TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Kata kunci: Tingkat pengetahuan, Ketrampilan, SADARI

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 Nurhayati Abdullah Jon Tangka Julia Rottie

ABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP TENTANG SADARI DALAM MENDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU WANITA PEKERJA TERHADAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PT. X KABUPATEN CIREBON TAHUN 2011

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: APRILIA PRAFITA SARI ROITONA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. penting baik di kalangan negara maju maupun berkembang. Tingkat Insidensi

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap Pelaksanaan SADARI pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Jati

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Karakteristik Responden

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU SADARI PADA KADER POSYANDU KECAMATAN DELANGGU

Charisma AN, Sibuea S, Angraini DI, Larasati TA Faculty of Medicine Lampung University. Key words: Knowledge, behavior, breast self-examination (BSE).

NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA)

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA

PENDIDIKAN KESEHATAN SADARI PADA WUS DI MASYARAKAT PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH KECAMATAN KENDAL KABUPATEN NGAWI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang SADARI di Nagari Painan

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

PERSEPSI WUS TENTANG SADARI DAN KANKER PAYUDARA DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO FADILLATUS SHOLIHAH NIM

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang, demikian pula aspek sosial maupun psikologisnya. Pada masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS TERHADAP PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kanker melonjak dari menjadi dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN LIMBUNGAN KECAMATAN RUMBAI PESISIR. Surel:

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan. presentase kasus baru tertinggi sebesar 43,3%, dan penyebab

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

Tingkat Pengetahuan Kanker Serviks dan Pengetahuan Cara Pencegahan Kanker Serviks di Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sel-sel jaringan tubuh pada payudara dan tumbuh di luar kendali, yang bila tidak

PENGARUH PENYULUHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI SISWI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA UMUR TAHUN YANG BERADA DI KELURAHAN SEI RENGAS I MEDAN MENGENAI SADARI KELVIN YUWANDA

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X. Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung 3

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

ANISA NURUL HANIFAH J

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PUS TERHADAP PROGRAM SADARI PADA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN JATIHANDAP KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dalam perkembangan selanjutnya berada di bawah control hormone-hormon

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU-IBU TERHADAP PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI KELURAHAN TEGAL GUNDIL BOGOR

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

BAB I PENDAHULUAN. ganas dan berasal dari kelompok parenkim ( parenchima) (Smart, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. payudara. Di Indonesia, kanker serviks berada diperingkat kedua. trakea, bronkus, dan paru-paru (8.5%), kanker kolorektal (8.

Efektifitas Pendidikan Kesehatan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ditinjau dari Tingkat Ketrampilan dan Perilaku SADARI

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai promosi kesehatan, salah satunya yaitu video learning

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

HUBUNGAN PERCEIVED BENEFIT

BAB I PENDAHULUAN. menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan. payudara masih tinggi, terutama pada negara-negara sedang berkembang,

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PERILAKU SADARI

BAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU SADARI SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non-infeksi, degenerasi dan. kanker (Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA SISWI KELAS II DI SMA NEGERI 9 MEDAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker payudara ialah sejumlah sel di dalam payudara dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara. Kanker

HUBUNGAN ANTARA SUMBER INFORMASI DAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SISWA PUTRI SMA NEGERI 9 MANADO

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TERHADAP KANKER LEHER RAHIM (CERVICAL CANCER) DI KELURAHAN BAGAN DELI KECAMATAN MEDAN BELAWAN KOTA MEDAN

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU SADARI SKRIPSI. OLEH: Sanny Sugiharto NRP:

Transkripsi:

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) Tita Restu Yuliasri, Ria Armalina Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Jl. Pemuda Gandekan, Bantul e-mail : tita_dheta@yahoo.com Abstrak: Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian yang paling mengancam wanita selain kanker rahim dan kanker paru-paru. Dengan pengetahuan yang baik diharapkan para remaja akan mampu memotivasi diri mereka untuk melakukan tindakan yang berkaitan dengan upaya deteksi dini. Salah satu cara deteksi dini kanker payudara yaitu Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Lokasi Penelitian di Dusun Gemblangan Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu seluruh remaja putri sebanyak 21 responden. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI dengan pengetahuan baik yaitu sebanyak 85,7%, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 14,3% dan tidak ada responden dengan pengetahuan kurang. Kata kunci: pengetahuan, periksa payudara sendiri (SADARI) Abstract: The Knowledge Level of Young Girls on the Breast Self Examination/ BSE (SADARI in Indonesian). Breast cancer is one of the most threatening causes of death of women in addition to cervical cancer and lung cancer. With good knowledge, the youth is expected to be able to motivate herself to take an action with regard to early detection efforts. One of the ways of early detection of breast cancer is Breast Self Examination (BSE). The research objective was to determine the level of knowledge of young girls about BSE. The research method is quantitative descriptive with cross sectional approach. The research location was in Gemblangan Hamlet, Timbulhardjo, Sewon Bantul, Yogyakarta. The sampling used total sampling technique that is all young girls as many as 21 respondents. The instrument of collecting data used questionnaires. The research results showed that the level of knowledge about BSE of young girls with good knowledge was as many as 85.7%, the fair knowledge level was as many as 14.3% and no respondents with less knowledge level. Keywords: knowledge, breast self examination (BSE/ SADARI in Indonesian) Kanker payudara merupakan suatu jenis kanker yang dapat menyerang siapa saja baik kaum wanita maupun pria. Hingga kini kanker payudara masih menjadi momok terutama pada kaum wanita

oleh karena kanker payudara ini diidentikan dengan sebuah keganasan yang dapat berakibat pada kematian. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada kantung dan/ atau saluran penghasil susu. Tingkat bahaya keganasan dan kanker pada payudara sama saja. Hanya saja, jumlah penderita kanker payudara lebih banyak (sekitar 90%) dibandingkan dengan penderita keganasan pada payudara (Soemitro, 2012). Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara dalam hidupnya. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 atau setiap jam terdapat 28 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175.000 atau setiap jam terdapat 19 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Amerika Serikat. Selain itu menurut NCI (National Cancer Institute) terdapat perkiraan kasus baru 232.340 wanita dan 2.240 pria sedangkan kasus kematian akibat kanker payudara sejumlah 39.620 wanita dan 410 pria (NCI, 2013). Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker dengan insiden tertinggi nomor dua setelah kanker serviks dan diperkirakan dalam waktu singkat akan menjadi kanker dengan insiden tertinggi pada wanita. Sampai dengan tahun 2012 jumlah wanita dengan suspek kanker payudara di Indonesia 1.289 penduduk dengan prevalensi kejadian kanker payudara (2,2% per 1000 penduduk) (Kemenkes, 2013). Menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%). Dokter spesialis bedah kanker Rumah Sakit Kanker Dharmais yaitu Sutjipto (2013) menyatakan saat ini penderita kanker payudara di Indonesia mencapai 100 dari 100.000 penduduk. Sekitar 60-70% dari penderita tersebut datang pada stadium tiga, yang kondisinya terlihat semakin telah parah (Kemenkes, 2013). Menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) DIY tahun 2010, jumlah pasien kanker payudara dan fibrioadenimammae yang rawat inap berjumlah 1.100 kasus dan 36 meninggal dunia (Kemenkes, 2010). Dinas Kesehatan Bantul tahun 2013 menyatakan bahwa jumlah pasien kanker payudara atau Carcinoma in situ of breast yang rawat inap di RS Panembahan Senopati Bantul di tahun 2013 berjumlah 740 kasus dan masuk ke dalam golongan lima penyakit besar pasien rawat inap Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian yang paling mengancam wanita selain kanker rahim dan kanker paru-paru. Sebagian besar kasus kanker payudara menyerang wanita diusia 40-45 tahun. Namun ada juga wanita di luar usia tersebut yang terserang (Nurcahyo, 2010). Usia termuda terkena kanker payudara adalah pada usia 25 tahun dan peningkatan prevalensi kanker payudara terjadi pada kelompok usia 45 tahun. Masa perkembangan kanker payudara diperkirakan 8-12 tahun, dengan demikian upaya deteksi dini sangat diperlukan (Djayadi, 2009). Pengetahuan perempuan tentang risiko dan manfaat dari deteksi dini kanker payudara berpengaruh positif terhadap keyakinan mereka tentang kesehatan, sikap, dan perilaku, sehingga perawatan kesehatan profesional dapat mengembangkan program kesehatan payudara yang efektif (Erbil, 2012). Dengan adanya pengetahuan yang cukup diharapkan para remaja akan mampu memotivasi diri mereka untuk melakukan tindakan yang berkaitan dengan upaya pencegahan dini.

