BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, dan cara menarik kesimpulan yang bertujuan memperbaiki. prosedur dan kriteria baku dalam penelitian ilmiah.

dokumen-dokumen yang mirip
untuk menjawab atas pertanyaan diatas yaitu bagaimana perubahan sosial

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan atau memvaliditasi produk-produk yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah (cara)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuantemuannya

BAB III METODE PENELITIAN. yang didasarkan pada data alamiah yang berupa kata-kata dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menggunakan pendekatan. penjelajahan: kesimpulanya studi kasus deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PENELITIAN. pelaksanaan program green school dalam menanamkan pendidikan karakter

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Pamotan Rembang yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian untuk menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 11 METODE PENELITIAN. yang memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti secara sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan apa adanya dari hasil penelitian dan yang ada pada saat

BAB III METODE PENELITIAN. dari sudut atau perspektif partisipasipan. Partisipasipan adalah orang-orang yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. 1. Ekonomi Santri melalui Kepemimpinan Transformasional Kiai, maka

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran , yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai dunia alam ataupun dunia sosial. memprioritaskan pada gambaran kejadian-kejadian yang berlangsung pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek misalnya motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan induktif, sedang pendekatan deduktif dari sebuah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. duka cita dan strategi coping stres pada wanita dewasa awal atas kematian ayah,

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat. Alasan peneliti

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. berhubungan dengan yang terjadi sekarang, dimana tujuan dari penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif menurut Hamidi (2005:14) lebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIN. Hulonthalangi. Penetapan lokasi penelitian karena secara geografis mudah dijangkau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai peran tutor paud dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Workshop Mandiri Craft yang. mengalami perkembangan. gempa pada tahun 2006.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Pendekatan

Transkripsi:

59 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu pembelajaran tentang metode ilmiah yang meliputi penetapan masalah penelitian, premis, hipotesis, tujuan, kegunaan, tinjauan pustaka, metode penelitian, pembahasan hasil penelitian, dan cara menarik kesimpulan yang bertujuan memperbaiki prosedur dan kriteria baku dalam penelitian ilmiah. 1 1. Jenis penelitian Metode kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakanuntuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data berupa induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian ini memberikan rumusan untuk menafsirkan dan memahami dari keterangan yang diperoleh dengan teknik wawancara dan observasi sehingga nantinya akan muncul interpretasi dari informan dan peneliti akan menafsirkan interpretasi sebagai bahan analisis terkait Sosialisasi Nilai-nilai Keagamaan di tengah maraknya perilaku menyimpang di Kampung Donorejo Surabaya. 1 Yanuar Ikbar, Metodologi Penelitian Sosial Kualitatif, ( Bandung: Refika Aditama, 2012),105. 59

60 Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif. Dimana penelitian ini berusaha untuk menjawab atas pertanyaan diatas yaitu bagaimana masyarakat melakukan sosialisasi nilai-nilai keagamaan pada anak-anak ditengah maraknya perilaku menyimpang di Kampung Donorejo Kecamatan Simokerto, Kelurahan Kapasan. Penelitian kualitatif berakar pada latar belakang alamiah sebagai suatu keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi seperangkat kriteria untuk memberikan keabsahan dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak yaitu peneliti dengan subyek yang diteliti. 2 Bentuk penelitian ini akan mampu mengungkapkan berbagi informasi kualitatif dengan deskriptif yang mampu memberikan gambaran realitas sosial sebagaimana adanya dan relatif utuh. Adapun ciri-ciri pokok dari metode deskriptif adalah : a. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitiann dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang aktual. b. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah-masalah yang diselidiki sebagimana adanya, diiringi interpretasi rasional. Dalam penelitian ini peneliti berusahamendeskripsikan Bagaimanacara masyarakat melakukan sosialisasi nilai-nilai 2 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV.Alvabeta, 2010), 1.

