IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Cianjur secara geografis terletak di antara Lintang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diberdayakan sebagai Daerah Tujuan Wisata. Menurut World Tourism. Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Ke Asia Pasifik

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang

PENGARUH CITRA DESTINASI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KONDISI UMUM Keadaan Fisik Fungsi

I. PENDAHULUAN. berusaha, memperluas kesempatan kerja, dan lain sebagainya (Yoeti, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi dan Kreatif posted : 24 Oktober 2013, diakses : 8 Maret 2015)

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III Gambaran Umum BAPPEDA Kabupaten Sukabumi. derajat Bujur Timur dan 60 derajat 57 sampai 70 derajat 25 Lintang

I. PENDAHULUAN. perkebunan, kelautan dan perikanan, serta pertambangan Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI. Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pariwisata merupakan sektor mega bisnis. Banyak orang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB III KAJIAN TAPAK KAWASAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

A. Latar Belakang Masalah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Cianjur memiliki luas wilayah sebesar km 2 dengan

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2013

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

Tetapi pemandangan sekitar yang indah dan udara yang begitu sejuk membuat para wisatawan tak jemu dengan perjalanan yang cukup menguras tenaga.

III. KEADAAN UMUM LOKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. (RTRW Kab,Bandung Barat)

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

7 KONDISI DAN AKTIVITAS WISATA BAHARI PANTAI JAYANTI

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan pariwisata menduduki posisi yang sangat penting setelah

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Soemarno, 2009).

BAB III HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Pariwisata Kabupaten Lampung Selatan. ini memiliki luas wilayah 2.109,74 Km 2

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Perancangan Hutan Pinus Batealit sebagai kawasan Wisata Alam Edukasi di Jepara

2016 STRATEGI PENGEMBANGAN DESA MEKARJAYA MENJADI DESA WISATA DI KABUPATEN GARUT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu pariwisata perlu dikelola dan dikembangkan agar. itu sendiri maupun bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat 1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

menyenangkan dirinya sendiri/kegiatan bersenang-senang (leisure), orang-orang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PELUANG BISNIS PARIWISATA DI KARIMUNJAWA


KONDISI UMUM BANJARMASIN

BAB III TINJAUAN KHUSUS Kawasan Outbound Training di Kabupaten Kulon Progo 3.1 TINJAUAN KONDISI UMUM KABUPATEN KULON PROGO

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, pertumbuhan penduduk dari tahunketahun

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya banyak yang dihuni oleh manusia, salah satunya adalah Pulau Maratua

V. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

BAB III TINJAUAN LOKASI DAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. sangat menjanjikan bagi negara Indonesia karena memiliki potensi kekayaan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KAJIAN PROSPEK DAN ARAHAN PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA KEPULAUAN KARIMUNJAWA DALAM PERSPEKTIF KONSERVASI TUGAS AKHIR (TKP 481)

I. PENDAHULUAN. tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2011

Oleh : Slamet Heri Winarno

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Umum Kabupaten Cianjur Kabupaten Cianjur secara geografis terletak di antara 6 0 21-7 0 25 Lintang Selatan dan 106 0 42 107 0 25 Bujur Timur, dengan batas-batas wilayahnya sebagai berikut: 1. sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta, 2. sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut, 3. sebelah Selatan, berbatasan dengan Samudra Indonesia, 4. sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi. Kabupaten Cianjur memiliki luas 350.148 Ha yang secara administratif pemerintahan terdiri dari 30 Kecamatan, 342 Desa, dan 6 Kelurahan. Secara geografis, Kabupaten Cianjur dibagi ke dalam 3 wilayah, yaitu: 1. Cianjur Bagian Utara, terletak di kaki Gunung Gede dengan ketinggian 2.962 meter dengan kombinasi pegunungan, perkebunan dan pesawahan. 2. Cianjur Bagian Tengah, merupakan daerah yang berbukit-bukit kecil. 3. Cianjur Bagian Selatan, merupakan dataran rendah yang diselingi bukit-bukit dan pegunungan yang melebar sampai dengan Samudra Indonesia Visi Kabupaten Cianjur adalah Cianjur Lebih Sejahtera dan Berakhlakul Karimah, yang diikuti oleh beberapa misi, antara lain: 1. Meningkatkan Ketersediaan dan Keterjangkauan Pelayanan Pendidikan yang Bermutu. 2. Meningkatkan Ketersediaan dan Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu.

