Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Dalam Berdoa

dokumen-dokumen yang mirip
Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa

Syarah Istighfar dan Taubat

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Dimanakah Allah Subhanahu Wa Ta ala?

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahmaan

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Seorang Mukmin Bukan Orang Yang Hobi Mencela

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Hadits-hadits Shohih Tentang

Perbaikan Keadaan Umat Urgensi Dan Cara Mewujudkannya

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

QIYAMUL LAIL (Shalat Malam) Tatacara Pelaksanaan dan Hukum Seputarnya (bag 1)

Keutamaan Membaca. Publication: 1434 H_2013 M KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT. Oleh: Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

DOA dan DZIKIR Seputar MASJID

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Konsisten dalam kebaikan

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Keutamaan Bulan Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

TAHAJJUD (QIAMUL LAIL) & WITIRNYA. Oleh: Rasul bin Dahri

Manusia Dan Bermegah-Megah

1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur an

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

AL-JAMIL Yang Maha Indah

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

PUASA DI BULAN RAJAB

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

BUAH-BUAHAN DI SURGA GAMBARAN KENIKMATAN YANG TIADA TARA

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

DOA-DOA YANG DINUKIL DARI

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Do a & Wirid Mengobati Guna-guna dan Sihir Menurut Al-Qur an dan As-Sunnah

MUZARA'AH dan MUSAQAH

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

HUKUM RINGKAS PUASA RAMADHAN HUKUM RINGKAS PUASA RAMADHAN

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

BOLEHKAH MENGERASKAN BACAAN SHALAT SIRRIYAH ATAU SEBALIKNYA DAN BIMBINGAN MENGGUNAKAN PENGERAS SUARA DI MASJID

Maktabah Abu Salma al-atsari

1. Saling Cinta Karena Allah 2. Tanda Cinta Allah Penulis: Imam an-nawawi Pentakhrij: Syaikh Muhammad Nashir al-albani

Dzikir Keluar Masuk RUMAH Serta Syarahnya

Iman Kepada KITAB-KITAB

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

AL-HAFIIDH DAN AL-HAAFIDH Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Menjaga Kebersihan Jasmani bagian dari Sunnah Rasulullah

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

Bisakah Kirim Pahala BISAKAH KIRIM PAHALA

OBAT PENAWAR HATI. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, - 1 -

PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA)

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

Panduan Lengkap I tikaf Ramadhan

BILA HARI IED JATUH PAD HARI JUMAT

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

PANDUAN I TIKAF RAMADHAN Oleh Nor Kandir ( edisi Ramadhan 1437 H)

SIFAT WUDHU NABI. 2. Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya)

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA

Transkripsi:

Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Dalam Berdoa MEMAKSIMALKAN WAKTU-WAKTU MUSTAJAB DALAM BERDOA Mukaddimah Dalam naskah berikut, kami mencoba menyajikan bahasan tentang waktu-waktu mustajab untuk berdoa. Bahasan ini, kami nukilkan dari kitab Fiqhul ad iyati wal Adzkâr, karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdulmuhsin al-abbad hafizhahumallâh, kami padukan dengan kitab Min Ajaibid Du a, yang disusun oleh Khalid bin Sulaiman ar-rib i. Semoga naskah ini bisa sedikit menggugah semangat kita untuk memanjatkan doa-doa kebaikan pada waktu-waktu yang sangat diharapkan doa itu dikabulkan oleh Allâh Azza wa Jalla, yang secara tidak langsung juga menghidupkan sunnah-sunnah yang banyak ditinggalkan orang. Sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla mensyariatkan (ibadah) doa untuk para hamba-nya, mendorong dan menyemangati mereka untuk berdoa (kepada- Nya) serta berjanji akan 1 / 10

