SNIPTEK 2013 ISBN:

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN SIPMB MENGGUNAKAN MATURITY MODEL PROSES MENGELOLA DATA (DS11)

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TI BERDASARKAN 34 KERANGKA KERJA COBIT 4.1

SWABUMI VOL IV No. 1, Maret 2016 ISSN X PENGUKURAN MATURITY LEVEL TATA KELOLA TI BERDASARKAN TUJUH KERANGKA KERJA COBIT 4.

ANALISA PENILAIAN MATURITY LEVEL TATA KELOLA TI BERDASARKAN DOMAIN DS DAN ME MENGGUNAKAN COBIT 4.1

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TI BERDASARKAN 34 KERANGKA KERJA COBIT 4.1

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA TI BERDASARKAN DOMAIN PO DAN AI MENGGUNAKAN COBIT 4.1

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PO (PLAN AND ORGANIZE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS DI RENTAL MOBIL PT.

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

ANALISIS PENGUKURAN TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.0 STUDI KASUS PT. SEMESTA TEKNOLOGI PRATAMA

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2)

Audit Sistem Informasi Layanan di Biro Administrasi Akademik pada Institut Informatika & Bisnis Darmajaya Menggunakan Cobit 4.1.

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN TATAKELOLA TI BERBASIS DELIVERY AND SUPPORT DI PERGURUAN TINGGI

Bab II Tinjauan Pustaka

Taryana Suryana. M.Kom

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (Studi Kasus : Kementerian Agama Kantor Kota Pekanbaru)

Pilar Nusa Mandiri Vol. VIII No.2, September 2012

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

PENILAIAN TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TI PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKADEMIK

KAJIAN KEMATANGAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SMKN 5 TANGERANG MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

AUDIT SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 PADA E-LEARNING UNISNU JEPARA

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.

TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS XYZ DOMAIN MONITOR AND EVALUATE (ME) FRAMEWORK COBIT 4.0

Jurnal Sistem Informasi Dan Bisnis Cerdas (SIBC) Vol. 10, No. 2. Agustus 2017

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN PADA PENDUKUNG JARINGAN SITU DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasus di STMIK AMIKOM Yogyakarta)

MODEL PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI (IT GOVERNANCE) PADA PROSES PENGELOLAAN DATA DI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Framework Penyusunan Tata Kelola TI

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

Dosen : Lily Wulandari

Sandra Jamu Kuryanti Manajemen Informatika AMIK BSI Bogor Jl. Merdeka No. 168, Bogor

Analisa Kesenjangan Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Proses Pengelolaan Data Menggunakan COBIT (Studi Kasus Badan Pemeriksa Keuangan RI)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Vol. X No. 2, September 2013

PENERAPAN COBIT FRAMEWORK UNTUK MENILAI PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN (STUDI KASUS PADA KLINIK XYZ YOGYAKARTA)

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 5

pelaksanaan aktifitas dan fungsi pengolahan data pada Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) di STMIK Catur Sakti Kendari. Untuk mengoptimalkan

Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT pada Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : STIE MDP)

EVALUASI KEAMANAN DATA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT XYZ MELALUI AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aktivitas penunjang yang cukup penting pada PT sebagai

Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 4 (1), 2011, 1-8

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN DI STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

Mengevaluasi Tingkat Kematangan Domain Delivery Support (DS11) Perpustakaan Menggunakan Kerangka COBIT 4.1

Irman Hariman., 2 Purna Riawan 2

SNIPTEK 2015 ISBN: KAJIAN TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

Analisa Nilai Maturitas Dan Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Model COBIT Versi 4.1 (Studi Kasus BOB PT.Bumi Siak Pusako- Pertamina Hulu)

Audit SI/TI Berbasis Cobit

1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK (STUDI KASUS: PT. MPF)

11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi

PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK JURUSAN DI UNIVERSITAS GUNADARMA DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

BAB I PENDAHULUAN. dan sasaran organisasi harus diimbangi dengan keefektifan dan keefisiensian

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen. Melalui pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan

EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE

EVALUASI PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN TI/SI MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.0 (STUDI KASUS DI STIKOM)

Bab II Tinjauan Pustaka

Pendahuluan Tinjauan Pustaka

PENILAIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN MODEL COBIT 4.1

Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

PENILAIAN KESELARASAN ANTARA TUJUAN BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PT SARANA LUAS MAJU KIMIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Andreniko 1a. Gunadarma. Abstrak. Kata Kunci: COBIT, Evaluasi Tatakelola Teknologi Informasi, Plan and Organise, Maturity Level