61 keagamaan pada anak-anak ditengah maraknya perilaku menyimpang di Kampung Donorejo Kecamatan Simokerto, Kelurahan Kapasan, Surabaya 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berada di Kecamatan Simokerto, Kelurahan Kapasan, Surabaya yang tepatnya berada di Kampung Donorejo. Waktu penelitian di laksanakan mulai 20 Desember 2016 sampai Januari 2017. Adapun alasan peneliti menjadikan lokasi Kampung Donorejo, karena kampung ini termasuk kampung yang kurang memprioritaskan pendidikan keagamaan anak, sehingga masyarakat masih kurang perannya dalam masalah pendidikan keagamaan anak, sehingga peran masyarakat disini belum bisa dikatakan sempurna. 3. Pemilihan Subyek Penelitian Dalam penelitian kualitatif informan biasa disebut dengan subyek peneliti, hal ini berbeda dengan penelitian kuantitatif yang menggunakan terminology responden. Subyek Penelitian adalah sasaran yang akan diteliti yang tentu saja tidak terlepas dari masalah penelitian. Subyek penelitian ini adalah remaja dalam penanaman nilai-nilai keagamaan di Kampung Donorejo, Kecamatan Simokerto, Kelurahan Kapasan, Surabaya. Adapun alasan metodologis dalam penentuan subyek yang di pilih. Merujuk pada permasalahan yang ingin diajukan tentang

62 Sosialisasi nilai-nilai keagamaan di tengah maraknya perilaku menyimpang di Kampung Donorejo, maka pemilihan subyek yaitu para orang tua dan tokoh agama dari masyarakat kampung seperti Tabel 3.1: Daftar Informan Penelitian Nama Usia Pekerjaan Jumlah Anak Agen Sosialisai 3 Ustad Mahmud 55 th Ojek odongodong Lika 43 th Ibu rumah 5 Ibu Ida Wahyuni tangga 45 th Penjual makanan 3 Ibu Supari 59 th Guru SMP 2 Ustad Abdul 51 th Tukang sapu 3 Ayah Manaf Naryo 45 th Sablon plastik 5 Ayah Mahsum 55 th Penghulu 3 Ustad Khoiron 53 th Berdagang dan 2 Ayah membuka Warnet Yani 42 th Penjual burung 1 Ayah Kosim 15 th Pelajar - Remaja Abdullah 17 th Pelajar - Remaja

63 Munsiah 43 th TKI 2 Ibu Risky 16 th Kuli Angkut - Remaja Aji 18 th Penjual es tebu - Remaja Dalam penelitian kualitatif tidak dipersoalkan jumlah informan, tetapi bisa tergantung dari tepat tidaknya pemilihan informasi kunci, dan komplesitas dari keragaman fenomena sosial yang diteliti. Pemilihan informan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah berdasarkan pada subyek yang menguasai permasalahan, memiliki data, dan bersedia memberikan informasi lengkap dan akurat. Informan yang bertindak sebagai sumber data dan informasi harus memenuhi syarat, yang akan menjadi informan narasumber (key informan) dalam penelitian ini adalah Bapak Supari sebagai agen sosialisasi. 4. Tahap-Tahap Penelitian Dalam melakukan penelitian tentang sosialisasi nilai-nilai keagamaan bagi remajadi tengah maraknya perilaku menyimpang di kampung Donorejo gang 4, Kecamatan Simokerto, Kelurahan Kapasan, Surabaya. Keadaan kampung terlihat seperti kebanyakan kampung yang dikenal masyarakat, hanya saja di kampung Donorejo gang 4, banyak remaja-remajanya yang berperilaku menyimpang, penyimpangan yang dilakukan juga tidak sedikit, tapi ada beberapa

