BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Tentang Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa. kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, dan menyampaikan

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. sekitar serta individu lainnya, maupun berdirinya suatu komunitas bangsa dan

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maulida Zahara, 2013

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi. 1 Manusia memerlukan sarana

BAB I PENDAHULUAN. dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia tidak lepas dari kegiatan berkomunikasi, dengan komunikasi kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yakni sebagai bahasa Negara dan Bahasa Nasional. Mengingat fungsi yang

BAB II KAJIAN TEORI. menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. 10. kreatifitasnya dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu. 11

BAB I PENDAHULUAN. siswa menjadi lebih aktif selama pembelajaran dan hasil belajar siswa juga akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara terencana dengan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PACELATHON MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS X AP SMK MUHAMMADIYAH KROYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Salah satu bidang pengembangan dalam pertumbuhan keterampilan dasar

PENGEMBANGAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SD BERBASIS BUDAYA LOKAL. Oleh Supartinah, M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam bidang pendidikan di sekolah peranan seorang guru sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hesti Pratiwi, 2013

Sumber/Bahan/Alat (8) Tak Putus Dirundung. Alokasi (7) Waktu. Penilaian (6) Pembelajaran. Kegiatan (5) novel. Indikator (4) Mampu.

BAB II PEMBELAJARAN BERBICARA DAN METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) Para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian berbicara di

BAB 1 PENDAHULUAN. ke jenjang menengah itu, pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Pembelajaran bahasa juga dapat

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup yang terus

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. wajib untuk Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar. Sekolah Dasar

35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A)

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

ABSTRAK. meningkatkan mutu pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 34

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu tokoh cerita dalam bermain peran tersebut. Metode bermain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik, manusia yang berbudaya dan berkepribadian baik. Pendidikan yang baik

SILABUS BAHASA JAWA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia bukan tentang ilmu bahasa atau ilmu sastra, melainkan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. baca-tulis bangsa Indonesia. Budaya baca-tulis di Indonesia masih kurang

Ninda Beny Asfuri, S.Pd, M.Pd ABSTRAK. Kata Kunci : Keterampilan Berbicara, Bahasa Jawa, Role Playing

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia di Internasional kini menginjak tahap

BAB I PENDAHULUAN. saling belajar dengan yang lain, baik komunikasi secara lisan maupun tertulis.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHAREDALAM PEMBELAJARAN IPS

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan berbahasa

BAB II LANDASAN TEORI. terampil dan cekatan. Kata mampu mendapat imbuhan ke-an menjadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama sekolah : SD NEGERI CIPETE 1. Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2014

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMBAWA ACARA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURING TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang

BAB II LANDASAN TEORI. Berkaitan dengan pembahasan usulan skripsi yang berjudul Meningkatkan

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara merupakan aktivitas kehidupan manusia normal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan siswa lainnya. Bagi siswa sekolah dasar, kadang

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTs NURUL KHAIRIYAH SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui. Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: C.V Diponegoro, 1984), hlm Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gempita Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. satunya adalah metode diskusi. Hasibuan dan Moedjiono (2004:20) mengatakan

PEMAKAIAN BAHASA JAWA MAHASISWA PENUTUR NGAPAK DI LINGKUNGAN FBS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. bertujuan agar peserta didik memiliki keterampilan (1) berkomunikasi secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dkk, 2006, hlm. 64 Wendi Widya R. D., Indonesia 5 SD/MI, Buku Bahasa (5 35 menit) Dengarkan terdapat Ular n Daung cerita rakyat cerita yang

Joyful Learning Journal

PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS

BAB I PENDAHULUAN. berfikir, menalar, menghayati, kehidupan dan alat komunikasi. suara atau tanda atau lambang yang dikeluarkan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MELALUI PENDEKATAN KOMUNIKATIF DENGAN METODE SIMULASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam meniti karir misalnya, dapat juga ditentukan oleh terampil

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sebuah keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa terbagi

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi. Bahasa Indonesia berperan sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Terampil berbahasa sangat penting dikuasai.

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Tentang Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa 1. Pengertian Keterampilan Berbicara Berbicara adalah kemampuan mengungkapan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, dan menyampaikan pikiran, gagsan serta perasaan. 10 Pengertian lain dari berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagagsan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak. Berbicara juga merupakan proses individu berkomunikasi dengan lingkungan masyarakat untuk menyatakan seabagai anggota masyarakat. Tujuan keterampilan berbicara : a. Agar dapat mengucapkan ungkapan-ungkapan bahasa jawa krama b. Dapat mengungkapkan keinginan hatinya dengan menggunakan susunan kalimat yang sesuai dengan tata bahasa. 10 Tarigan. Hlm. 15 15

c. Dapat mengungkapkan apa yang terlintas dalam fikirannya dengan menggunakan aturan yang benar dalam penyusunan kalimat dalam bahasa Jawa d. Dapat menggunakan ungkapan kebahasaan yang sesuai dengan umur, tingkat kedewasaan, dan kedudukan e. Dapat mengungkapkan ungkapan yang jelas dan dimengerti tentang dirinya sendiri. Disamping itu ada faktor-faktor pendukung lainnya guna memperoleh hasil yang maksimal dalam pembelajaran berbicara antara lain : (a) Faktor ucapan, (b) Faktor kosa kata, (c) Faktor tata bahasa, (d) faktor mengungkapkan ide/pendapat. 2. PengertianKeterampilan Berbicara Bahasa Jawa Krama Pengertian berbicara krama adalah kemampuan mengungkapan bunyibunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, dan menyampaikan pikiran, gagsan serta perasaan dengan menggunakan bahasa Jawa Krama (bahasa Jawa halus). Berbicara krama adalah bahasa yang ukurannya berasal dari katakata krama atau halus, yang digunakan untuk menghormati orang yang 16

lebih tua. (basa kang ukurane dumadi saka tembung-tembung krama. dene gunane kanggo ngumarti wong kang luweh tuwo.) 11 Bahasa Kramaitu masuk kedalam bahasa halus, yaitu digunakan untuk orang-orang yang sedang berbicara menggunakan kata-kata kulo (saya) dan sampeyan (kamu). (basa krama iku kelebu basa alus, yaiku kanggo wong-wong kang menowo caturan nganggo tembung kulo lan sampeyan). 12 Tujuan Berbicara bahasa Jawa Krama: Sebagai lambang kebanggaan daerah Lambang identitas daerah Alat komunikasi dalam keluarga dan masyarakat daerah Terbukanya peluang bagi dialek-dialek bahasa Jawa B. Tinjauan Tentang Metode Pacelathon 1. Metode Pembelajaran Bahasa adalah suatu cara kerja yang sistematik dan umum, terutama dalam mencari kebenaran ilmiah. 11 Frifanti kriswasita. 2006-2007. Skripsi : Peningkatan Kemampuan Berbicara Bahasa Jawa Kelas VII C SMP Negeri 2 Kediri dengan pnerapan mtode kooperatif tipe think pair share (TPS).Skripsi tidak diterbitkan. (SURABAYA, UNESA. 2006-2007). hlm. 63 12 Sukiyat. B.A. Soetarji. 1984. paramasastra jawi. solo. tiga serangkai. hlm. 48 17

Adapun macam macam metode pembelajaran bahasa adalah : a. Metode Bermain Peran (Role Playing) Metode Bermain Peran (Role Playing) Adalah sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa digunakan latihan. Dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan analisa oleh kelompok. Pengertian lain dari metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang dipeerankan. 13 Kelebihan dari metode ini adalah : a. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh b. Dapat dipakai pada kelompok besar atau kelompok kecil c. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapatdigunakan dalam situasi dan waktu ynag berbeda d. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan e. Membantu peserta didik menyelami orang lain f. Membangkitkan kreatifitas saat pemecahan masalah 13 Khoiru Ahmadi, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Seekolah Terpadu. PT. Prestasi Pustakaraya. Jakarta. 18

Disamping itu metode ini juga memunyai beberapa Kelemahan. Kelemahan tersebut diantaranya : a. Masalahnya disatukan dengan pemerannya b. Banyak yang tidak senang memerankan sesuatu c. Membutuhkan pimpinan yang terlatih d. Terbatas pada beberapa situasi saja e. Kesulitan dalam memerankan b. Metode Demonstrasi Demonstrasi berarti pertunjukan, maksudnya didalam pembelajaran guru dengan menunjukkan apa yang sedang diterangkan. Kelebihan dari metode ini adalah : (a) Informasi semakin bermakna dan cepat dimengerti (meghemat waktu) (b) Mengurangi kesalahan pemahaman terhadap konsep (c) Lebih hemat dari praktikum (d) Mengurangi bahaya praktikum. Kekurangan dari metode ini adalah : 19

a. Tidak semua peserta didik dapat melihat demonstrasi b. Kurang memberi kesempatan peserta didik untuk dapat menggunakan alat c. Memaksa peserta didik untuk meyakini saja hasil demonstrasi tersebut d. Banyak peserta didik yang tidak dapat mengerti hasil demonstrasi. c. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah mengajukan pertanyaan kepada peserta didik. Metode ini dimaksudkan untuk merangsang pola berpikir dan membimbingnya dalam mencapai kebenaran. 14 Kelebihan dari metode ini adalah : (a) Melatih kerjasama, (b) memusatkan perhatian, (c) melihat kemajuan, (d) mengurangi kebosanan, (e) meningkatkan daya pikir. Kekurangan dari metode ini adalah : (a) akan menimbulkan frustasi peserta didik bila guru tidak menggunakan cara cara bertanya yang baik. 2. Metode Pacelathon (dialog/percakapan) 14 Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran. Hlm. 167 20

1. Pengertian Metode Pacelathon Metode yang dilakukan melalui berbagai bentuk pada pembelajaran tradisional. Pada aktifitas ini peserta didik mendengar orang lain (guru, atau siswa, dll). 15 Kegiatan ini sangat baik dilaksanakan untuk pemahaman tingkat lanjut tentang suatu cerita dimana dengan memerankan siswa akan lebih memahami bukan hanya kepada alur cerita akan tetapi lebih kepada penjiwaan karakter masing-masing tokoh, dalam keadaan ini pemahaman siswa terhadap cerita akan utuh karena dengan berbicara mereka akan menghayati setiap peran dan untaian kata percakapan yang diucapkan. 2. Penerapan metode pacelathon Langkah-langkah penerapan pembelajaran metode pacelathon pada saat kegiaatanbelajar mengajar (KBM ) adalah sebagai berikut: a) Siswa dibentuk dalam kelompok berpasangan, baik antar teman sebangku maupun bersama teman lainnya. b) Siswa melakukan dialog berpasangan menggunakan bahasa Jawa krama. 15 Iskandarwasid. Sunendar Dadang. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. hlm. 45 21

c) Siswa yang lain mendengarkan percakapan/dialog kelompok lain. d) Siswa berdialog dengan tema bebas. e) Siswa maju secara bergantian. 22