PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PT. GEMA KARYA ABADI NAMA : AGUST ANNAS SARJIANTORO NPM : 20213386 PEMBIMBING : EARLY ARMEIN THAHAR SE., MM
Latar Belakang Aktiva atau asset adalah harta atau sumber daya yang dimiliki perusahaan yang berfungsi dalam operasi perusahaan dan diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi di masa yang akan datang. Macam macam aktiva seperti kas, persediaan, aktiva lancar, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, investasi jangka panjang dan lain lain.secara umum klasifikasi aktiva tetap terdiri atas, aktiva tetap berwujud (fixed asset) dan aktiva tetap tidak berwujud (intangible asset). Aktiva tetap berwujud bersifat permanen, karena aktiva ini dapat digunakan oleh perusahaan dalam jangka waktu yang relatif lama. Perusahaan perusahaan pasti memiliki aktiva tetap berwujud seperti, tanah, bangunan, mesin mesin, kendaraan dan lain lain. Tanah memiliki umur aktiva tetap yang tidak terbatas. Kewajaran penilaian aset tetap suatu perusahaan dapat disesuaikan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 (2011). Dalam PSAK No. 16 (2011) paragraf 6 dinyatakan bahwa aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Aset tetap biasanya memiliki masa pemakaian lebih dari satu tahun, sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan dalam jangka waktu yang relatif lama. Namun, manfaat yang diberikan aset tetap umumnya semakin lama semakin menurun, dan menyebabkan terjadi penyusutan (Depreciation).
Rumusan & Tujuan Masalah RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pencatatan atas perolehan transaksi aktiva tetap berwujud pada PT. Gema Karya Abadi? 2. Bagaimana penerapan metode depresiasi aktiva tetap berwujud pada PT. Gema Karya Abadi untuk tujuan akuntansi? TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui pencatatan atas perolehan transaksi aktiva tetap berwujud pada PT. Gema Karya Abadi 2. Untuk mengetahui penerapan metode depresiasi aktiva tetap berwujud pada PT. Gema Karya Abadi untuk tujuan akuntansi
Batasan Masalah Dalam penelitian ilmiah ini penulis membatasi pembahasannya hanya pada masalah perlakuan akuntansi aktiva tetap berwujud dan tidak membahas tentang pengaruh terhadap laba-rugi. Aktiva tetap yang diteliti berupa bangunan, mesin dan peralatan kantor / pabrik berupa komputer, printer, AC, dan kendaraan pada PT. Gema Karya Abadi yang diperoleh pada tahun 2011 sampai 2012.
Metodologi Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian yang penulis gunakan adalah PT. Gema Karya Abadi yang memiliki kantor pusat yang berlokasi di Jalan Gajah Mada No. 16 M, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat dan memiliki pabrik di Jalan Imam Bonjol Km. 44, Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Dalam usahanya, PT. Gema Karya Abadi memproduksi berbagai macam Stainless Steel. 2. Jenis dan Sumber Data Dalam pengumpulan data ini, penulis menggunakan data sekunder dari PT. Gema Karya Abadi. Data tersebut berupa laporan keuangan tahun 2011 sampai 2012. 3. Metode Pengumpulan Data Studi Lapangan dan Studi Pustaka. 4. Alat Analisis Analisis Deskriptif Analisis Kuantitatif ( Metode Garis Lurus dan Metode Saldo Menurun)
