Pendidikan adalah proses pengembangan potensi manusia (kognitif, afektif, psikomotorik) secara terintagrasi dan berkelanjutan untuk menghasilkan

dokumen-dokumen yang mirip
Pendidikan adalah proses pengembangan potensi manusia (kognitif, afektif, psikomotorik) secara terintagrasi dan berkelanjutan untuk menghasilkan

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab I Ketentuan Umum Pasal 1. LPTK (UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru & Dosen)

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

MENINGKATKAN PROFESI GURU MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRA JABATAN

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU BERBASIS PENDIDIKAN NILAI. Prof.Dr.H.Sofyan Sauri, M.Pd

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

RENCANA AKSI KOMISI 2: PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI DAN DAYA SAING

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

PROGRAM PRIORITAS SUBDIT KESHARLINDUNG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi kalangan masyarakat terkhusus generasi muda sekarang ini mulai dari tingkat

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,..

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua

Oleh: DR.DADANG JUANDI, S.Pd.,M.Si. PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UPI

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

A. Identitas Program Studi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM KERJA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN (P4)

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

PEMBELAJAR YANG MENDIDIK DAN BERKARAKTER

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENDIDIKAN PROFESI GURU ( PPG ) SEBUAH CATATAN PENINGKATAN KUALITAS GURU

DRAFT RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

Komponen kelembagaan sekolah; kurikulum, proses dan hasil belajar, administrasi dan manajemen satuan pendidikan, organisasi kelembagaan satuan

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KODE ETIK PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

BAB I PENDAHULUAN BAB II KETENTUAN UMUM BAB III DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN BAB IV PRINSIP PENYELENGGARAAN PEND KEB BAB V PESERTA DIDIK BAB VI JALUR DAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor

TATA CARA PENGANGKATAN DOSEN TETAP BUKAN PNS PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN BAB I PENDAHULUAN

TATA CARA PENGANGKATAN DOSEN TETAP BUKAN PNS PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN BAB I PENDAHULUAN

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

MANUAL PENINGKATAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

STANDAR 2 : STANDAR ISI PEMBELAJARAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

Tema : MENINGKATKAN KINERJA DAN SINERGI EKS-FPBS UNTUK MENGHASILKAN SDM YANG PROFESIONAL DAN BERKUALITAS DI BIDANG KEPENDIDIKAN DAN NONKEPENDIDIKAN

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

Transkripsi:

1

KONSEP PENDIDIKAN Pendidikan adalah proses pengembangan potensi manusia (kognitif, afektif, psikomotorik) secara terintagrasi dan berkelanjutan untuk menghasilkan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Hakikat pendidikan di sekolah adalah Interaksi Edukatif yang meliputi interaksi antara sesama peserta didik, interaksi antara peserta didik dan pendidik, interaksi antara peserta didik dan sumbersumber belajar, dan interaksi antara peserta didik dan lingkungan 2

PENDIDIKAN BERKUALITAS (1) Menghasilkan lulusan dgn kompetensi paripurna: Kecerdasan Intelektual (Kemampuan berpikir) Sikap dan perilaku (perilaku akhlak mulia) Keterampilan (intelektual, sosial, prikomotorik) Menghasilkan lulusan yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, demokratik, menghargai HAM dan bertanggung jawab Menghasilkan lulusan yang kreatif, inovatif, mandiri, terampil, disiplin, dan berjiwa interpreneuship 3

PENDIDIKAN BERKUALITAS (2) Prosesnya berkualitas. Terjadi proses intelektual atau proses berpikir dgn intensitas tinggi yg mampu menghasilkan peningkatan kapasitas intelektual atau ketajaman berpikir Terjadi proses internalisasi nilai yg berintikan keteladanan untuk menghasilkan peningkatan kualitas keimanan, moralitas dan akhlak mulia, dan dikawal oleh guru pendidik profesional. Keberhasilan proses internalisasi nilai ditentukan oleh iklim & lingkungan yg dirancang untuk menstimulasi interaksi edukatif. Peserta didik mengalami proses pembiasaan dlm iklim dan lingkungan yg berisikan perilaku teladan 4

