BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana dalam kegiatan belajar mengajar yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh bagi keberhasilan belajar siswa yaitu: bahan ajar, suasana

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis dan syarat perkembangan. Perkembangan pendidikan adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dan terencana untuk membentuk kepribadian manusia itu sendiri. 1

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

Pengaruh metode simulasi materi sistem peredaran darah pada manusia terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 7 Palangka Raya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai kata kunci untuk menguak kemajuan bangsa. Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa: mempengaruhi sumber daya manusia (SDM) suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsungnya proses pendidikan, mengembangkan kepribadian,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. 1 Aktivitas

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

BAB I PENDAHULUAN. kepada metode pembelajaran dengan siswa dari tingkat kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. 1 Pendidikan tidak

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertujuan: Untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah [ sic! sic!

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. dirinya serta mengembangkan kualitas sumber daya manusia beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. inovatif oleh pihak-pihak terkait, mulai dari tingkat pusat, daerah, maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk selalu berfikir dan mencari hal-hal yang baru. Pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR PERAWATAN KOPLING

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman dalam Al-qur an surah Al-Mujadalah ayat 11 yang. Al-Qur an surah Az-Zumar ayat 9 yang berbunyi: 4

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Al-Qur an Allah menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat. martabat orang yang berilmu. Oleh karena itu Allah berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dirinya sendiri menuju kedewasaan dan bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran di sekolah melibatkan interaksi atau hubungan timbal

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral dan sosial sebagai pedoman

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN KOMBINASI TGT-STAD DAN GI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan bangsa (UU RI No. 20 Tahun 2003). Berdasarkan fungsi tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. cara menjelaskan dan mendefinisikan makna belajar (learning). Di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram. Nurul Fitriyani

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ivo Aulia Putri Yatni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan wahana dalam kegiatan belajar mengajar yang berfungsi sebagai penentu keberhasilan dimasa sekarang dan masa depan. Pendidikan diperlukan dalam pembangunan suatu bangsa guna meningkatkan kesejahteraan dan terhindar dari kebodohan serta ketertinggalan. Pendidikan memberi bimbingan pada siswa dalam meningkatkan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Peningkatan dan pengembangan potensi diri pada siswa, merupakan tujuan utama pendidikan, yang antara lain; (1). memberi orientasi tentang materi dan cara cara ilmu; (2). memberi kesempatanuntuk berlatih dan menerapkan materi dan cara-cara ilmu; (3). memberi pengertian tentang hasil belajar yang telah dicapai dalam proses belajar yang dilakukan; (4).memberi kesempatan melanjutkan latihan. 1 Upaya meningkatkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif dalam mengembangkan potensi siswa, bertujuan untuk meningkatkan peran serta dan keter libatan siswa dalam KBM, dengan harapan mampu mencapai hasil belajar yang maksimal. Hal tersebut selaras dengan tujuan pendidikan, menurut UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu : 1 Tjipto Utomo dan Kees Ruijter, Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan, Jakarta :Gramedia Pustaka Utama, 1994, h.37-38 1

2 Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 Kegiatan belajar-mengajar dapat terlaksana dengan baik, jika terjadi interaksi antara guru dengan siswa dalam sebuah pembelajaran. Proses belajarmengajar dikatakan berhasil jika telah ditandai dengan adanya perubahan pada diri siswa. Perubahan sebagai pencapaian hasil belajar dapat ditunjukkan dalam bentuk perubahan pengetahuan, pemahaman, aktivitas, sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kemampuan, daya reaksi, dan daya penerimaan yang dimiliki. 3 Usaha mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, guru harus mampu menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan, dengan melibatkan peran serta siswa sehingga menjadi lebih aktif, dan terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan mengkondisikan siswa dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif. Guru dituntut mampu menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan kondisi siswa. Pembelajaran kolaboratif yang bersifat konstruktivistik termasuk dalam model pembelajaran kooperatif, muncul dari konsep yang sulit jika siswa saling berdiskusi, bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan 2 Departemen Agama RI, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Depag RI, 2006, h. 5 dan 9 3 NanaSudjana,Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar,Bandung :Sinar Baru Algensindo Bandung, 1996, h. 5-6

3 masalah-masalah yang kompleks, serta pemahaman hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran. 4 Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia termasuk salah satu konsep yang ada dalam GBPP IPA kelas VIII. Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia membutuhkan taraf berfikir secara abstrak, sebab konsep tersebut berhubungan dengan proses fisiologi di dalam tubuh yang tidak dapat diamati secara langsung. Berdasarkan hasil observasi dalam kegiatan pembelajaran IPA di kelas VIII SMPN 7 Palangka Raya pada materi sistem peredaran darah, siswa terlihat masih kurang aktif. Proses penyampaikan materi masih menekankan pada konsep-konsep yang terdapat pada buku saja, tanpa memberikan contoh yang dapat terlihat atau yang dilakukan oleh siswa. Rendahnya aktivitas siswa dalam pembelajaran disebabkan materi yang disajikan dengan model pembelajaran yang masih bersifat konvensional, pola pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher oriented), sehingga masih belum melibatkan siswa secara aktif dan maksimal. Materi sistem peredaran darah mempunyai lingkup pembahasan yang luas dan kompleks, akibatnya pemahaman siswa menjadi kurang terhadap materi yang diajarkan bahkan cenderung menjenuhkan yang tampak dari kurangnya aktivitas dan hasil belajar siswa yang kurang maksimal. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA terpadu kelas VIII SMPN 7 Palangka Raya, mengatakan bahwa murid-murid masih belum bisa memahami 4 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Beroreintasi Konstruktivistik, Surabaya: Prestasi Pustaka Publizer, 2007 hal. 41 dan 53

4 pelajaran IPA dengan baik, pada bab materi sistem peredaran darah manusia, khususnya lagi pada bagian-bagian organ jantung, organ penyusun sistem peredaran darah, mengenai sitem peredaran terbuka dan sistem peredaran tertutup, serta penyakit-penyakit akibat gangguan darah. Berdasarkan informasi dari guru IPA Biologi di SMPN 7 Palangka Raya bahwa tingkat ketidak tuntasan hasil belajar siswa sebesr 48% dari 30 siswa kelas VIII A,yaitu mendapatkan nilai ujian antara 35 sampai dengan 70. Secara individual siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 orang dan secara ketuntasan klasikal hanya mencapai sebesar 52 % kurang dari 85 % ketuntasan klasikal yang ditentukan disekolah. Data lebih lengkapnya terdapat pada lampiran. Kreteria tingkat ketuntasan nilai IPA di SMPN 7 Palangka Raya sebesar 75 dan 85 % untuk klasikal. Dalam Proses belajar mengajar ini guru hanya bersifat mentranfer informasi materi pelajaran, sedangkan anak anak dalam usia 12 sampai 15 tahun lebih suka aktif atau melakukan aktifitas dan keingin tahuan mereka lebih besar, karena dengan melakukan mereka akan paham. Sekolah saat ini mengembangkan program Manajemen Berbasis Sekolah, dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran, yang salah satu komponennya adalah PAIKEM. PAIKEM adalah Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dapat dilaksanakan antara lain melalui strategi permainan. Menurut Saptono berbagai macam permainan yang dikenal siswa dapat diintegrasikan dalam pokok bahasan Biologi baik pada jenjang SMP maupun SMA, sehingga akan tercipta pembelajaran yang menyenangkan

5 (joyfull learning ). 5 Ada berbagai model permainan yang dapat digunakan dalam pembelajaran, salah satu diantaranya adalah model simulasi. Simulasi merupakan suatu pembelajaran dengan cara bermain. Metode simulasi merupakan suatu model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga para siswa terdorong untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan metode simulasi menggunakan media bantu berupa kartu peran (apron) yaitu karton bertuliskan nama peran yang dikalungkan pada siswa sesuai perannya. 6 Penggunaan kartu peran sebagai salah satu media pembantu dalam belajar sangat menunjang. Apalagi diperankan sehingga berkesan hidup, bergerak,serta dapat diamati langsung. Sehingga membantu siswa dalam menganalogikan dengan organ yang terlibat pada peristiwa yang diperankan. Menurut Kong Fu Tse seorang filosof Cina bahwa "apa yang ku dengar aku lupa, apa yang ku lihat aku ingat, dan apa yang ku lakukan aku paham". Pembelajaran dengan metode ceramah perlu dilakukan, akan tetapi alangkah baiknya jika dikombinasikan dengan metode pembelajaran lain yang menarik, dapat meningkatkan kreativitas siswa, lebih bervariasi dan siswa dapat mengungkapkan pendapatnya sehingga pengetahuan diperoleh dari proses. Hal.24 5 Saptono, Paparan Perkuliahan Strategi Belajar Mengajar, Semarang: UNNES, 2003, 6 Ibid Hal.42

6 Untuk mengetahui pengaruh dari metode pembelajaran Biologi yang bervariasi, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul PENGARUH METODE SIMULASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 7 PALANGKA RAYA. Alasan kenapa penulis menggunakan metode simulasi dalam penelitian, karena yang pertama metode simulasi belum pernah digunakan sebagai metode pembelajaran disekolah SMPN 7 Palangka Raya, kedua, dengan metode ini pengetahuan dapat diperoleh dari proses kegiatan belajar siswa, sehingga dengan melakukan maka siswa berarti paham, ketiga, supaya siswa lebih antusias dengan pelajaran IPA, khususnya sistem peredaran darah dan untuk meningkatkan hasil belajarnya. Alasan penulis memilih tempat di SMPN 7 Palangka Raya dikarenakan: Pertama, nilai rata-rata ulangan harian siswa dibawah KKM, dan yang kedua, karena di SMPN 7 pembagian kelasnya secara homogen, serta memiliki tiga kelas yang dapat membantu peneliti untuk melakukan penelitian dan uji coba soal. B. Penelitian Yang Relevan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe simulasi telah dibuktikan secara praktek dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian tersebut telah banyak dilakukan di sekolah tingkat menengah pertama (SLTP), dan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA). Hal ini terbukti dengan banyaknya

7 penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe simulasi yang telah dilakukan oleh para peneliti di seluruh Indonesia, penelitian tersebut di antaranya dilakukan oleh Istrini, dan Indrawati yaitu sebagai berikut : Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Istrini (2004/2005), pada kelas II A SMP Muhammadiyah 2 Jatinom Kabupaten Klaten dengan adanya penggunaan metode simulasi pada konsep sistem transportasi dapat diketahui hasil belajar siswa meningkat dengan nilai rata-rata mencapai 76 dengan ketuntasan belajar 86%. Hasil penelitian tersebut ternyata siswa antusias dalam menerima pelajaran. 7 Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu Istirini Penggunaan Metode Simulasi, materinya tentang Transportasi, dan tempat penelitiannya di SMP Muhammadiyah 2 Jatinom Kabupaten Klaten sedangkan penulis menggunakan metode simulasi materi Sistem Peredaran Darah Manusia, tempat penelitiannya di SMPN 7 Palangka Raya. Persamaannya sama-sama menggunakan metode simulasi dan yang diamati hasil belajar siswa dan samasama kelas VIII SMP. Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Kehidupan di Kelas VII Semester II Mts Bahrul Ulum Cempaga Tahun Ajaran 2010-2011, yang ditulis oleh Indrawati, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Palangka Raya, diperoleh 7 Istirini, Penerapan Metode Simulasi sebagai Variasi dalam Pembelajaran untuk Meninfkatkan Hasil Belajar Sistem Transportasi pada Siswa Kelas II A SMP Muhammadiyah 2 Jatianom Kab. Klaten, Skripsi, Semarang: UNNES.

8 bahwa hasil penelitian dari rata-rata skor sebesar 3,882 dengan kategori baik. Untuk tes hasil belajar dengan metode simulasi mengalami peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 48,75 (dari 33,75 menjadi 82,5) dan persentase ketuntasan belajar klasikal meningkat sekitar 100% (dari 0% menjadi 100%). 8 Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti terletak pada model penelitian dan materi pelajarannya, model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian tindakan kelas (PTK) pada mata pelajaran biologi materi jaring-jaring kehidupan sedangkan penelitian yang penulis lakukan adalah menggunakan quasi experiment atau penelitian semu pada mata pelajaran biologi materi sistem peredaran darah pada manusia. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada metode penelitiannya yaitu metode simulasi. C. Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada penelitian ini, sebagai berikut : 1. Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII -1 dan kelas VIII -2 semester I di SMPN 7 Palangka Raya. 2. Materi yang diberikan adalah sistem peredaran darah manusia. 3. Hasil belajar siswa yang diukur adalah hasil belajar yang bersifat kognitif. 8 Indrawati, Penerapan Metode Simulasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Sub Materi Rantai Makanan dan Jaring-jaring Kehidupan dikelas VII Semester II MTs Bahrul Ulum Cempaga Tahun Ajaran 2010/2011, Skripsi, Palangka Raya: STAIN Palangka Raya.

9 D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh metode simulasi pada materi sistem peredaran darah manusia terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 7 Palangka Raya? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode simulasi materi sistem peredaran darah manusia terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN -7 Palangka Raya. F. Hipotesis Penelitian Adapun peneliti disini memeliki dua hipotesis, yaitu sebagai berikut: Ha : Metode simulasi pada materi sistem peredaran darah manusia dapat mempengaruhi hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 7 Palangka Raya. Ho : Metode simulasi pada materi sistem peredaran darah manusia tidak mempengaruhi hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 7 Palangka Raya. G. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini yaitu sebagai berikut : a. Bagi siswa Dapat meninggkatkan hasil belajar siswa kelas VIII pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia.

10 b. Bagi guru Membantu guru dalam menciptakan suatu kegiatan belajar yang menarik dan memberikan alternatif metode pembelajaran yang dapat dilakukan guru dalam proses pembelajaran. c. Bagi Sekolah Memberikan kontribusi kepada sekolah dalam rangka proses pembelajaran Biologi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. d. Bagi Peneliti Memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai metode pembelajaran dalam dunia pendidikan sekolah serta tidak kalah penting sebagai bahan pembuatan skripsi peneliti. H. Definisi Operasional Adapun definisi pada penelitian ini yaitu sebagai berikut: a. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang membentuk watak, kepercayaan, pemahaman ataupun perbuatan seseorang. b. Metode Simulasi Metode simulasi merupakan cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui perbuatan yang bersifat berpura-pura atau proses tingkah

11 laku imitasi, atau bermain peran mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan sebenarnya. c. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan siswa yang telah tercapai untuk mendapatkan tujuan, baik berupa keahlian atau nilai yang tercapai. d. Sistem Peredaran Darah Sistem peredaran darah manusia berguna untuk mengedarkan zat keseluruh tubuh dan mengangkut zat-zat sisa ke alat pengeluaran. Sistem peredaran darah terdiri dari darah dan alat peredaran darah. I. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Bab I Pendahuluan Pendahuluan ini terdiri atas latar belakang, penelitian yang relevan, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian manfaat penelitian, definisi penelitian dan sistematika penulisan. Latar belakang dalam penelitian ini adalah berdasarkan data yang didapatkan dari guru dan hasil wawancara yang menyatakan bahwa siswa kelas VIII mengalami kesulitan dalam memahami materi sistem peredaran darah manusia, terlebih lagi pada bagian-bagian organ jantung, organ penyusun sistem peredaran darah, mengenai bagaimana sistem peredaran darah terbuka dan sistem peredaran darah tertutup, serta penyakit-penyakit akibat gangguan darah atau pun akibat darah itu sendiri.

12 Batasan masalah adalah Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII-1 dan kelas VIII-2 semester I di SMPN 7 Palangka Raya. Materi yang diberikan adalah sistem peredaran darah pada manusia. Hasil belajar siswa yang diukur adalah hasil belajar yang bersifat kognitif. Rumusan masalah adalah Bagaimana pengaruh metode simulasi pada materi sistem peredaran darah pada manusia terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 7 Palangka Raya? Tujuan penelian adalah Untuk mengetahui pengaruh metode simulasi materi sistem peredaran darah pada manusia terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN -7 Palangka Raya. Manfaat penelitian adalah dapat berguna baik bagi siswa, bagi guru, bagi sekolah, dan utamanya bagi peneliti. Definisi oprasional yaitu pengaruh adalah daya yang timbul dari adanya sesuatu yang mempengaruhi, metode simulasi adalah suatu cara untuk menjelaskan sesuatu dengan cara dilakukan seolah-olah dalam keadaan sebenarnya, dan hasil belajar adalah kemampuan siswa yang telah tercapai baik berupa nilai maupun berupa keahlian. Sistematika Penulisan adalah susunan cara penulisan. 2. Bab II Kajian Pustaka Dalam kajian pustaka terdiri dari kajian teori dan kerangka konseptual. Kajian teori adalah teori-teori yang diambil sebagai referensi yang mendukung penelitian, diantaranya mengenai hakikat belajar mengajar, hasil

13 belajar, metode simulasi itu sendiri, dan materi system peredaran darah manusia sebagai materi. 3. Bab III Metode Penelitian Dalam metode penelitian tersusun atas rancangan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan metode quasi experiment. Desain yang mengukur pengaruh metode simulasi pada materi system peredaran darah terhadap hasil belajar dalam penelitian ini menggunakan dua kelas secara homogen yang satu kelas dengan menggunakan metode simulasi dan satu kelas lagi tanpa metode simulasi. Populasinya adalah siswa kelas VIII SMPN 7 Palangka Raya. Pengambilan dalam penelitian ini menggunakan cluster random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, dokumentasi dan analisis data.untuk analisis uji instrument soal menggunakan uji validitas, uji reabilitas,uji taraf kesukaran,dan uji daya beda. Untuk analisis data menggunakan uji persaratan analisis yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. 4. Bab IV Hasil Penelitian Dalam hasil penelitian ini terdiri dari peningkatan hasil belajar siswa dari kelas eksperimen dan kelas control, baik dari nilai pretest, posttest, gain dan N-gainnya. Pengujian hipotesis yang terdiri dari persyaratan analisis uji hipotesis yaitu uji normalitas data, uji homogenitas data dan uji hipotesis penelitian.

14 5. Bab V Pembahasan Dalam bab ini hanya terdiri dari pembahasan dari pengaruh metode simulasi terhadap hasil belajar siswa materi sistem peredaran darah manusia pada siswa kelas VIII SMPN 7 Palangka Raya. Dalam hal ini mengenai materi sistem peredaran darah pada manusia di kaitkan dengan firman Allah, Al- Qur an Surah Al-Haqqah ayat 45-46. 6. Bab VI Penutup Dalam penutup ini terdiri dari kesimpulan dari hasil penelitian pengaruh metode simulasi terhadap hasil belajar siswa materi system peredaran darah manusia pada siswa kelas VIII SMPN 7 Palangka Raya dan saran untuk pendidikan disekolah, guru dan siswa