43 3. Meningkatkan Dayabeli Masyarakat. 4. Memantapkan Pelasanaan Reformasi Birokrasi. 5. Aktualisasi Nilai-nilai Akhlakul Karimah dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara. Jumlah penduduk Kabupaten Cianjur berdasarkan hasil sensus penduduk 2010 mencapai 2.168.514 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,09 persen. Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Pacet dan Kecamatan Cianjur, masing-masing sebanyak 170.224 jiwa dan 140.374 jiwa. Kecamatan lainnya yang jumlah penduduknya diatas 100.000 jiwa antara lain; Kecamatan Cibeber, Kecamatan Warungkondang, dan Kecamatan Karangtengah. Sedangkan, Kecamatan yang jumlah penduduknya terendah adalah Kecamatan Cikandu dengan jumlah penduduk 36.212 jiwa. Kepadatan penduduk di Kabupaten Cianjur mencapai 123 jiwa per km dengan sex rasio 106,93. Beberapa kecamatan memiliki kepadatan penduduk di antara 3.000 sampai 6.000 penduduk per km 2.. Kecamatan-kecamatan yang memiliki kepadatan yang tinggi tersebut mayoritas berada di Cianjur bagian utara antara lain; Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karangtengah, dan Kecamatan Cilaku. Kecamatan dengan kepadatan penduduk paling rendah adalah kecamatan Naringgul, yaitu sebanyak 92 sampai 159 jiwa per km 2 (BPS Kabupaten Cianjur, 2010). Perbedaan ini sangat menunjukkan ketimpangan kepadatan penduduk antara Cianjur bagian Utara, Tengah, dan Selatan. Kabupaten Cianjur beriklim tropis dengan curah hujan per tahun antara 1.000 sampai 4.000 mm dan jumlah hari hujan rata-rata 150 hari per tahun. Kondisi iklim tersebut menjadikan kekayaan alam Kabupaten Cianjur subur dan

44 mengandung keanekaragaman kekayaan sumberdaya alam yang potensial. Dari total luas wilayah sebesar 350.148 Ha, pemanfaatannya meliputi 83.034 Ha (23,71%) berupa hutan produktif dan konservasi, 58.101 Ha (16,59%) berupa tanah pertanian lahan basah, 97.227 Ha (27,76%) berupa lahan pertanian kering tegalan 57.735 Ha (16,49%) berupa tanah perkebunan, 3.500 Ha (0,1%) berupa tanah dan penggembalaan/pekarangan, 1.239 Ha (0,035%) berupa tambak/kolam, 25.261 Ha (7,2%) berupa pemukiman/pekarangan dan 22.483 Ha (6,42%) berupa penggunaan lain-lain. Kabupaten Cianjur mempunyai lima fokus pembangunan unggulan yang diharapkan mampu memacu pertumbuhan perekonomian wilayah, penetapan keenam sektor unggulan tersebut dilakukan dengan melihat kontribusi sektorsektor tersebut saat ini dan potensi serta peluang pengembangan yang dimiliki. Fokus pembangunan perekonomian Kabupaten Cianjur, antara lain: 1. Agribisnis, 2. Pariwisata, 3. Kerajinan Rumah Tangga, 4. Industri Manufaktur, dan 5. Perdagangan dan Jasa. 4.2. Potensi Pariwisata Kabupaten Cianjur Kabupaten Cianjur mempunyai objek dan daya tarik pariwisata yang tersebar di berbagai wilayah. Potensi-potensi ini dibagi kedalam tiga bagian berdasarkan lokasinya, yaitu (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah, 2008):

