BAB IV PENUTUP. 1. Ketercapaian target dari masing-masing sasaran adalah sebagai berikut : - Meningkatnya indeks kualitas lingkungungan hidup

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA AKSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

Knowledge Management Forum April

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun I. PENDAHULUAN

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Jambi, Desember 2013 Penulis

JO~ ~I~~~JA ~JAMA II~~I ra~~~ ~~1~ ~A~AN li~g~~~gan ~m~f frovin~1 JAWA rim~r

Strategi dan Kebijakan Provinsi Maluku Untuk Mencapai Target Penurunan Emisi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB IV PENUTUP PENUTUP

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN

PEMBAGIAN URUSAN DAN RUANG LINGKUP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lampiran 1. MATRIKS RAD-GRK SEKTOR PERTANIAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP YANG DAPAT DIDEKONSENTRASIKAN

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

BAB I BAB II BAB III BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA PENETAPAN KINERJA BAB IV PENUTUP LAKIP BAKORLUH PROV. GORONTALO TAHUN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2012

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PEDOMAN PENYUSUNAN RAD-GRK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

Pelaksanaan RAN/RAD-GRK: Sebagai Pedoman Mewujudkan Pembangunan Rendah Karbon

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2012, No.752.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

INDIKATOR KINERJA BPLH KOTA BANDUNG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BPPTPM PROV. KEP.BABEL BAB I PENDAHULUAN

Martapura, Januari 2017 KEPALA SKPD. Drs. H. ASPIHANI, M.AP NIP

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

2012, No

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

IMPLEMENTA IMPLEMENT S A I S IRENCANA RENCAN A AKSI AKSI NAS NA I S O I NA N L PENURU PENUR NA N N EMISI EMISI GAS RUMA M H H KACA

KRITERIA DAN TATA LAKSANA KEGIATAN DEKONSENTRASI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

Sosialisasi Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (RAD GRK) Tahun 2013

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maupun Negara. Bisa melalui

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR14 TAHUN 2017 TENTANG

Rencana Umum Pengadaan

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAMBI TAHUN

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH RENCANA KERJA

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 12 TAHUN 2013 SERI E.9 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014 BAB IV PENUTUP

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA AKSI DAERAH PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAD-GRK)

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Ngawi Tahun BAB I - 1

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA

PENCEGAHANKEBAKARAN LAHAN DAN KEBUN. Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Solo, 27 Maret 2013

KATA PENGANTAR. Pangkalpinang, Maret 2015 KEPALA BAPPEDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggara negara atas kepercayaan yang diamanatkan kepada mereka. Hal ini

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.42/Menhut-II/2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

b. bahwa terhadap Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Jawa merupakan salah satu pulau yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2014

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP Laporan Kinerja Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2016 serta Penetapan Kinerja Tahun 2016 sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap publik pada umumnya dan kepada pimpinan pada khususnya. Tujuan penyusunan Laporan Kinerja ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi, dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Terdapat 4 Sasaran Strategis dan 6 Indikator Kinerja yang dilaksanakan BLHD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sepanjang Tahun 2016, keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak. Dari hasil pengukuran, evaluasi, dan analisis pencapaian sasaran strategis pencapaian pelaksanaan tugas BLHD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara umum dapat dikatakan berhasil karena hampir semua target dapat dicapai dengan baik. Berikut ini adalah kesimpulan dari Laporan Kinerja BLHD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016 : 1. Ketercapaian target dari masing-masing sasaran adalah sebagai berikut : - Meningkatnya indeks kualitas lingkungungan hidup Angka untuk indeks kualitas lingkungan hidup tahun 2016 sebesar 57,44, jika dibandingkan dengan target yang tercantum dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu sebesar 63,00 maka capaiannya sebesar 91,17%. Pada Tahun 2014 indeks kulitas lingkungan hidup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah 60,21, dan pada 2015 indeks kualitas lingkungan hidup sebesar 60,56, artinya indeks kualitas lingkungan hidup mengalami penigkatan sebesar 0,35 di tahun 2015. Sedangkan pada tahun 2016 angka indeks kualitas lingkungan hidup terhitung sebesar 57,44. Jika dibandingkan dengan tahun 2015 indeks kualitas lingkungan hidup menurun sebesar 3,12. Tidak tercapainya target indeks kualitas lingkungan hidup sebesar 63,00 terkendala oleh beberapa hal : Dalam upaya penurunan beban pencemaran sungai rangkui, memerlukan kerjasama lintas sektoral namun dalam pelaksanaanya koordinasi dengan lintas sektoral masih sangat lemah, hingga saat ini kegiatan dari masingmasing sektoral berjalan sendiri-sendiri. Selain itu belum adanya komitmen dan kebijakan pemerintah kabupaten/kota terkait dalam hal pengendalian pencemaran pada sungai lintas kabupaten/kota khususnya untuk pengendalian 70

pencemaran sungai rangkui. Secara tugas pokok dan fungsi, pengendalian pencemaran kualitas air sungai lintas kabupaten/kota ada pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan tetapi pada pelaksanaannya masih terkendala dengan minimnya anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan tersebut. Indeks kualitas udara, dengan indikator penurunan beban pencemaran udara di kota Pangkalpinang. Hampir serupa dengan permasalahan sebelumnya bahwa lemahnya koordinasi dengan lintas sektoral masih menjadi permasalahan dalam penurunan beban pencemaran udara. Namun kondisi geografis Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dikelilingi oleh lautan memberikan dampak positif terhadap tingkat pencemaran udara. Hal tersebut dapat dilihat dari indeks kualitas udara di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada level baik (80,4). Pada tahun 2016 tidak ada kegiatan strategis yang mendukung indikator penurunan beban pencemaran udara secara langsung. Data kualitas udara sebagai dasar penentuan indeks kualitas udara didapatkan dari data sekunder yang menggunakan metode passive sampler dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Jika dilihat dari uraian tugas Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengindikasikan bahwa banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan indeks kualitas udara yaitu dengan mengendalikan emisi udara baik dari sumber bergerak maupun sumber-sumber tidak bergerak. Indeks tutupan hutan, dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengambil fungsi sebagai koordinator data, dan memformulasikannya menjadi nilai indek lingkungan hidup secara menyeluruh. Dari data yang didapatkan dari Dinas Kehutana Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bahwa data tutupan hutan masih menggunakan data tahun 2014, dikarenakan hasil olah data terbaru untuk data tutupan hutan yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia belum publish. Masih lemahnya koordinasi lintas sektoral yang sifatnya mendukung sasaran strategis yang tidak bisa jika diemban oleh Badan Lingkungan Hidup itu sendiri, melainkan harus berkoordinasi dengan lintas sektor lainnya. Seperti meningkatnya indeks kualitas lingkungan hidup di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus di koordinasikan dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam hal tutupan hutan. - Menurunnya Emisi Gas rumah Kaca Pelaksanaan inventarisasi gas rumah kaca di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2016, dilakukan menggunakan data aktivitas tahun n-2 yaitu tahun 2014. Inventarisasi Gas Rumah Kaca dilakukan terhadap keempat sektor penghasil emisi sesuai dengan IPCC 2006 Guidelines dengan memasukkan sektor LULUCF 71

yaitu sektor pengadaan dan penggunaan energi, sektor proses industri dan penggunaan produk (IPPU), sektor pertanian kehutanan dan penggunaan lainnya (AFOLU), dan sektor limbah. Penghitungan inventarisasi Gas Rumah Kaca dilakukan setiap tahun oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada semua sektor dengan menggunakan data aktivitas dari dinas teknis terkait. Sesuai dengan tugas dan fungsinya Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengambil peran pada sektor limbah, dengan realisasi 12.922,42 Gg CO 2 Eq, target yang ditetapkan sebesar 13.160 Gg CO2 Eq. Hasil inventarisasi GRK ini menunjukkan jumlah emisi yang lebih rendah dibandingkan BAU pada tahun 2014 tersebut yang sebesar 182.819 Gg CO 2 Equivalen. Hasil inventarisasi GRK lebih rendah dari pada target penurunan BAU RAD GRK pada tahun 2014 menunjukkan bahwa skenario mitigasi yang telah dipilih memberikan dampak positif terhadap emisi GRK yang dihasilkan. Tetapi jika dibandingkan dengan target penurunan emisi GRK pada tahun 2016 sebesar 13,160 maka hasil inventarisasi ini belum mencapai target 100%. Upaya yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup Provinsi kepulauan Bangka Belitung dalam pencapaian sasaran strategis menurunnya emisi gas rumah kaca belum optimal. Minimnya kegiatan-kegiatan yang mendukung langsung pencapaian indikator tersebut masih menjadi masalah utama. Berbicara tentang penurunan emisi Gas rumah kaca sektor limbah tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi masyarakat. Sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Aksi Nasional GRK (RAN-GRK) bahwa rencana aksi mitigasi yang dilakukan untuk menurunkan emisi GRK sektor limbah antara lain : - Minimasasi sampah - Rehabilitasi dan optimalisasi sampah - Serta pelarangan open burning - Meningkatnya Meningkatnya Kualitas Pelayanan Laboratorium Lingkungan Indikator kinerja untuk pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas pelayanan laboratorium lingkungan didukung oleh dua indikator yaitu : Persentase peningkatan jumlah pelanggan laboratorium lingkungan Realisasi peningkatan jumlah pelanggan laboratorium lingkungan pada tahun 2016 sebesar 253,66%, yang menunjukkan bahwa realisasi melebihi target yang telah ditetapkan sebesar 25%. Pada tahun 2015 jumlah pelanggan laboratorium lingkungan hidup Provinsi kepulauan Bangka Belitung sebanyak 50 pelanggan dan di tahun 2016 bertambah sebanyak 18 pelanggan, sehingga total pelanggan laboratorium lingkungan hidup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 68 pelanggan. 72

Persentase peningkatan pendapatan asli daerah untuk retribusi jasa unit laboratorium lingkungan Realisasi peningkatan jumlah pendapatan asli daerah untuk retribusi jasa unit laboratorium lingkungan pada tahun 2016 sebesar 253,66%, angka tersebut menunjukkan bahwa realisasi melebihi target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 25%. Pada tahun 2015 jumlah pendapatan asli daerah dari retribusi jasa unit laboratorium sebesar Rp.307.591.836,-. Target awal tahun perencanaan 2016 jumlah pendapatan asli daerah dari retribusi jasa unit laboratorium sebesar Rp. 370.000.000,- sedangkan realisasinya sebesar Rp.975.291.278,-. Hal ini terjadi tentu saja adanya usaha untuk meningkatkan pendapatan retribusi tersebut, diantaranya promosi ke pelanggan maupun calon pelanggan, dan adanya surat himbauan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung agar para calon pelanggan melakukan uji sampel kualitas air di UPTB Laboratorium Lingkungan 2. Pada tahun 2016, urusan lingkungan hidup dilaksanakan melalui 6 program dan 41 kegiatan, dengan pagu anggaran sebesar Rp.23.662.576.332,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.7.282.788.132,- dan Belanja Langsung Rp.16.379.788.200,- Total Realisasi Anggaran sebesar Rp.13.517.195.832,- atau 57,12% yang terdiri dari realisasi Belanja Tidak Langsung Rp.6.848.639.684,- (94,04%) dan Belanja Langsung Rp.6.668.556.148,- (40,71), dengan sisa anggaran sebesar Rp.10.145.380.500,- (42,88%). Rendahnya Realisasi anggaran disebabkan adanya kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp.10.124.240.000,- yang tidak terserap secara maksimal dikarenakan kegiatan tidak dapat dilaksanakan karena tidak sesuai dengan petunjuk teknis. Permasalahan atau kendala yang ditemui dalam Kendala dan permasalahan yang dihadapi SKPD BLHD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam melaksanakan urusan lingkungan hidup daerah selama tahun 2016 dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Minimnya anggaran yang mendukung kegiatan strategis yang mendukung ketercapaian sasaran strategis; 2. Masih lemahnya koordinasi dengan instansi terkait dalam pengelolaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Untuk menanggulangi kendala dan masalah tersebut di atas telah dilakukan langkahlangkah sebagai berikut : 1. Dukungan anggaran untuk pelaksaan kegiatan strategis yang mendukung sasaran strategis secara langsung; 2. Meningkatkan koordinasi melalui rapat kerja teknis dengan instansi terkait dalam pengelolaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 73

Pengukuran capaian atau evaluasi dan analisis pencapaian kinerja yang telah diuraikan dalam laporan ini mudah-mudahan dapat menjadi masukan dan umpan balik pihakpihak yang berkepentingan, khususnya internal BLHD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sendiri dalam rangka lebih meningkatkan kinerja pada tahun-tahun yang akan datang. Dan bagi masyarakat secara umum, dengan adanya laporan ini mudah-mudahan akan semakin percaya pada komitmen Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui BLHD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terhadap pembangunan di Bidang Lingkungan Hidup. 74