BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe tindakan sosial.tindakan rasional

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL DALAM PERSPEKTIF JAMES S. COLEMAN

Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial

Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya. Perubahan tersebut bisa terlihat didalam perilaku atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala

BAB I PENDAHULUAN. tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas serta

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

BAB II. Tindakan Sosial Max Weber dan Relevansinya dalam Memahami Perilaku. Peziarah di Makam Syekh Maulana Ishak

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER. Setiap manusia mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB II KERANGKA TEORI. Teori ini lahir di tahun 1950-an di Amerika yang didorong para ilmuan sosial

MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai sosial, norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga

Lecture Paper. Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. No. 11, Vol. I, 2012 SOSIOLOGI UMUM: PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini merupakan sifat dasar masyarakat. Perubahan masyarakat tiada hentinya, jika

BAB I PENDAHULUAN. golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian. bajak, pemilik anggrek membutuhkan pot-pot anggrek, pemilik hotel

Perubahan Sosial Budaya dan Ruang Lingkup Perubahan Sosial Budaya. Dr. Erwin, M.Si

PERTEMUAN KE 8 POKOK BAHASAN

perubahan sosial fitri dwi lestari

PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA MASSA, & BUDAYA POPULER

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL

I. PENDAHULUAN. oleh Unang Sunardjo yang dikutip oleh Sadu Wasistiono (2006:10) adalah

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

A. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep

BAB V PENUTUP. Perubahan di dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola

BAB I PENDAHULUAN. faktor penggerak gerakan sosial. Sebagai suatu bentuk tindakan kolektif yang

BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL JAMES S. COLEMAN DAN TEORI. KEBUTUHAN PRESTASI DAVID McCLELLAND. dianggap relevan untuk mengkaji permasalahan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

BAB II KAJIAN TEORI. beberapa tahapan kegiatan secara efektif dan ekonomis dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia, pariwisata telah dianggaap sebagai salah satu sektor ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

DEFINISI, OBJEK DAN KELAHIRAN SOSIOLOGI. Pertemuan 2

A. Masalah-masalah konsep pembangunan dan modernisasi. B. Faktor-faktor budaya yang menghambat pembangunan. C. Kebudayaan global dan globalisasi

BAB VII KEPEMIMPINAN

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si.

Perubahan social. Menurut Kingsley Davis, bahwa perubahan social ini merupakan bagian dari perubahanperubahan

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Gumgum Gumilar, M.Si. Jurnalistik Fikom Unpad

BAB I PENDAHULUAN. dorongan-dorongan alamiah yang dimiliki setiap manusia semenjak dilahirkan.

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dan regulasi pemerintah yang berkuasa. kegiatan pemasaran bisnis. Tujuan utama perusahaan pada intinya

Konsep Perubahan Sosial

BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons

Tujuan Instruksional Khusus

Sosiologi Pembangunan

Facebook :

Perubahan Sosial dan Pembangunan. Kuliah PLSBT

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terdapat suatu aturan yang sudah disepakati dalam masyarakat tersebut. Salah satu

BAB IV METODE PENULISAN SEJARAH YANG DIGUNAKAN OLEH DELIAR NOER. A. Sumber-sumber yang Digunakan Deliar Noer

Modernisasi dan Perubahan Sosial Budaya.

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

GLOBALISASI DAN MODERNISASI

Keterkaitan antara Kebudayaan Material dan Non Material. dengan Struktur Sosial

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT

PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL. Kuliah I: Pengantar Pembangunan & Perubahan Sosial

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Masalah. Modernisasi telah membawa arus perubahan besar terhadap cara pandang

BAB I PENDAHULUAN. modal pembangunan negara telah tersedia. Pada saat ini pendidikan di


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINDAKAN SOSIAL MARX WEBER. ketuhanan). Ia dididik dengan tradisi idealisme Jerman dan perduli

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT

Sosiologi. Kelompok & Organisasi Sosial MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 07

Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL MAX WEBER. Pada bab dua ini akan membahas mengenai teori sosiologi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II TINDAKAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL. paradigma yang ada yakni Fakta Sosial (Emile Durkheim) dan Perilaku

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

BAB I PENDAHULUAN. yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain

I. PENDAHULUAN. dari masyarakat yang masih berbudaya primitif sampai dengan masyarakat yang

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik sangat mengagumkan. Keadaan alam, flora, fauna, peninggalan

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK

Modul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem kerap muncul sebagai bentuk reformasi dari sistem sebelumnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 menyatakan dengan tegas bahwa mencerdaskan

