BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PEMALSUAN MEREK SEPATU DI KELURAHAN BLIMBINGSARI SOOKO MOJOKERTO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SANKSI PIDANA PELANGGARAN HAK PEMEGANG PATEN MENURUT UU NO. 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN

BAB IV ANALISIS TENTANG SANKSI PENGGELAPAN PAJAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,

ZAWIYAH COT KALA LANGSA

BAB IV ANALISIS JARI<MAH TA ZI<R TERHADAP SANKSI HUKUM MERUSAK ATAU MENGHILANGKAN TANDA TANDA BATAS NEGARA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI PROBOLINGGO NO. 179/PID.B/PN.PBL TENTANG TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING

BAB II PERBUATAN-PERBUATAN YANG TERMASUK DALAM RUANG LINGKUP TINDAK PIDANA DI BIDANG MEREK

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sebagian yang dihajatkan itu. Dia pasti memerlukan apa yang

BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU

BAB IV. A. Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Meulaboh dalam Putusan No. 131/Pid.B/2013/PN.MBO tentang Tindak Pidana Pembakaran Lahan.

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI LAMONGAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PEMERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN CUTI BERSYARAT DI RUTAN MEDAENG MENURUT UU NO. 12 TENTANG PEMASYARAKATAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Praktik Jual Beli Produk atau Barang Replika di Darmo Trade

BAB IV ANALISIS YURIDIS PERATURAN KAPOLRI NOMOR 1 TAHUN 2009 TERKAIT PENGGUNAAN SENJATA API PADA TUGAS KEPOLISIAN PERSPEKTIF MAS}LAH}AH MURSALAH

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP HUKUMAN MATI BAGI PENGEDAR NARKOTIKA. dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009.

BAB V PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PP NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN FATWA MUI NOMOR

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA DAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGGELAPAN JABATAN PNS PEMKAB BANYUWAGI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGALIHAN NAMA ATAS HARTA WARIS SEBAB AHLI WARIS TIDAK PUNYA ANAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB IV ANALISIS TENTANG SANKSI PIDANA ATAS PENGEDARAN MAKANAN TIDAK LAYAK KONSUMSI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menciptakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasal 28 A Undang-Undang Dasar 1945 mengatur bahwa, Setiap

BAB IV TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAK PIDANA PENGEDARAN SEDIAAN FARMASI TANPA IZIN EDAR

Assalamu alaikum wr. wb.

BAB I PENDAHULUAN. perlindungannya sebagai bagian dari seni terpakai (applied art) sehingga di

BAB IV. A. Analisis Pertimbangan Hakim pada Putusan Pengadilan Negeri Jombang No.23/Pid.B/2016/PN.JBG tentang Penggelapan dalam Jabatan

BAB IV. A. Analisis Hukum Pidana Islam tentang Kejahatan Korporasi Sebagaimana Diatur

BAB IV PENUTUP. Tinjauan hukum..., Benny Swastika, FH UI, 2011.

BAB I PENDAHULUAN. Pengelompokkan manusia yang seperti ini biasanya disebut dengan masyarakat,

BAGI PEJABAT NEGARA PENERIMA GRATIFIKASI YANG MELAPORKAN DIRI KEPADA KPK BERDASARKAN HUKUM POSITIF DAN FIKIH JINAYAH

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA KORUPSI

BAB IV. A. Analisis Pertimbangan Hakim Terhadap Tindak Pidana Penipuan yang. Berkedok Lowongan Pekerjaan (Studi Direktori Putusan Pengadilan Negeri

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PERSYARATAN TEKNIS DAN SANKSI HUKUM MODIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR YANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS FIQH JINAYAH TERHADAP TINDAKAN MENGEMIS DI MUKA UMUM. A. Analisis terhadap Sanksi Hukum Bagi Pengemis Menurut Pasal 504

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB III ABORSI PERSPEKTIF FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN UNDANG-UNDANG NO.32 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEMENJARAAN BAGI PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PUTUSAN NO.203/PID.SUS/2011/PN.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN FRANCHISE FEE DAN ROYALTY FEE LAUNDRY SYARIAH. A. Analisis Bisnis Waralaba, Franchise Fee dan Royalty Fee pada

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV ANALISIS. juga merupakan kepentingan untuk kesejahteraan umat Islam pada umumnya

BAB IV WASIAT KEPADA NON MUSLIM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF. dan ditegakkan oleh atau melalui pemerintah atau pengadilan dalam negara

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 5/PUU-XV/2017 Produk Halal

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 135/PUU-VII/2009

BAB IV ANALISIS FATWA MUI TERHADAP LAYANAN FOTO COPY BUKU BERHAK CIPTA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bab XXV : Perbuatan Curang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

A. Analisis Terhadap Putusan Hakim Kekerasan seksual pada anak, yaitu dalam bentuk pencabulan

BAB 1V ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI MEULABOH DALAM PUTUSAN NO.

BAB IV TENTANG PERLINDUNGAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA PADA LAYANAN FOTO COPY BUKU BERHAK CIPTA

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian seperti telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. menentukan strategi pemberdayaan ekonomi di negaranya masing-masing.

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1985 TENTANG REFERENDUM. Presiden Republik Indonesia,

a. Kepastian hari, tanggal, bulan, tahun dan pukul menghadap; b. Para pihak (siapa-orang) yang menghadap pada Notaris;

Kedudukan Mu amalah Konsep Dasar Mu amalah Landasan Perekonomian Islam Kegiatan dan Pengembangan Perekonomian Prinsip-prinsip dalam Penataan Ekonomi

-1- QANUN ACEH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PERLINDUNGAN AQIDAH

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF KONSEP KEPUASAN SEBAGAI TUJUAN KEGIATAN KONSUMSI MENURUT EKONOMI KONVENSIONAL DAN EKONOMI SYARIAH

BAB IV. Dasar Pertimbangan Hakim Terhadap Putusan Pengadilan Negeri. Pidana Hacker. Negeri Purwokerto No: 133/Pid.B/2012/PN.

II. TINJAUAN PUSTAKA. dipidana jika tidak ada kesalahan ( Green Straf Zonder Schuld) merupakan dasar

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. disingkat HKI) telah berkembang sangat pesat. Sebagai ilmu yang baru, HKI

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP PENERAPAN KANTONG PLASTIK BERBAYAR DI MINIMARKET SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. di bidang sosial, ekonomi, budaya maupun bidang-bidang lainnya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengganggu ketenangan pemilik barang. Perbuatan merusak barang milik. sebagai orang yang dirugikan dalam tindak pidana tersebut.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH BORONGAN PADA BURUH PABRIK PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN MEREK TERKENAL ASING

BAB IV ANALISIS KONSTITUSI DAN HUKUM ISLAM TERHADAP PASAL 504 DAN 505 KUHP TENTANG PERBUATAN MENGEMIS DI TEMPAT UMUM DAN PELANCONG YANG TIDAK

BAB II PRAPERADILAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA. A. Sejarah Praperadilan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. rohani. Dalam kehidupannya manusia itu di berikan akal serta pikiran oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam merupakan sekumpulan atau undang-undang yang mengatur perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Merk merupakan bagian dari Hak Milik Intelektual. yang dalam dunia perdagangan di negara berkembang, seperti

I. PENDAHULUAN. Hak asasi manusia merupakan dasar dari kebebasan manusia yang mengandung

BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Pasal 385 dan Pasal 423 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TINDAK PIDANA MEMBUKA RAHASIA NEGARA SOAL UJIAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan mencakup berbagai macam jenis dan cara. Pembajakan sudah. dianggap menjadi hal yang biasa bagi masyarakat.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI PAMEKASAN TENTANG HUKUMAN AKIBAT CAROK MASAL (CONCURSUS) MENURUT HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. seorang wiraswasta. Dengan program Usaha Kecil Menengah (UKM) yang

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

I. PENDAHULUAN. Tindak pidana pemalsuan uang mengandung nilai ketidak benaran atau palsu atas

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU SAKU UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN. pencurian tersebut tidak segan-segan untuk melakukan kekerasan atau. aksinya dinilai semakin brutal dan tidak berperikemanusiaan.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG MAISIR (PERJUDIAN) BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sepeda motor yang di jual di beberapa showroom, baik secara tunai

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PEMALSUAN MEREK SEPATU DI KELURAHAN BLIMBINGSARI SOOKO MOJOKERTO A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pemalsuan Merek Sepatu di Kelurahan Blimbingsari Sooko Mojokerto Pada bagian akhir bab ini akan dijelaskan analisis hukum Islam terhadap pememalsuan merek yang sesuai dengan artinya pemalsuan sendiri ialah suatu proses peniruan dan tindakan itu dapat dibenarkan asalkan peniruan tersebut untuk dirinya sendiri bukan untuk dipasarkan atau tindakan tersebut tidak merugikan orang lain. Sedangkan merek sendiri diartikan sebagai tanda yang berupa gambar, nama, kota, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Jadi pemalsuan merek ini termasuk dalam pelanggaran hak milik, dikarenakan telah melanggar hak milik orang lain sehingga dapat merugikan pemilik aslinya. Secara umum, hak atas merek merupakan hak milik individu atau hak milik pribadi. Islam menghargai dan menghormati hak milik pribadi. Karenanya Islam memberikan sanksi hukum yang cukup berat terhadap siapa 66

67 saja yang berani melanggar hak milik pribadi atau menyerobot hak milik orang lain. Sebagai konsekuensi dari diakuinya hak milik pribadi tersebut, maka si pemilik berhak sepenuhnya menggunakan dan memanfaatkan harta bendanya. Islam menganjurkan agar pemilik hak berlapang hati dan bermurah hati dalam menuntut pemenuhan haknya. Oleh karena itu kita tidak diperbolehkan menggunakan hak orang lain tanpa ijin dari pemilik hak tersebut. Seperti dalam firman Allah Swt tentang larangan memakan harta orang lain secara batil (tanpa hak) dan larangan merugikan harta maupun hak orang lain, yang terdapat dalam al-qur an surat al-baqarah ayat 188 yang berbunyi: Dan janganlah sebagian kamu memakan harta diantara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa padahal kamu mengetahui 1 berfirman : Dan tentang larangan berbuat zalim dalam hadits qudsi, Allah Swt muslim adalah saudara muslim (yang lain), ia tidak boleh menzalimi dan menghinanya 18 Tim Departemen Agama RI, Al-Qur an dan terjemahnya, 30.

68 Dalam ajaran Islam terdapat prinsip yang mengatakan bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah mutlak milik Allah semata. Sehingga ada golongan yang menggunakan prinsip tersebut untuk melarang proteksi terhadap hak milik kekayaan intelektual khususnya perlindungan terhadap merek dagang. Karena menurut mereka perlindungan yang diberikan hanya demi kepentingan kapitalisme Barat dalam upaya menghalangi negara berkembang untuk bisa maju. Pemikiran yang seperti inilah yang harus kita waspadai, sebab sering ada pihak-pihak tertentu yang secara sengaja dan tidak bertanggung jawab memakainya sebagai kedok dalam melakukan pelanggaran murni secara ekonomis, bukan karena pertimbangan keilmuan atau kemaslahatan umat. Melarang orang lain yang tanpa persetujuannya atau tanpa hak mempergunakan hak merek yang ia miliki sebagai salah satu hak yang dimiliki pemilik merek adalah sesuatu yang wajar. Islam tidak menganjurkan cara mencari kekayaan dengan mengabaikan segi moral dan mengesampingkan kepentingan orang lain, karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Maka berlaku pula teori kepentingan publik dengan kenyataan bahwa hak-hak absolut dalam HAKI harus pula diimbangi dengan keberpihakan pada kepentingan publik. Dalam permasalahan Hak Atas kekayaan Intelektual, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga merespon hal tersebut. Sebagaimana dalam fatwa MUI merek dimasukkan dalam kategori hak kekayaan intelektual. Dimana dalam

69 fatwa tersebut yang dimaksud dengan kekayaan intelektual adalah kekayaan yang timbul dari hasil olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia dan diakui oleh negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2 Dengan adanya perlindungan undangundang ini, pemilik merek memperoleh hak eksklusif untuk mempergunakan sendiri, melarang orang lain yang tanpa persetujuannya atau tanpa hak mempergunakan hak yang ia miliki. Adapun maksud dari diberikannya hak tersebut adalah untuk memberikan perlindungan terhadap para pemilik hak merek, sehingga akan memacu dan meningkatkan kreatifitas atau inovasi dalam bidang teknologi dan / bisnis guna mengembangkan usaha serta mengatasi persaingan curang secara preventif dan represif dari pelaku persaingan curang yang mengabaikan pengembangan kreatifitas dan inovasi tersebut. Menurut penulis Islam sangat menghargai kreativitas karya individu, apalagi kreativitas manusia dalam usaha mengubah nasib dalam perjalanan hidupnya secara benar. Mencari kemajuan dibidang ekonomi tidaklah bertentangan dengan pandangan Islam. Tidak ada salahnya seorang muslim mengumpulkan kekayaan dengan sepuas-puasnya, asal dengan jalan yang halal dan disalurkan menurut cara-cara yang dibenarkan oleh hukum syara. Berbagai jalan dapat ditempuh tanpa harus melanggar batas norma. Karena itu 19 Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), No. I/MUNAS VII/MUI/5/2005, Tentang Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

70 Islam tidak membatasi usaha-usaha untuk meraih kemajuan material. Islam mendorong setiap individu untuk melakukan semua upaya untuk memperoleh pemilikan materi dan menjamin pemilikan tersebut. Namun islam menuntut adanya keseimbangan antara material dan spiritual. Spiritual (Islam) tidak menuntut seorang pengusaha untuk mengabaikan ambisi-ambisinya dan berhenti untuk mendapatkan sesuatu yang sederhana tetapi sebaliknya ia justru mendorong dengan mengajak untuk mendirikan perusahaan sebagai sarana melayani umat manusia. Dengan demikian upaya untuk mendapatkan kemajuan ekonomi bukan kejahatan pandangan Islam. Bahkan, sebenarnya ia menjadi satu kebaikan bila ia bisa diseimbangkan untuk mendapatkan kebaikan. Berdasarkan hal diatas dapat dipahami bahwa dengan memberikan perlindungan tersebut berarti kita menghormati karya cipta, temuan orang lain yang merupakan harta kekayaan miliknya. Dalam al-qur an memang tidak ditemukan ayat khusus yang mengatur tentang HAKI, karena hal tersebut merupakan masalah baru dan tidak ditemukan pada masa rasulullah. Namun perlindungan hak intelektual tetap ditemukan dalam sistem hukum islam. Karena konsep hak itu sendiri yang dalam perspektif hukum islam tidak baku dan bisa berkembang secara fleksibel. Fleksibilitas penerapan dengan sasaran yang jelas itulah termasuk salah satu ciri hukum islam. Oleh karena tidak adanya ketentuan eksplisit mengenai masalah merek, kita dapat menggunakan

71 sumber hukum maslah}ah mursalah (kemaslahatan umum). Yaitu setiap sesuatu atau tindakan yang sesuai dengan tujuan syari at islam, dan mempunyai nilai mendatangkan dan menghilangkan kerusakan, namun tidak mempunyai dalil eksplisit, hukumnya harus dijalankan dan ditegakkan. Dalam prakteknya pemalsuan merek yang dilakukan oleh pengrajin sepatu di Kelurahan Blimbingsari ini juga terdapat unsur yang mengakibatkan kerugian pada pemilik aslinya dan mengandung unsur tadlis sehingga haram hukumnya serta dijatuhi hukuman ta zir, karena pada saat sepatu tersebut berada di pasar-pasar dan penjual sepatu yang berada di pasar tersebut menjualnya pada konsumen serta konsumen tersebut tidak mengetahui akan kondisisepatu tersebut asli atau palsu. Akan tetapi jika pemalsuan merek sepatu tersebut dilakukan saat konsumen sendiri yang memesannya untuk di pakai sendiri maka tidak terdapat unsur tadlis. Pemalsuan merek yang dilakukan oleh pengrajin sepatu di Kelurahan Blinbingsari ini selain melanggar hak milik juga melanggar tata tertib dalam berusaha dengan melakukan kecurang yaitu memberi upeti pada pihak aparat keamanan setempat agar jika ada razia barang illegal tidaklah tertangkap. B. Analisis Hukum Positif Terhadap Bentuk Pemalsuan Merek Sepatu di Kelurahan Blimbingsari Sooko Mojokerto

72 Pada bagian akhir bab ini akan dijelaskan analisis hukum positif terhadap bentuk pemalsuan merek disini merupakan tindakan melawan hukum yang berhubungan dengan pemalsuan pada produk yaitu peniruan suatu barang berkualitas dengan merek dagang tertentu tanpa hak. Dari kondisi tersebut, maka semakin terdorong perlunya suatu perlindungan merek yang semakin baik. Oleh karena itu, dikembangkanlah pemikiran-pemikiran untuk lahirnya konsep yang dapat memberikan perlindungan merek yang semakin baik berupa doktrin dan teori baru tentang merek. 3 Merek merupakan bagian dari Hak Atas Kekayaan Intelektual yaitu hak kebendaan, hak atas sesuatu benda yang bersumber dari hasil kerja otak, hasil kerja rasio. Hasil dari pekerjaan rasio manusia yang menalar. Hasil kerjanya itu berupa benda immaterial, benda yang tidak berwujud. 4 Karena bentuk pemalsuan merek ini telah melawan hukum maka dijatuhi hukuman pidana penjara paling lama tiga tahun sesuai dengan buku ke dua tentang kejahatan pemalsuan merek pada Pasal 256 ayat 1-3 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)yaitu barang siapa membubuhi merek lain daripada yang tersebut dalam pasal 254 dan 255, yang menurut ketentuan undang-undang harus atau boleh dibubuhi pada barang atau bungkusnya secara palsu pada barang atau bungkus tersebut, dengan maksud 39 Ibid., 73. 40 Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, 9.

73 untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai barang itu seolah-olah mereknya asli dan tidak dipalsu; barang siapa yang dengan maksud yang sama membubuhi merek pada barang atau bungkusnya dengan memakai cap yang asli secara melawan hukum; barang siapa memakai merek yang asli untuk barang atau bungkusnya, padahal merek itu bukan untuk barang atau bungkusnya itu, dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai barang itu seolah-olah merek tersebut ditentukan untuk barang itu.