STUDI STATUS MUTU AIR SUMUR DANGKAL DI KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
TPA. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Pengambilan Contoh Penentuan lokasi

Repository.Unimus.ac.id

STUDI KUALITAS AIR SUMUR DAERAH SEKITAR MUARA SUNGAI TALLO DAN POTENSI PEMANFAATNYA SEBAGAI SUMBER AIR MASYARAKAT

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

METODELOGI PENELITIAN. penduduk yang dilalui saluran lindi bermuara ke laut dengan jarak drainase 2,5

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH JARAK ANTARA SUMUR DENGAN SUNGAI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA TALUMOPATU KECAMATAN MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

INDEKS KUALITAS AIR (IKA)

ANALISIS KUALITAS AIR BAKU PDAM PADA SALURAN TRANSMISI IPA PANAIKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

: Baku mutu air kelas I menurut Peraturan Pemerintah RI no. 82 tahun 2001 (hanya untuk Stasiun 1)

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO.

PENENTUAN STATUS MUTU AIR

METODOLOGI PENELITIAN. pengambilan sampel pada masing-masing 3 lokasi sampel yang berbeda

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Data Hasil Analisis Laboratorium Terhadap Air Tanah di Desa Dauh Puri Kaja Kota Denpasar

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun dari kegiatan industri. Volume sampah yang dihasilkan berbanding lurus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) BPPT 1

Lampiran 1. Tata cara pengukuran untuk SO 4 2-, PO 4 3-, Alkalinitas Total, COD, dan BOD

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

ESTIMASI NILAI KERUGIAN AKIBAT PENCEMARAN. 6.1 Dampak Adanya Industri Terhadap Kualitas Lingkungan di Kelurahan Nanggewer

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

3. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Diagram alir instalasi pengolahan air Dekeng

BAB I PENDAHULUAN. air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan airtanah. Air

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia, namun keberadaannya pada sumber-sumber air

ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KONAWEHA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH BESI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENURUNAN KADAR BESI (FE) PADA AIR SUMUR SECARA PNEUMATIC SYSTEM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2. penduduk yang mencapai jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak

PENGARUH AKTIVITAS PENAMBANGAN EMAS TERHADAP KONDISI AIRTANAH DANGKAL DI DUSUN BERINGIN KECAMATAN MALIFUT PROVINSI MALUKU UTARA

BAB I PENDAHULUAN. untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia menggunakan air untuk

BAB IV METODE PENELITIAN

KUALITAS AIR DANAU UNHAS PADA MUSIM HUJAN

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI

PENGARUH KONSTRUKSI SUMUR TERHADAP KANDUNGAN BAKTERI ESCHERCIA COLI PADA AIR SUMUR GALI DI DESA DOPALAK KECAMATAN PALELEH KABUPATEN BUOL

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Ada tiga

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU

I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH BAUKSIT

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001).

BAB I PENDAHULUAN. banyak, bahkan oleh semua mahluk hidup. Oleh karena itu sumber daya air harus

BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).

Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Deskripsi Lingkungan Permukiman Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Galuga Berdasarkan Penilaian Responden

PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7 Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Oktober 2014

BAB I PENDAHULUAN. tambah kecuali sekedar mempermudah sistem pembuangan. adalah mengolah masukan (input) menjadi keluaran (ouput).

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa sumber air untuk kebutuhan sehari-hari antara lain sumur dangkal,

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNA AIR SUMUR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SUMUR PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA DUMAI TAHUN

BAB V PEMBAHASAN. mana tinggi rendahnya konsentrasi TDS dalam air akan mempengaruhi besar

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari air. Pada tubuh orang dewasa, sekitar % berat badan terdiri dari

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAK PENAMPUNGAN SUMBER AIR/ MATA AIR

Lampiran 3. Hasil Analisis Air Limbah Domestik PT Inalum. No. Parameter Satuan Konsentrasi Metoda Uji mg/l mg/l mg/l

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB V HASIL PENELITIAN. berturut turut disajikan pada Tabel 5.1.

Transkripsi:

