Awas! Jangan Dekati Zina

dokumen-dokumen yang mirip
Keterangan Hadits MAUKAH AKU BERITAHU SESUATU YANG DAPAT MENGHAPUS KESALAHAN DAN MENINGGIKAN DERAJAT?

Syarah Istighfar dan Taubat

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

Hadits-hadits Shohih Tentang

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Menjaga Kebersihan Jasmani bagian dari Sunnah Rasulullah

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

GLOBALISASI MENGHANCURKAN GENERASI

HUKUM WANITA BEKERJA SEBAGAI GUIDE WISATA ح م عمل ملرأة مرشدة سياحية

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Manusia Dan Bermegah-Megah

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

"Barangsiapa yang menjadikan semua tujuan menjadi satu, yaitu tujuan hari kembali, niscaya Allah I mencukupkan kepadanya semua tujuannya"

Konsisten dalam kebaikan

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Kaidah Fiqh MENUTUP JALAN MENUJU KEMUNGKARAN. Publication: 1434 H_2013 M

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

Mengutamakan Akhirat

TAFSIR SURAT AL-QAARI AH

Keutamaan Bulan Ramadhan

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

Bila Cinta Menyapa. Allah ta ala berfirman,

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Bisakah Kirim Pahala BISAKAH KIRIM PAHALA

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

PUASA DI BULAN RAJAB

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

MERENUNGI FIRMAN ALLAH dalam SURAT YAASIIN AYAT 55-58

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

Banyak yang bertanya kepada saya, Bagaimana contoh bekerja dengan orientasi akhirat?

DOA dan DZIKIR Seputar MASJID

Adab-adab Yang Wajib di Dalam Puasa. Oleh : Abu Ukasyah

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

BOLEHKAH MENGERASKAN BACAAN SHALAT SIRRIYAH ATAU SEBALIKNYA DAN BIMBINGAN MENGGUNAKAN PENGERAS SUARA DI MASJID

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

Jagalah Lisan ك ب ع ا ي س ئ ىل

QIYAMUL LAIL (Shalat Malam) Tatacara Pelaksanaan dan Hukum Seputarnya (bag 1)

Demikianlah Kami jadikan bagi setiap nabi itu musuh dari orang-orang yang berdosa. (al-

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Apakah Hukum Isbal Hanya Untuk Orang Sombong?

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Petunjuk Rasulullah. Ber-KOKOK

PROSES AKAD NIKAH. Publication : 1437 H_2016 M. Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M

Syaikh Dr. Sa id bin Ali bin Wahf al-qahthani

10 Renungan Bagi yang Ditimpa UJIAN/MUSIBAH

Transkripsi:

Awas! Jangan Dekati Zina و ت ق ر ب وا الز ن ا ا ن ه ك ان ف اح ش ة و س اء س ب ي Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. (Al-Israa : 32) Penjelasan makna ayat و ت ق ر ب وا الز ن ا Dan janganlah kalian mendekati zina. Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini: Allah subhanahu wata ala berfirman dalam rangka melarang hamba-hamba-nya dari perbuatan zina dan larangan mendekatinya, yaitu larangan mendekati sebab-sebab dan pendorong-pendorongnya. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55) Asy-Syaikh As-Sa di rahimahullah menjelaskan tentang ayat ini di dalam tafsirnya, Larangan mendekati zina lebih mengena ketimbang larangan melakukan perbuatan zina, karena larangan mendekati zina mencakup larangan terhadap semua perkara yang dapat mengantarkan kepada perbuatan tersebut. Barangsiapa yang mendekati daerah larangan, ia dikhawatirkan akan terjerumus kepadanya, terlebih lagi dalam masalah zina yang kebanyakan hawa nafsu sangat kuat dorongannya untuk melakukan zina. (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal.457) ا ن ه ك ان ف اح ش ة Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji. Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, Maksudnya adalah dosa yang sangat besar. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55) Asy-Syaikh As-Sa di berkata, Allah subhanahu wata ala menyifati perbuatan ini dan mencelanya karena ia ف اح ش ة ) (ك ان adalah perbuatan keji.

