Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 120 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

dokumen-dokumen yang mirip
93 Meningitis Tuberkulosa

10 Usaha Kesehatan Sekolah Dan Remaja

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

1 Tumbuh Kembang Anak

195 Batu Saluran Kemih

16 Gangguan Perilaku Pada Anak: Encopresis

15 Gangguan Perilaku Pada Anak: Temper Tantrum

202 Sindroma Guillain Barre

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

25 Perdarahan Intrakranial

68 Gagal Ginjal Kronik (GGK)

163 Acquired Prothrombin Complex Deficiency (APCD)

MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI BATUK DARAH. Oleh

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 120 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

200 Neurofibromatosis

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

TERAPI INHALASI MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI. : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru. I. Waktu. Mengembangkan kompetensi.

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 120 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi : 4 minggu (facilitation ang assessment)

Modul 4 SIRKUMSISI PADA PHIMOSIS (No. ICOPIM: 5-640)

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

Keterlambatan Perkembangan Umum (Global Developmental Delayed)

Tujuan 1. Melakukan diagnosis dan diagnosis banding chikungunya beserta komplikasinya

116 Penyakit Antrax. Pencapaian kompetensi

104 Transverse Mielitis

Modul 34 EKSISI LUAS TUMOR DINDING ABDOMEN PADA TUMOR DESMOID & DINDING ABDOMEN YANG LAIN (No. ICOPIM: 5-542)

Modul 26 DETORSI TESTIS DAN ORCHIDOPEXI (No. ICOPIM: 5-634)

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 2 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

MODUL GLOMERULONEFRITIS AKUT

Modul 23 ORCHIDOPEXI/ORCHIDOTOMI PADA UNDESCENSUS TESTIS (UDT) (No. ICOPIM: 5-624, 5-620)

102 Meningitis Bakterialis

Demam Tanpa Penyebab Yang Jelas (Fever Of Unknown Origin)

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi : 4 minggu (facilitation and assessment)

Modul 20 RESEKSI/ EKSISI ANEURISMA PERIFER (No. ICOPIM: 5-382)

Penemuan PasienTB. EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU

205 Sturge Weber Syndrome (SWS)

Modul 26 PENUTUPAN STOMA (TUTUP KOLOSTOMI / ILEOSTOMI) ( No. ICOPIM 5-465)

95 Tuberkulosis Pada Neonatus

( No. ICOPIM : )

18 Keterlambatan Bahasa Dan Bicara

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

Meningitis: Diagnosis dan Penatalaksanaannya

Tujuan 1. Melakukan diagnosis dan diagnosis banding varisela beserta komplikasinya

BAB I PENDAHULUAN. Spondylitis tuberculosis atau yang juga dikenal sebagai Pott s disease

166 Trombopati/Kelainan Fungsi Trombosit

27 Benda Asing pada Saluran Napas

BAB I PENDAHULUAN. Meningitis adalah kumpulan gejala demam, sakit kepala dan meningismus akibat

BAB 2 BAHAN, SUBJEK, DAN METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai sediaan obat uji, subjek uji dan disain penelitian.

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan adalah penyakit Tuberkulosis Ekstra Paru di. bagian Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Pulmologi

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 120 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis sebagian besar bakteri ini menyerang

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

BAB 3 PENURUNAN KESADARAN

199 Subacute Sclerossing Panencephalitis (SSPE)

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 120 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MATERNITAS: EKLAMPSIA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Modul 11 BEDAH TKV FIKSASI INTERNAL IGA ( KLIPING KOSTA ) (ICOPIM 5-790, 792)

Modul 13 OPERASI REPAIR HERNIA DIAFRAGMATIKA TRAUMATIKA (No. ICOPIM: 5-537)

85 Herpes Simplex Virus

Modul 3. (No. ICOPIM: 5-530)

BAB 2 NYERI KEPALA. B. Pertanyaan dan persiapan dokter muda

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

Tujuan 1. Melakukan diagnosis dan diagnosis banding morbili beserta komplikasinya

BAHAN AJAR V ARTERITIS TEMPORALIS. kedokteran. : menerapkan ilmu kedokteran klinik pada sistem neuropsikiatri

Modul 18 Bedah TKV EKSISI HEMANGIOMA (ICOPIM 5-884)

13 Gangguan Perilaku. Pencapaian kompetensi:

BUKU AJAR SISTEM NEUROPSIKIATRI

KEHAMILAN. Tulislah keadaan ibu saat ibu hamil anak ini, ceklis jawaban yang anda anggap tepat.