Faktor-faktor risiko tersebut dapat membahayakan, ketika tindakan pencegahan melalui deteksi dini ini tidak dilakukan. Hal ini perlu dilakukan karena kebanyakan kasus baru kanker payudara yang ditemukan sudah berada pada stadium lanjut sehingga ini sangat mempengaruhi tingkat kesembuhan pasien. Beberapa cara deteksi dini kanker payudara antara lain, pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), Mammografi, USG, biopsi tanpa pembedahan, pemeriksaan klinis payudara oleh dokter. Masalah utama terjadinya kanker payudara adalah ketidakteraturan dalam deteksi dini dan jarang sekali dilakukan SADARI dengan benar. Pemasyarakatan kegiatan SADARI bagi semua wanita dimulai sejak usia subur, sebab 85% kelainan di payudara justru ditemukan pertama kali dikenali oleh penderita bila tidak dilakukan penapisan massal. SADARI sebaiknya dilakukan setiap kali selesai menstruasi (hari ke-10 dari awal menstruasi), pemeriksaan dilakukan setiap bulan sejak umur 20 tahun (Rasjidi, 2010). Menurut Mikail (2011), SADARI sangat efektif sampai dengan 90% dalam mendeteksi kanker payudara termasuk pada wanita usia subur. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 20 Desember 2014 menemukan bahwa dalam satu tahun terakhir ditemukan dua kasus kanker payudara yang dialami oleh warga Gemblangan Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti didapatkan data bahwa dari 10 remaja putri yang diwawancara satu diantaranya mengetahui tentang SADARI, sedangkan sembilan remaja putri lainnya mengatakan belum mengetahui tentang SADARI. Berdasarkan dari pemikiran tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Di Dusun Gemblangan Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta. METODE Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Gemblangan Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri di Dusun Gemblangan Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta sebanyak 25 remaja putri. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling atau sampling jenuh, dari seluruh remaja putri yang memenuhi kriteria inklusi eksklusi yaitu sebanyak 21 remaja putri. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner, yang terlebih dahulu dilakukan uji validitas dengan merujuk pada r tabel pada taraf signifikan 5%, dan n = 30, diperoleh r tabel (0,361), dan hasil uji reabilitas sebesar 0,873 (>0,7). HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 21 responden. Karakteristik umur, pendidikan, dan pekerjaan sebagai berikut:

Tabel 1. Karakteristik Responden Karakteristik Parameter n Persentase Umur 11-13 tahun 1 4,76 14-16 tahun 7 33,33 17-20 tahun 13 61,91 Pendidikan SD 1 4,76 SLTP 5 23,81 SLTA 14 66,67 Perguruan Tinggi 1 4,76 Pekerjaan Karyawan Swasta 6 28,57 Mahasiswa 1 4,76 Pelajar 12 57,15 Wiraswasta 2 9,52 (Sumber: Data Primer, 2015) Berdasarkan tabel 1. dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar berusia 17-20 tahun sebanyak 13 responden (61,91%). Kebanyakan remaja dengan pendidikan SLTA sebanyak 14 remaja (66,67%) dan sebagian besar responden tidak bekerja dikarenakan masih menempuh pendidikan yaitu sebanyak 12 responden (57,15%). Tabel 2. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI No Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI n Persentase 1. Baik 18 85,7 2. Cukup 3 14,3 3. Kurang 0 0,0 (Sumber: Data Primer, 2015) Berdasarkan tabel 2. diketahui sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI baik yaitu sebanyak 18 responden (85,7%). Tabel 3. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI Menurut Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI n Persentase Pengertian Baik 13 61,9 Cukup 6 28,6 Kurang 2 9,5 Tujuan Baik 19 90,48 Cukup 1 4,76 Kurang 1 4,76 Waktu Baik 10 47,62 Cukup 9 42,86 Kurang 2 9,52 (Sumber: Data Primer, 2015)