Purwanto. Program Studi : Magister Ilmu Komputer (MKOM) Program Pascasarjana Universitas Budi Luhur. ABSTRACT

LAMPIRAN A Kuesioner I : Management Awareness

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

AUDIT SISTEM INFORMASI GRUP ASESMEN EKONOMI DAN KEUANGAN BANK INDONESIA WILAYAH IV DITINJAU DARI IT GOAL 7 MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Dengan seiring pesatnya perkembangan Teknologi Informasi yang terjadi sekarang ini khususnya di negara kita Indonesia. Teknologi tidak lag

Jl. Mayjen Bambang Soegeng Km. 5 Mertoyudan-Magelang Abstrak

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA

MONITORING DAN EVALUASI SISTEM INFORMASI KEGIATAN PERWALIAN MENGGUNAKAN MATURITY LEVEL COBIT 4.1 DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI

Manajemen Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Telp

ISBN: K. Emi Trimiati* ), Jutono G. ** ) * Ekonomi, ** Ilmu Komputer, Universitas AKI

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN UJIAN ONLINE MENGGUNAKAN MATURITY MODEL PADA PROSES MENETAPKAN DAN MENGELOLA MUTU LAYANAN (DS1) Rachman Komarudin Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri Jl. Damai No.8, Warung Jati Barat (Margasatwa), Jakarta Selatan rachman.rck@nusamandiri.ac.id Suhar Janti Manajemen Informatika AMIK BSI Jakarta Jl. RS Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan suharjanti.shj@bsi.ac.id ABSTRAK COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah salah satu alat dalam pengukuran IT Governance. COBIT memiliki 4 domain, yaitu Rencana dan Organisasi (PO), Akuisisi dan Implementasi (AI), Pengiriman dan Dukungan (DS), dan Monitoring dan Evaluasi (ME). Penelitian ini dilakukan untuk domain Deliver and Support pada proses Menetapkan dan Mengelola Mutu Layanan (DS1). Hasil penelitian menemukan bahwa tingkat kematangan ( Level) ujian online Perguruan Tinggi (PT) XYZ berada pada tingkat 2. Ini berarti bahwa tingkat kematangan saat ini berada di bawah tingkat yang diharapkan, sehingga perlu ditingkatkan untuk berada pada tingkat yang diharapkan Kata Kunci: COBIT 4.1, Ujian Online, Tingkat Kematangan ABSTRACT - COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) is one of the tools in measuring IT Governance. COBIT has 4 domains, namely Plan and Organization (PO), Acquisition and Implementation (AI), Delivery and Support (DS), and Monitoring and Evaluation (ME). This research is conducted for Deliver and Support domain in the process of Establishing and Managing Quali of Service (DS1). The results of the study found that the maturi level of XYZ College's online exam is at level 2. This means that the current maturi level is below the expected level, so it needs to be improved to be at the expected level Keywords: COBIT 4.1, Online Test, Level PENDAHULUAN Teknologi Informasi saat ini menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi hampir semua organisasi, termasuk didalamnya institusi pendidikan Di sisi lain penggunaan Teknologi Informasi juga dapat memberikan keuntungan dengan menyediakan peluang dalam meningkatkan produktifitas bisnis yang sedang berjalan. Permasalahan Tata Kelola Teknologi Informasi Ujian Online pada Perguruan Tinggi XYZ domain Deliver and Support pada Proses Menetapkan dan Mengelola Mutu Layanan (DS1) yang dicermati dalam penelitian ini sehingga diperoleh hasil evaluasi secara komprehensif pada proses dengan mengacu pada kerangka kerja COBIT 4.1, dan diharapkan dapat dihasilkan tingkat kematangan yang diharapkan yaitu level 3 (Define Process), sehingga dapat lebih mendukung proses bisnis yang ada di Perguruan Tinggi XYZ. Penelitian Tata Kelola TI dilakukan oleh Diana Efendi pada tahun 2008 objek pada UNIKOM domain DS dan ME. Penelitian tersebut menunjukkan tingkat kematangan TI UNIKOM Indonesia untuk domain DS dan ME belum mencapai target atau kondisi ideal yang diharapkan Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) merupakan struktur dari proses dan hubungan yang mengarahkan dan mengatur organisasi dalam rangka mencapai tujuannya dengan memberikan nilai tambah dari pemanfaatan (IT Governance Institute, 2007) Teknologi Informasi dan melakukan penyeimbangan resiko dengan hasil yang diberikan dan prosesnya. IT governance merupakan satu kesatuan dengan sukses dari enterprise governance melalui peningkatan dalam efektivitas dan efisiensi dalam proses organisasi yang berhubungan. IT governance menyediakan struktur yang menghubungkan proses Teknologi Informasi, sumber daya dan informasi bagi strategi dan tujuan perusahaan. Lebih jauh lagi IT governance menggabungkan good (best) practice dari perencanaan dan pengorganisasian Teknologi Informasi, pembangunan dan pengimplementasian, delivery dan support, serta memonitor kinerja Teknologi Informasi untuk memastikan kalau informasi organisasi dan teknologi yang berhubungan mendukung tujuan bisnis perusahaan. Pengelolaan Teknologi Informasi merupakan struktur hubungan dan proses untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuannya melalui penambahan nilai dengan tetap memperhatikan keseimbangan antara resiko dan manfaat dalam menerapkan Teknokogi Informasi dan proses-proses di dalamnya. Penggunaan teknologi dalam aspek sosial dan ekonomi telah menciptakan ketergantungan pada Teknologi Informasi dalam, merekam, menginisiasi, memindahkan dan mengelola seluruh aspek transaksi ekonomi serta informasi dan pengetahuan perusahaan, INF-140