Modul 16 EKSISI TELEANGIEKTASIS (ICOPIM 5-387)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Trauma Lahir. dr. R.A.Neilan Amroisa, M.Kes., Sp.S Tim Modul Tumbuh Kembang FK Unimal 2009

Bab 10 NYERI. A. Tujuan pembelajaran

riwayat personal-sosial

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

207 Palsi Serebral. Pencapaian kompetensi:

BUKU PANDUAN PESERTA CSL 2 ANAMNESIS KARDIOVASKULAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) masih menjadi penyebab kesakitan dan kematian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung. Mycobacterium

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34

Modul 36. ( No. ICOPIM 5-545)

Wabah Polio. Bersama ini kami akan membagi informasi mengenai POLIO yang sangat berbahaya, yang kami harap dapat bermanfaat untuk kita semua.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan secara retrospektif berdasarkan rekam medik dari bulan Januari

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus.

.130 Alergi Makanan dan Alergi Susu Sapi. Pencapaian kompetensi

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Transkripsi:

94 Tuberkuloma Waktu Pencapaian kompetensi: Sesi di dalam kelas : 2 X 50 menit (classroom session) Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 120 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment) Tujuan umum Setelah mengikuti modul ini peserta didik dipersiapkan untuk mempunyai keterampilan di dalam mengelola penyakit tuberkuloma melalui pembelajaran pengalaman klinis, dengan didahului serangkaian kegiatan berupa pre-asessment, diskusi, role play, dan berbagai penelusuran sumber pengetahuan. Tujuan khusus Setelah mengikuti modul ini peserta didik akan memiliki kemampuan untuk: 1. Mendiagnosis tuberkuloma, diagnosis banding dan komplikasinya 2. Menatalaksana pasien dengan tuberkuloma beserta komplikasinya 3. Memberikan penyuluhan upaya pencegahan dan pemberian vaksinasi Strategi pembelajaran Tujuan 1. Mendiagnosis tuberkuloma beserta komplikasinya Untuk mencapai tujuan ini maka dipilih metode pembelajaran berikut ini: Interactive lecture Small group discussion (journal reading, studi kasus, kasus sulit, kasus kematian). Peer assisted learning (PAL). Bedside teaching. Computer-assisted Learning. Praktek mandiri dengan pasien rawat jalan dan rawat inap. Must to know key points: Kondisi yang terkait dengan tuberkuloma Mengetahui etiologi, epidemiologi,patogenesis,gejala klinis, komplikasi Diagnosis banding : gejala klinis dan pemeriksaa penunjang (decision making) Bakteriologi: identifikasi dan interpretasi Komplikasi: diagnosis klinis, pemeriksaan penunjang serta melakukan rujukan. Tujuan 2. Menatalaksana pasien dengan tuberkuloma beserta komplikasinya 1401

Untuk mencapai tujuan ini maka dipilih metode pembelajaran berikut ini: Interactive lecture Small group discussion (journal reading, studi kasus, kasus sulit, kasus kematian). Peer assisted learning (PAL). Bedside teaching. Computer-assisted Learning. Praktek mandiri dengan pasien rawat jalan dan rawat inap.. Must to know key points: Prosedur perawatan Terapi medikamentosa Tata laksana komplikasi Tata laksana gejala sisa Tujuan 3. Memberikan penyuluhan upaya pencegahan dan pemberian vaksinasi Untuk mencapai tujuan ini maka dipilih metode pembelajaran berikut ini: Interactive lecture Video and computer-assisted Learning. Studi kasus Role play Bedside teaching Praktek mandiri dengan pasien rawat jalan dan rawat inap. Must to know key points: Communication skill Mencari dan memutus sumber penularan Vaksin terhadap tuberkulosa Persiapan Sesi Materi presentasi dalam program power point: Tuberkuloma Slide 1 : Judul Topik (Tuberkuloma) 2 : Definisi 3 : Insidens 4 : Faktor Risiko 5 : Prognosis 6 : Masalah 7 : Pengobatan 8 : Komplikasi Kasus : 1. Tuberkuloma Sarana dan Alat Bantu Latih : 1402

