BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada dikawasan kabupaten Bandung, tepatnya di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan dikawasan objek wisata Kampung Sumber

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah menggunakan analisis deskriptif, menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taman Wisata Grojogan Sewu sering dinobatkan sebagai Objek Wisata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pantai yang menghadap Laut Cina Selatan ini memiliki dasar pantai landai sejauh

BAB III METODE PENELITIAN. Gunung Bodas yang berada pada ketinggian 765m diatas permukaan laut. Batas wilayah Kampung Adat Ciptarasa:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah Kelurahan Cisaranteun

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif,

Gambar 3.1 : Peta Pulau Nusa Penida Sumber :

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis deskriptif dimana dalam metode ini penelitan bersifat

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir,

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Museum Negeri Sri Baduga berada di jalan BKR No. 185 Bandung,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Sukamanis Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis mengambil lokasi penelitian di Kampung Padi RT. 04/RW. 03, Kelurahan

BAB III METODE PENELITIAN. pandangan dari masyarakat, wisatawan, dan pemirintah tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kampung Cibolerang No. 52, RT 1, RW 9. Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi,

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi ini karena di objek wisata tersebut merupakan satu-satunya objek

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di objek Wisata Pantai Pondok Bali yang terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. field reseach, yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif adalah Suatu

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kampung Baru, Kota Tua, Jakarta Barat. Kota

BAB III METODE PENELITIAN

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, RnD, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 15.

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi jenis-jenis makanan tradisional, persepsi wisatawan terhadap

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka angka, melainkan data tersebut

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. research) menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2009:2) metode penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada saat penelitian adalah metode kuota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB II METODE PENELITIAN

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan kebijakan. dalam pengembangan industri dodol durian.

BAB III METODE PENELITIAN. Peta 3.1 Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

Pengambilan Keputusan dalam Menetapkan Strategi Persaingan Usaha Garmen di. Toko Fidanza ITC Mega Grosir Surabaya dengan Menggunakan Analisa SWOT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keleluasan kepada Daerah untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah, hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada dikawasan kabupaten Bandung, tepatnya di daerah Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali, Ciwidey, Bandung. Jarak dari Bandung menuju lokasi penelitian yaitu ± 40 Km, Dapat ditempuh dua jam jika menggunakan bus atau satu jam jika menggunakan sepeda motor. Dapat dilalui dengan menggunakan mobil pribadi, transportasi umum dan ojek. Jika menggunakan bis dari Bandung dikenakan tarif sebesar Rp 6.000 (dari terminal Leuwi panjang). Dilanjutkan dengan menggunakan angkutan kota dengan tarif sebesar Rp 4000. B. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2006), metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil yang lebih pada menekankan makna dari pada generalisasi. Karakteristik lainnya adalah penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif, data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. 55

56 Penelitian dilakukan pada objek yang alamiah. Objek yang alamiah adalah objek yang tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada objek itu sendiri. Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Sehubungan dengan hal menggunakan analisis deskriptif yang menurut Wardiyanta (2006) penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan membuat deskripsi atas suatu fenomena sosial/alam secara sistematis, faktual dan akurat. Selain itu, dengan metode deskriptif, kita menghimpun data, menyusunnya secara sitematis, faktual dan cermat (Isaac dan Michael, 1981: 46). Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini mengalami 2 tahapan. Tahapan yang pertama dilakukan adalah, analisis dari segi kemampuan masyarakat dan pemerintah untuk mengembangkan potensi wisata. Didukung oleh wawancara kepada masyarakat dan tahapan kedua yang dilakukan dalam penelitian adalah analisis sumber potensi yang ada di desa Alam Endah kecamatan Rancabali, Ciwidey Bandung selanjutnya digunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat) pada objek wisata di wilayah tersebut C. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2006 : 43). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel pada judul Pengembangan Desa

