BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PENGELOLAAN BMN SEKRETARIS UTAMA BNN TAHUN 2017
DASAR HUKUM UU NO 17/ 2003 TENTANG KEUANGAN NEGARA UU NO 1 / 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA Diatur pada Bab VII Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Pasal 42 s/d 49) PP NO 6/2006 TENTANG PENGELOLAAN BMN/D diubah dengan PP No.38/2008 tentang Perubahan PP No. 6 Tahun 2006 dan dirubah dengan PP No. 27/2014 Tentang Pengelolaan BMN/D PMK 96/PMK.06/2007 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BMN PM KEU No 90/PMK.06/2014 TTG PERUBAHAN PMK No. 1/PMK.06/2013 TTG PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA PMK No. 50/PMK.06/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGHAPUSAN BMN. 2
PENGANTAR BNN SUDAH 8 KALI MEMPEROLEH PREDIKAT WTP ( WAJAR TANPA PENGECUALIAN ) DARI BPK TH 2013 BNN JUARA III KATEGORI KEPATUHAN PELAPORAN BMN TH 2014 JUARA I DLM UTILISASI BMN KATEGORI KEMENTERIAN / LEMBAGA DG LEBIH DARI 100 SATKER. TH 2015 JUARA III KATEGORI KEPATUHAN PELAPORAN BMN. PRESTASI TSB SELAIN MENUNJUKKAN DAN MENGGAMBARKAN BENTUK LAPORAN KEUANGAN YG TRANSPARAN DAN AKUNTABEL JUGA MRPKAN SALAH SATU INDIKATOR YG PENGARUHI TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI ( TH 2014 45 % DAN AKHIR TH 2015 NAIK MENJADI 70 % ) 3
HASIL SUPERVISI TERHADAP PERMASALAHAN PENGELOLAAN BMN DI BNN 1. BELANJA ASET ( BELANJA MODAL ) MENGGUNAKAN MAK 52 (BNNP PAPUA DAN BNNK JAYAPURA ) 2. KURANG INPUT PAJAK DALAM APLIKASI SIMAK BMN SHG NERACA SIMAK DAN SAIBA TDK BALANCE ( BNNP SULTENG, BNNP NTT DAN BNNK KUPANG ) 3. BELANJA PERSEDIAAN TDK MENGGUNAKAN AKUN PERSEDIAAN SHG MUNCUL PERSEDIAAN BLM DIREGISTER DI NERACA SAIBA ( 33 BNNP, 129 BNNK, 2 BALAI DAN 11 SATKER PUSAT ) 4. TIDAK MELAPORKAN ASET YG DIPEROLEH DARI HIBAH ( BNNP BENGKULU DAN LAMPUNG ) 5. TIDAK MENGUSULKAN ASET DLM KONDISI RUSAK BERAT ( 33 BNNP, 129 BNNK, 2 BALAI DAN 11 SATKER PUSAT ) 6. TIDAK MENGUSULKAN PSP THDP ASET YG SUDAH DIPEROLEH ( BATAS WAKTU 6 BLN SEJAK PENGADAAN / SEJAK DICATAT DI SIMAK BMN ) 7. TIDAK MENGUSULKAN RKBMN 8. TIDAK MEMBUAT LAPORAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN BMN ( PER 31 MARET TAHUN BERIKUTNYA ). 4
TERIMA KASIH DAN APRESIASI KEPADA BNN PROVINSI SUMATERA UTARA ATAS TERPILIHNYA BNNP SUMATERA UTARA SELAKU UNIT PELAKSANA PENGGUNA BARANG WILAYAH ( UPPB W) YANG TELAH MEMPEROLEH PENGHARGAAN JUARA 1 KATEGORI PENGELOLAAN BMN TAHUN 2015 DI WILAYAH DJKN SUMATERA UTARA. 5
PERMASALAHAN PENGELOLAAN BMN DI BNN 1. KURANG DIPAHAMI DAN DIMENGERTINYA MAKNA PENGELOLAAN BMN OLEH SETIAP PERSONEL DI LINGKUNGAN BNN (DARI PEMANFAATAN /PENGGUNAAN, PERAWATAN/ PEMELIHARAAN DAN PENGAMANAN BMN). 2. KURANGNYA PENGAWASAN DARI PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP PENGELOLAAN BMN. 3. KURANG TERTIBNYA DALAM PENGADMINISTRASIAN DAN PENDATAAN TERHADAP BMN (PENETAPAN STATUS BARANG, KARTU INVENTARIS BARANG, NOMOR REGISTER BARANG SERING TIDAK ADA). 4. BELUM JELASNYA TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DARI PARA PETUGAS OPERATOR SIMAK BMN TERHADAP PENGELOLAAN BMN. 6
