PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSETS RATIO TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

Jl. Tamansari No.1 Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. efektif, efisien, berhati-hati dalam melakukan pengambilan keputusan. Pengambilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keywords: Debt to Equity Ratio, Inventory Turn Over, Current Ratio, Return On Equity.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rizki Adriani Pongrangga Moch. Dzulkirom Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. merencanakan strategi untuk kegiatan perusahaan selanjutnya. dari aspek Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Total

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Akuntansi ISSN:

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kinerja dari perusahaan itu

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sementara itu, pengertian laporan keuangan menurut Munawir (2010:5)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. sejenis dengan merk yang berbeda beda dan kualitas dari barang tersebut yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. Keywords: Profitability, Liquidity, Solvency, Activity, Company Size, Age Company and Dividend Payout Ratio. viii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. refrensi penulisan pada penelitian sekarang. Berikut ini adalah uraian penelitian

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu yang mrendukung penelitian ini : 1. Danny Oktanto dan Muhammad Nuryatno (2014)

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam jumlah yang memadai. Dana ini tidak hanya dibutuhkan untuk membiayai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Jurusan Akuntansi OLEH :

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TOTAL HUTANG, CURRENT RATIO, TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Penelitian ini membutuhkan kajian sebagai berikut : yang terjadi dalam suatu perusahaan. menggambarkan kinerja perusahaan.

ANALISIS PENGARUH DER DAN TAT TERHADAP ROE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB-SEKTOR FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada beberapa penelitian yang terkait dengan variabel perputaran modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Undang-Undang Nomor 21 pasal 1 ayat 2 tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang masih belum stabil mempengaruhi kondisi perusahaan-perusahaan yang

BAB V PENUTUP. Indonesia selama periode Variabel dependen yang digunakan yaitu

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. leverage, dan pertumbuhan perusahaan dalam memprediksi financial

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

Keywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

Transkripsi:

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSETS RATIO TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015 ABDUL HALIM UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI This study aims to determine the effect of current ratio, debt to equity ratio and debt to assets ratio on profitability. The population used in this study is a manufacturing company listed on the stock exchange indonesia (BEI) peiod 2012-2015. With purposive sampling technique obtained as many as 41 companies as sample. The analysis technique used multiple regression analysis technique. The results of research partially indicate that the variable current ratio and debt to equity ratio has no effect on profitability (ROA). While the variable debt to assets ratio has an effect on profitability (ROA). While simultaneous research result show that current ratio variable, debt to equity ratio and debt to assets ratio have significant effect to profitability (ROA). The magnitude of the ability of independent variables (current ratio, debt to equity ratio and debt to assets ratio) in explaining the dependent variable (profitability) is 19% while the remaining 81% is explained by other factors not included in this research model. Keyword : profitability, current ratio, debt to equity ratio, debt to assets ratio

Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Profitabilitas juga dapat dinyatakan sebagai suatu kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dengan keahliannya mengelola semua sumber daya yang dimiliki. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan utang yang relatif kecil itu dikarenakan tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar pendanaan internal. Dengan kata lain, perusahaan dengan laba ditahan yang besar, akan menggunakan laba ditahan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakan hutang. Rasio yang biasa digunakan dalam analisa ini adalah rasio pengembalian atas aset (ROA). Return on assets (ROA) adalah salah satu rasio dalam analisis manajemen keuangan, yang mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang bersifat menyeluruh atau komprehensif. Menurut Van Horne dan Wachowicz dalam Pertiwi (2014) current ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan didalam membayar kewajiban jangka pendek. Rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek. Semakin likuid suatu perusahaan, maka akan semakin mudah dalam memperoleh pendanaan hutangnya. Hal tersebut dikarenakan kepercayaan dari para kreditur terhadap perusahaan cukup tinggi, sehingga memudahkan kreditur dalam mengalirkan dananya untuk perusahaan tersebut.

Current ratio menurut Kasmir (2014, hal.134) menyatakan bahwa, rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Current ratio ini merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mebayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya, dimana dapat diketahui sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah aset lancar perusahaan dapat menjamin hutang lancarnya. Semakin tinggi rasio berarti semakin terjamin hutang-hutang perusahaan kepada kreditor. Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang membandingkan jumlah hutang terhadap ekuitas. Rasio ini sering digunakan para analisis dan para investor untuk melihat seberapa besar hutang perusahaan jika dibandingkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan atau para pemegang saham. Semakin tinggi angka DER maka diasumsikan perusahaan memiliki resiko yang semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya. Menurut Kasmir (2014, hal. 156-157) menyatakan Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini

berfungsi untuk mengetahui setiap rupaih modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap (2010, hal. 303) menyatakan menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga rasio leverage. Untuk keamanan pihak luar rasio terbaik jika modal lebih besar dari jumlah hutang atau minimal sama. Namun bagi pemegang saham atau manajemen rasio leverage ini sebaiknya besar. Debt to Assets ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Menurut Lukman Syamsuddin (2009, hal 304) menyatakan Rasio ini mengukur berapa besar aktiva yang dibiayai oleh kreditur. Semakin tinggi debt to asset ratio semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap (2010, hal 304) menyatakan Rasio ini menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aktiva lebih besar rasionya lebih aman (solvable). Bisa juga dibaca beberapa porsi utang dibandingkan aktiva. Dari pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa debt to asset ratio merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

