JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman Online di:

RANCANGAN D-OPTIMAL UNTUK REGRESI POLINOMIAL DUA FAKTOR DERAJAT DUA

RANCANGAN D-OPTIMAL UNTUK REGRESI POLINOMIAL DERAJAT 3 DENGAN HETEROSKEDASTISITAS

RANCANGAN D-OPTIMAL UNTUK MODEL EKSPONENSIAL GENERAL. Abstract

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

D-OPTIMAL DESIGN UNTUK REGRESI POLINOMIAL TERBOBOTI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL KERNEL PADA KASUS PERTUMBUHAN BALITA

PEMODELAN HARGA CABAI DI KOTA SEMARANG TERHADAP HARGA INFLASI MENGGUNAKAN REGRESI SEMIPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL

PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

PENDEKATAN NUMERIS RANCANGAN D-OPTIMAL UNTUK MODEL REGRESI EKSPONENSIAL TERGENERAL TIGA PARAMETER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN

REGRESI LINIER BERGANDA

BAB III REGRESI SPLINE = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ESTIMASI KURVA REGRESI SEMIPARAMETRIK PADA DATA LONGITUDINAL BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP MATA UANG EURO DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE. Sulton Syafii Katijaya 1, Suparti 2, Sudarno 3.

BAB III GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR)

SIMULASI PENGUKURAN KETEPATAN MODEL VARIOGRAM PADA METODE ORDINARY KRIGING DENGAN TEKNIK JACKKNIFE

PREDIKSI KURS RUPIAH TERHADAP EURO MENGGUNAKAN MODEL REGRESI SPLINE TERSEGMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS

Rancangan Percobaan Campuran Yang Optimum Pada Model Permukaan Multirespon Untuk Kasus Pembuatan Pupuk Bokashi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Regresi Spline Kuadratik

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di:

Algoritme Least Angle Regression untuk Model Geographically Weighted Least Absolute Shrinkage and Selection Operator

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PEMBAHASAN. Metode kriging digunakan oleh G. Matheron pada tahun 1960-an, untuk

PERBANDINGAN MODEL GWR DENGAN FIXED DAN ADAPTIVE BANDWIDTH UNTUK PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI JAWA TENGAH

: Persentase Penduduk Dengan Sumber Air Minum Terlindungi PDAM : Pengeluaran Perkapita Penduduk Untuk Makan Sebulan

PENENTUAN MODEL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH DENGAN MULTIVARIATE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

Bab 2 LANDASAN TEORI

Rancangan D-Optimal Model Gompertz dengan Maple. DOI: /medstat

ANALISIS PENGARUH KURS RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUTED LAG MODEL

KAJIAN TELBS PADA REGRESI LINIER DENGAN KASUS PENCILAN

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat

ESTIMASI PARAMETER SISTEM MODEL PERSAMAAN SIMULTAN PADA DATA PANEL DINAMIS DENGAN GMM ARELLANO DAN BOND

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Dalam analisis ekonometrika, ketersediaan data yang sesuai sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang melatarbelakangi

Pada umumnya ilmu ekonomi mempelajari hubungan-hubungan antara. variabel ekonomi. Hubungan-hubungan yang fungsional tersebut mendefinisikan

Perturbasi Nilai Eigen dalam Mengatasi Multikolinearitas

BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR)

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.

Seminar Tugas Akhir. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MS

PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE

PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED RIDGE REGRESSION ABSTRACT

GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (GWRPCA) PADA PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI JAWA TENGAH ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA. Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi

Matematika dan Statistika

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB III MINIMUM VOLUME ELLIPSOID PADA ANALISIS KOMPONEN UTAMA ROBUST. Pada bab ini akan dikaji bahasan utama yaitu pencilan dan analisis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di:

REGRESI ROBUST MM-ESTIMATOR UNTUK PENANGANAN PENCILAN PADA REGRESI LINIER BERGANDA

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

ESTIMASI PARAMETER REGRESI RANK BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL TERBOBOTI

PEMODELAN PROPORSI PENDUDUK MISKIN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY AND TEMPORALLY WEIGHTED REGRESSION ABSTRACT

Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Unpatti, Poka-Ambon ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB II LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DENGAN REGRESI RIDGE PADA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI JAWA TENGAH

PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENAKSIR M DALAM MENGATASI PERMASALAHAN DATA PENCILAN

PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI LINIER BERGANDA (COMPARISON OF BOOTSTRAP AND JACKKNIFE METHODS TO

ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p DENGAN METODE LENTH. Mahasiswa Jurusan Statistika FSM UNDIP. Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP

PERAMALAN DINAMIS PRODUKSI PADI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN METODE KOYCK DAN ALMON

X 3 : Flow Top (Aliran Atas) (lt/min) X 4 : Speed (Kecepatan) (m/min)

PEMODELAN PADA PERCOBAAN MIXTURE DENGAN MELAKUKAN TRANSFORMASI CLARINGBOLD TERHADAP PROPORSI KOMPONEN- KOMPONENNYA. PT Jasa Marga ro) C

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

PENENTUAN MODEL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH DENGAN MULTIVARIATE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode analisis data yang telah diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman Online di:

REGRESI KUANTIL (STUDI KASUS PADA DATA SUHU HARIAN) Abstrak

Perbandingan Metode Robust Least Trimmed Square Dengan Metode Scale

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

PEMODELAN REGRESI HECKIT UNTUK KONSUMSI SUSU DI PROVINSI JAWA TENGAH

Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

PEMODELAN PERSENTASE BALITA GIZI BURUK DI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (GWRPCA)

Tingkat Efisiensi Metode Regresi Robust dalam Menaksir Koefisien Garis Regresi Jika Ragam Galat Tidak Homogen

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi

Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG)

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di:

Transkripsi:

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 39-46 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian RANCANGAN D-OPTIMAL LOKAL UNTUK REGRESI POLINOMIAL ORDE 3 DENGAN HETEROSKEDASTISITAS Arya Fendha Ibnu Shina 1, Tatik Widiharih 2, Triastuti Wuryandari 3 1 Mahasiswa Jurusan Statistika FSM Universitas Diponegoro 2,3 Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM Universitas Diponegoro Abstrak Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang menuntut adanya rancangan percobaan yang efisien. Rancangan D-optimal merupakan rancangan yang efisien. Dalam suatu percobaan yang menggunakan model regresi polinomial orde dengan heteroskedastisitas dengan fungsi bobot, rancangan D-optimal dan polinomial Jacobi menghasilkan titik-titik rancangan yang akan dicobakan. Suatu rancangan yang terdiri dari titik-titik rancangan dengan proporsi pengamatan yang menghasilkan determinan matriks rancangan maksimal merupakan rancangan D-Optimal. Rancangan D-optimal yang memiliki nilai variansi terstandardisasi sama dengan jumlah parameter di setiap titiknya, merupakan rancangan D-optimal lokal. Kata Kunci : D-optimal, Regresi polinomial, Polinomial Jacobi 1. Pendahuluan Analisis statistika yang digunakan untuk menentukan model pola hubungan antara variabel faktor X dengan variabel respon Y adalah analisis regresi. Analisis regresi merupakan alat statistik yang sering digunakan di berbagai bidang. Secara umum, model regresi polinomial orde dengan pengamatan adalah : (Antille et al. 2003). Dengan asumsi berdistribusi normal dengan rata-rata 0, variansi, dan saling independen. Dalam makalah hanya akan dibatasi pada kasus regresi polinomial orde terboboti (heterokedastisitas) dengan fungsi bobot yang dipilih adalah. Untuk menentukan pola hubungan antara variabel faktor X dan variabel respon Y diperlukan suatu rancangan yang sesuai sehingga dihasilkan inferensi statistika yang dapat memaksimalkan informasi yang diperlukan. Oleh karena itu digunakan rancangan optimal. Dengan rancangan optimal, akan ditentukan titiktitik rancangan dari variabel prediktor X. Pengamatan cukup dilakukan pada titiktitik rancangan tersebut. Dengan alasan ini rancangan optimal disebut sebagai rancangan percobaan yang efisien. Rancangan dibentuk oleh titik-titik rancangan dengan masing-masing proporsi pengamatannya. Dari rancangan tersebut selanjutnya akan dibentuk matriks rancangan. Atkinson et al. (2007) mengatakan bahwa ada beberapa kriteria dalam rancangan optimal yaitu kriteria A-optimal, E-optimal, D-optimal, dan G-optimal. Kriteria A-optimal meminimalkan trace dari invers matriks rancangan, kriteria E-optimal meminimalkan nilai eigen yang maksimal dari