PROSIDING 3 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK STUDI STATUS MUTU AIR SUMUR DANGKAL DI KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR Jurusan Teknik Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. Tamalanrea Makassar, 945 Telp./Fax: (4) 5873 email: zubair_a.sipil@yahoo.com Abstrak Dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kecamatan Manggala tiap tahunnya, kebutuhan air juga meningkat. Pelayanan air bersih dari PDAM (perusahaan daerah air minum) hanya terbatas dan tidak menjangkau seluruh daerah, umumnya hanya menjangkau daerah yang mengambil air tanah atau air sungai. Air tanah mendapatkan alternatif utama bagi masyarakat untuk mendapatkan air bersih dengan murah. Dengan perkembangan pemungkiman yang pesat dan tidak teratur, cenderung akan merusak kualitas air tanah. Keterbatasan dan mahalnya harga lahan menyebabkan perbandingan antara luas bangunan dan tanah terbuka menjadi tidak serasi. Permasalahan kualitas air tanah muncul terutama di daerah yang rapat dengan sarana tangki septik dan sumber pencemar lainnya yang berdekatan dengan sumur air minum. Berdasarkan hal tersebut, kami mencoba mengkaji kualitas air sumur dangkal di Kecamatan Manggala Kota Makassar. Tujuan dari penelitian adalah memeriksa kualitas air sumur dangkal secara fisika, kimia, dan mikrobiologi berdasarkan Baku Mutu Air kelas I. Selanjutnya, untuk mengidentifikasi mutu kualitas air sumur dangkal dengan menggunakan metode Storet dan metode Indeks Pencemaran. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Manggala dengan membagi enam titik, masingmasing titik terdiri atas beberapa satuan kawasan administratif (kelurahan) yaitu masingmasing satu titik per kelurahan. Teknik penentuan pengambilan sampel (teknik sampling), digunakan teknik Purposive Sampling yaitu teknik penentuan dengan pertimbangan tertentu. Kemudian untuk menganalisis hasil penelitian digunakan metode Storet dan metode Indeks Pencemaran berdasarkan KepMen No.5 tahun 3.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis pengujian sampel air sumur dangkal di Kecamatan Manggala Kota Makassar secara fisika, kimia, dan mikrobioogi diperoleh hasil dari tiap tiap lokasi sumur yaitu ada beberapa parameter melampaui ambang batas Baku Mutu Air Kelas I sehingga air sumur baik digunakan untuk air minum dengan syarat melewati pengolahan sebelumnya. Dengan menggunakan Metode Storet dan Metode Indeks Pencemaran dalam menganalisis tingkat pencemaran air sumur dangkal di Kecamatan Manggala Kota Makassar. Hasil analisis dari enam lokasi titik sumur dengan menggunakan metode storet diperoleh skor ratarata,33 dan metode indeks pencemaran diperoleh nilai indeks pencemaran ratarata 3,34 sehingga termasuk dalam kategori Cemar Ringan. Keywords: kualitas air, sumur dangkal, storet, indeks pencemaran PENDAHULUAN Air merupakan inti dari kehidupan. Dengan adanya air, semua makhluk hidup yang ada di bumi ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Air meliputi sekitar 75% permukaan bumi ini. Air sangat penting bagi tubuh manusia karena meliputi 57% dari seluruh berat tubuh (Fakhrurroja, H. :5). Dewasa ini, air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacammacam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas sumber daya air telah mengalami penurunan. Demikian pula secara kuatitas sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat (Warlina. L, 4. Di Indonesia, sumur dangkal merupakan sarana air bersih yang banyak digunakan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Hal ini disebabkan karena sumur dangkal tergolong mudah dan murah pembuatannya. Akan tetapi sumur dangkal mempunyai risiko pencemaran yang sangat tinggi berupa pencemaran fisik, kimia, maupun biologis (Daud, dikutip dalam Pubalos, J. ). Volume 7 : Desember 3 TS4 ISBN : 978979755