Profitabilitas Metode analisis rasio profitabilitas berpandangan bahwa mengukur tingkat keberhasilan operasional dan efektifitas perusahaan didasarkan pada tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perushaan dalam menghasilkan laba dengan memaksimalkan ktiva yang dimiliki. Profitabilitas dalam penelitian Kurnisih dan Sari (2014) menggunakan ROA yag dirumuskan sebagai berikut : ROA = x 100% Current ratio Aktiva lancar (current assets) merupakan harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat (maksimal satu tahun). Komponen aktiva lancar meliputi kas, bank, surat-suart berharga, piutang, sediaan, biaya dibayar di muka, pendapatan yang masih harus diterima, pinjaman yang diberikan, dan aktiva lancar lainnya. Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio lancar rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun, apabila pengukuran rasio tinggi, belum tentu kondisi perusahaan sedang baik (Kasmir, 2014. Hal: 134-135). Rumus untuk mencari rasio lancar atau current ratio dapat yang digunakan sebagai berikut: Current Ratio =

Debt to Equity Ratio Rasio hutang dengan modal sendiri (debt to equity ratio) adalah imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibanding dengan hutangnya. Bagi perusahaan sebaiknyaa, besarnya hutang tidak boleh melebihi modal sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus, menurut Sofyan Syafri Harahap (2010, hal. 303) yaitu : Debt to Equity Ratio = Debt to Assets Ratio Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Semakin kecil rasionya semakin aman (solvable). Porsi hutang terhadap aktiva harus lebih kecil. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus, menurut Sofyan Syafri Harahap (2010, hal.304) yaitu : Debt to Asset Ratio = Pengembangan Hipotesis Hubungan Current Ratio terhadap Profitabilitas Current Ratio menunjukkan kemampuan prusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Semakin tinggi current ratio yang dimiliki semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Semakin rendah

current ratio semakin rendah pula kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Hasil penelitian menurut Ambarwati, Yuniarta dan Sinarwati (2015), current ratio yang terus mengalami kenaikan tidak dapat memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh laba yang lebih besar. Suatu perusahaan yang current ratio-nya terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan memperoleh laba perusahaan. Bukti empiris juga menunjukkan bahwa perusahaan dengan current ratio rendah lebih mampu mengahsilkan profitabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan dengan current ratio tinggi. Hubungan Debt to Equity Ratio terhadap Profitabilitas Struktur modal merupakan bauran antara hutang dengan modal atau yang bias disebut debt to equity ratio (DER). Penggunaan hutang dalam suatu perusahaan akan menaikkan laba, karena adanya kenaikan pajak yang merupakan pos deduksi terhadap biaya hutang, namun pada titik tertentu penggunaan hutang dapat menurunkan laba karena adanya pengaruh biaya kepailitan dan biaya bunga yang ditimbulkan dari adanya penggunaan hutang. Dengan adanya pajak maka perusahaan atau laba dipengaruhi oleh struktur modal. Rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan hutang (Julita, 2013). Menurut penelitian terdahulu yaitu Meilinda Afriyanti (2011) berkesimpulan bahwa Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh negatif terhadap

Return On Assets. Semakin tinggi DER akan mempengaruhi laba yang dicapai perusahaan. Hubungan Debt to Assets Ratio terhadap Profitabilitas Debt to Assets Ratio menunjukkan besarnya total hutang yang dapat dijamin dengan total aktiva. Semakin tinggi debt ratio menunjukkan resiko keuangan yang dihadapi perusahaan semakin tinggi karena utang membawa kosekuensi beban bunga tetap. Debt Ratio adalah perbandingan antara total hutang dengan total aktiva (Utama, 2014). Menurut Kasmir (2014, hal.156) menyatakan bahwa apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan utang semakin banyak, maka sulit untuk perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya dengan aktiva yang dimilikinya. Demikian pula apabila rasionya rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utang. Menurut Kasmir (2014, hal.152) menyatakan bahwa apabila perusahaan ternyata perusahaan memiliki rasio solvabilitas yang tinggi, hal ini akan berdampak timbulnya resiko kerugian lebih besar, tetapi juga ada kesempatan mendapatkan laba juga besar. Sebaliknya apabila perusahaan memiliki rasio solvabilitas lebih tentu mempunyai resiko kerugian lebih kecil pula, terutama pada saat perekonomian menurun. Dampak ini juga mengakibatkan rendahnya tingkat pengembalian (return) pada saat perekonomian tinggi.

