Pengaruh Latihan Pliometrik antara Box Jump dan Leaps terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Kelas XI Geomatika SMK Negeri 1 Bireun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MINARDI

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

BAB I PENDAHULUAN. Melalui olahraga akan dapat ditingkatkan kekuatan keterampilan kerja, kesegaran jasmani

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah atletik. Menurut Yoyo Bahagia (2000:7) Atletik merupakan cabang

BAB I PENDAHULUAN. olahraga lari sekian ratus meter, sepak bola, voli, badminton, lompat jauh,

UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh : Arif Nur Setyawan A BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan atletik. Pelaksanaan lompat dalam perlombaan atletik memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Internasional. Untuk dapat dan menjunjung tinggi nama baik negara kita

PENGARUH LONCAT KATAK DAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh JODIEKA PERMADI

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2016

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER ATLETIK DI SMP NEGERI 1 TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

BAB III METODE PENELITIAN

Yan Indra Siregar. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Proses latihan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dalam proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

PENGARUH ALAT BANTU TERHADAP GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING. (Jurnal Skripsi) Oleh YULI SUPRIHATIN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam cabang olahraga atletik, nomor lompat merupakan nomor lomba

MUHAMMAD IKHWANUDIN NPM

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

PELATIHAN PLYOMETRIC BROAD JUMP

A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI I TAPA.

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

(Study Eksperimen pada Atlit Putra Usia Tahun Atletik Sukoharjo)

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

JURNAL. Oleh: HENGKI SAPUTRA NPM: Dibimbing oleh : 1. BUDIMAN AGUNG PRATAMA, M.Pd 2. YULINGGA NANDA HANIEF, M.Or

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok sebesar 47,6%. Penelitian ini memiliki beberapa implikasi sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlombakan baik di tingkat regional maupun nasional, karena atletik

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SUGENG SANTOSA

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 S K R I P S I

PENINGKATAN HASIL SMASH DENGAN METODE LATIHAN PLIOMETRIK DAN MEMPERHATIKAN PANJANG TUNGKAI

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Terdapat

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh:

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Atletik merupakan aktifitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan

PENGARUH LATIHAN LONCAT NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA EKSTRAKURIKULER PENGEMBANGAN DIRI DI MTs MA ARIF PARE SKRIPSI

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN Vol. 3, No.1, Hal , Juni 2017

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumya, maka. kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik jasmani maupun rohani dan merupakan dasar pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh: I Gede Agus Wirajaya Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

BAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

PERBEDAAN PENGARUH METODE PENGAJARAN DIRECT DAN INDIRECT TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DITINJAU DARI BODY MASS INDEX

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelum eksperimen (pre test) pada kelompok siswa SMA Negeri 1 Gorontalo yang telah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MELALUI LATIHAN BARRIER HOPS (LOMPAT RINTANGAN) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I MOJOROTO TAHUN AJARAN 2014/2015

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN SPEED PLAY TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 TEBO PROPINSI JAMBI

B A B I PENDAHULUAN. 1. Nomor lari ( jarak pendek,menengah dan jauh), 2. Nomor jalan cepat (20 km dan 50 km)

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : GUSTYA YOPIE KURNIAWAN NPM :

III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

SKRIPSI. (S.Pd.) Pada Progam Studi Penjaskesrek. Disusun Oleh : LUKMAN HADI NPM:

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

SURVEI KONDISI FISIK PEMAIN PS. PUTRA SAKTI JOMBANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

BAB I PENDAHULUAN. olahraga tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan prestasi tertinggi hanya

Transkripsi:

Jurnal Serambi PTK, Volume IV, No.1, Juni 2017 ISSN : 2355-9535 12 Pengaruh Latihan Pliometrik antara Box Jump dan Leaps terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Kelas XI Geomatika SMK Negeri 1 Bireun M. Yasin SMK Negeri 1 Bireun ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh latihan Pliometrik Box Jump dan Leaps terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas XI Geomatika SMK N 1 Bireuen tahun 2015, (2) Latihan pliometrik yang lebih baik pengaruhnya diantara latihan Box Jump dan Leaps terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas XI Geomatika SMK N 1 Bireuen tahun 2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, dengan desain Pre Test-Post Test Group Design. Penelitian ini menggunakan penelitian populasi. Sehingga subjek penelitian yang digunakan adalah seluruh populasi yang ada yaitu seluruh siswa kelas XI Geomatika atletik SMK N 1 Bireuen yang berjumlah 22 orang. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah tes lompat jauh dari Aip Syarifudin, (1992:104). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji - t atau uji perbedaan dengan taraf signifikasi 5%, dengan uji prasyarat melalui uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil penelitian dapat diperoleh hal sebagai berikut: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan pliometrik Box Jump dan Leaps terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada siswa kelas XI Geomatika SMK N 1 Bireuen tahun 2015, (t hitung = 2,140 > t tabel = 2,086). (2) Latihan pliometrik Leaps memiliki pengaruh yang lebih baik dan efektif dari pada latihan Pliometrik Box Jump terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada siswa kelas XI Geomatika SMK N 1 Bireuen tahun 2015. Peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok kelompok I (kelompok yang mendapat perlakuan metode Box Jump) = 4,71% < kelompok II (kelompok yang diberi perlakuan Leaps) = 9,33 %. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Pliometrik Box Jump dan leaps terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada siswa XI Geomatika SMK N 1 Bireuen tahun 2015, (2) Latihan pliometrik Leaps memiliki pengaruh yang lebih baik dan efektif daripada latihan Pliometrik Box Jump terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada siswa kelas XI Geomatika SMK N 1 Bireuen tahun 2015. Kata Kunci: Lompat Jauh, Box Jump, Leaps PENDAHULUAN Olahraga merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam pembangunan suatu bangsa. Dengan adanya prestasi olahraga yang baik, harga diri atau martabat dari suatu bangsa akan menjadi lebih baik di mata bangsa atau negara-negara lain. Untuk mencapai hal tersebut, tentu tidaklah mudah dalam meraihnya. Harus ada usaha yang sungguh-sungguh dan kerja keras dari semua pihak yang terlibat di dalamnya, baik bagi

Jurnal Serambi PTK, Volume IV, No.1, Juni 2017 ISSN : 2355-9535 atlet, pelatih, maupun faktor-faktor pendukung lainnya. Dalam upaya meningkatkan kematangan bagi seorang atlet, harus diadakan pembinaan dari usia yang sedini mungkin. Pembinaan dalam cabang olahraga mutlak diperlukan agar dapat berprestasi dengan baik di kelak kemudian hari. Sebab suatu prestasi yang maksimal sangat dipengaruhi oleh bibit yang unggul, yang apabila kita lakukan pembinaan dengan baik. Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang wajib diajarkan kepada peserta didik dari tingkat sekolah paling rendah Taman Kanak-Kanak (TK) sampai Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan (SMA/SMK) bahkan Perguruan Tinggi. Oleh karena itu pendidikan jasmani merupakan salah satu muatan pendidikan dalam segala jenjang tingkatan pendidikan. Selain untuk keseragaman materi pendidikan, juga merupakan salah satu metode pencapaian sasaran pendidikan atau berusaha mencapai suatu taraf prestasi tertentu. Hal ini ditandai dengan sering diadakannya kejuaraan atau perlombaan yang mengikutsertakan pelajar dan memperlombakan nomor-nomor cabang olahraga yang diantaranya adalah atletik. Secara garis besar nomor-nomor atletik yang diajarkan kepada peserta didik meliputi nomor jalan, lari, lompat dan lempar. Dari nomor-nomor atletik tersebut di dalamnya terdapat beberapa nomor yang diperlombakan. Berkaitan dengan nomornomor atletik penelitian ini akan mengkaji dan meneliti nomor lompat. Lompat merupakan salah satu nomor cabang olahraga atletik yang commit to user diajarkan kepada siswa yang di dalamnya terdiri dari nomor: lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, dan lompat galah. Lompat jauh merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik. Dalam nomor lompat di ajarkan beberapa macam gaya yaitu gaya jongkok (sit down in the air), gaya berjalan di udara (walking in the air), dan gaya menggantung (schnepper). Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu gaya dalam lompat jauh yang diajarkan dalam pendidikan jasmani sebelum mempelajari gaya yang lainnya, karena lompat jauh gaya jongkok lebih sederhana dan mudah dibandingkan dengan gaya lainnya. Dikatakan gaya jongkok karena pada saat melayang di udara membentuk sikap jongkok atau seperti orang duduk. Dari ketiga gaya inilah yang membedakan gaya dalam lompat jauh. Di dalam lompat jauh ada 4 tahapan yang harus dikuasai oleh pelompat, meliputi awalan, tolakan, melayang di udara, dan mendarat. Untuk mendapatkan prestasi yang optimal dalam lompat jauh harus ditunjang dengan kemampuan fisik yang prima dan penguasaan 4 tahapan atau tehnik yang baik, karena tujuan utama dalam lompat jauh adalah untuk mencapai jarak lompatan sejauh-jauhnya. Faktor biologis atau fisik yaitu yang berkaitan dengan struktur, postur dan kemampuan biomotorik yang ditentukan secara genetik merupakan salah satu faktor penentu prestasi yang terdiri dari beberapa komponen dasar yaitu: kekuatan (strength), kecepatan (speed), kelentukan (flexibility), kelincahan (agility), daya tahan (endurance), daya ledak (explosive power), keseimbangan (balance), koordinasi (coordination). Kemampuan biomotorik manusia yang komplek ini dapat ditingkatkan sesuai dengan kekhususan cabang olahraga masing-masing. Untuk mencapai prestasi tersebut tidak dapat hanya dengan spekulatif, tetapi harus melalui latihan-latihan yang intensif. Latihan yang dilakukan tersebut tentunya harus bersifat khusus dan mengembangkan komponen-komponen yang diperlukan dalam lompat jauh. Selama ini pelaksanaan latihan yang ada di dalam ekstrakurikuler SMK N 1 Bireuen kurang memperhatikan faktor kemampuan kondisi fisik yang tepat bagi 13