Studi Status Mutu Air Karena itu jika kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kesehatan maupun sosial. Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala yang besar masih terpusat di daerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) kota yang bersangkutan. Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PDAM umumnya mereka menggunakan air tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan lainnya. Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air. Jumlah penduduk dunia setiap hari bertambah, khususnya penduduk Kecamatan Manggala juga meningkat sehingga mengakibatkan jumlah kebutuhan air juga meningkat. Permasalahan yang timbul yakni sering dijumpai bahwa kualitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat bahkan tidak layak untuk diminum.air yang layak diminum, mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisik, kimiawi dan bakteriologis, dan syarat tersebut merupakan satu kesatuan. Jadi jika ada salah satu parameter saja yang tidak memenuhi syarat maka air tesebut tidak layak untuk diminum. Pemakaian air minum yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan cepat maupun tidak langsung dan secara perlahan. Air tanah sering mengandung zat zat yang bersifat toksik yang nilainya cukup besar. Adanya kandungan zat zat tersebut dalam air menyebabkan kualitas air tersebut berubah menjadi menurun. Disamping dapat mengganggu kesehatan juga menimbulkan bau yang kurang enak serta menyebabkan warna kuning pada dinding bak, peralatan rumah tangga dari bahan plastik serta bercakbercak kuning pada pakaian. Jarak sumur ke sumber pencemar, konstruksi sumur dangkal serta struktur tanah merupakan faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya pencemaran air sumur. Makin dekat jarak horizontal dan vertikal antara sumur dengan sumber pencemar makin besar kemungkinan air tanah dalam sumur mengalami pencemaran (Le Grand dan Todd 983 dikutip dalam Novran. M. D, 9). Sedangkan struktur tanah yang kasar/poripori besar mempunyai daya hambat sangat kecil terhadap bahanbahan pencemar sehingga memungkinkan kontaminan dapat mengalir dengan cepat dan masuk ke dalam sumur, demikian sebaliknya struktur tanah yang halus/poripori kecil mempunyai kemampuan yang besar untuk menahan bahan pencemar masuk ke dalam sumur. Letak sumur dangkal dengan sumber pencemar lain juga cenderung lebih rawan terkontaminasi dengan bahan pencemar. Dari uraian di atas, penulis mencoba mengkaji lebih jauh tingkat pencemaran air sumur dangkal di sekitar Kecamatan Manggala Kota Makassar dengan mengangkat judul Studi Status Mutu Air Sumur Dangkal di Kecamatan Manggala Kota Makassar. METODOLOGI PENELITIAN Langkah awal studi ini adalah mengidentifikasi permasalahanpermasalahan sehingga sasaran dan tujuan yang ingin dicapai dapat ditentukan. Langkah awal ini sangat perlu dalam hubungannya dengan peralatanperalatan dan bahan yang akan digunakan serta metode survei mana yang paling cocok dipakai saat pengumpulan data. Dengan demikian biaya penelitian dapat diestimasi dengan baik. Setelah sasaran dan tujuan penelitian sudah matang, dilanjutkan dengan pemilihan lokasi studi yang kirakira dapat menunjang pencapaian tujuan studi sambil mempersiapkan kegiatankegiatan survei untuk pengumpulan data. Setelah penentuan lokasi studi telah ditetapkan, dilanjutkan dengan kegiatan pengumpulan data primer dan datadata sekunder yang menunjang pencapaian tujuan studi yang dilakukan. Setelah semua datadata terkumpul dilanjutkan dengan proses kompilasi dan reduksi data. Proses kompilasi data meliputi tabulasi data sementara proses reduksi data adalah mereduksi datadata yang abnormal sehingga datadata seperti ini tidak akan dipakai pada proses analisis dan pembahasan. Setelah proses tabulasi dan reduksi data langkah selanjutnya adalah menganalisis datadata tersebut sehingga dapat memberikan informasi untuk menunjang pencapaian tujuan studi. Proses pembahasan dilakukan setelah proses analisis data. Dari hasil analisis data dan pembahasannya akan dapat ditarik suatu kesimpulan studi. ISBN : 978979755 TS4 Volume 7 : Desember 3

PROSIDING 3 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENGAMBILAN DATA Teknik Pengambilan Sampel (teknik sampling) Jumlah pengguna sumur yang masih digunakan disekitar wilayah Manggala (populasi) berdasarkan hasil survey dengan menggunakan alat GPS (Global Positioning System) : Tabel. Jumlah Populasi Sumur Dangkal Kecamatan Manggala Jumlah Sumur Dangkal di Kecamatan Manggala (buah) No Kelurahan Luas (km) Digunakan untuk konsumsi Digunakan untuk MCK,9 5 4,3 Borong Bangkala 3 Tamangapa 7, 9 4 Manggala 4,44 9 5 5 Antang 3,94 Batua,9 8 7 Total 4,4 5 (Sumber : hasil survey pribadi) Dalam riset ini sampel air tanah dangkal diperoleh dari sumur gali yang ada di sekitar Kecamatan Manggala, dan ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yaitu air masih digunakan sebagai air minum, mandi dan mencuci; letak sumur dari sumber pencemar lain; pemilik sumur bersedia sumurnya untuk dijadikan sampel; dan konstruksi sumur. Teknik ini bisa diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel secara sengaja oleh peneliti. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dari jumlah populasi yang ada. = +(. () ) Peneliti membagi kawasan penelitian menjadi enam () titik, masingmasing klaster terdiri atas beberapa satuan kawasan administratif (kelurahan) yaitu masingmasing satu titik per kelurahan yang dianggap kritis dan perlu untuk diteliti, yaitu: Titik : Titik : Titik 3 : Titik 4 : Titik 5 Titik : : Dekat kandang hewan (sapi dan kuda), tumpukan sampah, dinding sumur disemen, lantai kedap air. Dekat dengan pemukiman kumuh, dinding sumur bukan dari pasangan batu disemen (tanah), lantai sumur kedap air, Bibir sumur dari balok kayu, tumbuh rumput di dinding sumur. Dekat dengan saluran drainase, dinding sumur bukan dari pasangan batu disemen (tanah), lantai sumur retakretak, dan bibir sumur menggunakan papan kayu sebagai batas sumur. Dekat dengan danau balang tonjong, dinding sumur dari pasangan batu tapi tidak diplester, lantai sumur kedap air, dan dekat dengan saluran drainase Dinding sumur kedap air, lantai sumur retakretak dan berdampingan dengan pohon mangga. Dekat dengan septic tank tetangga, dekat dengan PLTU, dinding sumur kedap air, lantai sumur kedap air, dan sumur sekitarnya berbau solar pada saat musim kemarau. Volume 7 : Desember 3 TS4 3 ISBN : 978979755

