PEMANFAATAN TEPUNG CANGKANG TELUR AYAM RAS DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) SKRIPSI OLEH: HERMAN SITEPU 030306027 IPT DEPARTEMEN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
PEMANFAATAN TEPUNG CANGKANG TELUR AYAM RAS DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) SKRIPSI OLEH: HERMAN SITEPU 030306027 IPT Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar Sarjana Di Departemen Peternakan Fakultas Pertanian DEPARTEMEN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Judul Skripsi : Pemanfaataan Tepung Cangkang Telur Ayam Ras Dalam Ransum Terhadap Produksi Telur Burung Puyuh (Coturnix-coturnix japonica) Nama : Herman Sitepu NIM : 030306027 Departemen : Peternakan Program Studi : Produksi Ternak Disetujui Oleh: Komisi Pembimbing (Ir. Soehady Aris) Ketua (Ir. Armyn Hakim Daulay, MBA) Anggota Diketahui Oleh: (Prof. Dr. Ir. Zulfikar Siregar, MP) Ketua Departemen Tanggal ACC: Mei 2009
ABSTRACT Herman Sitepu, 2008. The Utilization of chicken eggshell meal in the feed to The Quail Productivity (Coturnix-coturnix japonica) Under adviced of Ir. Soehady Aris as supervisor and Ir. Armyn Hakim Daulay, MBA as co-supervisor. This research was held on the Biology Laboratory of Animal Science, Departement of Agriculture, North Sumatera University, Jln. Prof. Dr. A. Sofyan No.3, Medan. From June 2008 to August 2008. The objectives of this research is to observe the level utilization of chicken ras eggshell meal in the feed to the quail productivity (Cotunix-coturnix japonica) The research method use completely randomized design consist of 4 treatments and 5 replication, each replication consisted of 5 Quail female. The treatment are P 0 = Ration without eggshell meal, P 1 = Ration with 2% eggshell meal, P 2 = Ration with 4% eggshell meal, P 3 = Ration with 6% eggshell meal in the feed of quail. Analysis of variance (ANOVA) statistically was used to analize the observations data on the variables, i.e. feed consumtion, egg quail s productivity, egg s weight, feed convertion and eggshell weight. As a result of research for consumtion average (g) in P 0 treatment (133.41) is non significant with P 1 treatment (130.60), P 2 (130.82), and P 3 (133.71), respectively. The average quail productivity (g) during research at P 0 treatment (46.19) is non significant with P 1 (45.05), P 2 (47.58), and P 3 (51.10), respectively. The average of egg weight (g) during research at P 0 treatment (10.08) is non significant with P 1 (10.17),but P 2 treatment (10.31) and P 3 (10.31) is significant with P 0 (10.08) and P 1 treatment (10.17) is non significant to P 2 treatment (10.31) and P 3 (10.31).The average of feed convertion during research at P 0 treatment (8.35) is highly significant to P 1 treatment (5.49), and to treatment P 3 (4.48). But P 0 treatment (8.35) is non significant to P 2 treatment (5.75) and P 1 treatment (5.49) is non significant to P 2 treatment (5.75) and to P 3 treatment (4.48), and also P 3 (4.48) is non significant to P 2 (5.75) and P 1 (5.49), respectively. The average of quail eggshell (g) during research at P 0 treatment (1.62) is non significant with P 1 (1.36), P 2 (1.66) and to P 3 (1.73), respectively. It was concluded that to give chicken eggshell meal in the feed of Quail up to level 6% to be on the increase of quail eggs productifity. The best convertion is in the treatment P 3 (4,48%) to use chicken eggshell meal 6% in the feed of Quail. Utilization 4% and 6% chicken eggshell meal in the feed of Quail saw the egg weight is relative similar. The highest average of quail eggshell is in the treatment P 3 (1,72 g); not finished yet.
ABSTRAK Herman Sitepu, 2008. Pemanfaatan Tepung Cangkang Telur Ayam Ras Dalam Ransum Terhadap Produksi Telur Burung Puyuh (Coturnixcoturnix japonica). Dibawah bimbingan Bapak Ir. Soehady Aris selaku ketua komisi pembimbing dan Bapak Ir. Armyn Hakim Daulay, MBA selaku anggota komisi pembimbing. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Departemen Peternakan Fakultas Pertanian Jln. Prof. A.Sofyan No. 3, Medan mulai bulan juni 2008 sampai Agustus 2008. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui manfaat pemberian tepung cangkang telur ayam ras dalam ransum terhadap produksi telur burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica). Metode penelitian ini memakai rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakun dan 5 ulangan, setiap ulangan terdiri atas 5 ekor burung puyuh betina. Adapun perlakuan P 0 = Ransum tanpa tepung cangkang telur, P 1 = Ransum dengan 2% tepung cangkang telur, P 2 = Ransum dengan 4% tepung cangkang telur, P 3 = Ransum dengan 6% tepung cangkang telur ayam ras dalam ransum burung puyuh. Data dianalisis dengan sidik ragam dengan parameter konsumsi ransum, produksi telur, berat telur, konversi ransum dan berat cangkang telur. Dari hasil penelitian yang diperoleh rataan konsumsi ransum (g), pada perlakuan P 0 (133,41), berpengaruh tidak nyata dengan perlakuan P 1 (130,60), P 2 (130,82), dan P 3 (133,71). Rataan produksi telur burung puyuh (g) selama penelitian pada perlakuan P 0 (46,19) berpengaruh tidak nyata dengan perlakuan P 1 (45,05), P 2 (47,58) dan P 3 (51,10). Rataan berat telur burung puyuh (g) selama penelitian pada perlakuan P 0 (10,08) tidak berbeda nyata dengan perlakuan P 1 (10,17), sementara P 2 (10,31) dan P 3 (10,31) berbeda nyata dengan P 0 (10,08) tetapi P 1 (10,17) tidak berbeda nyata dengan P 2 (10,31) dan P 3 (10.31). Rataan konversi ransum selama penelitian pada perlakuan P 0 (8.35) berbeda sangat nyata terhadap P 1 (5.49) dan P 3 (4.48) tetapi P 0 (8.35) tidak berbeda nyata dengan P 2 (5.75) sementara P 1 (5.49) tidak berbeda nyata dengan P 2 (5.75) dan P 3 (4.48), begitu juga P 3 (4.48) tidak berbeda nyata dengan P 2 (5.75) dan P 1 (5.49). Rataan berat cangkang telur (g) selama penelitian pada perlakuan P 0 (1,62) berpengaruh tidak nyata dengan perlakuan P 1 (1,63), P 2 (1,66),dan P 3 (1,72). Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian tepung cangkang telur ayam ras dalam ransum burung puyuh sampai level 6% menaikkan produksi telur burung puyuh. Konversi yang terbaik pada P 3 sebesar 4,48% dengan menggunakan tepung cangkang telur ayam ras sebesar 6% dalam ransum burung puyuh. Pemanfaatan 4% dan 6% tepung cangkang telur ayam ras dalam ransum menghasilkan berat telur yang relatif sama. Rataan berat cangkang telur yang tertingi adalah pada perlakuan P 3 sebesar 1, 72 g.
RIWAYAT HIDUP Herman Sitepu, dilahirkan di desa Tanjung Agung, Jambi pada tanggal 11 Januari 1985 dari Bapak M. N Sitepu, dan Ibu N. Harianja, S.Pd. Pendidikan yang pernah di tempuh hingga saat ini adalah: Tahun 1990 masuk Sekolah Taman Kanak-kanak Cinta Rakyat Pematang Siantar, lulus tahun 1991. Tahun 1991 masuk Sekolah Dasar Sultan Agung Pematang Siantar, Tahun 1993 pindah sekolah ke Sekolah Dasar Kalam Kudus lulus tahun 1997 Tahun 1997 masuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ASSISI Pematang Siantar, lulus tahun 2000. Tahun 2000 masuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Budi Mulia Pematang Siantar, lulus tahun 2003. Tahun 2003 terdaftar sebagai mahasiswa Departemen Peternakan Fakultas Pertanian, Medan melalui jalur SPMB. Kegiatan yang pernah di ikuti adalah: Mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PTPN IV Kebun Dolok Ilir Afdeling II yang terletak di Kecamatan Serbelawan Kabupaten Simalungun, Sumatera utara. Mengikuti pelatihan pengelolaan sampah ramah lingkungan di Aula DH Penny, Fakultas Pertanian, Medan. Melaksanakan penelitian di Laboratorium Biologi Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian, Medan.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia dan berkat-nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Adapun judul skripsi ini adalah Pemanfaatan Tepung Cangkang Telur Ayam Ras Dalam Ransum Terhadap Produksi Telur Burung Puyuh (Coturnixcoturnix japonica) yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Departemen Peternakan Fakultas Pertanian, Medan. Tak ada skripsi yang dapat selesai hanya oleh usaha tunggal penulisnya. Untuk itulah pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Soehady Aris selaku ketua pembimbing dan Bapak Ir. Armyn Hakim Daulay, MBA selaku anggota pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk penyempurnaan skripsi penelitian ini. Akhir kata penulis mengucapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkan, terima kasih. Medan, Mei 2009 Penulis
DAFTAR ISI ABSRACT... i ABSTRAK... ii DAFTAR RIWAYAT HIDUP... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL...vii PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian... 3 Hipotesis Penelitian... 3 Kegunaan Penelitian... 3 TINJAUAN PUSTAKA Burung Puyuh... 3 Kebutuhan Nutrisi Burung Puyuh... 6 Cangkang Telur... 10 Pemeliharaan Puyuh Pemeliharaan Anak Puyuh (Masa Starter)... 11 Pemeliharaan Masa Grower... 11 Pemeliharaan Masa Layer... 12 Produksi Telur Puyuh Konsumsi Ransum... 12 Konversi Ransum... 13 Produksi Telur... 13 Berat Cangkang Telur... 14 Berat Telur... 14 BAHAN DAN METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian... 15 Bahan dan Alat Penelitian... 15 Bahan... 15 Alat... 15 Metode Penelitian... 16 Parameter Penelitian... 17 Konsumsi Ransum (g/ekor/minggu)... 17 Produksi Telur (%)... 17 Berat Telur (g)... 18 Konversi Ransum... 18
Berat Cangkang Telur (g)... 18 Pelaksanaan Penelitian... 18 Persiapan Kandang... 18 Penyusunan Ransum... 18 Sexing Puyuh... 18 Pemeliharaan... 19 Pengambilan Data... 19 Analisis Data... 19 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil... 20 Pembahasan... 24 Rekapitulasi Hasil penelitian... 31 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan... 32 Saran... 32 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL 1. Perbedaan burung puyuh jantan dan betina...5 2. Perbedaan susunan protein dan lemak dari berbagai telur unggas...6 3. Kebutuhan zat - zat makanan dalam ransum burung puyuh (Coturnix-cortunix japonica) untuk daerah tropis...7 4. Kebutuhan ransum burung puyuh diberikan menurut umur...7 5. Bahan yang terkandung dalam cangkang telur ayam ras komersil...10 6. Rataan konsumsi ransum puyuh selama penelitian (g)...20 7. Rataan produksi telur burung puyuh selama penelitian (%)...21 8. Rataan berat telur burung selama penelitian (g)...21 9. Rataan konversi ransum selama penelitian...22 10. Rataan berat cangkang telur burung puyuh (g)...23 11. Analisis keragaman konsumsi ransum burung puyuh...24 12. Analisis keragaman produksi telur burung puyuh...25 13. Analisis keragaman berat telur burung puyuh...27 14. Hasil uji jarak duncan (UJD) berat telur burung puyuh...27 15. Analisis keragaman konversi ransum burung puyuh...28 16. Hasil uji jarak duncan (UJD) konversi ransum burung puyuh...29 17. Analisis keragaman berat cangkang telur burung puyuh...30 18. Rekapitulasi konsumsi ransum, produksi telur, berat telur, konversi ransum, dan berat cangkang telur burung puyuh...31