BAB I PENDAHALUAN. kemajuan teknologi yang kian hari makin canggih. Perkembangan teknologi

BAB V PENUTUP. Penggunaan teknologi sederhana telah diterapkan di desa-desa salah satunya Desa

BAB I PENDAHULUAN. film memiliki realitas tersendiri yang memiliki dampak yang dapat membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pilihan Rasional James Coleman 2.1.1 Rasionalitas Masyarakat Modern Rasionalitas merupakan konsep dasar yang digunakan Weber dalam klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe tindakan sosial.tindakan rasional menurut Weber berhubungan dengan pertimbangan yang sadar dan pilihan bahwa tindakan itu dinyatakan.pengertian rasional disini adalah masuk akal, Weber mencontohkan orang membeli baju dengan harga yang murah ketimbang harga yang mahal merupakan hal yang rasional (Doyle, 1994:220). Istilah modern berasal dari kata adverbia dalam bahasa Latin dan berarti just now.dan dalam bahasa Inggris kata modern dihadapkan kepada kata ancient Modern adalah tata kehidupan yang mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban dunia masa kini.modernisasi telah mencakup suatu transformasi kehidupan bersama yang tradisional menuju ke arah modern.menurut gagasan Phil Astrid (Bina Cipta, 1983:180), bahwa modernisasi adalah proses menggunakan kesempatan yang diberikan oleh perubahan demi kemajuan. Proses modernisasi bukan bersifat mengadakan perubahan besar dalam masyarakat, melainkan mempergunakan perubahan dan mengarahkannya pada kemajuan dan perbaikan nasib manusia, di mana: 24

1. Seorang manusia modern memiliki sikap untuk siap menerima hal-hal atau pengalaman yang baru dan terbuka untuk inovasi dan perubahan. Sebaliknya, manusia tradisional kurang bersiap menerima ide baru, cara baru untuk berperasaan dan bertindak. 2. Unsur kedua dalam konsep manusia modern ialah mengenai opini. Manusia disebut manusia modern, apabila ia mempunyai disposisi untuk membentuk atau memiliki opini atau pendapat tentang berbagai masalah dan isu yang timbul tidak semata-mata di lingkungan saja tetapi juga di luar lingkungannya. 3. Unsur ke tiga dalam konsep manusia modern adalah tentang faktor waktu. Manusia dinilai sebagai modern, apabila ia lebih banyak berorientasi ke masa yang akan datang dari pada berorientasi pada masa silam. Manusia modern menghargai waktu, dan berpikir bahwa pengaturan waktu secara jelas, tegas dan pasti lebih utama dari pada sikap kurang mengatur waktu secara pasti. Manusia modern membuat rencana kerja berdasarkan waktu secara tetap. 4. Unsur keempat menyangkut sikap mengenai perencanaan atau planning. Manusia modern dalam tata kerjanya mengadakan perencanaan dan pengorganisasian dan berpendapat bahwa cara-cara tersebut adalah baik untuk mengatur kehidupan. 5. Manusia modern percaya bahwa manusia dapat belajar dalam batas-batas tertentu untuk menguasai lingkungannya guna mencapai dan memajukan 25

tujuannya. Yang penting disini bukan hasil yang telah dicapai, tetapi kepercayaan bahwa suatu waktu ia dapat menguasai alam sekelilingnya. 6. Unsur keenam adalah sikap bahwa segala sesuatunya itu dapat dilaksanakan dengan perhitungan, bahwa lembaga-lembaga yang terdapat dalam masyarakat akan mampu memecahkan segala persoalan. Manusia tradisional dalam menghadapi permasalahannya lebih berorientasi pada nasib, pada peruntungan, pada klasifikasi kosmis, di mana segala sesuatunya sudah ditetapkan tempat dan fungsinya. 7. Manusia modern menghargai harkat manusia lain. Sikap modern ini tampak sekali pada sikap yang ditunjukkan kepada wanita dan anak-anak. 8. Manusia modern lebih percaya pada ilmu dan teknologi. 9. Manusia modern menjunjung tinggi suatu sikap bahwa pahala yang diterima oleh seseorang itu seharusnya seimbang dengan prestasi dan kontribusinya di dalam dan kepada masyarakat dan tidak pada ukuran yang tidak rasional. Individu dalam masyarakat tradisional terikat oleh tradisi, sementara pada masyarakat modern diikat rasionalitas.modernisasi merupakan suatu bentuk perubahan sosial.perubahan-perubahan itu terjadi sebagai akibat masuknya pengaruh kebudayaan dari luar yang membawa kemajuan terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.dalam mencapai kemajuan, selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang seimbang dengan kemajuan di bidang lainnya seperti ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya. Dalam proses modernisasi itu ilmu pengetahuan dan teknologi modern memainkan peranan 26

penting, maka cara berpikir yang kritis, sistematis, analitis, logis-rasional, pikiran yang merelativiskan segenap nilai sosio-budaya, cara berpikir yang mengarah ke desakralisasi dan profanisasi dalam kehidupan dan berpegang teguh kepada kebenaran ilmiah menjadi dasar kuat dari usaha modernisasi. Hal yang melatarbelakangi sistem atau model dari suatu masyarakat modern, adalah derajat rasionalitas yang tinggi dalam arti bahwa kegiatankegiatan dalam masyarakat demikian terselenggara berdasarkan nilai-nilai dan dalam pola-pola yang objektif (impersonal) dan efektif (utilitarian), ketimbang yang sifatnya primordial, seremonial atau tradisional. Derajat rasionalitas yang tinggi itu digerakkan oleh perkembangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan dan teknologi seringkali disebut sebagai kekuatan pendorong (driving force) bagi proses modernisasi.dengan derajat rasionalitas yang tinggi itu, maka berkembang antara lain ciri-ciri yang kurang lebih berlaku umum yaitu tindakan-tindakan sosial, orientasi terhadap perubahan dan berkembangnya organisasi dan diferensiasi ketergantungan pada hal-hal sentimentil pada masyarakat tradisional tidak beroleh tempat di masyarakat modern. Orang modern berpikir dan bertindak berdasarkan efeknya bagi masa kini dan masa mendatang, bukan masa lalu. Dengan demikian, Weber (Ritzer, 2004:550) mengajukan pendapatnya mengenai rasionalisasi masyarakat yang didefinisikannya sebagai perubahan historis gagasan manusia (idealisme historis) dari tradisi menuju rasionalitas. Weber menggambarkan masyarakat modern sebagai sama sekali baru karena 27

mengembangkan cara pikir ilmiah yang menyapu jauh-jauh segala ikatan sentimental atas masa lalu. Dalam dewasa ini yang bisa dikatakan sebagai kehidupan modern, tentunya setiap perubahan memiliki dampak positif dan negatif. Kehidupan modern mengubah pola pikir manusia ke arah yang lebih maju dan rasional, dimana manusia lebih berfikir untuk masa depan. Tetapi, Weber (Ritzer, 2004:550), mengatakan bahwa masalah kehidupan modern yang paling menentukan adalah perkembangan rasionalitas formal dengan mengorbankan tipe rasionalitas lain dan mengakibatkan munculnya kerangkeng besi rasionalitas. Manusia semakin terpenjara dalam kerangkeng besi ini dan akibatnya semakin tak mampu mengungkapkan beberapa ciri kemanusiaan mereka yang paling mendasar.weber tentu saja menghargai keuntungan dari kemajuan rasionalisasi. 2.1.2 Pengertian Pilihan Rasional Prinsip dasar teori pilihan rasional berasal dari ekonomi neoklasik.dalam sosiologi dipopulerkan oleh Coleman.Teori ini menjadi popular ketika Coleman mendirikan jurnal Rationality and Society pada 1989 yang dimaksudkan untuk menyebarkan pemikiran yang berasal dari perspektif pilihan rasional. Teori pilihan rasional merupakan tindakan rasional dari individu atau aktor untuk melakukan suatu tindakan berdasarkan tujuan tertentu dan tujuan itu ditentukan oleh nilai atau pilihan (prefensi).orientasi besarnya pilihan rasional Coleman memiliki ide dasar bahwa orang-orang bertindak secara sengaja kearah suatu tujuan, dengan tujuan itu dibentuk oleh nilai-nilai atau pilihan-pilihan (Coleman, 28

1990b: 13) Tetapi, dalam (Coleman, 1990b: 13) selanjutnya menyatakan bahwa untuk maksud yang sangat teoritis, ia memerlukan konsep yang lebih tepat mengenai aktor rasional yang berasal dari ilmu ekonomi, yang melihat aktor memilih tindakan yang dapat memaksimalkan kegunaan atau yang memuaskan kegiatan dan kebutuhan mereka. Teori pilihan rasional memusatkan perhatian pada aktor.aktor dipandang sebagai manusia yang mempunyai tujuan atau mempunyai maksud.artinya aktor mempunyai tujuan dan tindakannya tertuju pada upaya untuk mencapai tujuan itu.aktor pun dipandang mempunyai pilihan atau nilai, keperluan yang penting adalah kenyataan bahwa tindakan dilakukan untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan tingkatan pilihannya. Menurut Weber, tindakan rasional berhubungan dengan pertimbangan yang sadar dan pilihan bahwa tindakan itu dinyatakan. Bahwa bermula dari adanya pilihan yang dipertimbangkan dengan rasio manusia lalu ditindaklanjuti dengan tindakan yang nyata.weber membedakan tindakan sosial manusia, seperti Tindakan rasionalitas instrumental (Zwerk Rational).Tindakan ini merupakan suatu tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk mencapainya. Pertimbangan yang dimaksud antara lain untuk mengejar kepentingan rasional, penggunaan kecanggihan teknologi untuk pencapaian tujuan, dan adanya strategi untuk mencapai tujuan. Contohnya: seorang mahasiswa yang hendak pergi ke kampus untuk mengikuti ujian, namun cuaca sedang hujan dan mahasiswa itu hampir terlambat. Biasanya mahasiswa itu 29

menggunakan moda transportasi umum konvensional (becak), tetapi mahasiswa itu lebih memilih menggunakan moda transportasi online (Grab Taxi) dengan tujuan agar tidak terlambat dan tidak terkena hujan.tindakan ini telah dipertimbangkan dengan matang agar mahasiswa itu mencapai tujuan tersebut. Pertimbangan untuk mengejar kepentingan rasional, yakni untuk mengikuti ujian; kemudian menggunakan kecangihan teknologi, yakni aplikasi Grab Taxi yang dipesan dengan media smartphone; dan strategi untuk mencapai tujuan, yakni menggunakan Grab Taxi untuk diantar sampai ke kampus. Tindakan memilih dan menggunakan Grab Taxi ini yang merupakan tindakan rasional. Dengan perkataan lain menilai dan menentukan tujuan itu dan bisa saja tindakan itu dijadikan sebagai cara untuk mencapai tujuan lain. 2.2 Teori Perubahan Sosial Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahanperubahan.perubahan dapat berupa pengaruhnya terbatas maupun luas, perubahan yang lambat dan ada perubahan yang berjalan dengan cepat. Perubahan dapat mengenai nilai dan norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain berkat adanya komunikasi modern (Soerjono Soekanto, 2009:259). Definisi perubahan sosial menurut beberapa ahli sosiologi: Soerjono Soekanto (2009:262-263). 30

a. Kingsley Davis Mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat (Soerjono Soekanto, 2009:262). b. Gillin dan JP.Gillin Mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari caracara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat (Soerjono Soekanto, 2009:263). c. Selo Soemardjan. Rumusannya adalah segala perubahan- perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat (Soerjono Soekanto, 2009:263). Dari definisi di atas dapat disimpulkan perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat yang dapat mempengaruhi pola interaksi sosial di dalam suatu yang dapat bersifat membangun karakter manusia menuju proses yang lebih baik atau malah sebaliknya. John J. Macionis menyebutkan adanya karakteristik perubahan sosial, yaitu sebagai berikut: 1. Perubahan sosial terjadi di setiap masyarakat, kendatipun laju perubahan sosial bervariasi. Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat bersahaja (hunting and gathering societies) lebih lambat 31

dibandingkan dengan perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat maju atau berteknologi tinggi. Dalam kehidupan masyarakat yang sama juga terjadi perbedaan perubahan elemen kebudayaan. 2. Perubahan sosial kerap kali berkembang pada arah yang sulit dikontrol. Sebuah penemuan atau kebijakan baru yang disusun untuk meningkatkan kesejahteraan sosial boleh jadi justru membuat masyarakat sengsara akibat dari manipulasi dan monopoli yang dilakukan oleh kelompok tertentu (penguasa dan pengusaha). 3. Perubahan sosial seringkali melahirkan kontroversi, terutama karena memperoleh variasi pemaknaan yang saling bertentangan. 4. Perubahan sosial boleh jadi menguntungkan pihak-pihak tertentu, tetapi dalam waktu yang bersamaan justru dapat merugikan pihak-pihak tertentu yang lainnya. More (1967)mengartikan bahwa perubahan sosial sebagai suatu perubahan penting dalam struktur sosial pola-pola perilaku dan sistem interaksi sosial termasuk di dalamnya perubahan norma, nilai dan fenomena kultural. Defenisi lain yang bisa ditunjukkan, misalnya, konsep perubahan sosial sebagai munculnya varian baru dari bentuk-bentuk pola perilaku yang terstruktur. (Narwoko, 2004 : 362). 32