ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN MODEL DATA PANEL INTISARI

dokumen-dokumen yang mirip
PENDEKATAN EKONOMETRIKA PANEL SPASIAL UNTUK PEMODELAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI KALIMANTAN BARAT

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

Pemodelan Kerugian Makroekonomi Akibat Bencana Alam Dengan Regresi Panel

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Model Regresi dengan Variabel Dependen PAD. a. Pemilihan Metode Estimasi untuk Variabel Dependen PAD

PEMODELAN REGRESI PANEL TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas.

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

BAB III METODE PENELITIAN

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan dibahas tentang hasil analisis yang diperoleh secara rinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Bruto, Indek Pembangunan Manusia, Upah Minimum Provinsi daninflasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

At Pemodelan Kerugian Makroekonomi Akibat Bencana Alam dengan Regresi Panel

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penelitian ada tiga jenis, yaitu data deret waktu (time series), data silang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif

ANALISIS REGRESI PANEL TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA D.I.YOGYAKARTA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22 kabupaten tertinggal dengan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

ANALISIS KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE REGRESI DATA PANEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di:

Lampiran 1. Metodologi Penelitian. Regresi Panel Data Bentuk umum data panel, baik yang pooling atau kombinasi, adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman dan Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

BAB III METODOLOGI. berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan kementrian terkait. Data yang

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data

5. PENGARUH BELANJA PEMERINTAH, INFRASTRUKTUR, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODE PENELITIAN. Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun , peneliti mengambil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang muncul bersumber dari variasi data cross section yang digunakan. Pada

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peramalan Penjualan Sepeda Motor Baru Di Area Penjualan Surabaya Dengan Menggunakan Regresi Panel

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Tahapan Pemilihan Pendekatan Model Terbaik

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data).

BAB III METODE PENELITAN. Lokasi pada penelitian ini adalah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jawa Periode tahun karena di Pulau Jawa termasuk pusat pemerintahan

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai hasil dari uji statistik yang terdiri dari uji F, uji t, dan uji R-squared.

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perbedaan dari varian residual atas observasi. Di dalam model yang baik tidak

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

JURUSAN STATISTIKA - FMIPA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER. Ayunanda Melliana Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Ismaini Zain, M.

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Model Regresi Data Panel Untuk Mengetahui Konsumsi Listrik Pada Industri Besar Dan Sedang Di Kalimantan Timur

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Thailand, India, Vietnam, Malaysia, China, Philipines, Netherlands, USA, dan Australia 9 2 Kentang (HS )

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun ,

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Pengumpulan Data

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dipergunakan untuk melihat keadaan perekonomian di suatu wilayah.

Transkripsi:

Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume xx, No. x (tahun), hal xx xx. ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN MODEL DATA PANEL Supriadi, Shantika Martha, Evy Sulistianingsih INTISARI Pertumbuhan ekonomi daerah memiliki peran yang sangat penting sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor penanaman modal dalam negeri ekspor, dan konsumsi pemerintah, terhadap PDRB Kalimantan Barat dengan model data panel. Regresi panel merupakan analisis regresi yang menggabungkan data cross-section dan data time-series. Terdapat tiga model pada regresi panel, yaitu Common Effect Model (CEM), Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM). Pemilihan metode terbaik untuk mengestimasi regresi panel dilakukan dengan cara melakukan beberapa uji, yaitu Uji Chow, Uji Hausman dan Uji Lagrange Multiplier (LM). Hasil dari ketiga uji tersebut menunjukkan metode REM lebih tepat dalam mengestimasi model regresi panel untuk data PDRB di Provinsi Kalimantan Barat dengan variabel independen ekspor dan konsumsi pemerintah berpengaruh signifikan terhadap PDRB dengan nilai adjusted R sebesar 0,897. Kata kunci: Random Effect Model, Panel, Regresi PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi daerah memiliki peran yang sangat penting sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Data pertumbuhan ekonomi yang digambarkan pada nilai PDRB merupakan data yang berbentuk data panel. Data panel adalah gabungan data cross-section dan time-series, dimana unit individu yang sama disurvei dari waktu ke waktu. Data cross-section adalah data dari satu atau lebih variabel yang diambil dari beberapa unit sampel atau objek. Sedangkan data time-series adalah data dari satu atau lebih variabel selama satu periode waktu [ ]. Model untuk menggambarkan unit individu yang sama dari waktu ke waktu adalah model data panel. Terdapat tiga model data panel yaitu Common Effect Model (CEM), Fixed Effect Model (FEM), dan Random Effect Model (REM). Pada CEM, intercept dan slope diasumsikan konstan pada setiap individu dan setiap waktu. Pada FEM, intercept pada regresi dapat dibedakan antara individu karena setiap individu diasumsikan mempunyai karakteristik tersendiri. Sedangkan pada model REM, intercept tidak dianggap konstan namun dianggap sebagai variabel acak [ ]. Pada tahun 013, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat menempati urutan ke- dari 33 provinsi. Oleh karena itu, perlu diadakan evaluasi terkait faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah dan seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut dalam menentukan pertumbuhan ekonomi daerah. Dalam penelitian ini model data panel diterapkan untuk menganalisis pertumbuhan ekonomi daerah yang direpresentasikan sebagai PDRB yang dipengaruhi oleh faktor penanaman modal dalam negeri ekspor dan konsumsi pemerintah. Batasan masalah penelitian ini adalah periode penggunaan periode data pada tahun 007 sampai dengan tahun 013 dan model data panel yang digunakan adalah model satu arah (one-way). 1

SUPRIADI, S. MARTHA, E. SULISTIANINGSIH Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari BPS Provinsi Kalimantan Barat. Data tersebut kemudian melewati tahap uji multikolinearitas. Kemudian dilakukan estimasi pada model data panel dengan tiga model yaitu CEM, FEM, dan REM. Untuk memilih model yang paling tepat, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan yaitu melalui uji Chow, uji Hausman, dan uji Lagrange Multiplier (LM). Jika model yang terpilih adalah REM maka diestimasi menggunakan metode Generalized Last Square (GLS). Selanjutnya dilakukan pengujian asumsi yang terdiri dari uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji normalitas terhadap error. Langkah terakhir pada penelitian ini adalah memberikan interpretasi pada model data panel terbaik dari data PDRB yang mengambarkan laju pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya untuk periode tahun 007-013. REGRESI DATA PANEL Data panel adalah gabungan dari data cross section dan time series dengan model umum regresi data panel adalah sebagai berikut [ ], (1) adalah observasi dari unit ke- dan diamati pada periode waktu ke-, adalah konstanta atau intercept dari unit ke- dan diamati pada periode waktu ke-, adalah vektor konstanta berukuran atau slope dari unit ke- dan diamati pada periode waktu ke-t, adalah variabel independen untuk unit individu ke-i dan diamati pada periode waktu ke-, sedangkan adalah komponen error untuk unit individu ke-i dan diamati pada periode waktu ke-. Selanjutnya, diasumsikan efek waktu dianggap konstan untuk parameter regresi sehingga Persamaan (1) menjadi sebagai berikut [ ]. () Cara mengestimasi model regresi untuk analisis data panel tergantung pada asumsi yang dibuat terhadap intercept dan koefisien slope sehingga dari Persamaan (1) ada beberapa kemungkinan, yaitu sebagai berikut [ ]. 1. Diasumsikan intercept dan slope konstan sepanjang waktu dan individu. (3). Diasumsikan slope konstan, tetapi intercept bervariasi untuk setiap individu. (4) 3. Diasumsikan intercept konstan, tetapi slope bervariasi untuk setiap individu. (5) TIGA MODEL REGRESI DATA PANEL Dalam melakukan estimasi dengan model regresi data panel terdapat tiga model yang dapat digunakan, antara lain CEM, FEM, dan REM. CEM mempunyai asumsi intercept ( dan slope akan sama (konstan) untuk setiap data cross section dan time series [ ], sehingga dan dapat diestimasi dengan model regresi pada Persamaan (3). FEM mempunyai asumsi intercept pada regresi dapat dibedakan antarindividu karena setiap individu dianggap mempunyai karakteristik tersendiri [ ]. Bentuk umum regresi data panel pada FEM sesuai dengan Persamaan (4). Adanya indeks i pada intercept menunjukkan bahwa intercept dari unit cross-section berbeda-beda. Perbedaan intercept yang timbul antar individu dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel dummy, sehingga Persamaan (4) dapat ditulis sebagai berikut. (6)