Studi Status Mutu Air Metode Pengambilan Sampel Air Waktu dan Lokasi Pengambilan Sampel Pengambilan sampel air sumur gali dilakukan di sekitar kecamatan Manggala yang terdiri dari enam kelurahan, pada hari Rabu 3 Februari 3, mulai dari pukul 9. 3. WITA. Setelah sampel diambil, kemudian langsung diantar ke laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) kelas Makassar. Pengambilan sampel air sumur gali dilakukan pada enam titik berbeda masingmasing satu titik tiap kelurahan. Berikut ini pembagian sampel tiap kelurahan: Titik : Kelurahan Tamangapa (7783,94588) Titik : Kelurahan Bangkala (77549,94779) Titik 3 : Kelurahan Manggala (7794,94889) Titik 4 : Kelurahan Antang (775,94859) Titik 5 : Kelurahan Borong (7737,948794) Titik : Kelurahan Batua (77483,9433) Alat dan Bahan Alat pengambilan sampel air sumur untuk enam titik pengambilan sampel menggunakan botol air mineral ukuran,5 liter. Untuk pengambilan sampel air keperluan pemeriksaan bakteri, digunakan botol steril berukuran 5 ml, kemudian untuk pemeriksaan COD dan DO digunakan botol kimia (winkler) berukuran 5 ml. Roll meter dilengkapi pelampung dgunakan untuk mengukur dimensi dan tinggi muka air sumur, timba digunakan untuk memindahkan air dari sumur ke botol. GPS digunakan untuk penentuan koordinat sumur. Peralatan untuk analisis sifat fisik, kimia, dan mikrobiologi air yang dilakukan di laboratorium disajikan pada Tabel. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel air sumur dari sumur penduduk yang bermukim di sekitar Kecamatan Manggala Kota Makassar. Cara Pengambilan Sampel Air Sumur Mengingat pentingnya data hasil uji parameter kualitas air sumur dangkal, dalam proses pengambilan sampel sebagai langkah awal untuk menghasilkan data kualitas air sumur dangkal harus dipertimbangkan kaidahkaidah ilmiah dan peraturan perundangundangan lingkuhan hidup yang berlaku. Jika proses pengambilan sampel dilakukan kurang tepat, peralatan atau instrumen secanggih apa pun yang digunakan tidak dapat menghasilkan data yang menggambarkan kualitas sesungguhnya, kecuali data dari sampel yang diuji. Dalam hal ini, peralatan pengukuran atau pengujian yang digunakan di laboratorium akan menghasilkan data sesuai kondisi sampel yang diuji. GIGO atau Garbage In Garbage Out merupakan ungkapan yang tepat untuk cara kerja peralatan di laboratorium. Dengan demikian, filosofi benar sejak awal harus diterapkan dalam menghasilkan data kualitas lingkungan (Hadi, A.,5:). Pemeriksaan Sampel Air Sumur Suatu penelitian terhadap kualitas air, tidak semua parameter dan sifatsifat air harus diteliti. Hal ini sangat bergantung dari tujuan penelitian tersebut. Tetapi lebih ditekankan terhadap parameter yang berhubungan dengan keamanan, penerimaan dan fungsi perairan tersebut. Untuk analisis kualitas air dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung di lokasi dan cara pengawetan yang dilakukan di Laboratorium, terutama untuk sifatsifat air yang dapat bertahan lama dalam kondisi yang sudah diawetkan. Berikut ini adalah parameter yang diteliti terdapat pada tabel. ISBN : 978979755 TS4 4 Volume 7 : Desember 3

PROSIDING 3 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Metode Analisis Data Penentuan Status Air Dengan Metode Indeks Pencemaran berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 3. Tabel. Parameter yang Diujikan No. Parameter Satuan Spesifikasi Metode Organoleptik A. Fisika Bau Rasa Organoleptik 3 Suhu* ⁰C SNI 989.35 4 Residu Tersuspensi (TSS) SNI 989.34 5 Zat Padat Terlarut (TDS) SNI 989.75 B. Kimia Besi (Fe) IKM/5.4.5/BTKLMKS Klorida (Cl) SNI 989.99 3 Crom Total IKM/5.4./BTKLMKS 4 Mangan (Mn) IKM/5.4./BTKLMKS 5 Nitrat (NO3N) APHA 5.45NO3B Nitrit (NON) SNI 989.94 7 ph* SNI 989.4 8 COD SNI 54.99 9 DO SNI 989.44 Fluorida (F) SNI 989.95 Seng (Zn) IKM/5.4.9/BTKLMKS Sulfat (SO4) SNI 989.4 C. Biologi Total Koliform (MPN) Jumlah Per ml sampel IKM/5.4.9/BTKLMKS (Sumber : BTKL dan PPK I Makassar) Metode Storet Metode Storet merupakan salah satu metoda untuk penentuan status mutu air yang umum digunakan. Dengan metoda Storet ini dapat diketahui parameterparameter yang telah memenuhi atau melampaui baku mutu air. Secara prinsip metoda Storet adalah membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukan guna menentukan status mutu air. Tabel 3. Penentuan Sistem Nilai untuk Menentukan Status Mutu Air Jumlah contoh < Nilai Maksimum Minimum Rata rata Maksimum Minimum Rata rata Fisika Parameter Kimia 4 4 Biologi 9 8 (Sumber: Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.5 Tahun 3) Volume 7 : Desember 3 TS4 5 ISBN : 978979755

Studi Status Mutu Air Metode Indeks Pencemaran Pada metode IP (indeks pencemaran) digunakan berbagai parameter kualitas air, maka pada penggunaannya dibutuhkan nilai rerata dari keseluruhan nailai Ci/Lij sebagai tolak ukur pencemaran, tetapi nilai ini tidak akan bermakna jika salah satu nilai Ci/Lij bernilai >. Jadi indeks ini harus mencakup nilai Ci/Lij yang maksimum. Sumur akan semakin tercemar untuk suatu peruntukan (j) jika nilai (Ci/Lij R ) atau (Ci/Lij M) adalah lebih besar dari,. Jika nilai (Ci/Lij)M dan atau nilai (Ci/Lij)R makin besar, maka tingkat pencemaran suatu badan air akan semakin besar pula. Harga Indeks pencemaran ini dapat ditentukan dengan cara :. Pilih parameterparameter yang jika harga parameter rendah maka kualitas air akan membaik.. Pilih konsentrasi parameter baku mutu yang tidak memiliki rentang. 3. Hitung harga Ci/Lij untuk tiap parameter pada setiap lokasi pengambilan cuplikan. a. Jika nilai konsentrasi parameter yang menurun menyatakan tingkat pencemaran meningkat, misal DO. Tentukan nilai teoritik atau nilai maksimum Cim (misal untuk DO, maka Cim merupakan nilai DO jenuh). Dalam kasus ini nilai Ci/Lij hasil pengukuran digantikan oleh nilai Ci/Lij hasil perhitungan, yaitu : untuk Ci Lij ratarata = (ℎ )... () b. Jika nilai baku Lij memiliki rentang untuk Ci Lij ratarata = (3) Untuk Ci > Lij ratarata = (4) c. Keraguan timbul jika dua nilai (Ci/Lij) berdekatan dengan nilai acuan,, misal C/Lj =,9 dan C/Lj =, atau perbedaan yang sangat besar, misal C3/L3j = 5, dan C4/L4j =,. Dalam contoh ini tingkat kerusakan badan air sulit ditentukan. Cara untuk mengatasi kesulitan ini adalah :. Penggunaan nilai (Ci/Lij) hasil pengukuran kalau nilai ini lebih kecil dari,.. Penggunaan nilai (Ci/Lij)baru jika nilai (Ci/Lij)hasil pengukuran lebih besar dari,. (Ci/Lij)baru =, P.log (Ci/Lij) hasil pengukuran P adalah konstanta dan nilainya ditentukan dengan bebas dan disesuaikan dengan hasil pengamatan lingkungan dan atau persyaratan yang dikehendaki untuk suatu peruntukan (biasanya digunakan nilai 5). 3. Tentukan nilai ratarata dan nilai maksimum dari keseluruhan Ci/Lij ((Ci/Lij)R dan (Ci/Lij)M). 4. Tentukan harga PIj = + (5) Evaluasi terhadap nilai PI (Pollution Index): Pij, = memenuhi baku mutu (kondisi baik), Pij 5, = cemar ringan 5, Pij = cemar sedang Pij = cemar berat ISBN : 978979755 TS4 Volume 7 : Desember 3

PROSIDING 3 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK HASIL DAN BAHASAN Hasil Pengujian Sampel Air Tanah Dangkal Kecamatan Manggala Kota Makassar Kualitas air minum yang digunakan untuk keperluan rumah tangga (minum, masak, mandi, cuci dan kakus), secara ideal harus memenuhi standar, baik sifat fisik, kimia maupun mikrobiologinya. Jika kualitas air melampaui ambang batas maksimum yang diperbolehkan berdasarkan Peraturan maupun Keputusan Pemerintah, maka kualitas air tersebut menurun sesuai peruntukkannya, sehingga digolongkan sebagai air tercemar. Sekitar wilayah kecamatan Manggala saat ini merupakan pemukiman dengan penduduknya sebagian memanfaatkan air sumur dangkal untuk keperluan minum, masak, mandi, cuci, kakus dan juga keperluan rumah tangga lainnya. Oleh karena itu kualitas airnya ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No. 9 Tahun. Hasil penelitian kualitas air sumur dangkal di kecamatan Manggala baik sifat fisik, kimia, dan mikrobiologi dapat dilihat pada Tabel 4. Analisis Data Metode Storet Metode Storet merupakan salah satu metoda untuk penentuan status mutu air yang umum digunakan. Dengan metoda Storet ini dapat diketahui parameterparameter yang telah memenuhi atau melampaui baku mutu air. Secara prinsip metoda Storet adalah membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukan guna menentukan status mutu air. Apabila hasil pengukuran mutu air memenuhi baku mutu airnya yaitu bila hasil pengukuran < baku mutu, maka diberi nilai, apabila hasil pengukuran tidak memenuhi baku mutu air yaitu bila hasil pengukuran > baku mutu air, maka diberi skor. Hasil analisis data dengan menggunakan metode Storet terlampir pada tabel 5. Seperti yang terlihat pada tabel 5, maka dapat dibuat diagram seperti gambar. Gambar. Diagram Skor Mutu Air dengan Metode Storet Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan metode storet dengan melihat standar baku mutu air kelas menurut Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No. 9 Tahun, Kecamatan Manggala Kota Makassar ini memperoleh jumlah skor =,33. Maka menurut analisa metode Storet, kecamatan Manggala Kota Makassar kelas B (Baik) atau cemar ringan jika diperuntukkan untuk air minum (kelas I). Volume 7 : Desember 3 TS4 7 ISBN : 978979755

Keterangan: ⁰C = ISBN : 978979755 5 Zat Padat Terlarut (TDS) TS4 8 Sulfat (SO4 ) Total Koliform (MPN) Jumlah Per ml sampel Seng (Zn) Sumur 3 Sumur 4 Sumur 5 Sumur >,44,43 <,3 8,5 54,88,,94,97,939 <,8 8,43,38 4,83, <,3,9,7,8,8 4,575,4 <,8,7,55 57 4,84,8 <,3 4,3 3,3,4,5,39,533 <,8 7,88,89 3 > 8,537,34 <,3,5 3,5,,5,59,5 <,8,59, 83 4,958,57 <,3 3,4,7,3,78 5,8, <,8 9,7,39 9 8,8,34 <,3,55 39,,35,58, <, <,8,,533 9 4,,5,5,, 8,5,,,,,,3 8 5 Deviasi 3 Tidak Berbau Yang Diperbolehkan # Batas Maks/Min B IKM/5.4.9/BTKLMKS SNI 989.4 IKM/5.4.9/BTKLMKS SNI 989.95 SNI 989.44 SNI 54.99 SNI 989.4 SNI 989.94 APHA 5.45NO3 IKM/5.4./BTKLMKS IKM/5.4./BTKLMKS SNI 989.99 IKM/5.4.5/BTKLMKS SNI 989.75 SNI 989.34 SNI 989.35 Organoleptik Organoleptik Spesifikasi Metode C. Biologi Fluorida (F) 9 DO 8 COD Sumur Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak Berbau Sumur Hasil Pengujian # 7 ph* 4 Mangan (Mn) Nitrit (NO N) 3 Crom Total Klorida (Cl) 5 Nitrat (NO3 N) Besi (Fe) B. Kimia 4 Residu Tersuspensi (TSS) 3 Suhu* Satuan Rasa Parameter Bau A. Fisika No. Studi Status Mutu Air Tabel 4. Hasil Pengukuran Kualitas Air Sumur Dangkal di Kecamatan Manggala (Sumber: BTKL dan PPK Makassar) Nilai yang melampaui ambang batas maksimum yang diperbolehkan. Volume 7 : Desember 3

