BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi semakin pesat dari

BAB I PENDAHULUAN. seseorang kepada suatu organisasi tingkah laku yang lebih tinggi berarti

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bidang teknologi informasi dan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN. Miskwoski, 2005). (Marbach- Ad & Sokolove, 2000). interaksi dengan dunia sosial dan alam. Berdasarkan hasil observasi selama

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

dari proses maupun hasil pendidikan (Trianto, 2010:7-8).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN (MOODLE) BUDIDAYA JAMUR KUPING PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. baik itu sosial, ekonomi, budaya, bisnis, bahkan pendidikan. Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi siswa dengan lingkungannya

I. PENDAHULUAN. Dalam bidang pendidikan, perubahan-perubahan ini telah memberikan

I. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

I. PENDAHULUAN. alam, meliputi segala akibat dan dampak terhadap kehidupan. Ilmu tersebut selalu

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu dan teknologi bekembang dengan pesat. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi yang

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN DIFFERENTIAL

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi sekarang ini sudah seperti kebutuhan pokok manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Komputer merupakan produk kemajuan teknologi yang mampu. melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

BAB I PENDAHULUAN. serta menghindari terjadinya verbalisme yang terus-menerus. Penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN No.20 tahun 2003).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iman Fushsilat, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah RahmaAditya M Kurnia,2014

I. PENDAHULUAN. tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. geometri, dan analisis (Hamzah Uno, 2007: 129). mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. mudah, baik informasi visual, audio, maupun audio visual dan dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran biologi penguasaan konsep-konsep biologi sangat

BAB I PENDAHULUAN. dibuka secara elektronik melalui komputer sesuai dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

ALFANIYA KHASANAH A

BAB I PENDAHULUAN. Belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan, dalam praktiknya

BAB I PENDAHULUAN. dan peserta didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003). Belajar memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sekarang ini tentu menuntut kita sebagai pelaksana pendidikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia, oleh karena itu di sekolahsekolah

BAB I PENDAHULUAN. ketika guru menghadapai peralatan atau media praktek yang kurang memadai

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dimana objeknya adalah benda benda alam. Ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bidang informasi dan komunikasi mengalami perkembangan yang begitu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penjuru dunia secara cepat dan melimpah ruah. Untuk dapat tampil unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masyarakat Indonesia sekarang memasuki era dimana seluruh aspek kehidupan baik secara sosial, ekonomi, politik,

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,

BAB I PENDAHULUAN. Bandung penguasaan materi peserta didik kelas VIIC dalam mengidentifikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pembuka dalam penelitian yang dilakukan. Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar oleh individu yang berakibat pada perubahan tingkah laku individu tersebut. Perubahan tingkah laku disebabkan oleh perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Perubahan tingkah laku yang terjadi selama proses belajar menurut Arsyad (2007: 1) dipengaruhi oleh interaksi antara individu dengan lingkungan belajarnya, antara lain guru, fasilitas sekolah, dan media pembelajaran. Rendahnya kemampuan kognitif siswa dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi kurikulum, sarana dan prasarana, guru dan situasi lingkungan, sedangkan faktor internal meliputi kesehatan, motivasi, sikap, perasaan dan emosi (Munadi, 2008:35). Media belajar merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi rendahnya kemampuan kognitif siswa. Kurangnya pemakaian media belajar menyebabkan siswa sulit memahami materi pelajaran. Namun semakin banyak siswa menggunakan media belajar semakin banyak pula pikiran dan gagasan yang dimilikinya, atau semakin tinggi kemampuan kognitifnya (Arsyad, 2008:10). Lingkungan belajar menjadi faktor penting dalam proses belajar yang tidak dapat diabaikan, lingkungan yang mendukung perubahan siswa dalam 1

2 menerima materi pelajaran yang dapat mengubah pola pikir siswa terhadap pengetahuan baru yang diterimanya. Idealnya lingkungan belajar yang mendukung proses belajar dengan baik yaitu adanya perpaduan antara guru, fasilitas sekolah, dan media pembelajaran. Perpaduan tersebut merupakan kecakapan dari guru untuk memanfaatkan fasilitas sekolah dan digunakan sebagai media pembelajaran, misalnya guru memanfaatkan fasilitas berupa seperangkat komputer yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran berbasis komputer. Lingkungan belajar yang ideal seperti yang telah disebutkan di atas dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar dan mampu merubah tingkah laku siswa yang dapat diidentifikasi dari hasil belajar siswa. Hasil belajar menurut Sudjana (2010: 22) merupakan kemampuan yang dimiliki tiap siswa dari hasil pengalaman belajar. Hasil belajar menjadi tolak ukur keberhasilan siswa dalam proses belajar. Dengan kemajuan teknologi memungkinkan pelajaran disajikan dengan cara yang berbeda, misalnya teknologi multimedia yang memiliki kemampuan untuk menjadi media pembelajaran lebih lengkap. Menurut Munadi (2008:158), multimedia merupakan suatu system komputer yang terdiri atas hardware dan software yang memberikan kemudahan untuk menggabungkan gambar, video, grafik, animasi dengan suara, animasi dengan teks. Multimedia merangkum berbagai media dalam software sehingga memudahkan guru untuk menyampaikan bahan pengajaran serta pelajar dapat mengulang materi pelajaran dalam kecepatannnya masing-masing. Berdasarkan pernyataan di atas bentuk pembelajaran yang dapat digunakan siswa adalah melalui penggunaan media pembelajaran yang diharapkan mampu menstimulasi siswa dalam memahami dan mengaplikasikan materi pembelajaran serta mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan. Penggunaan

3 media pembelajaran perlu memperhatikan fasilitas yang mendukung dan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran (Rustaman, 2003: 146). Kelengkapan fasilitas yang ada pada sekolah dapat menunjang kegiatan pembelajaran, kecakapan siswa, dan kemudahan dalam penyampaian materi pembelajaran. Media pembelajaran yang inovatif menurut Arsyad (2007: 16) dapat merangsang siswa untuk lebih termotivasi dalam belajar dengan adanya motivasi dalam belajar akan berpengaruh terhadap hasil belajar diantaranya akan meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Ragam media pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan antusias siswa dalam pembelajaran serta dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi pembelajaran antara lain media bebasis manusia, media bebasis cetak, media bebasis visual, media bebasis audio visual dan media bebasis komputer. Penggunaan media dalam proses pembelejaran dapat menarik minat dan motivasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002:2) Pertama pembelajaran akan lebih menarik siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa. Kedua bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa mencapai tujuan pembelajaran lebih baik. Ketiga, siswa lebih banyak kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian dari guru tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemostrasikan, dan lain-lian. Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari pencapian tujuan yang telah ditetapkan, dalam pelaksanaan peroses pembelajaran kita tidak bisa melakukan pengajaran begitu saja secara spontan tetapi harus melalui perencanaan yang kita kenal dengan perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran inilah yang akan menentukan kemana arah atau kegiatan apa saja

4 yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, begitu juga perencanaan terhadap pengunaan media apa yang cocok untuk pembelajaran tersebut. Dalam pembelajaran, ada beberapa media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu salah satunya adalah menggunakan aplikasi media flash flip book. Pada awalnya, flip book adalah salah satu jenis animasi klasik yang di buat dari setumpuk kertas menyerupai buku tebal, pada setiap halamannya digambarkan proses tentang sesuatu yang nantinya proses tersebut terlihat bergerak atau beranimasi. Seiring dengan perkembangan zaman, telah banyak vendor yang menyediakan perangkat lunak untuk membuat media Flip book, misalnya Macromedia yang mengeluarkan software flash flip book. Dengan software ini, media pembelajaran yang disajikan tidak hanya dapat menampilkan teks, tetapi juga video, suara, dan gambar. Media audio visual dapat menyampaikan pengertian atau informasi dengan cara yang lebih konkrit atau lebih nyata daripada yang dapat disampaikan oleh kata-kata yang diucapkan. Dengan melihat sekaligus mendengar, orang yang menerima pelajaran dapat lebih mudah dan lebih cepat mengerti. Di SMA Negri 1 Majalaya banyak siswa yang kesulitan belajar pada topik materi pengenalan dan pengolahan data dengan menggunakan aplikasi excel 2010 pada mata pelajaran TIK. Menurut lembaga Pusat Kurikulum, mata pelajaran TIK pada jenjang SMA/MA mencakup penguasaan keterampilan komputer, prinsip kerja berbagai jenis peralatan komunikasi dan cara memperoleh, mengolah dan mengkomunikasikan informasi. Pelajaran ini merupakan kelanjutan dari pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah diperoleh pada jenjang SMP/MTs, sekaligus sebagai bekal bagi peserta didik untuk beradaptasi dengan dunia kerja dan perkembangan dunia termasuk pendidikan pada jenjang

5 yang lebih tinggi. Pada materi ini banyak konsep-konsep yang sulit dipahami siswa karena peroses yang bersifat parktikum, Tidak dapat diamati hanya dengan penyampaiaan secara metode ceramah dari guru ke siswa karena keterbatasan laboratorium. Fasilitas yang ada pada SMA Negeri 1 Majalaya adalah terdapat satu lab komputer yang berisi 25 unit komputer, dengan fasilitas yang ada praktikum peserta didik perkelas dibagi menjadi dua kelompok untuk jumlah total keseluruhan kelas satu sampai kelas tiga adalah 15 kelas. Hal ini membuat pihak sekolah harus memecah kembali kelompok jadwal untuk melakukan praktikum menjadi jarang dilakukan sehingga, terhambatnya penyampaian materi pelajaran pada materi ini dan siswa cenderung memiliki nilai yang lebih rendah. Rendahnya perolehan hasil belajar siswa dapat dilihat pada hasil ujian semester awal yang diperoleh pada tahun 2012-2013 dengan nilai rata-rata 63.2 tertinggi 80.3 dan terendah pada 44.5. Perolehan ini menunjukan bahwa hasil belajar pada mata pelajaran TIK masih kurang memuaskan karena rata-ratanya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum yaitu 70.0. Sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh guru bidang studi TIK di SMA Negeri 1 Majalaya. Dengan fasilitas yang ada saat ini, para siswa SMA Negeri 1 Majalaya memanfaatkan buku teks karangan penerbit sebagai sumber belajar dalam pelajaran TIK. Sebagai salah satu bentuk media gambar yang disertai suara dengan penyajian yang lebih variatif, penggunaan media flash flip book diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dibandingkan dengan buku teks. Penggunaan media flash flip book dalam proses pembelajaran merupakan salah satu alternatif yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang ada mengenai keterbatasan fasilitas dan pada akhirnya mampu meningkatkan kognitif siswa yang dapat dilihat dari ketercapaian hasil belajar siswa.

6 Hasil belajar sendiri disini merupakan hasil penelitian terhadap kemampuan yang dimiliki siswa yang dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh siswa dari serangkaian tes yang dilaksanakan setelah siswa mengikuti proses pembalajaran yang mencakup bidang kognitif aspek pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Hasil belajar diperlukan untuk mengevaluasi apakah kegiatan belajar dan pembelajaran terlah berjalan dan mencapai hasil sebagaimana telah ditetapkan sebelumnya yang telah dituangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Dalam Kaitannya dengan proses pembelajaran banyak teori belajar yang menekankan pentingnya aktivitas siswa dalam belajar. Namun bagaimana sebenarnya hubungan antara aktivitas belajar dengan kemampuan kognitif siswa. Aktivitas belajar siswa mencangkup dua aspek yang tidak dapat dipisahkan, yakni aktivitas mental (emosional-intelektual-sosial) dan aktivitas motorik (gerakan fisik). kedua aktivitas tersebut saling berkaitan satu sama lainnya, saling mengisi dan menentukan. Menurut sudjana (1991:60) semakin tinggi aktivitas mental, semakin bobot aktivitas belajar siswa, dan semakin kompleks usaha guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Sedangkan penyajian buku teks cenderung lebih informatif dan lebih menekankan pada sajian materi ajar dengan cakupan yang luas dan umum. Sedangkan penyajian pesan dengan animasi atau video komputer lebih singkat dan padat. Beberapa penelitian tentang penggunaan media pembelajaran antara lain: Faojin (2008) dengan penelitian Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Fiqih untuk meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik yang menghasilkan efektivitas pengembangan model, yakni: terjadi peningkatan aktivitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, tedapat peningkatan hasil yang lebih tinggi antara pretes dan posttes pada setiap siklusnya, adanya

7 perbedaan yang signifikan dan lebih tinggi antara hasil posttest dengan hasil ulangan harian kompetensi dasar sebelum penelitian, dan terjadi peningkatan jumlah peserta didik yang tuntas belajar berdasarkan SKBM madrasah dan SKBM nasional pada setiap siklusnya. Sementara penelitian Gunawan (2008) dengan judul Model pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Berfikir Kritis Calon Guru Pada Materi Elastesitas menemukan bahwa penelitian menunjukan peningkatan penguasaan konsep, keterapilan generic sains dan keterampilan kritis mahasiswa calon guru yang belajar menggunakan multimedia interaktif dapat meningkatkan kemampuan inferensi logika, membangun konsep, dan membuat kesimpulan dari suatu permasalahan lebih baik jika dibandingkan dengan yang diajarkan secara konvensional. Secara umum mahasiswa dan dosen memberikan tanggapan yang positif terhadap model pembelajaran berbasis multimedia interaktif ini. Penggunaan media dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Hal itu merupakan upaya peningkatan kualitas interaksi guru dan peserta didik. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat mengkomunikasikan materi pembelajaran kepada peserta didik guna memberikan rangsangan terhadap pikiran, perhatian, minat agar terjadi proses pembelajaran yang efektif. Media pembelajaran menurut Sardiman (1995) berguna untuk: 1) menimbulkan gairah belajar, 2) menyamakan pengalaman, 3) meningkatkan pengalaman; 4) menimbulkan persepsi yang sama. Melalui empat kategori media yakni media visul: media audio; media audio-visual; dan media dramatisasi, pembelajaran dapat berjalan optimal Hamalik (1990). Pada saat ini pembelajaran dengan menggunakan multimedia pembelajaran komputer sudah banyak dilakukan baik dinegara maju maupun

8 diindonesia. Namun yang menjadi masalah adalah apakah pembelajaran yang lebih modern ini benar-benar dapat diandalkan dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka diperlukan suatu kajian yang cukup mendalam mengenai penggunaan media flash flip book untuk meningkatkan kognitif siswa. Pemanfaatan media aplikasi flash flip book dalam pembelajaran TIK yang peneliti khususkan pada materi tentang Microsoft excel 2010, diharapkan dapat memberikan kontribusi optimal terhadap hasil belajar siswa, sehingga peserta didik mampu meningkatkan kemampuan kognitif mereka pada level pengetahuan, level pemahaman dan level penerapan, pada mata pelajaran TIK sesuai dengan kompetensi yang diharapkan sebagaimana kurikulum ditetapkan, karena aplikasi flash flip book merupakan media pembelajaran yang di desain dengan memadukan antara audio dan visual. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana efektivitas media aplikasi flash flip book dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa yang dapat dilihat dari ketercapaian hasil belajar pada mata pelajaran TIK di kelas XI SMA Negeri 1 Majalaya Kabupaten Bandung?. Rumusan masalah tersebut diuraikan lebih jauh pada variabel hasil belajar berdasarkan revisi taksonomi Bloom pada tujuan pembelajaran (educational objective) yang dikemukakan oleh Anderson, et al (2001). Uraian pertanyaan penelitiannya sebagai berikut :

9 1. Bagaimana kemampuan kognitif siswa yang dibelajarkan dengan media aplikasi flash flip book pembelajaran lebih efektif dibandingkan kemampuan kognitif siswa yang menggunakan media konvensional (buku teks) yang dapat dilihat dari ketercapaian hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan, mata pelajaran TIK di kelas XI SMA Negeri 1 Majalaya? 2. Bagaimana kemampuan kognitif siswa yang dibelajarkan dengan media aplikasi flash flip book pembelajaran lebih efektif dibandingkan kemampuan kognitif siswa yang menggunakan media konvensional (buku teks) yang dapat dilihat dari ketercapaian hasil belajar siswa pada aspek pemahaman, mata pelajaran TIK di kelas XI SMA Negeri 1 Majalaya? 3. Bagaimana kemampuan kognitif siswa yang dibelajarkan dengan media aplikasi flash flip book pembelajaran lebih efektif dibandingkan kemampuan kognitif siswa yang menggunakan media konvensional (buku teks) yang dapat dilihat dari ketercapaian hasil belajar siswa pada aspek penerapan, mata pelajaran TIK di kelas XI SMA Negeri 1 Majalaya? C. Batasan Masalah Berikut ini untuk mengfokuskan masalah yang diteliti, maka penelitian ini dibatasi pada, 1. Penerapan media pembelajaran flash flip book ini hanya dibatasi pada mata pelajaran TIK kelas XI Semester 2 di SMA Negeri 1 Majalaya Kabupaten Bandung. 2. Materi TIK yang dipilih dalam penelitian ini adalah Aplikasi Pengolah Angka Microsoft excel 2010. 3. Meningkatkan kemampuan kognitif siswa yang akan diteliti adalah hasil belajar pada ranah kognitif saja (tidak untuk ranah afektif dan psikomotor).

10 Ranah tersebut dipecah berdasarkan revisi taksonomi Bloom. Dari 6 dimensi atau level yang ada hanya tiga (3) level yang akan diteliti yakni level pengetahuan, level pemahaman, level penerapan. Sedangkan level menganalisa, level mengevaluasi dan level menciptakan tidak dilibatkan dalam penelitian ini karena disesuaikan dengan kompetensi dasar (KD) yang ada hanya sampai tingkatan penerapan. D. Tujuan Penelitian Secara umum ini ditunjukan untuk memperoleh data mengenai efektivitas penggunaan media flash flip book terhadap peningkatan kemampuan kognitif siswa, dibandingkan dengan media konvensional (buku teks) yang dapat dilihat dari ketercapaian hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK SMA Negeri 1 Majalaya. Lebih khusus lagi penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan media flash flip book dibandingkan dengan media konvensional (buku teks) dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa yang dapat dilihat dari ketercapaian hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan, mata pelajaran TIK di kelas XI SMA Negeri 1 Majalaya? 2. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan media flash flip book dibandingkan dengan media konvensional (buku teks) dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa yang dapat dilihat dari ketercapaian hasil belajar siswa pada aspek pemahaman, mata pelajaran TIK di kelas XI SMA Negeri 1 Majalaya? 3. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan media flash flip book dibandingkan dengan media konvensional (buku teks) dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa yang dapat dilihat dari ketercapaian hasil belajar

11 siswa pada aspek penerapan, mata pelajaran TIK di kelas XI SMA Negeri 1 Majalaya? E. Manfaat Penelitian Secara Teoritis penelitian ini dapat dijadikan salah satu kajian bagi pelaksanaan pembelajaran disekolah pada berbagai mata pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran. Selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat memperkarya khasanah ilmu pengetahuan tentang pembelajaran berbasis media komputer dengan menggunkan aplikasi media flash flip book, terutama dalam pembelajaran TIK dan juga akan dapat memberikan kontribusi yang positif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran disemua jenjang pendidikan. Secara peraktis penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi siswa, guru ataupun bagi sekolah pada umunya. 1. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa khusnya mata pelajaran TIK 2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk memperluas pengetahuan dan wawasannya mengnai metode pembelajaran berbasis media computer sebagai suatu pembelajaran alternative dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. 3. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memotivasi guru untuk melakukan penelitian guna peningkatan profesionalimenya sebagai pendidik yang akan bermuara pada peningkatan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. 4. Bagi peneliti selanjutnya kiranya dapat meneliti pengembangan media pembelajaran lain yang dapat diterapkan sebagai alternatif media

12 pembelajaran sehingga menambah pengalaman dan mengembangkan ilmu pngetahuan dan teknologi di kemudian hari, khususnya dalam pengembangan media pendidikan. F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini dan juga memudahkan dalam menjelaskan apa yang sedang dibahas sehingga menjadi lebih terarah, maka beberapa istilah perlu didefinisikan secara operasional. Adapun istilah-istilah tersebut adalah: 1. Efektivitas dalam penelitian ini adalah kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang diinginkan dari penggunaan media yang digunakan. 2. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaaan dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa (Miarso, 1986). 3. Media flash flip book Diena (2010:22) buku flip pertama muncul pada bulan September, 1868, ketika itu dipatenkan oleh John Barnes Linnet di bawah nama kineograph (gambar bergerak). Ini adalah bentuk animasi pertama untuk memperlihatkan urutan linear dari gambar lingkaran. Padapenelitian ini media flash flip book adalah sebuah versi digitaldariserangkaian animasi menyerupai buku yang bergerak. Buku digital tersebut didalamnya terdapat materi pembelajaran disertai video dan suara berisi materi Aplikasi Pengolah Angka Microsoft excel 2010. 4. Kemampuan Kognitif Siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif yaitu pada aspek pengetahuan (C1), aspek pemahaman (C2), dan aspek penerapan (C3), untuk mengukur hasil belajar tersebut digunakan tes hasil belajar yakni pre-test dan post-test.

13 5. Teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penelitian ini didefinisikan sebagai salah satu mata pelajaran yang terdapat di salah satu jenjang pendidikan menengah yang mempelajarai tentang berbagai alat teknologi dan sumber daya yang digunakan untuk berkomunikasi serta mengelola informasi.