Berdasarkan tabel 3. diketahui sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI menurut pengertian SADARI baik yaitu sebanyak 13 responden (61,9%). Tingkat pengetahuan menurut tujuan baik yaitu sebanyak 19 responden (90,48%). Sebanyak 10 responden (47,62%) berpengetahuan baik menurut waktu SADARI. Tabel 4. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI Menurut Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI n Persentase Cara Melakukan Baik 19 90,48 Cukup 1 4,76 Kurang 1 4,76 Cara Perawatan Baik 19 90,48 Cukup 2 9,52 Kurang 0 0,0 (Sumber: Data Primer, 2015) Berdasarkan tabel 4. diketahui sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI menurut cara melakukan SADARI baik yaitu sebanyak 19 responden (90,48%) dan baik yaitu sebanyak 19 responden (90,48%) menurut cara perawatan payudara. PEMBAHASAN Karakteristik usia responden menunjukkan bahwa sebagian besar berusia 17-20 tahun sebanyak 13 orang responden (61,91%). Hal ini menunjukkan bahwa dari segi umur remaja di Dusun Gemblangan Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta sebagian besar usia remaja lanjut. Menurut Elisabeth, usia adalah umur yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan, seseorang yang lebih dewasa lebih dipercaya dari pada orang yang belum dewasa. Hal ini berhubungan dengan pengalaman dan kematangan jiwa. Demikian pula, daya tangkap dan pola pikir seseorang dipengaruhi oleh usia. Semakin tua, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya. Tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah pendidikan SLTA yaitu sebanyak 14 orang responden (66,67%). Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pendidikan remaja di Dusun Gemblangan Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta minimal SLTA dan tidak ada yang putus sekolah. Pendidikan pada dasarnya adalah segala upaya yang terencana untuk memberikan perlindungan dan bantuan sehingga remaja memiliki kemampuan sesuai harapan. Pendidikan dapat dikatakan juga sebagai proses pendewasaan pribadi. Tingkat pendidikan merupakan faktor yang ikut menentukan mudah tidaknya remaja menyerap, termotivasi dan memahami informasi yang diperoleh. Tingkat pendidikan remaja membentuk nilai-nilai bagi seseorang terutama dalam menerima hal-hal

baru. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat pendidikan remaja, semakin mudah ia menyerap informasi tentang SADARI. Responden dalam penelitian ini adalah sebagian besar tidak bekerja atau sebagai pelajar yaitu sebanyak 12 responden (57,15%). Hal ini menunjukkan bahwa dari segi pekerjaan remaja di Dusun Gemblangan Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta sebagian besar tidak bekerja karena masih menempuh pendidikan. Pekerjaan adalah perbuatan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya bagi yang sudah berkeluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi merupakan cara mencari nafkah yang memiliki banyak tantangan, sedangkan bekerja pada umumnya merupakan kegiatan yang banyak memerlukan waktu dan tenaga. Bekerja bagi remaja-remaja akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupannya. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI baik yaitu sebanyak 18 responden (85,7%). Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di Dusun Gemblangan Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta adalah baik. Hal ini dikarenakan remaja di Dusun Gemblangan Timbulharjo Sewon Bantul rata-rata adalah remaja lanjut dengan pendidikan minimal SLTA, sehingga dengan usia mereka yang sudah cukup matang dan dengan status mereka yang pernah menempuh pendidikan akan memudahkan mereka memperoleh informasi dari media atau sumber manapun. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputri (2012) yang melakukan penelitian tentang Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi pengetahuan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah pula mereka memperoleh informasi dari media atau sumber manapun. Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Lusiana Ayu Pradipta Tingkat Pengetahuan Siswi tentang Deteksi Dini Ca Mammae Kelas XII IPA SMA N 1 Colomadu Karanganyar menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan akan berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang. Sebagian kecil responden dengan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI cukup yaitu sebanyak tiga responden (14,3%). Hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan dan pemahamannya tentang SADARI, tingkat pendidikan yang ditempuhnya (semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi), pendidikan agama, permasalahan pribadi, pengaruh oleh teman sebayanya, informasi dari media massa (dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang), lingkungan sekitar tempat tinggalnya (lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut, hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu), dan peran keluarga untuk membimbing dan mendidik anak itu sendiri (Sunaryo, 2004).

Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI menurut indikator SADARI yaitu didapatkan hasil bahwa yang berpengetahuan baik menurut indikator pengertian SADARI ada 13 responden (61,9%), kemudian menurut indikator tujuan SADARI ada 19 responden (90,48%), menurut indikator waktu SADARI ada 10 responden (47,62%), menurut cara melakukan SADARI ada 19 responden (90,48%), menurut cara perawatan payudara ada 19 responden (90,48%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI menurut indikator tujuan, cara melakukan SADARI dan cara perawatan payudara sudah baik, indikator pengertian SADARI cukup, namun dalam indikator waktu SADARI masih kurang. Hal ini karena jumlah responden dengan tingkat pengetahuan baik menurut indikator waktu SADARI ada 10 responden dari 21 responden. Pengetahuan perempuan tentang risiko dan manfaat dari deteksi dini kanker payudara berpengaruh positif terhadap keyakinan mereka tentang kesehatan, sikap, dan perilaku, sehingga perawatan kesehatan profesional dapat mengembangkan program kesehatan payudara yang efektif (Erbil, 2012). Dengan adanya pengetahuan yang cukup diharapkan para remaja akan mampu memotivasi diri mereka untuk melakukan tindakan yang berkaitan dengan upaya pencegahan dini. Faktor-faktor risiko tersebut dapat membahayakan, ketika tindakan pencegahan melalui deteksi dini ini tidak dilakukan. Hal ini perlu dilakukan karena kebanyakan kasus baru kanker payudara yang ditemukan sudah berada pada stadium lanjut sehingga ini sangat mempengaruhi tingkat kesembuhan pasien. SIMPULAN Berdasarkan analisis data serta pembahasan dari hasil penelitian terhadap 21 responden dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri tentang periksa payudara sendiri (SADARI) di Dusun Gemblangan Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta dengan pengetahuan baik yaitu sebanyak 85,7%, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 14,3%, dan tidak ada responden (0%) dengan pengetahuan kurang. DAFTAR RUJUKAN Chyntia. Erlin. 2009. Akhirnya Aku Sembuh dari Kanker Payudara. Yogyakarta: Maximu. Departemen Kesehatan DIY. 2010. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Provinsi D.I.Y Yogyakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2013, Angka Kejadian Kanker Payudara, http:/www.depkes.go.id/index.php/berita/pressrelease/170-angka-kejadian-kanker-payudara. html. Diakses tanggal 14 November 2014 pukul 18.20 WIB. Dinas Kesehatan Bantul. 2013. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2013. Dyayadi. 2009. Kanker Payudara. Digilib.unimus.ac.id/download.php?id=5468. Diakses pada tanggal 7 Desember 2014.

N, Erbil.,& Bolukbas. (2012). Beliefs, attitudes, and behavior of Turkish women about breast cancer and breast self-examination according to a Turkish version of the Champion Health Belief Model Scale. Asian Pacific Journal Cancer Prevention. National Cancer Institute. (2013). Estimated new cases and deaths from breast cancer in the United States.http://www.cancer.gov/cancer topics/types/breast. Diakses tanggal 14 November 2014 pukul 18.00 WIB. Nurcahyo, J (2010). Awas Bahaya Kanker Rahim dan Kanker Payudara. Yogyakarta: Wahana Totalita Publisher. Rasjidi, I. 2010. Kanker pada Wanita. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Soemitro, P.M. (2012). Blak-blakan Kanker Payudara. Bandung: Mizan Pustaka. Sunaryo, 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.