o Penuntun belajar (learning guide) terlampir o Tempat belajar (training setting): ruang rawat inap, ruang rawat jalan, ruang tindakan dan ruang penunjang diagnostik. Kepustakaan 1. Swaiman KF, Ashwal S. Pediatric Neurology Principles & Practice. Edisi keempat. St. Louis : Mosby, 2005. 2. Menkes JH, Sarnat HB, Maria BL. Textbook of Child Neurology. Edisi ketujuh. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins 2006. 3. Soetomenggolo SS, Ismael S. Buku Ajar Neurologi Anak. Jakarta : BP IDAI, 1999. 4. Rom WN, Garay SM, editor. Tuberculosis. Edisi kedua. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins 2004. 5. Madkour MM, editor. Tuberculosis. Berlin : Springer 2004 Kompetensi Mengenal dan melakukan penatalaksaan tuberkuloma Gambaran umum Tuberkuloma adalah proses inflamasi lambat berupa massa yang sering disertai edema perifokal. Sebagian besar lesi terletak intraparenkim dengan lokasi bisa di mana saja di otak, tetapi lebih sering di hemisfer serebri. Tuberkuloma juga dapat ditemukan di medula spinalis. Tuberkuloma terjadi ketika tuberkel di daerah intrakranial membesar tanpa disertai pecahnya tuberkel ke ruang subaraknoid. Tuberkuloma dapat ditemukan tanpa disertai meningitis tuberkulosa atau dapat terjadi bersamaan. Dari studi otopsi dengan sampel yang cukup besar pada awal abad 20, kejadian tuberkuloma ditemukan seperempat kasus meningitis tuberkulosa. Gejala klinis merupakan gejala klinis lesi desak ruang dan juga tergantung dari letak lesi. Gejala dapat berupa kejang, sednagkan demam, klinis toksik sangat jarang ditemukan. Protein pada cairan serebrospinal (CSS) mungkin meningkat, tetapi abnormalitas CSS lain tidak ditemukan. Kecurigaan ke arah tuberkuloma diperoleh dari pemeriksaan radiologi, akan tetapi diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan patologi anatomi. Pada pemeriksaan PA akan ditemukan granuloma kaseosa. Pemeriksaan BTA hanya 60% positif pada demikian juga dengan hasil kultur. Tata laksana dengan medikamentosa, jika terjadi hidrosefalus karena sumbatan sistem ventrikel, maka diperlukan tindakan shunting. Contoh kasus STUDI KASUS: TUBERKULOMA Arahan Baca dan lakukan analisa terhadap studi kasus secara perorangan. Bila yang lain dalam kelompok sudah selesai membaca, jawab pertanyaan dari studi kasus. Gunakan langkah dalam pengambilan keputusan klinik pada saat memberikan jawaban. Kelompok yang lain dalam ruangan bekerja dengan kasus yang sama atau serupa. Setelah semua kelompok selesai, dilakukan diskusi tentang 1403