45 1. Satuan Kawasan Pengembangan I (SKPP I), merupakan wilayah bagian utara Kabupaten Cianjur yang meliputi kawasan Puncak-Cipanas. 2. Satuan Kawasan Pengembangan II (SKPP II), meliputi bagian tengah Kabupaten Cianjur. 3. Satuan Kawasan Pengembangan III (SKPP III), meliputi bagian selatan Kabupaten Cianjur. Berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Cianjur, daya tarik wisata menurut sumberdayanya dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya dan daya tarik wisata buatan. Berikut ini adalah objek dan daya tarik wisata yang terdapat di Kabupaten Cianjur: 4.2.1. Daya Tarik Wisata Alam 1. Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP) Taman Nasional Gede Pangrango terletak di Kecamatan Cipanas dengan jarak 17 km dari Kota Cianjur dan 103 km dari ibukota Jakarta. Pengelolaannya berada di bawah naungan PHPA dan Kementerian Kehutanan. Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu taman nasional di Indonesia yang memiliki keragaman flora, seperti bunga edelweiss dan fauna. Atraksi wisata lain yang menarik untuk dikunjungi adalah air terjun, kawah-kawah yang aktif dan beberapa puncak gunung yang digemari oleh para pendaki. TNGP memiliki luas 15,96 Ha dengan ketinggian Gunung Gede 2.958 mdpl dan Gunung Pangrango 3.019 mdpl. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan antara lain pendakian gunung dan berkemah. Untuk kegiatan hiking, mendaki sudah tersedia jalur lintas daki.

46 Aktivitas pendakian dapat dikategorikan sebagai aktivitas minat khusus dengan jalur-jalur pendakian yang cukup sulit dan dapat dijangkau melalui tiga pintu masuk yang terdapat di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur. 2. Bumi Perkemahan Mandala Wangi Lokasi Bumi Perkemahan Mandalah Wangi terletak di kawasan administrasi Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas. Bumi perkemahan ini dikelola oleh Perum Perhutani KPH Cianjur. Bumi Perkemahan Mandala Wangi berada di kawasan Wana Wisata milik Perum Perhutani. Daya tarik wisata utamanya adalah area perkemahan seluas ± 10 Ha dengan iklim sejuk, pemandangan pegunungan Gunung Gede Parango dalam lingkungan ekosistem hutan pinus, kayu putih dan damar. Dengan kontur lahan yang berbukit-bukit dan suasana alam yang teduh menjadikan bumi perkemahan ini menarik. Atraksi wisata berupa danau dan pemandian alam menambah nilai daya tarik wisata alam di kawasan ini. 3. Bumi Perkemahan Mandala Kitri. Objek daya tarik wisata Bumi Perkemahan Mandala Kitri terletak di Rarahan, Kecamatan Pacet. Bumi perkemahan ini dikelola oleh Yayasan Pramuka Kwartir Cabang Cianjur. Bumi Perkemahan Mandala Kitri merupakan tempat perkemahan yang diperuntukkan untuk anak-anak dan biasanya diisi oleh para pramuka dan pelajar. Dengan areal seluas 5 Ha, bumi perkemahan ini mampu menampung sekitar 1000 orang. Daya tarik wisata yang terdapat disini adalah bentukan lahan yang mayoritas datar dengan tanaman pepohonan pinus, kayu putih, dan damar.

47 Aktivitas wisata yang dapat dilakukan selain berkemah adalah jungle survival yaitu kegiatan pengujian fisik dan mental dengan area khusus yang tidak terlalu luas, wall climbing yaitu kegiatan mendaki dengan alat bantu dinding yang menyerupai dinding batuan yang terdapat di dekat pintu masuk dan aktivitas outbond yang dimanfaatkan untuk latihan kepemimipinan dan kerjasama kelompok. 4. Kebun Raya Cibodas Kebun Raya Cibodas terletak di Kaki Gunung Gede Pangrango, tepatnya di Cibodas, Rarahan, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas dengan jarak 17 km dari pusat Kota Cianjur. Pengelolaannya berada di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kebun Raya Cibodas merupakan kawasan konservasi alam/cagar alam dengan luas 125 Ha. Koleksi pepohonan langka dan spesies, serta fauna kera dan babi hutan. Daya tarik wisata lainnya adalah Air Terjun Cibodas, rumah kaca dengan koleksi kaktus (350 spesies), anggrek (360 spesies), dan tanaman langka yang beraneka ragam, serta taman air mancur. Kebun raya yang terletak pada ketinggian 150 mdpl ini memiliki iklim yang sejuk dan lingkungan alam yang bersih serta tertata. 5. Calincing Waduk Cirata. Objek wisata Calincing Waduk Cirata terletak di Desa Sindangjaya Kecamatan Ciranjang. Berjarak ±20 km dari pusat kota Cianjur. Pengelolaan Calincing Waduk Cirata berada di bawah naungan Badan Pengelola Waduk Cirata, bekerjasama dengan Dinas Perikanan dan Peternakan serta Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur. Kegiatan wisata di danau ini