Maksudnya adalah dosa yang sangat keji ditinjau dari kacamata syariat, akal sehat, dan fitrah manusia yang masih suci. Hal ini dikarenakan (perbuatan zina) mengandung unsur melampaui batas terhadap hak Allah dan melampaui batas terhadap kehormatan wanita, keluarganya dan suaminya. Dan juga pada perbuatan zina mengandung kerusakan moral, tidak jelasnya nasab (keturunan), dan kerusakan-kerusakan yang lainnya yang ditimbulkan oleh perbuatan tersebut. (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal.457) و س اء س ب ي dan (perbuatan zina itu adalah) suatu jalan yang buruk. Al-Imam Ath-Thabari rahimahullah mengatakan, Dan zina merupakan sejelekjelek jalan, karena ia adalah jalannya orang-orang yang suka bermaksiat kepada Allah subhanahu wata ala, dan melanggar perintah-nya. Maka jadilah ia sejelekjelek jalan yang menyeret pelakunya kedalam neraka Jahannam. (Tafsir Ath- Thabari, 17/438) Asy-Syaikh As-Sa di rahimahullah menafsirkan lafazh ayat (yang artinya) suatu jalan yang buruk dengan perkataannya, Yaitu jalannya orang-orang yang berani menempuh dosa besar ini. (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 457) Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menyatakan bahwa Allah subhanahu wata ala mengabarkan tentang akibat perbuatan tersebut. Bahwasannya perbuatan tersebut adalah sejelek-jelek jalan. Karena yang demikian itu dapat mengantarkan kepada kebinasaan, kehinaan, dan kerendahan di dunia serta mengantarkan kepada adzab dan kehinaan di akhirat. (Lihat Al-Jawab Al- Kafi, hal. 206) Hal-hal yang mengantarkan kepada perbuatan zina Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Islam menutup rapat-rapat semua celah yang dapat mengantarkan seorang hamba kepada kejelekan dan kebinasaan. Atas dasar ini, disaat Allah subhanahu wata ala melarang perbuatan zina, maka Allah subhanahu wata ala melarang semua perantara yang mengantarkan kepada perbuatan tersebut. Disebutkan dalam kaedah fiqih:

و س اي ل ا لا م ور ك ال م ق اص د Perantara-perantara seperti hukum yang dituju. Zina adalah perbuatan haram, maka semua perantara/wasilah yang dapat mengantarkan kepada zina juga haram hukumnya. Diantara perkara yang dapat mengatarkan seseorang kepada zina adalah: 1. Memandang wanita yang tidak halal baginya Penglihatan adalah nikmat Allah subhanahu wata ala yang sejatinya disyukuri hamba-hambanya. Allah subhanahu wata ala berfirman (artinya): Dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (An- Nahl: 78). Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukurinya. Justru digunakan untuk bermaksiat kepada Allah subhanahu wata ala. Untuk melihat wanita-wanita yang tidak halal baginya. Terlebih di era globalisasi ini dengan segenap kecanggihan teknologi dan informasi, baik dari media cetak maupun elektronik, seperti internet, televisi, handphone, majalah, koran, dan lain sebagainya, yang notabene-nya menyajikan gambar wanita-wanita yang terbuka auratnya. Dengan mudahnya seseorang menikmati gambar-gambar tersebut. Sungguh tak sepantasnya seorang hamba yang beriman kepada Allah subhanahu wata ala dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam melakukan hal itu. Pandangan adalah sebab menuju perbuatan zina. Atas dasar ini, Allah subhanahu wata ala memerintahkan kepada para hamba-nya yang beriman untuk menundukkan pandangannya dari hal-hal yang diharamkan. Allah subhanahu wata ala berfirman (artinya): Katakanlah (wahai nabi), kepada laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah subhanahu wata ala Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka. (An-Nur: 30-31) Allah subhanahu wata ala memerintahkan orang-orang yang beriman, baik lakilaki maupun perempuan untuk menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluannya. Termasuk menjaga kemaluan adalah menjaganya dari: zina, homosex, lesbian, dan agar tidak tersingkap serta terlihat manusia. (Lihat