mengabulkan doa sebagai bentuk kemurahan-nya Azza wa Jalla. Disamping itu, Allâh Subhanahu wa Ta ala juga menyediakan tempat-tempat dan waktu-waktu yang utama, serta adab-adab yang agung. Semakin besar usaha seseorang untuk merealisasikan adab-adab dan memaksimal waktu-waktu dan tempat-tempat yang telah disediakan itu, maka semakin besar peluang doanya dikabulkan oleh Allâh Azza wa Jalla. Pembahasan kali ini, difokuskan pada waktu-waktu mustajab yang seyogyanya dimanfaatkan dengan maksimal oleh seorang Muslim untuk berdoa kepada Allâh Azza wa Jalla. Diantara waktu-waktu itu ada yang datangnya sekali setahun, ada yang tiap pekan, ada yang tiap hari dan adapula yang beberapa kali dalam sehari serta ada juga yang datangnya sewaktuwaktu. Diantara waktu-waktu tersebut adalah: 1. Bulan Ramadhan Diantara waktu yang memiliki keutamaan adalah bulan Ramadhan yang diberkahi, terlebih sepuluh hari terakhir Bulan Ramadhan, lebih khusus lagi malam yang disebut lailatul qadar, satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dalam hadits riwayat at-tirmidzi dan lainnya disebutkan bahwa Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu anhuma mengatakan, Aku berkata, Wahai Rasûlullâh! Apa pendapatmu jika aku mendapati lailatul qadar, apa yang aku ucapkan kala itu? Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Ucapkanlah: ا لل ه م ا ن ك ع ف و ت ح ب ال ع ف و ف اع ف ع ن ي Wahai Allâh! Sesungguhnya Engkau adalah maha pemberi ampunan dan mencintai ampunan maka ampunilah aku[1] 2. Hari Arafah Diantara waktu yang utama bagi seorang Muslim untuk berdoa adalah hari Arafah. Hari Arafah adalah hari yang mulia, hari dimana doa dikabulkan, kekeliruan serta kesalahan digugurkan. Dalam sebuah hadits, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ا ف ض ل الد ع اء د ع اء ي و م ع ر ف ة و ا ف ض ل م ا ق ل ت ه ا ن ا و الن ب ي ون م ن ق ب ل ي : لا ا ل ه ا لا االله و ح د ه لا ش ر ي ك ل ه, ل ه ال م ل ك و ل ه ال ح م د و ه و ع ل ى ك ل ش ي ء ق د ي ر Doa yang paling utama adalah doa pada hari Arafah dan yang paling utama yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan yaitu kalimat: لا ا ل ه ا لا االله و ح د ه لا ش ر ي ك ل ه, ل ه ال م ل ك و ل ه ال ح م د و ه و ع ل ى ك ل ش ي ء ق د ي ر Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah saja, tidak sekutu bagi-nya. 2 / 10

Milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-nya segal pujian dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu[2] 3. Setelah Shalat Ashar Pada Hari Jum at Diantara waktu mustajab untuk berdoa yaitu pada hari Jumat, sebagaimana dalam Shahîh al- Bukhâri dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam menyebut tentang hari Jum at, Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : ف ي ه س اع ة لا ي و اف ق ه ا ع ب د م س ل م ق اي م ي ص ل ي ي س ا ل االله ت ع ال ى ش ي ي ا ا لا ا ع ط اه ا ي اه, و ا ش ار ب ي د ه ي ق ل ل ه ا Pada hari Jum at itu, terdapat satu waktu, tidaklah seorang hamba yang Muslim yang berdiri untuk melaksanakan shalat tepat pada waktu itu dan memohon (kebaikan) apa saja kepada Allâh kecuali Allâh pasti akan memberikannya, dan Beliau memberikan isyarat dengan tangannya, (menunjukkan bahwa) waktu itu singkat.[3] Para ahli ilmu berbeda pendapat tentang kapankah waktu itu? Mereka terbagi menjadi beberapa pendapat sampai kurang lebih empat puluh pendapat, namun ada dua pendapat yang lebih kuat dan lebih dekat kepada dalil (yaitu): Pertama : Waktu itu adalah waktu antara duduknya imam di atas mimbar sampai shalat selesai dikerjakan. Hujjah pendapat ini adalah hadits Abu Burdah bin Abu Musa al Asy ari Radhiyallahu anhu. Sesungguhnya Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhuma berkata kepada Abu Burdah, apakah engkau pernah mendengar dari bapakmu sebuah hadits dari Rasûlullâh tentang waktu (mustajab) di hari Jumat? Dia mengatakan, Ya, aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : ه ي ب ي ن ا ن ي ج ل س ا لا م ام ا ل ى ا ن ت ق ض ى الص لاة Waktu itu adalah waktu antara duduknya imam sampai shalatnya selesai dikerjakan[4] Kedua : Waktu itu adalah setelah shalat Ashar sampai matahari tenggelam. Diantara dalil pendapat ini yaitu hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Majah dalam Sunannya dari Abdullah bin Salam, dia berkata, Aku berkata dan saat itu Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam sedang duduk, Sesungguhnya kami dapati dalam kitab Allâh -yaitu Taurat- bahwa pada hari Jum at itu ada satu waktu apabila ada seorang hamba Mukmin shalat lalu (berdoa) memohon kepada Allâh Azza wa Jalla sesuatu tepat pada waktu itu, Allâh pasti akan menunaikan kebutuhannya. Abdullah mengatakan, Lalu Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam memberikan isyarat kepadaku, bahwa sebagian waktu saja (waktunya singkat). 3 / 10