48 terbatas pada berperahu melayari danau, membeli ikan, dan memancing. Kegiatan lain yang biasa dimanfaatkan sebagai kegiatan wisata potensial adalah berperahu mengunjungi area-area jaring terapung. Sebagai objek wisata alam, Danau Waduk Cilincing belum tertata sebagai tempat wisata. Kondisi danau yang dipenuhi oleh jaring apung dan tempat tinggal nelayan yang terapung di atas air menyebabkan perairan danau sebagai daya tarik utama tertutup peralatan dan bangunan sementara yang kurang sedap dipandang mata. Secara umum, kualitas lingkungan alam di kawasan tersebut sangat rendah karena jumlah dan tata letak fasilitas yang tidak teratur dan pemanfaatan sumberdaya air untuk budidaya ikan yang berlebihan menyebabkan daya tariknya menurun. 6. Jangari Waduk Cirata. Objek wisata Jangari Danau Cirata terletak di Desa Bobojong, Kecamatan Mande. Berjarak ±17 km dari pusat Kota Cianjur. Pengelolaan kawasan wisata ini berada di bawah naungan Badan Pengelola Waduk Cirata, bekerjasama dengan Dinas Perikanan dan Peternakan serta Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur. Danau Cirata Waduk Jangari merupakan danau buatan yang terbentuk dari bendungan Sungai Citarum. Objek wisata ini merupakan daya tarik utama yang sama dengan objek wisata Danau Cilincing yaitu berupa danau/waduk yang dimanfaatkan sebagai tempat pembudidayaan ikan yang menggunakan jaring apung. Kondisi objek wisata ini terlihat kurang tertata sebagai tempat berwisata karena permukaan danau dipenuhi oleh jaring-jaring terapung dan tempat

49 tinggal nelayan. Secara umum, kualitas lingkungan alam di kawasan tersebut sangat rendah karena jumlah dan tata letak fasilitas yang tidak teratur dan pemanfaatan sumberdaya air untuk budidaya ikan yang berlebihan. 7. Pantai APRA Pantai ini terletak di Desa Seganten, Kecamatan Sindangbarang dengan jarak tempuh ±110 km dari pusat Kota Cianjur. Pemberian nama APRA di pantai ini didasarkan karena dulu pada masa revolusi pantai ini merupakan tempat pendaratan pasukan Belanda, yaitu pasukan APRA. Objek wisata ini berada pada rangkaian wisata pantai selatan bagian tengah yang meliputi Pantai APRA Pantai Sereg Pantai Karangtopong. Pantai APRA yang berada pada muara Sungai Cisadea yang membentuk laguna, memiliki daya tarik berupa pantai yang masih alami berpotensi dikembangkan sebagai atraksi wisata bahari. Objek wisata ini memiliki luas ±4 Ha, memiliki hamparan pantai yang luas dengan panjang pantai ±2 km dan lebar 50-100 m, berpasir abu-abu kecoklatan dan bertekstur halus. Kondisi perairan yang mempunyai kekayaan biota laut dengan ketinggian gelombang 1-3 m dengan karakteristik umum sebagai kawasan pantai. Daerah belakang pantai yang masih alami dengan dominasi kelapa dan semak, material tanah berpasir serta tingkat pencemaran yang rendah dan visibilitas bebas serta kualitas bentang alam yang cukup mempesona. 8. Pantai Ciwidig, Pantai Batukukumbung, Pantai Jayanti dan Hutan Cagar Alam Jayanti-Bojonglarang. Ketiga pantai ini berada dalam rangkaian kawasan wisata pantai selatan bagian barat yang terletak dalam wilayah Kecamatan Cidaun yang berjarak

