BAB II PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB V ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG DAN PERANG DUNIA II

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

LATAR BELAKANG DATANGNYA JEPANG

MODUL POLA KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL HINGGA KEMERDEKAAN MATERI : PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

KEBIJAKAN PEMERINTAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA ( )

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

BAB II PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

DJB pada Masa Pendudukan Jepang ( )

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada Desember 1941, Jepang menyerang Honolulu, Hawai, negara bagian

BAB II KEBIJAKAN AWAL AMERIKA SERIKAT PASCA PENYERAHAN JEPANG DAN PELAKSANAAN PEMERINTAHAN PENDUDUKAN SEKUTU DI JEPANG

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada lembar jawaban yang disediakan!

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

M A S U K N Y A J E P A N G K E I N D O N E S I A. Pendudukan jepang di Indonesia ( )

Burma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan

PR IPS. Nama : Akbar Ananda (02) Kelas : 6A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

CIREBON MASA PENDUDUKAN JEPANG ( )

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

PERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN UPAYA MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB XIII KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

Pendudukan Jepang di Indonesia

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

BAB II KETERLIBAT JEPANG DALAM PERANG DUNIA II

PERSIAPAN KEMERDEKAAN

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB VI KESIMPULAN. Parlemen selama 30 tahun. Kakek John Malcolm Fraser berasal dari Nova Scotia.

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah.

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

BAB II AGRESI MILITER BELANDA DI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

Komunisme dan Pan-Islamisme

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS. Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan Restorasi Meiji di Jepang yang berdampak pada proses modernisasi

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat berlaku terhadap Negara Jepang (Suryohadiprojo, 1982:1).

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

Pendidikan Pancasila. Pancasiala Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Pada Era Pra Kemerdekaan dan Era Proklamasi. Dr. Saepudin S.Ag. M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

BAB I PENGANTAR. Sejarah militer menorehkan catatan panjang tentang betapa pentingnya

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

BAB III PERANG DUNIA II

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 1. PERKEMBANGAN SISTEM ADMINISTRASI WiLAYAH INDONESIALatihan Soal 1.1

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

Transkripsi:

BAB II PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA Jepang sebagaimana yang disebutkan pada bab pendahuluan, melakukan pendudukan di Indonesia bersamaan dengan keterlibatannya dalam Perang Dunia II. Karena keterlibatannya dalam Perang Dunia II itulah Jepang memerlukan Indonesia dalam hal sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Sumber daya Indonesia tersebut diperlukan untuk kepentingan Jepang dalam perangnya. Selain itu, Jepang mempunyai mitos sebagai pemimpin Asia, sehingga Jepang melakukan serangkaian penaklukan terhadap negara-negara di Asia Tenggara salah satunya adalah Indonesia. A. Awal Pemikiran Jepang ke Indonesia Awal mula Jepang memutuskan untuk memasuki Indonesia, dipicu oleh sikap Amerika yang selalu menentang kebijakan agresi Jepang. Kemudian pada 19 September 1940, pemerintahan Jepang menyampaikan sebuah rencana bagi pembentukan suatu Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya dengan Jepang, Cina, Manchuria sebagai wilayah intinya dan meliputi seluruh Asia Tenggara, India, pulau-pulau di sebelah Barat Pasifik, Australia dan Selandia Baru. Amerika tidak senang dengan usaha Jepang untuk mendominasi wilayah Asia Pasifik. Oleh karena itu Amerika berupaya keras untuk memaksa Jepang agar meninggalkan sikap agresifnya, baik melalui bujukan maupun ancaman embargo. Ketika Jepang mengalami embargo minyak dari Amerika, Jepang mengharapkan minyak dapat diperoleh dari Indonesia. Kemudian untuk mendapatkan supply minyak di Hindia Belanda (Indonesia) yang saat itu dijajah Belanda, Angkatan Laut Jepang mengambil inisiatif untuk melakukan penelitian tentang Indonesia dengan menempatkan intelijen di Indonesia. Intelejen tersebut menyamar sebagai tenaga-tenaga ahli, nelayan, dan pedagang. Tentang hal ini diatur oleh Angkatan Laut Jepang dalam suatu badan pemeriksaan yang resmi yaitu Komite Penelitian Kebijakan ke Selatan yang disebut Tai Nanpo Hosaku Kenkyu Iinkai (Abdul Irsan, 2005: 127). Jepang menempuh segala cara untuk mencapai tujuannya tersebut, baik melalui diplomasi maupun kekerasan. Dalam rencana tersebut, Hindia Belanda (Indonesia) merupakan sasaran utama karena kekayaan alamnya, terutama minyak bumi.

