FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) universitas juga diberikan mata pelajaran bahasa Indonesia.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 SAMBI TAHUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Disusun Oleh: WIDAYANTO A

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

ABSTRAK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE INKUIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIIA SMP NEGERI 2 GEYER KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

Oleh: Sriani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII SMP HOMESCHOOLING KAK SETO SOLO TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN MEDIA PHOTO STORY

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan

ERLINA DIAH PERMATASARI A

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI STRATEGI PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGARGOTIRTO 4 SUMBERLAWANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

ABSTRAK. meningkatkan mutu pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 34

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran keterampilan menulis sulit dilakukan oleh siswa,

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara,

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAHDRAMA DENGAN MEDIA GAMBAR KOMIK PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA N 2 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ISI CERITA STORY TELLING MELALUI MEDIA BONEKA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD N WATUBONANG 01

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. pada satu atau beberapa karakter utama yang sukses menikmati perannya atau

MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENYIMAK PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS VI SD NEGERI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DRAMA BERDASARKAN ANEKDOT MELALUI TEKNIK LATIHAN TERBIMBING. Wiji Lestari

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KREATIF PUISI MELALUI MODEL BENGKEL SASTRA PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Teks Drama Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share.

Kemampuan Menulis Naskah Drama oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Kabupaten Muaro Jambi

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. belajar dipengaruhi oleh motivasi dari dalam dan luar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah sangat erat dengan teknik mengajar guru agar mampu memotivasi siswa

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S-1 FKIP PGSD. Disusun Oleh: ANNIS ROHCMAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah catur- tunggal. Keempat keterampilan tersebut yaitu : keterampilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

BAB V PENUTUP A. Simpulan Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar dan keterampilan menulis teks

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 23 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017 Yundi Fitrah dan Lia Khairia FKIP Universitas Jambi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa mencakup empat aspek keterampilan berbahasa

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PUISI DENGAN TEATRIKALISASI KELAS VIII A SMP NEGERI 4 TANJUNG. Afsun Aulia Nirmala

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa yang baik. Bentuk bahasa dapat dibagi dua macam, yaitu

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE TANDUR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 WADASLINTANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA KELAS VII.8 SMP NEGERI 2 MASARAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk karya yang bereaksi langsung secara kongkret (Hasanuddin, 2009:1).

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN STRATEGI

BAB I PENDAHULUAN. pukul 09:00 WIB untuk menanyakan kendala atau hambatan pada saat. pembelajaran Mendengarkan Pementasan Drama di dalam kelas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMA N 2 BOYOLALI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Joko Setiyono* Kata kunci: inkuiri, menulis teks berita, multikultural

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI GALIH SRI KUSUMASTUTI A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1

PENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA FILM PADA SISWA KELAS X4 SMA NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

QUICK ON. Disusun Oleh:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V DI SD PLESUNGAN 02 GONDANGREJO KARANGANYAR SKRIPSI

SULISTYANI AGUSTINA A

PEMANFAATAN MEDIA KARIKATUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS VIII A SMP BHINNEKA KARYA MUSUK BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendahuluan (Background) Kata kunci: menyimak, pidato, media audiovisual, Student Team Learning

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIII RKBI SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah DisusunOleh Angga Eko Budianto A310 080 032 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

2 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIII RKBI SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 Angga Eko Budianto A 310 080 032 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Tujuan penelitian ini meliputi (1) meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis kreatif naskah drama satu babak dengan media audiovisual pada siswa kelas VIII RKBI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta tahun ajaran 2012/2013, dan (2) meningkatkan kemampuan menulis kreatif naskah drama satu babak dengan media audiovisual pada siswa kelas VIII RKBI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini berbentuk PTK. Data penelitian ini adalah tindakan siswa pada saat pembelajaran, dan kalimat dari hasil naskah drama satu babak yang ditulis siswa. Sumber data penelitian ini adalah KBM di kelas VIII RKBI SMP SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. Informan penelitian ini adalah guru bidang studi bahasa Indonesia. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan tes. Uji validitas data menggunakan trianggulasi sumber. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis kritis dan teknik komparatif. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media audiovisual dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa dalam menulis kreatif naskah drama satu babak. Keaktifan siswa mengikuti pembelajaran pada siklus I sebesar 59,46% (13 siswa), dan siklus II menjadi 89,19% (20 siswa) jadi mengalami peningkatan sebesar 29,73%. Kemampuan menulis kreatif naskah drama satu babak siswa telah mencapai KKM sebesar 68, pada siklus I mencapai 62,16% (13 siswa),dan siklus II 89,19% (20 siswa) jadi mengalami peningkatan sebesar 27,03%. Kata kunci: peningkatan, menulis kreatif naskah drama satu babak, media audiovisual. PENDAHULUAN Pembelajaran sastra merupakan bagian dari pembelajaran bahasa Indonesia.Pembelajaran sastradapat menumbuh kembangkan akal budi peserta didik melalui kegiatan pengalaman bersastra yang berupa apresiasi sastra, ekspresi sastra, dan kegiatan telaah sastra, sehingga tumbuh suatu kemampuan

3 untuk menghargai sastra sebagai sesuatu yang bermakna bagi kehidupan. Ruang lingkup pembelajaran sastra Indonesia mencakup komponen-komponen kemampuan bersastra, yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: berbicara, menyimak, menulis, dan membaca. Penelitian ini berlatar belakang masih rendahnya kemampuan menulis kreatif naskah drama satu babak siswa kelas VIII RKBI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Kompetensi menulis kreatif naskah drama satu babak siswa kelas VIII RKBI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta tahun ajaran 2012/2013 masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMP Muhammadiyah 7 Surakarta adalah 68. Jumlah siswa kelas VIII RKBI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta tahun ajaran 2012/2013sebanyak 22. Sisa yang mendapatkan nilai di bawah 68 sebanyak 13 siswa atau 59,09% dan yang mendapatkan nilai yang berkategorikan baik di atas 68 sebanyak 9 siswa atau 40,01%. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti perlu memberi solusi dalam memecahkan masalah yang dihadapi siswa kelas VIII RKBI SMP Muhammdiyah 7 Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Solusi dengan cara, menggunakan media audiovisual untuk meningkatkan kemampuan dan minat siswa dalam pembelajaran menulis kreatif naskah drama satu babak. Salah satu keunggulan media audiovisual yaitu guru dapat menyuguhkan pengalamanpengalaman yang kongkrit kepada siswa yang sangat sulit jika materi tersebut diceritakan (Sufanti, 2010:88). Secara otomatis siswa memperoleh motivasi, inspirasi, imajinasi, dan bank kata untuk membuat naskah drama. Audiovisual dapat menimbulkan kreativitas dan imajinasi siswa yang beragam dalam pembelajaran menulis kreatif naskah drama satu babak. Peneliti menggunakan media audiovisual berbentuk film bersuara. Film tersebut bertemakan persahabatan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Kreatif Naskah

4 Drama Satu Babak dengan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VIII RKBI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Tujuan penelitian ini meliputi : (1) Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis kreatif naskah drama satu babak dengan media audiovisual pada siswa kelas VIII RKBI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta tahun ajaran 2012/2013. (2) Meningkatkan kemampuan menulis kreatif naskah drama satu babak dengan media audiovisual pada siswa kelas VIII RKBI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Menulis sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya (Suparno, 2008:3). Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakaiannya. Agar dapat menuangkan gagasan, informasi secara tepat seorang penulis harus menggunakan bahasa dan pilihan kata yang tepat sehingga pesan atau informasi tersebut dapat diterima oleh pembaca dengan tepat pula. Kata drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, atau beraksi. Drama berarti perbuatan, tindakan atau beraksi. Drama berarti perbuatan, tindakan atau action (Waluyo 2002:2). Drama juga dapat didefinisikan sebagai cerita yang dipertunjukkan karena pada dasarnya drama merupakan dialog dari tokoh dalam cerita yang diperankan dalam panggung. Ketika sebuah drama baru berbentuk naskah, drama tersebut baru dapat dipahami belum dapat dinikmati. Menurut Waluyo (2002:6) drama naskah disebut juga sastra lakon. Sebagai salah satu genre sastra, drama naskah dibangun oleh struktur fisik (kebahasaan) dan struktur batin (semantik, makna). Unsur-unsur struktur saling menjalin membentuk kesatuan dan keterkaitan antara satu dengan yang lain. Drama memiliki beberapa unsur yang harus dipenuhi seperti karya sastra lain. Unsur yang harus dimiliki yaitu unsur-unsur pembangun drama.

5 Menurut Waluyo (2002:2) tema merupakan gagasan sentral yang menjadi dasar disusunya atau dibuatnya drama. Tema sering pula dikatakan dengan nada dasar drama. Sebuah tema tidak terlepas dari manusia dan kehidupan, misalkan cinta, maut, dan sebagainya. Plot atau alur merupakan jalinan cerita dari awal sampai akhir cerita. Jalinan cerita ini berupa jalannya cerita dalam drama yang berupa permasalahan, konflik, klimaks cerita atau permasalahan, dan akhir atau penyelesaian permasalahan (Waluyo, 2002:8). Menurut Waluyo (2002:14) penokohan atau perwatakan merupakan jati diri seorang tokoh. Apakah seoarang tokoh itu baik, jahat, buruk, pendengki atau memiliki watak lainya Ciri khas suatu drama adalah naskah itu berbentuk percakapan atau dialog. Dialog atau percakapan merupakan unsur utama yang membedakan drama dengan cerita lain (Waluyo, 2002:20). Setting atau tempat kejadian cerita. Penentuan ini harus secara cermat sebab drama naskah juga harus memberikan kemungkinan untuk dipentaskan (Waluyo, 2011:23-24). Amanat yang hendak disampaikan pengarang melalui dramanya harus dicari oleh pembaca atau penonton (Waluyo, 2002:28-29). Menurut Waluyo (2002:29-30) dalam naskah drama diperlukan juga petunjuk teknis, yang sering juga disebut teks samping. Media audiovisual adalah media pembelajaran yang pemanfaatannya untuk dilihat sekaligus didengar (Sufanti, 2010: 88). Penelitan Solehaty (2006) berudul Penerapan Metode Sugestopedia dalam Pembelajaran Menulis Kreatif Naskah Drama di Kelas XI SMA PGRI Cibatu Garut Tahun Pembelajaran 2006/2007. Menulis naskah drama dengan menerapkan metode sugestopedia dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis kreatif naskah drama. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya perolehan nilai siswa Penelitian Efendi (2009) berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Satu Babak dengan Media Foto pada Siswa Kelas VIII F SMP

6 Negeri 2 Pringsurat Kabupaten Temanggung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan keterampilan menulis naskah drama satu babak siswa kelas VIII F SMP Negeri 2 Pringsurat kabupaten Temanggung. Perilaku siswa kelas VIIIF SMP N 2 Pringsurat Kabupaten Temanggung setelah mengikuti pembelajaran menulis naskah drama satu babak dengan media foto berubah ke arah positif. Hal tersebut terlihat dari perilaku siswa yang lebih bersemangat dan serius dalam pembelajaran menulis naskah drama satu babak. METODE PENELITIAN Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas VIII RKBI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. Penelitian tindakan kelas ini mengandung data kualitatif. Data kualitatif berupa dataperilaku siswa kelas VIII RKBI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta selama proses penulisan naskah drama melalui media audiovisual. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini dimulai pada bulan Juli 2012 sampai tanggal 24 Desember 2012. Data dalam penelitian ini adalah naskah drama siswa yang berupa ungkapan siswa, pernyataan siswa, dan perilaku siswa yang berupa keaktifan siswa. Keaktifan siswa meliputi siswa mampu mempresentasikan hasil naskah drama satu babak yang dibuatnya, siswa mampu mengomentari/menanggapi hasil pekerjaan teman. Sumber data dalam penelitian ini meliputi empat macam yaitu: informant, tempat, peristiwa, dan dokumen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa wawancara, observasi, dan tes. Untuk menjamin validitas/keabsahan data yang dikumpulkan dan dicatat dalam penelitian, maka dipilih dan ditentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validasi data yang diperolehnya. Dalam penelitian ini digunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

7 memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan (Moleong, 2007: 178). Uji validitas data dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber. Trianggulasi sumber digunakan untuk mengecek informasi yang diperoleh dari guru dan dokumen tentang pembelajaran menulis kreatif naskah drama satu babak siswa kelas VIII RKBI SMP muhammadiyah 7 Surakarta. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kritis dan teknik komparatif. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Profil Sekolah Tempat Penelitian SMP Muhammadiyah 7 Surakarta terletak di Jalan Tentara Pelajar No. 1 Jebres Surakarta. Sekolah ini dipimpin oleh kepala sekolah yang bernama Heru Sutanto. Sekolah ini didirikan di atas tanah seluas 9.092 meter persegi dan luas bangunan +- 2. 578 meter persegi. Keadaan gedung bagus, hanya struktur permukaan tanah yang tidak rata. SMP Muhammadiyah 7 Surakarta sudah memenuhi standar nasional sebagai pelaksanaan pendidikan tingkat menengah pertama, yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai, sehingga semakin mudah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang telah dirancang oleh pemerintah maupun menuju kearah yang lebih baik yaitu menuju Sekolah Standar Internasional. 2. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Tindakan) Berdasarkan pengalaman guru selama mengajar dan mengamati guru secara langsung di kelas, siswa masih kurang latihan dalam menulis. Siswa kesulitan dalam menentukan ide, siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Media yang digunakan guru dalam penyampaian materi kurang menarik perhatian siswa, sehingga kemampuan menulis kreatif naskah drama satu babak siswa rendah. Jumlah siswa kelas VIII RKBI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 22 siswa yang mendapatkan nilai

8 di bawah 68 sebanyak 13 siswa atau 59,09% dan yang mendapatkan nilai yang berkategorikan baik di atas 68 sebanyak 9 siswa atau 40,01%. Setelah peneliti menemukan permasalahan, dilanjutkan dengan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab masalah. Hasil kolaborasi antara peneliti dengan guru bahasa Indonesia dapat disimpulkan faktor penyebab masalah di atas. Asumsi Penyebab Masalah No Faktor Penyebab 1. Guru a. Guru kurang memotivasi siswa dalam pembelajaran menulis kreatif naskah drama satu babak. b. Guru kurang agresif menarik siswa untuk aktif pada saat pembelajaran c. Guru kurang mampu memilih media, metode dan teknik pembelajaran yang sesuai d. Guru kurang kreatif dalam menyampaikan materi yang disampaikan pada saat pembelajaran e. Guru kurang memanfaatkan media pembelajaran 2. Siswa a. Siswa kurang tertarik mengikuti pembelajaran menulis menulis kreatif naskah drama satu babak karena tidak ditunjang dengan media, metode dan teknik yang sesuai b. Siswa merasa bosan dengan materi pembelajaran c. Siswa tidak aktif pada saat pembelajaran menulis kreatif naskah drama satu babak

9 3. Proses Pembelajaran a. Kurang memanfaatkan media pembelajaran b. Pembelajaran masih berpusat pada guru c. Pembelajarannya monoton 4. Materi Materi yang diajarkan kurang menarik perhatian siswa 3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: (1) rencana tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi, dan (4) refleksi tindakan a. Siklus I Tindakan siklus I dilaksanakan di ruang 16 bahasa Indonesia hari Rabu, 14 November 2012 mulai pukul 09.15 sampai 10.35 WIB. Pada saat pelaksanaan siklus I, peneliti berperan sebagai guru yang mengajar materi menulis kreatif naskah drama satu babak. Sedangkan guru bidang studi bahasa Indonesia kelas VIII, hanya sebagai observer atau mengamati jalannya proses belajar mengajar yang dilakukan peneliti dengan siswa. Hasil keaktifan siswa dapat disimpulkan yaitu siswa yang aktif sebanyak 9 siswa atau 40,90%, siswa yang cukup aktif sebanyak 5 siswa atau 22,72%,dan siswa yang tidak aktif sebanyak 5 siswa atau 22,72%. Pada saat menulis naskah drama satu babak, siswa terlihat semangat dan serius mengerjakan. Keadaan ini hanya berlangsung sekitar tiga puluh menit, setelah itu siswa mulai tidak berkonsentrasi dan bertanya-tanya dengan teman lainnya. Hal ini disebabkan karena siswa kurang akrab atau merasa asing dengan media audiovisual. Kebanyakan siswa baru pertama kali mendapatkan pengajaran dengan audiovisual, sehingga siswa kurang konsentrasi dalam belajar. Setelah waktu berjalan lima puluh menit, guru

10 memberi peringatan agar siswa segera menyelesaikan naskah drama satu babak yang ditulis dan segera membacakan atau mempresentasikan di depan kelas, siswa yang lain memperhatikan dan memberi komentar. Kemampuan menulis kreatif naskah drama satu babak yang ditulis siswa pada siklus I masih kurang bagus. Terbukti siswa yang mencapai KKM 68 hanya 14 siswa atau 63,63%, sedangkan yang dibawah nilai KKM sebanyak 5 siswa atau 22,72%. b. Siklus II Pada siklus kedua guru menyuruh siswa untuk membuat naskah drama satu babak berdasarkan video yang diterima siswa dengan waktu 40 menit. Tujuan guru memberi waktu 40 menit yaitu agar siswa benar-benar serius membuat naskah drama satu babak dan tidak gaduh pada saat mengerjakan serta mengetahui kemampuan siswa dalam menulis kreatif naskah drama satu babak. Guru tidak menunjuk atau memaksa siswa untuk maju di depan kelas atau menunjuk untuk menanggapi hasil pekerjaan siswa yang sudah maju di depan kelas. Siswa maju di depan kelas dan yang memberi komentar itu atas kemauannya sendiri. Guru berjanji kepada siswa, siswa yang aktif akan diberi reward atau nilai tambahan agar siswa semangat, berani dan aktif pada saat pembelajaran. Pada siklus II siswa yang aktif sebanyak 14 siswa atau 63,63%, siswa yang cukup aktif sebanyak 6 siswa atau 27,27%, dan siswa yang tidak aktif sebanyak 2 siswa atau 9,10%. Berdasarkan penilaian naskah drama satu babak yang ditulis siswa pada siklus II, diketahui kemampuan menulis kreatif naskah drama satu babak sudah meningkat dari siklus sebelumnya yaitu siklus I. Terbukti siswa yang mencapai KKM 68 sebanyak 20 siswa atau 89,19%, sedangkan yang dibawah nilai KKM sebanyak 2 siswa atau 10,81%.

11 c. Perbandingan Siklus I dengan Siklus II Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada guru, menjawab pertanyaan guru, memberi tanggapan atau maju mempresentasikan hasil pekerjaannya mengalami peningkatan besar yaitu 29,73%. Siklus I hanya 59,46% (13 siswa), dalam siklus II menjadi 89,19% (20 siswa). Siswa yang mencapai KKM sebesar 68, mengalami peningkatan sebesar 27,03%. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM 62,16% (13 siswa), pada siklus II 89,19% (20 siswa). Data tersebut membuktikan bahwa media audiovisual yang digunakan sebagai media pembelajaran menulis kreatif naskah drama satu babak dikatakan berhasil. SIMPULAN Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas VIII RKBI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap yaitu; (1) rencana tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi tindakan, dan (4) refleksi tindakan. Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan media audiovisual terbukti dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis kreatif naskah drama satu babak pada siswa kelas VIII RKBI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta, hal ini terlihat dari indikator berikut. a. Keaktifan siswa sebelum tindakan dengan sesudah tindakan mengalami peningkatan bagus, terbukti sebelum tindakan siswa yang aktif 18,92% atau 4 siswa, siklus I siswa yang aktif 59,46% atau 13 siswa dan siklus II 89,19% atau 20 siswa.

12 b. Berdasarkan naskah drama satu babak yang ditulis siswa sebelum tindakan dan setelah tindakan mengalami peningkatan bagus, terbukti sebelum tindakan yang mencapai nilai KKM 68 hanya 42,24% atau sekitar 9 siswa, siklus I 62,16% atau 13 siswa dan siklus II 89,19% atau 20 siswa. Penelitian ini juga memberikan gambaran yang jelas bahwa media audiovisual dapat meningkatkan kemampuan menulis kreatif naskah drama satu babak siswa, sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan media yang sejenis. Bagi guru bidang studi bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran menulis kreatif naskah drama satu babak yang menarik dan efektif. Karena dalam penelitian ini dipaparkan pembelajaran menulis kreatif naskah drama satu babak dapat dilakukan dengan memanfaatkan media audiovisual. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Efendi. 2009. Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Satu Babak dengan Media Foto pada Siswa Kelas VIII F Smp 2 Pringsurat Kabupaten Temanggung. Http://.www.garudadikti.com. Diakses pada tanggal 3 April 2012. Pukul 22.00WIB Moeleong, Lexy J. 2007. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdyakarya. Solehaty. 2006. Penerapan Metode Sugestopedia dalam Pembelajaran Menulis Kreatif Naskah Drama di Kelas XI SMA PGRI Cibatu Garut Tahun Pembelajaran 2006/2007. Http://.www.garudadikti.com. Diakses pada tanggal 3 April 2012. Pukul 22.00WIB Sufanti, Main. 2010. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka.

13 Suparno.2008. Ketrampilan Dasar menulis. Jakarta: Universitas Tebuka. Suwandi, Sarwiji. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS. Waluyo, Herman J. 2002. Drama :Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita Graha