studi kasus dan jawaban yang dikerjakan oleh masing-masing kelompok. Studi kasus Seorang anak laki-laki, usia 3 tahun datang keluhan utama kejang dan muntah-muntah. Pasien juga sering mengeluh sakit kepala. Sejak 2 bulan terakhir pasien sering mengalami demam yang tidak tinggi, sering batuk-pilek dan anak bertambah kurus. Penilaian 1. Apa yang anda harus segera lakukan untuk menilai keadaan anak tersebut dan mengapa? Jawaban: Pecahkan masalah secara sistimatis Diagnosis Temuan yang didapatkan sebagai hasil dari penilaian pada situasi yang ada adalah: Identifikasi faktor risiko Nilai keadaan keadaan klinis pasien Lakukan pemeriksaan laboratorium segera: DPL, LED, uji tuberkulin, dan CT Scan 2. Berdasarkan pada temuan yang ada, apakah diagnosis anak tersebut? Jawaban: Tuberkuloma Pelayanan (perencanaan dan intervensi) 3. Berdasarkan ada masalah/kebutuhan (diagnosis), apakah rencana penatalaksanaan pada pasien ini? Jawaban: Apabila ada gejala dehidrasi, lakukan pemeriksaan elektrolit. Apabila masukan kurang, periksa gula darah Apabila sesak, lakukan pemeriksaan rontgen dada. Apabila ada tanda tanda hidrosefalus, lakukan CT-Scan kepala 4. Berdasarkan diagnosis, lakukan tata laksana yang sesuai. Jawaban: Tata laksana etiologi: Kombinasi obat anti tuberkulosa 4 macam: INH, Rifampisin, Pirazinamid dan Etambutol serta penambahan kortikosteroid Apabila ada kejang, berikan obat anti konvulsan Apabila ada hidrosefalus, konsultasikan ke dokter bedah saraf Penilaian ulang 5. Sebelum dilakukan tindakan apakah rencana anda selanjutnya untuk ibu/orang tua dan mengapa? Jawaban: Penyuluhan kepada orang tua tentang perjalanan penyakit tuberkuloma serta kemungkinan terjadnya komplikasi dan anjuran untuk mencari sumber penularan Tujuan pembelajaran Proses, materi dan metoda pembelajaran yang telah disiapkan bertujuan untuk alih pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang terkait dengan pencapaian kompetensi dan keterampilan yang 1404

diperlukan dalam mengenali dan menatalaksana tuberkuloma yang telah disebutkan di atas yaitu : 1.Mengetahui patogenesis tuberkuloma 2.Menegakkan diagnosis tuberkuloma, komplikasi dan gejala sisa 3.Memberikan tata laksana tuberkuloma dan komplikasinya 4.Memberikan penyuluhan upaya antisipasi dampak gejala sisa Evaluasi Pada awal pertemuan dilaksanakan penilaian awal kompetensi kognitif dengan kuesioner 2 pilihan yang bertujuan untuk menilai sejauh mana peserta didik telah mengenali materi atau topik yang akan diajarkan. Materi esensial diberikan melalui kuliah interaktif dan small group discussion dimana pengajar akan melakukan evaluasi kognitif dari setiap peserta selama proses pembelajaran berlangsung. Membahas instrumen pembelajaran keterampilan (kompetensi psikomotor) dan mengenalkan penuntun belajar. Dilakukan demonstrasi tentang berbagai prosedur dan perasat untuk menatalaksana tuberkuloma. Peserta akan mempelajari prosedur klinik bersama kelompoknya (Peer-assisted Learning) sekaligus saling menilai tahapan akuisisi dan kompetensi prosedur tersebut pada model anatomi. Peserta didik belajar mandiri, bersama kelompok dan bimbingan pengajar/instruktur, baik dalam aspek kognitif, psikomotor maupun afektif. Setelah tahap akuisisi keterampilan maka peserta didik diwajibkan untuk mengaplikasikan langkah-langkah yang tertera dalam penuntun belajar dalam bentuk role play diikuti dengan penilaian mandiri atau oleh sesama peserta didik (menggunakan penuntun belajar) Setelah mencapai tingkatan kompeten pada model maka peserta didik akan diminta untuk melaksanakan penatalaksanaan tuberkuloma melalui 3 tahapan: 1. Observasi prosedur yang dilakukan oleh instruktur 2. Menjadi asisten instruktur 3. Melaksanakan mandiri di bawah pengawasan langsung dari instruktur Peserta didik dinyatakan kompeten untuk melaksanakan prosedur tata laksana tuberkuloma apabila instruktur telah melakukan penilaian kinerja dengan menggunakan Daftar Tilik Penilaian Kinerja dan dinilai memuaskan Penilaian kompetensi pada akhir proses pembelajaran : o Ujian OSCE (K,P,A) dilakukan pada tahapan akhir pembelajaran oleh kolegium o Ujian akhir stase, setiap divisi/ unit kerja di sentra pendidikan Peserta didik dinyatakan mahir (proficient) setelah melalui tahapan proses pembelajaran. Instrumen penilaian Kuesioner awal Instruksi: Pilih B bila pernyataan benar dan S bila pernyataan salah 1. Lokasi tersering tuberkuloma adalah di hemisfer serebri. B/S. Jawaban B. Tujuan 1 2. Tuberkuloma selalu disertai meningitis tuberkulosa. B/S. Jawaban S. Tujuan 1 Kuesioner tengah MCQ 3. Tuberkuloma dapat ditemukan di : 1405

a. Hemisfer serebri b. Fossa posterior c. Medula spinalis d. Semua benar 4. Gejala klinis tuberkuloma a. Muntah, nyeri kepala, kejang b. Kaku kuduk, hiperrefleks, refleks patologis positif c. UUB membonjol, sutura melebar d. A dan C 5. Tata laksana tuberkuloma a. 4 rejimen OAT selama 9 bulan b. 4 rejimen OAT selama 12 bulan c. OAT dan tindakan bedah d. OAT selama 12 bulan dan kortikosteroid 6. Gejala klinis tuberkuloma medula spinalis : a. Nyeri radikuler dan kelumpuhan b. Gangguan BAB dan BAK c. A dan B d. Semua salah 7. Baku emas diagnosis tuberkuloma : a. Ditemukannya BTA pada jaringan tuberkuloma. b. Ditemukannya granuloma kaseosa pada spesimen jaringan c. Massa berkapsul pada pemeriksaan CT-Scan d. Semua benar 8. Pembedahan harus dilakukan pada: a. Ventrikulitis b. Hidrosefalus c. Edema otak d.tuberkuloma 9. Upaya pencegahan: a. Dengan vaksinasi. b. Pemberian gamaglobulin. c. Vaksin dapat diberikan secara dini pada bayi. d. Penyuluhan tidak perlu dilakukan terhadap anggota keluarga.. 10. Tuberkuloma intrakranial sering sulit dibedakan dengan : a. Tumor b. Abses c. Perdarahan d. Semua benar Jawaban: 3. D 8. B 4. D 9. A 5. D 10. B 6. C 7. B 1406

PENUNTUN BELAJAR (Learning Guide) Lakukan penilaian kinerja pada setiap langkah / tugas dengan menggunakan skala penilaian di bawah ini: 1 Perlu Langkah atau tugas tidak dikerjakan secara benar, atau dalam urutan yang salah (bila diperlukan) atau diabaikan perbaikan 2 Cukup Langkah atau tugas dikerjakan secara benar, dalam urutan yang benar (bila diperlukan), tetapi belum dikerjakan secara lancar 3 Baik Langkah atau tugas dikerjakan secara efisien dan dikerjakan dalam urutan yang benar (bila diperlukan) Nama peserta didik Nama pasien Tanggal No Rekam Medis No. PENUNTUN BELAJAR TUBERKULOMA Kegiatan / langkah klinik I. ANAMNESIS 1. Sapa pasien dan keluarganya, perkenalkan diri, jelaskan maksud Anda. 2. Tanyakan keluhan utama Apakah terdapat demam, bersifat akut atau demam lama Apakah terdapat riwayat sering batuk, pilek Apakah terdapat kejang, jika ada kejang umum atau fokal Apakah terdapat penurunan kesadaran Apakah terdapat tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranal (iritabel, nyeri kepala, muntah) Apakah terdapat keluhan juling, penglihatan ganda, mulut miring ke satu sisi, jalan sempoyongan, kelumpuhan atau nyeri ekstremitas Bagaimana dengan riwayat kehamilan, persalinan dan postnatal Bagaimana dengan riwayat perkembangan 3. Keadaan kesehatan anak sebelum sakit sekarang: bagaimana nafsu makannya? Apakah sering menderita sakit? Apakah berat badan anak sulit naik/turun? Penyakit apa yang pernah diderita? 4. Apakah ada yang menderita sakit serupa di lingkungan keluarga/tetangga/sekolah? Adakah kontak dengan penderita batuk lama/berdarah? II. PEMERIKSAAN JASMANI 1. Terangkan bahwa anda akan melakukan pemeriksaan jasmani 2. Tentukan keadaan sakit: ringan/sedang/berat 3. Lakukan pengukuran tanda vital: Kesadaran, tekanan darah, laju Kesempatan ke 1 2 3 4 5 1407

