BAB I PENDAHULUAN. kedalaman ilmu, kelurusan perilaku, dan keberanian. Karenanya, Allah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sangat pantas dijadikan referensi nomor wahid sepanjang masa. bahkan setan pun tak ingin berpapasan dengannya di jalan.

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT

Ucapan yang terus terang ini memberikan harapan bagi Nabi, bahwa Walid akan segera. Khalid bin Walid

BAB I PENDAHULUAN. termasuk perkara munkar (keji/kejahatan) sebagai kebalikan dari ma ruf (kebijakan/

KISI-KISI SOAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/ Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

BAB I PENDAHULUAN. perbedaan oleh latar belakang Negara yang berbeda. Penggunaan sistem. Islam (Masa Nabi Muhammad) dapat menciptakan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik, mereka dapat mengenyam pendidikan sistem Barat.

Ajwa Publishing ABDULLA SANG NABI MENGUNGKAP FAKTA KENABIAN, PERANG DAN POLIGAMI MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH

BAB I PENDAHULUAN. memiliki akhlak yang sangat mulia. Lahir di kampung Ampel Maghfur, pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah Islam, awal abad 19 dikenal sebagai permulaan periode

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

Kejayaan Umat Dalam Berhijrah. Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ-organ yang menjalankan fungsi masyarakat. Lembaga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

III METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan totalitas pengalaman yang dapat dipandang dari

Perjuangan Nabi di Kota Madinah dalam Menegakan Agama Islam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

Perjanjian Aqabah I. Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi. Muhammad saw. menemui rombongan haji dari Yatsrib.

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW. Oleh: M. Yakub Amin

ÎTSÂR SEORANG PEMIMPIN. Oleh: Muhsin Hariyanto

PEMBUKAAN KOTA MEKAH

BAB I PENDAHULUAN. Selama masa penjajahan Belanda, terjadi berbagai macam eksploitasi di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pendidikan Agama Islam

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bernegara. Islam telah mengaturnya sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB IV SIKAP KETELADANAAN SA D BIN ABI> WAQQA>S{ SANG PEMANAH. A. Kecintaan Kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.

II. METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian penggunaan metode sangatlah penting untuk memecahkan suatu

Ciri-Ciri Akhlak Rasulullah

Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-69) Dia lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. Az-Zumar : 53]

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Soedirman ( ).Soedirman sebenanya keturunan wong cilik yaitu dari

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

KELAS X SMAN 5 PADANG. Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat Pada Soal di Bawah Ini!

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Suryabrata (1983:15),

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah

PEDOMAN BELAJAR. Menghadapi Raksasa (Pelajaran 1) Ucapkan doa singkat bersama anak-anak sebelum Anda memulai pelajaran.

Kelompok 4. Sadri wahyudi Siti cholifah Sarah haikal

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Imam Askari as dan Persiapan Periode Ghaibah Imam Mahdi as

BAB V PENUTUP. di satu sisi dengan pihak mushrikin Quraysh di lain sisi yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. instansi atau kementerian, pada masa kemerdekaan masalah-masalah agama secara

Ummu Sulaim Ar-Rumaishah

III. METODE PENELITIAN. yang menyatakan bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan yang

Sirah Sahabat. Al-Barra' bin Malik Al-Anshary

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akronim yang menggabungkan dua nama nabi dan satu sifat Allah Subhanahu

PIAGAM MADINAH DAN PRAKTEK POLITIK NABI MUHAMMAD SAW. Oleh: Ulya Fuhaidah

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Agar Nabi Muhammad Mencintai Kita

Salman Alfarisy, Lc.* Sekretaris Asia Pacific Community for Palestine

RIWAYAT HIDUP PENULIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

E٧٦ J٧٣ W F : :

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

Imam Hasan, Pelindung Kesucian Islam

METODE PENELITIAN. atau tujuan pemecahan masalah (P. Joko Subagyo, S.H 2006 : 1).