57 Alam Endah sebagai Kawasan Desa Wisata di Kecamatan Rancabali Bandung diuraikan dalam Tabel 3.2 berikut : Variabel Pengembangan potensi Desa Alam Endah Kawasan Desa Wisata Alam Endah Tabel 3.1 Matriks Variabel Operasional Variabel Aspek Operasional Pengamatan Tersedianya Sumber lahan Daya Alam Aspek fisik Regulasi Pola Kehidupan Masyarakat Sarana dan Prasarana Manajemen Sumber: Diolah peneliti,tahun 2010 Aspek tipologis Aspek biotis Bentang alam Kebijakan Potensi Fasilitas Utilitas Aksesibilitas Bangunan Kapital Indikator Luas lahan Hidrologi Morfologi Topografi Letak desa Luas wiayah Flora Fauna Tata letak bangunan dantata letak tanaman Undang-Undang no 10 Kepariwisataan tahun 2009 Kebiasaan masyarakat (adat istiadat), kondisi geografis lingkungan, perkebunan, pertanian, kesenian sunda Rumah adat,mesjid, parking, MCK, rumah makan sunda, kebun, sawah, jembatan, puskesmas dll Jalan, air, listrik, telepon, pemondokan, saluran drainase, pengolahan limbah Kondisi jalan, moda transportasi Arsitektur, motif, bentuk dll Modal, objek, manajemen

58 D. Instrument Penelitian Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneiliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya turun ke lapangan. Peneliti kualitatif sebgai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. 1) Pengumpulan data dengan Observasi Adapun tahapan observasi seperti yang dikatakan Spradley (1980), terbagi tiga yaitu : 1. Observasi deskriptif 2. Observasi terfokus 3. Observasi terseleksi Dalam tahapan pertama observasi deskriptif yaitu observasi yang dilakukan peneliti pada saat memasuki situasi sosial tertentu sebagai objek penelitian. Pada tahap ini peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti, maka peneliti melakukan penjelajah umum, dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua yang

59 dilihat, didengar, dan dirasakan. Semua data direkam, oleh karena itu hasil dari observasi ini disimpulkan dalam keadaan yang belum tertata. Observasi tahap ini disebut grand tour observation dan peneliti menghasilkan kesimpulan pertama. Dalam pelaksanaan teknisnya peneliti melakukan penjelajahan umum ke desa Alam Endah dengan tujuan pertama yaitu kantor desa Alam Endah. Dari kunjungan pertama itulah peneliti diberitahu beberapa tempat menarik yang masuk dalam kriteria tujuan penelitian. Selanjutnya peneliti pun mencoba mengunjungi beberapa tempat tersebut seperti RW 01 Barutunggul, RW 02 Barutunggul, RW 03 Mekarbaru, Rw 11 Sinapeul, RW 13 Datar Puspa dan RW 23 Cilastari. Dan mendapatkan kesimpulan pertama yaitu daerah yang mempunyai daya tarik untuk pemenuhan kriteria tujuan penelitian yaitu wisata yang berbasis pedesaan dengan seluruh sejarah pembentuknya adalah yaitu pada daerah RW 01 Barutunggul, RW 02 Barutunggul dan RW 23 Cilastari. Tahapan kedua adalah observasi terfokus yang dalam tahap ini peneliti sudah melakukan mini tour observation yaitu suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu. Fokus tersebut adalah kunjungan ke 3 RW dalam kesimpulan pertama yang dihasilkan peneliti seperti daerah yang telah disebutkan sebelumnya yaitu RW 01 Barutunggul, RW 02 Barutunggul dan RW 23 Cilastari

