeta setempat atau Pendeta yang ditugaskan oleh Majelis Wilayah serta disaksikan oleh Pengurus Pusat 3. Pengurus Pusat disahkan oleh MSH GKPB, kemudian diteguhkan dan didoakan dalam suatu ibadah. BAB VIII KEANGGOTAAN PASAL 15 Anggota PP. Kristiyasa GKPB adalah seluruh pemuda Gereja Kristen Protestan di Bali yang berusia enam belas tahun ke atas dan/atau sudah sidi serta belum menikah. 4

PASAL 16 1. Hak anggota adalah: a. Hak bicara dan suara b. Hak memilih dan dipilih menjadi pengurus c. Hak mengikuti seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh PP. Kristiyasa GKPB 2. Kewajiban anggota adalah: a. Wajib mentaati dan melaksanakan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PP. Kristiyasa GKPB b. Wajib mentaati dan melaksanakan segala keputusan PP. Kristiyasa GKPB PASAL 17 Anggota PP. Kristiyasa GKPB berhenti, karena: a. Meninggal dunia b. Pindah ke gereja lain diluar GKPB c. Pindah kepercayaan / agama lain d. Atas permintaan sendiri e. Sudah menikah BAB IX KONGRES DAN RAPAT-RAPAT PASAL 18 1. Kongres PP. Kristiyasa GKPB adalah suatu persidangan pemuda gerejawi yang memiliki wewenang tertinggi berdasarkan terang Firman Allah yang dinyatakan dalam Alkitab 2. Kongres PP. Kristiyasa GKPB diadakan sekali dalam dua tahun 3. Kongres PP. Kristiyasa GKPB dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah utusan, namun apabila jumlah peserta kurang dari 2/3 jumlah utusan, maka atas persetujuan peserta yang hadir, kongres dinyatakan sah 4. Kongres PP. Kristiyasa GKPB bertanggungjawab kepada Sinode GKPB melalui Sekretaris Departemen Persekutuan dan Pembinaan GKPB PASAL 19 Kongres Istimewa PP. Kristiyasa GKPB dapat dilaksanakan berdasarkan pertimbangan khusus dan darurat berdasarkan permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Pengurus Jemaat dan/atau permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Pengurus Wilayah 5

PASAL 20 Tugas dan wewenang Kongres adalah: 1. Menerima atau menolak pertanggungjawaban Pengurus Pusat 2. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PP. Kristiyasa GKPB 3. Menetapkan Garis-garis Besar Pelayanan PP. Kristiyasa GKPB berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 4. Memilih, mengangkat, dan memberhentikan Pengurus Pusat PP. Kristiyasa GKPB PASAL 21 Peserta Kongres PP. Kristiyasa GKPB adalah utusan-utusan pemuda jemaat, undangan, dan peninjau PASAL 22 1. Utusan adalah: a. Utusan dari masing-masing PP. Kristiyasa GKPB di Jemaat atau BPI (Balai Pembinaan Iman) b. Jumlah utusan sebagai wakil dari PP. Kristiyasa GKPB di Jemaat atau BPI ditentukan oleh Panitia Kongres PP. Kristiyasa GKPB berdasarkan pertimbangan jumlah anggota PP. Kristiyasa GKPB di Jemaat atau BPI 2. Undangan adalah peserta kongres yang diundang oleh Panitia Kongres PP. Kristiyasa GKPB atas persetujuan Pengurus Pusat 3. Peninjau adalah peserta Kongres yang telah mendapatkan ijin dari Panitia Kongres PP. Kristiyasa GKPB dan disetujui oleh Pengurus Pusat PASAL 23 1. Kongres PP. Kristiyasa GKPB dipimpin oleh satu dari tiga orang presidium yang dipilih dari wakil-wakil Utusan PP. Kristiyasa GKPB di jemaat atau BPI dalam Kongres PP. Kristiyasa GKPB 2. Sebelum pemilihan presidium dibentuk, Kongres PP. Kristiyasa GKPB dipimpin oleh Pengurus Pusat PASAL 24 a. Rapat Pengurus Jemaat PP. Kristiyasa diadakan sekurang-kurangnya tiga bulan sekali di jemaat setempat b. Rapat Umum PP. Kristiyasa Jemaat diadakan sekurang-kurangnya satu tahun sekali di jemaat setempat a. Rapat Pengurus Wilayah diadakan sekurang-kurangnya empat bulan sekali b. Rapat Umum PP. Kristiyasa Wilayah diadakan sekurang-kurangnya satu tahun sekali di tempat yang telah ditentukan oleh Pengurus Wilayah setempat a. Rapat Pengurus Pusat diadakan sekurang-kurangnya tiga bulan sekali b. Rapat Pengurus Pusat Lengkap diadakan sekurang-kurangnya enam bulan sekali 6

BAB X LAMBANG PASAL 25 1. Lambang PP. Kristiyasa GKPB ditetapkan dan disahkan dalam Kongres PP. Kristiyasa GKPB 2. Lambang dan atribut PP. Kristiyasa GKPB berbentuk sebagai berikut: a. Menyerupai daun yang berwarna dasar hijau cerah dengan garis pinggir hitam b. Tangan yang menopang berwarna hitam c. Delapan bulir padi berwarna kuning dengan garis pinggir hitam yang terletak ditengah daun yang hijau d. Salib bergaris hitam berada diantara depan bulir padi BAB XI SUMBER KEUANGAN PASAL 26 Sumber keuangan PP. Kristiyasa GKPB diperoleh dari: a. Departemen Persekutuan dan Pembinaan GKPB b. Persembahan c. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat d. Penggalian dana yang tidak mengikat BAB XII PEMBUBARAN PASAL 27 1. PP. Kristiyasa GKPB dapat dibubarkan oleh Kongres PP. Kristiyasa GKPB yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 utusan yang hadir 2. Keputusan pembubaran dianggap sah apabila disetujui dan disahkan oleh sekurangkurangnya 2/3 suara yang hadir 3. Jika PP. Kristiyasa GKPB dibubarkan, maka harta kekayaannya diserahkan kepada: a. Tingkat Jemaat diserahkan kepada Majelis Jemaat GKPB setempat b. Tingkat Wilayah diserahkan kepada Majelis Wilayah c. Tingkat Pusat diserahkan kepada Sinode GKPB 7

BAB XIII PERUBAHAN DAN TAMBAHAN PASAL 28 1. Perubahan dan tambahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilaksanakan sesudah berlaku satu periode kepengurusan sejak ditetapkan dan dilaksanakan dalam Kongres PP. Kristiyasa GKPB yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 utusan serta disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah suara 2. Jika dalam Kongres tidak mencapai quorum, maka perubahan dan tambahan tersebut ditunda sampai Kongres PP. Kristiyasa GKPB berikutnya BAB XIV PENUTUP PASAL 29 1. Anggaran Dasar ini dilengkapi dengan Anggaran Rumah Tangga 2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga 3. Untuk menghindari salah tafsir, maka masing-masing pasal dari Anggaran Dasar diberi penjelasan PASAL 30 Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan disahkan dalam Kongres XI PP. Kristiyasa GKPB pada tanggal 3 April 2016 di Maha Bhoga Marga Kapal. 8