Pembahasan Data Aktiva Tetap Peralatan dan kendaraan PT. Gema Karya Abadi Tahun 2011 NO NAMA BARANG TAHUN JUMLAH (UNIT) MASA GUNA (TAHUN) HARGA PEROLEHAN (Rp) 1 Printer Perencana 2011 1 12 6.955.000 2 Printer Desk Jet 2011 1 12 5.495.000 3 Computer 2011 1 12 5.580.000 4 AC Panasonic PMC 2011 1 12 8.950.000 5 Rolling Plate 2011 1 12 78.146.250 NO NAMA BARANG TAHUN JUMLAH (UNIT) MASA GUNA (TAHUN) HARGA PEROLEHAN (Rp) 1 Mobil VW B- 2012 1 12 286.059.091 2 Mobil Panther 2012 1 12 165.183.656
Pembahasan Pencatatan atas Perolehan Aktiva Tetap Berwujud PT. Gema Karya Abadi Pembelian Tunai Aktiva tetap yang diperoleh dengan pembelian tunai dicatat sebesar biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva tetap tersebut Pada tahun 2011 PT. GKA membeli Printer Perencana 1 unit dengan harga perolehan sebesar Rp6.955.000, maka perusahaan mencatat jurnal sebagai berikut: Printer Perencana Kas Rp6.955.000 Rp6.955.000 Pada tahun 2011 PT. GKA membeli Komputer 1 unit dengan harga perolehan sebesar Rp5.580.000, maka perusahaan mencatat jurnal sebagai berikut: Computer (toko) Kas Rp5.580.000 Rp5.580.000
Pembahasan Daftar Penyusutan Aktiva Tetap Peralatan dan Kendaraan Dengan Menggunakan Metode Garis Lurus MASA AKUMULASI NAMA HARGA TAHUN GUNA NILAI RESIDU (Rp) PENYUSUTAN BARANG PEROLEHAN (Rp) (TAHUN) (Rp) Bangunan - 20 Rp2.177.120.645 Rp70.960.985 Rp105.307.983 Printer Perencana 2011 12 Rp6.955.000 Rp4.201.979,17 Rp229.418,40 Printer Desk 2011 Jet 12 Rp5.495.000 Rp3.319.895,83 Rp181.258,68 Komputer 2011 12 Rp5.580.000 Rp3.371.250 Rp184.062,50 AC Panasonic 2011 12 Rp8.950.000 Rp7.178.645,83 Rp147.612,90 PMC Mesin Rolling Plate 2011 12 Rp78.146.250 Rp64.307.851,56 Rp153.199,87 Mobil VW 2012 B 12 Rp286.059.091 Rp262.220.833,42 Rp1.986.521,47 Mobil Panther 2012 12 Rp165.183.636 Rp158.300.984,50 Rp573.554,29
Pembahasan Analisis Pencatatan atas Perolehan Aktiva Tetap Berwujud pada PT. Gema Karya Abadi 1. Printer Perencana Dari pencatatan printer perencana yang dicatat oleh PT. GKA dibeli secara tunai dengan harga perolehan sebesar Rp6.955.000 menurut PSAK No. 16 sudah tepat karena, diperoleh dalam bentuk siap pakai dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan. Sedangkan, pencatatannya tidak langsung dikurangi dengan harga perolehan aktiva tetap, tetapi dikumpulkan dalam rekening akumulasi depresiasi dan dicatat sebesar biaya yang dikeluarkan. 2. Komputer Dari pencatatan komputer yang dicatat oleh PT. GKA dibeli secara tunai dengan harga perolehan Rp5.580.000 menurut PSAK No. 16 sudah tepat, karena dibeli secara tunai, diperoleh dalam bentuk siap pakai dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan. Sedangkan, pencatatannya tidak langsung dikurangi dengan harga perolehan aktiva tetap, tetapi dikumpulkan dalam rekening akumulasi depresiasi dan dicatat sebesar biaya yang dikeluarkan.