Volume 7 : Desember 3 C 3 Suhu* 9 Mangan (Mn) Nitrat (NO3 N) Nitrit (NO N) TS4 9 Jumlah Per ml sampel Sumur 3 Sumur 4 Sumur 5 Sumur Ratarata Skor,83,,3,9,7,8,8 4,575,4,8,7,55 57 Jumlah Skor,44,43,3 8,5 54,88,,94,97,939,8 8,43,38 4 4,84,8,3 4,3 3,3,4,5,39,533,8 7,88,89 3 8,537,34,3,5 3,5,,5,59,5,8,59, 83 4,958,57,3 3,4,7,3,78 5,8,,8 9,7,39 9 8,8,34,3,55 39,,35,58,,,8,,533 9 9 9 S S 9 S4,33 S3 3 S5 S 8 Total Koliform (MPN) 4 7 Sulfat (SO4 ) C. Biologi,5 Seng (Zn),5 8,5,,,5 5 Fluorida (F) 4 DO,3 Sumur Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak Berbau Sumur Skor # 8 Crom Total 3 COD 7 Klorida (Cl) Besi (Fe) 8 5 Deviasi 3 Tidak Berbau yang Diperbolehkan Hasil Pengukuran ph* 5 Zat Padat Terlarut (TDS) B. Kimia ⁰ 4 Residu Tersuspensi (TSS) Satuan Rasa Parameter Bau A. Fisika No. Batas # Maks/Min PROSIDING 3 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Tabel 5. Hasil Analisis Data dengan Menggunakan Metode Storet (Sumber: Analisis data) ISBN : 978979755

Studi Status Mutu Air Metode Indeks Pencemaran Indeks Pencemaran (Pollution Index) digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran relatif terhadap parameter kualitas air yang diizinkan (Nemerow, 974). Hasil nilai indeks pencemaran di sekitar wilayah Kecamatan Manggala terdapat pada tabel. Seperti yang terlihat pada tabel. (PIj), maka dapat dibuat diagram: Gambar. Diagram Indeks Pencemaran (Pij) Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan metode indeks pencemaran (IP) dengan melihat standar baku mutu air kelas I menurut Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No. 9 Tahun, Kecamatan Manggala Kota Makassar ini memperoleh indeks pencemaran ratarata (IPratarata) = 3,34. Maka menurut analisa metode indeks pencemaran, kecamatan Manggala Kota Makassar cemar ringan jika diperuntukkan untuk air minum (kelas I). SIMPULAN Beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil pengamatan dan analisis terhadap data kualitas air sumur dangkal di Kecamatan Manggala Kota Makassar sebagai berikut :. Berdasarkan hasil analisis pengujian sampel air sumur dangkal di Kecamatan Manggala secara fisik, kimia, dan mikrobiologi diperoleh hasil dari tiap tiap lokasi sumur yaitu 8 parameter yang melampaui ambang batas Baku Mutu Air Kelas I berdasarkan Peraturan Gubernur Sulsel No.9 tahun dan 8 parameter yang masih memenuhi ambang batas dari 8 parameter yang diujikan.. Dengan menggunakan Metode Storet dalam mengidentifikasi tingkat pencemaran air sumur dangkal di Kecamatan Manggala Kota Makassar diperoleh ratarata hasil analisis dari lokasi titik sumur yaitu,33 termasuk kelas B (Baik) atau Cemar Ringan. 3. Dengan menggunakan Metode Indeks Pencemaran dalam mengidentifikasi tingkat pencemaran air sumur dangkal di Kecamatan Manggala Kota Makassar diperoleh nilai ratarata indeks pencemaran yaitu 3,34 termasuk ke dalam kategori Cemar Ringan. SARAN. Diharapkan adanya studi yang dilakukan dengan menggunakan metode lain, sehingga didapatkan hasil yang saling melengkapi antara satu dengan lainnya.. Diharapkan adanya perhatian pemerintah untuk mencari solusi untuk mengadakan sumber air yang lain agar masyarakat tidak bergantung kepada air tanah dangkal (air sumur) misalnya dengan memperluas pengadaan aliran air dari PDAM atau bakbak penampungan air baku di setiap daerah yang belum terjangkau instalasi PDAM. 3. Pemerintah Kota Makassar perlu melakukan sosialisasi untuk mengatasi pencemaran air, khususnya air sumur dangkal, dengan item konstruksi sumur (dinding beton, lantai sumur), menjauhkan sumber pencemar lain terhadap sumur dan juga melakukan sanitasi. ISBN : 978979755 TS4 Volume 7 : Desember 3

