III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara mendalam

dokumen-dokumen yang mirip
I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara mendalam

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistic dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan lebih jauh mengenai proses strategi komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011 : 4), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Meningkatkan Ekonomi Keluarga Melalui Home Industri Batik Tulis Di. Desa Giriloyo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. metode dan teknik tertentu dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian. kualitatif yang bersifat deskriptif untuk memandu peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan, sesuai dengan masalah dan pendekatan penelitiannya. Unsurunsur

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian akan menentukan kadar ilmiah hasil penelitian yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Saebani (2008 : 123) menyatakan sebagai berikut: Penelitian dilakukan di MAN Yogyakarta 3, yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

76 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang kondisi sosial ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat di Desa Srigading, agar dapat mendeskripsikan secara lengkap, mendalam, dan utuh maka digunakan pendekatan penelitian kualitaif, melalui pendekatan penelitian kualitatif ini diharapkan dapat menghasilkan suatu gambaran tentang obyek yang diteliti secara utuh. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data, menemukan gambaran fakta-fakta pada saat pelaksanaan sampai pada analisis data. Metode ini memusatkan pada pemecahan masalah sekarang dan hal yang bersifat aktual, data yang dikumpulkan kemudian disusun, dijelaskan selanjutnya dianalisis. Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif. Melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali subjek, merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

77 lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan dapat diarahkan pada latar belakang dan individu tersebut secara holistik (utuh). Penelitian ini dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan tentang situasi atau proses yang berlagsung, bersifat alami yang merupakan refleksi dari kehidupan masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah masyarakat di Desa Srigading Kecamatan Labuhan Mariggai Lampung Timur, tahun 2009. Objek penelitian ini adalah kondisi sosial ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat di Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. C. Faktor Yang Diteliti Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Gambaran kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. 2. Tingkat pendidikan masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. 3. Kecenderungan kondisi sosial dengan tingkat pendidikan masyarakat di Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. 4. Agent of change yang berperan dalam peningkatan pendidikan masyarakat di Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. D. Sumber Data Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam

78 bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Data Primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari lapangan oleh peneliti melalui pertanyaan yag diajukan dalam wawancara kepada informan dan juga melalui pengamatan atau observasi langsung di lapangan. 2. Data Skunder Data skunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, data tersebut diperoleh dari sumber-sumber seperti laporan bulanan, laporan tahuana, catatan-catatan administrasi desa, buku, majalah, dokumentasi atau arsip, dan berbagai sumber lainnya yang mendukung penelitian. E. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulanya. (Sugiono, 2001: 72). Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga (orang tua) di Desa Srigading yang berusia 45 59 tahun yang mempunyai anak, berjumlah 986 orang. Dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut. Tabel 2. Kelompok Umur Kepala Keluarga (orang tua) di Desa Srigading

79 Tahun 2009 Kelompok Umur Jumlah Kelompok Umur Jumlah (tahun) (orang) (tahun) (orang) 18 24 124 45 49 306 25 29 764 50 54 319 30 34 615 55 59 361 35 39 271 Jumlah 986 40 44 295 Jumlah 2069 Sumber: Dokumen Desa Srigading Tahun 2009 Dari Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata masyarakat di Desa Srigading berada pada usia 30 34 tahun yang berjumlah 764 jiwa. Sedangkan masyarakat yang paling sedikit berusia antara 18 24 yang berjumlah 124 jiwa. F. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiono, 2001: 73). Teknik sampling dalam penelitian kualitatif jelas berbeda dengan non kualitatif. Pada penelitian non kualitatif sampel itu dipilih dari suatu populasi sehingga dapat digunakan untuk mengadakan generalisasi. Dalam penelitian kualitatif, maksud sampling adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber. Menurut Moleong (2004: 224) dalam penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan (purposive sampel).

80 Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan peneliti, dan peneliti mudah mendapatkan data yang diinginkan. Adapun ciri-ciri sampel bertujuan adalah sebagai berikut. 1. Rancangan sampel yang muncul, sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik terlebih dahulu. 2. Pemilihan sampel secara berurutan. 3. Penyesuaian berkelanjutan dari sampel. 4. Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan. Pengambilan sampel dipilih dengan cara sebagai berikut. 1. Dipilih wakil dari masing-masing masyarakat yang mempunyai anak yang sedang bersekolah. 2. Pemilihan tersebut didasarkan pada banyak sedikitnya pengetahuan masyarakat tentang pendidikan. Tujuan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber serta untuk merinci kekhususan yang ada ke dalam ramuan kontek yang diteliti. Oleh karena itu penelitian ini mengambil sampel sebanyak 30 orang (purposive sampling) untuk menjaring informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. G. Teknik Pengumpulan Data Peneliti adalah Key Intrument (Instrumen utama/kunci), sebagai key instrument

