BAB I PENDAHULUAN. maupun esensi informasi informasinya, untuk menghadapi perubahan teknologi. mendapat penekanan dalam pengajaran (Arifin, 2000:2).

dokumen-dokumen yang mirip
benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, siswa perlu

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari fenomena dan hukum

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM. Pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan alam merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

I. PENDAHULUAN. tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman (Rusman, 2011). Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dari peserta didik agar dapat bersaing dengan negara maju dalam dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu

I. PENDAHULUAN. Kimia adalah salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang diajarkan di

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah salah satu rumpun sains yang mempelajari tentang zat, meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

I. PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang

I. PENDAHULUAN. Hakikat pembelajaran adalah memberikan bimbingan dan fasilitas agar siswa

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah salah satu dari cabang IPA. Ilmu kimia dalam mata

I. PENDAHULUAN. dibangun melalui pengembangan keterampilan-keterampilan proses sains seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dengan IPA, dimana dalam pembelajarannya tidak hanya menuntut penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi dari mata pelajaran kimia di SMA adalah untuk

I. PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran sains merupakan bagian dari pendidikan yang pada umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. (Undang-undang No.20 Tahun 2003: 1). Pendidikan erat kaitannya dengan

I. PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 menghendaki pembelajaran yang diterapkan di sekolah adalah

I. PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sains berkaitan dengan cara mencari

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini melibatkan keterampilan dan penalaran. Untuk. untuk kreatif, percaya diri dan berfikir kritis.

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan pendidikan nasional dan tuntutan masyarakat. Kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Maimunah, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang secara khusus

I. PENDAHULUAN. Ilmu Kimia merupakan salah satu ilmu yang memiliki karakteristik yang sama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengaruh Model Discovery learning Dengan Media Teka-Teki Silang Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Koloid

I. PENDAHULUAN. Pengetahuan IPA yang sering disebut sebagai produk dari sains, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting yang dibutuhkan manusia. Dengan pendidikan

I. PENDAHULUAN. dibandingkan secara rutin sebagai mana dilakukan melalui TIMSS (the Trends in

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia yang sangat penting dan tidak

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA I SMAN 5 KENDARI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM. Oleh : Rimba Hamid dan Aceng Haetami ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. hasil belajar para siswanya agar dapat melakukan perbaikan-perbaikan agar hasil

BAB I PENDAHULUAN. membekali setiap sumber daya manusia dengan pengetahuan, kecakapan dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masih

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan hidup, baik yang bersifat manual, mental maupun sosial. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 1 di

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati titik sentral pendidikan. Peranan guru yang sangat penting adalah

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kimia adalah bagian dari ilmu IPA. Ada tiga hal yang berkaitan dengan kimia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran problem solving adalah model pembelajaran yang menyajikan

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan salah satu cabang dari IPA yang mempelajari struktur,

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pengembangan potensi diri diharapkan

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran kimia di sekolah, umumnya masih berorientasi kepada materi yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

Siti Solihah, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang tertentu. Untuk menciptakan keluaran SMK yang memiliki

1. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses membelajarkan siswa menggunakan azas pendidikan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah kumpulan ilmu pengetahuan yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi semakin pesat dari

I. PENDAHULUAN. kinerja dari proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan rangkaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran kimia menekankan pada pembelajaran pengalaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan, fakta, hukum, prinsip, dan teori, juga kimia sebagai proses kerja

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, seiring dengan kemajuan peradaban yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diperlukan untuk hidup layak dan meningkatkan kualitas. Wujud nyata dari kompetensi tersebut adalah kemampuan guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Pendidikan merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan

BAB I PENDAHULUAN. fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor pendukung untuk meningkatkan kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dimiliki setiap orang, karena pendidikan pada hakikatnya merupakan

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (sains) yang berkembang

I. PENDAHULUAN. untuk menuju suatu lembaga yang beretika, selalu menggunakan nalar,

I. PENDAHULUAN. mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan siswa yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. adalah mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Menurut Abidin (2016:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat ditingkatkan, baik di kalangan nasional maupun. agar mutu kehidupan masyarakat dapat meningkat. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut teori pembelajaran konstruktivisme, peranan aktif siswa dalam