KARAKTER PEMIMPIN DALAM ISLAM. HM. Khoir Hari Moekti

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan (Fields Research) dengan menggunakan metode sejarah. Penelitian

Para Ksatria Karbala Senin, 13 Desember :00

penelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan dihampir semua bidang membuat masyarakatnya nyaman. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kecemburuan Seorang Suami Kepada Istri

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

PERANAN SULTHAN MUHAMMAD AL-FATIH DALAM PENAKLUKAN KONSTANTINOPEL

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kitab Tentang Sumpah (Qosamah), Kelompok Penyamun, Kisas Dan Diyat 1. Qasamah (sumpah)

BAB III METODE PENELITIAN

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN USMAN IBN AFFAN

Kisah Heraclius dengan Abu Sufyan

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan Islam, yakni munculnya kelompok Jama ah Tabligh yang semakin

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Para sahabat Nabi memiliki kebaikan hati, kesungguhan iman, kedalaman ilmu, kelurusan perilaku, dan keberanian. Karenanya, Allah memilih mereka untuk menemani Nabi-Nya dan sekaligus menegakkan agama-nya. Menjadikan para sahabat suri tauladan sebagai pokok mendasar bagi kaum muslimin. Demikian ini dititahkan dalam Islam sebagai ajaran mulia. Selayaknya kita bersemangat mengenal pribadi mereka. 1 Salah satu di antaranya adalah Sa d bin Abi> Waqqa>s{ Radhiyallahu anhu. Masuknya Sa d ke dalam islam terjadi pada awal-awal munculnya Islam. Sa d bin Abi> Waqqa>s{ adalah orang ketiga yang paling dulu masuk Islam. Dia mengenal dengan baik Rasulullah, serta mengetahui kejujuran dan sifat amanah beliau. Nabi sudah sering bertemu dengannya sebelum beliau diutus menjadi rasul. Sa d menjadi terkenal di antara para sahabat dengan doanya, bagaikan sebuah panah yang tajam. Ia menyadari dirinya, dan oleh karena itu ia tidak mengutuk seseorang kecuali dengan menyerahkan urusanya kepada Allah SWT. Rasulullah mengetahui betapa 1 Muhammad Hadi, Sa ad bin Abi Waqqas Radiallahuanhu, dalam http:/www.darussalaf.or.id/biografi/10026 (10 Februari 2014)

2 besar kecintaan Sa d untuk berperang dan juga keberaniannya. 2 Nabi shallallahu alaihi wasallam begitu bangga pada Sa d, sebagaimana dalam ungkapannya: "Ini adalah pamanku, maka siapa yang mau mempertaruhkan pamannya? Tentunya, Rasulullah tidak akan membanggakan Sa d kecuali karena dia termasuk pahlawan pilih tanding yang memang berhak untuk itu. 3 Di saat perang Badar, seorang yang berhasil menumpahkan darah musuh pertama dari anak panahnya dan orang pertama yang terkena olehnya adalah Sa ad bin Abi Waqqas. Setelah berhasil menumpahkan darah musuh pertamanya, Sa d berhijrah ke Madinah bersama saudaranya yang bernama Umair bin Abi Waqqash yang berusia tiga belas tahun. Sa d pun segera keluar dengan membawa pedang dan panahnya. Di Perang Uhud, para pasukan pemanah tidak mematuhi ucapan Rasulullah, pasukan meninggalkan tempat-tempat mereka. Melihat keadaan itu, pasukan musyrikin menyerang kaum muslimin hingga akhirnya sampai ke Rasulullah. Saat itu hanya terdapat sedikit dari sahabat saja, diantaranya Sa d bin Abi> Waqqa>s{. Meskipun hanya terdapat sedikit sahabat, Sa d pun langsung mengeluarkan anak panah dan meluncurkankan anak panah itu ke arah salah seorang kaum musyrikin hingga tewas dan dengan anak panah itu Sa d membunuh kaum musyrikin lainnya. Sa d adalah satu-satunya orang yang dijamin oleh Rasulullah 2 Khalid Muhammad Khalid, Para Sahabat Yang Akrab Dalam Kehidupan Rasul (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), 114-115. 3 Ahmed Ibn Abdul Rahman, Kehidupan Sa ad bin Abi Waqqas, dalam http:/albayan.co.uk/id (12 Februari 2012)