81 peneliti terjun langsung ke lapangan secara aktif, karena dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen utama. Kemudian data yang sudah di dapat dianalisis, ditafsirkan, disimpulkan, dan selanjutnya dilaporkan. Untuk memudahkan dalam pengumpulan data, maka dalam pengumpulan data menggunakan alat bantu berupa catatan dan pedoman wawancara (interview guide). Adapun tahap-tahap dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut. 1. Proses memasuki lokasi penelitian (getting in) Tahap awal ini peneliti terjun langsung ke lokasi yang diteliti dengan dilengkapi surat izin dari pejabat yang berwenang, sehingga dalam proses pengumpulan data tidak dijumpai hambatan. Selanjutnya peneliti mencari informasi yang diperlukan di lokasi penelitian agar data/informasi yang diperoleh dijamin validitasnya. 2. Ketika di lokasi penelitian (getting allong) Peneliti harus melakukan sosialisasi rencana penelitian agar tidak terjadi kesalah pahaman antara responden dengan masyarakat. Melalui penyesuaian diri dan menjalin hubungan baik dengan subyek yang diteliti, serta melakukan tukar-menukar informasi dan berupaya memperoleh informasi yang selengkaplengkapnya mengenai fokus penelitian yang sudah direncanakan. 3. Pengumpulan data (logging the data) Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini digunakan tiga teknik dalam pengumpulan data sebagai berikut. 1. Observasi Metode Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan

82 pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar peneliti memperoeh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang diteliti. Metode observasi dilakukan untuk mengamati dan mengambil data secara langsung terhadap objek penelitian dan keadaan umum tempat penelitian. Obserbasi dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap subyek penelitian guna mendapatkan data-data yang diperlukan. Data yang diperoleh dari observasi dideskripsikan yang rinci tentang aktifitas, perilaku, tindakan, dan interaksi pribadi. Keempat ranah tersebut merupakan indikator dari perilaku yang dapat diamati tentang kondisi sosial ekonomi dan tingkat pendidikannya. Tahap-tahap observasi sebagai berikut. 1. Pengamatan deskriptif a. Dilaksanakan pada tahap eksplorasi secara umum. b. Memperhatikan dan merekam sebanyak mungkin aspek elemen situasi sosial yang diamati, sehingga diperoleh gambaran yang bersifat umum. 2. Pengamatan terfokus a. Merupakan kelanjutan dari pengamatan deskriptif. b. Lebih terfokus terhadap detail atau rincian-rincian suatu ranah atau domain. 3. Pengamatan terseleksi a. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam analisis kompenensial. b. Komponen-komponen yang diamati sudah tertentu. 2. Wawancara

83 Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju atau pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai (interview) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu. Ada beberapa pedoman dalam melakukan wawancara yaitu: 1. setiap pertemuan, dibatasi pertanyaan sehingga tidak terlalu banyak. Semakin banyak pertanyaan, informan akan semakin malas menjawab. 2. Semua pertanyaan mengandung unsur-unsur faktual (fakta) dan opini responden. Dengan fakta dan opini, hasil akan semakin variatif. 3. Memastikan data wawancara tersebut akan direkam (video-tape, audio-tape, buku catatan). Proses perekaman akan membantu peneliti mengingat kembali hasil wawancara yang telah dilakukan. 4. wawancara dapat digunakan untuk mengungkap aspek sikap, tergantung pada kualitas pertanyaan. 5. usahakan jelas (strive for clarity) agar tidak ada kesan canggung atau kurang percaya diri. 6. usahakan singkat (strive for brevity) jangan terlalu lama dan jangan lebih dari 45 menit. 7. beri kesempatan informan memberi penjelasan lengkap. Ketika informan berbicara jangan sekali-kali dipotong atau tidak diperhatikan. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara tidak berstruktur, informal, atau berfokus yaitu dimulai dari pertanyaan umum dalam area yang luas pada penelitian. Wawancara dilakukan secara detail dengan masyarakat yang sedikit banyak mengetahui tentang pendidikan untuk mengetahui