PENGELOLAAN BMN KEPALA BNN Selaku Pengguna Barang Menteri Keuangan Selaku Pengelola Barang Pengguna Barang Lainnya Pihak Lain (Selain Kementerian/Lembaga) Perencanaan Perolehan BMN Penyelesaian Dok. Kepemilikan Perencanaan Penetapan Status Penggunaan BMN Penggunaan sebatas utk penyelenggaraan tupoksi Pemanfaatan: Sewa Pinjam pakai KSP BGS/BSG Penggunaan sebatas untuk penyelenggaraan tupoksi Barang Milik Negara: Tidak sesuai Tupoksi Berlebih Tanah/bangunan idle wajib diserahkan kpd Pengelola Barang Tanah / bangunan yg telah diserahkan Tindak Lanjut: Pengalihan Status Penggunaan Pemanfaatan Pemindahtanganan Fungsi Pelayanan Pemindahtanganan: Penjualan Hibah Tukar menukar PMP Selain tanah dan bangunan Persetujuan pemanfaatan dan pemindahtanganan Fungsi Budgeter 7
PENGERTIAN BMN Berdasarkan UU No. 1 / 2004 tentang Perbendaharaan Negara (pasal 1 angka 10) BMN adalah: barang yg dibeli atau diperoleh atas beban APBN barang yg berasal dari perolehan lainnya yg sah Perolehan lainnya yg sah meliputi barang dari : hibah/sumbangan atau yg sejenis pelaksanaan dari perjanjian/kontrak berdasarkan ketentuan undang-undang berdasarkan putusan pengadilan yg telah memperoleh kekuatan hukum tetap 8
PENGELOLAAN BMN MELIPUTI Perencanaan kebutuhan, penganggaran dan pengadaan BMN Penggunaan BMN Penatausahaan BMN Pengamanan dan pemeliharaan BMN Penilaian BMN Pemanfaatan dan pemindahtanganan BMN 9
PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN Kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang (/persetujuan Pengelola Barang) dalam mengelola dan menatausahakan BMN yang sesuai dengan tupoksi satker ybs Tujuan : Tertib dan pengamanan administrasi Pengamanan hukum dan fisik Secepatnya menyesuaikan DBMN Penyediaan dana operasional dan pemeliharaan 10
PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN OLEH PENGGUNA BARANG BMN selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan sampai dengan Rp 25 juta per unit/satuan BMN alat utama sistem persenjataan pada TNI dan Polri 11
PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN OLEH PENGELOLA BARANG Tanah dan/atau bangunan Barang-barang yang mempunyai bukti kepemilikan Barang-barang dengan nilai perolehan di atas Rp 25 juta per unit/satuan. 12
JENIS JENIS PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN (PSP) BMN PSP BMN berupa tanah dan/atau bangunan PSP BMN selain tanah dan/atau bangunan PSP BMN yang dioperasikan oleh pihak lain (sesuai tupoksi) PSP kembali BMN berupa tanah dan/atau bangunan yg tidak dipergunakan untuk penyelenggaraan tupoksi pengguna Barang/Kuasa pengguna Barang PSP BMN antar Pengguna barang 13
PEMANFAATAN VS PEMINDAHTANGANAN PEMANFAATAN: SEWA PINJAM PAKAI KERJA SAMA PEMANFAATAN BGS/BSG PEMINDAHTANGANAN: PENJUALAN HIBAH TUKAR MENUKAR PMP ------------------------------ PEMUSNAHAN SEBAB LAIN P E N G H A P U S A N 14
PEMANFAATAN BMN Pemanfaatan BMN: Pendayagunaan BMN yang tidak dipergunakan sesuai tupoksi dengan tidak mengubah status kepemilikan Tujuan pemanfaatan BMN : Optimalisasi BMN Mengamankan BMN Meningkatkan pendapatan negara (PNBP) Jenis Pemanfaatan BMN : 1. Sewa 2. Pinjam pakai 3. KSP 4. BGS/BSG 15
S E W A Optimalisasi BMN DEFINISI SEWA Pemanfaatan barang milik negara/daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai DASAR PERTIMBANGAN Menunjang pelaksanaan tupoksi Mencegah penggunaan BMN oleh pihak lain secara tidak sah. BMN dapat disewakan apabila belum/tidak digunakan Formula tarif sewa ditetapkan oleh Pengelola Barang KETENTUAN PENYEWAAN Penyewa hanya dapat mengubah bentuk BMN tanpa mengubah konstruksi dasar bangunan dgn persetujuan pengelola barang Pembayaran sewa dilakukan sekaligus maksimal pada saat penandatanganan kontrak Biaya yang timbul dalam rangka penilaian, dibebankan pada APBN 16
