ANAK Sukoharjo) Sarjana S-1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS X SMA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014)

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

KEMANDIRIAN WANITA SINGLE PARENT DALAM MENDIDIK ANAK. (Studi Kasus Di Desa Pakang, Andong, Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

PENGARUH REWARD AND PUNISHMENT

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses

PENANAMAN KARAKTER KEJUJURAN PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus di Desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

IMPLEMENTASI KARAKTER DISIPLIN DAN KERJA KERAS PADA ANAK PEDAGANG KAKI LIMA DI DESA KEBUN KELAPA KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhannya. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI

(Analisis Isi 2014/2015) persyaratan. Sarjana S-1. Diajukan Oleh: A

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. saat ini, para bapak pendiri bangsa (the founding fathers) menyadari bahwa paling

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN PKn KELAS X SMA (Studi Kasus Di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENGUATAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PELANGGARAN NORMA AGAMA. (Studi Kasus di MTs Mahadul Muta alimin Katerban

PERANAN BUKU KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013

REPRESENTASI PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME DAN. CERITA DARI TAPAL BATAS (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,

IMPLEMENTASI KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA ABDI DALEM. (Studi Kasus di Astana Mangadeg Matesih Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

PERANAN KELUARGA DALAM PROSES PENANAMAN KEDISIPLINAN TERHADAP REMAJA DI DUSUN KRAJAN, DESA GEMBONG, KECAMATAN ARJOSARI, KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KONTRUKSI KARAKTER KERJA KERAS DAN RELA BERKORBAN DALAM FILM BIDADARI-BIDADARI SURGA UNTUK KEPERLUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

KETAATAN HUKUM PETUGAS PARKIR (Studi Kasus pada Petugas Parkir Pasar Gedhe Hardjonagoro Surakarta)

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KELAS X/C

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

NASKAH PUBLIKASI MUATAN DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MORAL SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM ETIKA PROFESI GURU DI SMP NEGERI 2 BOYOLALI

BAB V PEMBAHASAN. mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

BAB I PENDAHULUAN. membawa bangsa menuju bangsa yang maju. Masa kanak-kanak adalah masa

Diajukan Oleh: DEDE SRI RAHAYU A

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI KASUS DI PASAR LEGI KOTA SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan lembaga terkecil namun memberikan pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 03 NGLEBAK TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin mengedepankan pendidikan sebagai salah satu tolak ukur dan

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah dan ibu, dan

KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER PERCAYA DIRI PADA FILM

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

EDY NOVIYANTO A

BAB I PENDAHULUAN. berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN. hlm Eva Latipah, Pengantar Psikologi Pendidikan, PT Pustaka Insani Madani, Yogyakarta,

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

IMPLEMENTASI PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL SOSIAL MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA (PMR) DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA. DALAM PEMBELAJARAN PKn TERHADAP SISWA KELAS V SD N WIRUN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN. Naskah Publikasi. Sarjana S-I

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dan melakukan tindak lanjut hasil pembelajaran. Guru adalah pemeran utama

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyengsarakan orang lain bahkan bangsa lain. Oleh karena itu perlu mengolah

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN KERJA KERAS PADA ANAK-ANAK KELUARGA PEDAGANG. (Studi Kasus di Pasar Raya Gentan, Baki, Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI

Oleh: NUNIK DWI SAFITRI A

IMPLEMENTASI KARAKTER MANDIRI DAN KERJA KERAS DALAM MASYARAKAT NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Transkripsi:

PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB DAN DISIPLIN PADA ANAK DI KELUARGA SINGLE PARENT (Studi Kasus di Desa Bowan Rt. 03/05 Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajad Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ITA FERANI A220100118 FAKULTA S KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 0

1

PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB DAN DISIPLIN PADA ANAK DI KELUARGA SINGLE PARENT (Studi Kasus di Desa Bowan Rt. 03/05 Kabupaten Sukoharjo) ABSTRAK Ita Ferani, A 200100118, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, xvi+100 halaman (termasuk lampiran). Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mendeskripsikan penanaman pendidikan karakter tanggung jawab pada anak dalam keluarga single parent di Desa Bowan Rt. 03/05 Kabupaten Sukoharjo, 2) untuk mendeskripsikan penanaman pendidikan karakter disiplin pada anak dalam keluarga single parent di Desa Bowan Rt. 03/05 Kabupaten Sukoharjo, 3) untuk mendeskripsikan faktor penghambat pelaksanaan pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak dalam keluarga single parent di Desa Bowan Rt. 03/05 Kabupaten Sukoharjo, 4) untuk mendeskripsikan solusi yang dilakukan terhadap faktor penghambat pelaksanaan pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak dalam keluarga single parent di Desa Bowan Rt. 03/05 Kabupaten Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan strategi penelitian studi kasus. Objek penelitian ini adalah pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin dengan subjek penelitian adalah anak dari keluarga single parent dan single parent di Desa Bowan Rt. 03/05 Kabupaten Sukoharjo. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keluarga single parent ini selain mendidik anak dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga mengajarkan pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin. Penanaman pendidikan karakter tanggung jawab dapat dilakukan melalui melakukan tugas dengan sepenuh hati, melaporkan apa yang menjadi tugasnya, segala yang menjadi tanggung jawab dan tugasnya dapat dijalankan dengan baik. Penanaman pendidikan karakter disiplin dapat dilakukan melalui ketaatan terhadap waktu belajar, ketaatan terhadap tugas-tugas pelajaran, ketaatan terhadap penggunaan fasilitas belajar, dan ketaatan menggunakan waktu datang dan pulang. Kata kunci: pendidikan, karakter, tanggung jawab, disiplin 2

A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana untuk menjadikan seseorang atau individu menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Menurut Samani dan Hariyanto (2012:41), karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusannya. Megawangi yang dikutip oleh Kesuma dkk. (2011:5), pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya. Menurut Gunawan (2012:33), tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan YME. Menurut Sulhan (2011:14), tangung jawab mencakup beberapa aspek yang melakukan tugas dengan sepenuh hati, melaporkan apa yang menjadi tugasnya, dan dapat menjalankan tanggung jawab dengan tuntas. Megawangi (2010:33), menyebutkan konsep tanggung jawab yaitu menjalankan kewajibannya dengan baik dan berusaha untuk melaksanakan tugasnya sebaik mungkin. Menurut Djamarah (2002:12), disiplin yang muncul kerena kesadaran yang disebabkan faktor seseorang dengan sadar bahwa hanya dengan disiplinlah didapatkan kesuksesan dalam segala hal. Adanya disiplin didapatkan keteraturan dalam kehidupan, dengan disiplin dapat menghilangkan kekecewaan pada orang lain dan sebagainya. Disiplin pada dasarnya mencakup pelajaran, patuh, taat, kesetiaan, hormat kepada ketentuan/peraturan/norma yang berlaku. Disiplin adalah kegiatan seseorang sekaligus pendidikan mencakup pelajaran, patuh, taat, kesetiaan, hormat kepada ketentuan atau peraturan serta norma yang berlaku di dalam masyarakat. Penegakkan disiplin dapat dilakukan dengan beberapa cara, 3

seperti peningkatan motivasi, pendidikan dan latihan, kepemimpinan penerapan reward and punishment, serta penegakan aturan. Single parent atau orang tua tunggal adalah orang tua yang hanya terdiri dari satu orang saja, dimana di dalam rumah tangga single parent berperan sebagai ibu dan juga berperan sebagai ayah. Single parent yang ada di Desa Bowan ini kehilangan istrinya karena meninggal dunia akibat penyakit jantung yang sudah lama diderita. Perjuangan yang sangat berat karena harus menghidupi tiga orang anak yang masih Sekolah Dasar dan kuliah. Tidak mudah memang menjadi orang tua tunggal, apalagi dimasa-masa awal perpisahan dengan pasangan hidup. Hal ini disebabkan karena hanya ada satu orang tua yang membesarkan anak. Pekerjaan single parent ini seorang wiraswasta yang tidak tentu uang penghasilan. Pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin itu terbangun dengan proses yang tidak sebentar sehingga melibatkan peran serta banyak pihak, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Hal ini menjadikan pendidikan karakter melalui suatu pola asuh yang tepat oleh single parent, merupakan hal yang mesti segera diwujudkan. Pendidikan karakter merupakan bagian penting dalam dunia pendidikan sekarang ini. Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran sebagai pembentukan karakter anak. Menurut Samani (2011:1) bahwa, Salah satu bapak pendiri bangsa, Presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno menegaskan: Bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter (character building) karenacharacter building inilah yang akan membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju dan jaya, serta bermartabat. Hal ini sesuai dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang bertujuan untuk membentuk moral bangsa sehingga memiliki karakter yang kuat. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di era reformasi memuat aspek nation and character building, cinta tanah air, rela berkorban dan bela negara, sistem pemerintahan negara yang good governance yang demokratis dalam masyarakat madani. 4

B. METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini di Desa Bowan Rt. 03/05 Kabupaten Sukoharjo. Waktu penelitian selama kurang lebih empat bulan, mulai bulan September 2014 sampai Desember 2014. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penekanan latar belakang struktur dan individu secara utuh yang secara deskriptif menggambarkan keadaan subjek dan objek penelitian berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya untuk menemukan masalah tertentu secara cermat, serta dengan metode deskriptif yang berusaha memahami masalah berdasarkan fakta tentang kenyataan yang berada dilokasi penelitian. Menurut Azwar (2010:6), penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan disimpulkan. Strategi penelitian ini adalah studi kasus tunggal. Berkaitan dengan studi kasus tunggal, penelitian disebut sebagai studi kasus tunggal, bilamana penelitian tersebut terarah pada satu karakteristik (Sutopo, 2002:112). Menurut Azwar (2010:8), studi kasus merupakan penyelidikan mendalam mengenai suatu unit sosial sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial tersebut. Jadi, penelitian studi kasus tunggal terpancang adalah penelitian yang datanya terpancang sesuai dengan masalah, serta pengumpulannya terarah pada tujuan yang hendak dicapai. Objek penelitian adalah aspek-aspek dari subjek penelitian yang menjadi sasaran penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi (pencatatan sipil). Menurut Esterberg (2002) sebagaimana dikutip Sugiyono (2013:317-322), macam-macam wawancara dibedakan menjadi wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur, wawancara tidak terstruktur. Menurut Sutrisno Hadi (1986) sebagaimana dikutip Sugiyono (2013:203-204), observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Menurut 5

Samino dan Saring (2012:105), dokumentasi adalah dalam mengumpulkan keterangan/informasi melalui laporan-laporan yang telah tertulis. Menurut Sugiyono (2013:329), dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen tersebut dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Menurut Sugiyono (2013:335), analisis data merupakan suatu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting, dan membuat kesimpulan agar mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu. C. PEMBAHASAN Pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak dalam keluarga single parent sudah dilakukan sejak awal. Semua kegiatan dalam mendidik anak tersebut sudah tersusun secara sistematis. Kegiatan yang dilakukan secara harian seperti melakukan tugas baik dari sekolah ataupun yang ada di rumah. Anak dari single parent ini sudah mengerti akan tanggung jawab dari tugas yang diberikan serta displin dalam hal apapun. Pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin itu terbangun dengan proses yang tidak sebentar sehingga melibatkan peran serta banyak pihak, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Hal ini menjadikan pendidikan karakter melalui suatu pola asuh yang tepat oleh single parent, merupakan hal yang mesti segera diwujudkan. Rasa tanggung jawab bukanlah hal yang dapat diletakkan pada seseorang dari luar, rasa tanggung jawab tumbuh dari dalam, mendapatkan pengarahan dan pemupukan dari sistem nilai yang didapati dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Rasa tanggung jawab yang tidak bertumpuk pada nilainilai positif, adakalanya dapat berubah menjadi sesuatu yang asosial. Sejalan dengan pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin anak, single parent juga 6

harus mengamati perkembangan anak, terutama dalam kehidupan sehari-hari anak. Cara yang digunakan single parent untuk membentuk karakter anak bisa dilakukan dengan cara melalui hiburan, permainan, pikiran yang positif, keteladanan dan bimbingan penuh kasih sayang dan kesabaran serta perhatian. Ada beberapa faktor-faktor penghambat yang harus dihadapi oleh seorang single parent dalam mengasuh anak yaitu faktor internal meliputi: peran ganda orangtua tunggal dimana sebagai ayah yang harus mencari nafkah dan ibu perhatian sama anak mengharuskan orangtua tunggal untuk pandai membagi waktu, keterbatasan waktu untuk berkumpul dengan anak karena sibuk bekerja di luar rumah. Biasanya anak yang dengan orang tua tunggal bapak maka akan sedikit perhatian yang diberikan. Sedangkan yang hanya hidup dengan ibu maka mengalami kesulitan dalam hal penghasilan sehari-hari. Faktor eksternal yaitu kurangnya segi pendapatan, sehingga sering dibantu oleh keluarga lain seperti kakek, nenek atau kerabat dekat lainnya. Masyarakat juga memegang pengaruh besar berkaitan dengan definisi peranganda itu. Peran ganda adalah pola-pola tingkah laku, sikap dan ciri-ciripsikologis individu yang diakui, diterima dan diharapkan oleh lingkungan. Single parent kurang bisa melindungi anaknya dari gangguan orang lain,dan apabila dalam jangka waktu lama, maka akan menimblkan kecemasan pada anak atau gangguan psikologis yang sangat berpengaruh pada perkembangan anak. Ada beberapa cara yang dilakukan seorang single parent adalah memberikan kasih sayang dan pengasuhan yang penuh kepada anak, menerima tantangan yang ada selaku single parent dan berusah melakukan dengan sebaik-baiknya, selalu mengajarkan anak bersikap disiplin secara konsisten dan demokratis, orang tua tidak kaku dan tidak longgar, menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan pengungkapan perasaan, mengakui kebutuhan untuk melindungi anak-ank, membangun dan memelihara rasa spiritual, tradisi dan ritual dalam keluarga, percaya diri selaku orang tua tunggal dan independent, berwawasan luas dan beretika positif serta menjaga komunikasi dengan berbagai sarana teknologi informasi serta mampu mengelola waktu dan keinginan keluarga. 7

Sesuai dengan indikator tentang karakter tanggung jawab maka kegiatankegiatan seperti yang dijelaskan di atas dapat diperinci sebagai berikut: 1. Melakukan tugas dengan sepenuh hati. Anak dibiasakan berdoa serta niatan yang baik sebelum ataupun sesudah mengerjakan tugas. Penanaman pendidikan karakter tanggung jawab pada anak di keluarga single parent dilakukan dengan niatan dari hati dan berdoa jika hendak dan sesudah melakukan tugas. Hal tersebut sudah dibiasakan di keluarga single parent, dibuktikan dengan sebelum dan sesudah melakukan tugas anak selalu berdoa dan didasari niatan sepenuh hati. Hasil observasi tersebut telah memberikan gambaran tentang kegiatan yang mencerminkan penanaman pendidikan karakter tanggung jawab pada anak. 2. Melaporkan apa yang menjadi tugasnya. Melaporkan tugas kepada orang tua merupakan perbuatan yang baik agar orang tua tau apa saja yang dilakukan dan dikerjakan oleh anak. Anak diajarkan untuk melaporkan tugas apa saja yang telah dikerjakan agar terbiasa terbuka dengan orang tua. Dengan begitu anak juga dekat dan saling bertukar pikiran dengan orang tua. Menjadikan anak memiliki rasa percaya dir yang tinggi.. 3. Segala yang menjadi tanggung jawab dan tugasnya dapat dijalankan. Penanaman pendidikan karakter tanggung jawab pada anak di keluarga single parent dijalankan dengan tidak lupa akan tugas yang wajib. Anak dibiasakan untuk bertanggung jawab apa yang dijalankan saat itu. Menjadikan anak memiliki pendidikan karakter yang kuat. Sesuai dengan indikator tentang karakter disiplin maka kegiatan-kegiatan seperti yang dijelaskan diatas dapat diperinci sebagai berikut: 1. Ketaatan terhadap waktu belajar. Single parent memberikan pengarahan kepada anak agar dalam belajar selalu tepat waktu dan tidak menunda-nunda. Penanaman pendidikan karakter disiplin pada anak di keluarga single parent dalam ketepatan waktu belajar sudah dijalankan dengan baik. Hal tersebut sudah dibiasakan sejak kecil. Hasil observasi telah memberikan gambaran tentang kegiatan yang mencerminkan ketepatan terhadap waktu belajar. 8