3 dengan jaminan kedua orang tuanya. Dalam Perang Uhud, Rasulullah bersabda, Panahlah, wahai Sa d! Ayah dan Ibuku menjadi jaminan bagimu. 4 Di Perang Qadisiyah, Sa d menjadi pemimpin dalam pertempuran tersebut, pasukan yang dimiliki oleh Sa d hanya berjumlah 32.000 pasukan dan pasukan Persia berjumlah sangat banyak yaitu 240.000 pasukan. Di perang Qadisiyah ini Sa d dan para pasukannya mengalami kekalahan dan kemenangan. Kekalahan terjadi pada hari pertama dan kedua, dan kemenangan terjadi pada hari ketiga dan keempat. 5 Mujahid muslim hanya di lengkapi dengan senjata tombak dan panah, tetapi seluruh pasukan mujahid muslim sudah memiliki semangat keimanan, kekuatan, kerinduan terhadap mati dan syahid. 6 Sa d mengetahui bahwa khalifah Umar di Madinah, dan khalifah Umar tidak pernah memutuskan masalah sendiri, akan tetapi berkonsultasi dengan para sahabat yang lain. Kirim mengirim surat antara Sa d dan khalifah Umar berlangsung lama, akhirnya Sa d mengirim beberapa sahabat untuk menyeru Rustum, pemimpin Persia, untuk mengikuti Islam dan jalan Allah dengan cara berperang. Suaranya yang gagah dan penuh harapan telah memperkuat keutuhan pasukan. Pasukan Persia berjatuhan mati dan berguguran pula para penyembah api dan berhala. Setelah melihat kematian komandan dan 4 Yanuardi Syukur, Kisah Perjuangan Sahabat-Sahabat Nabi (Jakarta: Al-Maghfiroh, 2014), 218-219. 5 Rizem Aizid, Para Panglima Perang Islam (Yogyakarta: Saufa, 2015), 62. 6 Khalid, Para Sahabat Yang Akrab Dalam Kehidupan Rasul, 119.

4 prajurit mereka, pasukan Persia menyerah dan sisanya berhamburan melarikan diri. Pasukan muslim mengejar pasukan persia sampai Mada in, dan di sinilah terjadi pertempuran terakhir yang dipimpin oleh Sa d bin Abi> Waqqa>s{ yaitu Perang Mada in. Di perang ini ada kejadian menarik yang dilakukan oleh pasukan muslimin atas perintah Sa d, yaitu menyeberangi sungai Tigris dengan aliran sungai yang sangat deras, dan atas izin Allah SWT pasukan muslimin dengan kuda-kudanya diberi kelancaran seolaholah berada di darat karena aman serta percaya kepada keadilan, pertolongan, janji dan bantuan Allah. 7 Berdasarkan uraian - uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti proses perjuangan Sa d bin Abi> Waqqa>s{ sebagai sang Pemanah dalam peperangan membela Islam. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana biografi Sa d bin Abi> Waqqa>s{ Sang Pemanah? 2. Bagaimana perjuangan Sa d bin Abi> Waqqa>s{ dalam beberapa event perang? 3. Bagaimana sikap keteladanan dari Sa d bin Abi> Waqqa>s{ Sang Pemanah? 7 Syukur, Kisah Perjuangan Sahabat-Sahabat Nabi, 216-219.

5 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam karya tulis ini adalah: 1. Untuk mengetahui biografi Sa d bin Abi> Waqqa>s{ Sang Pemanah. 2. Untuk mengetahui perjuangan Sa d bin Abi> Waqqa>s{ dalam beberapa event perang. 3. Untuk mengetahui sikap keteladanan dari Sa d bin Abi> Waqqa>s{ Sang Pemanah. D. Pendekatan dan Kerangka Teoritik Sesuai dengan judul diatas maka pendekatan yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan historis. Dengan pendekatan historis penulis melacak prosesi peperangan Sa d bin Abi> Waqqa>s{ sesuai dengan kesejarahan yang memiliki ciri khas tertentu, Dengan adanya model diakronis, yaitu mengungkapkan sejarah yang menawarkan bukan saja struktur, tetapi lebih mengedepankan pengungkapan. Peristiwa-peristiwa dari waktu ke waktu dengan jelas mengenai Sa d bin Abi> Waqqa>s{. Dalam penulisan skripsi ini menggunakan penulisan teori kepemimpian, dikarenakan Sa d bin Abi> Waqqa>s{ pernah memimpin menjadi panglima dan gubernur. Teori kepemimpinan yang dipakai adalah teori kepemimpinan Max Weber. Berdasarkan teori dapat dibedakan tiga jenis kepemimpinan menurut jenis otoritas yang disandangnya. Tiga jenis otoritas tersebut yaitu: 1. Otoritas karismatik, yaitu berdasarkan pengaruh dan kewibawaan.

6 2. Otoritas tradisional yang timbul sebagai warisan temurun, misalnya raja. 8 3. Otoritas legal rasional yaitu berdasarkan jabatan dan kemampuan. 9 Menurut Nawawi, kepemimpinan secara etimologi berdasarkan dari kata pimpin dengan mendapatkan awalan me menjadi memimpin yang berarti menuntun, menunjukkan, dan membimbing. Perkataan lain yang disamakan pengertiannya adalah mengetahui atau mengepalai, memandu dan melatih dalam arti mendidik dan mengajari supaya dapat mengerjakan sendiri. Perkataan memimpin bermakna sebagai kegiatan, sedangkan yang melaksanakannya disebut pemimpin. 10 Dari tiga tipe kepemimpinan di atas penulis mengambil tipe kepemimpinan Kharismatik. Dalam buku yang berjudul para sahabat yang akrab dalam kehidupan rasul menjelaskan bahwa Sa d adalah pahlawan dari beberapa peperangan. Ia berdiri memberikan motivasi di hadapan pasukannya, di salah satu perang yang paling besar dalam sejarah, bagaikan prajurit biasa, tidak tertipu oleh kekuasaan dan tindakan sombong yang disebabkan dari kepemimpinan. 11 Sa d memiliki prilaku kepemimpinan yang kharismatik dengan mencabut dan menggulingkan agama berhala yang ada di Persia. Kepemimpinan Sa d itu dapat menjadi 8 Rustam E Tamburaka. Pengantar Ilmu Sejarah Teori Filsafat Sejarah Dan IPTEK (Jakarta: RinekaCipta, 1999), 94. 9 SartonoKartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah (Jakarta: GramediaPustakaUtama, 1992), 150. 10 Hadari Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1993), 28. 11 Khalid, Para Sahabat Yang Akrab Dalam Kehidupan Rasul, 120-121.

7 pengaruh yang sangat bermanfaat bagi rakyat Persia. Dalam buku yang berjudul pemimpin dan kepemimpinan, Kartono berpendapat bahwa akibat pemimpin Kharismatik ini memiliki daya tarik dan wibawa yang luar biasa, sehingga ia punya pengikut yang jumlahnya sangat besar. 12 Kepemimpinan kharismatik berdasarkan pada kualitas luar biasa yang dimilki oleh seseorang sebagai pribadi. Dengan teori ini penulis berupaya melacak kejadian-kejadian dan situasi yang dialami oleh Sa d bin Abi> Waqqa>s{ berkaitan dengan latar belakang kehidupan, perjuangan, dan keteladanannya. E. Penelitian Terdahulu Beberapa karya yang membahas tentang Sa d bin Abi> Waqqa>s{ antara lain sebagai berikut: 1. Kisah Perjuangan Sahabat-Sahabat Nabi yang ditulis oleh Yanuardi Syukur, Jakarta: Al Maghfiroh, pada tahun 2014. Di buku ini membahas tentang teladan-teladan mulia dari para sahabat yang telah didik dengan baik oleh Rasulullah. 2. Para Panglima Perang Islam yang ditulis oleh Rizem Aizid, Yogyakarta: Saufa, pada tahun 2015. Buku ini mengungkap kisah kepahlawanan, strategi perang, dan teladan hidup para panglima Islam terhebat dan tertangguh sepanjang masa itu. 3. Para Sahabat Yang Akrab Dalam Kehidupan Rasul yang ditulis oleh Khalid Muhammad Khalid, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, pada 12 Kartini Kartono, Pemimpin Dan Kepemimpinan (Jakarta: CV Rajawali, 1998), 51.

8 tahun 2000. Buku ini menelusuri jejak-jejak tauladan kebesaran pribadi enam puluh sahabat Rasul mulai dari keimanan, keteguhan, kepahlawanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT dan RasulNya. Setelah melakukan kajian terhadap penelitian terdahulu yang telah ditemukan penulis, maka skripsi ini berbeda dengan judul-judul yang ada diatas. Dalam skripsi yang akan penulis bahas, penulis lebih memfokuskan kepada biografi Sa d bin Abi> Waqqa>s{ sang pemanah, perjuangan panglima Sa d bin Abi> Waqqa>s{ dalam beberapa event perang, dan sikap keteladanan dari Sa d bin Abi> Waqqa>s{ sang pemanah. F. Metode Penelitian Metode penelitian sejarah, bagaimana diungkapkan oleh Dudung mengutip perkataan Gilbert J. Grahan adalah seperangkat aturan dan prinsip sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif, menilainya secara kritis dan mengajukan sintesis dari hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk tulisan. 13 Penulisan sejarah adalah suatu rekonstruksi masa lalu yang terikat pada prosedur ilmiah. 14 Sebagaimana kejadian sejarah yang berusaha merekonstruksi peristiwa masa lampau, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Metode sejarah adalah seperangkat aturan dan prinsip-prinsip yang sistematis atau mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif, menilainya secara 13 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah (Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 1994), 43-44. 14 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 2001), 12.

9 kritis dan menyajikan sintesa dari hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk tulisan. 15 Berdasarkan paparan diatas penulis mengemukakan metode penulisan sejarah, sebagaimana yang dikemukakan oleh Dudung Abdurrahman yang meliputi beberapa tahap, diantaranya : 1. Pemilihan Topik Topik yang dipilih penulis adalah tentang Sa d bin Abi> Waqqa>s{ Sang Pemanah Kebanggaan Rasulullah. 2. Heuristik Yaitu pengumpulan sumber. Suatu teknik, suatu seni dan bukan suatu ilmu. Heuristik tidak mempunyai peraturan-peraturan umum. Heuristik seringkali merupakan suatu keterampilan menemukan, menangani dan memperinci bibliografi atau mengklasifikasi dan merawat catatan catatan. Dan juga dapat diartikan suatu proses yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan sember-sumber, datadata atau jejak sejarah. 16 Peneliti menggunakan sumber-sumber tertulis, yaitu sumber yang didapat dari karya sejarah yang memiliki keterkaitan dengan pembahasan yang diangkat oleh peneliti, sebagai contoh penulis menemukan buku yang berjudul para panglima perang Islam, di dalam buku ini terdapat kisah kepahlawanan, strategi perang dan teladan baik Sa d bin Abi> Waqqa>s{. Dalam hal ini peneliti hanya mendapatkan sumber sekunder, karena begitu sulitnya bahkan tidak 15 Lilik Zulaicha, Metodologi Sejarah 1(Surabaya: Fak. Adab IAIN Sunan Ampel, 2004), 16. 16 Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, 55.

10 mungkin mendapatkan sumber primer seperti data sejarah yang disampaikan oleh saksi mata atau wawancara langsung dengan saksi mata. 3. Kritik sumber Yaitu kegiatan untuk memperoleh keabsahan sumber. Dalam hal ini yang juga harus diuji adalah keabsahan tentang keaslihan sumber (otentitas) yang dilakukan melalui kritik ekstern dan keabsahan tentang kesahihan sumber (kredibilitas) yang ditelusuri melalui kritik intern. 17 Untuk dapat menilai apakah sumber yang penulis peroleh memang diperlukan atau tidak, maka yang penulis lakukan adalah validitas eksternal, yaitu dengan melakukan perbandingan antara sumber satu dengan sumber yang lain, agar dapat mendapatkan sumber yang betulbetul sesuai dan diperlukan. 18 Pada tahap ini, semua buku yang dijadikan sumber dalam skripsi yang berjudul Sa d bin Abi> Waqqa>s{ sang pemanah kebanggaan Rasulullah sudah otentik dan kredibilitas. 4. Interpretasi atau penafsiran Interpretasi atau penafsiran sejarah seringkali disebut juga dengan analisis sejarah. Analisis sejarah sendiri berarti menguraikan, dan secara terminologis berbeda dengan sintesis yang berarti menyatukan. Namun, analisis dan sintesis dipandang sebagai metode-metode utama dalam interpretasi. Analisis sejarah bertujuan melakukan sintesis atas 17 Abrurrahman, Metode Penelitian Sejarah, 58-59. 18 Nasution, Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif(Bandung: Tarsito, 1996), 108.

11 sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan bersama dengan teori-teori itu disusunlah fakta itu ke dalam interpretasi yang menyeluruh. 19 Penulis telah menganalisis beberapa buku tentang sahabat Rasulullah (Sa d bin Abi> Waqqa>s{) yang dijadikan sumber, dan setelah itu penulis mensintesis isi dari buku tersebut. 5. Historiografi Adalah menyusun atau merekonstruksi fakta-fakta yang telah tersusun yang telah didapatkan dari penafsiran sejarawan terhadap sumber-sumber sejarah dalam bentuk tertulis. 20 G. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah pemahaman penulisan skripsi ini, penulis akan membagi menjadi lima bab, tentunya antara bab satu dengan bab yang lainnya saling berkaitan. Pada bab pertama berisi tentang Pendahuluan, yang didalamnya meliputi: Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Pendekatan dan Kerangka teoririk, Penelitian terdahulu, Metode penelitian, Sistematika pembahasan. Setelah membahas pendahuluan, dalam bab kedua penulis menguraikan biografi Sa d bin Abi> Waqqa>s{ sang Pemanah, dengan menjelaskan geneologi, latar belakang keagamaan dan akhir riwayat Sa d bin Abi> Waqqa>s{. 19 Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, 59. 20 Zulaicha, Metodologi Sejarah 1, 22.

12 Selanjutnya dalam bab ketiga ini, penulis akan menjelaskan tentang perjuangan Sa d bin Abi> Waqqa>s{ dalam beberapa event perang, meliputi perang Badar, perang Uhud, perang Qadisiyah dan perang Mada in. Sedangkan pada bab keempat, penulis akan menjelaskan tentang sikap keteladanan dari Sa d bin Abi> Waqqa>s{ sang Pemanah, yang meliputi Kecintaan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, Do a yang mudah terkabulkan, Kelembutan hati, Semangat Tempur, dan Kedermawanannya. Setelah bab demi bab dibahas, yang terakhir penulis mengemukakan kesimpulan dari uraian yang dijabarkan pada bab terdahulu dan juga serangkaian saran sebagai sumbangan pemikiran dari penulis.