BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani dkk, 2007: 13).

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Hamdani (2011: 326) Penelitian Tindakan Kelas pada

METODE PENELITIAN. dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2004: 3). Sedangkan Arikunto (2006: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pelaksanaannya masih terdapat masalah-masalah yang harus dihadapi guru. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas, atau dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melalui refleksi, colaboratif, dan partisipatif. Menurut Arikunto, S., dkk. (2006:

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

Transkripsi:

29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), dalam bahasa Inggris penelitian tindakan kelas sering disebut dengan classroom action research, yaitu satu action research yang dilakukan di kelas. Wardhani, dkk., (2008: 1.4) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus, dimana siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali hingga tercapai tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran IPS di kelas. Tahapan siklus dalam penelitian tindakan kelas diawali dengan perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observer and evaluation), serta melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai. Siklus tindakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

30 Perencanaan I Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan I Perencanaan II Refleksi II SIKLUS II Pelaksanaan II Pengamatan II Perencanaan III Refleksi III Siklus III Pelaksanaan III Pengamatan III Gambar 1. Tahap-tahap dalam PTK (Wardhani, 2008: 2.4). B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaborasi partisipan antara peneliti dengan guru kelas VA SD Negeri 1 Palapa Bandar Lampung. Subjek penelitian adalah siswa dan guru kelas VA SD Negeri 1 Palapa Bandar Lampung dengan jumlah siswa 21 orang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan.

31 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Palapa Bandar Lampung. yang beralamat di jalan A. Yani No.3 Palapa Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung. 3. Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 selama tiga bulan (Januari 2013 Maret 2013). C. Teknik Pengumpul Data Untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat dalam penelitian ini digunakan teknik non tes dan tes 1. Teknik non tes : berupa observasi dilakukan untuk mengumpulkan data aktivitas belajar siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative learning tipe rotating trio exchange. 2. Teknik tes: merupakan prosedur atau cara pengumpulan data hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative learning tipe rotating trio exchange. D. Alat Pengumpul Data a. Lembar panduan observasi: instrumen ini dirancang peneliti berkolaborasi dengan guru kelas. Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas belajar siswa dan kinerja guru

32 selama penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPS dengan model cooperative learning tipe rotating trio exchange. b. Soal-soal tes: merupakan alat yang digunakan untuk mengukur ketercapaian hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPS dengan menerapkan model cooperative learning tipe rotating trio exchange dalam bentuk tes akhir (post test). E. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif akan digunakan untuk menganalisis aktivitas belajar siswa, dan kinerja guru. Sedangkan analisis kuantitatif akan digunakan untuk menghitung hasil belajar siswa dalam hubungannya dengan penguasaan materi yang diajarkan guru yaitu dengan menerapkan model cooperative learning tipe rotating trio exchange. Akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Data Kualitatif Analisis kualitatif akan digunakan untuk menganalisis data aktivitas siswa dan kinerja guru selama pembelajaran berlangsung. Data diperoleh dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru dengan menggunakan lembar observasi. Data aktivitas siswa diperoleh dari perilaku yang relevan dengan tujuan pembelajaran.

33 a) Kinerja Guru Aspek-aspek yang diamati pada kinerja guru dalam proses pembelajaran yaitu meliputi, 1) prapembelajaran, 2) membuka pembelajaran, 3) kegiatan inti pembelajaran, dan 4) penutup. Untuk mengetahui seberapa baik kinerja guru dalam pembelajaran maka peneliti menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG) dengan rumus penilaian kinerja guru adalah sebagai berikut: JS NA = X 100 SM Keterangan: NA JS SM = Nilai yang diharapkan = Jumlah Skor yang diperoleh = Skor maksimum 100 = Bilangan tetap (Sumber: Adaptasi Aqib, 2010: 41) Tabel 4. Kualifikasi Persentase Penilaian Kinerja Guru Rentang Nilai 86 100 76-85 61-75 60 Kualifikasi Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Sumber: Adaptasi Prayitno, dkk. (dalam http://ptk di SD.com:2009)

34 b) Aktivitas Siswa Kriteria aktivitas siswa yang diamati dalam hal ini adalah sebagai berikut: 1) Partisipasi a) Mengajukan pertanyaan b) Merespon aktif pertanyaan lisan dari guru c) Mengemukakan pendapat d) Mengikuti semua tahapan pembelajaran dengan baik 2) Minat a) Antusias/semangat dalam mengikuti pembelajaran b) Tertib dalam instruksi yang diberikan c) Menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar d) Tanggapan terhadap instruksi yang diberikan 3) Perhatian a) Tidak mengganggu teman b) Tidak membuat kegaduhan c) Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama d) Melaksanakan perintah guru 4) Presentasi a) Mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir b) Mengerjakan tugas yang diberikan (LKS, latihan, dll) c) Mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru d) Menggunakan prosedur dan strategi pemecahan masalah dalam mengerjakan tugas yang diberikan (Adaptasi Kunandar, 2010: 234) berikut: Rumus penilaian dari aktivitas siswa adalah sebagai JS NA= X 100 SM Keterangan : NA = Nilai aktivitas JS = Jumlah skor yang diperoleh

35 SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap (Sumber: Adaptasi dari Aqib, 2010: 41) Tabel 3. Kualifikasi Skor Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Rentang Nilai 81 100 61-80 41-60 21-40 < 20 Kualifikasi Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif Sumber: Adaptasi Prayitno., dkk., (dalam http://ptk di SD.com: 2009) 2. Data Kuantitatif Analisis kuantitatif akan digunakan untuk mendeskripsikan berbagai dinamika kemajuan kualitas belajar siswa dalam hubungannya dengan penguasaan materi yang diajarkan guru. a. Untuk menghitung nilai hasil belajar siswa secara individual digunakan rumus: R S = X 100 N