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan arus globalisasi yang semakin cepat menuntut bangsa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini mengalami perubahan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan masyarakat dunia telah terjangkiti oleh revolusi di bidang ilmu, teknologi dan seni serta arus globalisasi, sehingga menuntut kesiapan semua pihak untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada, perlu disadari bahwa dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, informasi yang akan sampai makin banyak ragamnya, baik sumber maupun esensi informasi informasinya, untuk menghadapi perubahan teknologi yang cepat maka kemampuan berpikir kritis merupakan aspek yang perlu mendapat penekanan dalam pengajaran (Arifin, 2000:2). Pendidikan tradisional tidak mengenal bahkan sama sekali tidak menggunakan asas aktivitas dalam proses belajar mengajar. Para siswa hanya mendengarkan hal-hal yang dipompakan oleh guru.pembelajaran IPA dewasa ini kurang mempertimbangkan keberagaman karakteristik dan kesulitan siswa dalam belajar. Pembelajaran masih sangat berpusat pada kewenangan pendidik sebagai sumber dalam belajar utama dan tidak memungkinkan keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran maupun dengan aneka sumber belajar (Hamalik, 2005) Pembelajaran kimia dituntut lebih menekankan aktivitas siswa sebagai pusat pembelajaran sehingga diharapkan kesulitan siswa dalam mempelajari kimia 1

2 dapat teratasi. Larutan asam basa merupakan salah satu konsep penting dalam ilmu kimia yang penerapannya luas baik bagi kehidupan maupun bagi perkembangan ilmu kimia (Yunita, 2011:1). Melalui observasi dan diskusi dengan guru kimia kelas XI IPA MAN 2 Ciamis, diketahui banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep asam basa karena sifatnya yang abstrak dan luasnya materi asam basa serta banyak rumus dalam menentukan ph suatu larutan. Kenyataan ini diungkapkan oleh Rivai (2006) bahwa sebagian besar konsep kimia bersifat abstrak dan harus diserap siswa dalam waktu yang relatif terbatas sehingga banyak siswa SMA yang gagal dalam belajar kimia, akibatnya siswa tidak dapat menguasai konsep-konsep materi kimia secara utuh dan siswa tidak dapat membangun konsep kimia tersebut secara fundamental. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMA/MA yang ditetapkan tahun 2006, dalam pembelajarannya siswa lebih banyak diberikan pengalaman belajar, dan guru hendaknya memiliki alternative strategi mengajar dan mengubah cara mengajar mereka pada setiap pembelajaran. Kompetensi Dasar dari konsep larutan asam basa ini adalah Mendeskripsikan teori-teori asambasa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung ph larutan. Fenomena yang terjadi saat ini adalah begitu banyak peserta didik yang pasif, mereka cenderung duduk diam mendengarkan tanpa mampu mengembangkan informasi yang diperoleh atau diskusi. Situasi tersebut harus ditanggapi serius oleh pendidik untuk mencari alternatif pembelajaran mengenai strategi pembelajaran yang sesuai dan bagaimana memotivasi peserta didik untuk kreatif dan percaya diri serta mendorong berpikir kritis.

3 Pada dasarnya siswa mempunyai keterampilan berpikir kritis dalam belajar misalnya keterampilan bertanya, hipotesis, klasifikasi, observasi (pengamatan) dan interpretasi. Tetapi keterampilan-keterampilan ini terkadang tidak berkembang dengan baik maka diperlukan adanya strategi yang mampu mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran kimia, oleh karena itu guru perlu memberikan orientasi tentang permasalahan khususnya materi larutan asam basa kepada siswa agar siswa dapat menentukan persamaan asam basa dan tetapan asam basa yang merupakan dasar perhitungan ph larutan asam basa, tentunya diperlukan suatu strategi dan pemakaian model yang tepat agar dapat menumbuhkan kepercayaan diri siswa, sikap positif, sikap kritis, dan tentunya lebih mengaktifkan siswa. Salah satu caralain yang dapat dipilih untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran adalah menerapkan pembelajaran kolaboratif. Riset Richard Light dari studi-studi yang dilakukan di Harvard membuktikan bahwa para siswa juga mahasiswa, akan belajar dengan baik jika mereka secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dalam dalam suatu kelompok-kelompok kecil. Terbukti hasil temuan sejumlah riset, seperti yang dilaporkan oleh Davis (1993), tanpa memandang apa bahan ajarnya, para siswa yang bekerja dalam kelompok-kelompok kecil cenderung belajar lebih banyak tentang materi ajar dan mengingatnya lebih lama dibandingkan jika materi ajar tersebut dihadirkan dalam bentuk lain, misalnya berupa bentuk ceramah oleh guru atau dosen.