GURU PENDIDIK PROFESIONAL Guru pendidik profesional adalah guru yg memiliki kompetensi lengkap (pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial) dan mewakafkan dirinya untuk kepentingan anak didiknya. Guru Pendidik Profesional berfungsi : mengawal keseluruhan proses interaksi edukatif di lingkungan sekolah. mengelola proses pembelajaran agar terjadi proses pembelajaran yg menyenangkan, interaktif, inspiratif, memotivasi dan menantang. 5

TUNTUTAN TERHADAP GURU PROFESIONAL (1) Merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu, serta menilai proses dan hasil pembelajaran mengelola proses pembelajaran agar terjadi proses pembelajaran yg menyenangkan, interaktif, inspiratif, memotivasi dan menantang Menentukan pengalaman belajar yg mendukung pembentukan akhlak, moral, dan kepribadian peserta didik Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni 6

TUNTUTAN TERHADAP GURU PROFESIONAL (2) Berperilaku ahlak mulia serta memberi contoh perilaku ahlak mulia kepada peserta didik dan kepada masyarakat luas Aktif memotivasi peserta didik untuk belajar dan mengamalkan nilai-nilai agama dan etika serta nilai-nilai berbangsa dan bernegara Mengawal keseluruhan proses interaksi edukatif di lingkungan sekolah 7

TUNTUTAN TERHADAP GURU PROFESIONAL (3) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran Menjunjung tinggi peraturan perundangundangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama, dan etika Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. 8

GURU MASA DEPAN Unggul dalam Kompetensi Pedagogik Unggul dalam Penguasaan Bidang Keahlian Unggul dalam Kompetensi Kepribadian Unggul dalam Kompetensi Sosial Disertai dengan: Karakter Kuat dan berjiwa pendidik Cerdas dan berakhlak mulia Cinta Tanah Air Memiliki kesepenuhatian dan kemurahatian dalam melaksanakan tugas profesional sebagai guru pendidik 9

PENYIAPAN GURU PROFESIONAL Sistem Rekrutmen Calon Pendidik yang Bermutu Proses Pendidikan Calon Pendidik yang Bermutu (Pendidikan Akademik dan Pendidikan Profesi) Menghasilkan Guru Profesional 10

MENYIAPKAN GURU PENDIDIK PROFESIONAL Revitalisasi PTPPG untuk mewujudkan PTPPG berkualitas yg mampu menghasilkan guru profesional yg berjiwa pendidik melalui pendidikan prajabatan Mengintensifkan peran PTPPG, untuk melaksanakan pendidikan prajabatan dan membantu pembinaan guru dalam jabatan secara berkelanjutan. Perbaikan sistem distribusi dan penempatan guru agar menjamin tersedianya guru pendidik profesional disemua sekolah yang ada di Indonesia. Peningkatan kesejahteraan guru yang disesuaikan dgn prestasi kerja agar berkeadilan dan fungsional untuk meningkatkan kinerja guru secara berkelanjutan. 11

RANCANGAN PENDIDIKAN GURU PROFESIONAL Sistem Seleksi untuk mendapatkan calon guru yang unggul secara akademik, bakat-minat, kepribadian (tidak cukup hanya dengan portofolio & uji tulis Sistem Seleksi Komprehensif Pola Pendidikan Akademik (S1) yang bermutu Sistem Pendidikan Akademik (penguatan akademik kependidikan dan akademik bidang studi) dan sudah disertai dengan magang, jika diperlukan disiapkan calon guru dengan kewenangan tambahan Pembekalan Calon Guru Profesional, yang berkarakter, tangguh, tanggap, tanggon, terampil, dan trengginas Pendidikan Profesi Guru Berasrama & Berbeasiswa Sarjana Pendidikan Mendidik di daerah 3T (SM-3T) Penugasan melaksanakan tugas pendidikan dan pembelajaran sebelum PPG, melalui pengabdian di daerah 3T 12

ELEMEN-ELEMEN UTAMA LPTK DALAM PENYIAPAN GURU PROFESIONAL Kurikulum yang Khas dan Berwawasan Masa Depan Dukungan Sarana dan Prasarana (termasuk Asrama) Sistem Manajemen Modern Kekuatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Sekolah Laboratorium & Sekolah Mitra Kejelasan Kelembagaan LPTK Budaya Mutu Akademik sebagai penghasil guru profesional 13

ERAN STRATEGIS PTPPG Peran sbg lembaga pendidikan prajabatan: Menghasilkan guru yg berkualitas (kualifikasi, kompetensi, berkarakter kuat dan berjiwa pendidik) Menghasilkan calon guru dalam jumlah yg sesuai dengan kebutuhan untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yg memenuhi standar disetiap satuan pendidikan untuk berbagai jalur, jenis dan jenjang pendidikan Peran dalam pembinaan guru dalam jabatan: melaksanakan sertifikasi guru dalam jabatan, membantu kemendikbud dalam pembinaan guru berkelanjutan, melaksanakan penilaian kompetensi dan kinerja secara terus menerus, serta menghasilkan berbagai inovasi pendidikan dan pembelajaran di sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan. 14

IPERLUKAN REVITALISASI PTPPG Kelembagaan =PTPPG wajib memenuhi SNPG Kurikulum = Kompetensi lulusan, Kualitas proses, Ketepatan Isi, dan Sistem penilaian Sistem Penerimaan = Tes bakat dan kepribadian sbg pendidik, Seleksi secara nasional dgn standar yg sama untuk semua PTPPG SDM Unggul = Pendidik dan tenaga kependidikan di PTPPG memenuhi standar kualifikasi, kompetensi, berkarakter kuat dan berjiwa pendidik Infrastruktur = PTPPG, terutama PPG wajib berasrama Sistem penjaminan mutu yg efektif untuk menjamin terselenggaranya proses pendidikan yang memenuhi SNPG 15

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN PRAJABATAN GURU Perbaikan seleksi calon mahasiswa kependidikan di PTPPG (Program Sarjana Pendidikan), dgn mengadakan tes bakat, tes watak dan kepribadian Pemperketat seleksi masuk PPG, termasuk juga dgn mengadakan tes bakat, serta tes watak dan kepribadian Perbaikan proses pendidikan di PPG, terutama proses pembinaan dan pengasuhan yg terus menerus di lingkungan asrama, shg mutlak diperlukan asrama bagi mahasiswa PPG. Jumlah mahasiswa PPG harus disesuaikan dgn kebutuhan guru di sekolah, shg diperlukan kebijakan kuota penerimaan mahasiswa PPG di seluruh Indonesia 16

PEMBINAAN GURU DALAM JABATAN SECARA BERKELANJUTAN Penilaian kompetensi guru dalam jabatan dgn menggunakan instrumen dan teknik yg lebih komprehensif Hasil penilaian kompetensi guru dapat digunakan untuk memetaan dan bahan diagnostik untuk meredesain program peningkatan kompetensi guru Penilaian kinerja guru dalam jabatan sbg dasar pemberian kesejahteraan, agar peningkatan kesejahteraan guru efektif untuk meningkatkan kinerja secara berkelanjutan Gaji dan tunjangan profesi guru tetap dipertahankan, sedang tunjangan kinerja guru disesuaikan dgn hasil penilaian kinerja shg pemberian kinerja guru bersifat on top Program peningkatan kompetensi dan kinerja guru dilaksanakan secara berkelanjutan melalui berbagai aktivitas profesional yg dikawal oleh PLPPGI dan organisasi profesi guru bekerjasama dgn berbagai organisasi lain (MGPM, dll). 17

PERMASALAHAN GURU DI INDONESIA Kekurangan guru pada daerah-daerah tertentu Tidak tersedia calon guru yg memenuhi standar sesuai jumlah kebutuhan (Alumni PPG-SM3T sekitar 12,000) Moratorium pengangkatan guru dan distribusi tidak proporsional Ketidakcocokan antara latar belakang pendidikan dan tugas yang diampu Disparitas kualitas (Kompetensi), sebagian di bawah standar Tatakelola dan sistem insentif yg tidak adil dan tidak disesuaikan dgn prestasi kerja Kinerja dan prestasi guru rendah, karena insentif tidak efektif meningkatkan kinerja guru 18

Belum semua LPTK memenuhi standar Permasalahan LPTK Disparitas Kualitas akibat kurangnya pengendalian jumlah dan kualitas LPTK Over supply lulusan Pendidikan Akademik (S-1) Perhatian Pemerintah thd PTPPG masih kurang 19

DIPERLUKAN STRATEGI PENATAAN PTPPG Strategi kendali pertumbuhan PTPPG berbasis standar mutu PTPPG yg dietapkan dalam SNPG. Regulasi yg tegas bahwa PTPPG penyelanggara Program PPG adalah PTPPG PLUS yg ditetapkan oleh Pemerintah sesuai ketentuan SNPG Menyiapkan PTPPG sebagai institusi penting dan khas dalam penyiapan guru masa depan: Dilengkapi asrama Dilengkapi Sekolah Laboratorium dan sekolah mitra Sarana dan prasarana yang berkualitas SDM berkualitas unggul, Pendidik PTPPG berkarakter kuat dan berjiwa Pendidik Penerapan prinsip supply-demand secara terkoordinasi (Sinergi Kemdikbud dan Kemritek Dikti) 20

KOORDINASI ANTAR LPTK Dilakukan melalui dua organisasi LPTK: Asosiasi LPTK Negeri Indonesia (ALPTKNI) Perkumpulan Lembaga Penyelenggara Pendidikan Guru Indonesia (PLPPGI) 21

PERKUMPULAN LEMBAGA PENYELENGGARA PENDIDIKAN GURU INDONESIA (PLPPGI) Organisasi lembaga penyelenggara pendidikan guru Indonesia terdiri atas Universitas, Institut, sekolah tinggi, dan fakultas pendidikan dan keguruan di universitas Merupakan perkumpulan tiga ognasasi lembaga penyelenggara pendidikan guru, yaitu ALPTKNI, Forum Dekan FKIP Universitas Negeri, dan ALPTKSI Mengemban fungsi kolaborasi, pembinaan kelembagaan antara sesama anggota organisasi, dan mewakili lembaga anggota organisasi dalam hubungan kerjasama dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan 22

PENYELENGGARAAN PPG REGULER Pembukaan PPG-R dirancang dan didukung bersama oleh Ditjen Kelembagaan Kemristekdikti, Ditjen GTK Kemdikbud, dan PLPPGI (Azas Legalitas) Sedang disiapkan mekanisme penyelenggaraan, kriteria/persyaratan institusi penyelenggara, kurikulum, mekanisme dan instrumen seleksi masuk PPG-R yang meliputi: Tes potensi akademik Tes penguasaan bidang ilmu dan pedagogik Tes bakat dan kepribadian Wawancara untuk deteksi minat dan komitmen 23

USULAN TTG PERSIAPAN PEMBUKAAN PPG REGULER Izin penyelenggaraan PPG Reguler diberikan kepada Institusi (Universitas, Institut, Sekolah Tinggi) dan Institusi penyelenggara hanya boleh menyelenggarakan PPG bidang studi pada program studi yang memenuhi syarat akreditasi. Penyelengaraan PPG di Institusi Penyelenggara dalam bentuk Prodi PPG yang terbagi ke dalam bidang-bidang studi Penerimaan calon peserta PPG disesuaikan dgn kebutuhan guru di sekolah shg penerimaan mahasiswa PPG berkuota, yg dimulai dari kuota nasional kemudian dibagi ke perguruan tinggi penyelenggara PPG di seluruh Indonesia Persiapan pembukaan PPG Reguler dilakukan oleh TIM KHUSUS, namun pembahasan draf persiapan pembukaan PPG Reguler yang dihasilkan, dilakukan setiap tahap dengan para pimpinan lembaga yang tergabung dalam PLPPGI 24

TERIMA KASIH 25