84 informasi sebanyak-banyaknya. Jenis wawancara ini bersifat fleksibel dan memungkinkan peneliti mengikuti minat dan pemikiran partisipan. Pewawancara dengan bebas menanyakan berbagai pertanyaan kepada partisipan dalam urutan manapun bergantung pada jawaban. Hal ini dapat ditindak lanjuti, tetapi peneliti juga mempunyai agenda sendiri yaitu tujuan penelitian yang dimiliki dalam pikirannya dan isyu tertentu yang akan digali. Pengarahan dan pengendalian wawancara oleh peneliti sifatnya minimal, umumnya, ada perbedaan hasil wawancara pada tiap partisipan, tetapi dari yang awal biasanya dapat dilihat pola tertentu. Partisipan bebas menjawab, baik isi maupun panjang pendeknya paparan, sehingga dapat diperoleh informasi yang sangat dalam dan rinci. Wawancara ini menghasilkan data yang paling kaya, tetapi juga memiliki dross rate paling tinggi, terutama apabila pewawancaranya tidak berpengalaman. Dross rate adalah informasi yang tidak berguna dalam penelitian. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada. 1. Kepala Desa (Bapak Iswadi) Untuk mengetahui informasi tentang sejarah berdirinya desa, tingkat pertumbuhan desa dari tahun ketahun, program yang dilaksanakan, sarana dan prasarana, sumber dananya, kendal-kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya, dan program berkelanjutan, 2. Kepala Sekolah (Bapak Sudarnoto) Untuk mengetahui informasi tentang pendidikan, kesulitan-kesulitan yang dialami, pemanfaatan sarana dan prasarana pendukung, dan motivasi orang tua

85 terhadap pendidikan anak. 3. Tokoh Masyarakat Untuk mengetahui informasi tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat dan partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan. 4. Masyarakat Untuk mengetahui informasi tentang mata pencaharian masyarakat, tingkat pendidikannya, kesulitan-kesulitan dalam menyekolahkan anak-anaknya, dan motivasi dalam menyekolahkan anaknya. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan, dan bila perlu peneliti mengambil foto masyarakat untuk dijadikan data pendukung. Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tentang tingkat pendidikan masyarakat Desa Srigading dan keadaan umum masyarakat dalam bentuk data masyarakt dalam pembukuan administrasi desa. H. Teknik Penggolahan Data Setelah data terkumpul maka data itu diolah dengan tahap sebagai berikut. 1. Editing, yaitu tahap pemeriksaan kembali data yang telah diperoleh untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan dan kekeliruan dalam proses pengumpulan datanya. Pengeditan dilakukan karena kemungkinan data yang masuk (raw data) tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai dengan kebutuhan.

86 Pengeditan data dilakukan untuk melengkapi kekurangan atau menghilangkan kesalahan yang terdapat pada data mentah. Kekurangan dapat dilengkapi dengan mengulangi pengumpulan data atau dengan cara penyisipan (interpolasi) data. Kesalahan data dapat dihilangkan dengan membuang data yang tidak memenuhi syarat untuk dianalisis 2. Koding, yaitu tahap pengklasifikasian jawaban yang diberikan informan dengan jawaban atau pemberian kode-kode tertentu pada tiap-tiap data termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang sama. Kode adalah simbol tertertu dalam bentuk huruf atau angka untuk memberikan identitas data. 3. Tabulasi, yaitu tahap dimana jawaban yang telah diperoleh setelah melalui tahap editing dan koding, kemudian dibuat dalam bentuk tabel, dengan tujuan untuk menyederhanakan data teresbut agar mudah dipahami. Pada tahapan ini dianggap sudah selesai diproses dan harus segera disusun ke dalam suatu format yang sebelumnya telah dirancang. I. Teknik Analisis Data Analisis data bertujuan untuk mendeskripsikan data ke dalam bentuk yang mudah dipahami dan diinterpretasikan. Moleong (2004: 280) mengemukakan bahwa analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan cara memaparkan, mengelola, menggambarkan, dan menafsirkan hasil penelitian dengan susunan kata-kata dan kalimat sebagai jawaban atas masalah yang diteliti.

87 Pada penelitian kualitatif analisis data dilakukan sejak awal penelitian hingga pelaksanaan akhir suatu penelitian sebab data kualitatif dimungkinkan akan selalu berkembang. Dalam mengolah dan mendeskripsikan data agar lebih bermakna dan mudah dipahami maka penulis menggunakan analisis yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Adapun analisis datanya sebagai berikut. 1. Reduksi data Reduksi data adalah proses analisis untuk memilih, memusatkan perhatian, meyederhanakan, mengabstraksikan serta mentransformasikan data yang muncul dari catatan-catatan lapangan (Patilima, 2005). Mereduksi data berarti membuat rangkuman, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, mencari tema dan pola, serta membuang yang dianggap tidak perlu. Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesisifk dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data, selanjutnya serta mencari data tambahan jika diperlukan. Semakin lama peneliti berada di lapangan, jumlah data akan semakin banyak, semakin kompleks dan rumit. Untuk itulah diperlukan reduksi data sehingga data tidak betumpuk dan mempersulit analisis selanjutnya. Reduksi data dilakukan dengan pertimbangan bahwa data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dipilih dan dipilah sesuai dengan kebutuhan dalam pemecahan masalah penelitian. Dalam mereduksi data setiap peneliti dipandu oleh pertanyaan penelitian yang harus dijawab berdasarkan data. Jawaban pertanyaan tersebut merupakan wujud

88 nyata temuan penelitian. Ketika peneliti menemukan sesuatu (data) yang belum jelas dan belum memiliki pola perlu segera dilakukan pencermatan melalui proses reduksi untuk memahami makna yang terkandung dalam data tersebut atau merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan, dari awal sampai akhir penelitian. Dalam proses reduksi ini peneliti benar-benar mencari data yang benar-benar valid. 2. Penyajian Data Setelah data direduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian (display) data. Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga makin mudah dipahami. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori, diagram alur (flow chart), dan lain sejenisnya. Penyajian data dalam bentuk-bentuk tersebut akan memudahkan peneliti memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja penelitian selanjutnya. Pada langkah ini, peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan cara menampilkan dan membuat hubungan antar fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindak lanjuti untuk mencapai tujuan penelitian. Penampilan atau display data yang baik dan jelas alur pikirnya merupakan hal yang sangat diharapakan oleh setiap peneliti. Display data yang baik merupakan

89 satu langkah penting menuju tercapainya analisis kualitatif yang valid dan handal adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajian antara lain berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan dan bagan. Tujuannya adalah untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan. Oleh karena itu, sajiannya harus tertata secara apik. Penyajian data juga merupakan bagian dari analisis, bahkan mencakup pula reduksi data. Dalam proses ini peneliti mengelompokkan hal-hal yang serupa menjadi kategori atau kelompok satu, kelompok dua, kelompok tiga dan seterusnya. 3. Menarik Kesimpulan atau Verifikasi Langkah berikutnya dalam proses analisis data kualitatif ini adalah menarik kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data. Kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data. Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti kembali ke lapangan maka kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang kredibel. Sejak awal pengumpulan data, peneliti sebaiknya mulai memutuskan antara data yang mempunyai makna dengan data yang tidak diperlukan atau

90 tidak bermakna. Pada langkah verifikasi ini peneliti sebaiknya masih tetap terbuka untuk menerima masukan data. Bahkan pada langkah verifikasi ini sebagian peneliti juga masih kadang ragu-ragu meyakinkan dirinya apakah dapat mencapai kesimpulan pada tingkat final, di mana langkah pengumpulan data dinyatakan telah berakhir. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data harus selalu diuji kebenaran dan kesesuaiannya sehingga validitasnya terjamin. Dalam tahap ini peneliti membuat rumusan proposisi yang terkait dengan prinsip logika, mengangkatnya sebagai temuan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan mengkaji secara berulang-ulang terhadap data yang ada, pengelompokan data yang telah terbentuk dan proposisi yang telah dirumuskan. Langkah selanjutnya yaitu melaporkan hasil penelitian lengkap dengan temuan baru yang berbeda dari temuan yang sudah ada. Setiap kegiatan analisis dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan yang dilakukan mengikuti model interaktif Miles dan Huberman yang dapat digambarkan dengan bagan seperti tampak pada gambar1. Koleksi Data Display Data Reduksi Data Pemaparan Kesimpulan

91 Gambar Analisis Data Model Interaktif dari Miles dan Huberman (1994) Berdasarkan bagan di atas proses analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan dan yang mendukung penelitian. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara mendalam dan dokumentasi. Dari data yang terkumpul selanjutnya adalah mereduksi data tersebut sesuai denga tema penelitian yanng akan disajikan, selanjutnya berdasarkan hasil reduksi data, maka tahap berikutnya adalah memaparkan atau mendeskripsikan menjadi sebuah analisis hasil penelitian. Sebagai tahap terakhir adalah menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis tersebut. J. Keabsahan Data Moleong (2004: 320) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi syarat sebagai berikut. 1. Mendemonstrasikan nilai yang benar. 2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan. 3. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensinya dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya. Untuk melihat tingkat kepercayaan hasil penelitian dapat digunakan beberapa cara yaitu dengan kredibilitas, transferabilitas dan konfirmabilitas. Kredibilitas adalah

92 kesesuaian atara konsep peneliti dengan konsep responden. Peneliti menggunakan teknik triangulasi data, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2004: 330). Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton dalam Moleong, 2004: 331). Dengan menggunakan triangulasi, peneliti dapat me-rechek temuannya dengan berbagai sumber, metode atau teori. Untuk itu menurut Moleong (2004: 332) peneliti perlu melakukan. 1. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan. 2. Mengeceknya dengan berbagai sumber data. 3. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan.