BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial pengarangnya. Suatu karya sastra dapat dikatakan baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. rancangan penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan ekspresi jiwa pengarang (Faruk, 2010: 44). Karya

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengarang mengenai berbagai hal. Hal-hal tersebut dapat berupa hasil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebuah imitasi. Karya sastra merupakan bentuk dari hasil sebuah kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah titipan Yang Mahakuasa. Seorang anak bisa menjadi anugerah

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan. Bahkan hubungan seksual yang sewajarnya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan konflik, frustasi dan tekanan-tekanan, sehingga kemungkinan besar

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain, maka mereka

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi telah membawa dampak yang begitu besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

Judul : Struktur sastra dan aspek sosial novel toenggoel karya Eer Asura Nama : Umri Nur aini

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

I. PENDAHULUAN. manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. B. Pendekatan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi masa depan bangsa yang harus dijaga

BAB I PENDAHULAN. Kasus kenakalan remaja semakin menunjukkan trend yang sangat. kelompok, tawuran pelajar, mabuk-mabukan, pemerasan, pencurian,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dilihat pada penyajian sampul-sampul buku karya sastra yang hampir selalu menjadikan sketsa

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang

BAB I PENDAHULUAN. tata aturan dan norma sosial yang berlaku,hal seperti ini disebut perilaku

BAB I PENDAHULUAN. kita melihat dari sisi pandang seorang penikmat sastra tulis. Cerpen ataupun

PROBLEMATIKA SOSIAL DALAM NOVEL SEKALI DALAM 100 TAHUN KARYA MARGA T.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra merupakan hasil imajinasi pengarang yang didasarkan oleh realitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya (Iswanto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seks selalu menarik untuk dibicarakan, tapi selalu menimbulkan kontradiksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB 1 PENDAHULUAN. yang rata-rata masih usia sekolah telah melakukan hubungan seksual tanpa merasa

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia sastra, selain tema, plot, amanat, latar, ataupun gaya bahasa, penokohan

BAB I PENDAHULUAN. indah itu adalah masa remaja, karena pada saat remaja manusia banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I ANALISIS CERITA NOVEL NIJUSHI NO HITOMI KARYA SAKAETSUBOI DILIHAT DARI SEGI PRAGMATIK

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KENAKALAN REMAJA PELAKU TATO

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, bahwa sastra merupakan cerminan. nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. puisi antara lain Oidipus, Hamlet, Mahabaratha, Ramayana, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. khalayak. Karena menurut McLuhan (dalam Rakhmat,2008:224), media

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya adalah krisis multidimensi yang diderita oleh siswa sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu

I. PENDAHULUAN. masa sekarang dan yang akan datang. Namun kenyataan yang ada, kehidupan remaja

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Sastrawan itu sendiri adalah anggota masyarakat, ia terikat oleh status sosial tertentu. Sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium, bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial (Damono, 1979:01). Kehidupan yang dimaksudkan adalah kehidupan yang mencakup hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan antarperistiwa dalam batin seseorang. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang tersebut yang sering dijadikan bahan dalam sastra, karena peristiwa itu adalah adalah pantulan seseorang dengan orang lain atau dapat juga dengan masyarakat. Dengan kata lain, karya sastra dapat menggambarkan kehidupan masyarakat, atau tema-tema masyarakat tersebut banyak dimuat di dalam sebuah karya sastra. Pengarang merupakan bagian dari masyarakat yang melukiskan pengalamannya ke dalam karya sastra. Suatu hal yang dialami oleh masyarakat dialami juga oleh pengarang sehingga dapat dilukiskan oleh pengarang dalam sebuah karya sastra juga dialami oleh masyarakat. 1