S E W A SUBJEK PENYEWAAN Pihak yang dapat menyewakan Pihak penyewa Pengelola Pengguna BUMN BUMD Badan Hukum Lainnya Perorangan Tanah dan/atau bangunan yg idle JANGKA WAKTU Maks 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang OBJEK SEWA Sebagian tanah dan/atau bangunan Dilakukan Evaluasi oleh Selain tanah dan/atau bangunan Pengelola Barang Pengguna Barang dan disetujui oleh Pengelola Barang 17
PERHITUNGAN TARIF SEWA BMN Sewa Tanah Kosong Sewa tanah = 3,33 % x (Luas tanah x Nilai tanah) Sewa Tanah dan Bangunan Stb = (3,33% x Lt x Nilai tanah) + (6,64% x Lb x Hs x Nsb) contoh: sewa kantin seluas 25 m2 lt=25 m2, lb=25 m2, njop=3 jt, hs=2 jt/th nsb=100% (3,33%x25mx3jt) + (6,64%x25mx2jtx100%)= 5.817.500/th Keterangan: Nilai Tanah = minimal menggunakan NJOP (per M2) Lb = Luas lantai Bangunan (M2) Hs = Harga satuan bangunan standar dalam keadaan baru (Rp/M2) Nsb = Nilai sisa bangunan (%) Penyusutan untuk bangunan permanen = 2 % / tahun penyusutan maksimal 80 % Selain Tanah dan Bangunan Tarif sewa ditetapkan pengguna barang dgn berkoordinasi dgn instansi terkait. 18
PINJAM PAKAI DEFINISI Penyerahan penggunaan BMN antara Pem. Pusat dgn Pem. Daerah dlm jk waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jk waktu berakhir BMN tsb diserahkan kembali kpd Pemerintah Pusat. PERTIMBANGAN Optimalisasi Untuk menunjang pelaksanaan tupoksi Pemda PINJAM PAKAI JENIS BARANG SUBJEK PELAKSANA Tanah dan/atau Bangunan (Pengelola/Pengguna) Selain Tanah dan Bangunan Pengelola/Pengguna dan Pemda JANGKA WAKTU Maks 2 Tahun dan dapat diperpanjang BIAYA Pemeliharaan dan segala biaya yang timbul selama masa pelaksanaan pinjam pakai menjadi tanggung jawab peminjam Tanah dan/atau bangunan yang dipinjam-pakaikan harus digunakan sesuai peruntukan dalam perjanjian pinjam pakai dan tidak diperkenankan mengubah, baik menambah dan/atau mengurangi bentuk bangunan 19
KERJA SAMA PEMANFAATAN DEFINISI Pendayagunaan Barang Milik Negara oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan penerimaan negara bukan pajak dan sumber pembiayaan lainnya PERTIMBANGAN Optimalisasi BMN, meningkatkan penerimaan negara, mengamankan Barang Milik Negara KSP JENIS BARANG SUBJEK PELAKSANA Tanah dan/atau Bangunan (Pengelola/Pengguna) Selain Tanah dan Bangunan Pengelola/Pengguna BUMN/D, Badan Hukum Lainnya (mitra KSP) JANGKA WAKTU Maks 30 Tahun dan dapat diperpanjang BIAYA Tahap persiapan dan pelaksanaan KSP menjadi tanggung jawab mitra KSP Hasil untuk Negara : Kontribusi tetap Pembagian keuntungan hasil KSP Dapat menerima kontribusi barang untuk tupoksi 20
BANGUN GUNA SERAH/BANGUN SERAH GUNA DEFINISI PERTIMBANGAN pemanfaatan tanah milik pemerintah pusat oleh pihak lain dengan cara: mendirikan bangunan dan atau sarana berikut fasilitasnya;mendayagunakan obyek BGS;diserahkan kembali Obyek BGS kepada Pengelola Barang Untuk menyediakan bangunan dan fasilitasnya dlm rangka tupoksi K/L. Dana pembangunan tdk disediakan APBN. BGS/ BSG JENIS BARANG SUBJEK PELAKSANA Pemanfaatan tanah Pemerintah BUMN, BUMD, Badan hukum lain JANGKA WAKTU Maks 30 tahun BIAYA Semua biaya menjadi tanggung jawab mitra BGS/BSG Selama waktu operasi, sebagian hasil BGS/BSG harus dapat digunakan langsung untuk penyelenggaraan tupoksi paling sedikit 10%. Membayar kontribusi ke rekening kas negara, memelihara obyek BGS/BSG, tidak boleh menggadaikan/menjaminkan. Pada saat berakhirnya masa operasi, obyek BGS/BSG beserta dokumen kepemilikannya 21 diserahkan kepada pengelola barang.