Aku katakan, Engkau benar wahai Rasûlullâh! Sebagian waktu. Aku (Abdullah bin Salam) bertanya, Kapankah waktu itu? Beliau Shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Di akhir waktu dari waktu siang hari. Aku katakan, Waktu itu bukan waktu shalat?, Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Benar, sesungguhnya seorang hamba Mukmin jika shalat kemudian duduk dan tidak ada yang menahannya untuk tetap duduk selain shalat berarti dia tetap dalam (hitungan) shalat. [5] Al-Hâfidz Ibnu Hajar rahimahullah setelah memaparkan pendapat-pendapat itu, beliau rahimahullah mengatakan, Tidak diragukan (lagi) bahwa pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang disebutkan dalam hadits Abu Musa Radhiyallahu anhu dan hadits Abdullah bin Salam Radhiyallahu anhu. [6] Ibnu Qayyim rahimahullah dalam kitab Zȃdul Ma ȃd memandang bahwa pendapat yang kedua lebih kuat, yaitu waktu tersebut setelah shalat Ashar. Beliau rahimahullah berhujjah dengan hadits dari Abdullah bin Salam Radhiyallahu anhu yang telah disebutkan di atas serta haditshadits lainnya yang berhubungan dengan permasalahan dalam bab ini. [7] 4. Waktu Sahur Dan Sepertiga Malam Terakhir Allâh Azza wa Jalla berfirman : و ال م س ت غ ف ر ين ب ا لا س ح ار dan yang memohon ampun di waktu sahur [Ali Imrân/3:17] و ب ا لا س ح ار ه م ي س ت غ ف ر ون ١٧ ك ان وا ق ل ي لا م ن الل ي ل م ا ي ه ج ع ون Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. [Adz-Dzȃriyȃt/51:17-18] Dalam hadits yang mutawȃtir dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : ي ن ز ل ر ب ن ا ت ب ار ك و ت عا لى ك ل ل ي ل ة ا ل ى س م اء الد ن ي ا ح ي ن ي ب ق ى ث ل ث الل ي ل ا لا خ ر, ي ق و ل : م ن ي د ع و ن ي ف ا س ت ج ي ب ل ه, م ن ي س ا ل ن ي ف ا ع ط ي ه, م ن ي س ت غ ف ر ن ي ف ا غ ف ر ل ه Rabb kita Azza wa Jalla turun di setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir, dan berfirman, Barangsiapa berdoa kepada-ku niscaya akan Aku kabulkan (doa)nya. Barangsiapa meminta kepada-ku niscaya akan Aku berikan(permintaan) nya. Barangsiapa memohon ampun kepada-ku niscaya akan Aku ampuni dia [8] Hadits yang agung ini menunjukkan kemuliaan waktu yang diberkahi ini, serta merupakan waktu yang paling utama untuk berdoa; meminta ampun dan menghadap Allâh Azza wa Jalla dengan permohonan, dan sesungguhnya doa di waktu tersebut adalah mustajab. Syaikh Islam 4 / 10