2 Seorang pengarang hidup dalam ruang dan waktu tertentu dan di dalamnya pasti akan bertemu dengan berbagai macam permasalahan yang ada. Ruang dan waktu tertentu yang dimaksud adalah masyarakat, tempat berbagai pranata nilai di dalamnya berinteraksi. Dalam konteks ini, dapat dikatakan bahwa sastra bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri atau otonom, tetapi sesuatu yang terikat dengan situasi dan kondisi masyarakat pada saat karya sastra itu dilahirkan. Karya sastra dapat menggambarkan kehidupan dalam masyarakat dan mengangkat tema-tema kemasyarakatan yang sangat menarik untuk dikaji. Tematema dalam karya sastra menampilkan cerminan masyarakat yang dialami oleh pengarang, dan pengarang menyampaikan bentuk gagasannya ke dalam karya sastra. Problem sosial remaja adalah salah satu tema masyarakat yang terdapat dalam karya-karya sastra dan sangat menarik untuk dikaji. Selain problem sosial remaja, banyak tema lain dalam karya sastra, misalnya percintaan, persahabatan, ketidakadilan sosial, dan lain-lain. Problem-problem sosial remaja sangat menarik untuk diteliti karena problem sosial itu melibatkan seluruh aspek kehidupan remaja, walaupun seringkali kehadirannya tidak disadari sebagai masalah sosial oleh masyarakat yang bersangkutan. Problem sosial sosial remaja tersebut relevan untuk diteliti karena dapat dipakai untuk memberikan solusi saat problem sosial remaja marak terjadi di masyarakat dan meningkatkan rasa sosial serta kemanusiaan. Novel Virgin merupakan novel yang mengangkat tema kenakalan remaja sebagai problem sosial masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan adanya problem

3 sosial remaja yang terdapat pada novel Virgin sebagai sebuah karya sastra, yaitu seks bebas, alkoholisme, disorganisasi keluarga, pelacuran, kekerasan seksual, kehamilan di luar nikah, dan lain-lain. Pada era globalisasi yang diiringi dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, sosok remaja mengalami perkembangan gaya kehidupan pula. Kecanggihan alat-alat komunikasi dan sarana pergaulan semakin meningkat, mengalami perbedaan yang cukup banyak dibandingkan dengan zaman dahulu. Sebagai generasi muda yang terus berkembang, remaja menampilkan sisi positif dan negatif dalam tindakannya. Sisi positif remaja dapat tercermin dari kecerdasannya memanfaatkan teknologi dan banyaknya prestasi yang diraih. Kegiatan postif remaja banyak dimuat di media massa dan mendapat tanggapan baik dari masyarakat, seperti rubrik Kompas Muda dalam koran Kompas yang terbit setiap hari Jumat. Rubrik ini memuat kegiatan positif dan karya remaja yang patut dibanggakan. Seperti contohnya adalah artikel yang dimuat dalam media elektronik kompasmuda.com (pada hari Selasa, 25 Juli 2013) dan diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 (pukul 19.00 WIB) dengan judul Diskusi Interaktif PRESTASI vs ANARKI; Forum Muda & Diskusi Kampus. Dari artikel dapat dilihat sisi positif remaja dengan mengunggulkan prestasi daripada kekerasan seperti tawuran dan perkelahian antarremaja. Namun, pada sisi lain remaja pada zaman sekarang cenderung lebih berani dan pintar memanfaatkan kemajuan zaman, termasuk budaya luar negeri yang masuk ke negara sendiri. Keberanian dan bebasnya tingkah laku remaja dalam bergaul tidak jarang menimbulkan problem sosial di kalangan remaja karena

