BAB I PENDAHULUAN. Dalam situs goblog.blog.stisitelkom.ac.id pada awal penemuannya, film animasi

dokumen-dokumen yang mirip
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. berjudul Pembuatan Film Animasi 2D Dengan Gaya Komik Berjudul

BAB II LANDASAN TEORI. gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh

BAB III METODELOGI DAN PERANCANGAN KARYA. dan pengolahan data serta proses perancangan dalam pembuatan film animasi 2D

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai masa

BAB I PENDAHULUAN. informasi menjadi semakin canggih. Salah satu perkembangan media informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

menyukai tokoh animasi kartun Spongebob karena

BAB I PENDAHULUAN. televisi, presentasi dan seminar, desain majalah dan membuat film kartun.

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB II DATA & ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam rangka

PERANCANGAN TOKOH PADA FILM 3D ANIMASI PENDEK STORIETTE D UN DIAMANT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. pada usia ini anak sedang berada dalam masa golden ageataumasa keemasan. sangat berpotensi mempelajari banyak hal secara cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berkembang secara pesat, selain media hiburan dan media

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat di Indonesia diimbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menjalankan segala aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Contoh dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri perfilman di dunia memiliki perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA SURYA UNIVERSITY TAHUN AJARAN 2013/2014 TERHADAP TAYANGAN FILM ANIMASI SPONGEBOB SQUAREPANTS

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

TOKOH, PENOKOHAN CERITA DONGENG PUTRI CINDERELLA DENGAN BAWANG MERAH BAWANG PUTIH DAN PERBANDINGANNYA (SUATU TINJAUAN STRUKTURAL DAN DIDAKTIS) OLEH

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. layar televisi selama 25 tahun terakhir. Dengan penonton yang beragam mulai dari

BAB VI PENUTUP. Bagian ini memaparkan tentang kesimpulan secara keseluruhan pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. animasi digemari oleh banyak kalangan mulai dari anak-anak, remaja, dewasa,

BAB I PENDAHULUAN. didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.dengan kata lain, serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Film berperan sebagai komunikasi bahasa. Film mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada beberapa tahun kebelakang ini budaya Indonesia mulai menghilang sedikit demi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tradisi baru dalam pola hidup masyarakat kita. televisi yang menghasilkan audio (suara) dan visualisasi (gambar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ludruk sebagai ikon kesenian kota Surabaya sudah tidak memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kartun Jepang atau biasanya disebut anime sangat digemari saat ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Zaman sudah semakin berkembang, ditandai dengan era teknologi saat ini. Dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya teknologi yang telah diciptakan. Berbagai macam alat-alat teknologi yang

KUESIONER PENGARUH PEMBAWA ACARA RADIO SHOW TV ONE TERHADAP MINAT MENONTON MAHASISWA FISIP USU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dari scene dalam iklan Teh Pucuk Harum Versi Ulat Kalah Rebutan di Media

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

NASKAH PUBLIKASI. KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER KERJA KERAS KAJIAN ISI CERITA FILM SEMESTA MENDUKUNG UNTUK PEMBELAJARAN PKn

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah

Persahabatan Ayam dan Elang: Cerita Dongeng

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS INDUSTRI ANIMASI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kenyataannya, sampah merupakan produk manusia, yang artinya sampah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Meskipun Children s Television Act of 1990 telah membatasi program televisi

BAB I PENDAHULUAN. orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa tidak hanya dilihat dari aspek fisik

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa baru yang diterima pada program studi Desain Komunikasi Visual

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan usia dimana anak memiliki pengaruh dari lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Fabel adalah cerita singkat yang tokohnya berupa binatang dan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia indonesia seutuhnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Seharusnya, televisi bisa menjadi

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. juga masa awal kanak-kanak yang memiliki berbagai karakter atau ciri-ciri.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Drama merupakan gambaran kehidupan sosial dan budaya masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mempengaruhi kompleksitas sistem sosial budaya

ABSTRAK. Lucky Gunawan Rancangan karya desain Pengenalan Pandangan Hidup Masyarakat Sunda melalui Media Komik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I LATAR BELAKANG. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pertumbuhan Industri animasi 3D di Indonesia semakin hari semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE LETTER S JOURNEY

BAB I PENDAHULUAN. Ray Sahetapy, Jupiter, Asya Shara, Ardina Rasti, dan Ki Joko Bodo.


BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016) PEMBUATAN MOTION COMIC RIWAYAT HIDUP R.A. KARTINI

Bab 1. Pendahuluan. Drama sendiri berarti perbuatan, tindakan, menurut Yapi Tambayong (2012 : Hal 189),

semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga

SEMINAR BAHAYA PORNOGRAFI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Animasi atau lebih akrab disebut film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Dalam situs goblog.blog.stisitelkom.ac.id pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Namun sesuai dengan perkembangan jaman, animasi kini bisa langsung dihasilkan (digambar) secara komputerisasi, sehingga pengerjaannya pun bisa lebih menyingkat waktu dan tentu saja hasilnya tidak lebih baik ketika menggambar secara manual. Film animasi mengalami perkembangan yang pesat. Di negara seperti Amerika film animasi sudah menjadi tren di kalangan para remajanya. Animasi di Indonesia sendiri mengalami perkembangan yang cukup pesat, menurut Rini Sugianto (Kompas, 2011) animasi Indonesia mengalami perbaikan kualitas dari animasi yang dihasilkan oleh animator Indonesia. Sayangnya, perkembangan animasi tidak disambut dengan baik di Indonesia (goblog.blog.stisitelkom.ac.id). Padahal anak bangsa sendiri telah menghasilkan berbagai macam animasi seperti Vatalla dan Duvan Defender (D2) sebuah animasi yang bahkan ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta. Alasannya dalam goblog.blog.stisitelkom.ac.id dijelaskan anak-anak Indonesia 1

2 lebih memilih animasi dari luar daripada animasi dalam negeri, hal itu karena kurangnya kualitas gambar dan cerita dalam animasi tersebut. Bila dilihat, karya animator dari luar negeri memiliki kualitas gambar yang baik, cerita yang menarik, karakter yang mudah diingat oleh semua orang, penggabungan cerita dari berbagai unsur, dan latar gambar yang berbeda. Misalnya dunia dimasa depan, luar angkasa, dunia bawah air, dan lain-lain. Contohnya Spongebob kartun buatan Amerika yang sudah terkenal di Indonesia, bahkan berbagai macam aksesoris Spongebob banyak dijual di Indonesia. Hal-hal di atas membuktikan bahwa masyarakat Indonesia kurang menghargai karya animasi anak bangsa. Dalam situs goblog.blog.stisitelkom juga dijelaskan bahwa animasi Indonesia bisa berkembang apabila sang animator mau mencari hal-hal baru yang menarik, sehingga masyarakat Indonesia mau mengakui karya anak bangsa. Hal tersebut yang mendorong pembuatan TA ini agar tercipta animasi yang berbeda dari animasi yang ada di Indonesia. Film animasi dalam TA ini dibuat berdasarkan cerita rakyat yaitu, cerita Leungli. Cerita ini dipilih dikarenakan banyak yang belum mengetahui cerita rakyat yang satu ini. Khususnya anak SD hingga SMP, dimana mereka merupakan generasi bangsa yang masih berkembang dan memiliki rasa ingin tahu yang besar, namun mereka masih membutuhkan bimbingan orang tua. Selain itu alasan dipilihnya cerita ini karena dalam cerita Leungli ini terkandung pesan moral yang dapat dipetik terutama oleh anak-anak. Salah satu pesan yang dapat diambil adalah kita harus bisa bersikap baik pada siapa pun, bahkan kepada mahluk hidup yang lain, dan dalam cerita ini diwakilkan oleh Ikan

3 mas yang bernama Leungli. Ceritanya sendiri terfokus kepada persahabatan antara seorang gadis bernama Rarang dan seekor ikan mas yang dapat berbicara bernama Leungli. Pada akhirnya Leungli harus meninggalkan Rarang karena ulah kakakkakak Rarang yang dengki terhadap dirinya. Meskipun Leungli telah pergi meninggalkan Rarang, namun ikan mas tersebut tidak benar-benar pergi dari sisi Rarang karena di atas kuburan Leungli muncul sebuah pohon emas yang pada akhirnya membuat Rarang bertemu sang pangeran putra mahkota dan mereka hidup bahagia selamanya. Film animasi 2D ini dibuat dengan menggunakan gaya komik. Komik adalah gambar-gambar dan lambang-lambang lain yang berdekatan atau bersebelahan dalam urutan tertentu yang tujuannya untuk memberikan informasi. Sehingga nantinya hasil animasi TA ini berupa gambar dari satu panel komik dibuat bergerak, begitu pula dengan bubble percakapannya. Dalam animasi ini lebih diutamakan gaya komik nya, karena ceritanya sendiri mengangkat cerita rakyat yang sudah ada turun menurun. Harapan dibuatnya animasi berjudul "Rarang dan Leungli" dengan gaya komik ini agar menciptakan jenis animasi yang berbeda dan dapat memeriahkan dunia animasi di Indonesia serta anak-anak yang menonton dapat memetik teladan dari tokoh si bungsu yang rajin serta baik hati. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari Pembuatan Film Animasi 2D dengan Gaya Komik berjudul "Rarang dan Leungli" ini adalah sebagai berikut:

4 1. Bagaimana membuat film animasi 2D dengan gaya komik yang mengangkat cerita rakyat "Leungli"? 2. Bagaimana memperkenalkan cerita "Leungli" kepada masyarakat melalui film animasi 2D dengan gaya komik? 3. Bagaimana menyampaikan pesan moral yang terdapat dalam cerita "Leungli" kepada masyarakat melalui film animasi 2D dengan gaya komik? 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah Pembuatan Film Animasi 2D dengan Gaya Komik berjudul "Rarang dan Leungli" yaitu: 1. Pembuatan film animasi 2D dengan gaya komik yang mengangkat cerita rakyat "Leungli". 2. Mengangkat pesan moral yang terkandung dalam cerita "Leungli" melalui animasi 2D dengan gaya komik. 3. Pembuatan animasi 2D dengan gaya komik dengan segmentasi penonton anak SD dan SMP. 1.4 Tujuan Pembuatan Film Animasi 2D dengan Gaya Komik berjudul "Rarang dan Leungli" bertujuan untuk: 1. Membuat animasi 2D yang mengangkat cerita rakyat "Leungli" dengan gaya komik. 2. Memperkenal kan cerita "Leungli" melalui animasi 2D dengan gaya komik.

5 3. Menyampaikan pesan moral yang terdapat dalam cerita "Leungli". 1.5 Manfaat Manfaat yang diharapkan dalam Pembuatan Film Animasi 2D dengan Gaya Komik berjudul "Rarang dan Leungli" yaitu: 1. Membuat animasi yang berbeda dengan animasi karya anak Indonesia yaitu animasi dengan gaya komik. 2. Masyarakat bisa memetik pesan moral yang ada dalam cerita "Leungli". 3. Memeriahkan dunia animasi Indonesia sehingga lebih dihargai dan dikenal.