50 ±130km dari pusat Kota Cianjur. Dari ketiga rangkaian wisata pantai ini, Pantai Jayanti lebih berkembang dibandingkan kedua pantai lainnya. Daya tarik wisata pada kegiatan ini memiliki karakteristik iklim dan topografi yang sama yaitu pantai yang landai dan berpasir coklat abu-abu halus, memiliki lebar ±50-100 m dan daerah belakang pantai yang didominasi oleh perkebunan kelapa dan semak, serta daya pandang yang bebas. Perbedaannya, pada Pantai Jayanti terdapat daya tarik wisata Cagar Alam Bojong Lorong yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan dan penelitian dan teluk yang dijadikan sebagai pelabuhan nelayan atau Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan Pangkalan Pelelangan Ikan (PPI). Sementara itu, di Pantai Baku Kukumbung terdapat situs sejarah berupa bekas telapak kaki manusia tempo dulu pada batu karang besar dan seperangkat meja dan kursi terbuat dari batu karang peninggalan jaman dahulu. 9. Sumber Air Panas Sukasirna Sumber air panas Sukasirna merupakan objek wisata potensial yang belum dikembangkan. Terletak di Desa Sukasirna Kecamatan Agrabinta dengan jarak ±169 km dari pusat Kota Cianjur. Dengan mengutamakan sumber air panas sebagi daya tarik wisata, objek ini menjadi satu-satunya daya tarik wisata di Kabupaten Cianjur yang menawarkan sumber air panas dengan lingkungan ekosistem yang masih alami. 10. Agrowisata Perkebunan Teh Gedeh Perkebunan Teh Gedeh terletak di Kecamatan Cugenang dan berjarak ±10 km dari pusat Kota Cianjur. Pengelolaan dan kepemilikan berada di bawah PTP Nusantara VIII. Dayatarik wisata utama adalah perkebunan teh dengan

51 luas 910,95 Ha. Selain itu atraksi wisata lain yang dapat dinikmati wisatawan adalah proses pemetikan dan pembuatan teh, serta pemandangan alam perkebunan serta iklim yang sejuk. 11. Curug Citambur dan Rawa Leuwi Soro Curug Citambur dan Rawa Leuwi Soro terletak dalam kawasan wana wisata yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Cianjur, yaitu di Desa Karangjaya Kecamatan Pagelaran yang berjarak ±85 km dari pusat Kota Cianjur. Daya Tarik Utama di kawasan wisata ini adalah air terjun yang cukup deras dengan ketinggian 40 m serta lingkungan/ekosistem rawa. Daya tarik lainnya adalah legenda mengenai pohon kiara dan rawa leuwi sowo; dikatakan pohon dan rawa tersebut merupakan tempat bersemayam roh-roh karuhun dan cerita legenda tersebut masih dipercaya oleh masyarakat setempat. Atraksi wisata yang terdapat di Curug Citambur ini adalah lahan untuk berkemah dengan kapasitas 5-10 tenda. 4.2.2. Daya Tarik Wisata Budaya 1. Istana Cipanas. Istana Cipanas merupakan Istana Kepresidenan, terletak di kaki Gunung Gede, Kecamatan Cipanas. Luas areal komplek istana ini lebih kurang 26 Ha, dengan 7.760 m 2 digunakan untuk bangunan. Sisanya dipenuhi dengan tanaman dan kebun tanaman hias yang asri, kebun sayur, dan tanaman lain yang ditata seperti hutan kecil. Beberapa bangunan yang terdapat di dalam kompleks ini antara lain Paviliu Yudistira, Paviliun Bima, dan Paviliun Arjuna yang dibangun secara

52 bertahap pada tahun 1916. Di bagian belakang terdapat Gedung Bentol yang dibangun pada 1954. Terakhir, dua bangunan terbaru yang dibangun pada tahun 1983 adalah Paviliun Nakula dan Paviliun Sadewa. Setiap ruangan di Istana ini dilengkapi dengan perabot yang terbuat dari kayu. Selain itu, tersimpan berbagai koleksi ukiran Jepara dan lukisan dari maestro seni lukis Indonesia seperti Basuki Abdullah, Dullah Sujoyono, dan Lee Man Fong. 2. Situs Megalith Gunung Padang Situs Gunung Padang merupakan peninggalan sejarah yang terletak di Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan, Desa Karyamukti Kecamatan Campaka. Berjarak ±50 km dari Pusat Kota Cianjur. Daya tarik utama dari Situs Gunung Padang ini adalah peninggalan megalitik berbentuk punden berundak berupa bangunan seluas 900 m 2 dengan luas lahan sekitar 3 Ha. Punden berundak Gunung Padang dibangun dengan batuan jenis vulkanik berbentuk persegi panjang. Kondisi Punden berundak pada saat ini sudah tidak utuh, hanya menyisakan kerangka suatu bangunan yang terpecah menjadi kepingan batuan yang berserakan hampir menutupi puncak bukit Gunung Padang. Punden berundak ini memiliki nilai daya tarik arkeologis, historis, dan geologis. Masyarakat sekitar mempercayai bahwa Situs Gunung Padang merupakan istana yang dibangun Prabu Siliwangi dalam semalam, namun tidak berhasil dilaksanakan sehingga balok-balok bebatuan dibiarkan berserakan.

53 3. Wisata Ziarah Makam Dalam Cikundul Makam Dalem Cikundulk yang memiliki luas sebesar 2,5 Ha terletak di Desa Cijagang, Kecamatan Cikalongkulon atau ±22 km dari pusat Kota Cianjur dan dikelola oleh Yayasan Wargi Cikundul. Daya tarik utama adalah makam Sembah Dalem Cikundul yang dikenal gelar Raden Aria Wira Tanu yang merupakan pendiri Cianjur. Nilai sejarah yang terkandung pada makam ini berkaitan dengan pendirian Cianjur pada abad XVII dengan pusat kepemerintahan di Cikundul, sehingga menambah daya tarik wisata tersendiri. Daya tarik lainnya adalah Upacara Tawasul setiap malam Jumat. 3. Kesenian dan Upacara Adat Cianjur Kabupaten Cianjur memiliki kesenian tradisional yang bervariasi. Pemeliharaan dan pengembangan seni tari, seni musik, seni vokal, seni beladiri, serta upacara-upacara yang berkaitan dengan adat-istiadat Cianjur berada dibawah pembinaan Dewan Kesenian Cianjur dan sanggar-sanggar budaya. Kesenian daerah yang merupakan ciri khas Kabupaten Cianjur antara lain; tari Goong Rentang, Pencak Silat, Mamaos, dan Upacara adat helaran. 4. Kerajinan Cianjur Kerajinan Cianjur sudah cukup dikenal oleh wisatawan. Daya tarik wisata kerajinan ini cukup potensial bila dikembangkan dan dikemas dengan lebih menarik. Kerajinan yang terdapat di Cianjur adalah sebagai berikut: - Kerajinan Sangkar Burung - Kerajinan Bambu - Kerajinan Lampu Gentur - Makanan Khas Cianjur (Tauco dan Manisan buah-buahan)

54 - Beras Cianjur. - Ayam Pelung. 4.2.3. Daya Tarik Wisata Buatan 1. Taman Bunga Nusantara Taman Bunga Nusantara merupakan salah satu objek pariwisata yang menjadi unggulan Kabupaten Cianjur. Objek wisata ini berjarak 100 km dari Jakarta, atau 90 km dari Bandung. Koleksi bunga yang terdapat di Taman Bunga mencapai 300 variates bunga dari seluruh dunia. Taman yang terbentang diatas lahan seluas 45 Ha terletak di sisi jalur menuju Puncak, tepatnya di Desa Kawung Luwuk, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur. Disini terdapat 10 taman dengan tema-tema yang terdiri dari aneka jenis bunga yang ditata dengan sangat harmonis. Taman-taman tersebut terlihat asri dan tradisional yang meliputi Taman Prancis, Taman Mediterania, Taman Jepang, Taman Bali, Taman Amerika, dan taman dengan spesifikasi jenis bunga seperti taman air, taman mawar, taman palem, dan taman labyrint. Tumbuh-tumbuhan yang berasal dari mancanegara mendominasi kesepuluh taman tersebut. Atraksi wisata lain yang terdapat di Taman Bunga Nusantara, antara lain; rumah kaca, mini teater raflesia yang merupakan wahana informasi mengenai Taman Bunga Nusantara secara lengkap melalui audio visual, area piknik berdaya tampung 1.000-3.500 orang, danau angsa putih, serta wahana bermain anak-anak.

55 2. Taman Rekreasi Kota Bunga Kota Bunga terletak di Kecamatan Pacet, tidak berjauhan dengan lokasi Taman Bunga Nusantara. Taman ini dikelola oleh Developer Perumahan Real estate Kota Bunga yang pada awalnya merupakan kawasan rekreasi yang diperuntukkan bagi para penghuni perumahan real estate Kota Bunga. Daya tarik wisata yang dimiliki mampu memenuhi kebutuhan rekreasi keluarga, sehingga mampu menarik pengunjung dari luar Kabupaten Cianjur untuk berkunjung. 4.3. Perkembangan Jumlah Wisatawan Kabupaten Cianjur merupakan salah satu daerah unggulan destinasi pariwisata di Jawa Barat dengan dibuktikan oleh prestasi sebagai salah satu dari 10 Kabupaten/Kota Terfavorit se-indonesia pada ajang Indonesia Tourism Award di tahun 2010. Namun secara faktual, daya tarik wisata yang terdapat di Kabupaten Cianjur menurun. Hal ini ditunjukkan oleh menurunnya kunjungan wisatawan yang datang berkunjung ke objek wisata yang ada di Kabupaten Cianjur. Tabel 4.1. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Kabupaten Cianjur Tahun Jumlah Wisatawan (Orang) 2006 2.862.325 2007 1.761.730 2008 1.175.071 2009 2.150.778 2010 748.661 2011 813.769 Sumber: Dinas Budaya dan Pariwisata dan BPS Kabupaten Cianjur, beberapa tahun

56 Tabel diatas menunjukkan penurunan jumlah wisatawan yang sangat signifikan dari tahun 2006 hingga tahun 2011. Pada tahun 2006, wisatawan yang berkunjung mencapai 2.862.325 wisatawan. Namun, jumlah tersebut berkurang sangat signifikan pada tahun 2011 dengan jumlah wisatawan yang datang ke Objek Wisata di Kabupaten Cianjur hanya berjumlah 813.769 wisatawan. 4.4. Akomodasi Pariwisata Kabupaten Cianjur Akomodasi pariwisata tidak dapat dipisahkan dari aktivitas wisata. Akomodasi pariwisata merupakan salah satu faktor penarik wisatawan untuk datang berkunjung ke suatu objek wisata. Hotel, restoran, penginapan, kafe, dan sarana pendukung lainnya yang terdapat di kawasan wisata merupakan bagian dari industri pariwisata. Tabel 4.2. Akomodasi Pariwisata yang terdapat di Kabupaten Cianjur pada Tahun 2011 No Jenis Akomodasi Jumlah (Unit) 1. Hotel Bintang 15 2. Hotel Melati/Non-Bintang 65 3. Pondok Wisata 90 4. Pondok Remaja 1 5. Rumah Makan 215 6. Cafetaria 17 7. Toko Manisan 64 8. Villa Estate 57 9. Villa Non-Estate 8.123 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, 2011 Sejak tahun 2008, data statistik hotel menunjukkan jumlah wisatawan yang menginap di hotel yang terdapat di Kabupaten Cianjur terus meningkat setiap tahunnya. Jumlah wisatawan yang menginap di hotel pada tahun 2010 tercatat 864.789 orang. Jumlah ini meningkat cukup signifikan dari tahun

57 sebelumnya dengan jumlah 683.503. Rata-rata masa tinggal wisatawan berkisar 1,34 hingga 1,51 hari. Tabel 4.3. Jumlah Wisatawan dan Lamanya Menginap di Kabupaten Cianjur Tahun 2008-2010 Tahun Jumlah Tamu Menginap (Orang) Rata-rata Tamu Menginap (Hari) 2008 500.773 1,34 2009 684.491 1,29 2010 867.979 1,51 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011

Gambar 4.1 Peta Pariwisata Kabupaten Cianjur 58