Adhwa Al-Bayan, Al-Imam Asy-Syinqithi 6/126) Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: Ini adalah perintah Allah subhanahu wata ala kepada hamba-hamba-nya yang beriman agar mereka menundukkan pandangan-pandangan mereka dari apa yang diharamkan. Maka janganlah mereka memandang kecuali kepada apa yang diperbolehkan untuk dipandangnya. Dan agar mereka menjaga pandangannnya dari perkara yang diharamkan. Jika kebetulan pandangannya memandang perkara yang diharamkan tanpa disengaja, maka hendaklah ia segera memalingkan pandangannya. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dalam Shahihnya dari shahabat Jarir bin Abdullah Al-Bajali radhiyallahu anhu, beliau berkata: Aku bertanya kepada baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang pandangan secara tiba-tiba, maka beliau memerintahkanku untuk memalingkan pandanganku. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/399) Manakala perbuatan zina bermula dari pandangan, Allah subhanahu wata ala menjadikan perintah menahan pandangan lebih dikedepankan ketimbang menjaga kemaluan. Karena semua kejadian bersumber dari pandangan. Sebagaimana api yang besar bermula dari api yang kecil. Bermula dari pandangan, lalu terbetik di dalam hati, kemudian melangkah, akhirnya terjadilah perbuatan zina. (Lihat Al-Jawab Al- Kafi, hal. 207) 2. Menyentuh wanita yang bukan mahramnya Menyentuh wanita yang bukan mahram adalah perkara yang di anggap biasa dan lumrah ditengah masarakat kita. Disadari atau tidak, perbuatan tersebut merupakan pintu setan untuk menjerumuskan anak Adam kepada perbuatan fahisyah (keji), seperti zina. Oleh karena itu, Islam melarang yang demikian itu, bahkan mengancamnya dengan ancaman yang keras. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: لا ن ي ط ع ن ف ر ا س ر ج ل ب م خ ي ط م ن ح د يد خ ي ر م ن ا ن ي م س ام ر ا ة لا ت ح ل ل ه Seorang ditusuk kepalanya dengan jarum dari besi adalah lebih baik ketimbang menyentuh wanita yang tidak halal baginya. (HR. Ath-Thabarani, no. 16880, 16881)

Dalam hadits ini terdapat ancaman yang keras bagi orang yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya. Hadits tersebut juga sebagai dalil tentang haramnya berjabat tangan dengan wanita (yang tidak halal baginya). Dan sungguh kebanyakan kaum muslimin di zaman ini terjerumus dalam masalah ini. (Lihat Ash-Shahihah, no. 1/395) Dalam hadits lain dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ك ت ب ع ل اب ن آد م ن ص يب ه م ن الز ن ا م د ر ك ذ ل ك لا م ح ال ة ف ال ع ي ن ان ز ن اه م ا الن ظ ر و ا لا ذ ن ان ز ن اه م ا الا س ت م اع و الل س ان ز ن اه ال لا م و ال ي د ز ن اه ا ال ب ط ش و الر ج ل ز ن اه ا ال خ ط ا و ال ق ل ب ي ه و ى و ي ت م ن و ي ص د ق ذ ل ك ال ف ر ج و ي ذ ب ه Ditetapkan atas anak cucu Adam bagiannya dari zina akan diperoleh hal itu tidak mustahil. Kedua mata zinanya adalah memandang (yang haram). Kedua telinga zinanya adalah mendengarkan (yang haram). Lisan zinanya adalah berbicara (yang haram). Tangan zinanya adalah memegang (yang haram). Kaki zinanya adalah melangkah (kepada yang diharamkan). Sementara hati berkeinginan dan berangan-angan, sedang kemaluan yang membenarkan semua itu atau mendustakannya. (HR. Muslim no. 2657) 3. Berkhalwat (berduaan) di tempat sepi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah memperingatkan dalam haditsnya yang agung: لا ي خ ل و ن ر ج ل ب ام ر ا ة ا لا ك ان ث ال ث ه م ا الش ي ط ان Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan. (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad) Betapa banyak orang yang mengabaikan bimbingan yang mulia ini, akhirnya terjadilah apa yang terjadi. Kita berlindung kepada-nya dari perbuatan tersebut. Ber-khalwat (berduaan) dengan wanita yang bukan mahramnya adalah haram. Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita yang bukan mahramnya kecuali ketiganya adalah setan. Apa dugaan anda jika yang ketiganya adalah setan? Dugaan kita keduanya akan dihadapkan kepada fitnah. Termasuk

berkhalwat (yang dilarang) adalah berkhalwat dengan sopir. Yakni jika seseorang mempunyai sopir pribadi, sementara dia mempunyai istri atau anak perempuan, tidak boleh baginya membiarkan istri atau anak perempuannya pergi berduaan bersama si sopir, kecuali jika disertai mahramnya. (Lihat Syarah Riyadhus Shalihin Asy-Syaikh Al- Utsaimin,6/369) 4. Berpacaran Berpacaran adalah suatu hal yang lumrah di kalangan muda-mudi sekarang. Padahal, perbuatan tersebut merupakan suatu perangkap setan untuk menjerumuskan anak cucu Adam ke dalam perbuatan zina. Dalam perbuatan berpacaran itu sendiri sudah mengandung sekian banyak kemaksiatan, seperti memandang, menyentuh, dan berduaan dengan wanita yang bukan mahramnya, yang notabene merupakan zina mata, lisan, hati, pendengaran, tangan, dan kaki. Itulah diantara hal-hal yang dapat mengantarkan anak cucu Adam kepada perbuatan zina. Barangsiapa menjaganya, selamatlah agamanya, insya Allah. Sebaliknya, barangsiapa lalai dan menuruti hawa nafsunya, kebinasaanlah baginya. Kita berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta ala dari kejelekan diridiri kita. Amin. Kerusakan yang disebabkan perbuatan zina Kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatan zina adalah termasuk kerusakan yang sangat berat. Diantaranya adalah merusak tatanan masyarakat, baik dalam hal nasab (keturunan) maupun penjagaan kehormatan, dan menyebabkan permusuhan diantara sesama manusia. Al Imam Ahmad rahimahullah berkata: Aku tidak mengetahui dosa besar apa lagi yang lebih besar setelah membunuh jiwa selain dari pada dosa zina. Kemudian beliau v menyebutkan ayat ke-68 sampai ayat ke-70 dari surat Al Furqan. (Lihat Al-Jawab Al-Kafi, hal 207)

Nasehat untuk kaum muslimin Para pembaca yang kami muliakan, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati seorang hamba, itu semua akan dimintai pertanggungjawaban di hari kiamat kelak. Yang pada hari itu anggota badan seorang hamba; tangan, kaki, dan kulit akan menjadi saksi atas apa yang telah mereka perbuat. Manusia adalah tempat kesalahan dan dosa. Semua anak cucu Adam pernah berbuat kesalahan. Sebaikbaik orang yang berbuat kesalahan adalah yang paling cepat bertaubat. Tolak ukur kebaikan seorang hamba bukanlah terletak pada pernah atau tidaknya dia berbuat kemaksiatan. Akan tetapi yang menjadi tolak ukur adalah orang yang segera bertaubat manakala berbuat kemaksiatan, serta tidak terus menerus berada dalam kubangan kemaksiatan. Segeralah bertaubat, wahai hamba-hamba Allah, sebelum ajal menjemputmu! Allah subhanahu wata ala berfirman (artinya): Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera. Maka mereka Itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, barulah ia mengatakan: Sesungguhnya saya bertaubat sekarang. dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih. (An-Nisaa : 17-18) Wallahu a lam bishshowab. Dari: Buletin Islam AL ILMU Edisi: 16/IV/VIII/1431 Sumber: http://www.assalafy.org/mahad/?p=483