PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014

Perkembangan Ekspor dan Impor

Perkembangan Ekspor dan Impor

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JULI 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Perdagangan Luar Negeri Ekspor-Impor Sumatera Selatan Agustus 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI 2011

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN APRIL 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2005

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN MEI 2004

EKSPOR Perkembangan Ekspor Ekspor Migas dan Non Migas

BPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT NOVEMBER 2013

Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Utara September 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI 2012

Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Utara Oktober 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN FEBRUARI 2002

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT DESEMBER 2013

Perkembangan Ekspor dan Impor Kalimantan Barat Agustus 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2004

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Tabel 1. Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara Untuk Beberapa Periode Tahun

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN RIAU JUNI 2011

EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BULAN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA

BADAN PUSAT SATISTIK PROPINSI KEPRI

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOVEMBER 2009

2. Ekspor Produk DKI Jakarta

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN JULI 2016*

Transkripsi:

No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET NAIK 13,14 PERSEN MENJADI US$757,66 JUTA Nilai ekspor Banten pada Maret naik 13,14 persen dibanding ekspor Februari, yaitu dari sebelumnya sebesar US$669,68 juta menjadi US$757,66 juta, sementara dibanding Maret nilai ekspor mengalami penurunan 3,31 persen. Ekspor nonmigas Maret mengalami kenaikan 12,63 persen dibanding Februari, dari US$669,11 juta menjadi US$753,64 juta, sedangkan dibanding Maret turun 3,81 persen. Ekspor migas Maret meningkat 613,50 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$0,56 juta menjadi US$4,02 juta, sementara dibanding ekspor Maret meningkat 6.600,39 persen. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada Maret berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$201,70 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan kapal laut dan bangunan terapung (HS 89) dengan ekspor masing-masing sebesar US$61,73 juta dan US$40,97 juta. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Maret adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$145,99 juta, disusul oleh India dan Jepang sebesar US$67,65 juta dan US$64,73 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$127,42 juta dan US$105,84 juta. Menurut sektor, ketiga komoditi ekspor nonmigas yaitu komoditi ekspor hasil pertanian, komoditi ekspor hasil industri, dan komoditi ekspor hasil pertambangan mengalami penigkatan pada bulan Maret dibanding Februari. Ekspor Maret melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$622,67 juta, disusul oleh Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Tanjung Leneng, dengan ekspor masing-masing sebesar US$56,87 juta dan US$36,02 juta. 1. Ekspor Migas dan Nonmigas Nilai ekspor Banten pada Maret naik 13,14 persen dibanding ekspor Februari, yaitu dari sebelumnya sebesar US$669,68 juta menjadi US$757,66 juta. Peningkatan nilai ekspor dari bulan sebelumnya dominan dipengaruhi oleh kenaikan ekspor nonmigas sebesar 12,63 persen, dari US$669,11 juta menjadi menjadi US$753,64 juta, ditambah dengan ekspor migas meningkat 613,50 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$0,56 juta menjadi US$4,02 juta. Peningkatan nilai ekspor migas pada Maret dipengaruhi oleh nilai ekspor untuk komoditi hasil gas yang memberikan peranan sebesar 61,61 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei 1

Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Juta US$ Feb Mar Nilai FOB % Maret Februari % Jan-Mar 16 Jan-Mar 15 total Jan-Mar 16 (8) Total Ekspor 669,68 757,66 2.270,29 2.111,07 13,14-7,01 100,00 Migas 0,56 4,02 0,22 4,78 613,50 2.067,99 0,23 - Minyak Mentah - - - - - - - - Hasil Minyak 0,56 1,54 0,22 2,30 173,89 943,60 0,11 - Gas - 2,48-2,48 - - 0,12 Nonmigas 669,11 753,64 2.270,07 2.106,29 12,63-7,21 99,77 Dibanding kondisi bulan yang sama tahun, nilai ekspor Banten Maret mengalami penurunan 3,31 persen. Penyebab utama penurunan ekspor ini adalah ekspor nonmigas yang turun 3,81 persen, karena sebaliknya ekspor migas pada Maret meningkat 6.600,39 persen. Lebih lanjut, nilai ekspor kumulatif Banten untuk periode Januari Maret mencapai US$2.111,07 juta, turun 7,01 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ekspor periode ini disebabkan oleh ekspor nonmigas yang mengalami penurunan 7,21 persen, karena kebalikan dari itu ekspor migas meningkat sangat pesat hingga 2.067,99 persen. 1,000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 TOTAL MIGAS NONMIGAS Penelusuran perkembangan ekspor lebih lanjut, pergerakan nilai ekspor migas dan nonmigas Maret dibanding bulan sebelumnya sejalan dengan pergerakan volume ekspor masing-masing. Perkembangan ekspor migas Maret disebabkan oleh peningkatan ekspor komoditi hasil minyak ditambah dengan adanya ekspor komoditi hasil gas dimana pada bulan sebelumnya tidak didapati kegiatan ekspor pada komoditi ini. Perkembangan ekspor nonmigas terkait dengan peningkatan komoditi ekspor hasil pertanian sebesar 18,06 persen dan komoditi ekspor hasil industri sebesar 12,55 persen. Nilai ekspor migas dan nonmigas dalam satu bulan ke depan masih sulit diprediksi karena pelemahan perekonomian global masih berlanjut walaupun harga komoditi ini yang cenderung meningkat di pasar perdagangan internasional dan kondisi nilai tukar rupiah US$ yang cenderung stabil. 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten 25/05/36/Th.X, 2 Mei

2. Ekspor Nonmigas menurut Golongan Barang HS 2 Digit Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada Maret mencapai US$530,29 juta, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar US$223,34 juta. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada Maret berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$201,70 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) sebesar US$61,73 juta, dan kapal laut dan bangunan terapung (HS 89) dengan ekspor sebesar US$40,97 juta dimana pada bulan sebelumnya tidak didapati kegiatan ekspor pada komoditi ini. Feb Mar Nilai FOB Mar thd Feb total nonmigas Jan-Mar 16 1. Alas Kaki (64) 195,96 201,70 595,55 610,32 5,73 28,98 2. Plastik dan Barang dari Plastik (39) 45,41 61,73 161,93 155,55 16,32 7,38 3. Kapal Laut dan Bangunan Terapung (89) 0,00 40,97 0,01 51,14 40,97 2,43 4. Karet dan Barang dari Karet (40) 41,74 39,36 104,58 115,17-2,37 5,47 5. Besi dan Baja (72) 38,47 35,77 144,89 101,31-2,70 4,81 6. Bahan Kimia Organik (29) 31,93 35,33 106,65 90,43 3,40 4,29 7. Mesin/Peralatan Listrik (85) 33,75 34,97 96,67 103,95 1,22 4,94 8. Tembaga (74) 29,45 30,07 140,79 85,90 0,62 4,08 9. Barang-barang Rajutan (61) 23,82 26,13 78,34 78,60 2,32 3,73 10. Kertas/Karton (48) 22,94 24,26 92,76 68,19 1,32 3,24 Total 10 Golongan Barang 463,47 530,29 1.522,16 1.460,55 66,82 69,34 Lainnya 205,64 223,34 747,90 645,75 17,70 30,66 Total Ekspor Nonmigas 669,11 753,64 2.270,07 2.106,29 84,52 100,00 Delapan dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada Maret mengalami peningkatan, kecuali golongan barang besi dan baja (HS 72) dan karet dan barang dari karet (HS 40). Peningkatan tertinggi terjadi pada golongan plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan alas kaki (HS 64), masing-masing sebesar US$16,30 juta dan US$5,70 juta, sementara untuk lima golongan barang lain selain golongan barang kapal laut dan bangunan terapung meningkat kurang dari US$4 juta. Selanjutnya penurunan komoditi ekspor nonmigas terjadi pada golongan barang besi dan baja (HS 72) dan karet dan barang dari karet (HS 40) berturut-turut turun US$2,70 juta dan US$2,40 juta. Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama untuk Januari-Maret memberikan kontribusi 69,34 persen total ekspor nonmigas. Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama tadi turun 4,05 persen dibanding ekspor nonmigas periode yang sama tahun, yaitu sebesar US$61,62 juta. Seperti pada bulan sebelumnya, lima dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) ekspor nonmigas pada periode Jan-Maret masih mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu plastik dan barang dari plastik (HS 39), besi dan baja (HS 72), bahan kimia organik (HS 29), tembaga (HS 74) dan kertas/karton (HS 48), dengan penurunan tertinggi berasal dari golongan barang tembaga (74), yaitu mencapai US54,90 juta. Sementara golongan barang yang memberikan kontribusi tertinggi adalah kapal laut dan bangunan terapung (HS 89) sebesar US$51,1 juta. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei 3

Lebih lanjut, bila dibandingkan secara bersamaan untuk sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada Februari dan Maret, maka akan didapati sembilan golongan barang yang sama, kecuali kapal laut dan bangunan terapung (HS 89) yang mulai didapati kegiatan ekspor pada bulan ini. Sembilan golongan barang komoditi ekspor nonmigas tersebut adalah golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama ekspor nonmigas Banten selama setahun terakhir bahkan dalam dua tahun terakhir. Dengan kontribusi gabungan tidak pernah kurang dari 50 persen. 3. Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama Nilai ekspor nonmigas duabelas negara tujuan pada Maret mencapai US$547,38 juta, meningkat 9,07 persen atau sebesar US$45,50 juta dibanding bulan sebelumnya. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Maret adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$145,99 juta, disusul oleh India dan Jepang, secara berturut-turut sebesar US$67,65 juta dan US$64,73 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$127,42 juta dan US$105,84 juta. Feb Mar Nilai FOB Mar thd Feb total nonmigas Jan-Mar 16 ASEAN 114,29 127,42 381,78 340,52 13,13 16,17 1. Thailand 39,40 37,02 133,07 107,65-2,38 5,11 2. Malaysia 26,55 26,05 84,73 76,91-0,50 3,65 3. Vietnam 21,04 25,69 76,40 63,21 4,65 3,00 ASEAN Lainnya 27,30 38,66 87,58 92,76 11,36 4,40 UNI EROPA 99,69 105,84 307,41 315,17 6,15 14,96 4. Jerman 25,99 31,15 64,97 80,30 5,16 3,81 5. Belgia 21,72 17,30 59,28 67,40-4,42 3,20 6. Inggris 18,29 15,78 52,94 49,38-2,51 2,34 UNI EROPA Lainnya 33,69 41,61 130,22 118,09 7,92 5,61 NEGARA UTAMA LAINNYA 348,89 394,39 1.122,54 1.104,28 45,50 52,43 7. Amerika Serikat 137,30 145,99 463,08 434,59 8,69 20,63 8. India 21,89 67,65 61,32 123,19 45,76 5,85 9. Jepang 65,41 64,73 198,85 196,11-0,68 9,31 10. Tiongkok 74,79 64,21 199,53 198,02-10,58 9,40 11. Korea Selatan 33,10 31,28 137,33 101,44-1,82 4,82 12. Australia 16,40 20,54 62,44 50,92 4,14 2,42 Total 12 Negara Tujuan 501,88 547,38 1.593,92 1.549,12 45,50 73,55 Lainnya 167,23 206,26 676,15 557,17 39,02 26,45 Total Ekspor Nonmigas 669,11 753,64 2.270,07 2.106,29 84,52 100,00 Enam dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas Banten mengalami peningkatan ekspor nonmigas pada Maret dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kecuali Thailand, Malaysia, Belgia, Inggris, Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. Peningkatan tertinggi berasal dari India, yaitu US$45,76 juta, sedangkan terendah terjadi pada Australia dengan kenaikan US$4,14 juta. Penurunan ekspor tertinggi tercatat pada Tiongkok yang mengalami penurunan sebesar US$10,58 juta, dan terendah berasal dari Jepang yang turun US$0,50 juta. Lebih lanjut, 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten 25/05/36/Th.X, 2 Mei

nilai ekspor nonmigas gabungan untuk tujuan negara-negara ASEAN meningkat US$13,13 juta, demikian pula untuk ekspor menuju negara-negara Uni Eropa secara agregat mengalami peningkatan sebesar US$6,15 juta. Secara kumulatif, ekspor nonmigas periode Januari Maret untuk duabelas negara tujuan utama turun US$ 44,80 juta (2,81 persen) dibanding periode yang sama tahun 2014. Hanya dua dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan nilai ekspor yaitu Jerman, Belgia dan India. Penurunan dan peningkatan tertinggi terjadi pada Korea Selatan dan India yaitu US$35,89 juta dan US$61,88 juta. Pangsa ekspor nonmigas terbesar masih berasal dari Amerika Serikat, yaitu mencapai 20,63 persen, sementara pangsa ekspor untuk tujuan Negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar 16,17 persen dan 14,96 persen. 4. Ekspor Menurut Sektor Menurut sektor, ekspor Maret sektor nonmigas mengalami peningkatan pada seluruh sektor dibanding bulan sebelumnya, dengan peningkatan tertinggi berasal dari sektor industri yang meningkat sebesar US$82,73 juta. Kenaikan ekspor sektor industri yang cukup tinggi agaknya berhubungan dengan peningkatan nilai sepuluh golongan barang nonmigas utama pada Maret yang berkontribusi sebesar 69,34 persen total ekspor nonmigas. Feb Mar Nilai FOB Maret thd Feb total Maret Total Ekspor 669,68 755,18 2.270,29 2.108,59 85,50 100,00 Migas 0,56 1,54 0,22 2,30 0,98 0,11 Non Migas 669,11 753,64 2.270,07 2.106,29 84,52 99,89 - Pertanian 9,85 11,63 43,11 36,22 1,78 1,72 - Industri 659,15 741,88 2.226,31 2.069,73 82,73 98,16 - Tambang & Lainnya 0,11 0,12 0,64 0,34 0,01 0,02 Secara kumulatif, nilai ekspor Januari Maret pada sektor nonmigas mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun. Penurunan ekspor tertinggi berasal dari sektor industri sebesar US$156,58 juta (7,03 persen), sementara terendah pada sektor pertambangan yang turun US$0,30 juta (46,62 persen). Pangsa ekspor Januari Maret menurut sektor, masih didominasi oleh sektor industri, sebagaimana tahun sebelumnya yaitu 98,16 persen. Pangsa ekspor sektor industri untuk periode Januari Maret tersebut mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun lalu. Migas Pertanian 1.90% 0.01% Tambang 0.03% Migas Pertanian 0.11% 1.72% Tambang 0.02% Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei 5 Industri 98.06% Industri 98.15% Januari-Maret Januari-Maret

5. Ekspor Menurut Pelabuhan Muat Menurut pelabuhan muat, nilai ekspor Maret melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$622,67 juta, disusul oleh Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Tanjung Leneng, dengan ekspor masing-masing sebesar US$56,87 juta dan US$36,02 juta. Nilai ekspor pada Maret meningkat pada seluruh pelabuhan muat. Peningkatan tertinggi terjadi pada Pelabuhan Tanjung Priok yaitu mencapai US$45,53 juta dan terendah berasal dari Bandara Halim Perdana Kusuma yang hanya meningkat US$0,03 juta. Nilai ekspor melalui pelabuhan di Banten pada Januari Maret mengalami peningkatan sebesar US$13,11 juta dibanding periode yang sama tahun, sementara nilai ekspor melalui perlabuhan di luar Banten justru mengalami penurunan sebesar US$172,33 juta. Feb Mar Nilai FOB Mar thd Feb total Maret Total Ekspor 669,68 757,66 2.270,29 2.111,07 87,98 100,00 - BANTEN 92,50 134,92 294,64 307,75 42,42 14,58 - Merak 20,77 56,87 77,22 96,42 36,10 4,57 - Tanjung Leneng 29,50 36,02 91,17 95,07 6,52 4,50 - Tanjung Sekong 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 - Cigading 26,79 27,45 77,87 72,57 0,66 3,44 - Sukarno - Hatta 15,43 14,58 48,37 43,68-0,85 2,07 - LUAR BANTEN 577,18 622,74 1.975,65 1.803,32 45,56 85,42 - Tanjung Priok 577,14 622,67 1.975,50 1.803,16 45,53 85,41 - Halim Perdana Kusuma 0,02 0,05 0,02 0,08 0,03 0,00 - Pelabuhan Lainnya 0,03 0,02 0,13 0,09 0,00 0,00 Selanjutnya, peran ekspor pada Maret dari pelabuhan muat di luar Banten masih terlihat lebih dominan dalam kegiatan ekspor di Banten dibanding total peran seluruh pelabuhan muat di Banten. Peran ekspor terbesar masih berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu 85,41 persen, kemudian disusul oleh Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Tanjung Leneng, dengan peran masing-masing 4,57 persen dan 4,50 persen. Adapun agregasi dari peran ekspor dari ketiga pelabuhan muat tersebut selama periode Maret mencapai 90,56 persen sementara untuk bulan sebelumnya sebesar 94,59 persen. 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten 25/05/36/Th.X, 2 Mei

B. PERKEMBANGAN IMPOR IMPOR MARET NAIK 16,57 PERSEN MENJADI US$771,95 JUTA Nilai impor Banten Maret naik 16,57 persen dibanding Februari, yaitu dari sebelumnya US$662,24 juta menjadi US$771,95 juta, sedangkan dibanding impor bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor Maret mengalami penurunan 16,34 persen. Impor nonmigas Maret mengalami peningkatan 17,36 persen dari US$529,12 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$621 juta, sementara dibanding periode yang sama tahun, nilai impor nonmigas turun 21,36 persen. Impor migas Maret turun sebesar 13,39 persen menjadi US$150,95 juta, dari sebelumnya mencapai US$133,12 juta pada Februari, sedangkan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor migas meningkat 7,73 persen. Nilai impor nonmigas terbesar Maret berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$202,13 juta, disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dengan nilai impor sebesar US$144,08 juta. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Maret adalah Thailand dengan nilai impor sebesar US$136,69 juta, diikuti oleh Australia dan Tiongkok, masing-masing sebesar US$76,43 juta dan US$53,03 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$238,36 juta. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada Maret dibanding bulan sebelumnya meningkat pada golongan bahan baku/penolong dan barang konsumsi, sedangkan barang modal mengalami penurunan. Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk Maret berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$367,73 juta, disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$283,44 juta dan US$120,78 juta. 1. Impor Migas dan Nonmigas Nilai impor Banten Maret naik 16,57 persen dibanding Februari, yaitu dari sebelumnya US$662,24 juta menjadi US$771,95 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh impor nonmigas pada Maret yang mengalami peningkatan 17,36 persen dari US$529,12 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$621 juta, begitupula impor migas juga meningkat sebesar 13,39 persen menjadi US$150,95 juta, dari sebelumnya mencapai US$133,12 juta pada Februari. Peningkatan nilai impor migas disebabkan oleh kenaikan nilai impor untuk komoditi hasil minyak dibanding Februari, mengingat untuk komoditi gas serta komoditi minyak mentah tidak tercatat adanya kegiatan impor. Sementara peningkatan nilai impor nonmigas disebabkan oleh meningkatnya nilai impor golongan barang gula dan kembang gula (HS 17) lebih dari 50 persen. Selanjutnya, dibanding bulan yang sama tahun lalu, nilai impor Maret penurunan16,34 persen. Penyebab utama peningkatan impor ini adalah nilai impor nonmigas yang turun 21,36 persen, mengingat kebalikan dari itu nilai impor migas meningkat 7,73 persen dibanding Maret. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei 7

Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Juta US$ Feb Mar Nilai CIF % Maret Februari % Jan-Mar 16 Jan-Mar 15 total Jan-Mar 16 (8) Total Impor 662,24 771,95 2.493,02 2.085,72 16,57-16,34 100,00 Migas 133,12 150,95 430,36 463,61 13,39 7,73 22,23 - Minyak Mentah - - - - - - - - Hasil Minyak 133,12 150,95 429,07 463,61 13,39 8,05 22,23 - Gas - - 1,29 - - -100,00 - Nonmigas 529,12 621,00 2.062,66 1.622,10 17,36-21,36 77,77 Dibanding periode Januari Maret, impor Banten periode yang sama pada tahun turun 16,34 persen. Penurunan tersebut disebabkan oleh impor komoditi nonmigas yang turun sebesar 21,36 persen, karena kebalikannya impor migas yang mengalami peningkatan 7,73 persen. Lebih lanjut, Tabel 1 menunjukkan peran impor komoditi nonmigas periode Januari Maret masih sangat dominan yaitu 77,77 persen. Dominasi komoditi nonmigas juga dapat dilihat dari perannya impor pada bulan Februari dan Maret yang masing-masing tercatat 79,90 persen dan 80,45 persen. 1,200 1,100 1,000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 TOTAL MIGAS NONMIGAS Perkembangan nilai impor migas dan nonmigas pada Maret dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan arah perkembangan volumenya. Peningkatan impor migas dipengaruhi oleh faktor harga di pasar perdagangan internasional, sementara impor nonmigas diduga erat kaitannya dengan fluktuasi kurs rupiah US$. Impor migas dan nonmigas untuk satu bulan ke depan diprediksi masih kembali mengalami peningkatan terkait dengan kondisi kurs rupiah US$ yang cenderung stabil, meskipun harga komoditi migas dan nonmigas secara agregat di pasar perdagangan internasional yang diperkirakan juga mengalami peningkatan. 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten 25/05/36/Th.X, 2 Mei

2. Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Digit Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada Maret meningkat 25,73 persen atau sebesar US$94,40 juta, dari sebelumnya US$366,87 juta menjadi US$461,27 juta. Kebalikan dari kondisi pertama, untuk golongan barang lainnya turun 1,55 persen atau sebesar US$2,52 juta. Nilai impor nonmigas terbesar Maret berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$202,13 juta, disusul oleh gula dan kembang gula ( HS17) dengan nilai impor sebesar US$144,08 juta. Feb Mar Nilai CIF Maret thd Feb 16 total nonmigas Maret 1. Bahan Kimia Organik (29) 176,49 202,13 636,86 564,19 25,65 34,78 2. Gula dan Kembang Gula (17) 87,76 144,08 203,43 258,82 56,32 15,96 3. Besi dan Baja (72) 33,83 38,63 290,94 127,64 4,80 7,87 4. Bijih, Kerak dan Abu Logam (26) 20,74 23,29 69,93 44,02 2,55 2,71 5. Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) 16,73 14,72 208,23 38,29-2,01 2,36 6. Garam, Belerang, Kapur (25) 5,42 10,86 31,64 19,04 5,44 1,17 7. Berbagai Produk Kimia (38) 6,87 8,88 29,06 18,88 2,02 1,16 8. Biji-bijian berminyak (12) 0,74 7,78 27,06 14,09 7,04 0,87 9. Pupuk (31) 10,53 6,06 36,31 16,99-4,47 1,05 10. Plastik dan Barang dari Plastik (39) 7,78 4,84 20,80 19,27-2,94 1,19 Total 10 Golongan Barang 366,87 461,27 1.554,27 1.121,24 94,40 69,12 Lainnya 162,25 159,73 508,39 500,86-2,52 30,88 Total Impor Nonmigas 529,12 621,00 2.062,66 1.622,10 91,88 100,00 Tujuh dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) nonmigas mengalami peningkatan nilai impor, kecuali mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84), pupuk (HS 31), dan plastik dan barang dari plastik (HS 39). Peningkatan tertinggi berasal dari golongan barang gula dan kembang gula (HS 17), dengan peningkatan sebesar US$56,32 juta dan golongan barang bahan kimia organik HS 29) sebesar US$25,65 juta, sementara untuk lima golongan barang yang lain meningkat kurang dari USS$8 juta. Lebih lanjut, penurunan impor terjadi pada pupuk (HS 31), dan plastik dan barang dari plastik (HS 39), dan mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) masing-masing sebesar US$4,47 juta, US$2,94 juta, dan US$2,01 juta. Impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang periode Januari Maret mengalami penurunan USS$433,03 juta (27,86 persen) dibanding periode yang sama tahun lalu, demikian pula untuk golongan barang lain juga turun USS$7,53 juta (1,48 persen). Peran impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada periode Januari Maret mencapai 69,12 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan kimia organik (HS 29) yaitu sebesar 50,32 persen dan disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dan besi dan baja (HS 72) dengan kontribusi masing-masing sebesar 23,08 persen dan 11,08 persen, sedangkan andil tujuh golongan barang lain masih kurang dari 4 persen. Lebih lanjut, jika disandingkan secara bersamaan, enam dari sepuluh golongan barang impor nonmigas pada Maret tersebut kecuali besi dan baja (HS 72), bijih, kerak dan abu Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei 9

logam (HS 26), garam, belerang dan kapur (HS 25), dan biji-bijian berminyak (HS 12) adalah golongan barang yang sama dengan bulan sebelumnya. Keenam golongan barang tersebut merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang impor utama Banten sejak Maret. Peran gabungan dari keenam golongan barang utama tersebut selama setahun terakhir tidak pernah kurang dari 73 persen. 3. Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang Impor nonmigas dari duabelas negara asal barang impor nonmigas pada Maret meningkat 11,27 persen atau sebesar US$53,30 juta dibanding bulan sebelumnya, begitupula untuk nilai impor nonmigas dari negara lainnya juga mengalami peningkatan sebesar US$38,58 juta atau sebesar 68,50 persen. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Maret adalah Thailand dengan nilai impor sebesar US$136,69 juta, diikuti oleh Australia dan Tiongkok, masing-masing sebesar US$76,43 juta dan US$53,03 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$238,36 juta. Enam dari duabelas negara pemasok utama mengalami peningkatan impor nonmigas pada Maret, kecuali Brazil, Jepang, Rusia, Singapura, India, dan Tiongkok. Peningkatan impor nonmigas tertinggi berasal dari Thailand yang meningkat US$46,63 juta, sementara terendah terjadi pada Italia yang naik US$1,14 juta. Lebih lanjut, penurunan impor nonmigas tertinggi terjadi pada Brazil yaitu mencapai US$22,68 juta, sementara terendah berasal dari Tiongkok dengan penurunan sebesar US$0,29 juta. Feb Mar Nilai CIF Mar thd Feb total nonmigas Maret ASEAN 181,47 238,36 440,74 567,72 56,89 35,00 1. Thailand 90,07 136,69 147,09 268,56 46,63 16,56 2. Singapura 61,19 43,52 175,55 155,19-17,67 9,57 3. Malaysia 26,16 39,70 93,20 99,46 13,55 6,13 ASEAN Lainnya 4,06 18,44 24,91 44,51 14,38 2,74 NEGARA UTAMA LAINNYA 295,39 306,18 1.342,05 805,15 10,80 49,64 4. Australia 64,87 76,43 174,81 152,38 11,56 9,39 5. Tiongkok 53,32 53,03 385,58 134,76-0,29 8,31 6. Argentina 35,54 52,12 72,04 105,17 16,58 6,48 7. Arab Saudi 30,23 52,11 74,89 101,54 21,89 6,26 8. Brazil 44,69 22,01 322,56 125,02-22,68 7,71 9. India 14,72 14,40 91,00 48,24-0,32 2,97 10. Italia 11,23 12,37 0,13 31,62 1,14 1,95 11. Rusia 18,01 12,14 92,69 57,68-5,88 3,56 12. Jepang 22,78 11,58 128,36 48,73-11,20 3,00 Total 12 Negara Tujuan 472,80 526,10 1.757,89 1.328,36 53,30 81,89 Lainnya 56,32 94,90 304,78 293,74 38,58 18,11 Total Impor Nonmigas 529,12 621,00 2.062,66 1.622,10 91,88 100,00 Nilai kumulatif impor nonmigas periode Januari Maret untuk duabelas negara asal barang impor mencapai US$1.328,36 juta juta, dengan peran impor mencapai 81,89 persen. 10 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten 25/05/36/Th.X, 2 Mei

Pangsa impor nonmigas terbesar untuk periode tersebut berasal dari Thailand, yaitu 16,56 persen, diikuti oleh Singapura dan Australia yang masing-masing memberi andil 9,57 persen dan 9,39 persen sementara kontribusi sembilan negara lain kurang dari 8,50 persen. Kecuali Italia dan Rusia, sepuluh negara pemasok barang impor utama pada Maret merupakan negaranegara pemasok barang impor utama yang sama dengan bulan sebelumnya. Enam negara diantaranya yaitu 3 negara dari ASEAN, yaitu Thailand, Singapura dan Malaysia ditambah dengan Brazil, Tiongkok dan Jepang adalah negara-negara yang selalu dalam dua belas pemasok barang impor utama, dengan pangsa impor gabungan tidak kurang dari 58 persen. 4. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada Maret dibanding bulan sebelumnya meningkat pada golongan bahan baku/penolong dan barang konsumsi, masingmasing sebesar US$98,80 juta dan US$29,22 juta, sedangkan barang modal mengalami penurunan US$18,32 juta. Dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, impor menurut golongan penggunaan barang pada Maret mengalami penurunan pada golongan bahan baku/penolong dan barang modal sedangkan untuk barang konsumsi meningkat sebesar US$42,56 juta. Feb Mar Nilai CIF Maret thd Feb total Jan-Mar 16 Total Impor 662,24 771,95 2.493,02 2.085,72 109,71 100,00 Barang Konsumsi 5,10 34,32 20,48 63,04 29,22 3,02 Bahan Baku/Penolong 623,47 722,27 2.295,34 1.969,26 98,80 94,42 Barang Modal 33,67 15,35 177,20 53,42-18,32 2,56 Pangsa impor terbesar untuk Januari - Maret masih berasal dari golongan bahan baku/penolong, yaitu mencapai 94,42 persen, sementara untuk barang konsumsi dan barang modal, masing-masing sebesar 3,02 persen dan 2,56 persen. Pangsa impor untuk golongan bahan baku/penolong itu meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya maupun Maret. Hal yang sama juga terjadi pada golongan barang konsumsi yang mengalami peningkatan pangsa impor dibanding sebelumnya, sebaliknya untuk barang modal memperlihatkan kondisi yang berlawanan, yaitu mengalami penurunan pangsa impor. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei 11

Bahan Baku/ Penolong 92,07% Bahan Baku/ Penolong 94,42% Barang Konsumsi 0,82% Bahan Modal 7,11% Barang Konsumsi 3,02% Bahan Modal 2,56% Januari-Maret Januari-Maret 5. Impor Menurut Pelabuhan Bongkar Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk Maret berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$367,73 juta (20,46 persen), disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$283,44 juta (24,58 persen) dan US$120,78 juta(turun 6,70 persen). Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading merupakan pelabuhan utama dalam kegiatan impor di Banten, karena keduanya selalu memberikan kontribusi impor yang tinggi dan secara agregat, peran keduanya dalam kegiatan impor Banten tidak kurang dari 84 persen. Feb Mar Nilai CIF Mar thd Feb total Maret Total Impor 662,24 771,95 2.493,02 2.085,72 109,71 100,00 - Merak 305,27 367,73 1.191,40 986,32 62,46 47,29 - Tanjung Leneng 129,45 120,78 447,96 394,15-8,68 18,90 - Tanjung Sekong 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 - Cigading 227,52 283,44 853,66 705,25 55,92 33,81 Nilai impor kumulatif periode Januari Maret melalui Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading mengalami penurunan dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, masing-masing US$205,08 juta dan US$148,42 juta, demikian pula untuk Pelabuhan Tanjung Leneng turun US$53,81 juta. Peran kumulatif impor terbesar untuk periode Januari Maret masih berasal dari Pelabuhan Merak, yaitu 47,29 persen, kemudian diikuti oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng sebesar masing-masing 33,81 persen dan 18,90 persen. Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat, kegiatan impor tidak tercatat sama sekali pada periode Januari Maret maupun periode yang sama tahun untuk Pelabuhan Tanjung Sekong. 12 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten 25/05/36/Th.X, 2 Mei

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei 13

BPS PROVINSI BANTEN Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Agoes Soebeno, M.Si. Kepala BPS Provinsi Banten Telepon: 0254-267027 E-mail : bps3600@bps.go.id; pst3600@bps.go.id Website : banten.bps.go.id 14 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten 25/05/36/Th.X, 2 Mei