B. Upaya Belanda Mencegah Jepang ke Indonesia Mengetahui rencana kedatangan Jepang ke Indonesia membuat Belanda yang sedang menduduki Indonesia merasa cemas. Belanda merasa khawatir akan terancam kedudukannya di Indonesia. Oleh karena itu, pada 1937 Belanda membuat satu badan khusus untuk mengantisipasi gerakan mendadak yang akan dilakukan oleh Jepang. Badan tersebut diberi nama Politieke Inlichtingen Dienst (PID). Badan ini bertugas mengumpulkan informasi tentang semua penduduk Jepang yang tinggal di Indonesia. Politieke Inlichtingen Dienst (PID) menyadari oraganisasi dagang dan organisasi lainnya yang dibuat Jepang, hanya sekedar alibi untuk menutupi gerakan ekspansinya. Terlebih lagi ketika Jerman menang perang di Eropa pada tahun 1940, membuat Jepang semakin bertindak cepat untuk segera menguasai Indonesia. Alasannya, karena Jepang khawatir wilayah Indonesia akan dikuasai oleh Amerika Serikat dan Inggris. Pihak Belanda pun menjadi semakin khawatir dan lebih peka terhadap isu ekspansi Jepang ke wilayah jajahannya. C. Strategi Jepang Mengekspansi Indonesia Dalam tujuannya mengekspansi Indonesia, strategi Jepang sangat matang. Hal ini dibuktikan dengan adanya konsep mengenai wilayah Persemakmuran Asia Timur Raya yang dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri Matsuoko pada Juli 1940. Daftar wilayah persemakmuran Asia Timur Raya termasuk wilayah jajahan Belanda (Indonesia). Tentu saja kekhawatiran Belanda akan hal itu tidak terelakan lagi. Sebenarnya usaha Jepang untuk ke Hindia Belanda telah berlangsung lama. Sejak tahun 1930- an, beberapa perusahaan semi pemerintah di Jepang, seperti Nanjo Kohatsu, dengan dorongan dari pihak Angkatan Darat dan Angkatan Laut Jepang, mendorong penanaman modal di Hindia Belanda secara lebih agresif dan insentif. Orang Jepang mulai membeli berbagai macam konsesi, dari penebangan kayu dan pertambangan hingga tak menangkap ikan. Para pengusaha Jepang juga membanjiri Hindia Belanda dengan barang-barang murah. Untuk ekspansi ke wilayah Selatan, awalnya Jepang memilih menggunakan jalur diplomasi dengan Belanda, di mana Jepang mengadakan perundingan perdagangan dengan Belanda di Batavia (Jakarta) pada September 1940 untuk membahas supply minyak, namun perundingan tersebut mengalami kendala, karena Jepang terlalu banyak meminta supply minyak. Kendala ini menimbulkan gejolak di kalangan Angkatan Darat Jepang yang kemudian mengancam Belanda,