ISBN: 978-602-72850-4-0 SNIPTEK 2013 yang menjadikan pengelolaan Teknologi Informasi memiliki peran strategis dalam perusahaan. Tujuan dari pengelolaan Teknokogi Informasi adalah untuk memberikan arahan pemanfaatan Teknologi Informasi agar dapat memenuhi tujuan penyelarasan Teknologi Informasi dengan tujuan perusahaan dan dapat merealisasikan keuntungan yang dijanjikan. Disamping itu Teknologi Informasi juga harus membantu perusahaan dalam menciptakan peluang-peluang baru dan memaksimalkan keuntungan. Sumberdaya Teknologi Informasi harus digunakan secara optimal dan resiko yang berkaitan harus dikelola dengan baik. Pemanfaatan Teknologi Informasi telah memberikan solusi dan keuntungan melalui peluangpeluang sebagai bentuk dari peran strategis Teknologi Informasi dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Peluang-peluang diciptakan dari optimalisasi sumber daya Teknologi Informasi pada area sumber daya perusahaan yang meliputi data, sistem aplikasi, infrastruktur dan sumber daya manusia. Di sisi lain, penerapan Teknologi Informasi memerlukan biaya investasi yang relatif mahal, dimana munculnya resiko terjadinya kegagalan juga cukup besar. Kondisi ini membutuhkan konsistensi dalam bidang pengelolaan sehingga suatu Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) yang sesuai akan menjadi kebutuhan yang esensial. Penerapan Teknologi Informasi harus disesuaikan dengan kebutuhan agar dapat mencapai tujuan institusi tersebut. Untuk mencapai tujuan institusi tersebut diperlukan suatu perencanaan dan implementasi Teknologi Informasi yang selaras dengan perencanaan dan strategi bisnis organisasi yang telah didefinisikan. Penerapan Teknologi Informasi yang selaras dengan tujuan institusi tersebut akan tercapai apabila didukung oleh sistem tata kelola yang baik yang dimulai dari tahap perencanaan, implementasi dan evaluasi. Tata kelola Teknologi Informasi didefinisikan sebagai struktur hubungan dan proses untuk mengarahkan dan mengontrol suatu institusi dalam mencapai tujuannya dengan menambahkan nilai dan menyeimbangkan resiko terhadap Teknologi Informasi dan proses-prosesnya. Agar layanan Teknologi Informasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan, perlu ditunjang dengan tata kelola Telnologi Informasi. Salah satu standar untuk mendukung tata kelola Teknologi Informasi adalah COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) (Prabowo Pudjo Widodo, 2009) Dalam melakukan pengelolaan Teknologi Informasi Perguruan Tinggi XYZ dibutuhkan sebuah model pengelolaan yang dapat dijadikan acuan, sesuai dengan strategi dan tujuan perusahaan dan dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di perusahaan. Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) merupakan sebuah model standar tata kelola yang representatif dan menyeluruh, yang mencakup masalah perencanaan, implementasi, operasional dan pengawasan terhadap seluruh proses Teknologi Informasi. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini akan dirancang sebuah model pengelolaan Teknologi Informasi Ujian online pada Perguruan Tinggi (PT) XYZ dengan menggunakan kerangka kerja COBIT. BAHAN DAN METODE Kerangka kerja COBIT mengidentifikasi prosesproses TI dalam Empat domain utama, yaitu domain Planning and Organization (PO), Acquisition and Implementation (AI), Delivery and Support (DS), dan Monitoring and Evaluate (ME) (Ron Weber, 1999). Domain PO mencakup strategi dan taktik, serta perhatian pada identifikasi cara Teknologi Informasi dalam memberikan kontribusi terbaiknya pada pencapaian objektif bisnis. Domain AI mencakup realisasi, implementasi dan integrasi strategi Teknologi Informasi kedalam proses bisnis. Domain DS berhubungan dengan penyampaian dan dukungan layanan-layanan Teknologi Informasi. Domain ME mencakup pengawasan pada seluruh kendali-kendali yang diterapkan pada setiap proses Teknologi Informasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Ujian Online Perguruan Tinggi XYZ. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan, diolah, dianalisis serta disimpulkan guna memperoleh tingkat kematangan untuk domain Deliver and Support (DS) pada proses Menetapkan dan Mengelola Mutu Layanan (DS1). COBIT COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah standar untuk informasi dan teknologi yang menyertainya yang berlaku internasional. Sebagai sebuah framework yang mengatur pengelolaan informasi, COBIT memiliki standar pengelolaan informasi yang terbagi dalam 4 domain, yaitu : Plan and Organize (PO), Acquire and Implement (AI), Delivery and Support (DS), dan Monitoring and Evaluate (ME). a. Tingkat Kematangan ( Level) merupakan salah satu pengukuran yang dijadikan standar COBIT. Pengukuran tingkat kematangan ini diatur pada COBIT untuk tingkat manajemen dan memungkinkan para manajer mengetahui bagaimana pengelolaan dan proses-proses Teknologi Informasi di organisasi tersebut sehingga bisa diketahui pada tingkatan mana pengelolaannya. Untuk tingkat kematangan, COBIT membagi tingkatan mulai dari 0 (non-existent), 1 (initial/ad hoc), 2 (repeatable but intuitive), 3 (Defined Process), 4 (Managed and measurable), hingga 5 (Optimised). b. Efektifitas (Effectiveness) berhubungan dengan informasi yang relevan dan berhubungan pada proses bisnis seperti halnya disampaikan dengan suatu cara yang tepat waktu, benar, konsisten dan dapat digunakan. c. Efisiensi (Efficiency) berhubungan dengan ketentuan informasi melalui penggunaan sumber daya secara optimal. d. Kerahasiaan (Confidentiali) INF-141

berhubungan dengan kerahasiaan perusahaan dalam menjaga keamanan informasi dari ancaman dan gangguan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. e. Integritas (Integri) berhubungan dengan ketepatan dan kelengkapan informasi seperti halnya keabsahannya menurut nilai dan harapan bisnis. f. Ketersediaan (Availabili) berhubungan dengan ketersediaan informasi pada saat diperlukan oleh proses bisnis saat ini dan mendatang. Ini juga berhubungan dengan pengamanan sumberdaya yang perlu dan kemampuan yang berkaitan. g. Kepatuhan (Compliance) berhubungan dengan kepatuhan hukum, regulasi dan kesepakatan kontrak dimana proses binsis adalah pokok yaitu kriteria bisnis dikenakan secara eksternal, seperti halnya kebijakan internal. h. Kehandalan (Reliabili) berhubungan dengan ketentuan informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan entitas dan menjalankan fiduciary-nya (kepercayaan) dan tanggung jawab tata kelola TI. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian merupakan satu proses mencari solusi atas permasalahan yang ada melalui tahapan studi dan analisa terhadap faktor-faktor atau variabel yang berpengaruh. Sebagai satu proses studi dan analisa, tentu penelitian harus mengikuti kaidah-kaidah penelitian sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Sekaran, 2000). Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yaitu sampel yang diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Dalam penelitian ini, peneliti memilih Responden, yaitu Kepala BTI, Staff Pengembangan Layanan, Staff Web, dan Administrasi Pelayanan. Dengan mengacu pada metode penarikan sampel ini, maka obyek yang menjadi populasi penelitian ini adalah pengelola sistem informasi yaitu IT. Jumlah responden dalam penelitian berjumlah 4 orang. Untuk detail responden ditunjukkan dalam Tabel 1. Tabel 1. Responden Kuesioner No Responden Jumlah 1 Kepala BTI 1 2 Staff Pengembangan Layanan 1 3 Staff Web 1 4 Administrasi Perencanaan 1 Jumlah 4 Penelitian ini menggunakan instrumentasi dalam bentuk kuesioner. Pernyataan kuesioner dikembangkan berdasarkan jumlah pernyataan atau statement pada tingkat maturi, domain Delivery and Support (DS) pada proses Menetapkan dan Mengelola Mutu Layanan (DS1). Total penyataan pada proses DS1 adalah 32 pernyataan. Jumlah penyataan dalam domain tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Jumlah pernyataan pada domain Delivery and Support (DS) Level Total Domain 0 1 2 3 4 5 Pernyataan DS1 - Menetapkan dan Mengelola 2 4 5 6 9 6 32 Mutu Layanan Kuesioner COBIT maturi level yang dibagikan kepada responden digunakan untuk menghitung tingkat kematangan tata kelola Teknologi Informasi pada Perguruan Tinggi XYZ saat ini. Kuesioner ini dibuat berdasarkan kriteria tingkat kematangan yang ditetapkan pada kerangka kerja COBIT 4.1 untuk domain DS. Skala yang digunakan dalam kuesioner ini menggunakan skala Guttman, dimana dalam kuesioner disediakan 2 (dua) pilihan jawaban Y (Ya) dan T (Tidak). Dalam perhitungannya, jawaban Y (Ya) dikonversi menjadi nilai 1, dan jawaban T (Tidak) dikonversi menjadi nilai 0. Perangkat lunak yang digunakan dalam perhitungan maturi level ini adalah Microsoft Excel. Setelah semua hasil kuesioner dimasukkan dalam tabel, kemudian dihitung maturi level proses dalam domain Delivery and Support (1 proses) yaitu DS1 untuk setiap responden. Hasil maturi level proses dari 4 responden kemudian dicari rata-ratanya, dan hasil rata-rata tersebut akan menjadi nilai maturi level atau tingkat kematangan tiap proses Teknologi Informasi (Alvin, Arens, James.K. Loebbecke, 2003). Pada Tabel 3 berikut akan disampaikan hasil rekapitulasi tingkat kematangan (maturi level) untuk domain DS pada proses Menetapkan dan Mengelola Mutu Layanan (DS1) dengan proses yang telah ditentukan. Penilaian tingkat kematangan setiap control objective atau proses TI pada domain DS mengacu pada model maturi level COBIT versi 4.1 dengan kriteria index penilaian dapat dilihat pada Tabel 4 (IT Governance Institute, 2009). Tabel 3. Rekapitulasi tingkat kematangan ( Level) domain Delivery and Support Domai n DS1 Proses Define and manage service levels Curren t Expect ed 2.035 3 2 Level INF-142

ISBN: 978-602-72850-4-0 SNIPTEK 2013 Tabel 4. Kriteria index nilai pada maturi level COBIT versi 4.1 0 0.50 Non-Existent 0.51 Initial/Ad Hoc 1.50 1.51 Repeatable But Invinitive 2.50 2.51 Defined Process 3.50 3.51 Managed and Measurable 4.50 4.51 Optimized 5.00 Dari hasil perhitungan tingkat kematangan, dimana tingkat kematangan yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah pada level 3 (Define). Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat diperoleh bahwa tingkat kematangan TI Sistem ujian online pada Perguruan Tinggi XYZ untuk Domain DS berada pada level 2. Pada Tabel 3 dapat dilihat Gap antara tingkat kematangan saat ini dengan tingkat kematangan yang diharapkan pada domain DS proses Menetapkan dan Mengelola Mutu Layanan kerangka kerja COBIT 4.1. Sedangkan sebarannya dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2. Current Expected Sumber : Hasil Pengolahan Data (2013) Gambar 1. Current maturi level vs Expected maturi level pada Proses DS1 DS1 Define and manage service levels Expected Level Sumber : Hasil Pengolahan Data (2013) Gambar 2. Grafik Kesenjangan Tingkat Kematngan Proses DS1 Rekomendasi untuk mengatasi gap Level pada DS1 sebagai berikut : a. Menetapkan kerangka yang memberikan proses manajemen mutu layanan antara customer dan provider layanan. Kerangka itu memelihara terus menerus bersamaan dengan prioritas dan kebutuhan bisnis dan memudahkan pemahaman bersama antara customer dan provider. Kerangka mencakup prosesproses untuk membuat kebutuhan layanan, ketetapan layanan, rencana mutu layanan (SLA/ Service Level Agreements), rencana mutu beroperasi (OLA/ Operating Level Agreements), dan membiayai sumber daya. Atribut ini disusun dalam catalog layanan. Kerangka menetapkan struktur organisasi bagi manajemen mutu layanan, mencakup peran, tugas dan tanggung jawab internal dan eksternal customer dan provider layanan. b. Menetapkan Layanan TI pada kebutuhan bisnis dan karakteristik layanan diatur dan disimpan terpusat melalui implementasi pendekatan portofolio (katalog layanan). c. Menetapkan dan menyetujui persetujuan mutu layanan untuk semua layanan TI berdasarkan kebutuhan customer dan kemampuan TI. Hal ini mencakup komitmen customer, kebutuhan pendukung layanan, matriks kuantitatif dan kualitatif untuk mengukur layanan, rencana keuangan dan pendanaan, serta peran dan tanggung jawab, mencakup kekeliruan, persetujuan mutu layanan (SLA). Item-item untuk dipertimbangkan adalah ketersediaan, tahan uji, kinerja, kapasitas pengembangan, mutu dukungan, perencanaan terus-menerus, ketidakleluasaan permintaan dan keamanan. d. Memastikan bahwa persetujuan mutu beroperasi menjelaskan bagaimana layanan akan diberikan secara teknis untukmendukung SLA dengan cara optimal. OLA menetapkan proses-proses teknis dengan penuh arti pada provider dan mungkin mendukung beberapa SLA. e. Mengawasi dan melaporkan prestasi mutu layanan yang diterapkan. Laporan diberikan dalam format yang INF-143

berarti pada pemegang saham dengan prestasi mutu layanan. Statistik pengawasan dianalisa dan dilakukan untuk mengenali tren positif dan negatif bagi layanan individual maupun bagi semua layanan. f. Meninjau kontrak dan persetujuan mutu layanan secara teratur dengan provider layanan internal dan eksternal untuk memastika hal itu efektif, terbaru, dan jika ada perubahan-perubahan yang dibutuhkan ada penjelasannya. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan pengukuran Tingkat Perguruan Tinggi XYZ adalah: 1. Dilihat dari aspek manajerial a. Evaluasi pelaksanaan tata kelola Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi XYZ saat ini berada pada level 2 untuk domain DS pada proses DS1. b. Tingkat kematangan (maturi level) tata kelola Teknologi Informasi yang dilakukan di Perguruan Tinggi XYZ adalah : Proses DS1 berada pada level 2 (repeatable but intuitive) dimana proses sudah berkembang, prosedur yang sama dilakukan oleh orang yang berbeda, belum ada komunikasi atau pelatihan formal atas prosedur strandar dan tanggung jawab diserahkan pada individu, terdapat kepercayaan yang tinggi pada kemampuan individu, sehingga kesalahan sangat mungkin terjadi. 2. Dilihat dari aspek Sistem : Perbaikan tata kelola Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi XYZ untuk proses DS1 adalah dengan meningkatkan tingkat kematangan pada level 3 (Define Process) berdasarkan misi, visi, tujuan dan arah pengembangan Perguruan Tinggi XYZ, dimana prosedur sudah standar dan terdokumentasi dan dikomunikasikan melalui pelatihan, tetapi pelaksanaannya diserahkan pada tim untuk mengikuti proses tersebut, sehingga penyimpangan bisa diketahui, prosedurnya disempurnakan untuk formalitas praktek yang ada. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada semua pihak khususnya orang tua yang selalu mendoakan dan mendukung atas kelancaran penyusunan penelitian ini. REFERENSI Alvin,Arens, James K.Loebbecke. (2003). Auditing Edisi Indonesia. Jakarta. IT Governance Institute. (2007). COBIT 4.1 IT Governance Institute. (2009). CISA Review Manual. Prabowo Pudjo Widodo. (2009).. Bunga Rampai Penerapan COBIT. Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri,Tidak dipublikasikan; Ron Weber. (1999). Information System Control and Audit, Prentice Hall. Sekaran.(2000). Research Methods for Business,a Skill Building Approach,3th ed, John Wiley & Sons Inc INF-144