1. Limbah Cair Tahu. Bahan baku (input) Teknologi Energi Hasil/output. Kedelai 60 Kg Air 2700 Kg. Tahu 80 kg. manusia. Proses. Ampas tahu 70 kg Ternak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Energi Terbarukan. Limbah Cair Industri Tahu COD. Digester Anaerobik

ANALISIS PERAN LIMBAH SAYURAN DAN LIMBAH CAIR TAHU PADA PRODUKSI BIOGAS BERBASIS KOTORAN SAPI

Uji Pembentukan Biogas dari Sampah Pasar Dengan Penambahan Kotoran Ayam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu gas yang sebagian besar berupa metan (yang memiliki sifat mudah terbakar)

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

HASIL DAN PEMBAHASAN. ph 5,12 Total Volatile Solids (TVS) 0,425%

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Agustus 2015 dan bertempat di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hewani yang sangat dibutuhkan untuk tubuh. Hasil dari usaha peternakan terdiri

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN KEPUSTAKAAN. ciri-ciri sapi pedaging adalah tubuh besar, berbentuk persegi empat atau balok,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Limbah ternak adalah sisa buangan dari suatu kegiatan usaha peternakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SEMINAR TUGAS AKHIR KAJIAN PEMAKAIAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOGAS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Adelia Zelika ( ) Lulu Mahmuda ( )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Macam macam mikroba pada biogas

TINJAUAN LITERATUR. Biogas adalah dekomposisi bahan organik secara anaerob (tertutup dari

Pengaruh Pengaturan ph dan Pengaturan Operasional Dalam Produksi Biogas dari Sampah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara produsen minyak dunia. Meskipun

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN PENELITIAN BIOGAS DARI CAMPURAN AMPAS TAHU DAN KOTORAN SAPI : EFEK KOMPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Chrisnanda Anggradiar NRP

I. PENDAHULUAN. Sebenarnya kebijakan pemanfaatan sumber energi terbarukan pada tataran lebih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bahan dasar campuran antara enceng gondok dan kotoran sapi serta air sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bel akang

PEMBUATAN BIOGAS dari LIMBAH PETERNAKAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SNTMUT ISBN:

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan energi gas memang sudah dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi. berjuta-juta tahun untuk proses pembentukannya.

Pembuatan Biogas dari Sampah Sayur Kubis dan Kotoran Sapi Making Biogas from Waste Vegetable Cabbage and Cow Manure

PROSES PEMBENTUKAN BIOGAS

BAB II LANDASAN TEORI

PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN

PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH CAIR PABRIK TAHU DENGAN TINJA SAPI. Dewi Ayu Trisno Wati **) dan Sugito *).

Pertumbuhan Total Bakteri Anaerob

BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam negeri sehingga untuk menutupinya pemerintah mengimpor BBM

Perancangan Sistem Pengukuran ph dan Temperatur Pada Bioreaktor Anaerob Tipe Semi-Batch

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

Pengolahan Limbah Cair Tahu secara Anaerob menggunakan Sistem Batch

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: ( Print) F-396

Analisis Kelayakan Ekonomi Alat Pengolah Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Biogas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik -1- Universitas Diponegoro

POTENSI BIOGAS SAMPAH SISA MAKANAN DARI RUMAH MAKAN

UJI PEMBENTUKAN BIOGAS DARI SUBSTRAT SAMPAH SAYUR DAN BUAH DENGAN KO-SUBSTRAT LIMBAH ISI RUMEN SAPI

SNTMUT ISBN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BIOGAS DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN (JERAMI PADI)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSIDING SNTK TOPI 2013 ISSN Pekanbaru, 27 November 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PERMEN

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

I. PENDAHULUAN. perantara jamu gendong (Muslimin dkk., 2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-141

PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH CAIR TEPUNG IKAN SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. sebagai salah satu matapencaharian masyarakat pedesaan. Sapi biasanya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juli 2015 di Laboratorium Daya dan

ANALISIS PERAN LIMBAH CAIR TAHU DALAM PRODUKSI BIOGAS

APLIKASI BIOTEKNOLOGI UNTUK ISI RUMEN SAPI, KERBAU DAN KAMBING SEBAGAI SUMBER ENERGI UNTUK BIOGAS YANG RAMAH LINGKUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. molekul komplek yang memiliki bentuk rigid dan struktur berkayu dari tanaman dimana bakteri

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengaruh Penambahan Kotoran Sapi Perah Terhadap Nilai ph

TINJAUAN PUSTAKA. fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup

BAB I PENDAHULUAN. Limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) merupakan salah satu produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan

PENGARUH JENIS SAMPAH, KOMPOSISI MASUKAN DAN WAKTU TINGGAL TERHADAP KOMPOSISI BIOGAS DARI SAMPAH ORGANIK PASAR DI KOTA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi

ANALISA KINETIKA PERTUMBUHAN BAKTERI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DARI MOLASES PADA CONTINUOUS REACTOR 3000 L

Degradasi Substrat Volatile Solid pada Produksi Biogas dari Limbah Pembuatan Tahu dan Kotoran Sapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di

PEMBUATAN INSTALASI UNTUK BIOGAS DARI ENCENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES ) YANG EFISIEN UNTUK LAHAN KECIL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pohon kelapa sawit terdiri dari dua spesies besar yaitu Elaeis guineensis

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya

PANDUAN TEKNOLOGI APLIKATIF SEDERHANA BIOGAS : KONSEP DASAR DAN IMPLEMENTASINYA DI MASYARAKAT

BAB II LANDASAN TEORI

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN

KOMPOSISI CAMPURAN KOTORAN SAPI DAN LIMBAH PUCUK TEBU (SACCHARUM OFFICINARUM L) SEBAGAI BAHAN BAKU ISIAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PEMBENTUKAN BIOGAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana tingkat industrialisasi telah dicapai oleh satu negara. Bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab IV Data dan Hasil Pembahasan

Transkripsi:

1. Limbah Cair Tahu. Tabel Kandungan Limbah Cair Tahu Bahan baku (input) Teknologi Energi Hasil/output Kedelai 60 Kg Air 2700 Kg Proses Tahu 80 kg manusia Ampas tahu 70 kg Ternak Whey 2610 Kg Limbah Diagram neraca massa proses pembuatan tahu [10]

2. Penelitian-Penelitian tentang Limbah Cair Tahu Oleh BPPT - Dinetralkan dengan air kapur - Metode : Anaerob dan Aerob - Susbtrat : Hanya Limbah Cair Tah u Diagram Penelitian Limbah Cair Tahu oleh BPPT

Oleh V. Darsono - Dinetralkan dengan Air Kapur - Metode : Anaerob dan Aerob - Substrat : Hanya Limbah Cair Tah u - Tujuan : Menentukan Penurunan BOD Tercepat antara metode Anaerob dan Aerob

3. Enceng Gondok dan Kangkung Little (1968) dan Lawrence dalam Moenandir (1990), Haider (1991) serta Sukman dan Yakup (1991), menyebutkan bahwa enceng gondok banyak menimbulkan masalah pencemaran sungai dan waduk, tetapi mempunyai manfaat sebagai sumber gas yang antara lain berupa gas ammonium sulfat, gas hidrogen, nitrogen dan metan yang dapat diperoleh dengan cara fermentasi Kangkung termasuk salah satu tanaman yang mudah menyerap logam berat dari media tumbuhnya.

Permasalahan yang terdapat pada tugas akhir ini adalah bagaimana memproduksi biogas dari pengolahan limbah cair tahu yang dicampur dengan katalisator yang berupa kangkung yang dihaluskan, enceng gondok yang dirajang dan enceng gondok yang dihaluskan dengan menggunakan biodigester anaerob.

1. Merancang biodigester anaerobik untuk mengolah limbah cair tahu 2. Menganalisa hubungan suhu, baik lingkungan maupun substrat, dengan ph selama digestion time? 3. Menganalisa hubungan ph dengan volume gas yang dihasilkan selama digestion time? 4. Menganalisa produksi biogas (volume gas) terhadap komposisi limbah cair tahu yang ditambah dengan salah satu dari katalisator yang berupa kangkung yang dihaluskan, enceng gondok yang dirajang atau enceng gondok yang dihaluskan MANFAAT : Didapatkan Informasi tentang Komposisi Terbaik Produksi Biogas dari Hasil Pengolahan Limbah Cair Tahu dan Katalisator menggunakan Digester Anaerobik

1. Kotoran yang digunakan merupakan kotoran sapi yang diambil di daerah Jl.Kaliwaron, Surabaya 2. Limbah cair tahu yang digunakan berasal dari pabrik tahu di daerah Kedung Tarukan, Surabaya 3. Penelitian dilakukan pada tempat dengan keadaan lingkungan(suhu, tekanan udara, kelembaban) yang tidak dikendalikan, selama 40 hari 4. Komposisi substrat yang diuji adalah campuran kotoran ternak, air dan variasi bahan organik tambahan sebagai katalisator (kangkung yang dihaluskan, enceng gondok yang dirajang dan enceng gondok yang dihaluskan) sebagai starter ditambah 200 ml limbah cair tahu per hari sampai wadah penuh (5 L). Volume katalisator adalah setengah dari volume total starter. Dengan tiap jenis katalisator dilakukan 3 variasi yaitu 1 bagian(0,5 L), 3 kali bagian pertama (1,5 L) dan 6 kali bagian pertama (3 L). Sehingga jumlah keseluruhan digester adalah 9 buah. 5. Tipe digester yang digunakan adalah tipe batch fedding