jika Belanda tetap tidak mau memenuhi permintaannya, maka Jepang akan menggunakan jalan militer. Kemudian pada 6 September 1941 terjadi Rapat Kekaisaran. Rapat tersebut mengahasilkan suatu kebijakan politik yang menegaskan bahwa demi mengantisipasi negaranya dari kehancuran, Jepang bertekad berperang melawan Amerika Serikat, Inggris dan Belanda. Pihak Belanda mengantisipasi serangan yang akan dilakukan Jepang dengan cara menyingkirkan orang-orang yang berpotensi menimbulkan konflik. Mereka di antaranya adalah Muhammad Husni Thamrin dan Douwes Dekker yang kala itu menjabat sebagai sekretaris Kamar Dagang Jepang. Belanda juga melakukan pengusiran kepada dua orang wartawan harian Nichi- Nichi Shinbun dan Osaka Mainichi Tokyo, karena majalah ini sering membuat liputan setelah perundingan dagang Jepang dan Belanda usai. Dua orang wartawan ini dipulangkan dengan paksa karena tulisannya dianggap mampu memberi semangat masyarakat Jepang yang berada di Indonesia agar tidak mudah menyerah dalam mendirikan wilayah Asia Timur Raya. Strategi Jepang lainnya untuk menuju Indonesia yaitu dengan cara menyerang Pearl Harbour. Penyerangan Pearl Harbour ini juga dikarenakan kemarahan Jepang terhadap Amerika. Oleh karena itu pada 7 Desember 1941 Jepang melakukan serangan ke Pearl Harbour Hawaii di Amerika Serikat dan berhasil meluluhlantahkan pangkalan militer tersebut. Setelah menggempur Pearl Harbour, Jepang terus bergerak menuju Indonesia. Pada 11 Januari 1942, pasukan Jepang mendarat di Tarakan. Jepang terus bergerak dengan menguasai Balikpapan pada 24 Januari 1942, Pontianak pada 29 Januari 1942, Samarinda pada 3 Februari 1942. Selanjutnya Banjarmasin pada 10 Februari 1942. Di sisi lain, untuk menghadapi serangan Jepang, Belanda dan Sekutunya membentuk komando ABDACOM (American, British, Dutch, Australian Command) yaitu gabungan dari pasukan Amerika Serikat, Inggris, Belanda, dan Australia yang dipimpin oleh Jenderal Sir Archibald Wavell (Inggris). ABDACOM bermarkas di Lembang (dekat Bandung) dan mulai beroperasi pada 15 Januari 1942. Di samping itu juga membentuk Front ABCD (American, British, Cina, Dutch) yaitu gabungan pasukan Amerika Serikat, Inggris, Cina dan Belanda. Selanjutnya untuk dapat menguasai Indonesia sepenuhnya dan agar kebijakan-kebijakan politik dan ekonominya terlaksana, Jepang melakukan pendekatan terhadap tokoh yang sudah dikenal dikalangan masyarakat Indonesia. Pertama, Jepang melakukan pendekatan terhadap tokoh nasionalis seperti Soekarno, Mr. Subardjo, Gatot Mangkupraja, Drs. Moh. Hatta, dr Sutomo, J.S.G.Ratulangi dan lain-lain. Pendekatan yang dilakukan oleh Jepang adalah dengan memberi

