BAB l PENDAHULUAN. global (Giffort & Bernard 2006; Padel & Foster, 2005; Lockie et al., 2004

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cenderung untuk mencari produk-produk ramah lingkungan yang dianggap aman. bagi lingkungan serta bagi kesehatan mereka.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya bisnis waralaba restoran fast food di daerah Denpasar seperti

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Penelitian pertama dilakukan oleh Wee et al., (2014) dengan judul Consumers

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesadaran manusia akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan sayur organik menjadi satu di antara pilihan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. usaha organisasi atau perusahaan dalam mendesain, promosi, harga dan distribusi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi seperti saat ini, perusahan dituntut agar bisa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Jayanti dkk. (2013) Green consumer behavior merupakan perilaku

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Asal usul TPB dapat ditelusuri kembali ke Theory of Reasoned Action

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. hand & body lotion. Merek, jenis dan fungsi hand & body lotion sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adanya kekhawatiran akan terjadinya bencana yang dapat mengancam lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat dapat membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era pasar bebas berdampak pada adanya persaingan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, pertanian, ekonomi dan bisnis, telah menjadi issue sentral di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat sebagai konsumen utama produk hasil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat

BAB I PENDAHULUAN. perhatian masyarakat. Parahnya kerusakan lingkungan seperti pencemaran air,

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makanan organik. Permintaan terhadap produk-produk organik di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bermunculan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kerusakan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dicetuskan oleh adanya kekhawatiran terjadinya bencana yang mengancam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Remaja Karakteristik Remaja Kepribadian Remaja dalam Sudut Pandang Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian

BAB II LANDASAN TEORI. produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa. organisasi serta daya beli pasar (Tjiptono, 2010).

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beragam dimulai dari isu-isu lingkungan di bumi yang semakin merebak,

BAB I PENDAHULUAN. buah-buahan dan sayur-sayuran adalah cara yang baik dalam mewujudkan gaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa pada tahun 2014,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. potensi besar untuk dikembangkan. Potensi tersebut meliputi nilai ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan yang berpusat kepada pelanggan atau customer centricity menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan merupakan tantangan serius pada saat ini. Produk-produk berbasis

BAB 1. aktivitas pejualan barang atau jasa yg dilakukan secara langsung untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. baik itu berdampak positif ataupun berdampak negatif. Dampak positif yang

BAB I PENDAHULUAN. pemasar, hal ini berarti perlunya terus melakukan riset-riset pemasaran,

BAB I PENDAHULUAN. dan mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan tersebut. menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang mencari bentuk-bentuk baru untuk. memudahkan kehidupan ini, baik untuk bekerja maupun untuk menghibur

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari merek yang tertera pada produk tersebut. penjual dan untuk mendiferensikannya dari barang atau jasa pesaing.

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dalam (Sumarsono dan Giyatno, 2012). Tuntutan konsumen akan produk

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB 1 PENDAHULUAN. selektif dan smart dalam memilih suatu produk, sehingga mereka akan. mendapatkan kegunaan atau manfaat dari sebuah produk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet pada jejaring sosial tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang aman, menggunakan kemasan yang ramah lingkungan serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. penelitian Gartner (2009), pasar komputer di seluruh dunia mengalami. produk komputer dewasa ini ialah komputer tablet.

I. PENDAHULUAN. Uraian Jumlah penduduk (juta jiwa) Konsumsi beras (juta ton) (Sumber: BPS, 2012)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Proyeksi konsumsi kedelai nasional

BAB I PENDAHULUAN. plastik tetapi menggunakan tas yang ramah lingkungan, dan terlebih lagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan dengan menempatkan konsumen menjadi sasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk lebih cerdas mempertahankan pasarnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan produk yang sejenis di pasaran. Pasar yang berfungsi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet marketing atau e-marketing atau online-marketing adalah segala usaha yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Hasil penelitian Terdahulu Teknik

BAB I PENDAHULUAN. membuat masyarakat menjadi lebih peduli terhadap produk-produk yang mereka

BAB I PENDAHULUAN. bahkan dapat membeli suatu secara online. Seiring dengan. pintar, akses internet yang mudah dan praktis, kini berbelanja online

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang semakin

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ke tahun pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin meningkat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kegiatan penting yang mendasar serta

I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan

Transkripsi:

BAB l PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini makanan organik mendapatkan perhatian dari seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kenyataan ini semakin kuat dengan adanya pertumbuhan makanan organik di pasar global (Giffort & Bernard 2006; Padel & Foster, 2005; Lockie et al., 2004 dalam Michaelidou dan Hassan, 2007). Evaluasi studi memaparkan bahwa industri organik internasional membaik dari angka 10% menjadi 30% dari 3,3 miliar (Rural companies research and improvement firms, 2006 dalam Saleki, Seyedsaleki, dan Rahimi, 2012). Tidak hanya sebatas itu, menurut artikel yang didapat dari media internet luas lahan organik meningkat sebesar dua juta hektar atau enam persen di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri pertumbuhan produk organik dapat dilihat dari bertambah luasnya lahan pertanian organik 2010 seluas 239.872,24 hektar, jumlah ini diklaim mengalami kenaikan sebesar 10% dari tahun 2009 (data Statistik Pertanian Organik Indonesia 2010). Bertambah luasnya lahan tersebut tentunya menunjukkan adanya perkembangan yang pesat pada pertanian organik di Indonesia. Pada tahun 2001 departemen pertanian Indonesia telah menjalankan operasional pengembangan pertanian organik di Indonesia sejak dicanangkan visi Go organic 2010 (Departemen Pertanian, 2007). 1

Program ini tentunya salah satu dukungan yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan produk organik yang ada di Indonesia, dengan harapan dapat meminimalisir isu-isu etikal penggunaan bahan kimia pada makanan yang membahayakan bagi kesehatan manusia. Dukungan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan produk organik di Indonesia ternyata direspon baik dengan terselenggaranya Organic, Green and Healthy EXPO 2011 dimana rangkaian acaranya adalah mengumpulkan petani dan UKM yang memproduksi makanan, jasa, media, dan pernak-pernik yang berasal dari produk organik, hijau (green), dan sehat (healthy). Usaha kecil dan menengah (UKM) yang berasal dari Jakarta, Bogor, Medan, Yogyakarta dan Malang merupakan beberapa contoh kota yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Terlibatnya Yogyakarta dalam acara ini, dapat dijadikan alasan bagi peneliti untuk melakukan penelitiannya di kota tersebut. Hal ini menunjukkan adanya ketertarikan konsumen Yogyakarta pada makanan berbahan dasar organik. Menurut Allen et al., (2007) pengertian makanan organik itu sendiri adalah makanan yang diproduksi menggunakan metode yang tidak melibatkan masukan sintesis modern seperti pestisida dan pupuk kimia synthentic, tidak menggunakan organism rekayasa genetika, dan tidak diproses menggunakan iradiasi, pelarutan industry, atau aditif makanan kimia. Karena menurut Hammit (1990) dalam Hughner et al., (2007) pengunaan pestisida pada jangka panjang akan mempengaruhi kesehatan. Manfaat makanan organik sejak dahulu sudah diteliti mampu 2

meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan proses degeneratif, mencegah terjadinya paparan radikal bebas, regenerasi sel, dan optimalisasi antibodi (Siregar, 2011). Selain itu, sebuah artikel menyebutkan dengan mengkonsumsi makanan organik berati kita dapat mengurangi emisi karbon melaui proses penanamannya. Saat ini pola konsumsi masyarakat bergeser dari yang peduli terhadap banyaknya jumlah makanan, menjadi kepedulian mereka terhadap kualitas makanan yang dikonsumsi dan pola makan sehat yang dijalankan (Suryana, Ariani, dan Aloko, 2008). Pernyataan ini sesuai dengan pendapat dari Magnusson et al., (2001), Wandel dan Bugge (1997) dalam Chen (2009) tingginya tingkat kesadaran konsumen akan nutrisi, kesehatan, dan makanan apa yang mereka makan menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli makanan saat ini. Hal tersebut tentunya berakibat pada kenaikan permintaan pada produk organik, dimana kesadaran akan kesehatan menjadi motif utama konsumen dalam membeli produk tersebut (Zanoli et al., 2004, Magnusson et al., 2003, Lea dan Worsley, 2005 dalam Biesman, 2011). Adanya perubahan pola konsumsi konsumen menjadi masyarakat yang peduli akan kesehatan tentunya berpengaruh pada sikap mereka terhadap produk makanan apa yang akan mereka konsumsi. Sikap adalah kecenderungan yang dipelajari dalam berperilaku dengan cara yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu objek (produk atau merek) tertentu. Produk yang dirasa mempunyai tingkat sifat-sifat 3