4 Pembelajaran kolaboratif adalah suatu aktifitas pembelajaran dimana siswa terlibat dalam kerja tim untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Pendekatan ini dapat digambarkan sebagai suatu model pembelajaran dengan menumbuhkan para siswa untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang sama. Pembelajaran kolaboratif bertujuan agar dalam pembelajaran siswa menjadi lebih aktif dan saling berinteraksi.interaksi antar sesama siswa dapat mendorong potensi kemampuan siswa dalam membangun diri sendiri, karena dengan berinteraksi siswa dituntut untuk mengeluarkan kemampuannya dalam mengemukakan pendapatnya sehingga potensi atau kemampuan siswa dapat berkembang. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul, PENERAPAN PEMBELAJARAN KOLABORATIF BERORIENTASI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP LARUTAN ASAM BASA ARRHENIUS.(Penelitian kelas terhadap siswa kelas XI IPA 1 MAN 2 Ciamis ). B. Rumusan Masalah Berdasarkan pokok permasalahan tersebut diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana aktivitas siswa dan guru dengan menggunakan pembelajaran kolaboratif berorientasi keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep larutan asam basa Arrhenius?

5 2. Bagaimana kemampuan siswa menyelesaikan LKS pada setiap tahapan pembelajaran kolaboratif berorientasi keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep larutan asam basa Arrhenius? 3. Bagaimana keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep larutan asam basa Arrhenius dengan menggunakan pembelajaran kolaboratif? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk merekontruksi pembelajaran yang berbasis diskusi dengan menggunakan pembelajaran kolaboratif serta menjajaki penggunaannya di MAN 2 Ciamis untuk melihat pengaruhnya terhadap penguasaan materi dan keterampilan berpikir kritis siswa, adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan aktivitas siswa dan guru dengan menggunakan pembelajaran kolaboratif berorientasi keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep larutan asam basa Arrhenius 2. Menganalisis kemampuan siswa menyelesaikan LKS pada setiap tahapan pembelajaran kolaboratif berorientasi keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep larutan asam basa Arrhenius 3. Mendeskripsikan keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep larutan asam basa Arrhenius dengan menggunakan pembelajaran kolaboraif

6 D. Manfaat Penelitian Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi semua pihak terutama yang berhubungan dengan dunia pendidikan, untuk: 1. Guru kimia, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan dalam mengajarkan dan menyampaikan konsep larutan asam basa dengan pembelajaran kolaboratif. 2. Sekolah, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaharui sarana dan prasarana belajar dalam dalam menunjang peningkatan kualitas belajar siswa. 3. Siswa penelitian dapat digunakan untuk mengorientasikan keterampilan berpikir kritis siswa dalam memehami materi pelajaran kimia yang diberikan dan memotivasi siswa dalam rangka perbaikan cara belajarnya. 4. Peneliti, hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi untuk mengetahui metode pembelajaran yang dapat mengorientasikan keterampilan berpikir kritis siswa. E. Definisi Operasional 1. Penerapan: proses, cara, perbuatan menerapkan atau pemanfaatan; perihal memperaktikan. 2. Pembelajaran Kolaboratif : situasi dimana terdapat dua atau lebih orang belajar secara bersama-sama, dengan memanfaatkan sumber daya dan keterampilan satu sama lain (meminta informasi satu sama lain,

7 mengevaluasi ide-ide satu samalain, memantau pekerjaan satu sama lain, dll). 3. Keterampilan Berpikir Kritis : Liliasari (2005) Mengemukakan bahwa berpikir kritis untuk menganalisis argument dan memunculkan wawasan terhadap tiap-tiap makna dan interpretasi, untuk mengembangkan pola penalaran yang kohesif dan logis, memahami asumsi dan bias yang mendasari tiap-tiap posisi. 4. Larutan : Campuran dua atau lebih zat yang membentuk satu macam fasa (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang membentuk larutan tidak berubah. 5. Asam: Asam adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan ph lebih kecil dari 7. 6. Basa: Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam air. Basa memiliki ph lebih besar dari 7.