PEMINDAHTANGANAN Penjualan Pengalihan Kepemilikan BMN kepada pihak lain dgn menerima penggantian dalam bentuk uang Pemindah tanganan Tukar Menukar Hibah Pengalihan kepemilikan BMN yg dilakukan antara pempus dg pemda, antar pemda, atau antara pempus/pemda dg pihak lain, dg menerima penggantian dlm bentuk barang, sekurangkurangnya dg nilai seimbang Pengalihan kepemilikan barang dr pempus kpd pemda, dr pemda kpd pempus antar pemda atau dr pempus/pemda kpd pihak lain, tanpa memperoleh penggantian Penyertaan Modal Pemerintah Pengalihan kepemilikan BMN yg semula merupakan kekayaan yg tdk dipisahkan mjd kekayaan yg dipisahkan untuk diperhitungkan sbg modal/saham negara/daerah pd BUMN/badan hukum lainnya 22
PENJUALAN Pertimbangan Optimalisasi Secara ekonomis lebih menguntungkan Pelaksanaan Undang Undang Cara Lelang, kecuali dlm hal-hal tertentu: BMN bersifat khusus - Rumah Negara Gol III yg dijual kpd Penghuni - Kendaraan dinas pejabat yg dijual kepada pejabat negara BMN lainnya yg ditetapkan Pengelola Barang Pelaksanaan BMN tanah, bangunan, kendaraan dan Barang barang oleh Pengguna Barang Dengan persetujuan Pengelola Barang 23
TUKAR MENUKAR Lapor Pertimbangan Untuk memenuhi kebuth. operasional penyelg. pemerintah Utk optimalisasi BMN Tidak tesedia dana dalam APBN Objek Tanah/Bangunan yg tlh diserahkan kpd Pengelola Tanah/Bangunan yg msh digunakan utk Tupoksi Pengguna tapi tidak sesuai dg RUTR BMN selain Tanah/Bangunan Subjek Pengelola Pengguna dg persetj. Pengelola Pihak Lain Pemda BUMN/D Swasta 24
H I B A H Lapor Pertimbangan Kepentingan Sosial Keagamaan Kemanusiaan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Objek Tanah/Bangunan yg tlh diserahkan kpd Pengelola Tanah/Bgn yg dr awal direnc. utk dihibahkan sesuai dok. penganggarn BMN selain Tanah/Bangunan Subjek Pengelola Pengguna dg perset. Pengelola Pihak Lain Pemda Yayasan Sosial, Keagamaan, Kemanusiaan 25
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH Lapor Tujuan Dlm rangka pendirian, pengembangan & peningkatan kinerja BUMN/ BHMN lainnya Pertimbangan BMN dr awal pengadaannya sesuai Dok. Angg. Diperuntukkan bg BUMN/ BHMN lainnya dlm rgka penugasan Pem. Lbh optimal bila dikelola BUMN/ BHMN lainnya Objek Tanah/Bangunan yg tlh diserahkan kpd Pengelola Tanah/Bangunan yg dr awal direnc. utk PMP sesuai dok. penganggaran BMN selain Tanah/Bangunan Subjek Pengelola Pengguna dg persetj. Pengelola Pihak Lain BUMN BHMN Lainnya 26
PEMUSNAHAN PERSYARATAN : TIDAK DAPAT DIGUNAKAN, TIDAK DAPAT DIMANFAATKAN, DAN TIDAK DAPAT DIPINDAH TANGANKAN ALASAN LAIN SESUAI KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN CARA PEMUSNAHAN : DIBAKAR/DIHANCURKAN/DITIMBUN DITENGGELAMKAN DALAM LAUT SESUAI DENGAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN 27
KEWENANGAN UNTUK MENGUSULKAN PERSETUJUAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/I/2012/BNN NO MATERI YANG DIUSULKAN 1 Usulan Penetapan status Penggunaan BMN berupa: KEPALA BNN KEPADA MENKEU KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN KEPADA DJKN KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPADA KAKANWIL DJKN KA KPKNL KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA A.N. KEPALA BNN DITINGKAT PROVINSI ATAU KAB/KOTA KAKANWIL DJKN KA KPKNL a. Tanah dan/atau Bangunan dengan nilai perolehan BMN per bidang tanah dan/atau unit bangunan Rp.2.500.000. 000,- Rp.1.000.000.0 00,- Rp.2.500.000.0 00,- Sampai dengan Rp.1.000.000. 000,- Rp.1.000.000. 000 Rp.2.500.000. 000,- Sampai dengan Rp.1.000.00 0.000,- b. Selain Tanah dan/atau Bangunan: 1) Barang-barang yang mempunyai bukti kepemilikan seperti sepeda motor, mobil, kapal dan pesawat terbang dengan nilai perolehan BMN per unit Rp.1.000.000. 000,- Rp.250.000.000 Rp.1.000.000.0 00 Sampai dengan Rp.250.000.00 0 Rp.250.000. 000 Rp.1.000.000. 000 Sampai dengan Rp.250.000. 000 28