Pembahasan Analisis Depresiasi Aktiva Tetap Berwujud pada PT. Gema Karya Abadi Perhitungan Depresiasi Printer Perencana Metode Saldo Menurun Printer Perencana yang dimiliki PT. GKA ini diperoleh tahun 2011 memiliki harga perolehan sebesar Rp6.955.000, dan estimasi umur ekonomis 12 tahun. PT. GKA mencatat dengan menggunakan metode garis lurus, menurut PSAK No. 17 kurang tepat. Karena dalam pemakaian printer perencana itu sendiri oleh PT. GKA selalu berubah pemakaiannya di jam kerja. Jadi, perhitungan metode depresiasi aktiva tetap printer perencana ini menggunakan metode saldo menurun, agar pembebanan depresiasi secara wajar, berikut perhitungannya: Akhir Tahun Harga Perolehan (Rp) Tarif Penyusutan Penyusutan Harga Beban Akumulasi Perolehan (Rp) Penyusutan (Rp) Penyusutan (Rp) Nilai Buku (Rp) - 6.955.000 17% - - - 6.955.000 2011 17% 6.955.000 1.182.350 1.182.350 5.772.650 2012 17% 5.772.650 981.350,50 2.163.700,50 4.791.299,50 2013 17% 4.791.299,50 814.520,92 2.978.221,42 3.976.778,59 2014 17% 3.976.778,59 676.052,36 3.654.273,77 3.300.726,23 2015 17% 3.300.726,23 561.123,46 4.215.397,23 2.739.602,77 2016 17% 2.739.602,77 465.732,47 4.681.129,70 2.274.137,83 2017 17% 2.274.137,83 386.603,43 5.067.733,13 1.887.534,40 2018 17% 1.887.534,40 326.880,85 5.394.613,98 1.566.653,55 2019 17% 1.566.653,55 266.331,10 5.660.945,08 1.300.322,45 2020 17% 1.300.322,45 221.054,82 5.881.999,90 1.079.267,63 2021 17% 1.079.267,63 183.475,50 6.065.475,40 895.792,13 2022 17% 895.792,13 152.284,66 6.217.760,06 743.507,47
Pembahasan Analisis Depresiasi Aktiva Tetap Berwujud pada PT. Gema Karya Abadi Perhitungan Depresiasi Komputer Metode Garis Lurus Komputer yang dimiliki PT. GKA dengan harga perolehan sebesar Rp5.580.000 dengan estimasi umur ekonomis 12 tahun dan nilai residu sebesar Rp3.371.250. Menurut pasal 11 Undang undang Pajak Penghasilan kurang tepat, karena Aktiva Berwujud sebuah komputer umur ekonomisnya adalah 4 tahun. Jadi, metode yang digunakan oleh PT. GKA sudah tepat. Karena pada perhitungan depresiasi aktiva tetap komputer ini metode yang dipakai adalah garis lurus. Metode ini mempunyai pembebanan depresiasi yang sama setiap tahunnya, hal ini sudah sejalan dengan aktiva tetap komputer yang pemakainya cenderung konstan dan tidak mempunyai perubahan. Berikut perhitungan baru dengan umur ekonomis menjadi 4 tahun: Beban Penyusutan = Harga Perolehan - Nilai Residu Umur Ekonomi = Rp5.580.000 - Rp3.371.250 4 = Rp2.208.750 = Rp552.187,5 4 Jurnal yang dibuat oleh PT. GKA setiap tahun sebagai berikut: Beban penyusutan peralatan Akumulasi penyusutan peralatan Rp552.187,5 Rp552.187,5
Kesimpulan 1. Pencatatan atas perolehan aktiva tetap pada PT. GKA penerapan metode pencatatannya menurut PSAK No. 16 sudah tepat karena, dilakukan dengan pembelian tunai dan diperoleh dalam bentuk siap pakai dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan. 2. Sedangkan penerapan metode depresiasi aktiva tetap berwujud pada PT. GKA menurut PSAK No. 17 belum sesuai untuk menggunakan metode garis lurus terhadap semua aktiva tetap yang dimilikinya sehingga pembebanannya sama dari tahun ke tahun. Seharusnya, PT. GKA menggunakan metode saldo menurun untuk kendaraan, mesin rolling plate dan printer perencana karena, aktiva ini selalu berubah pemakaiannya di jam kerja dan untuk printer desk jet, komputer, AC memiliki umur ekonomis lebih dari 10 tahun. Sedangkan Penentuan kelompok dan tarif penyusutan Harta Berwujud didasarkan pada pasal 11 Undang undang Pajak Penghasilan, aktiva berwujud kelompok ini nilai ekonomis nya kurang dari 10 tahun.
Saran 1. Dari pembahasan dan evaluasi yang dilakukan penulis pada bab sebelumnya, penulis berharap kepada PT. GKA untuk lebih memperhatikan kembali pencatatan atas perolehan aktiva tetap berwujudnya walaupun sudah sesuai dengan PSAK No. 16 namun penulis kembali serahkan kepada PT.GKA dalam menentukan pencatatan atas aktiva tersebut. 2. Dari pembahasan dan evaluasi yang dilakukan penulis pada bab sebelumnya, penulis berharap kepada PT. GKA untuk lebih memperhatikan kembali perhitungan depresiasi aktiva tetap berwujudnya dan menghitung ulang umur ekonomisnya agar sesuai dengan PSAK No. 17 namun penulis kembali serahkan kepada PT.GKA dalam menentukan kebijakan penerapan metode yang tepat