MULAI STUDI LITERATUR PERANCANGAN DIGESTER ANAEROBIK TIDAK LAYAK PENGUJIAN ALAT UKUR DAN DIGESTER ANAEROBIK PENYIAPAN DAN PEMASUKAN MASYARAKAT LAYAK PEMANTAUAN KONDISI OPERASI DAN PRODUKSI BIOGAS TIDAK GAS DIPRODUKSI YA PEMBUATAN LAPORAN SELESAI

1. Digester anaerob dan biogas Digester anaerob didefinisikan sebagai penggunaan mikroorganisme dalam keadaan anaerobik untuk menstabilkan bahan organik dengan mengubahnya menjadi metana dan produk anorganik lain termasuk karbondioksida 2. Tipe digester Tipe Batch - Tanpa ada penampung sementara substrat - Tanpa ada Outlet untuk Effluent

Hidrolisis Protein Zat organik Karbohidrat Lemak Asam amino Sakarida Asam lemak +gliserol Asidogenik Amonia Asetogenik Alkohol Asam lemak volatile Asam asetat Hidrogen Karbondioksida Metanogenik Metana Carbon dioxide

5. Faktor-faktor yang memengaruhi produksi biogas 1. Bahan baku isian 2. Derajat keasaman Nilai ph yang dibutuhkan untuk digester antara 7 8,5. 3. Temperatur pencernaan Suhu C Produksi Biogas 35 Optimum 32-34 Minimum 21-31 Sedikit <21 Tidak produksi

4. Pengenceran bahan baku 5. Lama Digesti Waktu digesti untuk proses yang paling kering berkisar antara 14 dan 30 hari, dan untuk basah proses dapat mencapai hanya 3 hari. Waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan populasi bakteri dalam bioreaktor juga relative lama,untuk memproduksi biogas pada bioreaktor anaerob adalah sekitar lebih dari 12 hari. Tabel harga rata-rata bahan kering menurut Maynell Jenis kotoran Bahan kering(%) Manusia 11 Sapi 18 Babi 11 Ayam/burung 25

Kran Kayu Statif Gelas Ukur Pipa Toples Desain Biodigester Foto Biodigester

Diagram alir pengujian biodigester Foto Pengujian phmeter

Tabel daftar reaktor dan komposisinya Volume Starter Jenis Katalisator Reaktor 1 bagian (0,5 L) Kangkung yang Reaktor 1 dihaluskan Enceng gondok dirajang Reaktor 2 Enceng gondok Reaktor3 dihaluskan 3 kali bagian pertama Kangkung yang Reaktor4 dihaluskan Enceng gondok dirajang Reaktor5 Enceng gondok Reaktor6 dihaluskan 6 kali bagian pertama Kangkung yang Reaktor7 dihaluskan Enceng gondok dirajang Reaktor8 Enceng gondok dihaluskan Reaktor9

1. Suhu lingkungan dan suhu substrat 2. Suhu substrat dan ph substrat 3. Produksi biogas (Volume gas) 4. Uji nyala api

1. Telah dirancang biodigester anaerobik untuk mengolah limbah cair tahu 2. Berdasarkan variasi volume starter, produksi biogas terbaik ditunjukkan oleh substrat dengan volume starter 3 L yaitu 3,3 ml/hari dengan kemampuan berproduksi selama 24 hari. Kemudian diikuti oleh starter 1,5 L yaitu 2,5 ml selama 20 hari dan terakhir starter 0,5 L yaitu 1,7 ml selama 10 hari. 3. Berdasarkan variasi jenis katalisator yang digunakan, produksi biogas terbaik ditunjukkan oleh substrat dengan jenis katalisator enceng gondok yang dihaluskan yaitu 2,8 ml/hari selama 20 hari. Selanjutnya diikuti oleh substrat dengan jenis katalisator kangkung yang dihaluskan yaitu 3 ml/hari selama 15 hari dan terakhir substrat dengan jenis katalisator enceng gondok yang dirajang yaitu 1,9 ml/hari selama 20 hari. 4. Berdasarkan variasi yang digunakan, volume limbah cair tahu lebih berpengaruh daripada jenis katalisator. Dengan rata-rata bekerja pada kisaran suhu dan ph yang sama yaitu suhu 26 0 C s/d 32 0 C dan ph 4 s/d ph 7.