60 Dan tahapan terakhir adalah observasi terseleksi yang telah menguraikan fokus yang ditemukan sehingga datanya lebih rinci. Dengan melakukan analisis komponensial terhadap fokus, maka pada tahap ini peneliti telah menemukan karakteristik, kontraskontras/perbedaan dan kesamaan antar kategori, serta menemukan hubungan antara satu kategori dengan kategori yang lain. Dalam tahapan observasi terseleksi atau terfokus ini peneliti telah menemukan hal-hal menarik yang dapat diangkat sejarah maupun kebudayaannya seperti di RW 01 dan RW 02 Barutunggul. 2) Pengumpulan data dengan Wawancara Esterberg (2002) mendefinisikan bahwa wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara yang digunakan dalam peneliti adalah wawancara tak terstruktur. Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh narasumber. Berdasarkan analisis setiap jawaban dari narasumber tersebut, maka peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada suatu tujuan. Dalam melakukan wawancara peneliti dapat menggunakan cara berputar-

61 putar baru menukik artinya pada awal wawancara yang dibicarakan adalah hal-hal yang tidak terkait dengan tujuan, dan bila sudah terbuka kesempatan untuk menanyakan sesuatu yang menjadi tujuan, maka segera ditanyakan (Prof. Dr. Sugiyono, 2006). Alat-alat yang digunakan dalam wawancara adalah buku catatan, tape recorder dan kamera. 3) Pengumpulan data dengan Dokumen Teknik pengumpulan data dengan dokumen merupakan studi dokumen sebagai pelengkap wawancara dan observasi. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, dan kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara, akan lebih kredibel / dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat dan autobiografi. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada (Prof. Dr. Sugiyono, 2006). F. Tahap Pengumpul Data dan Alat Pengumpul Data 1. Tahap Pengumpulan Data Adapun tahapan pengumpulan data adalah :

62 a. Pengklasifikasian pertanyaan b. Menympulkan hasil wawancara c. Menganalisis data hasil wawancara dengan kaitannya terhadap observasi lapangan yang telah dilakukan didukung oleh hasil studi dokumentasi. 2. Alat Pengumpul Data Alat pengumpul data yang digunakan peneliti di desa Alam Endah adalah a. Digital kamera b. Digital recorder c. dan alat-alat tulis untuk wawancara. G. Tahap Pengolahan Data a. Menganalisis Dengan Menggunakan Analisis SWOT Adapun metode analisi yang akan dipakai oleh peneliti yaitu dengan menggunakan metode SWOT Metode analisis SWOT yang terdiri dari Strengths, Weakenss, Opportunities, dan threaths. Menurut Sondang P. Siagian (1998:172) dimana dikutip dari Nizwan Zukhri (2009) bahwa metode SWOT adalah merupakan akronim untuk kata Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman). Dari pengertian SWOT tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Evaluasi Faktor Internal

63 - Kekuatan (Strength), yaitu kekuatan apa saja yang dimiliki pariwisata. Dengan mengetahui kekuatan, pariwisata dapat dikembangkan menjadi lebih tangguh hingga mampu bertahan dalam pasar dan mampu bersaing untuk pengembangan selanjutnya. -. Kelemahan (Weakness), yaitu segala faktor yang tidak menguntungkan atau merugikan bagi pariwisata. 2. Evaluasi Faktor Eksternal - Kesempatan (Opportunties), yaitu semua kesempatan yang ada sebagai kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi perekonomian nasional atau global yang dianggap memberi peluang bagi pariwisata untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang. - Ancaman (Threats), yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian bagi pariwisata, seperti Peraturan Pemerintah yang tidak memberikan kemudahan berusaha, rusaknya lingkungan, penularan penyakit Aids, meningkatnya pelacuran atau gejolak sosial sebagai akibat mahalnya dan persaingan tour operator asing yang lebih professional. Dengan melihat kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) potensi yang dimiliki oleh Desa Alam Endah untuk dijadikan desa wisata. Dari analisis ini akan ditarik beberapa