yang memadai dinilai sebagai produk yang menyenangkan dan membentuk suatu sikap positif pada benak konsumen, sedangkan sikap negatif tertanam dibenak konsumen jika merek atau produk dipercaya tidak mempunyai tingkat sifat-sifat yang memadai (Schiffman dan Kanuk, 2008). Manfaat yang didapat konsumen jika mereka mengkonsumsi makanan organik tentunya membentuk suatu sikap positif terhadap makanan tersebut. Pengalaman pribadi, pengaruh keluarga dan temanteman, pemasaran langsung, dan media massa menurut Schiffman dan Kanuk (2008) berpengaruh terhadap pembentukan sikap, hal ini berati norma subjektif turut andil dalam pembentukan sikap. Hal ini sesuai dengan pendapat Chang (1998) dalam Tarkianen dan Sundqvist (2005) dimana terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara sikap dan norma subjektif. Norma subjektif adalah persepsi seseorang mengenai penting baginya berpikir bahwa dia seharusnya atau tidak seharusnya melakukan perilaku bersangkutan atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi niat untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang dipertimbangkan (Davis et al., 1989; Taylor dan Todd, 1995). Sedangkan menurut Bhattacherjee (2000) norma subjektif merupakan dua bentuk pengaruh yang berbeda yaitu pengaruh interpersonal dan pengaruh eksternal. Pengaruh interpersonal adalah pengaruh dari teman-teman, anggota keluarga, kolega, teman kerja, atasan dan individu - individu berpengalaman yang 4

dikenal sebagai pengguna potensial. Sementara pengaruh eksternal adalah pengaruh pihak luar organisasi seperti laporan-laporan eksternal di media massa, laporan-laporan dan opini-opini pakar, dan informasi non-personal lainnya yang dipertimbangkan oleh individual-individual melakukan perilakunya. Selanjutnya jika sikap sudah terbentuk, maka tahapan berikutnya adalah niatan untuk membeli produk tersebut. Niat beli adalah rencana secara sadar dari seseorang untuk berusaha membeli sebuah produk atau merek (Spears dan Sigh, 2004). Sikap positif yang terbentuk oleh konsumen pada makanan organik ternyata tidak selalu mengarah kearah pembelian, hal ini disebabkan karena tingginya harga produk tersebut (Tarkianen dan Sundqvist, 2005). Tingginya harga makanan organik dibandingkan dengan makanan konvesional masih menjadi alasan penting mengapa konsumen menghindari untuk membeli produk ini (Tregear et al., 1994; Magnusson et al., 2001). Harga yang tinggipun menjadi penghambat bagi konsumen berpendapat rendah untuk membeli makanan organik (Shepherd et al., 1996). Karena menurut beberapa peneliti konsumen hanya bersedia mengeluarkan uangnya lebih untuk makanan organik hanya sebesar 5-10%. Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; elemen lain menghasilkan biaya (Kotler dan Keller, 2008). Konsumen mempunyai persepsi yang berbeda tentang harga. Persepsi konsumen terhadap harga didasarkan pada interpretasi 5

terhadap perbedaan harga yang ada dan dari interpretasi mereka terhadap penawaran. Selain itu, beberapa peneliti seperti Assael (1998) dan Zeithaml (1998) menyebutkan bahwa harga menjadi salah satu elemen penting yang digunakan konsumen dalam mengukur kualitas suatu produk. Harga yang tinggi berpengaruh pada niat konsumen untuk memproduksi makanan organik. Sehingga, persepsi konsumen terhadap tingkat harga memiliki pengaruh negatif secara langsung terhadap niat membeli dan pengaruh positif secara tidak langsung terhadap niat membeli melalui persepsi kualitas produk (Erickson dan Johansson, 1985 dalam Lichtenstein, Ridgway, dan Netemeyer, 1993). Dari permasalahan diatas, peneliti menginvestigasi pengaruh norma subjektif, kesadaran akan kesehatan, sikap dan pentingnya harga murah terhadap niatan konsumen dalam pembelian makanan organik di Yogyakarta. Model Penelitian mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Tarkianen dan Sundqvist (2005) dengan judul Subjective norms, attitudes and intentions of Finnish consumers in buying organic food. 1.2. Rumusan Masalah Munculnya makanan organik yang dapat memberikan manfaat bagi yang mengkonsumsinya ternyata menarik minat konsumen pada makanan tersebut. Hal ini tentunya didukung dengan perubahan pola konsumsi masyarakat menjadi masyarakat yang peduli akan kesehatannya, akan tetapi beberapa peneliti memaparkan ketertarikan konsumen pada 6