Analisis Faktor Penanaman Modal Dalam 3 dengan merupakan variabel dummy. Pada REM efek spesifik dari masing-masing individu diperlakukan sebagai bagian dari komponen error yang bersifat acak dan tidak berkorelasi dengan variabel independen yang teramati. Efek cross-section pada unit individu dipandang sebagai error, sehingga adalah error pada unit individu. REM mengasumsikan sebagai variabel random dengan rata-rata sehingga intercept tiap individu adalah i 0 i, sehingga persamaan REM dapat ditulis sebagai berikut [ ]. (7) dengan,, dimana adalah komponen error cross-section, adalah komponen error cross-section dan error time-series. PEMILIHAN MODEL DATA PANEL Secara umum, ada tiga pengujian yang dapat digunakan untuk mengestimasi parameter yaitu uji Chow, uji Hausman, dan uji Lagrange Multiplier. Untuk memilih apakah CEM atau FEM yang akan digunakan dalam regresi data panel, maka dilakukan uji Chow. Pasangan hipotesis yang digunakan pada uji Chow adalah sebagai berikut. Minimal ada satu yang berbeda dengan. Adapun uji F statistiknya adalah sebagai berikut [ ]. RSSPLS RSSFEM F N 1 hitung (8) RSSFEM NT N k dengan dan berturut-turut adalah residual sum of squares untuk CEM dan FEM, dimana RSS ; N adalah jumlah cross section; T merupakan jumlah periode waktu; serta k adalah banyaknya variabel independen. Jika nilai statistik maka hipotesis nol akan ditolak, yang berarti asumsi intercept dan slope adalah konstan tidak berlaku, sehingga model FEM lebih baik dari model CEM. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji Hausman untuk memilih apakah FEM atau REM yang akan digunakan dalam melakukan regresi data panel. Pasangan hipotesis pada uji Hausman adalah sebagai berikut. : corr atau terdapat random effect : corr atau tidak terdapat random effect Sedangkan statistik uji yang digunakan adalah [ ]. ( ) [ ) ] ( ) (9) dengan adalah vektor estimasi slope FEM dan adalah vektor estimasi slope REM. Statistik uji Hausman ini mengikuti distribusi statistik. Jika nilai atau statistik Hausman maka hipotesis nol ditolak, sehingga FEM lebih baik daripada REM. Selanjutnya, untuk memilih apakah CEM atau REM yang akan digunakan dalam meregresi data panel, perlu dilakukan uji Lagrange Multiplier (LM) yang didasarkan pada nilai error dari metode CEM. Adapun pasangan hipotesis pada uji LM adalah sebagai berikut. : : dengan Nilai LM dihitung berdasarkan formula sebagai berikut [ ].

4 SUPRIADI, S. MARTHA, E. SULISTIANINGSIH nt LM ( T 1) n i 1 n T t1 T i1 t1 it it 1 dengan N adalah banyak individu, T merupakan jumlah periode waktu, adalah rata-rata error dan adalah error model CEM. Jika hasil maka hipotesis nol akan ditolak, sehingga REM lebih baik dari CEM. Apabila hasil dari uji Chow dan uji Hausman menyimpulkan bahwa model yang tepat adalah FEM maka uji Lagrange Multiplier (LM) dilakukan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas panel pada model FEM. Jika keputusan tolak H 0 maka model FEM memiliki struktur yang heteroskedastisitas sehingga untuk mengatasinya harus diestimasi dengan metode cross section weight [ ]. PEMODELAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah data PDRB pada 7 Kabupatan/Kota di Provinsi Kalimantan Barat dari tahun 007 sampai dengan tahun 013. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari BPS Provinsi Kalimantan Barat. Adapun variabel yang digunakan adalah PDRB (y), penanaman modal dalam negeri (x 1 ), ekspor (x ), dan konsumsi pemerintah (x 3 ) dari Kota Pontianak, Kab.Sanggau, Kab.Sintang, Kab.Sambas, Kab.Ketapang, Kab.Bengkayang, Kab.Pontianak. PDRB Kalimantan Barat akan diestimasi dengan model regresi panel. Sebelum melakukan estimasi, terlebih dahulu dilakukan uji multikolinearitas. Selanjutnya pada variabel independen yang telah ditentukan akan dipilih antara CEM, FEM atau REM yang paling sesuai pada penelitian ini. Setelah diperoleh model regresi data panel terbaik kemudian dilakukan uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji normalitas serta interpretasi model regresi panel. Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat korelasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF). Pasangan hipotesis untuk uji mutikolinearitas adalah sebagai berikut. : Terjadi multikolinearitas : Tidak terjadi multikolinearitas Kriteria pengambilan keputusan adalah jika nilai VIF > 5 maka terima. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Uji Multikolinearitas Variabel VIF Independen x 1 1,484 x 1,496 x 3 1,65 Berdasarkan Tabel 1 diperoleh nilai VIF dari masing-masing variabel independen tidak lebih dari 5 (VIF < 5), maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel independen. Selanjutnya, akan ditentukan model regresi data panel yang sesuai sebagai metode estimasi. Uji Chow digunakan untuk menentukan FEM atau CEM yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi model data panel. Berdasarkan hasil dari uji Chow diperoleh bahwa nilai F-hitung sebesar 193,848 sedangkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ditolak karena (10)