M. Yasin seorang siswa. Selama ini yang menjadi program latihan hanya bertumpu pada latihan tehnik latihan fisik, jadi diperlukan bentuk latihan yang dapat meningkatkan penguasaan teknik, sekaligus meningkatkan kemampuan fisik yang diperlukan untuk lompat jauh. Untuk dapat memberikan latihan fisik dan teknik untuk menunjang prestasi lompat jauh, diperlukan jenis metode latihan yang tepat. Metode yang cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan lompat jauh diantaranya adalah latihan pliometrik. Latihan pliometrik merupakan latihan dengan memanfatkan berat badan sendiri atau menggunakan beberapa alat untuk merangsang latihan. Latihan pliometrik terdiri dari bermacam-macam bentuk pembebanan latihan. Latihan pliometrik yang teratur dengan pembebanan yang tepat merupakan salah satu bentuk dan jenis latihan untuk meningkatkan kemampuan lompat jauh. Karena latihan pliometrik merupakan salah satu metode untuk meningkatkan power khususnya power otot tungkai. Power merupakan aplikasi kombinasi antara kekuatan dan kecepatan yang dikerahkan dalam waktu yang singkat. Power dapat dilatih dan dikembangkan melalui berbagai macam cara, diantaranya latihan pliometrik. Secara umum latihan pliometrik memiliki aplikasi yang sangat luas dalam kegiatan olahraga, dan secara khusus latihan pliometrik sangat bermanfaat untuk meningkatkan power. Tujuan latihan pliometrik adalah kelelahan lokal pada otot dan sistem nerves pusat. Agar latihan dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan, maka harus direncanakan dan diprogramkan dengan baik. Bentuk latihan pliometrik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan fisik sekaligus memperbaiki gerakan teknik tumpuan dan saat melayang di udara cukup bervariasi. Dalam penelitian ini ingin mengembangkan bentuk latihan pliometrik box jump dan leaps. Box jump merupakan bagian dalam latihan daya ledak otot tungkai. Latihan box jump adalah latihan yang gerakannya melompat ke atas bangku dan turun kembali ke bawah dengan kedua tungkai bersama-sama. Sedangkan leaps adalah sikap berdiri tegak satu kaki, sementara kaki yang lain ditekuk ke belakang, sikap tangan di samping badan berjingkat dengan satu kaki. Latihan pliometrik box jump dan leaps merupakan bentuk latihan pliometrik untuk meningkatkan power. Tetapi masing-masing karakteristik yang berbeda-beda, sehingga belum diketahui dengan pasti, mana yang lebih memberikan perbaikan untuk hasil lompatan yang sejauh-jauhnya. Untuk mengetahui bentuk latihan yang manakah yang dapat memberikan pengaruh yang lebih baik dalam latihan, perlu diteliti melalui penelitian eksperimen. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, penulis mengajukan beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah ada perbedaan pengaruh latihan pliometrik box jump dan leaps terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa ekstrakurikuler atletik SMK N 1 Bireuen? 2. Apakah latihan pliometrik leaps lebih baik pengaruhnya dari pada box jump terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa ektrakurikuler atletik SMK N 1 Bireuen? 14

Jurnal Serambi PTK, Volume IV, No.1, Juni 2017 ISSN : 2355-9535 METODE penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dasar penggunaan penelitian eksperimen yaitu kegiatan percobaan yang diawali dengan memberikan perlakuan kepada subjek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes guna mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Sedangkan rancangan yang digunakan yaitu Pretest-Posttest Design. Menurut Sugiyanto (1995: 21) gambar rancangan penelitian eksperimen sebagai berikut: KE 1 Treatment A Pretest MSOP Postest KE 2 Treatment B Pembagian kelompok eksperimen didasarkan pada hasil tes lompat jauh gaya jongkok pada tes awal. Setelah hasil tes awal dirangking, kemudian subjek yang memiliki kemampuan setara dipasang-pasangkan ke dalam kelompok 1 (K1) mendapat perlakuan Latihan box jump dan kelompok 2 (K2) yang mendapat perlakuan Latihan leaps. Dengan demikian kedua kelompok tersebut sebelum diberi perlakuan merupakan kelompok yang sama. Apabila pada akhirnya terdapat perbedaaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan. Pembagian kelompok dalam penelitian ini dengan cara ordinal pairing. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil analisis data hasil tes awal dan tes akhir kemampuan lompat jauh gaya jongkok yang dilakukan pada kelompok I (Box Jump /K1) dan kelompok II (Leaps /K2) disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Analisis Tes Awal Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok K1dan K2 Sebelum Mendapat Perlakuan. Kelompok Tes N Mean SD K1 Awal 11 432,09 23,02 K2 Awal 11 430,73 21,04 15

M. Yasin Tabel 2. Deskripsi Data Hasil Analisis Tes Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok K1 dan K2 Setelah Mendapat Perlakuan Kelompok Tes N Mean SD K1 (Box Jump) K2 (Leaps) Awal 11 432,09 23,02 Akhir 11 452,45 22,57 Peningkatan 20,36 Awal 11 430,73 21,04 Akhir 11 470,91 17,56 Peningkatan 40,18 Dari dua tabel perlakuan di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa kelompok perlakuan dengan bola diumpan teman memberikan pengaruh terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok yang berbeda. Jika antara kelompok atlet yang mendapat perlakuan dengan Box Jump dan Leaps dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok perlakuan Leaps memiliki Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok sebesar 19,82 lebih tinggi dari pada perlakuan dengan Leaps. Sebelum diberi perlakuan kelompok yang dibentuk dalam penelitian, diuji perbedaannya terlebih dahulu. Hal ini dengan maksud untuk mengetahui perbedaan pada kedua kelompok tersebut, selama diberi perlakuan berangkat dari keadaan yang sama atau tidak. Hasil uji perbedaan antara K1 dan K2 sebelum diberi adalah sebagai berikut: Tabel 3. Rangkuman Hasil Perbedaan Tes Awal pada K1 dan K2 Kelompok N M Md t hitung t tabel 5% K1 11 432,09 K2 11 430,73 1,36 0,145 2,086 Untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki presentase peningkatan yang lebih baik, diadakan perhitungan perbedaan persentase peningkatan tiap-tiap kelompok. Adapun nilai perbedaan peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dalam persen pada K I dan K II adalah sebagai berikut: Tabel 4. Rangkuman Hasil Perhitungan Nilai Perbedaan Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dalam Persen pada K1 dan K2. Kelompok N Mean Pretest Mean Md Persentase K1 11 432,09 Posttest 452,45 20,36 Peningkatan 4,71 % K2 11 430,73 470,91 40,18 9,33 % Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa K I memiliki peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok sebesar 4,71 %. Sedangkan K II memiliki Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok sebesar 9,33 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa K II memiliki persentase peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok lebih besar daripada K I. Ditinjau dari pelaksanaannya, latihan leaps menuntut kerja otot-otot tungkai lebih kuat dan cepat agar dapat melompat-lompat setinggi dan sejauh mungkin yang dilakukan secara berkesinambungan. Melompat-lompat dengan 16

Jurnal Serambi PTK, Volume IV, No.1, Juni 2017 ISSN : 2355-9535 satu kaki merupakan gerakan yancgomumkuitptobeursaet,r karena otot-otot tungkai dituntut bekerja untuk mengangkat tubuh dengan satu kaki dan mendarat dengan satu kaki pula, sehingga pada saat mendarat ini kaki kaki menahan berat badan. Melompat dengan berat badan yang berat dan dilakukan dengan cepat, maka otot-otot tungkai menjadi berkembang. Ditinjau dari gerakan latihan pliometrik leaps, gerakan ini menyerupai teknik melompat, dimana pada latihan leaps dilakukan dengan melompat dengan menggunakan satu kaki yang dilakukan dengan kuat dan cepat. Dengan gerakan yang menyerupai teknik melompat, maka latihan leaps ini memberikan kemudahan dalam penguasaan teknik menumpu untuk menolak, kemampuan seorang pelompat mengerahkan power secara maksimal pada teknik yang benar, maka akan diperoleh lompatan yang sejauh-jauhnya sehingga kemampuan lompat jauh dapat di capai lebih maksimal. Dengan hal tersebut, maka Box Jump dapat meningkatkan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok. Dari hasil uji perbedaan yang dilakukan terhadap hasil tes akhir pada kelompok I dan kelompok II, diperoleh nilai t sebesar 2,140 sedangkan t tabel = 2,086. Ternyata t yang diperoleh lebih besar > t tabel, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan perlakuan selama 6 minggu, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes akhir pada kelompok I dan kelompok II. Karena sebelum diberi perlakuan kedua kelompok berangkat dari titik tolak yang sama, maka perbedaan tersebut adalah karena perbedaan pengaruh dari perlakuan yang diberikan. Pengaruh suatu metode itu bersifat khusus, sehingga perbedaan karakteristik latihan dapat menghasilkan pengaruh yang berbeda. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan pengaruh antara Box Jump dan Leaps terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dapat diterima. Kelompok I yang diberikan Box Jump memiliki nilai persentase peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok sebesar 4,71 %. Sedangkan pada kelompok II yang diberikan Leaps memiliki peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok sebesar 9,33%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok II memiliki persentase peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok lebih besar dari kelompok I. Leaps ternyata dapat memberikan rangsangan yang lebih efektif meningkatkan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok. Pelaksanaan Leaps dilakukan dengan melompat dengan satu kaki dan medarat dengan satu kaki yang sama yang dilakukan secara cepat dan berkesinambungan. Gerakan yang demikian menuntut kerja otot tungkai dengan kuat dan cepat, sehingga unsur utama power otot tungkai dikembangkan secara maksimal. Selain itu, latihan leaps gerakannya menyerupai teknik menumpu untuk melompat pada lompat jauh. Gerakan menumpu untuk melompat yang dikembangkan dalam latihan leaps, maka kemampuan menumpu untuk menolak berkembang dengan baik. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan pliometrik box jump dan leaps terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada siswa ekstrakurikuler SMK N 1 Kedawung Sragen tahun 2013, (t hitung = 2,140 > t tabel= 2,086). 17

M. Yasin 2. Latihan pliometrik Leaps memiliki pengaruh yang lebih baik dan efektif dari pada latihan pliometrik Box Jump terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada siswa ekstrakurikuler SMK N 1 Kedawung Sragen tahun 2013. Peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok kelompok I (kelompok yang mendapat perlakuan metode Box Jump) = 4,71 % < kelompok II (kelompok yang diberi perlakuan Leaps) = 9,33 %. 18 DAFTAR PUSTAKA Agus Mukholid. (2004). Pendidikan Jasamani dan Olahraga.Jakarta: Yudistira. Andang Suherman. (2000). Dasar-dasar Penjas. Jakarta: Depdinas. Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Dengan Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Depdiknas. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Pra Sekolah Dasar dan Menengah Ketentuan Umum. Jakarta: Depdiknas. Djoko Pekik Irianto. (2004). Bugar dan Sehat Dengan Olahraga. Yogyakarta : Andi Offset John D. Tenang. (2008) Mahir Bermain Futsal Dilengkapi Teknik dan Strategi Bermain. Bandung: PT Mizan Pustaka Muhajir. (2006). Pendidikan Jasmani Teoridan Peraktik 1. Jakarta: Erlangga. Leon AS, Ed. (1997). Physical Acivity & Cardiovascular Health Champign: Human Kinetic pub: 16 &23 Mochamad Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Dirjen Dikti P2LPTK. Dekdikbud. Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Nurhasan, Cholil. (2007). Tes dan pengukuran. Bandung : FPOK UPI Bandung Nurhasan. (2005). Aktivitas Kebugaran. Jakarta. Depdiknas. Nurul, Zuriah. (2007). Metode Peelitian Sosial dan Pendidikan, Teori-Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara. Riduwan. (2009). Pengantar Statistika sosial. Bandung: Alfabeta. Roji. (2006). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan kelas VII. Jakarta: Erlangga. Sadoso Sumosardjuno. (1989). Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Berolahraga. Jakarta: Galamedia. Sadoso Sumosardjuno. (1992). Pengetahuan Praktis Kesehatan dan Olahraga. Jakarta: Pustaka Kartini. Sajoto. M. (1995). Pebinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud Sukadiyanto. (2007). Majalah Olahraga. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan. Sutanti. (2007). Perbedaan Status Kebugaran Jasmani Antara yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bola Basket dan Sepak Bola Pada Siswa Putra SMA Islam Agung 1 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007. (Skripsi). Yogyakarta: FIK Universitas Negeri Yogyakarta. Syamsul Yusuf LN. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.