4 perilaku remaja tersebut menyimpang dari norma-norma masyarakat. Contoh berita pada media elektronik caysf.com (diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 pukul 19.00 WIB) dengan judul Kenakalan Anak Remaja Zaman Sekarang - Media Bugil ) menguak sisi kenakalan remaja pada pemanfaat teknologi, yaitu alat komunikasi dan internet, untuk membuka situs porno dan membuat mereka penasaran untuk melakukannya. Salah satu motivasi remaja bertindak nakal adalah sebagai perngaruh perubahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, dan perubahan-perubahan itu tidak sesuai dengan cita-cita dan tujuan remaja (Tambunan, 1982:24). Dijelaskan bahwa segala perubahan menjadi pengaruh yang besar bagi remaja untuk berbuat nakal dan melanggar norma-norma masyarakat. Novel Virgin ini sangat menarik untuk dikaji karena terdapat problem sosial remaja yang relevan terjadi di masyarakat. Problem sosial remaja seperti seks bebas, alkoholisme, remaja sekolah yang merokok, serta pelacuran, marak terjadi dan sudah menjadi problem umum pada remaja di lingkungan sekitar kita. Novel ini juga merupakan novel yang mempunyai unsur aktual. Keaktualan novel ini sebagai bahan kajian terletak pada problem sosial remaja yang terkandung dalam cerita novel. Problem sosial adalah problem yang aktual terjadi di masyarakat, tanpa dibuat-buat, memang dalam kehidupan masyarakat banyak terdapat problem sosial yang timbul baik perorangan maupun kelompok. Novel ini juga mempunyai nilai kemanfaatan, yaitu apabila dikaji, dapat menguak beberapa macam problem sosial pada kalangan remaja marak yang terjadi dan menemukan makna dari problem sosial.

5 Penggolongan pokok-pokok problem sosial remaja dalam kehidupan sehari-hari menjadi tumpuan untuk mengambil macam-macam problem sosial yang terdapat dalam novel Virgin ini, yaitu kenakalan remaja seperti seks bebas, minum-minuman keras, membolos, merokok, dan lain-lain, serta permasalahan identitas diri, yaitu latar belakang keluarga mereka. Mereka berasal dari keluarga yang kurang didikan dan kasih sayang, juga ada yang berasal dari keluarga yang tidak mampu. Terdapat pula masalah yang sangat menonjol dan paling disorot, yaitu merelakan diri menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) demi mendapatkan uang. Penjelasan beberapa pokok problem sosial remaja di atas, baik remaja lelaki maupun perempuan memiliki keadaan yang hampir sama. Namun remaja perempuan dirasa lebih sensitif dan tabu dalam masyarakat. Karena sosok perempuan dianggap lebih rendah daripada laki-laki, tidak jarang remaja perempuan mendapat sorotan lebih dari masyarakat. Masalah pendidikan, penggunaan waktu luang, pemenuhan kebutuhan yang dirasa belum cukup, kehidupan seksual remaja perempuan, dan identitas seorang remaja perempuan tergambar dalam novel ini. Problem sosial remaja sebagai perempuan yang merasa hidupnya sudah tidak ingin diatur lagi, ingin mendapatkan jalan pintas, mendapatkan kesenangan dan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, mengakibatkan perilaku yang menyimpang dari norma masyarakat. Perilaku menyimpang tersebut, yaitu mengorbankan keperawanannya demi mendapatkan kebutuhan yang diinginkan, atau hanya untuk tuntutan seksual semata dan kesenangan, serta bermasalah lebih dahulu pada identitasnya. Seorang remaja

6 perempuan rela menjadi nakal demi terlihat keberadaannya. Kenakalan remaja ini termasuk problem sosial yang sangat umum terjadi di masyarakat, terutama pada masyarakat perkotaan yang mendukung terjadinya kenakalan tersebut. Kenakalan remaja bukan hanya merupakan perbuatan remaja yang melawan hukum semata, tetapi juga termasuk di dalamnya perbuatan melanggar norma masyarakat. Perbuatan remaja atau anak-anak muda yang nyata-nyata bersifat melawan hukum dan antisosial tersebut pada dasarnya tidak disukai oleh masyarakat, disebut juga problem sosial (Sudarsono, 2004:114). Penulis memilih novel Virgin ini karena selain penjualan novel ini sangat melejit pada tahun 2005 ketika difilmkan juga berhasil meraih penghargaan terbaik serta dapat langsung diterima oleh masyarakat. Film Virgin meraih beberapa penghargaan sekaligus pada acara Festival Film Indonesia, yaitu diantaranya sebagai film terlaris, sutradara terbaik, serta penata artistik terbaik. Novel ini memberi gambaran problematika sosial remaja SMA dengan tokoh remaja perempuan yang terjerat kehidupan seks bebas kota dan gaya hidup yang tidak terkendali. Novel ini melukiskan persahabatan tiga orang remaja perempuan yang mana dua di antara mereka sudah tidak perawan, dengan segala kemelut kisah kehidupan kota Jakarta yang keras. Maraknya pergaulan bebas di kota Jakarta dengan permasalahan kehidupan yang ada, membuat simbol keperawanan bagi seorang perempuan sudah tidak terlalu penting lagi bagi sebagian remaja perempuan. Gaya kehidupan masa kini dan kebutuhan yang tidak terhingga, membuat sebagian remaja perempuan rela mengorbankan