KEWENANGAN UNTUK MENGUSULKAN PERSETUJUAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/I/2012/BNN NO MATERI YANG DIUSULKAN KEPALA BNN KEPADA MENKEU KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN KEPADA DJKN KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPADA KAKANWIL DJKN KA KPKNL KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA A.N. KEPALA BNN DITINGKAT PROVINSI ATAU KAB/KOTA KAKANWIL DJKN KA KPKNL 2) Barang-barang dengan nilai perolehan BMN per unit Rp.1.000.000.0 00,- Rp.250.000.0 00 Rp.1.000.000. 000 Rp.25.000.000 Rp.250.000.00 0 Rp.250.000.00 0 Rp.1.000.000.0 00 Rp.25.000.0 00 Rp.250.000. 000 2. Usulan pemanfaatan BMN berupa: a. Tanah dan/atau bangunan: 1) Dalam bentuk sewa dengan pembayaran sewa yang dibayar sekaligus untuk jangka waktu paling lama lima tahun dengan nilai tanah berdasarkan Surat Keterangan NJOP Rp.5.000.000.0 00,- Rp.1.000.000.000 Rp.5.000.000.000 Sampai dengan Rp.1.000.000. 000 Rp.1.000.000. 000 Rp.5.000.000. 000 Sampai dengan Rp.1.000.00 0.000 29
KEWENANGAN UNTUK MENGUSULKAN PERSETUJUAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/I/2012/BNN NO MATERI YANG DIUSULKAN 2) Dalam bentuk pinjam pakai untuk jangka waktu paling lama dua tahun dengan nilai tanah berdasarkan Surat Keterangan NJOP 3) Dalam bentuk kerja sama pemanfaatan untuk jangka waktu paling lama 30 tahun dengan nilai tanah berdasarkan Surat Keterangan NJOP b. Selain tanah dan/atau bangunan: KEPALA BNN KEPADA MENKEU KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN KEPADA DJKN Rp.10.000.00 0.000,- Rp.2.500.000. 000,- KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPADA KAKANWIL DJKN Rp.2.000.00 0.000 Rp.10.000.0 00.000 Rp.1.000.00 0.000 Rp.2.500.00 0.000 KA KPKNL Sampai dengan Rp.2.000.000.000 Sampai dengan Rp.1.000.000.000 KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA A.N. KEPALA BNN DITINGKAT PROVINSI ATAU KAB/KOTA KAKANWIL KA KPKNL DJKN Rp.1.000.000.000 Rp.2.500.000.000 Sampai dengan Rp.1.000.0 00.000 30
KEWENANGAN UNTUK MENGUSULKAN PERSETUJUAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/I/2012/BNN NO MATERI YANG DIUSULKAN 1) Dalam bentuk sewa dengan pembayaran sewa yang dibayar sekaligus untuk jangka waktu paling lama lima tahun dengan nilai perolehan KEPALA BNN KEPADA MENKEU KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN KEPADA DJKN Rp.500.000.00 0,- KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPADA KAKANWIL DJKN Rp.100.000.0 00 Rp.500.000.0 00 KA KPKNL Sampai dengan Rp.100.000.00 0 KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA A.N. KEPALA BNN DITINGKAT PROVINSI ATAU KAB/KOTA KAKANWIL DJKN Rp.100.000.00 0 Rp.500.000.00 0 KA KPKNL Sampai dengan Rp.100.000. 000 2) Dalam bentuk pinjam pakai untuk jangka waktu paling lama dua tahun dengan nilai perolehan BMN 3) Dalam bentuk kerja sama pemanfaatan untuk jangka waktu paling lama 30 tahun dengan nilai perolehan BMN Rp.2.500.000.0 00,- Rp.1.000.000.0 00,- Rp.500.000.0 00 Rp.2.500.000.000 Rp.250.000.0 00 Rp.1.000.000.000 Sampai dengan Rp.500.000.00 0 Sampai dengan Rp.250.000.00 0 Rp.500.000.00 0 Rp.2.500.000. 000 Rp.250.000.00 0 Rp.1.000.000. 000 Sampai dengan Rp.500.000. 000 Sampai dengan Rp.250.000. 000 31
KEWENANGAN UNTUK MENGUSULKAN PERSETUJUAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/I/2012/BNN NO MATERI YANG DIUSULKAN 3. Usulan penghapusan BMN yang tidak ditindaklanjuti dengan pemindah tangan berupa : a. Tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per paket usulan b. Selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per paket usulan 4. Usulan penghapusan BMN yang ditindaklanjuti dengan pemindah tangan BMN berupa : KEPALA BNN KEPADA MENKEU KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN KEPADA DJKN Rp.500.000.00 0,- Rp.250.000.00 0,- KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPADA KAKANWIL KA KPKNL DJKN Rp.250.000.0 00 Rp.500.000.0 00 Rp.100.000.0 00 Rp.250.000.0 00 Sampai dengan Rp.250.000.00 0 Sampai dengan Rp.100.000.00 0 KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA A.N. KEPALA BNN DITINGKAT PROVINSI ATAU KAB/KOTA KAKANWIL KA KPKNL DJKN Rp.250.000.00 0 Rp.500.000.00 0 Rp.100.000.00 0 Rp.250.000.00 0 Sampai dengan Rp.250.000. 000 Sampai dengan Rp.100.000. 000 32