janji bahwa kedatangan Jepang adalah untuk membantu mencapai Indonesia merdeka. Faktorfaktor yang mendorong para tokoh nasionalis Indonesia ada yang bekerja sama dengan Jepang walaupun sebelumnya mereka bersikap nonkooperatif terhadap pihak Jepang adalah karena menganggap bahwa bangsa Jepang tidak akan lama berada di bumi Indonesia (mengingat adanya ramalan Joyoboyo hanya selama seumur jagung saja). Selain melakukan pendekatan terhadap para tokoh nasionalis yang berpandangan sekuler, penguasa Jepang di Indonesia juga melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh nasionalis Islam seperti K.H. Mas Mansur, dr Sukiman dan K.H. Taufiqurrachman. Kelompok ini mendapat perhatian khusus penguasa Jepang, bahkan lebih banyak memperoleh kelonggaran dibandingkan dengan kelompok nasionalis sekuler. Kelompok nasionalis Islam dinilai Jepang memiliki dasar pemikiran agama yang bersifat anti Barat, sehinggga mereka lebih diandalkan oleh Jepang, mengingat para tokoh nasionalis sekuler hampir semuanya mendapatkan pendidikan Belanda bahkan ada yang belajar di Belanda. D. Belanda Menyerah Lima jam setelah Jepang menyerang Pearl Harbour, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh Stachouwer menyatakan perang terhadap Jepang. Selanjutnya pada pertengahan Februari 1942, pusat pertahanan dan pemerintahan Belanda di Pulau Jawa telah dikepung oleh Jepang. Kemudian Jepang berhasil menduduki bagian Selatan Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Pada 1 Maret 1942, di bawah pimpinan Kolonel Toshinori Shoji, pasukan Jepang mendarat di Eretan (Cirebon), Teluk Banten dan di Kragan (Jawa Tengah). Pada 5 Maret 1942, Jepang dapat menguasai Batavia, selanjutnya menduduki Buitenzorg (Bogor). Pasukan Belanda kewalahan menahan dan membendung gerak maju pasukan Jepang ini. Dia tidak mampu mempertahankan kota Jakarta (Batavia) dan mundur ke kota Bandung. Pada 6 Maret 1942, Jenderal Ter Poorten mengeluarkan perintah agar menghindari pertempuran di kota Bandung karena banyaknya pengungsi di kota tersebut, sehingga dikhawatirkan akan mencederai penduduk sipil. Jepang mengancam Belanda akan menyerang dan mengebom kota Bandung kalau tidak mau menyerahkan secara total seluruh kekuasaan wilayah Hindia Belanda. Pihak Belanda semula berusaha mengulur waktu, tetapi karena tekanan dan ultimatum dari Jepang, akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada 8 Maret 1942 (Abdul

Irsan, 2005: 137). Dalam penyerahan kekuasaannya, pihak Belanda diwakili oleh Letjen Teer Porten yang disaksikan Gubernur Jenderal Belanda Tjorda Van Stackenbourg kepada panglima perang Jepang Jenderal Hitosyi Imamura. Sejak adanya perjanjian Kalijati pada 8 Maret 1942 tersebut, maka kekuasaan Belanda di Indonesia telah berakhir dan dimulailah kekuasaan Jepang di Indonesia. E. Pendudukan Jepang di Indonesia Setelah penyerahan kekuasaan dari Belanda ke Jepang, hal itu secara otomatis Indonesia mulai dijajah oleh Jepang. Jepang kemudian membentuk pemerintahan sementara yang terdiri dari atas tiga pemerintahan militer pendudukan yaitu: a.) Pemerintahan militer Angkatan Darat (dari pasukan XXV) untuk wilayah Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi. b.) Pemerintahan militer Angkatan Darat (dari pasukan XVI) untuk wilayah Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta (dahulu Batavia) c.) Pemerintahan militer Angkatan Laut (dari Armada Selatan II) untuk daerah yang meliputi Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku yang berpusat di Makassar. Kekuasaan Jepang di Indonesia diatur sedemikian rupa, di mana sesuai dengan rencana semula bahwa antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut Jepang membagi wewenang kekuasaan administrasi pendudukan antara mereka. Demikian juga dalam pembagian wilayah yang kaya akan minyak, Angkatan Darat menguasai wilayah Sumatera, sedangkan Angkatan Laut menguasai Kalimantan sesuai dengan hasil penelitian mereka sendiri (Abdul Irsan, 2005: 137-138). Selain membagi wilayah kekuasaan, Jepang juga memberlakukan kebijakan-kebijakannya terhadap rakyat Indonesia. Kebijakan Jepang terhadap rakyat Indonesia pada prinsipnya diprioritaskan pada dua hal yaitu: 1) Menghapus pengaruh-pengaruh Barat di kalangan rakyat Indonesia, 2) Memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya