BAB III PENUTUP. dan bermartabat bagi orang Papua. dengan adanya Undang-Undang Otonomi Khusus Papua masalah

dokumen-dokumen yang mirip
: SEBEDEUS HITOKDANA NPM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia menurut Undang-Undang

BAB III PENUTUP. Berdasarkan pembahasan yang telah ditulis pada bab sebelumnya, maka. dapat diambil kesimpulan bahwa dalam hukum positif di Indonesia,

KONSEP DASAR HAM. Standar Kompetensi: 3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)

BAB I PENDAHULUAN. Hak asasi manusia ( selanjutnya disingkat dengan HAM ) adalah seperangkat hak yang

BAB III PENUTUP. aktif, Gereja mendukung dan ikut memperjuangkan usaha-usaha badan dunia

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2

PASAL-PASAL BERMASALAH PADA NASKAH RUU PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME NO. 15/2003

No ekonomi. Akhir-akhir ini di Indonesia sering muncul konflik antar ras dan etnis yang diikuti dengan pelecehan, perusakan, pembakaran, perkel

Hak Beribadah di Indonesia Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 4 Agustus 2015; disetujui: 6 Agustus 2015

Training Metode Pendekatan Pengajaran, Penelitian, Penulisan Disertasi dan Pencarian Bahan Hukum HAM Bagi Dosen-Dosen Hukum HAM

I. PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara hukum ( rechtsstaat) dan bukan

KONVENSI HAK ANAK (HAK-HAK ANAK)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Oleh: Robi Dharmawan, S. IP. Pusat Studi HAM Surabaya

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

Kewajiban Negara Pihak terhadap Pelaksanaan Instrumen-instrumen HAM Internasional. Ifdhal Kasim

INDEKS KINERJA PENEGAKAN HAM 2011

MAKALAH INDONESIAN HUMAN RIGHTS LEGISLATION. Oleh: Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Jakarta

PELUANG DAN KENDALA MEMASUKKAN RUU KKG DALAM PROLEGNAS Oleh : Dra. Hj. Soemientarsi Muntoro M.Si

Daftar Pustaka. Glosarium

HAM DAN PERLINDUNGAN HAK KEBEBASAN BERAGAMA DAN BERKEYAKINAN. Oleh: Johan Avie, S.H.

MAKALAH HAK SIPOL & HAK EKOSOB. Oleh: Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Jakarta

SURAT TERBUKA KEPADA KETUA PANSUS RUU TERORISME DPR RI TENTANG RENCANA REVISI UNDANG-UNDANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME

A. Pengertian Hak Asasi Manusia B. Tujuan Hak Asasi Manusia C. Perkembangan Pemikiran HAM

MAKALAH. Hukum Hak Asasi Manusia & Hukum Humaniter. Oleh: Dr. Fadillah Agus, S.H., M.H. FRR Law Office FH Unpad

Refleksi Akhir Tahun Papua 2010: Meretas Jalan Damai Papua

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang menganut sistem Demokrasi, kata tersebut

HAK HAK SIPIL DAN POLITIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

HAK AZASI MANUSIA DAN PENEGAKAN SUPREMASI HUKUM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat diberikan kesimpulannya sebagai berikut. Khusus yakni : Perdasus Nomor 18 Tahun 2008 tentang Perekonomian

Tunda Pengesahan Qanun Jinayah dan Qanun Hukum Acara Jinayah demi Kepastian Hukum di Aceh

MAKALAH. Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain Yang Kejam, Tidak Manusiawi Atau Merendahkan Martabat Manusia

PERADILAN PIDANA ANAK DI INDONESIA DAN INSTRUMEN INTERNASIONAL PERLINDUNGAN ANAK SERTA PENERAPANNYA

Penyiksaan dalam RUU KUHP: Beberapa catatan kritis

Desak Pemerintah untuk Meninjau Ulang Qanun Jinayat, Pasca 3 Tahun Pengesahan

LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN JULI 2017

DEKLARASI TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN. Diproklamasikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa

BAB III PENUTUP. Bantuan Hukum bagi paralegal maka dapat disimpulkan :

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki derajat yang sama dengan yang lain. untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran. Dalam Pasal 2 Undang-undang

MAKALAH. Kebutuhan Pendampingan Hukum Penyandang Disabilitas

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI NASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Penerapan dan penegakan hukum belum sepenuhnya dilaksanakan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh segala aspek kehidupan yang

Perbedaan HAM pada UUD 1945 sebelum dan sesudah diamandemen A. Pendahuluan

23 Oktober Kepada Yth: Ibu Retno L.P. Marsudi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Ifdhal Kasim. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia

MAKALAH. Kelompok Rentan, HAM & Tanggungjawab Polisi. Oleh: M. Syafi ie, S.H. PUSHAM UII Yogyakarta

HAK AZASI MANUSIA. Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd

BAB III PENUTUP. maupun hukum positif, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Bersyarat sudah berjalan cukup baik dan telah berjalan sesuai dengan

DENGAN RAHMAT TUHAN Y ANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDIDIKAN PANCASILA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG PENGHAPUSAN DISKRIMINASI RAS DAN ETNIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEADILAN UNTUK MASYARAKAT PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. dan pelaksanaan HAM lebih banyak dijadikan objek power game diantara blokblok

BAB I PENDAHULUAN. dan kodratnya. Karena itu anak adalah tunas, potensi dan generasi muda penerus

HAM DAN DEMOKRASI DASAR DASAR POLITIK

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XII (DUA BELAS) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KASUS PELANGGARAN HAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia Tahun 2004 Nomor 117, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4432, Penjelasan umum.

2008, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu membentuk Undang-Undang tenta

"Itu Kejahatan": Perampasan kemerdekaan secara tidak sah

BAB III PENUTUP. 1. Asas persamaan perlakuan dan pelayanan bagi Narapidana belum. pelayanan bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut UU No 39/1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat

Tujuan pendirian Negara Indonesia tertuang dalam Pembukaan UUD 1945:

Program Kekhususan Hukum Internasional dan Hukum Bisnis Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana

DAFTAR PUSTAKA. Andi Hamzah, Asas - Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2008.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wujud penegakan hak asasi manusia yang melekat pada diri. agar mendapatkan hukuman yang setimpal.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Salah satu pertimbangan hakim dalam memberikan izin suami beristeri lebih

BAB III PENUTUP. Berdasarkan uraian dari pembahasan di atas maka dapat diberi kesimpulan,

PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

HARMONISASI PENGATURAN PENAHANAN DALAM KUHAP DENGAN PRINSIP-PRINSIP HAM DALAM ADMINISTRASI PERADILAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai negara yang memiliki posisi strategis dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal dan menurut tata cara yang diatur dalam undang-undang untuk

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Komitmen Penegakan HAM Pemerintah dan Implikasinya dalam Hubungan Internasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guna mencapai tujuan pembangunan nasional maka dalam

yang tersendiri yang terpisah dari Peradilan umum. 1

Bahan Masukan Laporan Alternatif Kovenan Hak Sipil dan Hak Politik (Pasal 10) PRAKTEK-PRAKTEK PENANGANAN ANAK BERKONFLIK DENGAN HUKUM DALAM KERANGKA

HUKUMAN MATI dari SISI HAK ASASI MANUSIA. Roichatul Aswidah, Jakarta, 18 Agustus 2016

BAB V PENUTUP. kesimpulan sebagai berikut bahwa:

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan rumusan masalah dapat

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

INTERMEDIATE HUMAN RIGHTS TRAINING BAGI DOSEN HUKUM DAN HAM Hotel Novotel Balikpapan, 6-8 November 2012 MAKALAH

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari pembahasan yang dipaparkan oleh peneliti, peneliti memberikan

Makalah WORKSHOP PENYUSUNAN SILABUS & SAP MATA KULIAH HUKUM HAK ASASI MANUSIA. Aspek Penegakan Hukum HAM di Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1. Asal muasal dan standar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANCASILA DAN HAM. Makalah Disusun untuk: Memenuhi tugas akhir Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM

MENCEGAH DISKRIMINASI DALAM PERATURAN DAERAH

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam Penulisan

Transkripsi:

92 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana dibahas dalam Bab II, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : Setelah berlakunya UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Propinsi Papua, masih banyak terjadi pelanggaran hak sipil politik di Papua yang tak pernah kunjung habis-habisnya. Pada dasarnya pemberian undang-undang otonomi khusus merupakan kewenangan khusus bagi orang Papua untuk mengatur dan mengurus diri sendiri dengan maksud untuk mewujudkan mensejahterakan dan bermartabat bagi orang Papua. Sudah hampir 13 tahun berlakunya UU Otonomi Khusus Papua, ternyata belum ada perubahan dengan penegakan hukum, keadilan hukum, tidak ada kesejahteraan rakyat dan perlindungan HAM bagi masyarakat Papua. Meningkatnya kekerasan pelanggaran HAM di Papua oleh oknum militer baik TNI maupun Polri di provinsi paling timur ini. Seharusnya dengan adanya Undang-Undang Otonomi Khusus Papua masalah pelanggaran hak asasi manusia mengenai penyiksaan, pembunuhan, pemerkosaan, penembakan misterius bisa diselesaikan dengan baik. B. Saran 1. Dialog Jakarta-Papua yaitu untuk menuntut hak keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat Papua dan untuk menyelesaikan