Pembahasan dan Interpretasi Pengaruh Current Ratio Terhadap Profitabilitas Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, variabel Current Ratio tidak berpengaruh terhadap profitabilitas dengan nilai signifikan sebesar 0,361 yang lebih besar dari 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel current ratio tidak berpengaruh terhadap ROA. Hal ini berarti bahwa apabila current ratio mengalami kenaikan maka akan menurunkan nilai ROA, sebaliknya apabila current ratio mengalami penurunan maka akan menaikkan nilai ROA. Semakin besar rasio lancar, maka menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini menunjukkan perusahaan melakukan penempatan dana yang besar pada sisi aktiva lancar. Penempatan dana yang terlalu besar pada sisi aktiva memiliki dua efek yang sangat berlainan. Di satu sisi, likuiditas perusahaan semakin baik. Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Profitabilitas Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, variabel DER tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas dengan nilai signifikansi 0,970 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa apabila debt to equity ratio mengalami kenaikan maka akan menurunkan jumlah ROA, sebaliknya apabila debt to equity ratio mengalami penurunan maka akan menaikkan jumlah ROA. Hal ini mengindikasikan bahwa hutang berbanding terbalik dengan ROA. Pada saat debt to equity ratio rendah, hutang rendah maka meningkatkan profit karena perusahaan tidak harus menanggung beban bunga dan mengurangi resiko financial distress.

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio Terhadap Profitabilitas Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, variabel DAR berpengaruh terhadap profitabilitas karena memiliki nilai signifikansi 0,003 < 0,05. Hal ini berarti bahwa apabila debt to assets ratio mengalami kenaikan maka akan menurunkan jumlah ROA, sbaliknya apabila debt to assets ratio mengalami penurunan maka akan meanikkan jumlah ROA. Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Debt to Total Assets Ratio Terhadap Profitabilitas. Pengujian hipotesis keempat, variabel independen memiliki FHitung13,938> dari FTabel 2,66 dengan derajat kebebasan n - k 1 = 164 3 1 = 160 dengan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 maka hasil pengujian hipotesis diterima yang menunjukkan bahwa Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Debt to Assets Ratio secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap Profitabilitas. Hal ini berarti semakin tinggi Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Debt to Total Assets Ratio secara bersama-sama (simultan) maka dapat meningkatkan Profitabilitas.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Variabel Current Ratio tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. 2) Variabel Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. 3) Variabel Debt to Total Assets Ratio berpengaruh terhadap Profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. 4) Variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Debt to Total Assets Ratio secara bersama-samaberpengaruh terhadap Profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015.

Saran Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini dan kesimpulan diatas dapat diberikan saran sebagai berikut: 1) Dapat menggunakan variabel independen lain yang dianggap berpengaruh terhadap Profitabilitas, misalnya Total Asset Turnover, Firm Size, Inventory Turnover, Sales Dan Size. 2) Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk memperluas atau menambah sampel penelitian seperti luar pulau jawa dan bali atau seluruh Indonesia dengan periode pengamatan yang lebih panjang.

DAFTAR PUSTAKA Adi, Nugroho. 2014. Pengaruh Debt To Equity Ratio Dan Debt To Total Asset Ratio Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Perkebunan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2012 Afrianty, Meilinda. 2011. Skripsi Analisis Pengaruh Current Ratio, Total Assets Turnover, Debt to Equity Ratio, Sales dan Size Terhadap Return on Assets. Universitas Diponegoro Semarang. Ardiatmi. 2014. Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover, Firm Size Dan, Debt Ratio Terhadap Profitabilitas (Roe) (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Food And Baverages Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2012) Cahya, Alfarizi. 2014. Pengaruh Current ratio, Debt to Equity Ratio, Debt Asset ratio, dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Asset pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012. Erari, Anita. 2014. Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, dan Return On Asset Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Fahmi,Irham. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Cetaka Kelima. Bandung: Alfabeta,cv. Farihah, Maula. 2015. Pengaruh Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Longterm Debt to Equity Ratio, Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Manajerial terhadap Profitabilitas pada Perusahaan LQ 45. Hantono. 2015. Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Logam Dan Sejenisnya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 2013. Harmono. 2009. Manajemen Keuangan. Cetakan Pertama. Jakarta: Bumi Aksara Ismayani, Laili. 2012. Analisis Pengaruhdebt To Asset Ratio (Dar), Debt To Equity Ratio (Der) Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Julita, 2013. Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Debt to Assets Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Transformasi yang Terdatfar Di Bursa Efek Indonesia. Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Kurnia, Meriana. 2014. Pengaruh Debt to Assets Ratio, Current Ratio, dan Inventory Turnover ratio Terhadap Return On Assets pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2012. Linda, Fitri. 2011. Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Return On Assets(Studi Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2009) Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Cetakan 14. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta Nugroho, Samuel. 2014. Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Perkebunan yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012. P.A, Mahardika dan Marbun D.P. 2016. Pengaruh Current Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap Return On Assets. Sari, Novita. 2015. Pengaruh Current Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity (ROE). (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Food and Baverages yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2014). Syafri, Sofyan. 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Satu. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi dalam: Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan. Edisi Baru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. www.idx.co.id