BAB I PENDAHULUAN. Inspeksi Keuangan (KIK) Surakarta yang membawahi di antaranya KDL Tk. I

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama. nama dan istilah. Sebelum tahun 1966, KPP Pratama Surakarta berstatus

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. 1. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1.1. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kalideres

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III GAMABARAN UMUM INSTANSI. A. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum KPP Pratama Surakarta. 1. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta.

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum KPP Pratama Surakarta. 1. Sejarah singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang. Pajak Bumi dan Bangunan Bandung Tiga. Namun sehubungan dengan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. berada di bawah wewenang wilayah kerja dari Kantor Inspeksi

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PELAYAN PAJAK (KPP) PRATAMA METRO

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Sejarah Singkat Berdirinya Instansi. berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III.1.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Dua

BAB III LATAR BELAKANG INSTITUSI. Besar/ Large Taxpayers Office (LTO) pada tahun 2002 yang diikuti peresmian

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Belawan

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM. A. Sejarah singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. 2.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MEDAN KOTA. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM. A. Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk

BAB III METODE PENULISAN. Sumber data yang diperoleh oleh penulis adalah dengan melakukan. Data dan Informasi (PDI) pada KPP Pratama Taanjung Karang.

BAB II DESKRIPSI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

KEP-754/PJ./2001TATA CARA PELAKSANAAN KONFIRMASI FAKTUR PAJAK DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERPA

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN BELAWAN. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Belawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memenuhi dana pembangunan Negara, Pemerintah. masyarakat Indonesia, karena berdasarkan tax ratio Indonesia dengan

BAB III. III.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Matraman KPP ini merupakan pecahan dari KPP Jakarta Timur I yang telah

BAB III METODE PENULISAN. Data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh dengan teknik-teknik

BAB II GAMBARAN UMUM KANWIL DJP SUMUT I

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR WILAYAH DJP SUMATERA UTARA I

BAB I PENDAHULUAN. negara yang dapat dilihat dari APBN tahun 2014 yakni pajak

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. SEJARAH SINGKAT KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha. kepada Wajib Pajak menjadi lebih optimal.

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SUMATERA UTARA I. A. Sejarah Singkat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Medan Kota

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat kantor pelayanan pajak pratama purwakarta. Kerja Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat di Bandung.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya pengeluaran negara yang digunakan untuk kemakmuran rakyat diikuti juga

BAB I PENDAHULUAN. maju dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. pajak perdagangan internasional) dan penerimaan negara bukan pajak

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi saat ini di negara

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Pekanbaru terletak antara 101º 14ʼ - 101º 34ʼ Bujur Timur dan 0º 25ʼ -

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pemerintah membutuhkan dana yang cukup banyak dalam menjalankan

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Gambir Dua

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan demi tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, sesuai

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. Perpajakan Indonesia terdiri dari dua periode, yaitu :

BAB II PROFIL KPP PRATAMA LUBUK PAKAM. Direktorat Jenderal Pajak perlu diubah, baik dilevel kantor pusat sebagai pembuat

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA BANGKINANG

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sendiri. Semua potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia harus digali dan

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jateng II Kota

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I merupakan instansi vertikal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dari tahun ke tahun kontribusi pajak pada penerimaan negara terus

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) 2.1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan negara. Oleh karena itu, pemerintah

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan perubahan keempat Undang Undang Nomor 6 Tahun. Undang Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab dibidang perpajakan sebagai pencerminan kewajiban kenegaraan

BAB I PENDAHULUAN. pembayar pajak, dan (2) melakukan ketentuan perpajakan secara seragam untuk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah dan Perkembangan KPP Pratama Bandung Bojonagara

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Perbandingan Rencana dan Realisasi Pajak di KPP Pratama Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PANGKALAN KERINCI. 2.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pangkalan Kerinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Di zaman penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dinamakan Kantor

BAB III METODE PENULISAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara. Pajak memiliki peran yang sangat vital dalam sebuah negara,

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Obyek Penelitian. 1. Sejarah berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama. Karanganyar

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44/PJ/2008 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM. Jawatan Lelang yang bertugas melakukan pelelangan terhadap barang-barang

PER - 50/PJ/2009 TATA CARA PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENGUMPULAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah),

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta telah ada sejak lama dengan berbagai istilah. Sebelum tahun 1996, KPP Pratama Surakarta berstatus sebagai Kantor Dinas Luar Tingkat I (KDL Tk. I) Surakarta di bawah wewenang wilayah kerja dari Kantor Inspeksi Keuangan Yogyakarta. Pada tahun 1996 karena semakin banyaknya jumlah Wajib Pajak dan jumlah penerimaan pajak, KDL Tk. I Surakarta ditingkatkan menjadi Kantor Inspeksi Keuangan (KIK) Surakarta yang membawahi di antaranya KDL Tk. I Klaten. Selanjutnya berubah nama menjadi Kantor Inspeksi Pajak bertipe B dengan wilayah seluruh eks Karesidenan Surakarta. Pada akhir 1996 menjadi Kantor Inspeksi Pajak Surakarta A berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja DJP, dengan wilayah kerja meliputi Kotamadya Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen, serta Kantor Penyuluhan Pajak (Kapenpa) Sragen yang berkedudukan di Sragen.Sehubungan dengan reorganisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Surakarta telah berubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. KPP Pratama Surakarta dibentuk berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pajak Kep-141/Pj./2007 yang ditetapkan tanggal 3 Oktober 2007 tentang Penerapan Organisasi, Tata Kerja, 1

digilib.uns.ac.id 2 dan Saat Mulai Beroperasinya Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I, Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II, Kantor Wilayah DJP Daerah Istimewa Yogyakarta. KPP Pratama Surakarta mulai beroperasi tanggal 30 Oktober 2007. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP 315/KMK.01/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II. Pembentukan KPP Pratama merupakan bagian dari program reformasi birokrasi perpajakan yang sifatnya komprehensif dan telah berjalan sejak tahun 2002 yang ditandai dengan terbentuknya Kantor Wilayah (Kanwil) dan Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar. Pembentukan KPP Pratama lanjutan dilandasi dengan terbitnya SE-19/PJ/2007 tanggal 13 April 2007 tentang Persiapan Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak dan Pembentukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Seluruh Indonesia tahun 2007-2008. Perubahan yang dilakukan meliputi struktur organisasi, proses bisnis, teknologi informasi dan komunikasi, sarana dan prasarana, serta manajemen sumber daya manusia. Perbaikan dalam struktur DJP terefleksi pada karakter kantor modern antara lain adanya Account Representative untuk pelayanan kepada Wajib

digilib.uns.ac.id 3 Pajak, penerapan Kode Etik Pegawai yang diawasi oleh Komite Kode Etik Pegawai, dan sistem penggajian yang lebih baik. 1. Struktur organisasi. Seperti halnya Kantor Pelayanan Pajak yang lain, KPP Pratama Surakarta juga memiliki struktur organisasi yang telah disesuaikan dengan susunan organisasi DJP yang modern. Struktur tersebut dibuat berdasarkan fungsi dari masing-masing seksi yang ada di KPP. Struktur organisasi KPP Pratama Surakarta secara umum dapat dilihat pada gambar II.1. Gambar II.1 Bagan Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta KEPALA KANTOR Subbag Umum Pelayananan PDI Ekstensifikasi Waskon I Waskon II Waskon III Waskon IV Pemeriksaan Penagihan PenilaiPB B AR AR AR AR Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Kelompok Fungsional Sumber: Profil KPP dari Subbagian commit to Umum user KPP Pratama Surakarta

digilib.uns.ac.id 4 Jumlah masing-masing adalah 1 orang Kepala Kantor, 1 orang Kepala Subbagian, 9 orang Kepala, 18 orang fungsional pemeriksa, 2 orang Penilai PBB, 28 orang Account Representative, dan 40 orang Pelaksana. 2. Pembagian wilayah kerja. Untuk menciptakan efektivitas dalam bekerja, pembagian kerja harus di bagi dengan jelas.wilayah kerja KPP Pratama Surakarta adalah seluruh wilayah Kota Surakarta, yang secara administratif terbagi atas 5 kecamatan. Pembagian wilayah kerjanya adalah sebagai berikut berikut: a. Wakon I : Kecamatan Laweyan b. Wakon II : Kecamatan Jebres c. Waskon III : Kecamatan Serengan dan Pasar Kliwon d. Waskon IV : Kecamatan Banjarsari Dengan pembagian kerja yang jelas tersebut, diharapkan penggalian potensi perpajakan dapat lebih ditingkatkan, sehingga peluang kehilangan potensi perpajakan dapat diminimalkan B. Latar Belakang Masalah Akhir akhir ini pemerintah berusaha meningkatkan pendapatan yang bersumber dari dalam negeri dengan berbagai upaya untuk membiayai pembangunan nasional. Berbagai upaya telah dilakukan mulai dari mempermudah prosedur ekspor sampai penerbitan Surat Utang Negara dengan

digilib.uns.ac.id 5 tujuan mampu memenuhi target penerimaan negara. Akan tetapi, semua upaya tersebut belum bisa mencukupi kebutuhan APBN yang semakin tahun semakin meningkat dan peluang inflasi semakin tinggi yang dapat melonjakkan harga-harga dipasaran Indonesia. Dengan mengoptimalkan pajak akan lebih membantu mencukupi kebutuhan APBN. PPN mempunyai peran yang cukup besar dalam peningkatan penerimaan negara khususnya pada sektor pajak. Penerimaan PPN menduduki posisi kedua setelah Pajak Penghasilan. Penerimaan PPN seharusnya mendapatkan perhatian yang besar agar pengenaan PPN dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Perlu dilakukan pengawasan yang lebih baik terhadap pembayaran dan pelaporan PPN yang dilakukan Pengusaha Kena Pajak (PKP) untuk menguji kepatuhan wajib pajak serta mencegah kebocoran penerimaan pajak dari sektor PPN. Pengawasan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain penelitian SPT Masa PPN dan pengawasan pengkreditan pajak masukan oleh PKP. PPN menggunakan mekanisme pengkreditan pajak, mekanisme tersebut dilakukan dengan cara mengkreditkan pajak yang harus kita bayar pada saat memperoleh barang kena pajak atau jasa kena pajak, yang disebut pajak masukan (PM). Pajak keluaran (PK) merupakan pajak yang dipungut pada saat penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak. Dalam hal pengkreditan pajak masukan diperlukan suatu alat yang dapat menjadi bukti telah dibayarkannya PPN oleh PKP pada saat perolehan barang kena pajak atau jasa kena pajak yang berkaitan dengan kegiatan usahanya. Alat tersebut

digilib.uns.ac.id 6 adalah faktur pajak yang dibuat oleh PKP penjual atas penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak sebagai bukti telah melakukan pemungutan PPN. Konfirmasi Faktur Pajak merupakan salah satu prosedur administrasi yang dilakukan untuk mengawasi pemenuhan kewajiban PPN. Konfirmasi faktur pajak dibutuhkan untuk mengawasi pengkreditan pajak supaya meminimalkan segala bentuk kecurangan yang dilakukan oleh PKP. Konfirmasi faktur pajak dilakukan dengan cara memeriksa atau menanyakan kepada KPP terkait atau KPP tempat lawan transaksi PKP yang melaporkan faktur pajak masukan bahwa telah sesuai dengan yang dilaporkan. Dengan ini, penulis berusaha untuk meneliti atas praktik konfirmasi faktur pajak yang ada di KPP. Hal ini yang membuat penulis tertarik dan berminat untuk membuat suatu tinjauan mengenai hal tersebut yang akan penulis tuangkan dalam laporan tugas akhir dengan judul TINJAUAN KONFIRMASI FAKTUR PAJAK DALAM RANGKA PENGAWASAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis menyajikan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana dasar hukum konfirmasi faktur pajak? 2. Bagaimana pelaksanaan konfirmasi faktur pajak di KPP Surakarta?

digilib.uns.ac.id 7 3. Bagaimana SOP proses menjawab konfirmasi faktur pajak? 4. Apa saja yang menjadi hak wajib pajak atas jawaban konfirmasi faktur pajak? 5. Bagaimana kendala di KPP dalam menjawab konfirmasi faktur pajak? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan di atas penulis mempunyai tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Mengetahui dasar hukum konfirmasi sebagai dasar untuk dapat dikreditkan. 2. Mengetahui pelaksanaan konfirmasi faktur pajak di KPP Surakarta. 3. Mengetahui prosedur menjwab konfirmasi pajak. 4. Mengetahui hak wajib pajak mengenai jawaban atas konfirmasi faktur pajak. 5. Mengetahui kendala-kendala di KPP Surakarta dalam menjawab konfirmasi faktur pajak. E. ManfaatPenelitian Dengan penulisan Tugas Akhir ini mengharapkan manfaat penelitian sebagai berikut : 1. Sebagai bahan pertimbangan untuk seluruh Kantor Pelayanan Pajak guna meningkatkan pelayanan bagi wajib pajak.

digilib.uns.ac.id 8 2. Sebagai penambah wawasan dan informasi tentang konfirmasi faktur pajak bagi penulis, wajib pajak yang membaca tugas akhir ini. 3. Memberikan manfaat bagi pengguna atau instansi terkait sebagai data dalam penyusunan kebijakan di bidang perpajakan. 4. Memberikan manfaat untuk masa mendatang terhadap pelaksanaan konfirmasi faktur pajak.