makanan organik ternyata tidak diikuti oleh niatan mereka untuk membelinya. Hal ini disebabkan tingginya harga makanan tersebut dibandingkan dengan makanan konvesional. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Tarkianen dan Sundqvist (2005) menyebutkan bahwa niat beli makanan organik selain dipengaruhi oleh harga dipengaruhi juga oleh norma subjektif, kesadaran akan kesehatan, dan sikap pembelian. Dalam hal ini, norma subjektif dan kesadaran akan kesehatan berperan membantu pembentukan sikap yang akan berpengaruh pada niat mereka untuk membeli produk tersebut. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kesadaran akan kesehatan dan pentingnya harga tidak berpengaruh pada niat konsumen untuk membeli makanan organik. Namun, penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi apakah hal tersebut berlaku pada konsumen makanan organik di Yogyakarta. Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat dijabarkan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah norma subjektif berpengaruh positif terhadap sikap pembelian pada makanan organik? 2. Apakah kesadaran akan kesehatan berpengaruh positif terhadap sikap pembelian pada makanan organik? 3. Apakah sikap pembelian berpengaruh positif terhadap niat beli pada makanan organik? 4. Apakah pentingnya harga murah berpengaruh terhadap niat beli pada makanan organik? 7

1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji: 1. Pengaruh norma subjektif terhadap sikap pembelian pada makanan organik di Yogyakarta? 2. Pengaruh kesadaran akan kesehatan terhadap sikap pembelian pada makanan organik di Yogyakarta? 3. Pengaruh sikap pembelian terhadap niat beli pada makanan organik di Yogyakarta? 4. Pengaruh pentingnya harga murah terhadap niat beli pada makanan organik di Yogyakarta? 1.4. Lingkup Penelitian Penelitian ini mempunyai ruang lingkup sebagai berikut: a. Penelitian ini terbatas pada pengujian norma subjektif, kesadaran akan kesehatan terhadap sikap pembelian, dan pentingnya harga murah dan sikap pembelian terhadap niat beli pada makanan organik di Yogyakarta. b. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Yogyakarta yang belum pernah mengkonsumsi makanan organik, pemilihan mahasiswa sebagai subyek penelitan dilakukan karena mahasiswa mempunyai pendidikan yang tinggi, sehingga dianggap mengerti dan memahami mengenai makanan organik, yang nantinya mampu menjawab pertanyaan pada lembar kuesioner. 8

c. Obyek dalam penelitian ini adalah makanan organik d. Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Yogyakarta karena peneliti berdomisili di wilayah ini, sehingga memudahkan dalam pengumpulan data dan penghematan dari sisi biaya. e. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2013. 1.5. Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata baik kontribusi teoritis maupun kontribusi praktis. 1.5.1. Kontribusi Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru dan bukti empiris mengenai pengaruh norma subjektif, kesadaran akan kesehatan, sikap pembelian, dan pentingnya harga murah terhadap niat beli konsumen Yogyakarta pada makanan organik. 1.5.2. Kontribusi Praktis Penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi para pemasar produk organik khususnya makanan untuk lebih mengetahui faktor yang mempengaruh niatan membeli makanan organik. Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan keputusan pemasaran 9

yang terkait aspek produk dan promosi sehingga pemasar dapat menyusun strateginya. 1.6. Kerangka Penulisan Penelitian ini terdiri dari lima bab yang masing-masing babnya berisi: a. Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan mengenai latar belakang yang mendasari peneliti melakukan penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, lingkup penelitian, kontribusi penelitian dan kerangka penulisan. b. Bab II Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis Bab ini menguraikan beberapa konsep yang mendasari penelitian, dan konsep-konsep tersebut menjadi landasan teori bagi penelitian ini. Adapun konsep-konsep yang menjadi landasan teori antara lain norma subjektif, kesadaran akan kesehatan, sikap pembelian, pentingnya harga murah, dan niat beli konsumen. Hipotesis dibangun berdasarkan landasan teori yang ada. c. Bab III Metode Penelitian Bab ini dibahas mengenai desain penelitian, desain pengambilan sampel, obyek penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, pengujian instrumen, dan metode analisis data. 10

d. Bab IV Analisis Data dan Pembahasan Bab ini membahas pelaksanaan penelitian, pengujian instrumen penelitian yang digunakan untuk mencapai hipotesis yang telah dirumuskan, serta memberikan pembahasan dari hasil penelitian tersebut. e. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran peneliti yang berguna bagi penelitian selanjutnya. 11