MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS XI IPA~6 MELALUI METODE SQ3R SMA NEGERI 1 BONTONOMPO, KECAMATAN BONTONOMPO, KABUPATEN GOWA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENGGUNAAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JATIMALANG

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, DAN REVIEW (SQ3R)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENGGUNAAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV SD

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PQ4R

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)

Joyful Learning Journal

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Abstrak:

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

Zaenab SMK Negeri 1 Pallangga Gowa

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SD

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENERAPAN METODE BELAJAR MEMBACA TANPA MENGEJA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Ningsih et al., Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa...

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE OVERVIEW, ASK, READ, WRITE, EVALUATE, TEST (OARWET) PADA SISWA KELAS V SD

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

PENGGUNAAN MAKE A MATCH

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD NEGERI TEBING TINGGI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

530 Penerapan Model Pembelajaran Tematik (Webbed)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

Transkripsi:

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS XI IPA~6 MELALUI METODE SQ3R SMA NEGERI 1 BONTONOMPO, KECAMATAN BONTONOMPO, KABUPATEN GOWA IMPROVING READING SKILLS OF XI~6 SCIENCE STUDENTS THROUGH SQ3R METHOD SMA NEGERI 1 BONTONOMPO, BONTONOMPO DISTRICT, GOWA REGENCY Zainal Abidin SMA Negeri 1 Bontonompo Zainalbidin889@gmail.com Abstract This research is an action research that aims to improve reading skills of XI~6 science students SMA Negeri 1 Bontonompo through survey, method. The subjects were 33 of XI~6 science students SMA Negeri 1 Bontonompo academic year 2015/2016. This research was carried out for two months with two cycles, and three meetings in each cycle. Data collection techniques used are qualitative and quantitative data. The results of this study showed improvement in reading skills of XI students SMAN 1 Bontonompo using SQ3R method. This is reflected in the increase of the average score, in the first cycle is 78.18 and the second cycle is 84.92. It can be concluded that the application of learning methods SQ3R can improve reading skills of XI students SMA Negeri 1 Bontonompo on Bahasa Indonesia subject. Keywords: Action research, Reading skills, SQ3R Abstrak Penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas XI IPA~6 SMA Negeri 1 Bontonompo melalui metode survey, question, reading, recite, review (SQ3R). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA~6 SMA Negeri 1 Bontonompo tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 33 orang. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan dengan dua siklus, dan dilakukan 3 kali pertemuan pada masing-masing siklus. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan membaca siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bontonompo dengan menggunakan metode SQ3R. Hal ini tergambar pada peningkatan nilai ratarata, yakni pada siklus I sebesar 78,18 dan pada siklus II sebesar 84,92. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran SQ3R dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bontonompo pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Kata kunci: Penelitian tindakan kelas, Keterampilan membaca, SQ3R PENDAHULUAN Tujuan pengajaran bahasa adalah membantu anak didik mengembangkan kemampuan komunikasi, baik secara lisan maupun secara tertulis. Kemampuan berkomunikasi dapat juga disebut kemampuan berbahasa karena dalam berkomunikasi digunakan bahasa sebagai media utamanya. Kemampuan berkomunikasi dapat dijabarkan sesuai dengan tingkat kemampuan berbahasa. Salah satu penjabarannya ialah kemampuan membaca. Kenyataan menunjukkan bahwa aktivitas membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang tidak dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Membaca merupakan suatu aktivitas rumit atau kompleks karena sangat bergantung pada tingkat penalaran pembaca dan keterampilan berbahasanya [1]. Halaman [496]

Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan yang ditempatkan pada tatanan yang paling tinggi untuk dilatihkan dalam pembelajaran berbahasa Indonesia. Membaca membantu manusia memperoleh atau memenuhi kebutuhannya berupa pengetahuan, informasi, pengalaman, keterampilan, dan sebagainya. Ref [2] mengemukakan bahwa membaca mempunyai peranan sosial yang sangat penting dalam kehidupan manusia sepanjang masa. Membaca merupakan alat komunikasi yang sangat diperlukan dalam masyarakat berbudaya. Keterampilan membaca harus dibiasakan dan dikembangkan sedini mungkin di sekolah. Seorang siswa harus dapat membaca dengan cepat dan memahami apa yang dibacanya. Makin cepat ia membaca, makin banyak yang dapat ia pelajari dalam waktu tertentu [3]. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa keterampilan membaca yang dicapai siswa kelas XI IPA~6 SMA Negeri 1 Bontonompo, Kabupaten, masih rendah. Nilai rata-rata ulangan harian Bahasa Indonesia hanya 60,38 dibanding mata pelajaran lain, seperti Matematika 64,00 dan IPS 68,53. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa. Mereka menganggap enteng pelajaran Bahasa Indonesia karena proses belajar mengajar masih didominasi oleh guru. Guru tidak melibatkan metode komunikatif dan pendekatan secara persuasif dalam meningkatkan cara belajar khususnya peningkatan keterampilan membaca. Salah satu metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar adalah metode survey,. Berdasaran penelitian dari Ref [4], metode pembelajaran SQ3R berpengaruh lebih baik terhadap keterampilan membaca pemahaman Bahasa Indonesia dibandingkan metode pembelajaran konvensional dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian Ref [5] juga menunjukkan hal yang serupa, yaitu kemampuan membaca intensif siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran SQ3R lebih baik dibandingkan dengan kemampuan membaca intensif siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran langsung. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan Ref [6] dengan subjek penelitian 18 siswa menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran SQ3R dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 01 Ngasem, Colomadu, Karanganyar tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan pemaparan masalah dan pengambilan data awal, peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan menggunakan metode SQ3R untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas XI IPA~6 SMA Negeri 1 Bontonompo, Kabupaten. Membaca pada hakikatnya bukan hanya sekedar mengeja lambang bunyi, tetapi merupakan sesuatu yang kompleks dan rumit. Anderson dalam Ref [2] mengungkapkan bahwa membaca ialah suatu metode yang digunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain, yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambanglambang tertulis. Sedangkan Ref [7] mengemukakan bahwa membaca adalah melihat dan memahami tulisan, dengan melisankan atau hanya dalam hati. Membaca dianggap pula sebagai suatu proses untuk memahami yang tersirat dan tersurat serta melihat pemikiran yang terkandung dalam kata-kata yang tertulis. Membaca dilakukan untuk memahami maksud dari pesan yang terdapat dalam bacaan yang dibaca. Kegiatan ini melibatkan analisis dan pengorganisasian berbagai keterampilan yang kompleks termasuk di dalamnya pelajaran, pemikiran, pertimbangan, dan perpaduan pemecahan masalah yang berarti menimbulkan informasi bagi pembaca [8]. Ref [9] Halaman [497]

mengemukakan bahwa secara teknis, membaca sebagai suatu keterampilan mempunyai beberapa tujuan. Tujuan tersebut antara lain, menangkap butir penting dalam tulisan, mengetahui sisi bacaan secara cepat, memperkuat pemahaman, mengingat serta menggunakan informasi kesadaran dan penikmatan sastra. Metode SQ3R dikemukakan oleh Fransisco P Robinson di Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat. Metode ini bersifat praktis dan bisa diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar [10]. Metode SQ3R merupakan langkah-langkah mempelajari teks yang meliputi: 1) Survey, yakni memeriksa atau meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks. 2) Question, yakni membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun. 3) Reading, yakni membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun. 4) Recite, yakni menghapal setiap jawaban yang telah dikemukakan. 5) Review, meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang disusun pada langkah kedua dan ketiga [10]. Membaca dengan menggunakan metode ini dapat menimbulkan peran aktif siswa sebab siswa terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis penelitian ini ialah jika metode SQ3R diterapkan dalam pembelajaran maka keterampilan membaca siswa kelas XI IPA~6 SMA Negeri 1 Bontonompo Kabupaten dapat meningkat. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan kompelasi metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif. Model penelitian tindakan kelas yang diterapkan adalah model spiral, dimana kegiatan akan berlangsung secara berulang dan berkesinambungan sampai mencapai tingkat ketuntasan. Penelitian ini berfokus pada penerapan metode survey, question, reading, recite, review (SQ3R) dan keterampilan membaca. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bontonomopo Kabupaten. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 33 orang yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 September sampai tanggal 27 Oktober semester 1 tahun ajaran (2015/2016). Peneliti dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat atau observer. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang berlangsung selama dua kali pertemuan untuk masing-masing siklus dan diakhiri dengan pemberian tes pada masng-masing siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Pelaksanaan masing-masing siklus melalui tahapan berikut: 1) Tahap perencanaan, 2) Tahap tindakan, 3) Tahap observasi, 3) Tahap refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara dokumentasi dan observasi kepada semua sampel. Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1) Menganalisis data dan mendeskripsikan aktivitas siswa melalui lembar observasi pembelajaran untuk setiap siklus dengan menerapkan Metode SQ3R dalam meningkatkan keterampilan membaca. 2) Menganalisis data dan menghasilkan langkah-langkah guru dalam menerapkan Metode SQ3R dalam meningkatkan keterampilan membaca. Adapun Kriteria ketentuan KKM pada SMA Negeri 1 Bontonomopo dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Kriteria Persentase KKM pada SMA Negeri 1 Bontonompo No Nilai Kategori 1. 0-64 Sangat rendah 2. 65-70 Rendah 3. 75-80 Sedang 4. 85-90 Tinggi 5. 95-100 Sangat tinggi Halaman [498]