nadi, laju pernafasan, dan suhu tubuh 4. Apakah terdapat kelainan pada pemeriksaan lingkar kepala,uub, sutura Apakah terdapat tanda edema papil pada funduskopi Apakah terdapat paresis nervus cranial Apakah terdapat paresis ekstremitas Apakah terdapat kelainan refleks fisiologis (hiper atau hipo) Apakah terdapat refleks patologis Apakah terdapat kelainan tonus otot (hiper atau hipo) III. PEMERIKSAAN LABORATORIUM / RADIOLOGI Bagaimana hasil pemeriksaan darah rutin, uji tuberkulin Bagaimana hasil pemeriksaan pencitraan IV. DIAGNOSIS 1. Berdasarkan hasil anamnesis : sebutkan Berdasarkan yang ditemukan pada pemeriksaan jasmani: sebutkan Berdasarkan pemeriksaan pencitraan : sebutkan V. TATA LAKSANA 1. Menentukan terapi medikamentosa Menentukan apakah memerlukan konsultasi ke rehabilitasi medik Menjelaskan prognosis penyakit Menjelaskan respon pengobatan Menjelaskan langkah yang diambil jika pengobatan tidak berespon baik VI. PENCEGAHAN 1. Menjelaskan bahwa penyakit dapat dicegah dengan imunisasi BCG dan gizi yang baik 2 Mencegah penularan dengan menemukan sumber penularan dan mengobatinya. 1408

DAFTAR TILIK Berikan tanda dalam kotak yang tersedia bila keterampilan/tugas telah dikerjakan dengan memuaskan, dan berikan tanda bila tidak dikerjakan dengan memuaskan serta T/D bila tidak dilakukan pengamatan Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun Tidak Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan memuaskan T/D Tidak diamati prosedur standar atau penuntun Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh pelatih Nama peserta didik Nama pasien Tanggal No Rekam Medis DAFTAR TILIK TUBERKULOMA Hasil penilaian No. Langkah / kegiatan yang dinilai Tidak Memuaskan memuaskan I. ANAMNESIS 1. Sikap profesionalisme: - Menunjukkan penghargaan - Empati - Kasih sayang - Menumbuhkan kepercayaan - Peka terhadap kenyamanan pasien - Memahami bahasa tubuh 2. Menarik kesimpulan mengenai tipe demam 3. Mencari gejala lain tuberkulosis: sering batuk, pilek, tidak mau makan, penurunan BB 4. Mencari faktor-faktor yang mempermudah penularan: sanitasi lingkungan dan pribadi 5. Mencari sumber penularan II. PEMERIKSAAN FISIK 1. Sikap profesionalisme: - Menunjukkan penghargaan - Empati - Kasih sayang - Menumbuhkan kepercayaan - Peka terhadap kenyamanan pasien - Memahami bahasa tubuh 2. Menentukan kesan sakit 3. Pengukuran tanda vital 4. Apakah terdapat kelainan pada pemeriksaan lingkar kepala,uub,sutura Tidak diamati 1409

Apakah terdapat tanda edema papil pada funduskopi 5. Apakah terdapat paresis nervus kranial Apakah terdapat paresis ekstremitas Apakah terdapat kelainan refleks fisiologis (hiper atau hipo) Apakah terdapat refleks patologis Apakah terdapat kelainan tonus otot (hiper atau hipo) III. USULAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM Keterampilan dalam memilih rencana pemeriksaan (selektif dalam memilih jenis pemeriksaan) IV. DIAGNOSIS Keterampilan dalam memberikan argumen dari diagnosis kerja yang ditegakkan V. TATA LAKSANA PENGELOLAAN 1. Memilih jenis pengobatan atas pertimbangan keadaan klinis, ekonomi, nilai yang dianut pasien, pilihan pasien, dan efek samping 2. Memberi penjelasan mengenai pengobatan yang akan diberikan 3. Memantau hasil pengobatan VI. PENCEGAHAN Menerangkan cara penularan, faktor-faktor yang mempermudah penularan, peranan karier, dan vaksinasi. Peserta dinyatakan Layak Tidak layak melakukan prosedur Tanda tangan pembimbing ( Nama jelas ) PRESENTASI Power points Lampiran : skor, dll Tanda tangan peserta didik ( Nama jelas ) Kotak komentar 1410