64 kesimpulan apakah desa Alam Endah bisa dijadikan sebagai kawasan Desa Wisata. Analisis SWOT dilakukan guna mendapatkan pilihan strategis terhadap semua faktor faktor yang akan berkaitan dalam pengembangan desa Alam Endah menjadi desa wisata. Adapun metode tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Faktor internal Faktor eksternal Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats) Gambar 3.1 Matriks SWOT Kekuatan (Strengths) Keunggulan komprehensif (Comprehensive Advantage) Memberikan pilihan (Investment) Kelemahan (Weaknesses) Mobilisasi (Mobilization) Kerugian (Damage Control) Matrik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut ; 1. Evaluasi Faktor Internal - Kekuatan (Strength), yaitu kekuatan apa saja yang dimiliki pariwisata. Dengan mengetahui kekuatan, pariwisata dapat dikembangkan menjadi lebih tangguh hingga mampu

65 bertahan dalam pasar dan mampu bersaing untuk pengembangan selanjutnya. - Kelemahan (Weakness), yaitu segala faktor yang tidak menguntungkan atau merugikan bagi pariwisata. Dengan mengetahui kelemahan, dapat dibuat upaya untuk menghindari kelemahan dengan mengambil kesempatan atau peluang yang dimiliki. 2. Evaluasi Faktor Eksternal - Kesempatan (Opportunties), yaitu semua kesempatan yang ada sebagai kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi perekonomian nasional atau global yang dianggap memberi peluang bagi pariwisata untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang. - Ancaman (Threats), yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian bagi pariwisata dari luar. 3. Faktor-faktor yang berasal dari internal perusahaan maupun ekternal masing-masing dapat menghasilkan strategi tersendiri. Strategi SO (Strength-Opportunity), ST (Strength-Threats), WO (Weakness-Opportunity) dan WT (Weakness-Threats) menciptakan suatu strategi yang dapat dipilih dalam mengembangkan suatu perusahaan. 4. Pertemuan antara kekuatan internal (Strength) dengan peluang eksternal (Opportunity) menghasilkan strategi yang sangat

66 menguntungkan yaitu keunggulan komprehensif. Keunggulan komprehensif juga merupakan isu stratejik yang dihadapi oleh objek wisata manakala terdapat peluang yang memiliki posisi internal yang kuat dan hal ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. 5. Kondisi pertemuan antara kekuatan perusahaan dengan ancaman yang datang dari luar disebut Mobilisasi. Dalam keadaan ini, organisasi dituntut untuk mampu memobilisasi sumber daya untuk memperlunak ancaman, bahkan bila memungkinkan mengubahnya menjadi peluang. 6. Sedangkan pertemuan antara peluang yang dimiliki dengan ancaman yang datang dari luar membuat kita harus memilih atau menjatuhkan pilihan karena peluang yang tersedia sulit dicapai karena tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan memberikan reaksi positif. Memilih atau menjatuhkan pilihan dalam hal ini adalah membuat keputusan antara mengambil peluang tanpa menghiraukan ancaman, atau tetap waspada terhadap ancaman sehingga peluang tersebut diabaikan karena khawatir dengan kondisi perusahaan yang dapat terancam oleh faktor eksternal tersebut. 7. Kondisi yang sangat dikhawatirkan adalah pertemuan antara kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan ancaman yang datang dari luar, hal ini tentu saja dapat menyebabkan suatu kerugian. Dikatakan kerugian karena ancaman dari luar dihadapkan pada

67 sumber daya yang sangat lemah dari organisasi. Hal ini harus dtempuh dengan mengendalikan kerugian tersebut. Untuk itu strategi yang dihasilkan merupakan upaya yang harus kuat dalam mengatasi masalah tersebut dimana kelemahan yang dimiliki harus diminimalisir dan ancaman dari luar harus mampu dihindari. b. Pengaplikasian Rumusan Masalah Berdasarkan Teori Semua rumusan masalah yang dihadapi saat penelitian akan diaplikasikan melalui pendekatan-pendekatan teori, baik dari studi literatur maupun tinjauan pustaka. Akan tetapi tidak semuanya masalah bisa diaplikasikan kedalam teori karena semua masalah bersifat relatif.