HASIL PENELITIAN Analisis Kualitatif Siklus I Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dilakukan selama dua kali pertemua, setiap pertemuan dilakukan tahaptahap berikut ini: 1) Guru membuka pelajaran. 2) Guru melakukan observasi. 3) Dilakukan pembelajaran bahasa Indonesia melalui metode Survey,. Dalam kegiatan ini, aktivitas-aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diamati untuk mengetahui pemahaman selama pemberian tindakan. 4) Pemberian tugas untuk mengetahui pencapaian indikator hasil belajar setelah proses pembelajaran. 5) Pemberian PR untuk melatih siswa mengerjakan tugas 6) Perbaikan jawaban murid terhadap indikator yang belum tercapai di atas suatu tugas yang diberikan sampai indikator tersebut tercapai dan menulis komentar tentang kekurangan dan kelebihan siswa terhadap tugas yang dikerjakan. 7) Tiap pertemuan guru mencatat semua kejadian yang dianggap penting seperti kehadiran siswa dan keaktifan murid mengikuti pelajaran. Berdasarkan hasil observasi diperoleh gambaran bahwa: 1) Siswa yang menyimak dan memperhatikan pengarahan guru dikategorikan rendah. 2) Siswa yang memberikan tanggapan dan mengajukan pernyataan atas masalah dikategorikan rendah. 3) Siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat dikategorikan sangat rendah. 4) Siswa yang aktif mencari pemecahan masalah dikategorikan sangat rendah. 5) Kerajinan siswa dalam mengerjakan tugas dikategorikan kurang. Ketuntasan dan keaktifan siswa sebagaimana tergambar di atas karena guru belum sepenuhnya menerapkan metode survey, question, reading, recite, review (SQ3R) pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas. Adapun kegiatan guru pada siklus I tampak seperti berikut ini: 1) Apersepsi dan pemahaman kemampuan membaca belum maksimal dan belum merata. 2) Guru belum mengidentifikasi masalah secara menyeluruh. 3) Guru kurang membantu dan mengarahkan murid dalam menggunakan metode survey, question, reading, recite, review (SQ3R). 4) Guru kurang memberikan gambaran bahwa yang aktif dalam belajar akan menjadi aktif. 5) Guru kurang memberikan gambaran kepada siswa tentang kegiatan belajar akan menjadi aktif. 6) Guru kurang menerapkan dan berusaha memberikan pemahaman tentang penggunaan metode survey, question, reading recite, review (SQ3R). 7) Guru kurang memperhatikan siswa dalam menentukan tema untuk menentukan dasar sub-sub tema. 8) Guru tidak menerapkan hukuman bagi siswa yang tidak memperhatikan pelajaran. 9) Metode yang digunakan adalah penugasan dan belum sepenuhnya menerapkan metode SQ3R. Pada siklus ini semangat dan perhatian murid dalam proses pembelajaran ini masih kurang. Hal ini terlihat dari kurangnya perhatian serius dari murid dalam menanggapi materi. Sikap siswa pada umumnya masih kurang memberikan tanggapan atau respon positif terhadap materi disajikan. Pada saat guru memantau siswa dikategorikan sedang. Semantara itu, ditemukan adanya siswa yang melakukan aktivitas yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran seperti bicara dengan Halaman [499]

sesama teman, bermain, bahkan ada beberapa siswa yang menghayal. Realita tersebut merupakan salah satu problema atau permasalahan yang terjadi di kelas yang mendapat perhatian guru untuk diselesaikan. Masalah tersebut yang menyebabkan siswa sulit memahami materi yang diajarkan. Berdasarkan masalah yang dikemukakan itu, guru menetapkan metode yang dapat memotivasi siswa dalam belajar. Setiap siswa diinterogasi tentang penyebab kurangnya kemampuan pemahaman dan keaktifan dalam belajar. Atas masalah yang diutarakan, guru mencoba menyelesaikannya ditinjau dari aspek aktivitas siswa. Rata-rata dikategorikan masih kurang aktif. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dinyatakan bahwa banyak masalah yang dihadapi siswa. Masalah tersebut senantiasa dipecahkan pada siklus II. Masalah tersebut diketahui pula berdasarkan hasil tes dimana nilai siswa masih rendah. Analisis Kualitatif Siklus II Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas XI IPA~6 SMA Negeri 1 Bontonompo ialah melalui metode Survey, question, reading, recite, review (SQ3R). Guru/peneliti memperhatikan sikap murid, keaktifan murid, dan tanggapan murid terhadap proses pembelajaran yang dialaminya. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dilakukan dengan dua kali pertemuan, setiap pertemuan dilakukan melalui tahap-tahap berikut ini: 1) Guru membuka pelajaran. 2) Guru melakukan apersepsi. 3) Guru menyampaikan materi. 4) Guru membentuk kelompok. 5) Dilakukan pembelajran bahasa Indonesia melalui penerapan metode Survey, dalam kegiatan ini. Aktivitas-aktivitas mendidik dalam proses pembelajaran diamati untuk mengetahui keterampilan membaca selama pemberian tindakan. 6) Metode Survey, question, reading, recite, review (SQ3R) dilakukan dalam wujud melibatkan siswa secara langsung dan lebih aktif. 7) Pemberian tugas untuk mengetahui pencapaian indikator hasil belajar serta proses pembelajaran. 8) Pemberian PR untuk melatih siswa mengerjakan tugas. 9) Perbaikan jawaban murid terhadap indikator yang belum dicapai di atas tugas yang diberikan sampai indikator tersebut tercapai dan menuliskan kendala terutama kekurangan dan kelebihan siswa terhadap tugas yang dikerjakan. Berdasarkah hasil observasi diperoleh gambaran bahwa: 1) Siswa yang menyimak dan memperhatikan pengarahan guru dikategorikan tinggi. 2) Siswa yang memberikan tanggapan dan mengajukan pertanyaan atas masalah dikategorikan tinggi. 3) Siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat dikategorikan tinggi. 4) Siswa yang aktif mencari pemecahan masalah dikategorikan tinggi atau meningkat. 5) Siswa dalam memahami masalah dikategorikan tinggi. 6) Respon siswa terhadap materi dikategorikan tinggi atau meningkat. Ketuntasan dan keaktifan siswa sebagaimana tergambar di atas terjadi. Kemampuan dalam memahami materi yang diajarkan meningkat karena guru menerapkan metode survey, question, reading, recite, review (SQ3R). Adapun kegiatan guru pada siklus II tampak seperti berikut ini: 1) Apersepsi dan pemberian penjelasan tentang metode survey, question, reading, recite, review (SQ3R) dimaksimalkan secara merata ke seluruh siswa. Halaman [500]

2) Guru mengidentifikasi masalah siswa secara menyeluruh dan membantu penyelesaiannya. 3) Guru membantu dan mengarahkan siswa dengan penerapan metode survey, dalam pembelajaran untuk memudahkan siswa memahami materi pelajaran yang diajarkan. 4) Guru memberikan gambaran bahwa siswa yang aktif dalam belajar Bahasa Indonesia akan menjadi cerdas. 5) Guru memberikan gambaran kepada siswa tentang kegunaan belajar dalam kaitannya dengan kehidupan yang dialaminya serta kehidupan yang akan datang. 6) Guru membentuk kelompok belajar secara heterogen dan terkontrol. 7) Guru menerapkan pujian berupa hadiah bagi siswa yang aktif dalam belajar. 8) Guru menerapkan hukuman bagi siswa yang tidak memperhatikan pelajaran. Pada siklus II ini, semangat dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran meningkat. Hal tersebut terlihat dari perhatian serius siswa dalam menanggapi materi. Sikap positif siswa dalam memberikan tanggapan atau respon terhadap materi yang disajikan. Pada saat guru memantau murid dalam mempelajari materi, ternyata pada umumnya siswa aktif dalam setiap kelompok sehingga kategori keaktifan siswa tinggi. Selain itu, siswa yang melakukan aktivitas yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran seperti ngobrol sesama teman dan bermain semakin berkurang.dengan demikian dapat dinyatakan bahwa masalah yang dihadapi siswa berkurang dan masalah dapat dipecahkan pada siklus II. Analisis Statistik Deskriptif Siklus I dan Siklus II Berikut adalah nilai keterampilan membaca siswa pada materi yang disajikan: Tabel 2. Nilai Keterampilan Membaca Siswa Kelas XI IPA~6 SMA Negeri 1 Bontonompo Kabupaten melalui Metode Survey, Question, Reading, Recite, Riview (SQ3R). Statistik Nilai Statistik Siklus I Siklus II Subjek 31 30 Nilai ideal 100 100 Nilai tertinggi 90 95 Nilai terendah 67,5 72,5 Nilai rata-rata 78,18 84,92 Median 77,5 85 Modus 70 90 Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat dilihat bahwa dari 33 jumlah siswa diperoleh nilai rata-rata keterampilan membaca siswa melalui penerapan metode survey, question, reading, recite, review (SQ3R) pada siklus I sebesar 78,18. Nilai yang dicapai siswa tersebar dengan nilai tertinggi 99 dan nilai terendah 67,5 dengan rentang nilai 0-100. Median berpusat pada nilai 77,5. Modus yang diperoleh ialah 70 yang dicapai oleh 6 orang siswa. Berdasarkan nilai keterampilan membaca siswa melalui penerapan metode survey, pada siklus II dari 33 jumlah siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 84,92. Nilai yang dicapai siswa tersebar dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 72,5 dari nilai maksimal dengan rentang nilai 0-100. Median berpusat pada nilai 85 serta nilai modus 90 yang dicapai oleh 5 orang siswa. Berdasarkan statistik tersebut, dapat dinyatakan bahwa siswa memperoleh peningkatan keterampilan membaca melalui metode survey, question, reading recite, review (SQ3R). Halaman [501]

Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Keterampilan Membaca Siswa Kelas XI IPA~6 SMA Negeri 1 Bontonompo Kabupaten melalui Metode Survey, Question, Reading, Recite, Review (SQ3R) Siklus I No Skala Nilai Frekuensi Nilai Statistik Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II 1 90 95 3 3 9,09 2 87,5 92,5 4 4 12,12 3 85 90 5 5 15,15 4 80 87,5 2 4 12,12 5 77,5 85 3 3 9,09 6 75 82,5 3 3 9,09 7 72,5 80 5 4 12,12 8 70 77,5 6 3 9,09 9 67,5 75 2 2 6,06-72,5-2 6,06 33 33 100 100 Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat dinyatakan bahwa terdapat perubahan keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas XI IPA~6 SMA Negeri 1 Bontonompo pada siklus I ke siklus II. Pada siklus I, keterampilan membaca siswa dikategorikan sedang dan pada siklus II meningkat menjadi ketegori tinggi. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa keterampilan membaca siswa meningkat disebabkan oleh penerapan metode survey, question, reading, recite, review (SQ3R). Tabel 4. Frekuensi dan Persentase Keterampilan Membaca Siswa Kelas XI IPA~6 SMA Negeri 1 Bontonompo Kabupaten pada Siklus I Nilai Frekuensi Persentase 75,00 ke atas 20 60,61 75,00 ke bawah 13 33,33 Jumlah 33 100% Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat dinyatakan pemerolehan nilai dari tingkat ketuntasan minimal dan ketuntasan klasikal masih jauh dari kata tuntas belajar dalam hal keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas XI IPA~6 SMA Negeri 1 Bontonompo. Siswa yang memperoleh nilai 75,00 ke atas masih di bawah standar kelulusan yaitu berjumlah 20 orang siswa, sedangkan yang memperoleh nilai 75,00 ke bawah sebanyak 13 orang. Nilai tersebut berbeda dengan nilai pada siklus II yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Frekuensi dan Persentase Keterampilan Membaca Siswa Kelas XI IPA~6 SMA Negeri 1 Bontonompo Kabupaten Nilai Frekuensi Persentase 75,00 ke atas 31 93,94 75,00 ke bawah 2 0,06 Jumlah 33 100% Peningkatan keterampilan membaca siswa dengan penerapan metode survey, tersebut merupakan hal mutlak. Hal ini disebabkan oleh metode survey, question, reading, recite, review (SQ3R) yang diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dinilai oleh murid sangat menarik dan mampu meningkatkan prestasi belajar murid. Metode SQ3R juga dianggap sebagai modal pembelajaran yang efektif sehingga Halaman [502]

murid bersemangat dalam belajar. Hal-hal yang tampak mengalami peningkatan pada siswa jika guru menggunakan metode survey, question, reading, recite, review (SQ3R) antara lain: 1) Rata-rata siswa menyimak dan memperhatikan pengarahan guru. 2) Siswa memberikan tugas tanggapan dan mengajukan pertanyaan atas masalah yang diajukan oleh guru. 3) Siswa menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat. 4) Siswa aktif mencari pemecahan masalah. 5) Kerajinan siswa membaca dan mengerjakan tugas. 6) Respon siswa yang tinggi terhadap materi. Menurut penelitian, metode survey, sesuai dengan minat dan karakter belajar Siswa. Siswa kelas XI IPA~6 SMA Negeri 1 Bontonompo pada dasarnya memiliki kesenangan belajar yang berbasis penghapalan. Hal tersebut dikarenakan segala aktivitas sehari-hari siswa kelas XI yang mengarah pada pemahaman dan daya ingat untuk semua mata pelajaran yang diajarkan khususnya pelajaran Bahasa Indonesia. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode survey, question, reading, recite, review (SQ3R) dapat meningkatkan keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia murid kelas XI IPA~6 SMA Negeri 1 Bontonompo. Dari 33 jumlah siswa yang diteliti pada siklus I diperoleh nilai rata-rata pemahaman dalam belajar Bahasa Indonesia sebesar 78,18. Nilai tertinggi yaitu 90 dan nilai terendah 67,5 dari rentang nilai 0-100. Median berpusat pada nilai 77,5. Nilai modus sebesar 70 yang dicapai oleh 6 orang siswa. Nilai rata-rata keterampilan membaca pada siklus II dari 33 siswa sebesar 84,92. Nilai tertinggi yang dicapai siswa ialah 95 dan nilai terendah 72,5 dari rentang nilai 0-100. Median berpusat pada nilai 85 dan nilai modus ialah 90 yang dicapai oleh 5 orang siswa. Keterampilan membaca bahasa Indonesia murid jika menerapkan metode survey, question, reading, recite, review (SQ3R) meningkat dari kategori sedang menjadi kategori tinggi. DAFTAR PUSTAKA [1] Subyakto, 2007. Keterampilan Membaca. Jakarta: Pustaka Ilmu. [2] Taringan, Henry Guntur. 1998. Membaca sebagai Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. [3] Sagala, S. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. [4] Pujana, I. B. W. A., Ni Wayan A., I Gde Wawan S. 2014. Pengaruh Metode Pembelajaran SQ3R terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia di SD Gugus VI Kecamatan Buleleng. E- Journal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 2 (1). [5] Sari, Ika Purnama, Slamet, Peduk Rintayati. 2013. Pengaruh Metode Pembelajaran SQ3R terhadap Kemampuan Membaca Intensif. Jurnal Mahasiswa PGSD. Vol 1 (5) : 1-7. [6] Setya A. D., Rukayah, Yulianti. 2013. Pengaruh Metode Pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa. Kalam Cendekia. Vol 4 (2) : 93-98. [7] Hidayat, Rahayu. 2001. Pengetesan Kemampuan Membaca Komunikatif. Jakarta: Internusa. [8] Wiryodijoyo, Suwaryono. 1996. Membaca Strategi Pengantar dan Teknik. Jakarta: Depdikbud. Halaman [503]

[9] Said, D. M. 1997. Bunga Rampai Pengajaran Bahasa. Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang. [10] Syah, M. 2003. Psikologi belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. [11] Soedarso. 2006. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Halaman [504]