PROSIDING 3 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK 4. Pemerintah Kota Makassar perlu melakukan sosialisasi dalam membuat penyaringan air yang sederhana dan murah. 5. Pemerintah Kota Makassar perlu melakukan sosialisasi pentingnya membuat sumur resapan di tiap rumah. DAFTAR PUSTAKA Badan Lingkungan Hidup Daerah Sulawesi Selatan.. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun tentang Baku Mutu Air dan Kriteria Kerusakan Lingkungan Hidup. Makassar: Pengurus Provinsi Sulawesi Selatan. Deputi MENLH Bidang Kebijakan dan Kelembagaan Lingkungan Hidup. 3. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 3 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Jakarta: Kementerian Negara Lingkungan Hidup RI. Effendi, H. 3. Telaah Kualitas Air, Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius. Fakhrurroja, H.. Membuat Sumur Air di Berbagai Lahan. Jakarta: Griya Kreasi. Hadi, A. 5. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hanafiah, A.K. 9. DasarDasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Jurusan Psikologi Universitas Negeri Makassar. 4. Panduan Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Makassar. Kurniawan, B.. Analisis Kualitas Air Sumur Sekitar Wilayah Tempat Pembuangan Akhir Sampah (Studi Kasus di TPA Galuga Cibungbulang Bogor). Bogor. Institut Pertanian Bogor. Lestari, Ika Ayu., & Setiyono, A.. Perbedaan Kandungan Mangan (Mn) dalam Air Sumur Gali Berdasarkan Syarat Fisik Sumur Gali di Dusun Karangsari Desa Karangnunggal Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Tasikmalaya. Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Manampiring, Aaltje E. 9. Karya Ilmiah, Studi Kandungan Nitrat (NO) pada Sumber Air Minum Masyarakat Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur Kota Tomohon. Manado. Universitas Sam Ratulangi. Notodarmojo. S. 5. Pencemaran Tanah dan Air Tanah. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Pubalos, J.. Studi Pencemaran Logam Berat Cu dan Pb pada Air Sumur Gali di Sekitar TPA Sampah Tamangapa Kecamatan Manggala Kota Makassar. Skripsi Sarjana. Makassar. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Rahadi, B., & Novia, L.. Studi Kasus Kabupaten Sumenep. Penentuan Kualitas Air Tanah Dangkal dan Arahan Pengelolaan. Jurnal Teknologi Pertanian, (): 974. Sukmawaty.. Studi Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali (SGL) Hubungannya dengan Kejadian Penyakit Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Antang Perumnas Kelurahan Manggala. Skripsi Sarjana. Makassar. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Udin, Y. 7. Studi Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali dan Kejadian Diare di Desa Labuan Panimba Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah. Skripsi Sarjana. Makassar. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Waluyo, L. 9. Mikrobiologi Lingkungan. Cetakan kedua. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Press. Warlina, L. 4. Pencemaran Air: Sumber, Dampak, dan Penanggulangannya. Makalah disajikan untuk Pengantar ke Falsafah Sains, Pasca Sarjana (S3) Institut Pertanian Bogor, Bogor, Juni 4. Volume 7 : Desember 3 TS4 ISBN : 978979755

ISBN : 978979755 8 Total Koliform (MPN) Fluorida (F) Seng (Zn) Sulfat (SO4) Biologi DO # Besi (Fe) Klorida (Cl) Crom Total Mangan (Mn) Nitrat (NO3N) Nitrit (NON) ph* COD 7 8 9 3 4 5 7 C. Bau Rasa Suhu* Residu Tersuspensi (TSS) Zat Padat Terlarut (TDS) Kimia Parameter 3 4 5 B. A. Fisika No. Ci Ci 3 Ci 4 Ci 5 Ci 8,5,3,43,44,38 8,43,8,939,97,94, 54,88,9,3,,83,55,7,8,4 4,575,8,8,7 4,3,3,8 4,84,89 7,88,8,533,39,5,4 3,3,5,3,34 8,537,,59,8,5,59,5, 3,5,,55,,3,7,37,3,4,5,,75,9,35,,5,,5,,,3,4,,59,97,98,7,,,,53,,73,3,8,3,4,,,3,7 3,9,,,,,,85,,79,5,4,94,5,89,84 4,7,, TS4,5,3,,,,,54,4,8,,4,93, 3,,3 3,48,4,5 3,34,3,97,, 3,3,,3,7,37,3,4,5, 3,,9,8,,3 3,4,58 4,87,,,,,,,3,4,, 3,3,98 4,99,,,9,3 5,73, 3,,,73,3,8,3,4,,3 3,,7 3,97,, PIj ratarata 3,,7 4,87,,88,,44,5,5,,4,4,4 3,4,3 4,99,,7 Ci/Lij Ci/Lij Baru Ci/Lij Baru Ci/Lij Baru 3 Ci/Lij Baru 4 Ci/Lij Baru 5 Ci/Lij Baru 4,9,,75,,54,4,8,,4,53,,75,3 3,4,,3 Ci/Lij 5 PIj,,37,,44,5,5,,4,4,4,8,3,7,4,5 Ci/Lij 4,9,,,,85,,79,5,4,94,9 5,7,84 5,49,,7 Ci/Lij 3 (Ci/Lij) R,5,5 4,3,5,, 8,5,, Ci/Lij Ci/Lij 47,47,55,3,34,8,533,,8,,,58,35 39, Tidak Berbau Deviasi 3 5 8 Lij (Ci/Lij) M 3,4,3,57 4,958,39 9,7,8, 5,8,78,3,7 Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak Berbau 8 4 57 3 83 9 9 Ci Studi Status Mutu Air Tabel. Hasil Analisis Data Sumur dengan Metode Indeks Pencemaran (Sumber: Analisis Data) Volume 7 : Desember 3