7 keperawanannya dengan jalan miris. Keadaan ekonomi dan latar belakang keluarga sangat mempengaruhi pemikiran dan sikap mereka dalam menghadapi kehidupan. Hal ini sangat menarik untuk diteliti karena penulis sendiri juga seorang perempuan dan berbudaya sama dengan tokoh yang digambarkan. Novel ini sangat menarik untuk diteliti dan dapat memberikan gambaran kepada masyarakat luas tentang kehidupan remaja di kota besar, serta dapat membantu menemukan solusi untuk menghadapi masalah tersebut. Hal-hal seperti ini perlu mendapat perhatian dari masyarakat karena hidup dalam masyarakat tidak akan lepas dari norma-norma kehidupan, apalagi untuk seorang perempuan yang masih berusia belia. Agung Bawantara menuangkan ide dan tanggapannya yang dilukiskan dengan problem sosial remaja dalam novel ini. Oleh karena beberapa alasan tersebut, novel Virgin ini penulis anggap sebagai novel yang merespon kehidupan sosial masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, maka pada kesempatan ini penulis menganalisis novel Virgin dengan pendekatan struktural untuk mengupas unsur intrinsiknya dan juga pendekatan sosiologi sastra. Pendekatan ini diharapkan mampu mengupas problem-problem sosial remaja yang ada di dalam novel. Sastra dengan sosiologi sastra mempunyai hubungan yang erat karena menjadi pantulan atau tanggapan pengarang terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Secara khusus, sastra menunjukkan cara-cara manusia menghayati masyarakat dengan perasaan, oleh karena itu diharapkan kepada pembaca untuk mampu menangkap gagasan pengarang melalui tema dan amanat yang terdapat dalam karya tersebut.

8 Sosiologi menyelidiki persoalan-persoalan umum dalam masyarakat dengan maksud untuk menemukan dan menafsirkan kenyataan-kenyataan kehidupan kemasyarakatan. Pada dasarnya, problem sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral karena menyangkut pula tata kelakuan yang immoral, berlawanan dengan hukum dan bersifat merusak. Problem sosial itu sendiri adalah suatu tidak kesesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial atau menghambat terpenuhinya keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial (Soekanto, 1981:62). Pendekatan sosiologi sastra yang paling banyak dilakukan saat ini menaruh perhatian yang besar terhadap aspek dokumenter sastra landasannya adalah gagasan bahwa sastra merupakan cermin zamannya (Damono, 2002:11). Dalam pengkajian sastra itu sendiri, karya sastra dapat dipahami dan ditelaah dari sisi sosiologi pengarang, sosiologi karya, dan sosiologi pembaca. Pendekatan yang penulis akan pakai dalam penelitian ini lebih mengacu kepada sosiologi karya karena menyangkut persoalan dan pembahasan yang ada di dalam novel itu sendiri. Judul penelitian ini adalah Problem-problem Sosial Remaja dalam Novel Virgin (Ketika Keperawanan Dipertanyakan) Karya Agung Bawantara (Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra), yang selanjutnya penulis bahas dengan menggunakan kata-kata novel Virgin saja.

9 B. Pembatasan Masalah Penelitian terhadap novel Virgin dikenai pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Penelitian aspek struktural novel Virgin yang hanya meliputi fakta cerita, tema, dan sarana cerita yang terbagi lagi menjadi alur, karakter atau penokohan, latar, judul, sudut pandang, gaya, simbolisme, dan ironi. Penelitian ini tidak membahas mengenai latar belakang pengarang maupun unsur ekstrinsik lainnya dari novel Virgin. 2. Penelitian aspek sosiologis yang ada di dalam novel Virgin, yaitu hanya memfokuskan pada problem-problem sosial remaja dalam novel Virgin yang meliputi kemiskinan, kejahatan, disorganisasi keluarga, masalah generasi muda dalam masyarakat modern, pelanggaran terhadap norma masyarakat, dan masalah lingkungan hidup. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, maka penelitian terhadap novel Virgin memiliki perumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah aspek struktural novel Virgin? 2. Bagaimanakah gambaran problem-problem sosial remaja yang terdapat dalam novel Virgin?

10 D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang kemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah. 1. Mendeskripsikan aspek struktural novel Virgin. 2. Mengungkapkan problem-problem sosial remaja yang terdapat dalam novel Virgin. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoritis maupun praktis, yaitu: 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini dapat menjadi contoh model pembahasan novel dengan pendekatan sosiologi sastra, khususnya pada problem-problem sosial remaja di kota besar, seperti kota Jakarta zaman sekarang dan kota lainnya, beserta makna problem-problem sosial tersebut. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini mampu memberi manfaat kepada pembaca untuk menemukan titik solusi problem-problem sosial remaja yang marak terjadi saat ini sehingga mengatasi problem-problem sosial tersebut, dan pembaca dapat mengetahui amanat yang terkandung dalam novel Virgin ini.

11 F. Sistematika Penulisan Sebuah penelitian ilmiah memerlukan adanya sistematika penulisan yang memberikan gambaran mengenai langkah-langkah penelitian sekaligus permasalahan-permasalahan yang akan dibahas. Adapun sistematika dalam penulisan ini adalah sebagai berikut. Bab pertama adalah pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. Latar belakang masalah menguraikan alasan diadakannya penelitian dan pemilihan novel Virgin sebagai objek penelitian. Pembatasan masalah menguraikan masalah-masalah yang diteliti, yang meliputi unsur struktural, problematika sosial serta makna dari problematika sosial yang terdapat dalam novel Virgin. Rumusan masalah menguraikan permasalah yang akan diteliti oleh penulis, tujuan penelitian menguraikan hal yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Manfaat penelitian menguraikan manfaat teoretis dan praktis yang dapat diambil. Sistematika penulisan diperlukan untuk memudahkan dalam proses analisis permasalahan sehingga bersifat lebih sistematis. Bab kedua adalah kajian terdahulu, kajian pustaka dan kerangka pikir. Kajian terdahulu berisi daftar beberapa penelitian novel Virgin yang menggunakan bermacam-macam teori, dan penelitian terhadap novel yang menggunakan teori sosiologi sastra. Kajian pustaka berisi teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang hendak dibahas dalam penelitian ini, dan dalam menganalisis novel ini akan digunakan teori struktural dan sosiologi sastra.

12 Bab ketiga adalah metode penelitian. Dalam bab ini dibahas tentang objek penelitian, sumber data, data, metode penelitian, pendekatan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab keempat adalah analisis, analisis yang pertama membahas aspek struktural novel Virgin yang berupa fakta cerita, tema, dan sarana cerita, dan terbagi lagi menjadi alur, karakter atau tokoh, latar, tema, judul, sudut pandang, gaya, simbolisme, dan ironi. Analisis kedua adalah analisis sosiologi karya sastra yang mengupas problem-problem sosial remaja yang terdapat dalam novel Virgin. Bab kelima merupakan bagian penutup yang berisi simpulan dan saran. Bab ini berisi simpulan dan saran yang didapat setelah melakukan analisis terhadap novel Virgin karya Agung Bawantara. Laporan penelitian ini dilengkapi pula dengan daftar pustaka yang berisi buku-buku yang digunakan sebagai acuan atau referensi, serta dilengkapi pula dengan lampiran berupa sinopsis novel Virgin.