Analisis Faktor Penanaman Modal Dalam 5 (193,848 3,0). Dengan kata lain terdapat satu i yang berbeda, sehingga model CEM belum tepat digunakan untuk mengestimasi model regresi panel. Kemudian dilakukan uji Hausman untuk menentukan apakah FEM atau REM yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi model regresi panel. Hasil dari uji Chow dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel Uji Hausman Test Summary Chi-Sq Statistic Chi-Sq.d.f Prob Cross-Section Random 6,41777 3 0,0930 Berdasarkan Tabel terlihat bahwa nilai statistik lebih kecil dari sehingga H 0 diterima. Dengan kata lain terdapat random effect pada model. Dengan demikian, melalui uji Hausman dapat disimpulkan bahwa REM lebih baik digunakan bila dibandingkan dengan FEM. Selanjutnya dilakukan Uji Lagrange Multiplier (LM) untuk memilih apakah CEM atau REM yang digunakan dalam meregresi data panel. Berdasarkan perhitungan, didapat LM hitung sebesar 111,899 sedangkan nilai. Dari hipotesis dapat disimpulkan bahwa LM (0.05,3) sehingga REM lebih baik dari CEM. Dari hasil uji Chow, uji Hausman dan uji LM dapat disimpulkan bahwa REM lebih tepat untuk mengestimasi model regresi data panel. Adapun estimasi REM didapat bahwa variabel tidak berpengaruh secara signifikan pada taraf 5%, sehingga dengan metode backward variabel dikeluarkan dari model. Setelah dilakukan metode backward didapat hasil estimasi REM pada Tabel 3 berikut. Tabel 3 Estimasi Model REM Setelah Dilakukan Metode Backward Variable Coefficient t-statistic Prob. C 898,077 3,053160 0,0038 X 1,055813 4,497595 0,0000 X 3 4,654586 0,6047 0,0000 Random Effects (Cross) Kota Pontianak 1405,81 Kab.Sanggau 19,4886 Kab.Sintang -56,54407 Kab.Sambas 70,3161 Kab.Ketapang -30,980 Kab.Bengkayang -718,6400 Kab.Pontianak -1049,74 R-squared 0,90170 Mean dependent var 171,407 Adjusted R-squared 0,896977 S.D. dependent var 366,1406 S.E. of regression 117,507 Sum squared resid 635311,6 F-statistic 09,9583 Durbin-Watson stat 1,486413 Prob(F-statistic) 0,000000 Dari estimasi REM dengan variabel indepeden dan didapat nilai adjusted sebesar. Selanjutnya dilakukan pengujian asumsi yang terdiri dari uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji normalitas terhadap error. Untuk mendeteksi heterokedastisitas dilakukan uji Park. Uji Park dilakukan dengan cara meregresikan ln error kuadrat terhadap ln variabel independen. Pasangan hipotesis untuk uji Park adalah sebagai berikut. hitung

6 SUPRIADI, S. MARTHA, E. SULISTIANINGSIH H 0 : Tidak ada heteroskedastisitas H 1 : Ada heteroskedastisitas t t t Jika nilai ( /, nk1) statistic ( /, nk1) maka H 0 diterima yang artinya tidak ada heteroskedastisitas. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Uji Heteroskedastisitas Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C,70114 6,4841 3,633099 0,0007 Ln(x ) -1,607908 0,8514-1,886743 0,0655 Ln(x 3 ) -0,35198 0,968338-0,363714 0,7177 Nilai dari sedangkan nilai masing variabel independent adalah dan, Dari hipotesis dapat disimpulkan bahwa ditolak karena nilai, dengan kata lain tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Selanjutnya untuk mendeteksi autokorelasi dilakukan uji Durbin-Watson. Pasangan hipotesis untuk uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut. H 0 : Tidak ada autokorelasi H 1 : Ada autokorelasi Adapun metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan statistik Durbin-Watson (DW) yang dapat dinyatakan sebagai berikut. DW T t ( t t1) Jika nilai DW < dl maka tolak H 0 dengan interpretasi penilaian pada Tabel 5 berikut ini [ ]. T t1 Tabel 5 Interpretasi Nilai DW Rentang Nilai DW Interpretasi Ada autokorelasi Tidak dapat disimpulkan Tidak ada autokorelasi Tidak ada autokorelasi Tidak dapat disimpulkan Ada autokorelasi Berdasarkan Tabel 3 diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 1,486413. Nilai dl dan du untuk k = dan n = 49 adalah 1,456 dan 1,65 sehingga dl < DW < du yang berdasarkan Tabel 5 artinya tidak dapat disimpulkan. Selanjutnya dilakukan pengujian normalitas dari error. Salah satu cara yang dilakukan untuk uji normalitas yaitu dengan uji Kolmogorov Smirnov. Pasangan hipotesis untuk uji Kolmogorov Smirnov adalah sebagai berikut. H 0 : Error berdistribusi normal H 1 : Error tidak berdistribusi normal Jika maka terima H 0. Hasil uji normalitas untuk masing-masing Kabupaten/Kota dapat dilihat pada Tabel 6 berikut. t (11)

Analisis Faktor Penanaman Modal Dalam 7 Tabel 6 Uji Normalitas Kabupaten/Kota KS hitung p-value Kota Pontianak 0,06 0,97 Kab. Sanggau 0,6 0,74 Kab. Sintang 0,13 1,000 Kab. Sambas 0,148 0,998 Kab. Ketapang 0,173 0,985 Kab. Bengkayang 0,50 0,775 Kab. Pontianak 0,183 0,974 Nilai sehingga artinya diterima, dengan kata lain error berdistribusi normal. Langkah berikutnya adalah melakukan interpretasi model REM. Setelah dilakukan pengujian secara keseluruhan, berdasarkan Tabel 3, dan. Kemudian, karena maka H 0 ditolak sehingga terdapat variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel PDRB. Selanjutnya, didapat nilai masing-masing t hitung variabel independen dan, karena, dengan nilai maka variabel independen dan berpengaruh secara signifikan terhadap PDRB dengan nilai adjusted sebesar. Artinya variabel independen dan dapat menjelaskan variasi pada variabel dependen sebesar 89,7%, sedangkan 10,3% dijelaskan oleh variabel lain yang belum masuk pada model. Adapun model REM untuk 7 Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat dapat ditulis sebagai berikut. (1) Berdasarkan model pada Persamaan (11) dapat dijelaskan bahwa setiap kenaikan ekspor sebesar 1 milyar maka PDRB akan bertambah sebesar milyar dan untuk setiap kenaikan konsumsi pemerintah sebesar 1 milyar maka PDRB akan bertambah sebesar milyar. Pada model REM, adanya efek perbedaan untuk masing-masing wilayah dapat dijelaskan oleh masing-masing komponen error untuk cross-section. Kemudian, berdasarkan Tabel 3 dapat dibentuk model taksiran PDRB masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat untuk tahun 007 sampai dengan 013 pada Tabel 7 berikut ini. Tabel 7 Model Data Panel Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten/Kota Model Data Panel Pontianak po Sanggau Sintang Sambas Ketapang mb e p Bengkayang be y Kab.Pontianak b po

8 SUPRIADI, S. MARTHA, E. SULISTIANINGSIH PENUTUP Model estimasi regresi data panel yang tepat digunakan pada data pertumbuhan ekonomi dalam hal ini data PDRB di Provinsi Kalimantan Barat periode tahun 007 sampai dengan tahun 013 adalah REM. Dengan REM, perbedaan antar PDRB untuk setiap wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat terlihat dari karakteristik masing-masing komponen error untuk cross-section. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor ekspor dan konsumsi pemerintah berpengaruh signifikan terhadap PDRB di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 007 sampai dengan tahun 013 dengan nilai adjusted sebesar 0,897. DAFTAR PUSTAKA [1]. Gujarati DN. Dasar-Dasar Ekonometrika Buku, Ed ke-5. Jakarta: Salemba Empat; 015. []. Hsiao C. Analysis of Panel Data Second Edition. New York: Cambridge University Press; 003. [3]. Melliana A dan Zain I. Analisis Statistika Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Panel. Jurnal Sains dan Seni POMITS., 014; : 37-4. [4]. Gudono. Analisis Data Multivariat, Ed ke-4. Yogyakarta: BPFE; 014. SUPRIADI SHANTIKA MARTHA EVY SULISTIANINGSIH : Jurusan Matematika FMIPA UNTAN, Pontianak Supri_adi3@gmail.com@gmail.com : Jurusan Matematika FMIPA UNTAN, Pontianak shantika.martha@gmail.com : Jurusan Matematika FMIPA UNTAN, Pontianak evysulistianingsih@gmail.com