64 jenisnya, dalam melakukan tahap-tahap penelian diperlukan langkahlangkah penelitian sebagai berikut: a. Melakukan Diskusi Intensif Langkah ini adalah langkah pertama yang akan dilakukan pra-penelitian. Diskusi secara intensif yang dilakukan di kelas dengan cara mengumpulkan berbagai pendapat dan gagasan mengenai cara-cara yang tepat dalam melakukan penelitian. Langkah ini penting supaya semua yang terlibat dalam penelitian mempunyai pengetahuan dan orientasi yang jelas ketika terjun di lokasi penelitian. b. Melihat Fenomena Melihat peranan masyarakat terhadap sosialisasi nilai-nilai keagamaanbagi remaja di kampung Donorejo, Kecamatan Simokerto Kelurahan Kapasan. Langkah ini mempunyai tujuan untuk membuktikan dan menarik hipotesa mengenai objek penelitian tentang sosialisasi nilai-nilai keagamaan pada anak-anak ditengah maraknya perilaku menyimpang. Langkah selanjutnya adalah menulis proposal penelitian. Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang rencana kegiatan penelitian di Kecamatan Simokerto Kelurahan Kapasan secara lengkap, jelas, singkat, dan mudah dimengerti sebagai pertimbangan bagi pihak yang memberikan persetujuan atas kegiatan penelitian yang diusulkan.

65 c. Melakukan Penelitian Langkah ini merupakan inti dari kegiatan penelitian yang akan dilakukan, yang bertujuan untuk mencari, memperoleh, dan menganalisa data yang telah diperoleh dari tujuan lapangan untuk penelitian. d. Melakukan Penulisan Laporan Penulisan laporan adalah tahap akhir dari proses pelaksanaan penelitian. Setelah semua komponen-komponen terkait dengan data dan hasil analisis data serta mencapai suatu kesimpulan, peneliti mulai menulis laporan dalam konteks laporan penelitian kualitatif. Penulisan laporan disesuaikan dengan metode dalam penulisan penelitian kualitatif dengan tidak mengabaikan kebutuhan peneliti terkait dengan kelengkapan data. 5. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis, yang dilakukan dengan mengadakan suatu pengamatan secara terus-menerus sebagai pengamatan dan pencatatan fenomena yang diteliti. Observasi memungkinkanmelihatdan mengamati sendiri perilaku dan kejadian sebagaimana keadaan sebenarnya. Observasi yang dilakukan peneliti melakukan pengamatan langsung ke objek yaitu remaja, orang tua juga tokoh agama, untuk melihat, mewawancarai, mencatat secara sistematik

66 terhadap unsur-unsur, gejala-gejala dan tingkah laku aktual pada objek yang diteliti untuk mengetahui kondisi sebenarnya. Dalam observasi diketahui bahwa orang tua dari remaja kebanyakan kurang memperhatikan pergaulan anak mereka, dan tokoh agamayang ada dikampung juga sudah mensosialisasikan hal-hal mengenai agama dengan baik, hanya saja yang terlihat disini, kurangnya minat remaja dalam melakukan hal-hal yang sudah disampaikan dan bebasnya remaja kampung dalam bergaul dengan teman-temannya. b. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh informasi melalui kegiatan tanya jawab secara langsung pada responden. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu dan Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, pihak pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan narasumber yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 3 Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan kontruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan untuk merekontruksi beragam hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman masa lampau, dan memproyeksikan hal-hal itu dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang akan 3 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, 72-73.

67 datang. Teknik wawancara mendalam ini tidak dilakukan secara ketat dan terstruktur, tertutup, dan formal, tetapi lebih menekankan pada suasana akrab dengan mengajukan pertanyaan terbuka. Cara pelaksanaanya wawancara yang lentur dan longgar ini mampu menggali dan menangkap kejujuran informasi di dalam memberikan informasi yang sebenarnya. Hal ini semakin bermanfaat bila informnasi yang diinginkan berkaitan dengan pendapat, memperlancar jalannya wawancara digunakan petunjuk umum wawancara berupa daftar pertanyaan yang telah disusun sebelum terjun ke lapangan. Wawancara yang dilakukan yakni dengan secara langsung menemui informan, wawancara dilakukan saat informan sedang tidak sibuk atau saat istirahat dari pekerjaannya. Saat akan mewawancarai informan, peneliti perlu membuat janji terlebih dahulu, agar tidak terjadi miskomunikasi. Wawancara yang dilakukan secara tidak terstruktur, yaitu tidak berpedoman pada pedoman wawancara, tapi memulai pertanyaan pertama yang tertulis dipedoman wawancara, untuk selanjutnya jawaban dari informan akan menciptakan pertanyaan baru yang nantinya akan berhubungan dengan judul dan rumusan masalah.

68 6. Teknik Analisis Data Milles dan Huberman menyatakan bahwa terdapat dua model pokok dalam melaksnakan analisis di dalam penelitian kualitatif, yaitu (1) model analisis jalinan atau mengalir dan (2) model analisis interaktif. Dari dua model dalam melaksanakan analisis di dalam penelitian kualitatif tersebut peneliti menggunakan model kedua, yaitu model analisis interaktif. Dalam model analisis interaktif terdiri dari empat kemampuan analisis yaitu: a. Pengumpulan data, yaitu pengumpulan data di lokasi studi dengan melakukan observasi, wawancara mendalam, dan mencatat dokumen menentukan strategipengumpulan data yang dipandang tepat dan menentukan fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikut. b. Reduksi data (data reduction) yaitu sebagai proses seleksi pemfokusan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang diperoleh di lapangan langsung dan diteruskan pada pengumpulan data. c. Penyajian data (data display) yaitu deskripsi dalam bentuk teks naratif berdasarkan kumpulan informasi tersusun yang memungkinkan untuk melakukan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

69 2008), 178. d. Penarikan kesimpulan, sejak awal pengumpulan data peneliti harus mengamati dan tanggap terhadap hal yang ditemui dilapangan (dengan menyusun pola asahan dan sebab akibat). 4 Dengan empat langkah analisis data tersebut memudahkan peneliti untuk menganalisis data dari informan. Peneliti juga menggunakan kategorisasi untuk mengklasifikasikan data-data dan kunci sehingga bisa lebih mudah untuk menarik kesimpulan hasil penelitian. Kategorisasi data yang tersebut dalam bentuk tabel dimana jawaban informan di kategorikan menurut konsepkonsep penelitian yang terpenting. Data juga dianalisis dengan menggunakan teori yang dipakai dalam penelitian ini yaitu teori Interaksionisme Simbolik Herbert Blumer. 7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Ada beberapa teknik keabsahan data, namun peneliti menggunakan teknik keabsahan data melalui triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data tersebut. 5 Peneliti menggunakan langkah-langkah yang ditempuh dalam tahap triangulasi sebagai berikut: a. Ketekunan pengamatan dilakukan untuk mencari dan menemukan ciri-ciri serta unsur lainya yang sangat relevan dengan persoalan 4 Sutopo, Penelitian Kualitatif, (Surakarta: Universitas Sebelas Mart Press, 2002),87. 5 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

70 penelitian dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dalam hal ini, sebelum mengambil pembahasan penelitian, peneliti telah melakukan pengamatan terlebih dahulu dalam upaya menggali data atau informasi untuk dijadikan obyek penelitian, yang pada akhirnya peneliti menemukan permasalahan yang menarik untuk di teliti, yaitu masalah sosialisasi nilai-nilai keagamaan pada remaja di Kampung Donorejo b. Pengertian triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap obyek penelitian. Sememtara itu S.Nasution menyebut trianggulasi dapat dilakukan dengan mengunakan teknik yang berbeda yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif. 6 Trianggulasi data dilakukan dengan cara membuktikan kembali kebasahan hasil data yang diperoleh dilapangan. Hal ini dilakukan dengan cara menanyakan kembali kepada narasumber yang berbeda tentang data yang sudah didapat, hingga mendapatkan data yang sama. 6 Yanuar Ikbar, Metodologi Penelitian Sosial Kualitatif, 166.