USUL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM PENGEMBANGAN INDIVIDUAL DOSEN TAHUN 2014/2015

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODEL TES KOMPETENSI BERBAHASA SEBAGAI UPAYA MEMARTABATKAN BAHASA MELAYU DI ASEAN ABSTRAK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA

EVALUASI KEBIJAKAN UJI KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA (UKBI)

TOTOBUANG Volume 4 Nomor 2, Desember 2016 Halaman

BAB II KEMAHIRAN BERBAHASA ARAB

2016, No MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG STANDAR KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA. BAB I KETENTUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN MUTU PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) YANG PROFESIONAL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA

KEMAMPUAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN SOAL UKBI DI PEKANBARU. Elvina Syahrir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UKBI SEBAGAI BENTENG PERTAHANAN DALAM MENGHADAPI BANGSA ASING. Anggun Citra Sari Dewi FKIP Universitas Bengkulu

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Karena sangat penting penggunaan dan fungsinya

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang berlaku dan harus pandai memilih kata-kata yang tepat agar apa

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berawal dari asumsi bahwa bahasa merupakan sarana berkomunikasi antar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Winni Siti Alawiah, 2013

PENGEMBANGAN TES KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA RAGAM BISNIS BAGI PENUTUR ASING BERBASIS PENDEKATAN INTEGRATIF

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pemeliharaan

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: DEBAT BAHASA INDONESIA LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA SISWA SMK TINGKAT NASIONAL

Kurikulum Bahasa Arab Berbasis Kompetensi Oleh Syihabuddin *)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

I. PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satu di ataranya adalah faktor guru. Guru memegang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, mengembangkan gagasan dan perasaan serta dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

1. NAMA GURU/ CALON GURU :

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD)

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) OLEH

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ENI SUKESI SDN Jantok I, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

I. PENDAHULUAN. Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

96. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN INDIKATOR DALAM UPAYA MENCAPAI KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KABUPATEN KARANGANYAR JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh : Sri Wahyuni NIM X BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

ANALISIS GEJALA KONTAMINASI, PENGGUNAAN BAHASA ASING DAN DAERAH DALAM BERITA POLITIK SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-NOVEMBER 2009 SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN SMS PADA RUBRIK GAUL DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI DESEMBER-JANUARI 2009/2010 SKRIPSI

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

23. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin Untuk Paket C Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

20. Mata Pelajaran Bahasa Jerman Untuk Paket C Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat utama yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)

Jurnal Noken 2(1)

8. Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa. (Cetakan pertama 2011). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

91. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa

19. Mata Pelajaran Bahasa Arab Untuk Paket C Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelak di kehidupan yang akan datang. Harapan dan cita-cita para orang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA (PS S2 PBI)

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS VI SD PABELAN III TAHUN AJARAN 2009 SKRIPSI

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS III SDN 05 KARANGREJO TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, seseorang perlu mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

PROPOSAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

Transkripsi:

USUL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM PENGEMBANGAN INDIVIDUAL DOSEN TAHUN 2014/2015 PENINGKATAN KOMPETENSI BERBAHASA INDONESIA GURU MIM DI KECAMATAN MATESIH MELALUI KEGIATAN BEDAH SOAL UJI KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA (UKBI) Oleh Laili Etika Rahmawati, S.Pd., M.Pd. Rina Untari (A310110168) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Judul : Peningkatan Kompetensi Berbahasa Indonesia Guru MIM Kecamatan Matesih melalui Kegiatan Bedah Soal Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) A. Analisis Situasi Menguasai empat keterampilan berbahasa dan struktur tata bahasa baku bahasa Indonesia merupakan keniscayaan yang harus dimiliki oleh guru, termasuk di dalamnya adalah guru sekolah dasar. Kemampuan menguasai keterampilan berbahasa akan berdampak langsung pada bahasa yang digunakan pada saat mengajar peserta didiknya. Jika guru mempunyai perilaku berbahasa yang baik dan benar maka siswa-siswa yang diajar dapat meniru perilaku tersebut. Pada bulan Maret 2014, tim pengabdian mengadakan analisis situasi dan analisis kebutuhan guru tentang UKBI. Analisis situasi ini dilaksanakan di Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar. Adapun objek yang diwawancarai dan digali informasinya adalah guru-guru MIM di Kecamatan Matesih. Di Kecamatan Matesih terdapat lima MIM, yaitu: (1) MIM Ceporan; (2) MIM Mergomulyo; (3) Parakan; (4) Dungbang; dan (5) Ngwaru. Dari kelima MIM tersebut terdapat 48 guru dan karyawan, dari jumlah tersebut terdapat 10 guru yang sudah bersertifikat pendidik dan satu orang guru yang sedang dalam tugas PPG. Sertifikat pendidik merupakan penunjuk tingkat profesionalisme guru. Sepuluh guru yang telah bersertifikat semuanya berstatus sebagai PNS, dengan kata lain guru swasta memerlukan adanya pencerahan agar mampu meningkatkan profesionalitasnya sehingga kualitas pendidikan dapat meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan pelatihanpelatihan pada guru yang dapat menunjang peningkatan profesionalitasnya. Salah satu hal penting yang perlu diketahui guru adalah UKBI. Sebagian besar guru mengakui bahwa UKBI merupakan hal yang sangat asing untuk mereka. Ada beberapa guru yang pernah mendengar tentang UKBI dari guru lain yang kebetulan tahun 2012 mengikuti tes UKBI yang diadakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. 2