KEWENANGAN UNTUK MENGUSULKAN PERSETUJUAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/I/2012/BNN NO MATERI YANG DIUSULKAN a. Tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan Presiden atau DPR dengan nilai tanah berdasarkan Surat Keterangan NJOP b. Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan Presiden atau DPR dengan nilai perolehan BMN c. Tanah dan/atau bangunan yang memerlukan persetujuan Presiden atau DPR dengan nilai tanah berdasarkan Surat Keterangan NJOP KEPALA BNN KEPADA MENKEU Rp.10.000.000.000,- KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN KEPADA DJKN Rp.2.500.000. 000,- Rp.10.000.00 0.000 Rp.1.000.000. 000,- Rp.10.000.00 0.000 KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPADA KAKANWIL KA KPKNL DJKN Rp.1.000.00 0.000,- Rp.2.500.00 0.000 Rp.500.000. 000,- Rp.1.000.00 0.000 Sampai dengan Rp.1.000.000.000 Sampai dengan Rp.500.000.0 00 KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA A.N. KEPALA BNN DITINGKAT PROVINSI ATAU KAB/KOTA KAKANWIL KA KPKNL DJKN Rp.1.000.000.000,- Rp.2.500.000.000 Rp.500.000.0 00,- Rp.1.000.000.000 Sampai dengan Rp.1.000.0 00.000 Sampai dengan Rp.500.000.000 33
KEWENANGAN UNTUK MENGUSULKAN PERSETUJUAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/I/2012/BNN NO MATERI YANG DIUSULKAN d. Selain tanah dan/atau bangunan yang memerlukan persetujuan Presiden atau DPR dengan nilai perolehan BMN KEPALA BNN KEPADA MENKEU Rp.10.000.000.000,- KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN KEPADA DJKN KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPADA KAKANWIL KA KPKNL DJKN KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA A.N. KEPALA BNN DITINGKAT PROVINSI ATAU KAB/KOTA KAKANWIL KA KPKNL DJKN 34
KEWENANGAN UNTUK MENANDATANGANI KEPUTUSAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/I/2012/BNN NO MATERI YANG DITANDATANGANI I Penetapan status Penggunaan BMN berupa: a. Tanah dan/atau Bangunan dengan nilai perolehan BMN per bidang tanah dan/atau unit bangunan b. Selain Tanah dan/atau Bangunan: 1) Barang-barang yang mempunyai bukti kepemilikan seperti sepeda motor, mobil, kapal, dan pesawat terbang dengan nilai perolehan BMN per Unit 2) Barang-barang dengan nilai perolehan BMN per Unit KEPALA BNN KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN DI TINGKAT PUSAT KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA DI TINGKAT PROVINSI ATAU KAB/ KOTA. Rp. 25.000.000. Rp. 25.000.000 KETERANGAN Keputusan penetapan status penggunaan Almatsus oleh Kepala Biro Umum Settama BNN a.n. Kepala BNN 35
KEWENANGAN UNTUK MENANDATANGANI KEPUTUSAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/I/2012/BNN NO MATERI YANG DITANDATANGANI 2. Pemanfaatan BMN berupa Tanah dan/atau bangunan: a. Dalam bentuk sewa dengan pembayaran sewa yang dibayar sekaligus untuk jangka waktu paling lama lima tahun dengan nilai tanah berdasarkan surat keterangan NJOP b. Dalam bentuk pinjam pakai untuk jangka waktu paling lama dua tahun dengan nilai tanah berdasarkan surat keterangan NJOP KEPALA BNN Rp.10.000. 000.000 Rp.10.000. 000.000 KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN Rp.10.000. 000.000,- Rp.10.000. 000.000,- KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN DI TINGKAT PUSAT KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA DI TINGKAT PROVINSI ATAU KAB/ KOTA KETERANGAN 36
KEWENANGAN UNTUK MENANDATANGANI KEPUTUSAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/I/2012/BNN NO MATERI YANG DITANDATANGANI KEPALA BNN KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN DI TINGKAT PUSAT KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA DI TINGKAT PROVINSI ATAU KAB/ KOTA KETERANGAN c. Dalam bentuk kerjasama pemanfaatan untuk jangka waktu paling lama 30 thn & 50 thn utk infrastruktur dengan nilai tanah berdasarkan surat keterangan NJOP 3. Usulan penghapusan BMN yang tidak ditindaklanjuti dengan pemindahtanganan berupa: Rp.10.000.00 0.000 Rp.10.000.00 0.000,- 37
KEWENANGAN UNTUK MENANDATANGANI KEPUTUSAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/I/2012/BNN NO MATERI YANG DITANDATANGANI a. Tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per paket usulan b. Selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per paket usulan KEPALA BNN KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN. atau lebih dari Rp. 250.000.000 Rp. 100.000.000 KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN DI TINGKAT PUSAT s/d Rp. 100.000.000 KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA DI TINGKAT PROVINSI ATAU KAB/ KOTA s/d Rp. 100.000.000 KETERANGAN 1. Penghapusan akibat adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan sudah tidak ada upaya hukum lainnya, atau menjalankan ketentuan undang-undang, Keputusan penghapusan ditandatangani oleh Kepala BNN; 2. Penghapusan Ranmor, dan Almatsus, Keputusan penghapusan ditandatangani oleh Kepala Biro Umum a.n Kepala 38 BNN.