Ibnu Taimiyah t mengatakan, و الن اس ف ي ا خ ر الل ي ل ي ك و ن ف ي ق ل و ب ه م م ن الت و ج ه و الت ق ر ب و الر ق ة م ا لا ي و ج د ف ي غ ي ر ذ ل ك ال و ق ت, و ه ذ ا م ن اس ب ل ن ز و ل ه ا ل ى س م اء الد ن ي ا, و ق و ل ه : ه ل م ن د اع, ه ل م ن س اي ل, ه ل م ن ت اي ب Pada akhir malam itu, (biasanya) dalam hati seseorang ada kesemangatan untuk menghadap, dan mendekatkan diri, serta kelembutan yang tidak didapatkan pada waktu yang lain. Dan itu bertepatan dengan turunnya Allâh ke langit dunia seraya berfirman, Apakah ada orang yang berdoa?apakah ada yang meminta? Apakah ada orang yang bertaubat?[9] 5. Satu Waktu Pada Setiap Malam Dari Jâbir Radhiyallahu anhu, beliau mengatakan, Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ا ن ف ي الل ي ل ل س اع ة لا ي و اف ق ه ا ر ج ل م س ل م ي س ا ل االله خ ي ر ا م ن ا م ر الد ن ي ا و ا لا خ ر ة ا لا ا ع ط اه ا ي اه و ذ ل ك ك ل ل ي ل ة Sesungguhnya pada malam hari ada satu waktu, tidaklah seorang Muslim yang memohon kebaikan kepada Allâh dari perkara dunia atau akhirat tepat pada waktu itu, kecuali Allâh pasti akan memberikan permohonannya, dan itu berlaku setiap malam[10] 6. Waktu Antara Adzan Dan Iqamah Diantara waktu yang sangat diharapkan kala itu doa dikabulkan yaitu waktu antara Adzan dan Iqamah, berdasarkan hadits dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu dari Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : ا لد ع اء لا ي ر د ب ي ن ا لا ذ ان و ا لا ق ام ة ف اد ع وا Doa tidak ditolak antara Adzan dan Iqamat, oleh karena itu, berdoalah [HR. Ahmad, Abu Daud, at-tirmidzi dan Ulama lainnya][11] Juga diriwayatkan dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bahwa sesungguhnya doa yang tidak tertolak yaitu doa yang dipanjatkan ketika Adzan untuk shalat dikumandangkan. Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Sahl bin Sa ad as-sâ idi Radhiyallahu anhu, dia berkata bahwa Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ث ن ت ان لا ت ر د ان, ا و ق ل م ا ت ر د ان, ا لد ع اء ع ن د الن د اء, و ع ن د ال ب ا س ح ي ن ي ل ح م ب ع ض ه م ب ع ض ا Dua hal yang tidak akan tertolak atau jarang ditolak, doa ketika adzan dan saat peperangan berkecamuk ketika saling serang[12] 7. Ketika Shalat ditegakkan Dari Sahl Radhiyallahu anhu, Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: 5 / 10