Berdasarkan pengalaman tersebut, maka mereka merasa perlu untuk mengetahui ihwal UKBI dan memahami setiap seksi yang diujikan dalam UKBI. Untuk itu, perlu ada kegiatan yang dapat memfasilitasi guru-guru untuk dapat memahami UKBI. Salah satu kegiatan yang dapat dilaksanakan adalah bedah soal UKBI. B. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian UKBI Uji kemahiran berbahasa merupakan jenis tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan berbahasa peserta uji tanpa melihat dari mana dan kapan kemampuan berbahasa peserta itu diperoleh. Isi dan penyusunan tes jenis ini tidak dikaitkan dengan silabus atau program pengajaran bahasa tertentu (Heaton dalam Widiastuti, 2006: 61). Oleh karena itu, uji kemahiran berbahasa dapat digunakan untuk memprediksi kemampuan berbahasa peserta uji. UKBI dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kemahiran seseorang berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, peserta uji akan lebih mudah meningkatkan diri dalam bahasa Indonesia, khususnya ragam resmi. Dengan mengetahui kemampuan berbahasa Indonesia, peserta uji akan lebih mudah meningkatkan diri dalam kemahiran berbahasa Indonesia. UKBI merupakan tes baku yang dikembangkan sesuai dengan teori pengujian modern dan dirancang untuk mengukur kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulis. UKBI telah diujikan kepada penutur bahasa Indonesia yang berasal dari beragam strata sosial, pekerjaan, dan latar belakang pendidikan. Selain itu, UKBI juga telah diujikan kepada penutur asing (Solihah dan Dony, 2005:1) UKBI dimaksudkan sebagai instrumen untuk mengukur tingkat kemahiran berbahasa peserta uji berdasarkan perangkat soal dan menetapkannya di dalam sebuah rentang skor. Setiap peuji mendapatkan skor sehingga terjadi penjenjangan tingkat kemahiran. Penjenjangan seperti itu bermanfaat untuk menetapkan prasyarat kemahiran berbahasa, misalnya, dalam pengangkatan tenaga kerja pada 3

bidang tertentu, penempatan seseorang pada suatu posisi pekerjaan, atau penerimaan peserta didik pada lembaga pendidikan. Konsep UKBI adalah mengukur kemampuan seseorang menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dalam berbagai ranah kehidupan melalui pemahaman dan pengungkapan wacana tulis dan lisan serta kepekaan terhadap penggunaan kaidah. Ranah kehidupan berbahasa itu terdiri atas kecakapan hidup yang bersifat umum (generic life skill) yang mencakupi kecakapan kesintasan (survival) dan kemasyarakatan (sosial) serta kecakapan hidup yang bersifat khusus (specific life skill) yang mencakupi kecakapan keprofesian (vokasional) dan keilmiahan (akademik). 2. Pemeringkatan UKBI Solihah dan Dony (2005:3) menyatakan bahwa untuk menempatkan kemahiran berbahasa peserta uji, UKBI menentukan tujuh peringkat kemahiran berbahasa Indonesia dan ditafsirkan ke dalam tujuh predikat. Ketujuh peringkat dan predikat tersebut ditentukan berdasarkan rentang skor yang ditetapkan dalam UKBI. Berikut adalah tabel pemeringkatan hasil UKBI. Tabel 1. Pemeringkatan Hasil UKBI Rentang Skor Peringkat Predikat 816-900 I Istimewa 717-815 II Sangat unggul 593-716 III Unggul 466-592 IV Madya 346-465 V Semenjana 247-345 VI Marginal 162-246 VII Terbatas Tim UKBI (2003: 11-13) mendeskripsi ketujuh peringkat itu adalah sebagai berikut. Peringkat I, Istimewa, predikat yang menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sempurna dalam berkomunikasi dengan menggunakan 4

bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan akademik dan lain-lain, yang bersangkutan tidak mengalami kendala. Peringkat II, Sangat unggul, predikat yang menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sangat tinggi dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan akademik yang kompleks, yang bersangkutan mungkin masih mengalami kendala, tetapi tidak untuk keperluan yang lain. Peringkat III, Unggul, predikat yang menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang tinggi dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan akademik dan vokasional yang kompleks, yang bersangkutan mungkin masih mengalami kendala. Peringkat IV, Madya, predikat yang menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang cukup dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan vokasional yang kompleks, yang bersangkutan masih mengalami kendala dan kendala tersebut makin besar dalam berkomunikasi untuk keperluan akademik. Peringkat V, Semenjana, predikat yang menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang cukup dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan akademik, yang bersangkutan sangat terkendala. Untuk keperluan vokasional dan sosial yang kompleks, yang bersangkutan masih mengalami kendala, tetapi tidak terkendala untuk keperluan vokasional dan sosial yang tidak kompleks. Peringkat VI, Marginal, predikat yang menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang kurang dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan sosial yang tidak kompleks, termasuk keperluan survival, yang bersangkutan masih mengalami kendala. Akan tetapi, untuk keperluan sosial yang kompleks, yang bersangkutan masih mengalami kendala. Hal ini berarti yang bersangkutan belum siap berkomunikasi untuk keperluan vokasional, apalagi untuk keperluan akademik. 5

Peringkat VII, Terbatas, predikat yang menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sangat kurang dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini, yang bersangkutan hanya siap berkomunikasi untuk keperluan survival. Pada saat yang sama, predikat ini juga menggambarkan potensi yang bersangkutan dalam berkomunikasi masih sangat besar kemungkinannya untuk ditingkatkan. 3. Materi UKBI Materi UKBI berupa penggunaan bahasa Indonesia yang digunakan dalam berbagai bidang, seperti sejarah, kebudayaan, hukum, dan ekonomi. Materi itu diambil dari berbagai sumber, antara lain, media massa (elektronik dan cetak) dan/ atau buku-buku. Dengan materi itu, UKBI menguji kompetensi berkomunikasi lisan dan tulis dalam bahasa Indonesia, baik yang menyangkut kemampuan reseptif maupun kemampuan produktif. Kemampuan reseptif berkaitan dengan pemahaman isi wacana lisan dan isi wacana tulis serta kepekaan terhadap kaidah bahasa Indonesia. Kemampuan reseptif diujikan dalam bentuk soal pilihan ganda dengan empat opsi. Kemampuan produktif berkaitan dengan keterampilan menggunakan bahasa Indonesia secara tulis dan lisan. Keterampilan menggunakan bahasa Indonesia tulis diukur melalui penyusunan wacana tulis. Keterampilan menggunakan bahasa Indonesia lisan diukur melalui wawancara yang meliputi monolog dan dialog (Tim UKBI, 2003: 4). 4. Komposisi Soal UKBI diwujudkan dalam bentuk baterai A, B, C, dan D. Atas bobot soal atau tingkat kesukarannya, baterai UKBI dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Tipe 1 dirancang bagi mereka yang memiliki kebutuhan komunikasi yang lebih kompleks untuk tujuan vokasional dan/ atau akademik. Sementara itu, tipe 2 dirancang bagi mereka yang memiliki kebutuhan komunikasi yang lebih sederhana untuk tujuan sosial dan/ atau vokasional. Dengan demikian, soal dalam baterai tipe 1 memiliki tingkat kesukaran yang lebih tinggi atau bobot yang lebih berat daripada soal dalam baterai tipe 2. Komposisi setiap baterai adalah sebagai berikut. 6

Tabel 2. Komposisi Soal UKBI Baterai Seksi I II III IV V A V v v v v B V v v v C V v v v D V v v Seksi I: Mendengarkan/ Menyimak (40 butir soal, ±25 menit), seksi ini bertujuan untk mengukur kemampuan memahami informasi yang diungkapkan secara lisan, baik dalam bentuk dialog maupun monolog yang membahas berbagai situasi, kondisi, dan topik. Seksi ini terdiri atas empat buah dialog dan empat buah monolog. Setiap dialog dan monolog diiringi lima butir soal pilihan ganda yang harus dijawab sekaligus ketika dialog dan monolog tersebut diperdengarkan. Seksi II, Merespons Kaidah (25 butir soal, 20 menit), seksi ini bertujuan untuk mengukur kemampuan merespons kaidah bahasa Indonesia ragam formal: ejaan, bentuk dan pilihan kata, serta struktur kalimat. Soal dalam seksi ini terdiri atas satu atau dua kalimat yang memiliki dua bagian yang bergaris bawah dan bercetak tebal. Salah satu bagian itu berisi kesalahan dalam penerapan kaidah bahasa Indonesia. Peserta harus menentukan satu bagian yang berisi kesalahan dan menentukan salah satu dari dua pilihan jawaban di bawahnya sebagai jawaban yang betul. Seksi III, Membaca (40 butir soal, 45 menit), seksi ini bertujuan untuk mengukur kemampuan memahami informasi yang disampaikan dalam bentuk wacana tulis atau bacaan. Bacaan tersebut disajikan dalam berbagai laras bahasa bidang ilmu. Dalam seksi ini terdapat lima bacaan yang masing-masing diiringi delapan butir soal pilihan ganda. Seksi IV, Menulis (100-200 kata, 30 menit) seksi ini bertujuan untuk mengukur kemampuan menggunakan bahasa Indonesia tulis sehubungan dengan informasi yang terdapat dalam diagram, tabel, atau gambar lain. 7

Seksi V: Berbicara (monolog dan/ atau dialog, ± 15 menit), seksi ini bertujuan untuk mengukur kemampuan menggunakan bahasa Indonesia lisan sehubungan dengan informasi yang berkaitan dengan diagram, tabel, atau gambar lain. D. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan hasil analisis situasi yang telah dilakukan dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut. 1. Guru (khususnya guru MIM di Kecamatan Matesih) belum mengetahui tentang adanya UKBI yang dikembangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2. Guru yang sudah mengetahui tentang UKBI bersumber dari cerita orang lain secara nonformal yang berdampak pada munculnya rasa penasaran. 3. Jika suatu saat ada kebijakan untuk melaksanakan UKBI, guru merasa belum memiliki bekal untuk melaksanakan itu. Berdasarkan hasil identifikasi masalah tersebut dapat dirumusakan beberapa masalah berikut ini. 1. Guru perlu dibina dan difasilitasi untuk memahami ihwal UKBI agar dapat meningkatkan profesionalitasnya. 2. Guru perlu mendapatkan informasi yang komprehensif tentang UKBI dari narasumber yang kompeten. 3. Guru perlu mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu ada kebijakan tentang UKBI dengan cara diberikan pembekalan. E. Tujuan Kegiatan Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah: 1. menjelaskan tentang ihwal UKBI dan melaksanakan bedah soal UKBI; 2. meningkatkan kompetensi guru MIM di Kecamatan Matesih melalui bedah soal UKBI; 3. memperluas wawasan para guru tentang konsep UKBI; 8

4. menjalin kerjasama kelembagaan antara Program Studi Pendidikan Bahas dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan guru-guru guru-guru MIM di Kecamatan Matesih. F. Manfaat Kegiatan Manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain: 1. terjalinnya hubungan yang harmonis antara Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan guru-guru MIM di Kecamatan Matesih; 2. menambah pengetahuan tentang UKBI; 3. para dosen dan mahasiswa PBSI dapat mengembangkan ilmunya, sekaligus menyumbangkannya. G. Kerangka Pemecahan Masalah Pengabdian masyarakat ini secara umum akan memaparkan tentang ihwal UKBI dan dilanjutan dengan simulasi UKBi serta bedah soal UKBI. H. Khalayak Sasaran Antara yang Strategis Sasaran di dalam pengabdian masyarakat ini adalah guru-guru MIM Kecamatan Matesih I. Jadwal Kegiatan Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 di Matesih, Karanganyar. J. Organisasi Pelaksana 1. Ketua: Nama : Laili Etika Rahmawati, S.Pd., M.Pd. NIK : 100.1356 Jabatan : Asisten Ahli Pangkat/Golongan : Penata Muda/ III a 9

2. Anggota Nama NIM Semester : Rina Untari : A310110168 : VII K. Rencana Beaya 1. Sumber Dana : Pengembangan Individual Dosen UMS 2014/2015 2. Rincian Anggaran: a. Penyusunan proposal : Rp 250.000,00 b. Akomodasi : Rp 300.000,00 c. Penggandaan materi : Rp 200.000,00 c. Transportasi (2) : Rp 500.000,00 d. Penyusunan laporan : Rp 250.000,00 ----------------------------------------------------------------------- Jumlah : Rp 1.500.000,00 Daftar Pustaka Solihah, Atikah dan Dony Setiawan. 2005. Bedah Soal UKBI. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Peniikan Nasional. Tim UKBI. 2003. Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, Depdiknas. Widiastuti, Udiati. 2006. Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia sebagai Sarana Evaluasi dalam Perencanaan Bahasa di Indonesia. Dalam Linguistik Indonesia, Tahun ke-24, Nomor 1, Februari 2006. 10