BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Ca-Bentonit. Na-bentonit memiliki kandungan Na +

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KUALITAS MINYAK DAUN CENGKEH DENGAN METODE ADSORBSI

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan

PEMURNIAN EUGENOL MINYAK DAUN CENGKEH DENGAN MENGGUNAKAN PROSES ADSORPSI HASIL PENELITIAN. Oleh: Ferdinand Mangundap

BAB I PENDAHULUAN. mengandung bahan anorganik yang berisi kumpulan mineral-mineral berdiameter

BENTONIT SEBAGAI ADSORBEN PADA PEMUCATAN CINCAU HIJAU SERTA KARAKTERISASINYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cengkeh dengan nama ilmiah Eugenia caryophyllata berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. tropis seperti di pesisir pantai dan dataran tinggi seperti lereng gunung.

HASIL DAN PEMBAHASAN. nm. Setelah itu, dihitung nilai efisiensi adsorpsi dan kapasitas adsorpsinya.

Disusun Oleh : Shellyta Ratnafuri M BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Analisis Kadar Patchouli Alcohol menggunakan Gas Chromatography pada Pemurnian Minyak Nilam menggunakan Adsorben Zeolit

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMURNIAN MINYAK NILAM MENGGUNAKAN BENTONIT TERAKTIVASI ASAM NITRAT

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

BAB II LANDASAN TEORI. (Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, 1984). 3. Arang gula (sugar charcoal) didapatkan dari hasil penyulingan gula.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. minyak ikan paus, dan lain-lain (Wikipedia 2013).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Ciri Adsorben

HASIL DAN PEMBAHASAN. Skema interaksi proton dengan struktur kaolin (Dudkin et al. 2004).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Preparasi Adsorben

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 7. Hasil Analisis Karakterisasi Arang Aktif

Bab IV Hasil dan Pembahasan

HASIL DAN PEMBAHASAN. kedua, dan 14 jam untuk Erlenmeyer ketiga. Setelah itu larutan disaring kembali, dan filtrat dianalisis kadar kromium(vi)-nya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

atsiri dengan nilai indeks bias yang kecil. Selain itu, semakin tinggi kadar patchouli alcohol maka semakin tinggi pula indeks bias yang dihasilkan.

PROSES BLEACHING MINYAK SAWIT MENTAH DENGAN BENTONIT ASAL MUARA LEMBU

dapat mencapai hingga 90% atau lebih. Terdapat dua jenis senyawa santalol dalam minyak cendana, yaitu α-santalol dan β-santalol.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-234

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahan dasar seperti kelapa sawit, kelapa, kedelai, jagung, dan lain-lain. Meski

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, fungsinya bagi kehidupan tidak pernah bisa digantikan oleh senyawa

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan (Pembuatan Biodiesel)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

METODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh WENI ASTUTI

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

HASIL DAN PEMBAHASAN. Adsorpsi Zat Warna

4 Hasil dan Pembahasan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan adalah kromium (Cr). Krom adalah kontaminan yang banyak ditemukan

adsorpsi dan katalisator. Zeolit memiliki bentuk kristal yang sangat teratur dengan rongga yang saling berhubungan ke segala arah yang menyebabkan

PROSES BLEACHING CPO DENGAN BENTONIT DIAKTIVASI SECARA FISIKA DAN KIMIA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN BENTONIT SEBAGAI ADSORBEN PADA PROSES BLEACHING MINYAK SAWIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam yang potensial, didukung dengan keadaan

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahan bakar minyak disebabkan oleh terjadinya peningkatan

MODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI KATALIS MELALUI PENGEMBANAN LOGAM TEMBAGA

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perindustrian di Indonesia semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan industri yang telah memberikan

Analisis Keefektivan Zeolit pada Proses Adsorbsi Pemurnian Minyak Jelantah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis proses preparasi, aktivasi dan modifikasi terhadap zeolit

*ÄÂ ¾½ Á!" ÄÂ Â. Okki Novian / Michael Wongso / Jindrayani Nyoo /

4 Hasil dan Pembahasan

HASIL DAN PEMBAHASAN y = x R 2 = Absorban

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rut, 2014 Peningkatan Kadar Mentol Pada Minyak Permen Dementolized Menggunakan Katalis Raney Nikel

PEMBUATAN DAN KUALITAS ARANG AKTIF DARI SERBUK GERGAJIAN KAYU JATI

OPTIMASI TEKANAN DAN RASIO REFLUKS PADA DISTILASI FRAKSINASI VAKUM TERHADAP MUTU EUGENOL DARI MINYAK DAUN CENGKEH (Eugenia caryophyllata)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman cengkeh berasal dari kepulauan Maluku. Pada abad ke-18 Perancis

PEMURNIAN MINYAK GORENG BEKAS. Korry Novitriani M.Si Iin Intarsih A.Md.Ak. Program Studi D-III Analis Kesehatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmlaya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. = AA diimpregnasi ZnCl 2 5% selama 24 jam. AZT2.5 = AA diimpregnasi ZnCl 2 5% selama 24 jam +

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ISOLASI RHODINOL DARI MINYAK SEREH WANGI DENGAN CARA DISTILASI FRAKSINASI VAKUM I N T I S A R I

I. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penelitian

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 2 (2013), Hal ISSN :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem pentanahan merupakan sistem pengamanan terhadap perangkatperangkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

PENGARUH AKTIVASI FISIK ZEOLIT ALAM SEBAGAI ADSORBEN DALAM PROSES ADSORPSI MINYAK JELANTAH

BAB 1 PENDAHULUAN. supaya dapat dimanfaatkan oleh semua makhluk hidup. Namun akhir-akhir ini. (Ferri) dan ion Fe 2+ (Ferro) dengan jumlah yang tinggi,

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ION EXCHANGE DASAR TEORI

4 Hasil dan Pembahasan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

II. TINJAUAN PUSTAKA. sawit kasar (CPO), sedangkan minyak yang diperoleh dari biji buah disebut

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 2 (2013), Hal ISSN :

Bab IV Hasil dan Pembahasan

J. Gaji dan upah Peneliti ,- 4. Pembuatan laporan ,- Jumlah ,-

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS CU/ZEOLIT DENGAN METODE PRESIPITASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-39

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bentonit Bentonit merupakan salah satu jenis lempung yang mempunyai kandungan utama mineral smektit (montmorillonit) dengan kadar 85-95% bersifat plastis dan koloidal tinggi. Berdasarkan sifat fisiknya bentonit dibedakan atas Na-Bentonit dan Ca-Bentonit. Na-bentonit memiliki kandungan Na + yang besar ada antar lapisnya, memiliki sifat mengembang akan tersuspensi bila didispersikan ke dalam air. Pada Ca-Bentonit, kandungan Ca 2+ dan Mg 2+ relatif lebih banyak bila dibandingkan dengan kandungan Na +. Ca- bentonit bersifat sedikit menyerap air dan jika didispersikan ke dalam air akan cepat mengendap atau tidak terbentuk suspensi. Bentonit dapat digunakan sebagai penyangga katalis, sedangkan bentonit yang telah dimodifikasi dapat digunakan sebagai katalis (Riyanto, 1992). Adsorpsi merupakan penyerapan zat baik ion atau molekul pada permukaan adsorben. Bentonit dapat digunakan sebagai bahan adsorpsi karena memiliki kation-kation yang dapat ditukarkan. Namun kemampuan adsorpsinya terbatas sehingga perlu diaktifkan dengan asam kuat untuk menghasilkan bentonit dengan kemampuan adsorpsi yang lebih tinggi. Hasil penelitian menunjukan peningkatan konsentrasi HCl dan waktu pengaktifan dapat meningkatkan kemampuan adsorpsi bentonit. Berat adsorben teradsorpsi berbanding lurus dengan konsentrasi Cu (Bath dkk.,2012). 5

6 Bentonit dapat ditingkatkan daya jerapnya dengan proses aktivasi secara kimia dengan menggunakan asam dan fisika dengan pemanasan di furnace. (Adel dkk., 2003). Pemanasan pada suhu 100-200 0 C menyebabkan bentonit kehilangan molekul air yang mengisi ruang antar lapis. Pemanasan diatas suhu 500-700 0 C menyebabkan proses pengeluaran molekul air dari rangkaian kristal sehingga dua gugus OH yang berdekatan saling melepaskan satu molekul air (Prasetya, 2004). Selain itu menurut Bath, dkk. (2012) bahwa bentonit adalah salah satu adsorbat yang baik namun perlu diaktifkan terlebih dahulu untuk meningkatkan daya serapnya yakni dengan pemanasan dan kontak asam. Peningkatan kualitas minyak cengkeh yang berwarna gelap akibat kontaminasi ion logam, dapat dilakukan dengan cara pengkelatan, namun pada metode adsorpsi menggunakan bentonit menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan adsorben zeolit dan arang aktif. Hasil pemurnian minyak cengkeh menggunakan zeolit dan bentonit mencapai 5%, sedangkan dengan menggunakan arang aktif mencapai 2,7%. Kejernihan minyak dapat mencapai 75,58% dengan bentonit. Secara fisik minyak yang dimurnikan dengan bentonit menjadi cokelat muda, sedangkan dengan arang aktif akan tetap hitam (Sariadi., 2012). Menurut penelitian Tanjaya, dkk.(2006) bentonit merupakan salah satu jenis adsorben yang sering digunakan ada proses bleaching minyak kelapa sawit, untuk menyerap zat warna dan pengotor-pengotor dalam minyak. Kemampuan bleaching dari bentonit dapat ditingkatkan dengan aktivasi asam untuk meningkatkan luas pemukaan dan memodifikasi struktur bentonit. Hasil

7 menunjukkan bahwa bentonit yang diaktivasi dengan menggunakan HCl 5 N, memberikan hasil bleaching yang optimum. Menurut penelitian Sariadi (2012) bahwa pemurnian minyak nilam dengan menggunakan adsorben bentonit menghasilkan penghilangan logam ion Fe sebesar 100 % yang menunjukkan bahwa bentonit bisa menjadi solusi yang tepat untuk produk minyak. Karakterisasi material bentonit dapat dianalisis dengan menggunakan Surface Area Analizer (SAA) sehingga dapat diketahui luas permukaan, distribusi pori dan isoterm adsorpsi dari bentonit tersebut. 2.2 Minyak Bunga Cengkeh Minyak cengkeh merupakan minyak atsiri yang diperoleh dari tanaman cengkeh yang banyak ditanam di Indonesia, India dan Madagaskar. Menurut Syamsuhidayat dan Hutapea (1991) bahwa sistematika tanaman cengkeh. Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneane Sub kelas : Monochlamydae Bangsa : Caryophylalles Suku : Caryophillaceae Famili : Myrtaceae Spesies : Syzygium aromaticum (L) Meer. & Perry Minyak cengkeh telah banyak dimanfaatkan sebagai agen perasa dan pemberi aroma pada berbagai makanan dan campuran dalam rokok kretek karena

8 aroma dan rasanya yang kuat dan pedas, selain itu minyak cengkeh memiliki aktivitas biologis karena mengandung bahan aktif berupa eugenol. Isolasi minyak bunga cengkeh umum dilakukan menggunakan metode distilasi uap dan distilasi air (Guenther, 2011). Minyak atsiri umumnya tidak berwarna, namun pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi dan membentuk resin serta warnanya berubah menjadi lebih tua (gelap). Minyak atsiri harus terlindungi dari pengaruh cahaya (disimpan dalam bejana yang gelap), bejana diisi sepenuh mungkin, bejana ditutup rapat, bejana disimpan di tempat yang kering dan sejuk untuk mencegah minyak atsiri berubah warna (Mulyani, 2004). Kandungan minyak cengkeh pada bagian-bagian tanaman tersebut berbeda variasi jumlahnya. Kandungan minyak paling tinggi terdapat pada bagian bunga (Ketaren, 1985). Menurut Sastrohamidjojo (2004) bahwa hasil utama pohon cengkeh adalah bunga cengkeh yang mengandung minyak atsiri dengan kualitas yang lebih bagus bila dibandingkan dari daunnya tetapi harganya sangat mahal. Karena bunga cengkeh mengandung 10-20% minyak atsiri (Nurdjannah, 2004). Senyawa fenolat dan eugenol merupakan komponen terbesar dari konstituen minyak cengkeh. Eugenol berwujud cair tidak berwarna yang akan berubah secara lambat menjadi kekuningan bila terkena udara (Sastrohamidjojo, 2004). Sifat kimia-fisika minyak atsiri dapat memberikan gambaran secara umum komponen kimia yang terdapat didalam minyak atsiri tersebut. Menurut SNI No 06-4267-1996 syarat mutu minyak bunga cengkeh dan SNI No. 06-2387-2006 tentang syarat mutu minyak daun cengkeh dirangkum pada Tabel 1.

9 Tabel 1. Syarat baku mutu minyak cengkeh. No Jenis Uji Satuan Persyaratan 1 Berat Jenis (BJ) - 1,04-1,07 2 Putaran Optik (α D) - Sampai-1 0 35 3 Indeks bias (nd) 20 0-1,529-1,537 4 Eugenol % 80-95 5 Caryophillene % Maksimum 17 5 Minyak pelikan - negatif 6 Minyak lemak - negatif 7 Kelarutan dalam etanol 70% - 1:2, seterusnya jernih. 8 Warna dan bau - Kuning-coklat tua dan bau khas eugenol