36 Keterangan: S R N = Nilai yang diharapkan = Jumlah skor/ item yang dijawab benar = Skor maksimum dari tes 100 = Bilangan tetap (Sumber: Adaptasi Purwanto, 2008: 112) b. Nilai rata- rata seluruh siswa menggunakan rumus: Xi X = N Keterangan: X = Rata-rata hitung nilai N = Banyaknya siswa Xi = Nilai siswa (Herrhyanto, dkk., 2009: 4.2) c. Untuk menghitung ketuntasan belajar siswa klasikal digunakan rumus: Jumlah siswa yang tuntas belajar Ketuntasan Klasikal = x 100% Jumlah seluruh siswa Keterangan: Ketuntasan individual : jika siswa mencapai ketuntasan 75%

37 Ketuntasan Klasikal : Jika 60% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan 75% Diadopsi dari Purwanto (2008: 102) Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis ini digunakan untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya, sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran (Aqib,dkk., 2009: 41). Tabel 5. Kriteria Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa dalam Persen Tingkat Keberhasilan (%) >80% 60-79% 40-59% 20-39% <20% (sumber: Aqib, dkk., 2009: 41) Arti Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah F. Indikator Keberhasilan Penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada setiap siklusnya. (Depdiknas, 2008: 5). G. Urutan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 1. Siklus I a. Perencanaan Sebelum melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan model cooperative learning tipe rotating trio exchange

38 pada mata pelajaran IPS di kelas VA SD Negeri 1 Palapa Bandar Lampung, maka peneliti melakukan persiapan sebagai berikut: 1) Menetapkan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku dengan materi Kedatangan dan penindasan bangsa Belanda di Indonesia serta perlawanan menentang penjajahan Belanda. 2) Mempersiapkan perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan materi, peneliti membuat pemetaan SK-KD, menyusun silabus, merancang rencana pelaksanaan pembelajaran. 3) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru. 4) Menyiapkan instrumen tes berupa tes akhir (post-test) beserta kunci jawabannya untuk mengetahui data hasil belajar siswa. 5) Menyiapkan media pembelajaran. 6) Menyiapkan kamera untuk dokumentasi. b. Pelaksanaan Langkah tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Berikut merupakan pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative learning tipe rotating trio exchange: 1. Kegiatan Awal Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah: a) Mengucap salam.

39 b) Mengondisikan kelas, berdoa sebelum pembelajaran dimulai, dan dilanjutkan dengan mengabsensi siswa. c) Memberikan apersepsi berupa pertanyaan pada tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia memperingati hari?... dan memberikan motivasi kepada siswa dengan menjelaskan proses bangsa Indonesia meraih kemerdekaan. d) Menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti a) Guru menjelaskan materi mengenai kedatangan dan penindasan bangsa Belanda di Indonesia b) Pembentukan kelompok oleh guru yang terdiri dari 3 orang siswa masing-masing diberi simbol 0, 1, dan 2 1) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 orang siswa. 2) Guru membagikan simbol 0,1, dan 2 kepada setiap anggota kelompok. 3) Simbol 0 berada ditengah tempat duduk, sedangkan simbol 1 dan 2 berada di kanan dan kiri. c) Penyampaian prosedur yang akan dilakukan yaitu rotating trio exchange dengan cara : 1) Setelah terbentuknya kelompok, guru memberikan bahan diskusi berupa LKS untuk dipecahkan atau dikerjakan oleh masing-masing kelompok tersebut.

40 2) Setelah selesai mengerjakan permasalahan yang didiskusikan, kelompok menyajikan hasil diskusi di depan kelas. 3) Selanjutnya berdasarkan arah perputaran waktu, siswa yang mempunyai simbol 1 berpindah searah jarum jam dan simbol nomor 2 berlawanan jarum jam, sedangkan nomor 0 tetap di tempat. 4) Guru memberikan pertanyaan baru berupa LKS untuk didiskusikan oleh trio baru tersebut. 5) Penyajian hasil diskusi oleh kelompok di depan kelas. 6) Setelah penyajian hasil diskusi kelompok selesai, rotasi kembali dilakukan dan guru kembali membagikan LKS untuk diselesaikan oleh kelompok. 7) Setelah selesai berdiskusi kelompok kembali membacakan hasil diskusi didepan kelas, hal ini dilakukan sebanyak tiga kali perputaran atau rotasi yang dilakukan oleh siswa sehingga siswa akan mengerjakan LKS sebanyak tiga kali dengan kelompok yang berbedabeda. 3. Kegiatan Akhir Dalam kegiatan akhir guru: a) Menyimpulkan pembelajaran mengenai materi yang telah disampaikan bersama siswa.

41 b) Memberikan post tes berupa soal esay kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi pada pelajaran IPS. c) Memberikan tindak lanjut terhadap proses dan hasil pembelajaran. c. Observasi Peneliti melakukan kegiatan observasi yakni mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung yaitu observasi tentang keaktifan dan keantusiasan siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. Selama proses pembelajaran, aktivitas siswa dan kinerja guru diamati dengan menggunakan lembar observasi, yaitu dengan memberikan tanda ceklis ( ). d. Refleksi Hasil yang dicapai dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis. Refleksi dilakukan dengan melihat kelebihan dan kelemahan pada proses pembelajaran setelah diterapkannya model cooperative learning tipe rotating trio exchange. Apabila belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan, maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan memperhatikan langkah-langkah pada model cooperative learning tipe rotating trio exchange secara tepat.