Kata kunci : Multi representasi, kemampuan kognitif, kemampuan pemecahan masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Analisis Free Body Diagrams pada Siswa SMA dalam Menyelesaikan Tes Uraian Terstruktur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian

1) Prodi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia. FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Semester 2 MIA. SMA N 1 Pringsewu Semester Genap Tahun Ajaran

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

Gambar 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest and Posttest Design.

PROFIL KONSISTENSI REPRESENTASI DAN KONSISTENSI ILMIAH SISWA SMP PADA KONSEP GERAK

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

Analisis Kemampuan Siswa Mengubah Representasi dalam Physics Problem Solving Pada Siswa SMA Kelas X

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MULTIREPRESENTASI PADA USAHA DAN ENERGI DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang terdiri dari 28 siswa. Penelitian ini dimulai sejak bulan Maret

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

Kata kunci: keterampilan metakognitif, model problem based learning (PBL), hasil belajar, motivasi belajar.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

MODEL PEMBELAJARAN FREE INQUIRY (INKUIRI BEBAS) DALAM PEMBELAJARAN MULTIREPRESENTASI FISIKA DI MAN 2 JEMBER

JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Volume 1 Nomor 2, Desember 2015 p-issn: e-issn: Halaman 45

ANALISIS MULTIREPRESENTASI MAHASISWA PGSD PADA KONSEP GELOMBANG DAN BUNYI

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada kegiatan pelaksanaan penelitian, sampel diberi perlakuan (treatment)

KONTRIBUSI KECERDASAN EMOSIONAL DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS X SMA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

PEMBELAJARAN PROYEK BERBASIS MULTIREPRESENTASI DALAM PEMAHAMAN KONSEP GELOMBANG DAN BUNYI

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

Dwi Ratnaningdyah. Universitas PGRI Palembang, Palembang. ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen (

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi

REMEDIASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL GAS IDEAL MELALUI METODE LEARNING TOGETHER DI SMA

PENGARUH TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA

Unnes Physics Education Journal

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

JURNAL. Oleh MUS LADIKU UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA

MODEL PEMBELAJARAN DENGAN KEGIATAN MENDESKRIPSIKAN DEMONSTRASI SECARA KONSEPTUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA ARTIKEL

III. METODE PENELITIAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berpikir kritis dan kreatif untuk memecahkan masalah dalam

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

PENGARUH PEMBELAJARAN DIAGRAM ROUNDHOUSE DISERTAI MODUL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MTSN DEWANTARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED DALAM RANGKA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK SMP NEGERI 29 SATAP MALAKA KAB.

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

PENGARUH KEMAMPUAN REPRESENTASI VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

[53] Jurnal Biotik, ISSN: , Vol. 2, No. 1, Ed. April 2014, Hal ABSTRAK

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO

Automotive Science and Education Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Socrates Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Hukum Newton

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP KALOR DI KELAS X SMA N 2 PEUSANGAN

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Nana (2009: 52) metode penelitian merupakan rangkaian cara

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

Journal of Innovative Science Education

BAB I PENDAHULUAN. pemecahan masalah. Roswati dalam Wisma (2008) mengemukakan bahwa,

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

1. BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH TINGKAT KECEMASAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:

Transkripsi:

Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 19 November 2016 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MULTI REPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR DELIA OKTARINA *, PARLINDUNGAN SINAGA, HIKMAT Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran bagaimanakah peningkatan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah siswa setelah pembelajaran menggunakan multi representasi, selain itu juga untuk melihat bagaimanakah hubungan antara kognitif dengan kemampuan pemecahan masalah. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dan desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest. Sampel terdiri dari 32 siswa dari salah satu sekolah di kota Bandung. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan soal pilihan ganda sebanyak 30 soal dan soal uraian sebanyak 3 soal. Data dianalisis dengan menentukan persentase rata-rata gain yang dinormalisasi dan analisis regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kognitif dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah keduanya termasuk kategori sedang. Level kemampuan pemecahan masalah menurun pada level missing dan inadequate, sedangkan pada level needs some improvement dan adequate keduanya meningkat. Hubungan antara kemampuan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah adalah linier dan keduanya memiliki korelasi sedang. Kata kunci : Multi representasi, kemampuan kognitif, kemampuan pemecahan masalah Abstract. This research aimed to observe the students improvement in cognition and problem solving after applying multiple representations in their physics learning, and how the relation between cognitive and problem solving. Furthermore, this research employed quasi experiment method as the method, particurly one group pretest-posttest research design. The sample was included 32 students taken from one of Senior High School in Bandung. To collect the data, the researcher administered 30 multiple-choice questions and 3 essays to the students. The assessment was done by applying normalized gain and linier regression analysis. The results showed that the students cognitive and problem solving ability improvements were categorized as medium. The problem solving level was decreased in missing and inadequate level, whereas it was increased in needs some improvement and adequate level. Moreover, the relation between cognitive and problem solving ability was linier and both of them have medium correlation. Keywords: Multiple representations, cognitive ability, problem solving ability * email : delia.oktarina@student.upi.edu Kode Artikel: FP-02 ISSN:2477-0477

1. Pendahuluan Delia Oktarina, dkk Fisika sebagai salah satu cabang IPA sebaiknya dipelajari dengan melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran sehingga proses belajar siswa menjadi lebih bermakna karena pengetahuan akan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalamannya. Mata pelajaran fisika dalam proses pembelajaran membutuhkan banyak bentuk penyajian untuk membuat siswa dapat memahami konsep yang dipelajari sehingga konsep tersebut dapat bertahan lama. Misalnya dalam pembelajaran tentang Suhu dan Kalor yang merupakan dasar dari hukum thermodinamika, siswa tentu akan kesulitan atau sulit mengingat jika pembelajaran disajikan hanya dalam satu bentuk representasi, misalnya secara matematik saja maupun verbal saja. Kondisi siswa di lapangan dalam mempelajari konsep dan menyelesaikan soal menunjukkan bahwa siswa lebih memahami fisika jika disajikan dalam bentuk verbal, gambar dan animasi. Tetapi, guru lebih sering memberikan penjelasan mata pelajaran fisika secara verbal dan matematis. Berdasarkan wawancara di lapangan, bahwa pembelajaran yang belum menggunakan multi representasi menunjukkan perkembangan kognitif yang kurang baik. Kemudian, ketika siswa diberikan soal berupa tes uraian, siswa hanya mampu menyelesaikan dengan representasi matematis saja, karena menurut siswa mereka jarang sekali diajarkan bagaimana cara merepresentasikan soal berupa verbal, kemudian digambarkan secara fisis, menyederhanakan soal, dan menyelesaikan secara matematis. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Karena untuk langkah pemecahan masalah perlu diberikan latihan yang terus menerus agar siswa terbiasa mengerjakannya. Hasil penelitian Judyanto [1] (dalam Rizky dkk, 2014) menyimpulkan bahwa sebagian besar (97%) menggunakan representasi persamaan matematis dalam menyelesaikan permasalahan, siswa yang mampu membuat representasi gambar dan grafik ternyata mampu menyelesaikan dalam bentuk persamaan matematis dengan benar. Dari pemaparan di atas, perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah siswa secara mendalam dengan menerapkan pembelajaran berbasis multi representasi. 2. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest. Metode ini dipilih karena penelitian ini menggunakan suatu perlakuan (treatment) untuk mencari pengaruh perlakuan tersebut terhadap kemampuan kognitif dan keterampilan pemecahan masalah. 214

Pembelajaran Fisika Menggunakan Multi Representasi... Pada penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah one-group pretestposttest design. One group pretest and posttest design, merupakan desain eksperimen yang terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan (Sugiyono, 2013, hlm. 110-111) [2]. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut : Tabel 1. Rancangan Penelitian (one group pre and posttest design) Pretest Perlakuan Posttest P " X P # Keterangan : P " : Tes sebelum perlakuan diberikan (pretest) X : Pemberian perlakuan : Tes sesudah perlakuan diberikan (posttest) P # 3. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di salah satu SMA kota Bandung mengenai pembelajaran fisika menggunakan multi representasi untuk meningkatkan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah siswa SMA pada pokok bahasan suhu dan kalor didapatkan data dan pembahasan sebagai berikut : 1. Peningkatan Kemampuan Kognitif Berdasarkan hasil pretest dan posttest, maka diperoleh nilai n-gain untuk mengevaluasi perubahan dalam pemahaman kognitif siswa sebelum dan setelah pembelajaran. Nilai n-gain yang diperoleh yaitu 0,37 untuk kemampuan kognitif. Tabel 2. Peningkatan Kemampuan Kognitif <Pre Test> <Post Test> <g> Kategori 42,19 63,65 0,37 Sedang Dari hasil penelitian dan perhitungan secara kuantitatif tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan kognitif siswa sebelum dan sesudah dilakukannya treatment (perlakuan). Ternyata dengan pembelajaran menggunakan berbagai representasi seperti verbal (penjelasan), matematis, grafik dan gambar dapat meningkatkan kognitif mereka mengenai materi yang sedang diajarkan. Dari hasil angket yang diberikan kepada siswa mengenai pembelajaran yang telah dilakukan, hasilnya adalah 100% siswa yang berpartisipasi pada penelitian ini mengemukakan bahwa pembelajaran fisika menggunakan multi representasi (disajikan penjelasan secara verbal, gambar, grafik, matematis) dapat memberikan informasi dan mempermudah memahami materi fisika, terutama materi suhu dan kalor. 215

Delia Oktarina, dkk 2. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Nilai pre test dan nilai post test untuk kemampuan pemecahan masalah ditunjukkan pada Tabel berikut Tabel 3. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah <Pre Test> <Post Test> <g> Kategori 28,28 71,16 0,60 Sedang. Berdasarkan nilai rata-rata gain ternormalisasi tersebut, maka kriteria peningkatan pembelajaran menurut Hake adalah kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan multi representasi dalam pembelajaran fisika dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Dan sebanyak 88,24 % siswa menyatakan bahwa mengerjakan soal pemecahan masalah mudah diselesaikan dengan menggunakan multi representasi. Adanya perbedaan dari nilai gain antara kemampuan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah, dimana gain kemampuan pemecahan masalah lebih tinggi daripada gain kemampuan kognitif adalah disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pada kemampuan pemecahan masalah, siswa dituntut untuk bisa menyelesaikan soal kemampuan pemecahan masalah dengan berbagai langkah berdasarkan Rosengrant. Berdasarkan Rosengrant (2007) [3] tahapan tersebut terbagi menjadi 5 tahap, diantaranya: 1. Gambar dan terjemahkan masalah yang ditanyakan 2. Sederhanakan permasalahan tersebut 3. Gambarkan bentuk fisisnya 4. Gambarkan bentuk matematisnya 5. Evaluasi atau selesaikan 3. Level Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan Rosengrant, kriteria kemampuan representasi siswa dibagi menjadi 4 kategori, yaitu, missing (tidak ada), inadequate (kurang mampu), needs some improvement (memerlukan pengembangan), adequate (mampu). 1) Kemampuan siswa dalam merepresentasikan informasi Kemampuan merepresentasikan informasi yang diungkapkan dalam rubrik multiple representation rubric oleh Rosengrant terbagi ke dalam empat aspek kemampuan ilmiah. Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan satu kemampuan ilmiah, yaitu kemampuan menggunakan representasi-representasi untuk menyelesaikan masalah. Aspek tersebut digali dengan menggunakan soal uraian berjumlah 3 butir. 216

Pembelajaran Fisika Menggunakan Multi Representasi... Kemampuan Ilmiah Pre Test Post Test Tabel 4. Kemampuan Siswa dalam Merepresentasikan Informasi Missing (Tidak ada) Inadequate (Kurang Mampu) Needs some improvement (Memerlukan pengembangan) Adequate (Mampu) N 8 24 0 0 Persentase 25% 75% 0% 0% N 1 10 15 6 Persentase 3,12% 31,25% 46,88% 18,75% Berdasarkan tabel di atas terjadi penurunan pada kategori missing dan inadequate. Hal ini menunjukkan pengurangan jumlah siswa yang tidak mengerjakan soal kemampuan pemecahan masalah. Dan setelah diberikannya treatment saat proses pembelajaran di kelas menjadikan siswa yang kurang mampu mengerjakan soal menjadi berkurang. Berikut contoh jawaban siswa yang termasuk kategori inadequate : Gambar 1. Jawaban kategori inadequate (kurang mampu) Contoh jawaban di atas termasuk kategori inadequate (kurang mampu). Rubrik untuk contoh jawaban di atas adalah jawabannya salah. Sedangkan pada kategori needs some improvement dan adequate terjadi peningkatan. Pada tabel terlihat bahwa hampir setengah dari jumlah siswa pada kelas tersebut sudah mampu menggunakan berbagai jenis representasi, namun hasil akhirnya masih perlu pengembangan untuk mendapatkan hasil yang benar dan sebanyak seperempat siswa tersebut mampu menyelesaikan soal tersebut dengan baik dan benar. Berikut contoh jawaban siswa yang termasuk dalam kategori needs some improvement. 217

Delia Oktarina, dkk Gambar 2. Jawaban kategori needs some imprevement (memerlukan pengembangan) Berikut contoh jawaban siswa yang termasuk dalam kategori adequate. Gambar 3. Jawaban kategori adequate (mampu) Hasil ini menunjukkan masih banyak siswa yang belum terbiasa menggunakan berbagai jenis representasi untuk menyelesaikan masalah berupa soal. Untuk itu perlu diberikan latihan terus-menerus agar siswa terbiasa menyelesaikan soal dengan langkah-langkah pemecahan masalah yang baik. 2) Kemampuan siswa berdasarkan tiap jenis representasi Pada penelitian ini kemampuan siswa berdasarkan tiap jenis representasi terdiri dari kemampuan representasi gambar, FBD, dan matematis. Berikut hasilnya pada Tabel di bawah ini. 218

Pembelajaran Fisika Menggunakan Multi Representasi... Pre Test Post Test No. Tabel 5. Kemampuan Siswa berdasarkan Tiap Jenis Representasi Kemampuan Representasi No. Soal Missing (Tidak ada) Inadequate (Kurang Mampu) Needs some improvement (Memerlukan pengembangan) Adequate (Mampu) 1 Free Body 1 93,75 % 6,25 % 0 % 0 % Diagram 2 Matematis 1,2,3 34,375 31,25 % 34,375 % 0 % % 3 Gambar 1,2,3 93,75 % 6,25 % 0 % 0 % 1 Free Body 1 9,375 % 56,25 % 34,375 % 0 % Diagram 2 Matematis 1,2,3 3,125 % 28,125 % 50 % 18,75 % 3 Gambar 1,2,3 0 % 37,5 % 37,5 % 25 % 4. Hubungan kemampuan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah Setelah menggunakan uji linieritas, didapatkan bahwa hubungan kemampuan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah adalah linier. Dengan menggunakan analisis regresi, didapatkan persamaan regresi linear yaitu Y=25,66 + 0,8X. Dari persamaan tersebut, didapat nilai koefisien regresi positif yang berarti terjadi hubungan yang positif antara kemampuan kognitif dengan kemampuan pemecahan masalah, semakin tinggi kemampuan kognitif maka semakin meningkat kemampuan pemecahan masalah. Kemudian didapatkan nilai korelasi antara kemampuan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah dengan menggunakan persamaan pearson yaitu sebesar 0,41. Nilai tersebut termasuk kategori cukup, yang berarti kemampuan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah memiliki tingkat hubungan yang cukup. Besar pengaruh kemampuan kognitif terhadap kemampuan pemecahan masalah dapat ditentukan dari nilai determinasi (r # ), besarnya nilai r # adalah 0,41 # yaitu 0,1681. Hal ini berarti nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah 16,81 % ditentukan oleh nilai kemampuan kognitif. Sisanya 83,19 % ditentukan oleh faktor lain. 5. Analisis Tanggapan Siswa Sebagian besar persepsi siswa setelah diimplementasikan pembelajaran berbasis multi representasi adalah positif. Siswa sangat senang jika pembelajarannya menggunakan multi representasi. Salah satu tanggapannya adalah seluruh siswa setuju bahwa penggunaan multi representasi dapat meningkatkan pemahaman siswa dan sebanyak 88,24 % siswa termotivasi untuk mempelajari fisika dengan menggunakan pembelajaran berbasis multi representasi 219

4. Kesimpulan Delia Oktarina, dkk Kemampuan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah siswa setelah diimplementasikan pembelajaran fisika berbasis multi representasi pada pokok bahasan suhu dan kalor adalah meningkat dengan kriteria sedang. Level kemampuan pemecahan masalah siswa terjadi perubahan setelah pembelajaran menggunakan multi representasi. Level missing dan inadequate mengalami penurunan, sedangkan level needs some improvement dan adequate mengalami peningkatan. Adanya hubungan linier antara kemampuan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah. Korelasi atau hubungan antara kemampuan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah adalah tergolong cukup. Tanggapan siswa setelah pembelajaran fisika menggunakan multi representasi secara keseluruhan adalah positif. Ucapan terima kasih Dalam penelitian ini penulis banyak memperoleh do a, bimbingan, arahan, motivasi, dan semangat dari berbagai pihak yang terkait. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Ibu tersayang Ibunda Etty Hayati dan Bapak tersayang Bapak Ahmad Ating Suryana yang sangat bersemangat dan sabar dalam memberikan do a dan motivasi tiada henti. 2. Bapak Dr. Parlindungan Sinaga, M.Si., selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan selama proses penyusunan skripsi sehingga skripsi ini dapat selesai. 3. Bapak Drs. Hikmat, M.Si., selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan selama proses penyusunan skripsi sehingga skripsi ini dapat selesai. 4. Rekan-rekan departemen pendidikan fisika yang selalu menyemangati penulis untuk menyelesaikan penelitian ini. Daftar Pustaka 1. Rizky, Tomo, Haratua. (2014). Kemampuan Multirepresentasi Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal-Soal Hukum Newton. [Online]. Diakses dari http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/6733 2. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. 3. Rosengrant, D. (2007). Multiple Representations and Free-Body Diagrams: Do Students Benefit From Using Them?. (Disertasi). Rutgers, The State University of New Jersey. 220