93 masalah pelanggaran HAM baik masa lalu maupun masa yang akan datang. 2. Kebijakan penyelesaian masalah di Papua dipusatkan pada implementasi yang konsisten atas otonomi khusus sebagai solusi yang adil, menyeluruh dan bermartabat. 3. Perlu ada Pengadilan HAM di Provinsi Papua, karena jarak antara Makassar dan Papua cukup jauh.

94 DAFTAR PUSTAKA Buku : Benny Kurniawan, 2012, Pendidikan Kewarganegaraan, Penerbit Jelajah Nusa,- Edwin Partogi dkk, 2002, Stagnasi Hak Asasi Manusia, Laporan Tahunan Kondisi HAM di Indonesia Tahun 2001, Kontras, hlm 49. Hadi Setia Tunggal, 2000, Humpunan Deklarasi Universal tentang Hak- Hak Asasi Manusia, Harvindo, Jakarta Ifdhal Kasim, 2001, Hak Sipil dan Politik Esai-Esai Pilihan, Penerbit ESHAM, Cetakan Pertama, Jakarta. Martino Sardi dkk, 2009, Menuju Masyarakat Berwawasan Hak-Hak Asasi Manusia Berbasis Lokal-Visi Internasional, Pusat Internasional Pengembangan HAM, Yogyakarta. Markus Haluk, 2013, Hidup atau Mati, Hilangnya Harapan Hidup dan Hak Asasi Manusia di Papua, Penerbit Deiyai, Jayapura-Papua. M. Ghufran H. Kordi, 2013, HAM tentang Hak Sipil, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya & Umum Kompilasi Instrumen HAM Nasional dan Internasional, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. M. Lutfi Chakim, 2011 www.blogger.com. Muchamad Ali Safa at, 2012, Masalah Otonomi Khusus Papua,- Murdian S. Widjojo dkk, 2009, Papua Road Map, Negotiating the Past, Improving the Present and Securing the Fiture, Penerbitan kerja sama LIPI, Yayasan TIFA, dan Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Paskalis Kossay, 2001, Konflik Papua Akar Masalah dan Solusi, Penerbit Tollegi, Jakarta. P. Paulus, 1983, Kewarganegaraan RI Ditinjau dari UUD 1945, Penerbit PT Pradnya Paramita, hlm 41. Rhona K. M. Smith dkk, 2008, Hukum Hak Asasi Manusia, Penerbit PUSHAM UII Yogyakarta, Yogyakarta.

95 Sri Harini Dwiyatmi dkk, 2012, Pendidikan Kewarganegaraan, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Winarno, 2012, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, Edisi Ke- 2 Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta. Yosep Adi Prasetyo, 2010, Makalah Hak-Hak Sipil dan Politik,- Peraturan Perundang-undangan : Undang-Undang Dasar 1945; Undang-Undang No. 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 68, Nomor 69 dan Nomor 17, Tahun 1958); Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1998 tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman lain yang Kejam, Tidak Manusiawi atau Merendahkan Martabat Manusia. (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998/1999 Nomor 3783); Undang-Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886); Undang-Undang No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 208, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4026); Undang-Undang No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 No. 135 dan Tambahan Lembaran Negara No. 4151) yang telah diubah dengan Perpu No. 1 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 No. 57 dan Tambahan Lembaran Negara No. 4843). UU No. 21 Tahun 2001 yang terdiri dari 79 Pasal ini mengatur kewenangan-kewenangan Provinsi Papua dalam menjalankan Otonomi Khusus; Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik dan ( UU No. 24

96 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4012); Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4634). Website : http:\\www.elsam.or.id http://www.hukumonline.com http://www.ham.blogger.com http:\\www.kontras.org http://www.majalahselangkah.com http://www.papua-israel.blooger.com Kamus : Tim Redaksi Dendy sugono dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) cetakan ke-4, Departemen Pendidikan Nasional, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2012.

97