KEWENANGAN UNTUK MENANDATANGANI KEPUTUSAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/I/2012/BNN NO MATERI YANG DITANDATANGANI 4. Usulan penghapusan BMN yang tidak ditindaklanjuti dengan pemindahtanganan BMN berupa: a. tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan Presiden atau DPR dengan nilai tanah berdasarkan Surat Keterangan NJOP KEPALA BNN KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN Rp.10.000.00 0.000,- KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN DI TINGKAT PUSAT KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA DI TINGKAT PROVINSI ATAU KAB/ KOTA KETERANGAN 3.Pemindahtangana n tanah dan/atau bangunan dengan cara tukar menukar dan Hibah, Keputusan penghapusan ditandatangani oleh Kepala BNN. 39
KEWENANGAN UNTUK MENANDATANGANI KEPUTUSAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BMN DI LINGKUNGAN BNN KEPUTUSAN KEPALA BNN NOMOR KEP/405/I/2012/BNN NO MATERI YANG DITANDATANGANI b. selain tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan Presiden atau DPR dengan nilai perolehan BMN c. tanah dan/atau bangunan yang memerlukan persetujuan Presiden atau DPR dengan nilai tanah berdasarkan Surat Keterangan NJOP d. selain tanah dan/atau bangunan yang memerlukan persetujuan Presiden atau DPR dengan nilai perolehan BMN KEPALA BNN Rp.10.000. 000.000 Rp.10.000. 000.000 KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN Rp. 100.000.000,-. Rp.10.000.00 0.000,- KEPALA BIRO UMUM A.N. KEPALA BNN UNTUK BMN DI TINGKAT PUSAT s/d Rp.100.000.000 KEPALA BNNP ATAU BNNK/KOTA DI TINGKAT PROVINSI ATAU KAB/ KOTA s/d Rp.100.000.000 KETERANGAN 3. Pemindahtanganan tanah dan/atau bangunan dengan cara tukar menukar dan Hibah, Keputusan penghapusan ditandatangani oleh Kepala BNN. 40
PELIMPAHAN WEWENANG MENTERI KEUANGAN KEPADA KEPALA KANTOR WILAYAH DJKN DAN KPKNL KMK NOMOR 31/KM.6/2008 TANGGAL 19 JUNI 2008 No Materi yang dilimpahkan KPKNL Kanwil DJKN Kantor Pusat DJKN 1. Persetujuan/penolakan atas usulan penetapan status penggunaan BMN berupa: a. Tanah dan/atau bangunan yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai perolehan BMN per bidang tanah dan/atau unit bangunan Rp. 1,- Rp. 1.000.000.000,- Rp. 1.000.000.001,- Rp. 2.500.000.000,- Rp. 2.500.000.001,- tak terbatas b. Selain tanah dan/atau bangunan yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang, yaitu: 1) Barang barang yang mempunyai bukti kepemilikan seperti sepeda motor, mobil, kapal, pesawat terbang dengan nilai perolehan BMN per unit 2) Barang barang dengan nilai perolehan BMN per unit (barang barang yang tidak mempunyai bukti kepemilikan) Rp. 1,- Rp. 250.000.000,- Rp. 25.000.001,- Rp. 250.000.000,- Rp. 250.000.001,- Rp. 1.000.000.000,- Rp. 250.000.001,- Rp. 1.000.000.000,- Rp. 1.000.000.001,- tak terbatas Rp. 1.000.000.001,- tak terbatas **) Barang barang dengan nilai perolehan BMN per unit (atau barang barang yang tidak mempunyai bukti kepemilikan) Rp.1,- Rp. 25.000.000,- ditetapkan status penggunaannya oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang 41
No Materi yang dilimpahkan KPKNL Kanwil DJKN Kantor Pusat DJKN 2. a. Persetujuan/penolakan atas usulan pemanfaatan BMN berupa tanah dan/atau bangunan: 1) Dalam bentuk sewa dengan pembayaran sewa yang dibayar sekaligus untuk jangka waktu paling lama 5 tahun yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai tanah berdasarkan surat keterangan NJOP Rp. 1,- Rp. 1.000.000.000,- Rp. 1.000.000.001,- Rp. 5.000.000.000,- Rp. 5.000.000.001,- tak terbatas 2) Dalam bentuk pinjam pakai untuk jangka waktu paling lama 2 tahun yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai tanah berdasarkan surat keterangan NJOP Rp. 1,- Rp. 2.000.000.000,- Rp. 2.000.000.001,- Rp.10.000.000.000,- Rp.10.000.000.001,- tak terbatas 3) Dalam bentuk kerjasama pemanfaatan untuk jangka waktu paling lama 30 tahun yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai tanah berdasarkan surat keterangan NJOP Rp. 1,- Rp. 1.000.000.000,- Rp. 1.000.000.001,- Rp. 2.500.000.000,- Rp. 2.500.000.001,- tak terbatas 42
No Materi yang dilimpahkan KPKNL Kanwil DJKN Kantor Pusat DJKN b. Persetujuan/penolakan atas usulan pemanfaatan BMN berupa selain tanah dan/atau bangunan: 1) Dalam bentuk sewa dengan pembayaran sewa yang dibayar sekaligus untuk jangka waktu paling lama 5 tahun yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai perolehan BMN Rp. 1,- Rp. 100.000.000,- Rp. 100.000.001,- Rp. 500.000.000,- Rp. 500.000.001,- tak terbatas 2) Dalam bentuk pinjam pakai untuk jangka waktu paling lama 2 tahun yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai perolehan BMN Rp. 1,- Rp. 500.000.000,- Rp. 500.000.001,- Rp. 2.500.000.000,- Rp. 2.500.000.001,- tak terbatas 3) Dalam bentuk kerjasama pemanfaatan untuk jangka waktu paling lama 30 tahun yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan dengan nilai perolehan BMN Rp. 1,- Rp. 250.000.000,- Rp. 250.000.001,- Rp. 1.000.000.000,- Rp. 1.000.000.001,- tak terbatas 43
No Materi yang dilimpahkan KPKNL Kanwil DJKN Kantor Pusat DJKN 3. Persetujuan/penolakan atas usulan penghapusan BMN yg tidak ditindaklanjuti dgn pemindahtanganan berupa: a. Tanah dan/atau bangunan yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai perolehan BMN per paket usulan Rp. 1,- Rp. 250.000.000,- Rp. 250.000.001,- Rp. 500.000.000,- Rp. 500.000.001,- tak terbatas b. Selain tanah dan/atau bangunan yang diajukan oleh Menteri/ Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai perolehan BMN per paket usulan Rp. 1,- Rp. 100.000.000,- Rp. 100.000.001,- Rp. 250.000.000,- Rp. 250.000.001,- tak terbatas 44
No Materi yang dilimpahkan KPKNL Kanwil DJKN Kantor Pusat DJKN 4. Persetujuan/penolakan atas usulan pemindahtanganan BMN berupa: a. Tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan Presiden atau DPR dan diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai tanah berdasarkan surat keterangan NJOP Rp. 1,- Rp. 1.000.000.000,- Rp. 1.000.000.001,- Rp. 2.500.000.000,- Rp. 2.500.000.001,- tak terbatas b. Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan Presiden atau DPR dan diajukan oleh Menteri/ Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dengan nilai perolehan BMN Rp. 1,- Rp. 500.000.000,- Rp. 500.000.001,- Rp. 1.000.000.000,- Rp. 1.000.000.001,- tak terbatas 45
SARAN DAN SOLUSI 1. MELAKUKAN SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG PENGELOLAAN BMN BAGI SETIAP PERSONEL DI LINGKUNGAN BNN YANG DILAKUKAN SECARA BERKALA. 2. SELALU MEMPERBAIKI DIRI UTK MENGIKUTI / MENG UPDATE DAN MEMPEDOMANI SEGALA KETENTUAN DAN PERATURAN TTG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA ( BMN). 3. PENGAWASAN DARI PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP PENGELOLAAN BMN PERLU DITINGKATKAN BAIK DITINGKAT PUSAT MAUPUN WILAYAH. 4. MENERTIBKAN PENGADMINISTRASIAN DAN PENDATAAN BMN (PENETAPAN STATUS BARANG, KARTU INVENTARIS BARANG, NOMOR REGISTER BARANG). 5. MEMBERIKAN PERHATIAN KHUSUS KEPADA OPERATOR DALAM TUGAS PENGELOLAAN BMN. 46
Terima Kasih47