س اع ت ان لا ت ر د ع ل ى د اع د ع و ت ه : ح ي ن ت ق ام الص لاة, و ف ي الص ف ف ي س ب ي ل االله Ada dua waktu yang doa yang dipanjatkan oleh orang yang berdoa itu, yaitu : ketika shalat ditegakkan dan ketika di barisan jihad dijalan Allâh [13] 8. Ketika Sujud Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ا ق ر ب م ا ي ك و ن ال ع ب د م ن ر ب ه و ه و س اج د, ف ا ك ث ر وا الد ع اء (Saat) yang paling dekat antara hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang sujud maka hendaklah kalian memperbanyak doa (ketika sujud) 9. Berdoa Setelah Tasyahud Akhir Sebelum Salam Diantara waktu yang seyogyanya dimanfaatkan maksimal oleh seorang Muslim untuk berdoa adalah waktu di akhir setiap shalat wajib. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam at-tirmidzi dan imam yang lainnya dengan sanad jayyid dari Abu Umâmah al-bâhili Radhiyallahu anhu, dia berkata, Ada yang bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam : ج و ف الل ي ل ا لا خ ر, و د ب ر الص ل و ات ال م ك ت و ب ات :ي ا ر س و ل االله ا ي الد ع اء ا س م ع ق ال Wahai Rasûlullâh! Doa apa yang paling didengar? Beliau Shallallahu alaihi wa sallam menjawab, (Doa yang dipanjatkan di waktu-red) tengah malam yang terakhir dan di akhir shalat-shalat wajib[14] Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam pernah berwasiat kepada Muadz bin Jabal Radhiyallahu anhu agar membaca doa berikut pada setiap akhir shalat : ا لل ه م ا ع ن ي ع ل ى ذ ك ر ك و ش ك ر ك و ح س ن ع ب اد ت ك Ya Allah! Bantulah aku (agar senantiasa bisa) berdzikir kepada-mu dan bersyukur kepada-mu dan beribadah dengan baik kepada-mu [15] Dan di akhir shalat (duburi shalȃt) yang disebutkan dalam hadits ini dan hadits sebelumnya ada kemungkinan sebelum salam atau sesudah salam. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, Syaikh kami -yaitu Ibnu Taimiyah rahimahullah menguatkan pendapat yang sebelum salam. Beliau mengatakan, Dubur setiap sesuatu itu merupakan bagian darinya seperti dubur hewan (merupakan bagian dari hewan) [16] Dalam hadits dari Abdullah bin Mas ûd Radhiyallahu anhu, Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan mereka tasyahud di waktu shalat kemudian Beliau Shallallahu alaihi wa 6 / 10

sallam bersabda diakhirnya: ث م ي ت خ ي ر م ن الد ع اء ا ع ج ب ه ا ل ي ه ف ي د ع و Kemudian memilih doa yang paling dia sukai lalu dia berdoa dengannya Dalam lafadz Muslim ث م ي ت خ ي ر م ن ال م س ا ل ة م ا ش اء Kemudian memilih permintaan yang dia inginkan [17] Dari Fadhalah Radhiyallahu anhu-, bahwa Nabi mendengar seseorang dalam shalatnya dia mengagungkan dan memuji Allah serta bershalawat kepada Nabi maka beliau bersabda: ا د ع ت ج ب و س ل ت ع ط Berdoalah maka akan dikabulkan dan mintalah maka akan diberi 10. Ketika Terbangun Di Waktu Malam Dari Ubadah bin Shâmit, Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, Barangsiapa yang terbangun di waktu malam lalu mengucapkan : لا ا ل ه ا لا االله و ح د ه لا ش ر ي ك ل ه, ل ه ال م ل ك, و ل ه ال ح م د, و ه و ع ل ى ك ل ش ي ء ق د ي ر, ا ل ح م د الله, و س ب ح ان االله, و لا ا ل ه ا لا االله, و االله ا ك ب ر, و لا ح و ل و لاق و ة ا لا ب االله ث م ق ال : الل ه م اغ ف ر ل ي ا و د ع ا اس ت ج ي ب ل ه, ف ا ن ت و ض ا و ص ل ى ق ب ل ت ص لات ه Tidak ada Illah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allâh. Tidak ada sekutu baginya dan Dialah yang memiliki kekuasaan dan pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allâh. Maha Suci Allâh, Tidak ada Illah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allâh. Allâh Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allâh Kemudian mengucapkan, Ya Allâh, ampunilah aku atau berdoa maka dikabulkan (doanya) Dan jika dia berwudhu kemudian shalat maka shalatnya diterima [18] 11. Ketika Perang Tengah Berkecamuk Salah satu keutamaan pergi ke medan perang dalam rangka berjihad di jalan Allâh adalah doa dari orang yang berperang di jalan Allâh ketika perang sedang berkecamuk, akan dikabulkan Allâh Azza wa Jalla. Dalilnya adalah hadits yang sudah disebutkan di atas : Dua hal yang tidak akan tertolak atau jarang ditolak, doa ketika adzan dan saat peperangan berkecamuk ketika saling serang sebagian mereka terhadap yang lain [19] 7 / 10

Ada dua waktu yang doa tidak tertolak di dua waktu itu: ketika ditegakkan shalat dan ketika di barisan jihad dijalan Allâh [20] 12. Ketika Minum Air Zam-Zam Air Zam-zam merupakan air yang sangat diberkahi. Jika ia diminum sambil berdoa, maka insya Allâh akan dikabulkan sesuai dengan keinginannya. Dari Jâbir bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : م اء ز م ز م ل م ا ش ر ب ل ه Air Zam-zam itu sesuai niat untuk apa meminumnya [21] Inilah beberapa waktu itu, semoga bermanfat dan semoga Allah Azza wa Jalla memberikan taufik-nya kepada kita semua untuk memanfaatkan waktu-waktu ini dengan maksimal untuk menggarapai mahgfirah-nya. [Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 02-03/Tahun XX/1437H/2016M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] Footnote [1] Sunan At-Tirmidzi (no:3513); Sunan Ibnu Majah (no:385) Dishahihkan At-Tirmidzi, dan Al- Albani (menshahihkannya) dalam Takhrij Al Misykah (no:2091) [2] Sunan At-Tirmidzi (no:3585), dan dihasankan Al-A alaamah Al- Albani dalam Ash Shahih (4/7,8) dengan seluruh jalannya dan syawaahidnya. [3] HR. Al-Bukhari no:935, Muslim no:852 [4] HR. Al-Bukhari no:853 [5] Al-Musnad (5/451); Sunan Ibnu Majah no:1139; Berkata Al Hafidz Ibnu Hajar Hadits Shahih, dan yang tampak dari kalimatnya (hadits ini) sampai kepada Rasulullah. Nataaijul Afkaar (2/410) [6] Fathul Baari (2/421) [7] Zaadul Ma aad (1/390-391) [8] HR. Al-Bukhari no:1145; 6321; 7494. Muslim no: 758 [9] Majmu Fatawa 5/130-131 8 / 10

[10] HR. Muslim [11] Al-Musnad (3/119,155); Sunan At-Tirmidzi (no:212), Sunan Abu Daud (no:521) dan Dishahihkan Al-A alaamah Al- Albani dalam Shahihul Jaami (no:3408) [12] Sunan Abu Daud (no:3540); Al-Mustadrak (198/1); Berkata Al-Hafidz Ibnu Hajar: Hadits Hasan Shahih, Nataaijul Afkaar (1/381) [13] HR. Ibnu Maajah dan dishahihkan al-albani dalam at-targhiib wat Tarhiib [14] Sunan At-Tirmidzi (no:3499); dan dihasankan Al- Alaamah Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi (no:2782) [15] Al-Musnad (5/244); Sunan Abu Daud (no:1522); Shahih Ibnu Majah (no:2020); dan Dishahihkan Al- Alaamah Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Daud (no:1347) [16] Zaadul Ma aad (1/305) [17] HR. al-bukhari dan Muslim dan lainya [18] HR. al-bukhari dan at-tirmidzi [19] Sunan Abu Daud (no:3540); Al-Mustadrak (198/1); Berkata Al-Hafidz Ibnu Hajar: Hadits Hasan Shahih, Nataaijul Afkaar (1/381) [20] HR. Ibnu Maajah dan dishahihkan al-albani dalam at-targhiib wat Tarhiib [21] HR. Ibnu Majah, 2/1018. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah, 2502 9 / 10

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) my BLOG sumber : almanhaj.or.id Source: /2017/memaksimalkan-waktu-waktu-mustajab-dalam-berdoa.view 10 / 10