matriks rancangan, kriteria D-optimal memaksimalkan determinan dari matriks rancangan, sedangkan G-optimal meminimalkan variansi terstandardisasi yang maksimal. Pada makalah ini akan dibahas salah satu kriteria rancangan optimal yang paling populer, yaitu rancangan D-optimal. Rancangan D-optimal menekankan pada kualitas dari estimasi parameter. Harapan dari pengoptimalan ini adalah mendapatkan nilai yang minimum. Pada kasus regresi polinomial orde dengan heterokedastisitas, hal ini dapat dicapai dengan memaksimalkan determinan matriks rancangannya, yaitu atau meminimalkan invers matriks rancangan, yaitu. Matriks rancangan dibentuk dari titik-titik rancangan yang telah didapatkan (Atkinson et al. 2007). 2. Regresi Polinomial Orde 3 dengan Heterokedastisitas Model regresi polinomial orde 3 dengan heterokedastisitas merupakan model regresi polinomial orde 3 yang memiliki fungsi bobot sehingga sering juga disebut model regresi polinomial orde 3 terboboti. Model regresi polinomial orde 3 terboboti adalah sebagai berikut, dengan fungsi bobot yang dipilih, yaitu : Dalam tulisan ini hanya dibatasi untuk nilai dan, sehingga fungsi bobotnya menjadi : Jika terjadi heterokedastisitas sedangkan asumsi-asumsi lain terpenuhi, maka penaksiran dengan OLS tetap tak bias dan konsisten tetapi penaksir tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil maupun besar. Dengan perkataan lain, dalam penyampelan berulang penaksir OLS secara rata-rata sama dengan nilai populasi sebenarnya (sifat tak bias), dan dengan meningkatnya ukuran sampel sampai tak terhingga penaksiran mengarah pada sebenarnya (sifat konsisten) tetapi variansi tidak lagi minimum bahkan jika besarnya sampel meningkat secara tak terbatas. Variansi yang tidak minimum ini mengakibatkan selang kepercayaan untuk menjadi lebar (Gujarati,1978). Untuk mengestimasi parameter pada model regresi polinomial orde 3 dengan heterokedastisitas digunakan Weighted Least Square (WLS) (Gujarati,1978). Hasil estimasi parameter menggunakan WLS adalah sebagai Dengan syarat matriks merupakan matriks non-singular dan digunakan model tetap. Maka variansi, yaitu : JURNAL GAUSSIAN Vol. 1, No. 1, Tahun 2012 Halaman 40

Dari persamaan dapat disimpulkan bahwa akan minimum jika determinan matriks informasinya, yaitu maksimum. Rancangan yang memaksimalkan determinan matriks informasi adalah rancangan D-Optimal. 3. Polinomial Jacobi Polinomial Jacobi disebut juga polinomial hipergeometrik disimbolkan dengan. Polinomial Jacobi ditemukan oleh Carl Gustav Jacob Jacobi. Menurut Antille et al. (2001) Polinomial Jacobi formula Rodrigues sebagai berikut, dengan. Polinomial Jacobi dinormalisasi menjadi, didefinisikan dengan (5) Polinomial Jacobi untuk sampai dengan adalah sebagai 1. 2. 3. 4. 5. 6. Polinomial Jacobi juga memenuhi sifat ortogonal, yaitu ortogonal pada interval dan pada fungsi bobot Ortogonalitas tersebut diperlihatkan pada integrasi berikut ini: (http://mathworld.wolfram.com/jacobipolynomial.html) 4. Rancangan D-optimal untuk Regresi Polinomial Orde dengan Heterokedastisitas 4.1. Rancangan Untuk model regresi polinomial orde 3 dengan heterokedastisitas, rancangan digambarkan sebagai dengan p merupakan titik rancangan yang jumlahnya sama dengan jumlah parameter. Jadi model regresi polinomial orde 3 terboboti memiliki empat titik JURNAL GAUSSIAN Vol. 1, No. 1, Tahun 2012 Halaman 41

rancangan dengan bobot optimal. Menurut Antille et al. (2001) penentuan titik rancangan untuk model regresi polinomial orde 3 dengan fungsi bobot seperti pada persamaan, digunakan akar dari polinomial Jacobi Karena telah ditentukan nilai dan, maka dengan persamaan polinomial Jacobi adalah sebagai berikut: Akar dari polinomial Jacobi tersebut adalah sebagai berikut: dengan, sehingga, dan didapat akar-akarnya sebagai Setelah titik rancangan diketahui, maka rancangan optimal adalah sebagai yang dibentuk JURNAL GAUSSIAN Vol. 1, No. 1, Tahun 2012 Halaman 42

4.2. Matriks rancangan M( ) Matriks rancangan M( ) untuk model regresi polinomial orde 3 dengan fungsi bobot adalah sebagai dengan Persamaan dan dapat ditulis juga menjadi, (Atkinson et al. 2007) dengan dan bobot untuk masing-masing titik rancangan. Jadi persamaan jika dijabarkan menjadi persamaan seperti berikut, Dengan menggunakan titik-titik rancangan yang telah diketahui sebelumnya, maka matriks rancangannya adalah sebagai Determinan matriks rancangan adalah 0,000041630596. Sedangkan invers dari matriks rancangan optimal adalah sebagai berikut, JURNAL GAUSSIAN Vol. 1, No. 1, Tahun 2012 Halaman 43

4.3. Variansi Terstandardisasi Variansi terstandardisasi untuk regresi polinomial terboboti adalah sebagai dengan, dimana adalah rancangan optimal yang memenuhi kriteria rancangan D-optimal lokal. Persamaan dapat ditulis juga sebagai Dengan menggunakan persamaan bentuk persamaan polinomial, yaitu : (Atkinson et.al, 2007), dihasilkan variansi terstandardisasi dalam Nilai-nilai ekstrim pada persamaan polinomial dari variansi terstandardisasi tersebut, merupakan akar dari turunan pertama persamaan polinomial varianasi terstandardisasi. Hasil perhitungannya, adalah sebagai Maka dihasilkan nilai-nilai ekstrim sebagai Nilai variansi terstandardisasi yang dihasilkan oleh masing-masing nilai ekstrim tersebut adalah sebagai 1. 2. 3. 4. 5. JURNAL GAUSSIAN Vol. 1, No. 1, Tahun 2012 Halaman 44

6. 7. Perhitungan tersebut, jika divisualisasikan ke dalam plot maka akan dihasilkan plot sebagai Gambar 1. Plot variansi terstandardisasi untuk regresi polinomial orde 3 dengan heteroskedastisitas yang mempunyai fungsi bobot. Dari perhitungan dan plot pada Gambar 2, terbukti bahwa titik-titik rancangan menghasilkan nilai variansi terstandardisasi yang maksimal yaitu. Jadi rancangan optimal memenuhi kriteria rancangan D-optimal lokal karena semua nilai variansi terstandardisasi. 5. Kesimpulan Rancangan D-optimal untuk model regresi polinomial orde dengan heterokedastisitas yang memiliki fungsi bobot, adalah sebagai JURNAL GAUSSIAN Vol. 1, No. 1, Tahun 2012 Halaman 45

Rancangan D-optimal juga merupakan rancangan D-optimal lokal karena nilai variansi terstandardisasi untuk masing-masing titik design sama dengan jumlah parameter. Daftar Pustaka Antille, G., 2003, A Note On Rancangan optimal In Weighted Polynomial Regression for The Classical Efficiency Function, Journal of Statistical Planning and Inference, Vol. 113, 285-210. Atkinson, A. C., Donev, A. N., dan Tobias, R. D., 2007, Optimum Experimental Design, with SAS, Oxford University, Oxford. Gujarati, D., 1978, Ekonometrika Dasar, Terjemahan Sumarno Zain, Penerbit Erlangga, Jakarta. http://mathworld.wolfram.com/jacobipolynomial.html, Diunduh tanggal 7 Maret 2012. Widiharih, T., 2011, Rancangan optimal untuk Regresi Linier dan Kuadratik, Prosiding Seminar Nasional Statistika, Universitas Diponegoro. JURNAL GAUSSIAN Vol. 1, No. 1, Tahun 2012 Halaman 46