2. Ketaatan terhadap tugas-tugas pelajaran. Tugas-tugas pelajaran yang diberikan di sekolah harus dikerjakan dengan baik disertai kedisiplinan anak. Anak dalam menjalankan tugas diperlukan ketaatan dan kedisiplinan agar tidak terbebani dengan tugas yang lain. Anak diajarkan untuk disiplin mengerjakan tugas pelajaran agar selalu siap dalam pembelajaran. Single parent juga selalu memberikan semangat dan dukungan terhadap tugas-tugas anak, jadi anak bisa lebih disiplin dan menghormati. Penanaman pendidikan karakter disiplin pada anak di keluarga single parent dapat dilihat dari membiasakan mengerjakan tugas pelajaran dengan tepat. Hal tersebut sudah dibiasakan anak sesuai yang diajarkan oleh orang tua tunggal atau single parent. 3. Ketaatan terhadap penggunaan fasilitas belajar. Fasilitas belajar yang diberikan single parent kepada anak sudah cukup memadai. Ditandai dengan adanya alatalat tulis yang lengkap, leptop, meja belajar dan buku-buku pelajaran lengkap. Hal tersebut dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk menunjang pendidikan anak. Selain itu sebagai ajang untuk memperkuat pendidikan karakter disiplin pada anak. 4. Ketaatan menggunakan waktu datang dan pulang. Waktu datang dan pulang anak perlu didisiplinkan karena kalau tidak akan mengakibatkan sering keterlambatan pulang dari sekolah. Selain itu karena kebiasaan pula yang menyebabkan merekeka taat akan waktu. D. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak dalam keluarga single parent di Desa Bowan Rt. 03/05 Kabupaten Sukoharjo yang peneliti lakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Melakukan tugas dengan sepenuh hati, anak sebelum dan sesudah melakukan tugas selalu berdoa disertai dengan niatan sepenuh hati agar tidak terbebani dengan apa yang sedang dilakukan. penanaman pendidikan karakter tanggung jawab pada anak di keluarga single parent dilakukan dengan niatan dari hati 9

dan berdoa jika hendak dan sesudah melakukan tugas. Hal tersebut sudah dibiasakan di keluarga single parent, dibuktikan dengan sebelum dan sesudah melakukan tugas anak selalu berdoa dan didasari niatan sepenuh hati. 2. Melaporkan apa yang menjadi tugas anak kepada orang tua dengan memperlihatkan hasil dari apa yang sudah diperoleh baik itu hasilnya memuaskan ataupun tidak. Anak diajarkan untuk melaporkan tugas apa saja yang telah dikerjakan agar terbiasa terbuka dengan orang tua. Tujuan dari itu semua agar anak juga dekat dan saling bertukar pikiran dengan orang tua. Menjadikan anak lebih dekat dengan single parent. 3. Segala yang menjadi tanggung jawab dan tugasnya dapat dijalankan dengan baik, seperti yang sudah diajarkan single parent. Selain itu anak tau apa saja yang menjadi tanggung jawab dan tugasnya, anak juga sering kali melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti peduli lingkungan, cinta damai, menghormati yang lebih tua serta membantu sesama. 4. Ketaatan terhadap waktu belajar perlu diperhatikan single parent, agar anak disiplin sebagai contoh tepat waktu belajar di siang maupun malam hari. Penanaman pendidikan karakter disiplin pada anak di keluarga single parent dalam ketepatan waktu belajar sudah dijalankan dengan baik. Hal tersebut sudah dibiasakan sejak kecil. Hasil observasi telah memberikan gambaran tentang kegiatan yang mencerminkan ketepatan terhadap waktu belajar. 5. Ketaatan terhadap tugas-tugas pelajaran yang diberikan di sekolah, anak selalu mengerjakan tugas baik itu secara individu ataupun kelompok. Anak diajarkan untuk disiplin mengerjakan tugas pelajaran agar selalu siap dalam pembelajaran di sekolah. Single parent juga selalu memberikan semangat dan dukungan terhadap tugas-tugas anak, jadi anak bisa lebih disiplin dan menghormati. Penanaman pendidikan karakter disiplin pada anak di keluarga single parent dapat dilihat dari membiasakan mengerjakan tugas pelajaran dengan tepat. Hal tersebut sudah dibiasakan anak sesuai yang diajarkan oleh orang tua tunggal atau single parent. 6. Ketaatan terhadap penggunaan fasilitas belajar yang diberikan oleh single parent kepada anak, dengan memanfaatkan sepenuhnya alat-alat sekolah. 10

Sebagai contoh penggunaan leptop yang diprioritaskan untuk menambah pengetahuan. 7. Ketaatan menggunakan waktu datang dan pulang, anak selalu tepat waktu saat akan berangkat dan pulang sekolah. Adakalanya telat pulang sekolah dikarenakan sebab tertentu dan sudah ijin kepada single parent. E. DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pusaka. Samani dan Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya. Samino dan Saring Marsudi. 2012. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairuz. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sulhan, Najib. 2011. Pendidikan Berbasis Karakter. Surabaya: PT. Pemprina Medika Grafika. Sutopo, Heribertus. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press. 11